Professional Documents
Culture Documents
63
Hubungan Persepsi Masyarakat Dengan Kecemasan Dalam Menjalani
Vaksin Covid-19 Di Puskesmas Andalas
ABSTRACT
ABSTRAK
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini, digunakan metode penelitian analitik, yang meneliti
tentang hubungan antara variabel dependen dan independen. Dimana variabel
dependen yaitu presepsi masyarakat tentang vaksinasi Covid-19 dan variabel
independen, yaitu kecamasan masyarakat saat menjalani vaksinasi Covid-19. Pada
penelitian ini akan dilakukan pengukuran variabel independen dan dependen,
yang kemudian akan dianalisis data yang sudah terkumpul untuk mencari
hubungan antara kedua variabel tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan cross sectional. Menurut Masturoh et al (2018), Desain penelitian
cross sectional merupakan suatu penelitian yang mempelajari korelasi antara
paparan atau faktor risiko (independen) dengan akibat atau efek (dependen),
dengan pengumpulan data dilakukan bersamaan secara serentak dalam satu waktu
antara faktor risiko dengan efeknya (point time approach), artinya semua variabel
baik variabel independen maupun variabel dependen di observasi pada waktu
yang sama.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan tabel 5.1. Hasil penelitian ini menunjukkan 194 responden di
wilayah kerja Puskesmas Andalas yang diteliti diketahui bahwa sebagian besar
berjenis kelamin perempuan 60,8% dan umur responden >50 tahun 57,7% .
Tingkat pendidikan sebagian besar SMA (Sekolah Menegah Atas) 33,% dan
bekerja 46,4%. Responden yang tidak terinfeksi Covid-19 90,2% dan Responden
yang akan/bersedia melakukan atau menjalani vaksin Covid-19 97,9%.
Persepsi f %
Persepsi Positif 69 35,6
Persepsi Negatif 125 64,4
Jumlah 194 100
Kecemasan f %
Tidak Ada Kecemasan 49 25,3
Kecemasan Ringan 66 34,0
Kecemasan Sedang 48 24,7
Kecemasan Berat 31 16,0
Jumlah 194 100
Kecemasan
f % f % f % f % f %
Positif 22 31,9 35 50,7 10 14,5 2 2,9 69 100 0,000
PEMBAHASAN
Pengetahuan individu dipengaruhi oleh berbagai aspek dan salah satu
penyebabnya adalah jenis kelamin dan usia, bertambahnya usia akan mengikuti
perkembangan komponen fisik dan psikis orang tersebut (Malik & Marwaha, 2022).
Hal ini didukung oleh fakta bahwa responden mulai dari remaja hingga lansia awal
yang elemen psikologisnya, terutama kapasitas kognitif, telah berkembang dengan
baik (Chopik et al., 2018). Selain itu, pendidikan dan pekerjaan individu akan
memberikan pengalaman dalam menghadapi lingkungan sosial sehingga akan
memperkuat kapasitas individu untuk menerima pengetahuan baru (Li et al., 2020).
Kejadian ikutan pasca imunisasi vaksinasi Covid-19 ternyata dapat menimbulkan
kecemasan tersendiri bagi masyarakat, kecemasan muncul di masa pandemi Covid-19,
hal itu juga dirasakan pada saat pemberian vaksinasi di masyarakat (Perez-Arce et al.,
2021). Penyebab kecemasan masyarakat terhadap vaksin Covid-19 adalah
menyangkut keamanan dan efektivitas vaksin, dampak dari vaksinasi dan juga
kurangnya pemahaman masyarakat (Lin et al., 2020).
Kecemasan yang dialami masyarakat pasca vaksinasi Covid-19 merupakan
hal wajar yang dapat terjadi mengingat kondisi pandemi Covid-19 saat ini
merupakan jenis pandemi penyakit yang belum pernah dialami masyarakat
sebelumnya, adapun peningkatan respon kecemasan yang timbul akibat kondisi
tersebut masih berada pada rentang yang normal sampai ringan (El-Elimat et al.,
2021).
Respon kecemasan yang muncul akibat program vaksinasi akan semakin
meningkat seiring dengan semakin dekatnya waktu vaksinasi (Hause et al.,
2021)dan ketakutan juga dapat muncul seiring dengan semakin banyaknya
informasi mengenai kejadian ikutan pasca imunisasi Covid-19 yang tidak benar,
namun berbeda dengan individu yang memiliki informasi lengkap, mereka lebih
cenderung akan lebih mampu mengendalikan respon emosionalnya (Bralianti &
Akbar, 2021).
Menurut penelitian Astuti dkk (2021) tentang persepsi masyarakat terhadap
penerimaan vaksin Covid-19 akan berpengaruh terhadap kecemasan masyarakat
dalam keikutsertaan dalam menjalani program vaksin Covid-19 yang dilakukan
oleh pemerintah sebagai salah satu upaya kekebalan kelompok (herd immunity).
Hasil Penelitian Khan dan Watanapongvanich (2021), kecemasan tentang
keraguan vaksin di kalangan orang muda meningkat karena pelajaran dari negara
lain. Banyak negara telah mengalami vaksin yang lebih tinggi keraguan di
kalangan generasi muda, memperlambat kemajuan program vaksinasi. Pengaruh
orientasi sosial ekonomi generasi muda terhadap vaksin keraguan.
Keadaan psikologis suatu kondisi, keadaan emosi dan cara berpikir tentang
pengelolaan informasi dan perilaku manusia akan mempengaruhi persepsi
individu (Sobur, 2003). Menurut Rumayar et al (2020) pandangan masyarakat
terhadap Covid-19 sangat mengkhwatirkan karena itu pemerintah
merekomendasikan pencegahan Covid-19 dengan melakukan program vaksin
Covid-19.
Hasil penelitian Hoff (2021) menunjukkan bahwa tingkat kecemasan dan
kekhawatiran mengenai vaksin Covid-19 berasal dari segi keamanan, dan efek
samping yang ditimbulkan. Beberapa masyarakat masih ada yang tidak percaya
bahwa Covid-19 nyata atau menular dan mengancam kesehatan masyarakat.
Beberapa masyarakat mengatakan bahwa pandemi adalah propaganda, konspirasi,
hoax, atau upaya sengaja untuk menebar ketakutan melalui media untuk dapat
keuntungan (Dinnar,2021).
Informasi negatif pada saat pandemi dapat memberikan dampak buruk
sehingga memberikan respon negatif dan respon emosional. Respon emosional
menyebabkan beberapa orang menjadi cemas dalam mengikuti program vaksin
Covid-19 dari pemerintah.
Rendahnya pemahaman masyarakat dalam menerima informasi
mengakibatkan persepsi negatif dari masyarakat. Persepsi negatif dapat terbentuk
dari berita hoax yang menyebar di masyarakat dan akan mempengaruhi minat
atau rendahnya tingkat vaksin.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,000 lebih kecil dari p= 0,005. maka
yang artinya terdapat hubungan bermakna antara persepsi masyarakat dengan
kecemasan dalam menjalani vaksin Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas
Andalas.
KESIMPULAN
Hasil penelitian mengenai hubungan persepsi masyarakat dengan kecemasan
dalam menjalani vaksin Covid-19 : Sebagian besar responden memiliki persepsi
negatif (80,9%) , kurang dari setengah responden mengalami kecemasan ringan
(41,8%), terdapat hubungan bermakna antara persepsi masyarakat dengan kecemasan
dalam menjalani vaksin Covid-19 di Puskesmas Andalas dengan nilai p=0,000 .
DAFTAR PUSTAKA
Argista, Z. L., & Sitorus, R. J. (2021). Persepsi masyarakat terhadap vaksin Covid-19
di Sumatera Selatan. (Skripsi) Universitas Sriwijaya. Diakses pada tanggal 10
Oktober 2021 dari https://repository.unsri.ac.id/51508/
Bolla, M. J., Betan, Y., & Feoh, F. T. (2022). Gambaran tingkat kecemasan peserta
vaksinasi Covid 19 di wilayah Rumah Sakit Jiwa Naimata Kota
Kupang. CHMK HEALTH JOURNAL, 6(1), 387-392.
Bralianti, P. D., & Akbar, F. N. (2021). Covid-19 Vaccines and its Adverse Events
Following Immunization (AEFI) In Indonesia. In The Avicenna Medical
Journal 2(1), 19– 27
Chopik, W. J., Bremner, R. H., Johnson, D. J., & Giasson, H. L. (2018). Age
differences in age perceptions and developmental transitions. Frontiers in
Psychology,. https://doi.org/10.3389/FPSYG.2018.00067/BIBTEX
Chou, W. Y. S., & Budenz, A. (2020). Considering emotion in COVID-19 vaccine
communication: addressing vaccine hesitancy and fostering vaccine
confidence. Health Communication, 35(14), 1718-1722.
https://doi.org/10.1080/10410236.2020.1838096
Covid-19 Komite Penanganan (2020). Buku saku infovaksin V3, komite penanganan
Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional’. Diakses dari
https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/situasi-terkini-perkemba
ngan-coronavirus-disease-covid-19-13-oktober-2021
Damanik,, R. K. (2021). Kecemasan masyarakat & resiliensi pada masa vaksinasi
Covid-19.Solok: Insan Cendikia Mandiri.
Departemen, U.S (2021). CDC Monitors health reports submitted after COVID-19.
Vaccination to ensure continued safety. Diakses dari
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/vaccines/safety.html
Donsu, J. D. T. (2017). Psikologi keperawatan : aspek - aspek psikologi, konsep
dasar psikologi teori perilaku manusia.Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Diakses dari http://perpustakaan.bppsdmk.kemkes.go.id
E. Rizki. D. (2021). Buku wajib yang perlu kamu tahu : vaksin Covid-19 cara
melindungimu dan keluargamu. Yogyakarta : Rapha Publishing
El-Elimat, T., AbuAlSamen, M. M., Almomani, B. A., Al-Sawalha, N. A., & Alali, F.
Q. (2021). Acceptance and attitudes toward COVID-19 vaccines: A
crosssectional study from Jordan. PLoS ONE, 16(4), 1–15.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0250555
Fauzia, A., & Hamdani, F. (2021). Pendekatan socio-cultural dalam pelaksanaan
vaksinasi Covid-19 di Indonesia: socio-cultural approach in the implementation
of Covid-19 vaccination in Indonesia. In Seminar Nasional Hukum Universitas
Negeri Semarang, 7(1),. 323-338. Diakses dari
https://doi.org/10.15294/snhunnes.v7i1.709
Hafizzanovian, H., Oktariana, D., Apriansyah, M. A., & Yuniza, Y. (2021). Peluang
terjadinya Immunization Stress-Related Response (ISRR) selama program
vaksinasi Covid-19. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan: Publikasi Ilmiah
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 8(3),
211-222.doi: https://doi.org/10.32539/JKK.V8I3.13807