Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The number of Covid-19 cases in Jambi Province on June 28, 2021 was reported 12,631 cases with
a total death toll of 253 cases. It was recorded that 6.55% of COVID-19 cases occurred in Bungo
Regency and had increased since December 2019 and it was also declared a pandemic until now.
One of the health promotion efforts to the community about Covid-19 is through Small Group
Discussions. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the SGD method in
increasing public knowledge and attitudes about Covid-19 in the Rantau Pandan District, 2021. The
type of this study was Pre Experimental design with One Group Pretest-Postest design. The
population was people at 30-40 years old at Rantau Pandan Community Health Center. By using
purposive sampling, 10 people were chosen as the samples. Then, the data were collected through a
questionnaire. It was analyzed by univariate and bivariate. The results showed that the average
value of knowledge increased from 8.40 to 13.90 and the average value of attitudes increased from
34.70 to 40.60. The results of the t-test obtained p = 0.000 <0.05 for knowledge and p = 0.000
<0.05 for attitude. It can be concluded that there was the effectiveness of health promotion with the
Small Group Discussion (SGD) method on people's knowledge and attitudes about Covid-19. It is
suggested that the Community Health Center ro promote health to the community with the Small
Group Discussion (SGD) method because this method is effective in increasing public knowledge
and attitudes about Covid-19.
Abstrak
Kasus Covid-19 di Provinsi Jambi per 28 Juni 2021 dilaporkan sebanyak 12.631 dengan kematian
sebanyak 253 kasus. Tercatat 6,55% kasus COVID-19 terjadi di Kabupaten Bungo dan telah
meningkat sejak Desember 2019 dan dinyatakan sebagai pandemi hingga saat ini. Upaya promosi
kesehatan kepada masyarakat tentang Covid-19 salah satunya dengan Small Group Discussion.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas metode SGD dalam meningkatkan pengetahuan
dan sikap masyarakat tentang Covid-19 di Dusun Rantau Pandan Tahun 2021. Desain penelitian ini
adalah Pre Experimental design dengan rancangan One Group Pretest-Postest. Populasi dalam
penelitian ini adalah masyarakat Rantau Pandan berumur 30-40 tahun. Metode penarikan sampel
yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang. Instrumen
yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil
penelitian didapatkan peningkatan nilai rata-rata pengetahuan dari 8,40 meningkat menjadi 13,90
dan nilai rata-rata sikap 34,70 meningkat menjadi 40,60. Hasil uji-t didapatkan nilai p=0,000<0,05
untuk pengetahuan dan p=0,000<0,05 untuk sikap. Kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu ada
efektivitas promosi kesehatan dengan metode Small Group Discussion (SGD) terhadap Pengetahuan
dan Sikap masyarakat tentang Covid-19. Disarankan kepada Puskesmas untuk melakukan promosi
kesehatan kepada masyarakat dengan menggunakan metode Small Group Discussion (SGD) karena
metode ini efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat tentang Covid-19.
Tahap persiapan pada penelitian ini Dari tabel 1 terlihat bahwa responden
adalah mempersiapkan media yang paling banyak berjenis kelamin
digunakan untuk intervensi (kuesioner perempuan (60%), Usia responden paling
dan Buku Saku). Sebelum penelitian banyak antara 30-32 tahun (50%),
dilaksanakan, peneliti melakukan Pekerjaan responden terbanyak adalah
koordinasi dengan petugas untuk swasta (30%), dan pendidikan terbanyak
membantu mengumpulkan masyarakat responden adalah SMA (50%).
yang menjadi sampel penelitian. Pada
tahap penelitian dilakukan pre test untuk Rata-rata Pengetahuan tentang
mengetahui kondisi awal masyarakat COVID-19 Sebelum Intervensi (Pretest)
(pengetahuan dan sikap tentang COVID- Tabel 2. Rata-rata Pengetahuan
19) kemudian kelompok ini diintervensi Responden Sebelum Intervensi
dengan metode diskusi sebanyak 2 kali.
Kemudian dilakukan Post test untuk Min-
Pengetahuan N Mean SD
mengetahui kondisi masyarakat Max
(pengetahuan dan sikap tentang COVID- Pre test 10 8,40 2,271 6-12
19) setelah dilakukan intervensi. Setelah
penelitian selesai dilakukan, peneliti Berdasarkan Tabel 2 tentang rata-rata
dapat mengolah data yang diperoleh pengetahuan responden tentang COVID-
kemudian melakukan analisis Univariat 19 sebelum intervensi (pretest) pada
dan Bivariat terhadap data tersebut kelompok terlihat bahwa nilai rata-rata
dengan menggunakan paired samples t adalah 8,40 dengan standar deviasi 2,271
test. dan skor pengetahuan terendah sebelum
intervensi adalah 6 dan tertinggi 12.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2012)
kegiatan promosi kesehatan merupakan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi
suatu proses yang mempunyai masukan
Karakteristik Responden
(input) dan keluaran (output). Promosi
Variabel f % kesehatan pada hakikatnya ialah suatu
Jenis Kelamin kegiatan atau usaha menyampaikan pesan
Laki-Laki 4 40 kesehatan kepada masyarakat, kelompok
Perempuan 6 60 atau individu. Dengan adanya pesan
Usia tersebut maka diharapkan masyarakat,
kelompok, atau individu dapat
memperoleh pegetahuan tentang Berdasarkan penelitian Ribka Nova
kesehatan yang lebih baik. Sartika Sembiring (2015) dengan judul
efektifitas metode diskusi dan metode
Penelitian ini juga sejalan dengan ceramah dalam meningkatkan
penelitian yang dilakukan oleh Fizran pengetahuan dan sikap remaja tentang
(2019) dengan judul efektivitas metode HIV/AIDS di SMPN 10 Kota
diskusi dalam meningkatkan pengetahuan Pematangsiantar tahun 2015 didapatkan
dan sikap remaja tentang PMS dan HIV di hasil pengukuran sikap 30 orang sampel
SMAN 4 Kota Bukitinggi tahun 2019 sebelum metode diskusi pada kelompok
dengan 20 sampel, didapatkan bahwa didapatkan sikap responden pada katagori
rata-rata pengetahuan responden sebelum cukup sebelum diberikan metode diskusi
intervensi 9,45. sebanyak 27 orang (90,0%) dan kurang
sebanyak 3 orang (10,0%).
Nilai rata-rata pengetahuan responden
sebelum intervensi rendah. Peneliti Menurut asumsi peneliti, sebelum
mengasumsikan bahwa hal ini terjadi intervensi rata-rata responden telah
karena responden berada di daerah yang menunjukkan respon sikap yang cukup
sama, yang mana informasi hoax tentang dan baik tentang COVID-19, dimana rata-
covid-19 di masyarakat masih rata skor sikap responden sebelum
berkembang. Selain itu pengalaman intervensi adalah 34,70. Sebelum
responden dalam menerima informasi intervensi diketahui bahwa sebagian besar
tentang covid-19 berbeda-beda. responden menyatakan mencuci tangan,
memakai masker dan pembatasan keluar
Rata-rata Sikap tentang COVID-19 negeri dapat mencegah penyebaran
Sebelum Intervensi (Pretest) COVID-19.
Tabel 3. Rata-rata Sikap Responden
Rata-rata Pengetahuan tentang
Sebelum Intervensi
COVID-19 Sesudah Intervensi (Posttest)
Min-
Sikap N Mean SD Tabel 4. Rata-rata Pengetahuan
Max
Responden Sesudah Intervensi
Pre test 10 34,70 6,651 24-43
Min-
Pengetahuan N Mean SD
Berdasarkan Tabel 3 tentang rata-rata skor Max
sikap masyarakat tentang COVID-19 Post test 10 13,90 1,101 12-15
sebelum intervensi (pretest) pada
kelompok terlihat bahwa nilai rata-rata Berdasarkan Tabel 4 tentang rata-rata skor
adalah 34,70 dengan standar deviasi pengetahuan responden tentang COVID-
6,651. Skor sikap terendah sebelum 19 setelah intervensi (posttest) pada
intervensi adalah 24 dan tertinggi 43. kelompok terlihat bahwa nilai rata-rata
adalah 13,90 dengan standar deviasi
Theodore Newcomb dalam Notoatmodjo 1,101. Skor pengetahuan terendah setelah
(2012), salah seorang ahli psikologi sosial intervensi adalah 12 dan tertinggi 15.
menyatakan bahwa sikap itu merupakan
kesiapan atau kesediaan untuk bertindak Menurut Windasari dalam (Fizran, 2019)
dan bukan merupakan pelaksanaan motif salah satu metode pendidikan atau
tertentu. Sikap merupakan kesiapan untuk promosi kesehatan yang efektif dilakukan
beraksi terhadap objek dilingkungan untuk peningkatan pengetahuan, sikap
tertentu sebagai penghayatan terhadap dan perilaku individu adalah metode
objek. diskusi kelompok. Diskusi kelompok
adalah percakapan yang direncanakan adalah 40,60 dengan standar deviasi
atau dipersiapkan di antara tiga orang atau 5,621. Skor sikap terendah setelah
lebih tentang topik tertentu dengan intervensi adalah 34 dan tertinggi 49.
seseorang pemimpin, metode ini memiliki
keunggulan tertentu dalam pemberian Sikap merupakan predisposisi dalam
pendidikan kesehatan, dimana pada memberikan respon dalam bentuk suka
metode ini memberikan kemungkinan atau tidak suka terhadap objek tertentu.
untuk saling mengemukakan pendapat, Sikap itu mempunyai tiga komponen
berupa pendekatan yang demokratis, pokok yaitu komponen kognisi yang
memperluasa pandangan dan wawasan berhubungan dengan biliefs, ide atau
serta menjadikan topik bahasan lebih konsep. Afeksi yang menyangkut
menarik. kehidupan emosional seseorang, kognisi
yang merupakan kecenderungan untuk
Hasil penelitian ini sejalan dengan bertingkah laku, atau yang disebut niat
penelitian Aris Ardila (2014) dengan atau intensi. Selain itu sikap juga
judul penelitian efektifitas metode diskusi intensitas perasaan yang ada dalam diri
kelompok dan metode ceramah terhadap seseorang (individu) baik yang bersifat
peningkatan pengetahuan dan sikap negatif maupun yang bersifat positif
remaja tentang perilaku seks pranikah (Notoatmodjo, 2012).
didapatkan hasil tingkat pengetahuan nya
meningkat menjadi baik pada saat pos-test Hasil penelitian ini sejalan dengan
setelah dilakukan penyuluhan dengan penelitian Emmy Yustina (2015) dengan
persentase 83,3% pada kelompok metode judul efektivitas metode diskusi dengan
diskusi kelompok dan 70% pada menggunakan media leaflet dan modul
kelompok metode ceramah. terhadap peningkatan pengetahuan dan
sikap tokoh masyarakat tentang
Peneliti mengasumsikan bahwa semua pencegahan malaria di kecamatan
responden mampu menjawab pertanyaan kutambaru kabupaten langkat tahun 2015
dengan benar setelah dilakukan intervensi, didapatkan hasil pada 18 orang sampel
karena pada saat intervensi beberapa bahwa sebagian besar responden bersikap
pertanyaan pada kuesioner di diskusikan baik dengan jumlah 11 orang (61,1%) dan
kembali oleh kelompok. Dan mereka yang terjadi peningkatan nilai rata-rata sikap
memiliki pengetahuan yang tertinggi setelah intervensi menjadi 58,12 pada post
mengetahui informasi tambahan melalui test.
internet, televisi dan informasi dari
berbagai sumber. Menurut asumsi peneliti setelah intervensi
rata-rata skor sikap responden tentang
Rata-rata Sikap tentang COVID-19 COVID-19 lebih tinggi jika dibandingkan
Sesudah Intervensi (Posttest) dengan sebelum intervensi, setelah
dilakukan intervensi sebanyak dua kali
Tabel 5. Rata-rata Sikap Responden
kepada kelompok responden didapatkan
Sesudah Intervensi
nilai rata-rata capaian skor sikap
Min- responden adalah 40,60 dimana secara
Sikap N Mean SD
Max keseluruhan responden menunjukkan
Post test 10 40,60 5,621 34-49 respon sikap yang positif tentang COVID-
19 yaitu bertambahnya responden yang
Berdasarkan Tabel 5 tentang rata-rata skor setuju melakukan pencegahan dengan
sikap masyarakat tentang COVID-19 menggunakan masker, mencuci tangan
setelah intervensi (posttest) pada dan menjauhi kerumunan, selain itu
kelompok terlihat bahwa nilai rata-rata responden juga menunjukkan sikap siap
untuk di vaksin dan akan mencari tahu
kebenaran berita tentang COVID-19 agar
terhindar dari berita hoax. Hal ini
menandakan bahwa informasi yang
disampaikan kepada responden melalui
metode diskusi dapat dipahami dan
diterima oleh responden.
KESIMPULAN
1. Rata-rata pengetahuan responden
tentang COVID-19 sebelum
intervensi adalah 8,40.
2. Rata-rata sikap responden tentang
COVID-19 sebelum intervensi
adalah 34,70.
3. Rata-rata pengetahuan responden
tentang COVID-19 setelah
intervensi adalah 13,90.
4. Rata-rata sikap responden tentang
COVID-19 setelah intervensi
adalah 40,60.
5. Promosi kesehatan dengan metode
Small Group Discussion (SGD)
efektif terhadap peningkatan
pengetahuan responden tentang
COVID-19, dimana terjadi
peningkatan rata-rata pengetahuan
responden sebelum dan sesudah
intervensi sebesar 5,500 dan p =
0,000.
6. Promosi kesehatan dengan metode
Small Group Discussion (SGD)
efektif terhadap peningkatan sikap
responden tentang COVID-19,
dimana terjadi peningkatan rata-
rata sikap responden sebelum dan
sesudah intervensi sebesar 5,900
dan p = 0,000.