You are on page 1of 9

Jurnal Kesehatan

Volume 12, Nomor 1, Tahun 2021


ISSN 2086-7751 (Print), ISSN 2548-5695 (Online)
http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK

Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Pencegahan Penularan


Covid-19 pada Masyarakat

Relationship between Knowledge Level and Behavior to Prevent Covid-19


Transmission in the Community

Iin Patimah1, Sri Yekti W2, Rudy Alfiansyah3, Hasbi Taobah4, Devi Ratnasari5, Andri Nugraha6
1,4
Program Studi Sarjana Keperawatan, STIKes Karsa Husada Garut, Indonesia
2,3,5,6
Program Studi Profesi Ners, STIKes Karsa Husada Garut, Indonesia

ARTICLE INFO ABSTRACT/ ABSTRAK

Article history The number of Covid-19 in various countries continues to increase every day, various
efforts have been made by the government in various countries, one of which is in
Received date Indonesia, one of the efforts that have been made is education. Education is the first step
03 Nov 2020 to form behavior that can reduce the spread of Covid-19. The purpose of this research is
to find out whether there is a relationship between knowledge about the prevention of
Revised date transmission of Covid-19 with prevention behavior of transmission of Covid-19 in the
06 Nov 2020 community in the Garut district. This type of research is a cross-sectional study, using
11 Mar 2021 data collected online based on reports from 145 respondents. The research data were
analyzed using the chi-square to assess the relationship between knowledge and behavior.
Accepted date The results showed that more than half of the respondents already had good knowledge,
06 Apr 2021 namely 77,2%, and 67% of respondents have good behavior. From the results of
statistical tests obtained p-value 0,06 (>0,05), it can be concluded that there is no
significant relationship between the level of knowledge about the prevention of Covid-19
Keywords: and the behavior to prevent the spread of Covid-19. Given that there are several findings
in research and limitations in the study, therefore, it is hoped that in the future various
Behavior; parties can examine other factors related to the level of knowledge about and behavior to
Covid-19; prevent the spread of Covid-19 in various communities in various regions, districts, cities
Knowledge; and countries.
Prevention.

Kata kunci: Angka kejadian Covid-19 di berbagai negara terus menerus mengalami peningkatan
setiap harinya, berbagai usaha untuk mencegah penyebaran lebih lanjut telah dilakukan
Perilaku; oleh pemerintah di berbagai negara salah satunya dengan memberikan edukasi, edukasi
Covid-19; sebagai langkah awal untuk membentuk prilaku yang dapat mengurangi penyebaran
Pengetahuan; Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
Pencegahan. antara pengetahuan mengenai pencegahan penularan Covid-19 dengan perilaku
pencegahan penularan Covid-19 pada masyarakat di Kabupaten Garut. Jenis penelitian
ini adalah studi cross-sectional, menggunakan data yang dikumpulkan melalui online
berdasarkan laporan dari 145 responden. Data hasil penelitian dianalisis dengan
menggunakan chi squre untuk menilai adanya hubungan antara pengetahuan dan
perilaku. Hasil penelitian menunjukan bahwa lebih dari sebagian responden sudah
memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 77,2% dan 67% responden mempunyai
perilaku yang baik. Dari hasil uji statistik diperoleh p-value 0,06 (>0,05), dapat
disimpulkan tidak terdapat hubungan yang cukup signifikan antara tingkat pengetahuan
tentang pencegahan Covid-19 dengan perilaku pencegahan penyebaran Covid-19.
Mengingat terdapat beberapa temuan dalam penelitian serta keterbatasan dalam
penelitian ini, maka diharapkan pada masa mendatang berbagai pihak dapat meneliti
faktor lain yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan tentang dan perilaku
pencegahan penyebaran Covid-19 pada berbagai masyarakat di berbagai daerah,
kabupaten, kota maupun negara.

Corresponding Author:

Iin Patimah
Program Studi Sarjana Keperawatan, STIKes Karsa Husada Garut, Indonesia
Email: iin.patimah84@gmail.com
PENDAHULUAN

52
Patimah, Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Pencegahan Penularan Covid-19… 53

Pada awal tahun 2020, sebanyak 216 Pemerintah Indonesia merespon pandemi
Negara digemparkan dengan penyakit yang Covid-19 ini dengan berbagai langkah seperti: 1)
dikenal dengan Coronavirus Disease 2019 larangan bepergian ke tempat umum (social
(Covid-19). Covid-19 adalah penyakit infeksi distancing), 2) Anjuran menggunakan masker
yang disebabkan oleh severe acute respiratory saat beraktivitas di tempat umum, 3) Rutin
syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) mencuci tangan dengan sabun atau hand
sebelumya dikenal dengan istilah Novel Corona sanitizer yang mengandung alkohol, 4) menutup
Virus, yang pertama kali ditemukan di Wuhan mulut dan hidung menggunakan tisu saat batuk
Provinsi Hubei di China (Jayaweera, et al., 2020; atau bersin, 5) tingkatkan daya tahan tubuh dan
Shereen, et al., 2020). Covid-19 menyebabkan menghindari stres. Langkah awal yang dilakukan
gejala yang muncul dari gejala ringan sampai pemerintah yaitu melakukan sosialisasi kepada
dengan berat bahkan menyebabkan komplikasi masyarakat. Langkah tersebut diharapkan
penyakit lain seperti ARDS (Acure Respiratory menjadi langkah pencegahan penularan Covid-19
Death Syndrome), Akut cardiac injury, infeksi melalui edukasi massal menggunakan berbagai
sekunder, infeksi paru-paru (pneumonia), media. Kementerian Kesehatan Republik
Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Indonesia melalui direktorat promosi kesehatan
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan pemberdayaan masyarakat gencar
bahkan kematian gangguan pernafasan ringan mengeluarkan media sebagai bahan edukasi
sampai dengan berat (Santoso, et al., 2020; untuk masyarakat.
Team, n.d., 2020). World Health Organization (WHO) telah
SARS-CoV-2 sampai saat ini telah banyak menyatakan bahwa langkah penting dalam
menginfeksi karena kemampuan penyebaran mengendalikan penyakit menular seperti Covid-
infeksi yang sangat cepat, dikarenakan afinitas 19 diantaranya melalui: edukasi, isolasi,
virus ini sangat tinggi pada ACE2 (Lu & Sun, tindakan preventif, pencegahan, pengendalian
2020). SARS-CoV-2 dapat menyebar melalui penularan, dan pengobatan orang yang terinfeksi
kontak langsung ataupun tidak langsung. (Lotfi, et al., 2020). Pemerintah Indonesia
Penyebaran kontak langsung berasal dari orang meningkatkan kewaspadaan terutama dalam hal
pembawa virus berbicara, batuk,, bersin, droplet mencegah penyebaran Covid-19 yaitu melalui
atau percikannya langsung mengenai orang lain penguatan dari masyarakat sendiri maupun
(Chan, et al., 2020; Cook, 2020; Luo, et al., penguatan dari pemerintah. Penguatan
2020; Liu J, et al., 2020; Liu Y, et al., 2020) pencegahan penyebaran Covid-19 dari
sedangkan kontak tidak langsung dapat melalui pemerintah, berupa dikeluarkannya berbagai
benda yang terkontaminasi dan penularan melalui kebijakan ketat untuk mengurangi pergerakan
udara. dan kontak sosial penduduknya. Strateginya
Angka kejadian Covid-19 di berbagai termasuk penutupan perbatasan, pengurangan
negara terus menerus mengalami peningkatan layanan yang tidak penting, dan larangan
setiap harinya, Di Indonesia pada tanggal 13 berkumpulnya massa untuk mengurangi jumlah
September 2020 tercatat kasus terkonfirmasi orang ke orang. Selain penguatan yang datangnya
sebanyak 218.382 kasus, dengan kematian 8.732 dari pemerintah, sangat penting penguatan dari
kasus angka tersebut masih meningkat setiap masyarakat sendiri berupa kepatuhan terhadap
harinya seiring dengan tracing massif di berbagai aturan pemerintah, seperti social distancing, cuci
daerah (Gugus Tugas Percepatan Penanganan tangan, dan penggunaan masker wajah,
Covid-19 RI, 2020). Belum tersedianya vaksin diterapkan ke berbagai tingkatan di seluruh area
atau pengobatan yang efektif melawan yang terkena dampak. Strategi intervensi yang
komplikasi yang lebih berat lagi dari infeksi diprakarsai pemerintah hanya dapat berumur
SARS-CoV-2 telah memaksa banyak negara pendek, jika parah dan konsekuensi ekonomi dan
memberlakukan tindakan lockdown yang ketat, sosial yang bertahan lama harus diminimalkan.
termasuk penutupan sekolah untuk mengurangi Berbagai usaha pemerintah Indonesia
penyebaran virus, dan membatasi kegiatan yang dilakukan untuk memberikan edukasi kepada
menimbulkan kerumunan banyak orang. Namun, masyarakat. Edukasi sebagai langkah awal untuk
ada kekhawatiran dari tindakan yang dilakukan menyadarkan masyarakat bahwa Covid-19 dapat
seperti: penutupan sekolah memiliki konsekuensi ditekan dengan mengubah perilaku. Edukasi yang
yang merugikan pada kebutuhan pendidikan dan sudah dilaksanakan dengan menggunakan dan
sosial serta mental dan kesejahteraan anak. Selain mengoptimalisasikan pemanfaatan laman
itu pembatasan sosial berdampak pada (website) seperti whatsapp, facebook, Instagram,
berhentinya roda ekonomi masyarakat yang dapat dan media sosial lainnya.
berimbas pada krisis ekonomi.
54 Jurnal Kesehatan, Volume 12, Nomor 1, Tahun 2021, hlm 52-60

Harapan yang diinginkan dari edukasi METODE


adalah perubahan perilaku agar masyarakat
menampakan perilaku untuk mencegah Metode penelitian ini berupa penelitian
penyebaran Covid-19. Informasi yang kuantitatif dengan analitik observasional dan
didapatkan diharapkan dapat menjadi self menggunakan rancangan cross-sectional.
imposed, melalui usaha pendekatan pencegahan Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
penularan virus corona dimulai menjaga jarak pengetahuan masyarakat Garut terkait
sosial, mencuci tangan, dan penggunaan masker pencegahan penyebaran Covid-19 dan variabel
wajah, diterapkan di berbagai wilayah yang independent adalah perilaku masyarakat garut
terkena dampak. Perubahan perilaku dalam diri terkait pencegahan penyebaran Covid-19.
sendiri bahwa pencegahan yang dilakukan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
sendiri, sebagai reaksi terhadap penyebaran masyarakat garut. Penentuan teknik pengambilan
informasi tentang penyakit COVID-19 dapat sampel menggunakan cluster random sampling.
menjadi strategi efektif untuk memitigasi dan Dari 11.729.134 jumlah populasi masyarakat
menunda epidemi (Teslya, et al., 2020). garut dengan usia >14 tahun, terdapat 195 yang
Informasi yang disebarkan melalui metode mengembalikan kuesioner berbasis online.
edukasi bertujuan untuk meningkatkan Setelah menyesuaikan kelengkapan data dan
pengetahuan seseorang, dalam hal ini bertujuan karakteristik jumlah sampel dalam penelitian ini
pada peningkatan pengetahuan masyarakat dalam adalah 145 responden yang bersedia menjadi
pencegahan penularan Covid-19. Pengetahuan sampel dalam penelitian ini. Kriteria responden
merupakan hasil dari informasi yang ditangkap yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah
melalui pendindraan terhadap suatu objek masyarakat Garut yang berusia >14 tahun,
tertentu, ketika seseorang mendapatkan mampu membaca, tidak ada gangguan
informasi, informasi tersebut dianalisa untuk psikikologis dan kognitif, bersedia menjadi
selanjutnya diproses dan ditempatkan sesuai responden. Semua peserta menyetujui protokol
dengan tempatnya maka muncullah yang penelitian dan memberikan persetujuan tertulis.
dinamakan pengetahuan (Islam & Khan, 2014) Penelitian ini berfokus untuk mengetahui
(Irnawati, 2019). Pengetahuan terkait hubungan antara pengetahuan dan perilaku,
pencegahan penyebaran virus corona, merupakan instrumen dikembangkan oleh peneliti dengan
sekumpulan informasi yang dirancang dengan menggunakan materi promosi kesehatan dari
tujuan untuk mengurangi angka kesakitan kementerian kesehatan mengenai Panduan
maupun kematian karena Covid-19. Pencegahan Penularan Covid-19 untuk
Kenyataan yang ada di masyarakat Masyarakat. sebelum instrumen ini dibagikan,
berbagai macam media untuk mensosialisasikan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
pencegahan penularan Covid-19 sudah reliabilitas pada masyarakat Garut yang tidak
ditingkatkan, namun masih banyak perilaku masuk dalam subjek penelitian ini. Pengambilan
masyarakat yang tidak sesuai seperti: mudik di data pada penelitian ini menggunakan kuesioner
hari raya atau cuti bersama, tempat wisata masih melalui media online yaitu google form yang
banyak dikunjungi oleh wisatawan baik dalam dibagi menjadi 4 bagian yakni bagian pertama
maupun luar kota, tempat umum seperti pasar adalah data demografi meliputi usia, jenjang
masih menjadi tempat berkumpul pembeli dan pendidikan, pekerjaan, dan jenis kelamin, bagian
pedagang, masih ditemukannya masyarakat tanpa kedua kuesioner terdiri dari pengetahuan
menggunakan masker ketika hendak keluar pencegahan penularan Covid-19 sebanyak 4
rumah. Hal tersebut sampai saat ini masih banyak pertanyaan, dan bagian ketiga perilaku
ditemukan di masyarakat sekitar padahal angka pencegahan penularan Covid-19 sebanyak 6
Covid-19 di Indonesia belum menunjukan adanya pertanyaan. Analisis bivariat dilakukan
penurunan. menggunakan chi-square untuk menentukan
Tujuan penelitian ini adalah untuk hubungan antara variabel pengetahuan dengan
mengetahui apakah terdapat hubungan antara perilaku. Pengujian dilakukan dengan
pengetahuan mengenai pencegahan penularan menggunakan significance level 0,05.
Covid-19 dengan perilaku pencegahan penularan Penelitian ini telah melewati telaah etik
Covid-19 pada masyarakat di Kabupaten Garut. dan mendapatkan Keterangan Layak Etik
(Ethical Excemption) dengan Nomor
19/KEPK/SDHB/B/XII/2020 dari Komite Etik
Penelitian Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Dharma Husada Bandung.
Patimah, Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Pencegahan Penularan Covid-19… 55

HASIL terdapat hubungan yang cukup signifikan


antara tingkat pengetahuan dengan perilaku
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden pencegahan Covid-19.
berdasarkan Karakteristik
Karakteristik n %
Usia PEMBAHASAN
18-29 55 38
30-39 41 28 Pengetahuan merupakan hasil dari
40-49 33 23 informasi yang ditangkap melalui pendindraan
50-59 10 7
terhadap suatu objek tertentu, ketika seseorang
>60 6 4
Jenjang Pendidikan mendapatkan informasi, informasi tersebut
SMA ke bawah 41 28 dianalisa untuk selanjutnya diproses dan
D3/S1 88 61 ditempatkan sesuai dengan tempatnya maka
S2/S3 16 11 muncullah yang dinamakan pengetahuan
Pekerjaan (Islam & Khan, 2014) (Irnawati, 2019).
ASN / PNS 29 20 Pengetahuan terkait pencegahan penyebaran
Karyawan 15 10 virus corona, merupakan sekumpulan informasi
Lain-lain 59 41 yang dirancang dengan tujuan untuk
Pelajar 35 24 mengurangi angka kesakitan maupun kematian
Wiraswasta 7 5
karena Covid-19.
Jenis Kelamin
Laki-Laki 55 38 Pada hasil peneltian ini diketahui sebagian
Perempuan 90 62 besar (77%) responden memiliki pengetahuan
yang sudah baik. Pengetahuan seseorang terkait
Pada tabel 1 diketahui bahwa sebagian informasi tertentu dipengaruhi oleh beberapa
besar responden berada dalam rentang dewasa; faktor, diantaranya: jenis pekerjaan, pendidikan,
38% (55) berusia 18-29, dan sebagian kecil yaitu umur, pengalaman, kebudayaan dan informasi
4% (6) berada dalam rentang usia >60 tahun. (Sundari, 2018).
Dilihat dari jenjang pendidikan lebih dari Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan
setengahnya 61% (88) jenjang pendidikan tinggi terjadi setelah seseorang kontak terhadap suatu
yaitu S1/D3 dan sebagian kecil berada dalam objek melalui panca indera, berupa pendengaran,
jenjang pendidikan S2/S3 11% (16) sedangkan penciuman, penglihatan, perasaan serta perabaan.
sisanya sebanyak 28% (41) jenjang pendidikan Indra yang sering digunakan untuk menghasilkan
SMA ke bawah. Selanjutnya dilihat dari pengetahuan yaitu penglihatan berupa mata dan
pekerjaan, sebagian besar (41%) responden indera pendengaran, tidak hanya itu informasi
memiliki pekerjaan lainnya. Dilihat dari jenis yang diterima melalui pancaindra tentang topik
kelamin, lebih dari setengahnya 62% berjenis tertentu dipahami serta dipertahankan untuk
kelamin perempuan. selanjutnya digunakan menurut kebutuhan.
Pengetahuan yang dimiliki seseorang
Tabel 2. Hubungan Tingkat Pengetahuan sebagian besar berasal dari proses pendidikan
dengan Perilaku Pencegahan Covid 19 baik itu Pendidikan yang sifatnya formal maupun
Perilaku informal. Selain dari proses Pendidikan
Total pengetahuan juga bisa seseorang dapatkan
Pengetahuan Kurang Baik
n % n % n % berumber dari pengalaman baik itu pengalaman
Baik 76 52 37 26 113 77 pribadi maupun pengalaman orang lain yang
Kurang 13 9 19 13 32 22 dipelajari. Selain itu pengetahuan bisa bersumber
Total 89 61 56 39 145 100 dari media massa serta hasil interaksi dengan
p-value 0,06 lingkungan (Siltrakool, 2018).
Dari hasil penelitian sebagian besar
Berdasarkan tabel 2, sebanyak 76 responden mempunyai pengetahuan dalam
responden (52%) memiliki pengetahuan yang kategori baik. Hal ini sapat didukung dan
baik serta sebagian besar (61%) perilaku yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden.
kurang terhadap pencegahan penularan Covid- Berdasarkan hasil penelitian pada responden,
19. Reponden yang memiliki pengetahuan baik responden hampir seluruhnya berada pada tingkat
sebagian besar meanmpilkan perilaku kurang Pendidikan tinggi yaitu tingkat D3 dan S1 ke atas
terhadap pencegahan penularan Covid-19. Dari sisanya 28% (41) berada pada jenjang Pendidikan
hasil uji statistik di peroleh p-value 0,06 (>0,05) SMA ke bawah. Faktor pendidikan menjadi
yang berarti hipotesis nol diterima, artinya tidak salah satu penentu pengetahuan, hasil riset ini
56 Jurnal Kesehatan, Volume 12, Nomor 1, Tahun 2021, hlm 52-60

menujukan pengetahuan dari responden diri, kemampuan emosional, pembelajaran


tergolong baik. melalui observasi, dan motivasi/ penguatan.
Kenyataan ini didukung oleh beberapa Selain hal tersebut, perilaku seseorang
hasil penelitian yang meneliti hubungan juga dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu: 1) faktor
pengetahuan dengan tingkat pendidikan pada predisposisi, 2) faktor pendorong, dan 3) faktor
populasi berbeda di Indonesia mengenai: penguat. Pengetahuan, kepercayaan, sikap,
kesehatan reproduksi pada ibu rumah tangga keyakinan, sosio demografi serta nilai-nilai yang
Tangga di Desa Rukoh Kecamatan Syiah Kuala dianut seseorang merupakan faktor predisposisi
Banda Aceh (Asiah., 2009); Papsmear pada ibu untuk terbentuknya perilaku. Faktor predisposisi
rumah tangga di Desa Kauman Sragen adalah faktor yang memengaruhi seseorang
(Wicaksono, 2013); Menopause pada ibu rumah berperilaku. Faktor lainnya ada juga faktor
tangga di desa Kresen Bantul (Megawati, 2012); pendorong, yaitu faktor yang memungkinkan
swamedikasi demam pada anak menggunakan seseorang berperilaku. Yang termasuk faktor
obat parasetamol pada orang tua di kalangan pendorong adalah lingkungan, sarana kesehatan,
masyarakat Kecamatan Talango, Kabupaten fasilitas Kesehatan dan sumber sumber khusus
Sumenep, Jawa Timur (Marjan, 2018); yang mendukung. Faktor lainnya yang
Kesehatan gigi dan mulit pada guru penjaskes SD memperngaruhi perilaku adalah faktor penguat.
di kecamatan Tampak Siring Gianyar Faktor penguat adalah faktor yang bisa
(Dharmawati & Wirata, 2016). memperkuat terbetuknya perilaku. Faktor
Dari penelitian tersebut diketahui makin penguat diantaranya adalah tokoh masyarakat,
tinggi pendidikan seseorang main tinggi pula kelompok tertentu.
pengetahuannya. Semakin tinggi tingkat Hasil penelitian ini betentangan dengan
pendidikan seseorang maka semakin tinggi juga hasil penelitian yang serupa yang
seseorang menerima informasi terhadap sesuatu menghubungkan pengetahuan dan sikap pada
hal, sehingga akhirnya semakin banyak juga populasi berbeda mengenai penanganan
pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya jika combustion pada pedagang gorengan (Robby,
seseorang dengan tingkat pendidikan yang 2019); memeriksakan diri ke pelayanan
rendah, maka hal tersebut menghambat sikap kesehatan pada pasien glukoma (Fauzian, et al.,
seseorang untuk menerima informasi dan nilai- 2016). Namun hasil penelitian ini sejalan dengan
nilai yang baru diperkenalkan. hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa
Pada hasil penelitian ini diketahui juga peneliti yang sama melakukan penelitian
seluruh responden berusia >19 tahun. Faktor usia hubungan pengetahun dan sikap pada populasi
juga sangat memengaruhi pengetahuan yang berbeda mengenai pencegahan HIV/AIDS
seseorang. Semakin bertambahnya usia seseorang pada remaja komunitas anak jalanan di kabupaten
maka semakin berkembang juga daya tangkap kudus (Irsyad, et al., 2014); cuci tangan pakai
seseorang sehingga meningkatkan pengetahuan sabun (CTPS) pada masyarakat di desa Senuro
seseorang ditambah faktor pengalaman (Budiman Timur (Fajar & Misnaniarti, 2011); Periksa
& Riyanto, 2013). Berdasarkan penelitian yang Payudara Sendiri (SADARI) pada mahasiswa
dilakukan dapat disimpulkan sebanyak 145 Fakultas Ilmu Keperawatan universitas
responden, hampir setengah dari responden Padjadjaran (Seftiani, 2014).
memiliki perilaku positif mengenai Covid-19 Perilaku adalah respon yang dapat diamati
yaitu berhati-hati dan memiliki tindakan usaha baik disadari maupun tidak dari seseorang
peningkatan kesehatan pribadi. Pemberian terdhadap adanya stimulus baik dari dalam
pengetahuan yang spesifik, valid, dan tepat maupun dari luar individu (Wawan & Dewi,
sasaran diharapkan dapat meningkatkan perilaku 2010). Menurut Sunaryo (2004) faktor yang
usaha pencegahan masyarakat terhadap infeksi memengaruhi perilaku manusia yaitu faktor
Covid-19. Namun berdasarkan hasil analisis internal dan eksternal; 1) Faktor internal seperti
bivariat pada penelitian ini tidak ditemukan ras, jenis kelamin, sifat/karakteristik fisik,
adanya hubungan antara pengetahuan dan kepribadian dan Intelegensi; 2) Faktor eksternal
perilaku pencegahan penyebaran Covid-19. seperti faktor lingkungan (fisik, biologis maupun
Berdasarkan teori kognitif soaial, menyebutkan sosial), pendidikan, agama, kepercayaan, sosial
bahwa perilaku seseorang tidak hanya budaya dan faktor ekonomi. Perilaku yang
dipengaruhi oleh faktor internal seperti motivasi, nampak pada seseorang pada dasarnya ibentuk
tujuan, dan kemauan, namun juga dipengaruhi melalui tiga cara: 1) Pembiasaan, 2)
oleh faktor eksternal yaitu lingkungan. Selain itu, Pembentukan prilaku dengan knowledge, 3)
ada faktor lainnya yang memengaruhi perilaku Pembentukan perilaku dengan menggunakan
diantaranya: pembelajaran, efikasi diri, kontrol model. Salah satu cara pembentukan perilaku
Patimah, Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Pencegahan Penularan Covid-19… 57

dapat ditempuh dengan conditioning atau Pembelajaran yang menghadirkan


pembiasaan. Dengan cara membiasakan diri pengetahuan yang baik belum tentu
untuk berperilaku seperti yang diharapkan, menghasilkan perubahan perilaku hal ini terjadi
akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut. pada penelitian ini. Pengetahuan masyarakat
Pembiasaan merupakan salah satu cara Garut yang baik yang berasal dari pembelajaran
dalam memberikan pendidikan pada seseorang, dari berbagai media mengenai cara pencegahan
Seseorang yang telah mempunyai kebiasaan penularan Covid-19 belum tentu menghasilkan
untuk melakukan sesuatu maka seseorang akan perilaku untuk mencegah penularan Covid-19.
lebih mudah dan dengan senang hati untuk dapat Proses pembentukan perilaku melalui social
melaksanakannya. Bahkan, segala sesuatu yang learning theory pada dasarnya akan melewati
sudah menjadi kebiasaan dalam usia dini aka beberapa tahapan yaitu: tahap memperhatian,
akan lebih sulit dirubah sampai dengan usia tahap mengingat, tahap menunjukan
lanjut. Tujuan pembiasaan adalah untuk kemampuannya dan terakhir motivasi. Motivasi
membentuk kebiasaan, memperbaiki kebiasaan penting karena hal tersebut menjadi penggerak
atau mempelajari kebiasaan. Pembiasaan ini bisa bagi seseorang untuk terus melakukan sesuatu.
dengan berbagai cara seperti: menggunakan sehingga, seseorang harus termotivasi untuk
model sebagai role model untuk pembentukan meniru perilaku yang telah dipelajari dari
perilaku, menggunakan reward and punishment pemodelan (Cherry, 2011).
dengan tujuan agar seseorang memperoleh Saat ini berbagai media digunakan sebagai
perilaku yang beru yang lebih positif dan tepat media edukasi untuk membentuk perilaku
(Hajar, 2013). masyarakat melalui pengetahuan. Media
Disamping pembentukan perilaku dengan merupakan salah satu sumber pendukung dalam
conditioning atau kebiasaan, pembentukan transfer knowledge atau juga sebaliknya dapat
perilaku dapat ditempuh dengan knowledge. menjadi penghambat dalam terwujudnya
Pembentukan melakui knowledge didasarkan komunikasi yang efektif (Patimah, et al., 2018).
pada teori belajar kognitif, yaitu belajar dengan selain itu pembentukan perilaku juga dipengaruhi
disertai adanya pengertian. Peran kognitif dalam oleh adanya stimulasi dari luar yaitu dengan
pembentukan perilaku diantaranya: memberikan adanya reinforcement dan punishment.
pengertian, menghadilkan emosi, memntuk sikap, reinforcement adalah proses di mana akibat atau
memberikan motivasi terhadap konsekuensi perubahan yang terjadi dalam lingkungan
perilaku. memperkuat perilaku tertentu di masa datang .
Selain cara-cara pembentukan perilaku Skinner menyarankan, penyebab eksternal juga
seperti tersebut di atas, pembentukan perilaku bisa menjelaskan alasan suatu perilaku. Skinner
masih dapat ditempuh dengan menggunakan menyebut ada tiga jenis stimulus yang terjadi
model atau contoh. Model atau contoh yang bisa setelah suatu perilaku. Ada stimulus netral,
digunakan dalam membentuk perilaku seperti reinforcement alias penguat, dan punishment
pemimpin, tokoh agama, atau panutan. Cara ini alias hukuman (McLeod Saul, 2018). Perilaku
didasarkan atas Social learning theory atau teori yang diikuti dengan adanya reinforcement
belajar sosial yang dikemukakan oleh Bandura. cenderung akan di ulangi sedangkan sebaliknya
Social learning theory adalah teori yang hukuman merujuk pada setiap peristiwa yang
menjelaskan pengaruh sosial terhadap melemahkan atau mengurangi kemungkinan
perkembangan kepribadian. Teori ini mengkaji suatu perilaku dilakukan.
bagimana individu yang sedang berosialisasi Dari apa yang ada dalam penelitian secara
memengaruhi seseorang dalam aspek: proses umum pengetahuan masyarakat Garut sudah bisa
pembelajaran, pembentukan kepribadian dikatakan baik mengenai pencegahan penyebaran
seseorang dan lingkungan. Memandang Covid-19, namun berdasarkan uji analisa data
pembentukan kepribadian seseorang merupakan statistik pada penelitian ini, tidak ada hubungan
outcome dari respon atas stimulus sosial. Perilaku yang signifikan. Untuk pembentukan perilaku
dan sikap seseorang tumbuh karena dorongan dipengaruhi berbagai faktor dan juga dibutuhkan
atau peneguhan dari orang-orang di sekitarnya penguatan agar mampu membiasakan perilaku,
(Juachon, n.d.). Terdapat tiga konsep inti dalam penguatan tersebut bisa dengan dorongan luar
social learning theory: 1) seseorang belajar baik dari pemerintah berupa reinforcement
melalui pengamatan atau observasi, 2) mental dalam bentuk hukuman yang tegas untuk
atau batin seseorang merupakan bagian penting masyarakat yang melanggar aturan protocol
dalam proses ini, 3) pembelajran belum tentu pencegahan Covid-19 dan juga stimulus dari luar
menghasilkan perubahan perilaku (Cherry, 2011). yaitu dari petugas. Petugas kesehatan sebagai
bagian integral dalam pelayanan kesehatan
58 Jurnal Kesehatan, Volume 12, Nomor 1, Tahun 2021, hlm 52-60

mampu menjadi motivasi eksternal. Sehingga pengetahuan dengan perilaku pencegahan


pengetahuan tidak hanya diadopsi saja namun penyebaran Covid-19. Kemungkinan ada
juga tampak dengan perilaku yang baik beberapa faktor lain yang sangat kuat untuk
(Nugraha, et al., 2019). membentuk perilaku seseorang salah satunya
penguatan baik dari dalam diri maupun luar.
Berdasarkan hasil penelitian ini masih diperlukan
SIMPULAN lagi kajian lain untuk menilai faktor lain yang
memengaruhi dalam perilaku seseorang terutama
Berdasarkan hasil penelitian dapat mengenai perilaku pencegahan penyebaran
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara Covid-19.

DAFTAR PUSTAKA

Asiah, M. D. (2009). Hubungan tingkat Fauzian, R., Rahmi, F., & Nugroho, T. (2016).
pendidikan dengan pengetahuan kesehatan Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan
reproduksi ibu rumah tangga di Desa Perilaku Memeriksakan Diri Ke Pelayanan
Rukoh Kecamatan Syiah Kuala Banda Kesehatan : Penelitian Pada Pasien
Aceh. Jurnal Biologi Edukasi, 1(2), 1-4. Glaukoma Di Rumah Sakit Dr. Kariadi.
Budiman dan Riyanto A. (2013). Kapita Selekta Jurnal Kedokteran Diponegoro, 5(4),
Kuisioner Pengetahuan dan Sikap dalam 1634–1641.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19
Medika. RI. (2020). Gugus Tugas Percepatan
Chan, J. F. W., Yuan, S., Kok, K. H., To, K. K. Penanganan COVID-19. In Beranda -
W., Chu, H., Yang, J., Xing, F., Liu, J., covid19.go.id (pp. 1–1).
Yip, C. C. Y., Poon, R. W. S., Tsoi, H. W., https://covid19.go.id/
Lo, S. K. F., Chan, K. H., Poon, V. K. M., Hajar, H. (2013). Pembentukan Prilaku anak
Chan, W. M., Ip, J. D., Cai, J. P., Cheng, melalui metode pembiasaan bercerita di
V. C. C., Chen, H., … Yuen, K. Y. (2020). RA Ulil Albab Sungguminasa Kabupaten
A familial cluster of pneumonia associated Gowa.[Skripsi]. Makassar: Universitas
with the 2019 novel coronavirus indicating Islam Negeri (UIN) Alaudin Makasar.
person-to-person transmission: a study of a Irnawati, Suriah, Y. (2019). View of Pengaruh
family cluster. The Lancet, 395(10223), Edukasi Melalui Media Whats App dan
514–523. https://doi.org/10.1016/S0140- Leaflet Terhadap Perubahan Perilaku
6736(20)30154-9 Berisiko Pada Siswa. Window of Health :
Cherry, K. (2011). Social learning theory: An Jurnal Kesehatan, 2.
overview of Bandura’s social learning http://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/a
theory. The New York Times Company. rticle/view/167/81
Cook, T. (2020). Personal protective equipment Irsyad, C., Setiyadi, N. A., & Wijayanti, A. C.
during the COVID-19 pandemic - a (2014). Hubungan Antara Pengetahuan dan
narrative review. Anaesthesia, 75. Sikap Dengan Perilaku Pencegahan
https://doi.org/10.1111/anae.15071 HIV/AIDS Pada Remaja Komunitas Anak
Dharmawati, I. G. A. A., & Wirata, I. N. (2016). Jalanan di Kabupaten Kudus. Prosiding
Hubungan Tingkat Pendidikan, Umur, Dan Seminar Nasional Fakultas Ilmu
Masa Kerja Dengan Tingkat Pengetahuan Kesehatan, 205(01), 71-77.
Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Guru http://eprints.ums.ac.id/30523/1/ARTIKEL
Penjaskes Sd Di Kecamatan Tampak Siring _PUBLIKASI.pdf
Gianyar. Jurnal Kesehatan Gigi Vol., 4(1), Islam, M. S., & Khan, R. H. (2014). Exploring
1-5. http://www.poltekkes- the factors affecting knowledge sharing
denpasar.ac.id/keperawatangigi/wp- practices in Dhaka University Library.
content/uploads/2017/02/ilovepdf_merged.pd Library Philosophy and Practice, 2014(1).
f Jayaweera, M., Perera, H., Gunawardana, B., &
Fajar, N. A., & Misnaniarti. (2011). Hubungan Manatunge, J. (2020). Transmission of
Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Perilaku COVID-19 virus by droplets and aerosols: A
Cuci Tangan Pakai Sabun Pada critical review on the unresolved dichotomy.
Masyarakat Di Desa Senuro Timur. Jurnal Environmental Research, 188, 109819.
Pembangunan Manusia, 5(1), 1-7. https://doi.org/10.1016/j.envres.2020.109819
Patimah, Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Pencegahan Penularan Covid-19… 59

Juachon, L. (n.d.). Theories of Learning: Social Dusun Kresen Bantul Tahun 2012.
Cognitive Theory. EDS 103 – Theories of [Skripsi]. Yogyakarta: STIKES 'Aisyiyah
Learning Kitomarketing.Com, 1-10. Yogyakarta.
Luo, L., Liu, D., Liao, X. L., Wu, X. B., Jing, Q. L., Nugraha, L., Patimah, I., & Suharta, D. (2019).
Zheng, J. Z., ... & Mao, C. (2020). Modes of Motivation to Implement Diet in
contact and risk of transmission in covid-19: Hypertension Patients. Jurnal Aisyah :
a prospective cohort study 4950 close Jurnal Ilmu Kesehatan, 4(1), 83-90.
contact persons in guangzhou of China. https://doi.org/10.30604/jika.v4i1.182
https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abst Patimah, I., Megawati, S. W., & Suryawantie, T.
ract_id=3566149 (2018). Efektivitas Metode Pembelajaran
Liu, J., Liao, X., Qian, S., Yuan, J., Wang, F., Liu, Cooperative Learning Terhadap
Y., Wang, Z., Wang, F.-S., Liu, L., & Zhang, Kemampuan Komunikasi pada Mahasiswa.
Z. (2020). Community Transmission of Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia,
Severe Acute Respiratory Syndrome 4(1), 86.
Coronavirus 2, Shenzhen, China, 2020. https://doi.org/10.17509/jpki.v4i1.12347
Emerging Infectious Diseases, 26(6), 1320- Robby, A. (2019). Jurnal Kesehatan Komunitas
1323. Indonesia. Vol 15 No 1, Maret 2019. Sikap
https://doi.org/10.3201/eid2606.200239 Keluarga Dalam Perawatan Pasien Stroke
Liu, Y., Ning, Z., Chen, Y., Guo, M., Liu, Y., Di Ruang L RSU X Tasikmalaya, 15(1), 1-
Gali, N. K., Sun, L., Duan, Y., Cai, J., 11.
Westerdahl, D., Liu, X., Ho, K., Kan, H., Santoso, A., Pranata, R., Wibowo, A., Al-Farabi,
Fu, Q., & Lan, K. (2020). Aerodynamic M. J., Huang, I., & Antariksa, B. (2020).
Characteristics and RNA Concentration of Cardiac injury is associated with mortality
SARS-CoV-2 Aerosol in Wuhan Hospitals and critically ill pneumonia in COVID-19:
during COVID-19 Outbreak. 86(21). A meta-analysis. American Journal of
https://doi.org/10.1101/2020.03.08.982637 Emergency Medicine, xxxx.
Lotfi, M., Hamblin, M. R., & Rezaei, N. (2020). https://doi.org/10.1016/j.ajem.2020.04.052
COVID-19: Transmission, prevention, and Seftiani, d. (2012). Hubungan tingkat pengetahuan
potential therapeutic opportunities. Clinica dengan perilaku sadari pada mahasiswa
chimica acta. fakultas ilmu keperawatan universitas
Lu, J., & Sun, P. D. (2020). High affinity binding padjadjaran. Students e-Journal, 1(1), 31.
of SARS-CoV-2 spike protein enhances http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/view
ACE2 carboxypeptidase activity. BioRxiv : /729.
The Preprint Server for Biology, Siltrakool, B. (2018). Assessment of community
2020.07.01.182659. pharmacists’ knowledge, attitude and
https://doi.org/10.1101/2020.07.01.182659 practice regarding non-prescription
Marjan, L. (2018). Hubungan Tingkat Pendidikan antimicrobial use and resistance in
Terhadap Tingkat Pengetahuan Orangtua Thailand. [Thesis]. University of
dalam Swamedikasi demam pada anak Hertfordshire.
menggunakan obat parasetamol. Studi Di Shereen, M. A., Khan, S., Kazmi, A., Bashir, N.,
Kalangan Masyarakat Kecamatan Talango, & Siddique, R. (2020). COVID-19
Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. [islam infection: Origin, transmission, and
negeri maulana Malik Ibrahum]. In New characteristics of human coronaviruses.
England Journal of Medicine (Vol. 372, Journal of Advanced Research, 24, 91-98.
Issue 2). https://doi.org/10.1016/j.jare.2020.03.005
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/ Sundari1, A. M. (2018). View of Increases
McLeod Saul. (2018). B.F. Skinner | Operant Knowladge Exclusive Breastfeeding at
Conditioning | Simply Psychology. Simply Mother in Makassar. Windows Of Health.
Psychology, 1948, 1-12. http://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/a
https://s3.amazonaws.com/academia.edu. rticle/view/woh1104/4
Megawati. (2012). Hubungan Tingkat pendidikan Sunaryo. (2004). Psikologi untuk keperawatan.
dengan tingkat pengetahuan ibu tentang Editor: Monica Ester. Jakarta : EGC.
menopause di dusun kresen bantul tahun Team, T. N. C. P. E. R. E. (n.d.). The
2012 (Vol. 66, Issue 3). Epidemiological Characteristics of an
Megawati, M., & Yunita, W. (2012). Hubungan Outbreak of 2019 Novel Coronavirus
Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Diseases (COVID-19) — China, 2020.
Pengetahuan Ibu tentang Menopause di China CDC Weekly, 2(8), 113–122.
60 Jurnal Kesehatan, Volume 12, Nomor 1, Tahun 2021, hlm 52-60

https://doi.org/10.46234/ccdcw2020.032 Wawan, A & Dewi, M. (2010). Teori dan


Teslya, A., Pham, T. M., Godijk, N. G., Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Kretzschmar, M. E., Bootsma, M. C. J., & Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha
Rozhnova, G. (2020). Impact of self- Medika.
imposed prevention measures and short- Wicaksono, P. P. (2013). Hubungan Tingkat
term government-imposed social Pendidikan dengan pengetahuan ibu rumah
distancing on mitigating and delaying a tangga tentang Pap Smear di Desa Kauman
COVID-19 epidemic: A modelling study. Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen,
PLOS Medicine, 17(7), e1003166. Muhamadiyah Surakarta. [Skripsi].
https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1003 Surakarta: Fakultas Kedokteran,
166 Universitas Muhammadiyah Surakarta.

You might also like