Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 7, Nomor 3, November 2022
Volume 7, Nomor 3, Halaman 654-663 ISSN: 2528-0767
http:/j/ ournal2.um.ac.id/index.php/jppk e-ISSN: 2527-8495
654
Copyright © 2022 Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 7, Nomor 3, November 2022 655
samping, kehalalan, tidak percaya vaksin, dan mulai bulan Mei sampai Juli Tahun 2021 dan
efikasi vaksin (Utami, 2021). Berdasarkan survei kedua dilakukan pada bulan April sampai
survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Mei Tahun 2022. Instrumen penelitian yang
Indonesia (IPI) ditemukan fakta bahwa hanya digunakan adalah angket yang disebarkan dalam
sebanyak 54,9 % anak muda Indonesia dari bentuk google form. Angket yang digunakan
kelompok usia 22 sampai 25 tahun menolak untuk terdiri atas pertanyaan terkait pengetahuan
divaksinasi (Litha, 2021). Hasil survei Centre for dan sikap terhadap adanya kebijakan pandemi
Strategic and International Studies (CSIS) juga Covid-19 masing-masing berjumlah 8 butir.
memberikan laporannya bahwa anak-anak muda Pengetahuan responden dinyatakan baik jika
sebanyak 63,6% di DKI Jakarta dan 55,6% DI dapat menjawab minimal 5 pertanyaan dengan
Yogyakarta cenderung untuk menolak divaksin benar dan dikatakan kurang baik jika menjawab
(Anugerah, 2021). Mayoritas hasil survei dari kurang dari 5 pertanyaan dengan benar. Data
IPI dan CSIS menunjukkan bahwa warga negara yang telah diperoleh dianalisis secara deskriptif
muda menolak untuk divaksin karena merasa dan ditampilkan dengan grafik batang.
sehat dan masih meragukan keamanan vaksin.
Keterlibatan warga negara muda dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
vaksinasi massal sangat krusial dalam menekan Pengetahuan Warga Negara Muda terhadap
penyebaran Covid-19 dan terciptanya kekebalan Kebijakan Pandemi Covid-19
kelompok. Peran aktif dari seluruh warga negara Responden yang terlibat rata-rata berumur
muda harus ditingkatkan untuk mempercepat 19 tahun untuk kedua kelompok sebelum dan
proses vaksinasi Covid-19 (Rachman & Fitra, setelah adanya kebijakan pemerintah terkait
2021). Warga negara muda sebagai agen pandemi Covid-19. Jumlah responden berdasarkan
perubahan pada masa pandemi Covid-19 harus jenis kelamin laki-laki pada sebelum adanya
menyukseskan pelaksanaan program vaksinasi kebijakan berjumlah 151 orang dan sesudah
yang telah ditetapkan oleh pemerintah (Widayati adanya kebijakan menjadi 156. Berbanding
& Mustika, 2021). Berdasarkan permasalahan terbalik dengan kelompok responden perempuan
yang telah diuraikan di atas, maka kajian ini yang lebih banyak pada kelompok sebelum
akan membahas terkait (1) pengetahuan warga adanya kebijakan sejumlah 224 orang dan
negara muda terhadap kebijakan pandemi setelah diterapkan kebijakan Covid-19 menjadi
Covid-19 dan (2) sikap warga negara muda 164 orang. Perbedaan jumlah responden pada
terhadap kebijakan pandemi Covid-19. saat sebelum dan setelah adanya kebijakan
tidak berpengaruh terhadap pengumpulan data
METODE karena mahasiswa yang tidak terlibat memiliki
Kajian ini menggunakan pendekatan karakteristik yang sama.
kuantitatif dengan metode survei komparatif Pengetahuan terhadap kebijakan pandemi
untuk membandingkan dua kelompok responden Covid-19 sangat penting bagi semua warga negara
sebelum dan setelah adanya kebijakan pandemi Indonesia. Tingkat pengetahuan masyarakat
Covid-19. Populasi dalam kajian ini adalah yang baik terhadap kebijakan pandemi dapat
mahasiswa yang tersebar secara proporsional mencegah penyebaran Covid-19 (Suprayitno
di Jawa Timur. Sampel pada saat survei dkk, 2020). Kategori pengetahuan warga negara
sebelum adanya kebijakan pandemi Covid-19 muda terhadap kebijakan Covid-19 dijelaskan
sejumlah 376 orang dan 321 orang setelah pada gambar 1.
adanya kebijakan. Survei pertama dilakukan
Pre Post
Pre Post
yang belum setuju dengan kebijakan pandemi Gambar 3 menunjukkan bahwa mahasiswa
Covid-19 jumlahnya cukup banyak. Penyebaran yang setuju dengan adanya pembatasan kegiatan
virus Covid-19 menjadi tidak terkendali dan di tempat umum sebelum adanya kebijakan
dapat meningkatkan angka kasus positif di sejumlah 365 orang dan 293 orang setelah
Indonesia jika masyarakat banyak yang belum adanya kebijakan. Responden yang semula 11
menyetujui kebijakan terkait pandemi. orang tidak setuju dengan adanya pembatasan
Pemerintah dalam upaya menekan penyebaran kegiatan di tempat umum meningkat menjadi
Covid-19 juga memberlakukan social distancing 28 orang. Sikap warga negara muda sebelum
di seluruh wilayah Indonesia. Kebijakan adanya kebijakan pandemi Covid-19 setidaknya
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) 97,1% setuju dan menurun menjadi 91,3%
merupakan strategi pemerintah dalam menekan setelah adanya kebijakan pembatasan kegiatan di
penyebaran Covid-19 (Joyosemito & Nasir, 2021). tempat umum. Warga negara muda seharusnya
Kegiatan di berbagai sektor yang dilakukan baik menyadari pentingnya kebijakan social distancing
oleh instansi pemerintah dan swasta diharuskan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
untuk dibatasi. Kebijakan PSBB pada masa Kebijakan PSBB di masyarakat diharapkan
pandemi Covid-19 yang ditetapkan menjadi dapat menekan angka kenaikan kasus Covid-19.
pilihan pemerintah dalam rangka memutus Sikap kepedulian sosial pada masa pandemi
penyebaran penyakit dan mengurangi resiko Covid-19 sangat penting untuk ditanamkan
bertambahnya pasien meninggal dunia (Perbawa, kepada seluruh generasi muda (Puslitbang
2021). Masyarakat di seluruh Indonesia harus Kemenag, 2021). Keselamatan komunitas
mematuhi dan mendukung kebijakan PSBB atau masyarakat pada masa pandemi Covid-19
agar terhindar dari penularan Covid-19. menjadi tanggung jawab bersama. Kesadaran
Perilaku masyarakat terhadap kebijakan warga negara cenderung menjaga keselamatan
pandemi Covid-19 khususnya PSBB mendapatkan keluarganya saja (Afandi, Handayani, & Zaini,
penolakan beberapa kelompok masyarakat. 2020)and moderate knowledge as many as
PSBB selain memberikan dampak positif 17 respondents (13.4 %. Upaya pencegahan
terhadap pencegahan penyebaran Covid-19 penyebaran Covid-19 membutuhkan kepedulian
juga berdampak negatif terhadap perekonomian warga negara yang tinggi baik kepada sesama
masyarakat (Rachman & Fitra, 2020). Sikap dan lingkungan sekitar. Hasil survei terhadap
mahasiswa terhadap pembatasan kegiatan di sikap rasa tanggung jawab atas keselamatan
tempat umum dapat dilihat pada gambar 3. komunitas dapat dilihat pada gambar 4.
400
300
200
100
0
Setuju Tidak setuju
Pre 365 11
Post 293 28
Pre Post
Gambar 4. Grafik Sikap terhadap Rasa Tanggung Jawab atas Keselamatan Komunitas
Pre Post
Pre Post
Protokol kesehatan sering kali dihiraukan mengabaikan ketaatan dan kepatuhan terhadap
oleh beberapa kelompok masyarakat. Hal ini protokol kesehatan. Dampak dari kelalaian
dikarenakan masyarakat kurang memiliki masyarakat untuk tidak mematuhi protokol
kesadaran akan bahayanya penularan Covid-19. kesehatan yaitu meningkatnya kasus Covid-19
Protokol kesehatan merupakan kebijakan yang di kemudian hari (Zuleha, 2021). Pemberian
harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua sanksi pada seseorang yang melanggar protokol
pihak selama masa pandemi Covid-19 (Siregar, kesehatan dapat diberikan secara bertahap mulai
2021). Hasil survei terkait kesediaan warga negara dari hukuman ringan hingga berat. Sanksi bagi
muda dalam menerima sanksi jika melanggar pelanggar protokol kesehatan telah ada dalam
protokol kesehatan dapat dilihat pada gambar 7. peraturan perundangan-undangan dari tingkat
Gambar 7 menunjukkan bahwa sikap nasional sampai kabupaten (Perbawa, 2021).
responden yang setuju terhadap adanya pemberian Kebijakan mengenai penerapan berbagai
sanksi jika melanggar protokol kesehatan sanksi sangat efektif agar masyarakat tidak
sebelum adanya kebijakan sebesar 333 orang menghiraukan penerapan protokol kesehatan
dan menurun pada saat setelah ada kebijakan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
menjadi 268 orang. Kelompok yang tidak setuju Kebijakan pandemi Covid-19 yang
adanya pemberian sanksi melanggar protokol mendapatkan pro dan kontra dari sekelompok
kesehatan mengalami kenaikan sebelum dan masyarakat tidak menurunkan motivasi sebagian
sesudah adanya kebijakan terkait Covid-19 orang untuk tetap bersikap suportif. Masyarakat
yaitu dari 43 orang menjadi 53 orang. harus mampu mencerna dengan baik informasi
Responden yang setuju terhadap pemberian yang diterima pada masa pandemi Covid-19
sanksi yang tegas bagi pelanggar protokol (Rachman & Pramana, 2020). Hal ini dilakukan
kesehatan baik sengaja dan tidak mencapai untuk menghindari berita-berita hoax atau salah
88,5%. Pelanggaran terhadap protokol kesehatan yang dapat merugikan semua pihak (Rahayu &
harus diberikan sanksi yang tegas untuk Sensusiyati, 2021). Hasil survei terkait sikap
memberikan efek jerah kepada seseorang agar keterbukaan warga negara muda dalam menerima
tidak mengulangi kesalahannya. informasi pada masa pandemi Covid-19 dapat
Kelonggaran terkait pemberian sanksi dilihat pada gambar 8.
memberikan peluang bagi masyarakat untuk
Pre Post
Pre Post
Gambar 7. Grafik Sikap terhadap Kesediaan Diberi Sanksi Melanggar Protokol Kesehatan
Pre Post
Gambar 9. Grafik Sikap terhadap Hak yang Sama dalam Pelayanan Covid-19