You are on page 1of 12

Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)

ISSN 2623-1573 (Print)

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA


UNIVERSITAS TRISAKTI TERHADAP PENCEGAHAN
PENYEBARAN COVID-19

Nabila Permata Hati1, Goalbertus2


Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Trisakti1
Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Kedokteran Gigi Pencegahan (IKGM-P), Fakultas
Kedokteran Gigi, Universitas Trisakti2
Nabilapermatahati@gmail.com1, goalbertus.goenawan@gmail.com2

ABSTRACT
The COVID-19 pandemic has brought various changes to people’s daily lives, including of the
education activities. However, the government in Indonesia has planned offline learning activities,
while the potential for the spread of COVID-19 is still high. This study was conducted to find out the
difference in the level of knowledge between medical and non-medical students towards preventing the
transmission of COVID-19. Analytical observational research conducted with a cross sectional
approach. Data collection was carried out on 197 respondents who had been selected using a sample
random sampling technique using a knowledge and attitude questionnaire on preventing the
transmission of COVID-19 which was distributed by online. The description of attitudes and knowledge
towards preventing the transmission of COVID-19 of the two groups of respondents is good with an
average value of the knowledge level of medical students is 8.2 and non-medical student is 7.8, while
the average value of the attitudes of medical students is obtained 78 and non-medical students is 79.
For the value obtained from the results of the Mann Whitney test at the level of knowledge is p-value =
0.016, while for attitude is p-value 0.440. This study shows that there are differences in knowledge
levels and there are no differences in attitudes between medical and non-medical students towards
preventing the transmission of COVID-19.

Keywords : differences, knowledge, attitudes, COVID-19, prevention of transmission, medical


and non-medical students

ABSTRAK
Pandemi COVID-19 membawa berbagai perubahan pada kehidupan masyarakat sehari-hari termasuk
dalam menjalani pendidikan. Namun, pemerintah di Indonesia sudah merencanakan kegiatan
pembelajaran secara tatap muka (PTM), sedangkan potensi penyebaran COVID-19 masih tinggi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan antara mahasiswa medis dan
non-medis terhadap pencegahan penyebaran COVID-19. Penelitian observasional analitik yang
dilakukan dengan pendekatan cross sectional (potong lintang). Pengambilan data dilakukan kepada 197
responden yang telah dipilih dengan teknik simple random sampling dengan menggunakan kuesioner
pengetahuan dan sikap terhadap pencegahan penyebaran COVID-19 yang disebarkan kepada kedua
kelompok responden secara daring. Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran sikap dan pengetahuan
terhadap pencegahan penyebaran COVID-19 kedua kelompok responden adalah baik dengan nilai rata-
rata tingkat pengetahuan mahasiswa medis sebesar 8,2 dan mahasiswa non-medis sebesar 7,8,
sedangkan untuk nilai rata-rata sikap mahasiswa medis didapatkan 78 dan mahasiswa non-medis
sebesar 79. Untuk nilai yang didapatkan dari hasil uji Mann Whitney pada tingkat pengetahuan adalah
Nilai Signifikansi = 0,016, sedangkan untuk sikap adalah Nilai Signifikansi = 0,440. Penelitian ini
menunjukkan terdapat adanya perbedaan tingkat pengetahuan dan tidak terdapat adanya perbedaan
sikap antara mahasiswa medis dan non-medis terhadap pencegahan penyebaran COVID-19.

Kata Kunci : Perbedaan, Pengetahuan, Sikap, COVID-19, Mahasiswa

PENDAHULUAN ditemukan di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.


Pandemi COVID-19 dimulai sejak COVID-19 merupakan infeksi akut berat
Desember 2019 dengan kasus pertama saluran pernapasan dengan nama resmi

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 743


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
untuk virus COVID-19 adalah SARS-CoV- sanitizer, 32,4% jarang memakai masker,
2 (Chen et al., 2021). Secara cepat virus ini 47,2% masih sering berjabat tangan dengan
menyebar ke seluruh dunia termasuk teman, namun sebanyak 55% mahasiswa
Indonesia. Jumlah kasus terkonfirmasi sudah memiliki perilaku mencuci tangan
sampai pada April 2021 sebanyak 132 juta (Putri et al., 2021). Pada penelitian lain
dan lebih dari 2 juta meninggal dunia di yang dilakukan pada mahasiswa medis dan
seluruh dunia (World Health, 2021). non-medis Universitas Sumatera Utara,
Menurut data Satuan Tugas ditemukan bahwa pengetahuan dan sikap
Penanganan COVID-19 Indonesia, mahasiswa non-medis dalam menghadapi
terhitung sampai tanggal 31 Maret 2020 COVID-19 kurang baik dibandingkan
terdapat 1.528 kasus terkonfirmasi dan 136 dengan mahasiswa medis (Pakpahan,
kasus kematian akibat COVID-19. Pada 2021). Hal ini menjadi faktor peneliti
peta persebaran COVID-19, wilayah DKI melakukan penelitian di Universitas
Jakarta menjadi penyumbang kasus Trisakti, untuk melihat seberapa baik
terbanyak dengan jumlah kasus positif tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswa
sebanyak 389.577 kasus (Satuan Tugas medis dan non-medis juga perbedaan di
Penanganan COVID-19, 2020). Salah satu antara keduanya terhadap pencegahan
hal yang menyebabkan tingginya angka penyebaran COVID-19. Karena, terkait
penularan COVID-19 di Indonesia adalah dengan Surat Keputusan Bersama (SKB)
perilaku masyarakat yang kurang baik yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan
dalam menerapkan protokol kesehatan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan,
(Doda et al., 2021). Menteri Dalam Negeri serta Menteri
Hal yang dapat mempengaruhi sikap Agama telah mengeluarkan di dalamnya
seseorang terhadap pencegahan penyebaran terdapat rencana pelaksanaan pembelajaran
COVID-19 salah satunya adalah tatap muka secara terbatas (Kementerian
pengetahuan. Seseorang dengan tingkat Pendidikan dan Kebudayaan, 2021).
pengetahuan yang baik cenderung dapat Namun, tingkat kasus positif COVID-19
mengimplementasikan sikap secara baik masih cukup tinggi di provinsi DKI Jakarta,
pula (Notoatmodjo dalam Wiranti et al., sedangkan untuk wilayah Jakarta Barat
2020). Salah satu aspek pendidikan yaitu masuk ke dalam wilayah dengan resiko
latar belakang pendidikan juga dapat sedang (Satuan Tugas Penanganan
menjadi faktor yang menentukan COVID-19, 2020). Oleh karena itu,
pengetahuan dan sikap seseorang terhadap mahasiswa sebagai individu yang
hal-hal tertentu termasuk pencegahan berpartisipasi dalam pelaksanaan
COVID-19, karena latar belakang pembelajaran tatap muka ini, sangat
pendidikan merupakan hal yang mendasari penting untuk meningkatkan pengetahuan
pengetahuan seseorang di bidang tertentu serta sikap dalam pencegahan penyebaran
(Galih Pudyastuti, 2010). Hal ini mungkin COVID-19, sehingga mampu berkontribusi
sejalan dengan penelitian yang dilakukan dalam lingkungan kampus dan masyarakat
oleh beberapa Universitas di Jordan yang untuk mencegah peningkatan kasus
menyatakan bahwa mahasiswa medis COVID-19. Tujuan penelitian ini untuk
memiliki pengetahuan dan sikap yang baik mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan
serta positif terhadap COVID-19 dan sikap antara mahasiswa medis dan non-
(Khasawneh et al., 2020). medis Universitas Trisakti terhadap
Menurut penelitian yang dilakukan pencegahan penyebaran COVID-19.
pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi
terhadap pencegahan COVID-19,
ditemukan 66,7% mahasiswa jarang METODE
membawa dan menggunakan hand

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 744


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
Penelitian ini merupakan penelitian Kedokteran Gigi Universitas Trisakti
observasional analitik dengan rancangan dengan nomor laik etik
cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan 462/S1/KEPK/FKG/7/2021. Data yang
pada bulan Agustus sampai September diperoleh dianalisis univariat untuk melihat
2021 menggunakan kuesioner yang gambaran pengetahuan dan sikap dari
dibagikan secara daring dalam bentuk mahasiswa medis dan non-medis dalam
google form kepada responden melalui bentuk rata-rata, nilai terbesar dan terkecil,
WhatsApp. Populasi pada penelitian ini dan standar deviasi. Sebelum dilakukan
merupakan mahasiswa Kampus A dan B analisis bivariat dilakukan uji normalitas
Universitas Trisakti. Sampel pada terlebih dahulu untuk melihat normalitas
penelitian ini adalah mahasiswa yang data, yang selanjutnya akan dilakukan
memenuhi kriteria inklusi yaitu bersedia pengujian uji Mann-Whitney untuk melihat
secara sukarela menjadi responden dan perbedaan rata-rata skor pengetahuan dan
merupakan mahasiswa aktif Universitas sikap antara mahasiswa medis dan non-
Trisakti. Terdapat 197 orang mahasiswa medis Universitas Trisakti.
dari 9 Fakultas yang dipilih dengan
menggunakan Teknik simple random HASIL
sampling (Fakultas Hukum (FH), Fakultas
Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Seni Dari sebanyak 197 responden, mayoritas
Rupa dan Desain (FSRD), Fakultas Teknik berjenis kelamin perempuan dengan
Sipil dan Perencanaan (FTSP), Fakkultas persentase 76,14%. Mayoritas responden
Teknik Industri (FTI), Fakultas Arsitektur berlatar belakang pendidikan medis yaitu
Lanskap dan Teknik Lingkungan (FALTL), sejumlah 110 orang (55,84%), sedangkan
Fakultas Teknik Kebumian dan Energi yang berlatar belakang pendidikan non
(FTKE), Fakultas Kedokteran (FK), dan medis ada 87 orang (44,16%). Diketahui,
Fakultas Kedokteran Gigi (FKG)) yang mahasiswa medis hampir menjawab
terlibat sebagai responden pada penelitian seluruh pertanyaan dengan benar. Dengan
ini. Kuesioner yang digunakan disusun persentase tertinggi responden menjawab
sendiri oleh peneliti yang terdiri atas benar pada pertanyaan kuesioner mengenai
kuesioner pengetahuan dan kuesioner sikap media penyebaran secara tidak langsung,
yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya media utama penularan, gejala yang
kepada 30 responden yang memiliki kriteria ditimbulkan, upaya lain yang dapat
yang serupa dengan responden penelitian. dilakukan untuk mencegah penyebaran
Penelitian ini juga telah mendapatkan COVID-19 serta cara melepaskan masker
persetujuan dari Komisi Etik Fakultas dengan tepat.

Tabel 1. Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Medis Terhadap Pencegahan Penyebaran COVID-


19
Frekuensi
No. Pertanyaan (N=110)
Benar Salah
1. Manakah yang merupakan media
penyebaran COVID-19 secara tidak 102 (93%) 8 (7%)
langsung ?
2. Apakah media utama penularan
107 (97%) 3 (3%)
COVID-19 ?
3. Apa gejala utama yang umum
104 (95%) 6 (5%)
ditimbulkan penderita COVID-19 ?
4. Apakah tingkatan kategori keadaan
klinis penderita COVID-19 menurut 62 (56%) 48 (44%)
keparahannya ?

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 745


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
5. Berapa lama waktu minimal untuk
mencuci tangan dengan sabun dan air 76 (69%) 34 (31%)
mengalir ?
6. Apakah upaya lain yang dapat
dilakukan untuk mencegah 99 (90%) 11 (10%)
penyebaran COVID-19 ?
7. Berapakah kandungan alkohol pada
hand sanitizer yang disarankan 73 (66%) 37 (34%)
terkandung di dalamnya ?
8. Bagaimana cara yang tepat untuk
108 (98%) 2 (2%)
melepaskan masker ?
9. Berapakah durasi minimal untuk
membersihkan tangan dengan 91 (83%) 19 (17%)
menggunakan hand sanitizer ?
10. Berapa lama waktu observasi
dilakukan setelah mendapatkan 90 (82%) 20 (18%)
vaksin COVID-19 ?

Untuk gambaran pengetahuan dengan tepat. Namun, masih didapatkan


mahasiswa non-medis, terdapat dua lebih dari 50% mahasiswa non-medis
pertanyaan dengan presentase responden menjawab salah pada salah satu pertanyaan
menjawab benar lebih dari 90% yaitu pada mengenai durasi minimal untuk mencuci
pertanyaan mengenai media utama tangan dengan sabun dan air mengalir.
penularan dan cara melepaskan masker

Tabel 2. Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Non-Medis Terhadap Pencegahan Penyebaran


COVID-19
Frekuensi
No. Pertanyaan (N=87)
Benar Salah
1. Manakah yang merupakan media
penyebaran COVID-19 secara tidak 72 (83%) 15 (17%)
langsung ?
2. Apakah media utama penularan
82 (94%) 5 (6%)
COVID-19 ?
3. Apa gejala utama yang umum
77 (89%) 10 (11%)
ditimbulkan penderita COVID-19 ?
4. Apakah tingkatan kategori keadaan
klinis penderita COVID-19 menurut 46 (53%) 41 (47%)
keparahannya ?
5. Berapa lama waktu minimal untuk
mencuci tangan dengan sabun dan air 37 (43%) 50 (57%)
mengalir ?
6. Apakah upaya lain yang dapat
dilakukan untuk mencegah 75 (86%) 12 (14%)
penyebaran COVID-19 ?
7. Berapakah kandungan alkohol pada
hand sanitizer yang disarankan 65 (75%) 22 (25%)
terkandung di dalamnya ?
8. Bagaimana cara yang tepat untuk
83 (95%) 4 (5%)
melepaskan masker ?
9. Berapakah durasi minimal untuk
membersihkan tangan dengan 66 (76%) 21 (24%)
menggunakan hand sanitizer ?
10. Berapa lama waktu observasi
dilakukan setelah mendapatkan 76 (87%) 11 (13%)
vaksin COVID-19 ?

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 746


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
Pada hasil penelitian gambaran sikap yang tidak menerapkan protokol kesehatan
mahasiswa medis dan non-medis dapat dan sikap mahasiswa dalam memantau
diketahui hampir seluruhnya baik. Namun, pertambahan kasus COVID-19 sebagai
masih terdapat dua pernyataan mengenai kewaspadaan diri dengan persentase
sikap mahasiswa untuk menegur seseorang menjawab Sangat Setuju kurang dari 50%.

Tabel 3. Gambaran Sikap Mahasiswa Medis Terhadap Pencegahan Penyebaran COVID-19


Frekuensi
(N=110)
No. Pernyataan Sangat
Sangat Ragu- Tidak
Setuju Tidak
Setuju ragu Setuju
Setuju
1. Apabila saya keluar rumah
dengan jarak yang dekat
104 (95%) 6 (11%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)
ataupun jauh saya akan
tetap memakai masker
2. Apabila saya bertemu
teman saya, saya tetap akan
menerapkan protokol
91 (83%) 17 (15%) 2 (2%) 0 (0%) 0 (0%)
kesehatan dengan tetap
memakai masker dan
menjaga jarak
3. Saya akan menegur
seseorang yang tidak
memakai masker dan tidak 45 (41%) 41 (37%) 18 (16%) 6 (5%) 0 (0%)
menerapkan social
distancing
4. Apabila saya batuk atau
bersin, saya akan
97 (88%) 13 (12%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)
menerapkan etika batuk
dan bersin
5. Walaupun saya tidak sakit,
saya akan
berolahraga,istirahat yang 74 (67%) 25 (23%) 10 (9%) 1 (1%) 0 (0%)
cukup, dan konsumsi
makanan bergizi
6. Apabila saya selesai
beraktivitas diluar rumah,
saya akan langsung 82 (75%) 25 (23%) 2 (2%) 1 (1%) 0 (0%)
mengganti pakaian dan
mandi
7. Saya selalu membersihkan
permukaan benda yang
69 (63%) 30 (27%) 8 (7%) 1 (1%) 2 (2%)
saya bawa dari luar rumah
dengan desinfektan
8. Saya selalu mencuci tangan
setelah menyentuh
81 (74%) 23 (21%) 4 (4%) 2 (2%) 0 (0%)
permukaan benda baik dari
dalam maupun luar rumah
9. Saya tidak akan keluar
rumah apabila bukan hal 74 (67%) 27 (25%) 9 (8%) 0 (0%) 0 (0%)
yang terlalu penting
10. Saya akan selalu membawa
handsanitizer apabila 91 (83%) 15 (14%) 3 (3%) 1 (1%) 0 (0%)
bepergian
11. Tetangga maupun kerabat
yang menderita COVID-19
100 (91%) 3 (3%) 3 (3%) 3 (3%) 1 (1%)
tidak seharusnya
dikucilkan oleh warga

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 747


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
maupun keluarganya
sendiri
12. Saya selalu memantau
jumlah pertambahan kasus
28 (25%) 27 (25%) 32 (29%) 19 (17%) 4 (7%)
setiap harinya sebagai
bentuk kewaspadaan
13. Apabila saya pergi keluar
rumah, saya akan memakai
kendaraan pribadi untuk
89 (81%) 13 (12%) 5 (5%) 3 (3%) 0 (0%)
menghindari penyebaran
COVID-19 di angkutan
umum
14. Saya lebih memilih belanja
online untuk menghindari
68 (62%) 32 (29%) 7 (6%) 3 (3%) 0 (0%)
kerumunan di pasar
ataupun supermarket
15. Saya akan melakukan
vaksin sebagai bentuk
104 (95%) 6 (5%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)
pencegahan penyebaran
COVID-19
16. Sebagai mahasiswa, saya
akan berkontribusi dalam
program pemerintah untuk
mencegah penyebaran
89 (81%) 19 (17%) 2 (2%) 0 (0%) 0 (0%)
COVID-19 dengan
mengajak orang-orang
terdekat untuk melakukan
vaksinisasi COVID-19
17. Apabila seseorang
memiliki pemikiran yang
salah terhadap program
vaksin yang sedang
dijalankan pemerintah,
saya akan mencoba
mengedukasi orang
73 (66%) 29 (26%) 7 (6%) 1 (1%) 0 (0%)
tersebut dengan panduan
sumber – sumber yang
terpercaya, seperti WHO,
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
ataupun informasi dari
dokter

Tabel 4. Gambaran Sikap Mahasiswa Non-Medis Terhadap Pencegahan Penyebaran COVID-19


Frekuensi
(N=87)
No. Pernyataan Sangat
Sangat Ragu- Tidak
Setuju Tidak
Setuju ragu Setuju
Setuju
1. Apabila saya keluar rumah
dengan jarak yang dekat
78 (90%) 9 (10%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)
ataupun jauh saya akan tetap
memakai masker
2. Apabila saya bertemu teman
saya, saya tetap akan
menerapkan protokol
69 (79%) 15 (17%) 3 (3%) 0 (0%) 0 (0%)
kesehatan dengan tetap
memakai masker dan
menjaga jarak

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 748


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
3. Saya akan menegur seseorang
yang tidak memakai masker
43 (49%) 28 (32%) 13 (15%) 3 (3%) 0 (0%)
dan tidak menerapkan social
distancing
4. Apabila saya batuk atau
bersin, saya akan menerapkan 83 (95%) 4 (5%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)
etika batuk dan bersin
5. Walaupun saya tidak sakit,
saya akan
berolahraga,istirahat yang 70 (80%) 13 (15%) 3 (3%) 1 (1%) 0 (0%)
cukup, dan konsumsi
makanan bergizi
6. Apabila saya selesai
beraktivitas diluar rumah,
72 (83%) 13 (15%) 2 (2%) 0 (0%) 0 (0%)
saya akan langsung
mengganti pakaian dan mandi
7. Saya selalu membersihkan
permukaan benda yang saya
51 (59%) 25 (29%) 10 (11%) 1 (1%) 0 (0%)
bawa dari luar rumah dengan
desinfektan
8. Saya selalu mencuci tangan
setelah menyentuh
67 (77%) 18 (21%) 1 (1%) 0 (0%) 1 (1%)
permukaan benda baik dari
dalam maupun luar rumah
9. Saya tidak akan keluar rumah
apabila bukan hal yang terlalu 61 (70%) 21 (24%) 5 (6%) 0 (0%) 0 (0%)
penting
10. Saya akan selalu membawa
handsanitizer apabila 70 (80%) 12 (14%) 4 (5%) 1 (1%) 0 (0%)
bepergian
11. Tetangga maupun kerabat
yang menderita COVID-19
tidak seharusnya dikucilkan 76 (87%) 8 (9%) 1 (1%) 1 (1%) 1 (1%)
oleh warga maupun
keluarganya sendiri
12. Saya selalu memantau jumlah
pertambahan kasus setiap
31 (36%) 30 (34%) 15 (17%) 7 (8%) 4 (5%)
harinya sebagai bentuk
kewaspadaan
13. Apabila saya pergi keluar
rumah, saya akan memakai
kendaraan pribadi untuk
55 (63%) 20 (23%) 12 (14%) 0 (0%) 0 (0%)
menghindari penyebaran
COVID-19 di angkutan
umum
14. Saya lebih memilih belanja
online untuk menghindari
56 (64%) 20 (23%) 10 (11%) 1 (1%) 0 (0%)
kerumunan di pasar ataupun
supermarket
15. Saya akan melakukan vaksin
sebagai bentuk pencegahan 77 (89%) 9 (10%) 1 (1%) 0 (0%) 0 (0%)
penyebaran COVID-19
16. Sebagai mahasiswa, saya
akan berkontribusi dalam
program pemerintah untuk
mencegah penyebaran
73 (84%) 12 (14%) 2 (2%) 0 (0%) 0 (0%)
COVID-19 dengan mengajak
orang-orang terdekat untuk
melakukan vaksinisasi
COVID-19

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 749


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
17. Apabila seseorang memiliki
pemikiran yang salah
terhadap program vaksin
yang sedang dijalankan
pemerintah, saya akan
mencoba mengedukasi orang
66 (76%) 16 (18%) 5 (6%) 0 (0%) 0 (0%)
tersebut dengan panduan
sumber – sumber yang
terpercaya, seperti WHO,
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia ataupun
informasi dari dokter

Hasil penelitian menunjukkan terdapat medis dan non-medis tidak ditemukan


perbedaan tingkat pengetahuan mahasiswa adanya perbedaan sikap terhadap
medis dan non-medis terhadap pencegahan pencegahan penyebaran COVID-19 (p-
penyebaran COVID-19 (p-value = 0,016). value >0,05).
Namun, pada sikap antara mahasiswa

Tabel 5. Uji Mann Whitney Pengetahuan Mahasiswa Medis dan Non-Medis


Variabel Rerata Simpangan Baku Nilai Signifikansi
Pengetahuan Mahasiswa Medis 8,2 1,2
0,016
Pengetahuan Mahasiswa Non-Medis 7,8 1,4
Sikap Mahasiswa Medis 78 5,7
0,440
Sikap Mahasiswa Non-Medis 79 5,3

PEMBAHASAN mungkin dalam pembelajaran tidak


memuat pengetahuan terhadap hal tersebut
Berdasarkan hasil penelitian yang telah (Notoatmodjo dalam Wiranti et al., 2020).
didapatkan, diketahui bahwa tingkat Hasil penelitian juga menunjukkan
pengetahuan antara mahasiswa medis dan bahwa kurangnya pengetahuan mahasiswa
non-medis hampir seluruhnya baik. Namun medis dan non-medis mengenai durasi
masih terdapat pengetahuan dari minimal mencuci tangan dengan air
mahasiswa medis dan non-medis dalam mengalir. Hal serupa juga ditemukan pada
penelitian ini yang kurang baik, diantaranya penelitian kepada mahasiswa Universitas
pada pengetahuan tentang tingkatan Sharjah di Uni Emirat Arab yang
kategori keadaan klinis penderita COVID- menunjukkan bahwa masih terdapat
19. Hasil ini juga didapatkan pada mahasiswa yang kurang mengetahui dan
penelitian sebelumnya yang dilakukan di menerapkan mencuci tangan dengan durasi
Universitas Jordan bahwa masih terdapat minimal 20-30 detik (Hasan et al., 2021).
mahasiswa memiliki pengetahuan yang Hal ini mungkin dapat terjadi karena, faktor
kurang terhadap keadaan klinis pasien kurangnya pengetahuan terhadap panduan
COVID-19 berdasarkan keparahannya mencuci tangan dengan benar dan tepat
(Olaimat et al., 2020). Hal ini mungkin serta faktor penerapan, yang mana setiap
dapat terjadi karena, kedua kelompok pengetahuan selain perlu dipahami juga
responden tidak menerima informasi secara perlu dilakukan adanya penerapan dalam
keseluruhan mengenai kategori keadaan keseharian (Teker et al., 2015).
klinis pasien COVID-19 menurut Berdasarkan hasil penelitian dapat
keparahannya (Gohel et al., 2021). diketahui untuk sikap antara mahasiswa
Terutama pada mahasiswa non-medis yang medis dan non-medis hampir seluruhnya

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 750


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
positif terhadap pencegahan penyebaran terhadap mahasiswa medis dan non-medis
COVID-19. Namun, masih terdapat sikap Universitas Sumatera Utara, ditemukan
yang kurang yaitu mengenai tindakan untuk terdapat perbedaan tingkat pengetahuan
menegur seseorang apabila tidak memakai antara mahasiswa medis dan non-medis
masker dan tidak menerapkan social (Pakpahan, 2021). Hasil pada penelitian ini
distancing dan pada sikap mahasiswa medis juga menunjukkan bahwa terdapat
dan non-medis dalam memantau jumlah perbedaan tingkat pengetahuan antara
pertambahan kasus COVID-19 setiap hari mahasiswa medis dan non-medis, sehingga
sebagai bentuk kewaspadaan. Seseorang hal ini sejalan dengan penelitian tersebut.
biasanya merasa enggan untuk menegur Menurut penelitian yang dilakukan oleh
dapat dikarenakan faktor interpersonal salah satu Universitas di Pakistan, hal ini
antara individu dengan individu lain, mungkin dapat terjadi karena, sebagai
sehingga mereka cenderung untuk mahasiswa medis mereka diharapkan dapat
menghindari keterlibatan dalam pertikaian membantu para tenaga medis yang
apalagi dengan individu yang mereka tidak menangani pasien COVID-19 di rumah
kenal (Oktasari, 2019). Untuk kurangnya sakit untuk memantau dan mengedukasi
sikap beberapa responden dalam memantau anggota keluarga di rumah dan tetangga,
pertambahan kasus sebagai bentuk sehingga mereka harus dapat meningkatkan
kewaspaaan dapat mungkin terjadi, karena pengetahuan mereka dan menjelaskan
waktu yang diambil dalam pembagian kepada orang di sekitar mereka (Noreen et
kuesioner. al., 2020) . Oleh karena itu pada penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan pada ini, mahasiswa medis memiliki
masyarakat umum di Arab Saudi, mereka pengetahuan yang lebih baik dibandingkan
menyebarkan kuesioner di tengah mahasiswa non-medis.
penyebaran wabah COVID-19 yang masih Setiap individu memiliki sikap yang
tinggi sehingga masyarakat selalu berbeda-beda tergantung pada faktor dan
memperbaharui topik mengenai komponen yang mendukungnya (Amalia &
pertambahan kasus COVID-19 sebagai Herawati, 2018). Pada penelitian ini
dasar untuk menerapkan protokol didapatkan tidak ada perbedaan antara
kesehatan di masa pandemi COVID-19 (Al- sikap mahasiswa medis dan non-medis.
Hanawi et al., 2020). Namun waktu yang Hasil yang didapatkan sejalan dengan
digunakan pada saat menyebarkan penelitian yang dilakukan pada mahasiswa
kuesioner penelitian ini, kasus COVID-19 di Universitas Jepang yang mengatakan
di Indonesia sudah mengalami penurunan antara mahasiswa medis dan non-medis
walaupun masih ditemukan beberapa kasus memiliki sikap keselamatan dan
baru dan upaya pemberian vaksin sedang pemeliharaan yang lebih baik selama
dijalankan oleh pemerintah. Selain itu, COVID-19 (Hatabu et al., 2020). Hal ini
responden dalam hal ini telah memiliki dapat terjadi karena, kedua kelompok
pengalaman diri dalam menjalani responden telah terbentuk sikapnya oleh
keseharian dengan menjalankan protokol salah satu faktor pembentuk sikap yang
kesehatan secara ketat selama hampir 2 sama, yaitu media massa. Media massa ini
tahun ini sebagai bentuk kewaspadaan, merupakan sumber informasi yang
sehingga berita pertambahan kasus impresinya kuat terhadap seseorang
COVID-19 sudah tidak menjadi topik sehingga sikap seseorang dapat terbentuk
utama di dalam keseharian mereka (Azwar secara baik atau buruk tergantung kepada
dalam Sembiring, 2018). orang tersebut dalam mengambil inti dari
Perbedaan tingkat pengetahuan dapat sebuah informasi (Azwar dalam Raslimin
didasari oleh latar belakang pendidikan & Anhusadar, 2018). Oleh karena itu, hal
(Notoatmodjo dalam Retnaningsih, 2016). ini dapat diartikan bahwa media massa
Menurut penelitian yang dilakukan mampu memberikan kontribusi yang positif

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 751


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
dalam peningkatan sikap seseorang dalam Dengan ini penulis menyampaikan
melaksanakan pencegahan penyebaran terima kasih pada seluruh pihak yang
COVID-19 (Gohel et al., 2021). terkait dalam penelitian ini, dan orang tua
Faktor ini juga tidak luput dari serta teman-teman saya yang selalu
komponen sikap yaitu komponen kognitif. memberikan dukungan, sehingga penulis
Komponen ini merupakan opini atau mampu menyelesaikan penelitian ini
pengetahuan seseorang terhadap suatu dengan baik.
objek atau situasi (Robbins dan Judge
dalam Tewal et al., 2017). Dengan adanya DAFTAR PUSTAKA
komponen kognitif, pembentukan sikap
kedua kelompok responden terhadap Al-Hanawi, M. K., Angawi, K., Alshareef,
pencegahan penyebaran COVID-19 N., Qattan, A. M. N., Helmy, H. Z.,
didasari juga oleh pengetahuan. Sehingga Abudawood, Y., Alqurashi, M.,
sikap kedua kelompok responden dalam Kattan, W. M., Kadasah, N. A.,
penelitian ini baik, sesuai dengan Chirwa, G. C., & Alsharqi, O. (2020).
pengetahuan yang dimiliki oleh individu Knowledge, Attitude and Practice
tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian Toward COVID-19 Among the Public
yang dilakukan pada mahasiswa sarjana di in the Kingdom of Saudi Arabia: A
Universitas Padjadjaran yang menunjukkan Cross-Sectional Study. Frontiers in
bahwa seseorang yang telah memiliki Public Health, 8(May), 1–10.
pengetahuan pencegahan penyebaran https://doi.org/10.3389/fpubh.2020.00
COVID-19 yang baik, cenderung memiliki 217
sikap dan kebiasaan yang baik dalam Amalia, L., & Herawati, E. (2018).
menerapkan protokol kesehatan untuk Hubungan Pengetahuan dan Sikap
mencegah penyebaran COVID-19 Dalam Pelaksanaan Perawatan
(Limbong et al., 2021). Metode Kangguru. Jurnal Pendidikan
Keperawatan Indonesia, 4(2), 158–
KESIMPULAN 159.
https://doi.org/10.17509/jpki.v4i2.136
Terdapat pengetahuan yang masih 58
kurang diketahui oleh mahasiswa, antara Chen, Y., Klein, S. L., Garibaldi, B. T., Li,
lain tingkatan kategori keadaan klinis H., Wu, C., Osevala, N. M., Li, T.,
pasien COVID-19 dan durasi minimal Margolick, J. B., Pawelec, G., & Leng,
untuk mencuci tangan. Untuk sikap S. X. (2021). Aging in COVID-19:
mahasiswa medis dan non-medis terhadap Vulnerability, immunity and
pencegahan penyebaran COVID-19, masih intervention. Ageing Research
ditemukan keraguan responden untuk Reviews, 65(August 2020), 101205.
menegur seseorang yang tidak menerapkan https://doi.org/10.1016/j.arr.2020.101
protokol dan kurangnya kemauan untuk 205
memantau jumlah pertambahan kasus Doda, D. v, Assa, Y. A., & Kaseke, M. M.
COVID-19 sebagai bentuk dari (2021). Peningkatan Pengetahuan
kewaspadaan diri. Terdapat perbedaan Masyarakat Tentang Pencegahan
antara tingkat pengetahuan antara Covid-19 Melalui Program Kemitraan
mahasiswa medis dan non-medis terhadap Masyarakat. Vivabio Jurnal, 3, 1–5.
pencegahan penyebaran COVID-19 namun https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php
tidak ditemukan perbedaan sikap di antara /vivabio/article/view/32559
kedua kelompok mahasiswa. Galih Pudyastuti, S. (2010). Hubungan
antara Latar Belakang Pendidikan
UCAPAN TERIMAKASIH Guru, Pengalaman Mengajar, dan
Pembelajaran dengan Prestasi

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 752


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
Belajar Siswa SMA Negeri 1 Descriptive Study From Jordan.
Surakarta. 4. Frontiers in Public Health, 8.
Gohel, K. H., Patel, P. B., Shah, P. M., https://doi.org/10.3389/fpubh.2020.00
Patel, J. R., Pandit, N., & Raut, A. 253
(2021). Knowledge and perceptions Limbong, J., Kuswinarti, K., & Sitorus, T.
about COVID-19 among the medical D. R. (2021). Knowledge, Attitude,
and allied health science students in and Practices towards the COVID-19
India: An online cross-sectional Pandemic among Undergraduate
survey. Elsevier Public Health Students. AMJ, 8(2), 70–76.
Emergency, 9, 104–109. https://doi.org/10.15850/amj.v8n2.22
https://doi.org/10.1016/j.cegh.2020.0 82
7.008 Noreen, K., Zil-E- Rubab, Umar, M.,
Hasan, H., Raigangar, V., Osaili, T., Rehman, R., Baig, M., & Baig, F.
Neinavaei, N. E., Olaimat, A. N., & (2020). Knowledge, attitudes, and
Aolymat, I. (2021). A cross-sectional practices against the growing threat of
study on university students’ COVID-19 among medical students of
knowledge, attitudes, and practices Pakistan. PLoS ONE, 15(12
toward COVID-19 in the United Arab December).
Emirates. American Journal of https://doi.org/10.1371/journal.pone.0
Tropical Medicine and Hygiene, 243696
104(1), 75–84. Oktasari, Z. (2019). Menghindari Sikap
https://doi.org/10.4269/AJTMH.20- Apatis Antar Individu Melalui
0857 Komunikasi Untuk Meningkatkan
Hatabu, A., Mao, X., YZhou, Y., Hubungan Yang Baik Antar Individu.
Kawashita, N., Wen, Z., Ueda, M., Universitas Negeri Padang.
Takagi, T., & Tian, Y.-S. (2020). Olaimat, A. N., Aolymat, I., Shahbaz, H.
Knowledge, attitudes, and practices M., & Holley, R. A. (2020).
toward COVID-19 among university Knowledge and Information Sources
students in Japan and associated About COVID-19 Among University
factors: An online cross-sectional Students in Jordan: A Cross-Sectional
survey. Plos One, 1–19. Study. Frontiers in Public Health,
https://doi.org/https://doi.org/10.1371 8(May), 8.
/journal.pone.0244350 https://doi.org/10.3389/fpubh.2020.00
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 254
(2021). Dorong Akselerasi Pakpahan, D. A. (2021). Perbandingan
Pembelajaran Tatap Muka, pengetahuan dan sikap mahasiswa
Pemerintah Umumkan SKB 4 Menteri. medis dan mahasiswa non-medis
https://www.kemdikbud.go.id/main/bl dalam menghadapi pandemik.
og/2021/03/dorong-akselerasi-ptm- http://repositori.usu.ac.id/bitstream/ha
pemerintah-umumkan-skb-empat- ndle/123456789/30972/170100026.pd
menteri f?sequence=1&isAllowed=y
Khasawneh, A. I., Humeidan, A. A., Putri, R. M., Dewi, N., & Maemunah, N.
Alsulaiman, J. W., Bloukh, S., (2021). Gambaran Perilaku
Ramadan, M., Al-Shatanawi, T. N., Mahasiswa dalam Pencegahan
Awad, H. H., Hijazi, W. Y., Al- Penularan Corona Virus 2019 Disease
Kammash, K. R., Obeidat, N., Saleh, (Covid-19). Jurnal Akademika
T., & Kheirallah, K. A. (2020). Baiturrahim Jambi, 10(1), 55.
Medical Students and COVID-19: https://doi.org/10.36565/jab.v10i1.27
Knowledge, Attitudes, and 5
Precautionary Measures. A

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 753


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
Raslimin, W. O., & Anhusadar, L. O. https://media.neliti.com/media/public
(2018). Penerapan Sikap Terhadap ations/132070-ID-pengaruh-motivasi-
Prestasi Belajar Bahasa Indonesia dan-disiplin-kerja-ter.pdf
Pada Siswa MTsN I Wakatobi. Jurnal Teker, B., Ogutlu, A., Gozdas, H. T.,
Pemikiran Islam, 4(1), 115–135. Ruayercan, S., Hacialioglu, G., &
Retnaningsih, R. (2016). Hubungan Karabay, O. (2015). Factors Affecting
Pengetahuan Dan Sikap Tentang Alat Hand Hygiene Adherence at a Private
Pelindung Telinga Dengan Hospital in Turkey. Eurasian J Med,
Penggunaannya Pada Pekerja Di Pt. X. 47(3), 208–212.
Journal of Industrial Hygiene and https://doi.org/10.5152/eurasianjmed.
Occupational Health, 1(1), 67. 2015.78
https://doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.60 Tewal, B., Adolfina, Pandowo, M. Ch. H.,
7 & Tawas, H. N. (2017). Perilaku
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Organisasi (I). CV. Patra Media
(2020a). Data Pemantauan COVID- Grafindo.
19. Satuan Tugas Penanganan http://repo.unsrat.ac.id/2299/1/full_bu
COVID-19. ku.pdf
https://corona.jakarta.go.id/id/data- Wiranti, Sriatmi, A., & Kusumastuti, W.
pemantauan (2020). Determinan kepatuhan
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. masyarakat Kota Depok terhadap
(2020b). Peta Sebaran Kasus Covid- kebijakan pembatasan sosial berskala
19. Komite Penanganan Covid-19 Dan besar dalam pencegahan COVID-19.
Pemulihan Ekonomi Nasional. Jurnal Kebijakan Kesehatan
https://covid19.go.id/peta-sebaran- Indonesia, 09(03), 117–124.
covid19 https://journal.ugm.ac.id/jkki/article/v
Sembiring, D. br. (2018). Pengaruh Sikap iew/58484
Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap World Health, O. (2021). WHO COVID-19
Kinerja Dosen Di Yayasan Perguruan global table data January 20th 2021 at
Nasional Medicom. Jurnal Teknik 4 (p. 1). https://covid19.who.int/
Unika St. Thomas (JTIUST), 03(2),
108–118.

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 754

You might also like