You are on page 1of 23

Jurnal Emik, Volume 4 Nomor 2, Desember 2021

Adaptasi Kebijakan, Dampak Perkuliahan Daring, dan Strategi


Mahasiswa Menjaga Imunitas Tubuh di Masa Pandemi Covid-19
Karmila Kadir
Universitas Hasanuddin
krmlkdr@gmail.com

Nurul Ilmi Idrus


Universitas hasanuddin
nurulilmiidrus@yahoo.com

Abstract
The world was shocked by a disaster in the form of a very dangerous virus, namely the
corona virus or called Covid-19 which requires humans to be able to adapt to this Covid-19
pandemic situation, including in the field of education. At the higher educational level, the
learning system changes from face-to-face learning to online learning. This article discusses
how students adapt in relation to various policies, the impact of online learning, and
students’ strategies in maintaining body immunity during the Covid-19 pandemic.

Using a qualitative approach, this research was conducted in the city of Makassar, South
Sulawesi Province. Data was collected using in-depth interview and observation. Those who
participated in this study were 20 students, consisting of 15 males and five females, whose
age ranging between 19 and 22 years. They come from various public and private campuses
in the city of Makassar.

The results of the study show that during the Covid-19 pandemic, students experienced
many changes. Students themselves adapted to various emerging policies related to Covid-
19, which include not only government and lecturing policies, but also internal student
organization policies. For students, online lectures have impacted not only on the learning
process, but also on student health. Various strategies were carried out by students in an
effort to maintain body immunity in the midst of the Covid-19 pandemic policy, namely
complying with health protocols; implementing a healthy lifestyle; managing stress; and
taking supplements. It is argued in this articles that in order to prevent the spread of Covid-
19, students adapt to the conditions that occur during the Covid-19 pendemic and apply
related strategie. Lecturers also need to create a friendly environment and creative method
of teaching, so that students can enjoy online learning on that limited screen.

Keywords: Students, pandemic, Covid-19, adaptation, impact, and strategy.

Pendahuluan
Saat ini dunia telah digemparkan oleh adanya dengan sebutan Covid-19 adalah sebuah infeksi
bencana dalam bentuk virus yang sangat penyakit yang disebabkan oleh jenis virus terbaru
berbahaya yaitu corona virus atau disebut yang ditemukan pada tahun 2019 (Luzi dan
dengan Covid-19 yang mengharuskan manusia Radaelli 2020:760). Virus ini ditularkan melalui
untuk bisa beradaptasi dengan situasi pandemi tiga media, yaitu hidung, mulut, dan mata, dan
Covid-19 ini. Corona virus atau yang dikenal berkembang di paru-paru. Tanda-tanda

109
Adaptasi Kebijakan, Dampak Perkuliahan Daring, dan Strategi Mahasiswa…

seseorang terkena Covid-19 adalah suhu tubuh menggunakan masker ketika berada di ruang
naik, demam, mati rasa, batuk, nyeri di publik, menjaga jarak dengan orang lain, dan
tenggorokan, kepala pusing, susah bernafas jika membatasi kerumunan secara bersamaan dalam
virus corona sudah sampai paru-paru (Syafrida satu tempat (Zaenudiin dkk. 2021:3). Adaptasi
dan Hartati 2020:496). kebiasaan baru merupakan salah satu strategi
Menurut Nurkholis (dalam Farah dan pencegahan penularan Covid-19 melalui
Nasution 2020:24), bahwa “salah satu contoh penerapan protokol kesehatan dan hidup
upaya yang dilakukan oleh pemerintah di produktif di tengah pandemi ini.
berbagai belahan dunia adalah dengan Sebagai bentuk upaya agar terhindar dari
menerapkan kebijakan terkait, seperti penularan Covid-19 pemerintah menghimbau
melakukan lockdown, karantina wilayah, dan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan
pembatasan kontak fisik, terutama bagi daerah menjalani pola hidup sehat. Pola hidup sehat
yang sudah dikategorikan masuk ke dalam zona dilakukan dengan cara berolahraga yang
merah”. Berbagai kebijakan dilakukan oleh berdasarkan pada FITT (frequence, intensity,
pemerintah sebagai bentuk upaya pencegahan time, and type) (Burnet dkk. 2020:229). Selain
Covid-19 yang setiap harinya memakan banyak itu, “masyarakat disarankan untuk menjaga
jiwa. Ini dimulai dari himbauan untuk tinggal di asupan nutrisi dan hidrasi, memerhatikan
rumah saja (#dirumahaja), dengan cara bekerja recovery tubuh sebab tubuh yang lelah akan
dari rumah atau work from home (WFH), mudah terserang berbagai macam virus dan
bersekolah dari rumah, beribadah dari rumah, penyakit” (Simpson dan Katsanis dalam Kunjung
dll. Lalu muncul kebijakan social distancing yang dkk. 2020:725). Dalam pelaksanaan kebijakan
kemudian berubah menjadi physical distancing. yang dianjurkan pemerintah, berbagai bentuk
Perubahan itu dilakukan karena kata social upaya pencegahan atau langkah antisipatif untuk
dianggap kurang tepat sehingga diganti dengan memutus mata rantai penyebaran Covid-19
jarak fisik dengan tujuan setiap orang tetap bisa dilakukan, mulai dari 3M (memakai masker,
berkomunikasi, namun dengan menjaga jarak mencuci tangan, menjaga jarak), memperbanyak
fisik setidaknya satu meter. Pemberlakuan minum air putih, menjaga kebersihan, menjaga
kebijakan dilaksanakan dalam upaya mencegah imunitas tubuh, menghindari kerumunan,
dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. meminimalkan keluar rumah, dll.
Dalam konteks ini masyarakat harus beradaptasi Berbagai permasalahan yang terjadi
dengan situasi dan kondisi tersebut agar tetap akibat Covid-19 dan efek yang ditimbulkan telah
survive dan dapat kembali menghadapi mengubah kehidupan dalam berbagai bidang,
kehidupan secara normal. seperti; ekonomi, perdagangan, pariwisata,
Pola adaptasi yang dijadikan tatanan komunikasi, interaksi sosial, termasuk
baru di dalam masyarakat adalah dengan pendidikan. Dalam kaitan dengan pendidikan,
diterapkannya adaptasi kebiasaan baru (AKB), misalnya, dengan pembatasan interaksi (seperti
yaitu masyarakat tetap harus waspada terhadap menjaga jarak, PSBB) berdampak pada pola
potensi penyebaran Covid-19 di ruang publik. pembatasan aktivitas manusia dalam
Dalam adaptasi kebiasaan baru, adaptasi yang melaksanakan perkuliahan, yakni dari
dilakukan masyarakat untuk pencegahan agar perkuliahan dengan sistem tatap muka menjadi
tidak terinfeksi Covid-19 yang menjadi standar perkuliahan dengan sistem pembelajaran online
prilaku adalah dengan pola 3 M, yakni atau pembelajaran di dalam jaringan (daring).

110
Jurnal Emik, Volume 4 Nomor 2, Desember 2021

Temuan Sadikin dan Hamidah (2020) Studi Nugroho dkk. (2021) tentang
menunjukkan bahwa pembelajaran daring kesiapan adaptasi kebiasaan baru untuk
berkontribusi terhadap social distancing dan pencegahan penularan Covid-19 yang dilakukan
meminimalisir munculnya keramaian di Desa Bumirejo, Kecamatan Mungkid,
mahasiswa, sehingga dianggap dapat Kabupaten Magelang menunjukkan bahwa
mengurangi potensi penyebaran Covid- adaptasi yang dilakukan berupa pelatihan cuci
19. Namun, pembelajaran daring mengakibatkan tangan dengan sabun, pembuatan handsanitizer,
terjadinya peningkatan frekuensi kebiasaan senam bersama, dan pemanfaatan tanaman obat
mahasiswa dalam mengoperasikan smartphone keluarga (TOGA). Dalam studinya tentang
dalam waktu yang lama. Menurut Ashadi (dalam peningkatan sistem imunitas tubuh saat
Kunjung dkk. 2020:714-715) “rata-rata menghadapi pandemi Covid-19, temuan Adijaya
mahasiswa melakukan video conference dengan dan Bakti (2021) menunjukkan bahwa
dosen mata kuliah selama tiga sampai empat jam peningkatan imunitas dapat diperoleh dengan
per hari. Selama menjalani masa physical melakukan latihan fisik secara rutin dan teratur
distancing di rumah, mahasiswa banyak mengisi serta memakan makanan yang bergizi. Selaras
waktu mereka untuk bermain smartphone sambil dengan temuan Furkan dkk. (2021) tentang
duduk atau berbaring di kasur rata-rata lima jam bagaimana menjaga daya tahan tubuh di masa
dalam sehari”. Hal tersebut dapat berdampak pandemi Covid-19 bahwa mereka menjaga
pada turunnya imunitas tubuh karena kurangnya kebersihan, mengomsumsi makanan sehat,
gerak, mahasiswa cenderung lebih banyak berolahraga, memeriksa diri sendiri, dan
melakukan aktivitas menetap, yaitu lebih banyak memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
duduk dibandingkan dengan bergerak selama Sejauh ini literatur yang ada tentang
perkuliahan online. Padahal menurut Wong dkk. dampak pembelajaran daring terhadap
(2020:41), aktivitas fisik dapat dilakukan di dalam mahasiswa lebih terfokus pada dampak
rumah dengan berbagai kegiatan fisik dengan psikologis (Asti 2021; Argaheni 2020; Pustikasari
intensitas sedang, misalnya jalan di dalam dan Fitriyanti 2920; Hasanah dkk. 2020),
rumah, latihan kekuatan, kelenturan, daya tahan sementara dampak kesehatan dari segi fisik
jantung paru serta kombinasi olahraga tersebut. (jikapun) ada masih terbatas, artikel ini mengisi
Prasetyo dan Mayasari (dalam celah tersebut. Selain itu, jika studi-studi
Gumantan dkk. 2020:20) mengemukakan bahwa sebelumnya menitikberatkan pada bagaimana
“imunitas merupakan respon tubuh terhadap masyarakat beradaptasi dengan melakukan
bahan asing, baik secara molekuler maupun aktivitas fisik dan non-fisik sebagai bentuk upaya
seluler yang mekanismenya terbagi menjadi pencegahan terhadap Covid-19 (Furqan dkk
imun immunity dan adaptive immunity”. 2021; Adijaya dan Bakti 2021; Nugroho dkk.
Umumnya studi-studi tentang beradaptasi dan 2021; Burnett 2020), literatur terkait dengan
menjaga imunitas tubuh di masa pandemi Covid- bagaimana beradaptasi dengan berbagai
19 berfokus pada penerapan protokol kesehatan kebijakan terkait kurang tersentuh.
dan peningkatan imun yang diperoleh dengan Pembahasan pada artikel ini dibagi atas
latihan fisik dan memenuhi asupan nutrisi tiga sesi. Bagian pertama mengeksplorasi
(Nugroho dkk. 2021; Adijaya dan Bakti 2021; bagaimana adaptasi mahasiswa dengan berbagai
Furkan dkk. 2021). kebijakan terkait pandemi Covid-19.
Pembahasan pada bagian kedua

111
Adaptasi Kebijakan, Dampak Perkuliahan Daring, dan Strategi Mahasiswa…

menitikberatkan dampak pembelajaran daring kebijakan yang diberlakukan terkait dengan


bagi mahasiswa. Bagian ketiga mendiskusikan Covid-19. Wawancara mendalam (in-depth
tentang berbagai strategi yang digunakan oleh interview) dilakukan untuk mengeksplorasi
mahasiswa dalam upaya menjaga imunitas tubuh bagaimana mahasiswa beradaptasi di masa
di tengah pandemi Covid-19. pandemi Covid-19 dan strategi apa yang
dilakukan dalam menjaga imunitas tubuh di
Metode Penelitian tengah kebijakan pemerintah yang berlaku.
Penelitian dengan menggunakan pendekatan Dengan topik wawancara mencakup apa saja
kualitatif ini dilakukan di Kota Makassar, Provinsi kebijakan yang terkait dengan Covid-19,
Sulawesi Selatan atas pertimbangan bahwa kota bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan
Makassar sebagai salah satu kota metropolitan kebijakan-kebijakan terkait, dampak kebijakan
dan sebagai salah satu pusat pendidikan. Di Kota terkait Covid-19 pada mahasiswa, serta tindakan
Makassar terdapat lima perguruan tinggi negeri yang dilakukan sebagai strategi dalam menjaga
dan 108 perguruan tinggi swasta yang tersebar di ketahanan tubuh di tengah pandemi Covid-19.
berbagai wilayah.1 Selain itu, Kota Makassar Informan penelitian berjumlah 20 orang,
telah dua kali menerapkan PSBB. yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 5 orang
Pengumpulan data dilakukan melalui perempuan, mereka berusia antara 19 dan 23
pengamatan (observation) dan wawancara tahun, dan berasal dari berbagai kampus negeri
mendalam (in-depth interview). Observasi maupun swasta di Kota Makassar, sebagaimana
dilakukan dengan melihat bagaimana mahasiswa dijabarkan dalam Tabel 1 berikut ini:
interaksi dan adaptasi mahasiswa pada berbagai
Tabel 1. Informan Penelitian
No. Nama Umur Jenis Instansi
(Tahun) Kelamin
1. Muh. Hikma Waldy 19 L UNISMUH
2. Nindya Praja Panaungi 19 L IPDN Kampus SULSEL
3. Rio Anugerah 20 L UMI
4. Ahmad Rianto 20 L PNUP
5. Alfandi Kafiar 20 L IPDN Kampus SULSEL
6. Agus Pratama Saputra 20 L UNHAS
7. Andriansyah Hamzah 20 L UNM
8. Nur Ali 21 L POLTEKES Makassar
9. Taufiqqurahman Yunus 21 L UNHAS
10. A. M. Adnan Kurniawan 21 L UNHAS
11. Qausa Yanotama Farakhan 21 L IPDN Kampus SULSEL
12. Bambang 22 L PNUP
13. Hendra Lesmana 22 L PIP Makassar
14. Miswar Airlangga 22 L PIP Makassar
15. Zainal 23 L UIM

1
ftar-perguruan-tinggi-negeri-swasta_24.html, diakses
http://www.pendaftaranmahasiswa.web.id/2019/07/da tanggal 26 November 2021.

112
Jurnal Emik, Volume 4 Nomor 2, Desember 2021

16. Sri Nurwanti 20 P AKPER Bhayangkara


17. Syopyanah Sri Puspa 21 P UMI
18. Mutmainna Rahma 21 P UNHAS
19. Sri Astuti 21 P UNHAS
20. Asmilia Amelia 22 P Politeknik STIA LAN
Makassar

Analisis dimulai dengan menggabungkan dan menggunakan nama samaran sebagai


semua data, baik dari catatan pengamatan “Bambang”.
hingga data dari transkrip wawancara. Dari hasil
penelusuran data ditemukan beberapa topik Adaptasi Kebijakan di Masa Pandemi
yang meliputi perubahan perilaku dan aktivitas Adaptasi mahasiswa dalam konteks ini terbagi
mahasiswa selama masa pandemi Covid-19, atas tiga, yaitu adaptasi terhadap kebijakan
pandangan mahasiswa terhadap kebijakan yang pemerintah, kebijakan perkuliahan, dan
diberlakukan pemerintah sebagai upaya dalam kebijakan organisasi, sebagaimana yang akan
memutus mata rantai Covid-19, dampak dari didiskusikan berikut ini.
kebijakan pemerintah terhadap kesehatan
mahasiswa, serta strategi mahasiswa dalam Kebijakan Pemerintah
menjaga imunitas tubuh di masa pandemi Covid- Ada beberapa kebijakan yang diberlakukan oleh
19. Ini dilanjutkan dengan mendeskripsikan data pemerintah dalam upaya menghambat
secara sistematis, terorganisir dan tersusun. Ini penyebaran Covid-19. Misalnya, penerapan
kemudian dilanjutkan dengan pemaknaan, kebijakan protokol kesehatan 3M (memakai
sebelum akhirnya menarik kesimpulan. masker, mencuci tangan, menjaga jarak) atau
Sebelum memulai wawancara masing- kebijakan terkait yang lebih komprehensif
masing calon informan diminta kesediaannya dengan pola 5M (memakai masker, mencuci
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dengan tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan,
terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan dan mengurangi mobilitas)2 tidak hanya itu
dari penelitian ini. Jika mereka bersedia, maka ini kebijakan seperti work from home (WFH) juga
dilanjutkan dengan meminta kesediaan masing- diterapkan pada era new normal ini. Penerapan
masing untuk direkam pada sesi wawancara. pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dimana
Wawancara dilakukan melalui dua cara, yaitu pada pelaksanaanya terbagi atas PSBB Transisi
face to face (tatap muka) dengan mengikuti dan PSBB ketat. Kemudian kebijakan
protokol kesehatan dan kombinasi antara face to pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat
face dan chatting (obrolan daring) melalui (PPKM), kebijakan ini diterapkan pada 7 provinsi
aplikasi Whatsapp. Dari 20 informan, 19 orang Jawa dan Bali. Sebagai tindak lanjut dari PPKM
bersedia untuk diwawancarai serta bersedia maka pemerintah mengadakan PPKM Mikro atas
untuk direkam dan mencantumkan nama aslinya, pertimbangan bahwa PPKM perlu dilaksanakan
selebihnya wawancara dilakukan tanpa rekaman dengan teliti di tingkat masyarakat kecil yakni
Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).

2
https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-
protokol-kesehatan-5m-untuk-cegah-covid-19,
diakses tanggal 1 November 2021.

113
Adaptasi Kebijakan, Dampak Perkuliahan Daring, dan Strategi Mahasiswa…

Pasca 3 minggu setelah lebaran Idul Fitri 2021 lokal. PSBB dilakukan selama masa inkubasi
kasus positif Covid-19 terjadi peningkatan terpanjang, yakni 14 hari. Jika masih terbukti
sebesar 53,4%3. Sehingga pemerintah penyebarannya, dapat diperpanjang selama 14
menerbitkan kebijakan PPKM Darurat yang hari sejak ditemukan kasus terakhir. Selain itu,
dimana dalam kebijakan kali ini, pemerintah daerah juga harus menyampaikan informasi
membagi tiap-tiap wilayah berdasarkan tingkat kesiapan daerah, seperti aspek ketersediaan
situasi epidemiologi setempat yang terdiri dari kebutuhan hidup dasar rakyat, sarana dan
lima level, mulai dari level 0 (terbaik) hingga level prasarana kesehatan, anggaran, serta
4 (terburuk). operasional jaring pengaman sosial dan
Kebijakan 3M relatif lebih mudah keamanan.
dilakukan, terutama memakai masker dan Kota Makassar termasuk salah satu kota
mencuci tangan. Ini dapat dilihat dari bagaimana di Indonesia yang telah menerapkan PSBB dan
mahasiswa menggunakan masker secara sebanyak dua kali. PSBB pertama didasarkan
konsisten dan di berbagai ruang publik (kampus, pada Peraturan Walikota No. 20 Tahun 2020
kantor, toko, mall, cafe, restoran, mesjid, dll). Di tentang Pelaksanaan PSBB di Kota Makassar yang
rumah-rumah disediakan tempat mencuci diberlakukan mulai minggu ketiga bulan April
tangan atau secara pribadi orang menyediakan 2020. Sementara PSBB kedua didasarkan pada
sendiri handsanitizer-nya masing-masing. Keputusan Walikota No. 1153/360/Tahun 2020
Mutmainna 21 (tahun), salah seorang mahasiswa tentang Penetapan Perpanjangan Pemberlakuan
yang konsisten menerapkan 3M dalam setiap Pelaksanaan PSBB di Kota Makassar Provinsi
aktivitasnya terutama di ruang publik. Bahkan ia Sulawesi Selatan yang diberlakukan di bulan Mei
mengaku selama pandemi membawa 2020. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
handsanitizer merupakan hal yang wajib. untuk menghambat penyebaran Covid-19
Kebiasaan baru yang ia lakukan yaitu mencuci berdampak pada berbagai bidang kehidupan.
tangan dengan handsanitizer setelah Sementara untuk menjauhi kerumunan
bersentuhan langsung dengan benda yang tidak dan mengurangi mobilitas cenderung,
terjamin kebersihannya. pemerintah membuat berbagai kebijakan terkait
Ketika kasus Covid-19 meningkat dan untuk mengatasinya, seperti menerapkan
Makassar berstatus zona merah, PSBB diajukan pembatasan pada berbagai acara, baik itu acara
oleh pemerintah Kota Makassar. Berdasarkan di kantor-kantor, di acara perkawinan, dan acara-
Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2020, acara berkumpul lainnya. Jika dilihat dari segi
PSBB hanya diberikan izin kepada beberapa penerapan kebijakan pemerintah tentang
daerah dengan jumlah kasus yang tinggi. pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Penetapan PSBB dilakukan berdasarkan Dengan kebijakan ini, Hendra (21 tahun),
permohonan gubernur/bupati/walikota atau sejumlah fasilitas umum ditutup untuk
ketua gugus tugas penanganan Covid-19. sementara waktu, seperti masjid,
Permohonanpun harus disertai dengan data sekolah/kampus, dll. Ini membuatnya melakukan
peningkatan jumlah dan penyebaran kasus berbagai aktivitas di rumah, seperti shalat yang
menurut waktu serta kejadian transmisi biasanya rutin ia lakukan berjamaaah di masjid

3
covid-19-naik-534-persen, diakses tanggal 28
https://amp.kompas.com/nasional/read/2021/06/09/15 November 2021.
541041/satgas-tiga-minggu-pasca-lebaran-kasus-

114
Jurnal Emik, Volume 4 Nomor 2, Desember 2021

beralih ke rumah. Hikma (19 tahun), mahasiswa (Kemendikbud) serta penyampaian data dan
yang sering berkumpul atau nongkrong bersama informasi perkembangan global infeksi Covid-19
teman-temannya terpaksa harus berhenti karena dari instansi gugus tugas, kampus-kampus di
beberapa café bahkan mall tempatnya Indonesia (baik perguruan tinggi negeri maupun
nongkrong diberlakukan jam malam atau bahkan swasta) telah melakukan penghentian proses
ditutup untuk sementara waktu. kegiatan belajar-mengajar tatap muka dan
Dalam kaitan dengan pelaksanaan menghimbau agar perguruan tinggi memantau
kebijakan pembatasan masyarakat ini, sejumlah dan membantu kelancaran para mahasiswanya
kritikan muncul. Asmilia (22 tahun) berpendapat melakukan pembelajaran dari rumah (study from
bahwa ini tidak cukup efektif untuk mencapai home) dan menggantinya dengan kuliah daring
tujuan karena penerapannya yang tidak cukup (Pakpahan dan Fitriani dalam Wijayanti dkk.
merata. Ia menekankan bahwa saat penerapan 2020:32).
kebijakan PSBB, fasilitas-fasilitas umum seperti Bagi lembaga pendidikan, WFH ini
masjid, sekolah/kampus, kantor, bahkan pusat berarti proses kegiatan belajar-mengajar yang
perbelanjaan ditutup. Akan beberapa fasilitas biasanya dilakukan di ruang-ruang kelas secara
umum luput dari kebijakan tersebut, misalnya langsung, dialihkan ke sistem pembelajaran
mall yang masih tetap dapat beroperasi. Agus (20 online atau dalam jaringan (daring) dan menjadi
tahun) juga beranggapan bahwa kebijakan PSBB solusi agar proses belajar-mengajar tetap dapat
yang diberlakukan di kota Makassar kurang berlangsung dan tetap menjaga agar tidak terjadi
efektif dalam penerapannya, karena kurangnya interaksi antar manusia secara langsung (tatap
pengawasan. Pelaksanaan kebijakan PSBB hanya muka). Oleh karenanya, civitas akademika
terkesan setengah hati karena masih terdapat (tenaga pendidik, mahasiswa, dan tenaga
beberapa tempat umum seperti café yang masih kependidikan) sebagai elemen penting dalam
beroperasi hingga malam hari. Meskipun memuji proses pembelajaran harus beradaptasi dengan
efektifitas pelaksanaan kebijakan terkait dengan sistem pembelajaran tatap muka ke sistem
upaya untuk menghambat penyebaran Covid-19, pembelajaran dalam jaringan (daring).
Nur (21 tahun) karena kebijakan PSBB dapat Aktivitas belajar di rumah dengan media
menekan jumlah kasus Covid-19, namun daring menuntut mahasiswa untuk menguasai
dampaknya sangat signifikan, terutama terhadap media yang beragam. Aktivitas perkuliahan
golongan menengah ke bawah karena mereka online yang beragam mengakibatkan
yang berpenghasilan harian kehilangan sumber penggunaan media atau aplikasi daring yang
pendapatan. Kritikan-kritikan ini bukan berarti beragam demi efektifitas jalannya perkuliahan.
mereka tidak menyetujui pembatasan tersebut, Studi Kurniawati dan Baroroh (2016) terhadap
tapi kebijakan harus diberlakukan tanpa tebang 304 mahasiswa di Universitas Muhammadiyah
pilih, harus diserta dengan pengawasan, dan Bengkulu menunjukkan bahwa pemahaman
harus mengatasi konsekuensi yang ditimbulkan mahasiswa mengenai media digital berada pada
oleh pembatasan tersebut. kategori sedang; dengan tingkat individual
competence mahasiswa dalam meliterasi media
Kebijakan Perkuliahan digital berada dalam level basic. Ini merupakan
Melalui kebijakan program pemerintah yang hal mendasar dalam aktivitas belajar daring,
diwakili Kementerian Kesehatan dan dimana ketika seorang mahasiswa tidak
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggunakan media literasi terhadap teknologi

115
Adaptasi Kebijakan, Dampak Perkuliahan Daring, dan Strategi Mahasiswa…

pembelajaran daring, maka aktivitas belajar terdapat berbagai hambatan atau kendala,
daring tidak dapat berjalan sebagaimana seperti jaringan yang kurang stabil, tidak adanya
semestinya. Syopiyana (21 tahun) teman diskusi secara langsung dan faktor
mengungkapkan, bahwa dalam pembelajaran lingkungan yang kurang mendukung, sehingga ini
daring, mahasiswa harus dapat mengoperasikan dapat membuat kurangnya konsentrasi pada
aplikasi belajar, seperti Zoom, Google Classroom proses pembelajaran daring. Ini terutama karena
dan Whatsapp karena ini merupakan aplikasi kampusnya merupakan kampus vokasi yang lebih
yang banyak digunakan dalam proses belajar- banyak berpraktek dibandingkan berteori,
mengajar. sehingga tatap muka menjadi sangat penting
Jika merujuk pada apa yang diidentifikasi dalam proses pembelajaran.
oleh Nasution tentang prioritas utama dalam Hal serupa juga dirasakan oleh Bambang
menunjang sistem pembelajaran daring, maka ini (22 tahun), mahasiswa Politeknik Negeri Ujung
mencakup: ketersediaan hardware dan software Pandang (PNUP) yang juga berasal dari kampus
pendukung yang modern; infrastruktur jaringan yang bergerak di bidang vokasi. Menurutnya
internet yang memadai; dan kebijakan yang kebijakan yang berlaku sudah cukup baik karena
mendukung penerapan virtual class. Selain itu, keputusan tersebut pasti sudah dipikirkan
siswa ataupun mahasiswa juga dituntut untuk dengan baik oleh kementrian sebelum
memiliki kemampuan dasar dalam penggunaan diberlakukan. Namun, setiap kebijakan yang
teknologi, seperti etika online, keterampilan berlaku memiliki kekurangan dalam
sosial online, mekanisme penelusuran literature penerapannya, sehingga tidak cukup efektif
web, dll. (Nasution dalam Farah dan Nasution untuk memenuhi tujuannya. Kebijakan yang
2020:30). Kebijakan yang diberlakukan pada diberlakukan pada dunia pendidikan dengan
perkuliahan secara daring mengindikasikan menerapkan perkuliahan secara daring
bagaimana perubahan menuntut mahasiswa menurutnya cukup menghambat proses
untuk beradaptasi agar tidak mengalami pembelajaran dikarenakan adanya kendala,
ketertinggalan dalam hal pembelajaran. Anwar seperti jaringan yang tidak cukup stabil dan
dan Tuhuteru (2020:108-114) mengindikasikan terbatasnya fasilitas pendukung dalam
adanya dua faktor penghambat dalam perkuliahan daring, sehingga pembelajaran tidak
pembelajaran daring, yakni faktor internal terserap, terutama pada kegiatan praktek yang
(sarana dan prasarana, keuangan mahasiswa, semestinya dilakukan secara luring karena
kegagapan teknologi) dan eksternal (ketiadaan sarana dan prasarananya hanya bisa ditemukan
perangkat teknologi, ketidakstabilan jaringan di kampus.
internet, dan keterbatasan listrik). Rio (20 tahun), menceritakan
Akan tetapi, menurut Nur (21 tahun) penyesuaian-penyesuaian aktivitas yang
yang merupakan mahasiswa Politeknik dilakukan di masa pandemi Covid-19. Aktivitas
Kesehatan (POLTEKES) Makassar, bahwa belajar yang diterapkan sebelum dan setelah
penerapan kebijakan di bidang pendidikan tidak pandemi, mengalami perubahan dari
hanya menghambat penyebaran Covid-19, tetapi perkuliahan luring atau tatap muka ke
juga menghambat pola belajar dari mahasiswa perkuliahan daring. Selama pandemi, Rio
itu sendiri. Ini karena kuliah berbasis daring berusaha menyesuaikan gaya belajarnya yang
membuat mahasiswa kehilangan fokus dalam biasanya jika perkuliahan secara luring
belajar dikarenakan pada penerapannya mahasiswa dapat berdiskusi secara langsung,

116
Jurnal Emik, Volume 4 Nomor 2, Desember 2021

tetapi pada pelaksanaan perkuliahan daring dengan masyarakat sekitarnya dengan tetap
konsentrasi yang penuh sangat dibutuhkan berinteraksi melalui gadget untuk saling
untuk bisa menerima materi dengan baik. Segala bertukar kabar. Ini berkelindan dengan apa yang
aktivitas perkuliahan dilakukan dari rumah, dinyatakan oleh Nasution (dalam Farah dan
termasuk untuk kegiatan praktek. Dalam konteks Nasution 2020:29-30) bahwa kecenderungan
Rio yang menekuni jurusan Ilmu Hukum, yang penggunaan teknologi sebagai penunjang
dalam proses perkuliahannya terdapat praktek pembelajaran online adalah minimnya interaksi
peradilan yang biasanya dilakukan di ruang yang terjalin di masa depan, apabila pola
sidang, kini dialihkan ke ruang virtual. pembelajaran online terus menerus dilakukan
Menurutnya, ini kurang efektif karena sebagai konsep tunggal dalam suatu negara.
mahasiswa menginginkan untuk melakukannya Menurut Husamah (dalam Khasanah
secara langsung di ruang real, sehingga lebih dkk. 2020:42), perkuliahan secara daring tidak
meresapi praktek peradilan itu sendiri (baca, saja memiliki kelebihan tapi juga kelemahan.
misalnya, Damayanthi 2020). Kelebihannya adalah membentuk sifat disiplin
Hal serupa juga dipertegas oleh Hendra secara mental dan formal, memberikan
(22 tahun) yang merupakan salah seorang kemudahan bagi penguatan, proses penilaian
mahasiswa Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) yang oleh dosen menjadi lebih optimal, dan interaksi
telah berada pada semester akhir. Menurutnya, antar mahasiswa atau peserta didik dapat secara
penyesuaian aktivitas yang dialami, yaitu kuliah langsung diamati oleh dosen, terutama dalam
yang dilakukan secara face to face dengan dosen, proses menerima/mendengarkan materi.
konsultasi, bimbingan, seminar, ujian, dll. Namun, kelemahan dari sistem belajar daring
semuanya dilakukan secara langsung. Sementara juga cukup signifikan karena misalnya proses
di masa pandemi Covid-19, segala aktivitas pembelajaran menjadi kaku; proses
perkuliahan berubah dari sistem tatap muka pembelajaran menjadi monoton dan klasik,
(luring), ke sistem dalam jaringan (daring), sehingga menimbulkan kebosanan dan
sehingga tidak ada interaksi langsung antara kejenuhan; pembejalaran yang hanya berlaku
dosen dan mahasiswa, terutama di masa PSBB. satu arah menciptakan peluang untuk
Hal tersebut tidak semata-mata membuat menurunnya daya kreativitas serta inovasi
Hendra ketinggalan dalam proses perkuliahan. mahasiswa. Namun, ini sangat tergantung pada
Ini justru memunculkan pengetahuan- bagaimana individu merespon terhadap
pengetahuan baru terkait penggunaan teknologi perubahan tersebut.
sebagai bentuk penyesuaian terhadap
perkuliahan yang dilakukan secara daring. Kebijakan Organisasi Mahasiswa
Menurut Ahmad (20 tahun), ada Pandemi tidak hanya berpengaruh pada sistem
penyesuaian perubahan aktivitas selama perkuliahan melainkan juga aktivitas organisasi
melakukan perkuliahan daring, yaitu dari segi mahasiswa. Sebagai organisasi yang harus tetap
aktivitas di luar rumah yang sudah kurang eksis di masa pandemi Covid-19. Oleh karenanya,
dilakukan dan beralih ke rumah, sehingga secara pengelolaan organisasi harus adaptif terhadap
tidak langsung berdampak pada hubungan sosial situasi. Organisasi bagi mahasiswa menjadi salah
dengan orang-orang karena terbatasnya satu bekal soft skill selain dari pendidikan yang
interaksi yang dilakukan secara langsung. Oleh diperoleh melalui proses belajar-mengajar di
karenanya, Ahmad menjaga hubungan sosial program studi tempatnya bernaung. Aktif dalam

117
Adaptasi Kebijakan, Dampak Perkuliahan Daring, dan Strategi Mahasiswa…

organisasi kampus juga dapat memberi pelajaran sekedar perihal pengelolaan organisasi,
tentang kehidupan, terutama yang terkait melainkan bagaimana ia dapat memotivasi
dengan tata kelola waktu antara kegiatan mahasiswa yang merasa jenuh akibat
perkuliahan dan organisasi. pengelolaan organisasi yang dilakukan secara
Di masa pandemi Covid-19 ini, daring. Ini karena di masa pandemi Covid-19
pengelolaan organisasi dilakukan secara daring tidak sedikit mahasiswa yang lalai terhadap
dari masing-masing rumah anggota organisasi. tanggung jawabnya sebagai pengurus dan
Beberapa bulan di awal masa pandemi Covid-19, anggota organisasi dan ini berpengaruh pada
pengelolaan organisasi disesuaikan dengan capaian tujuan organisasi. Hal serupa juga
kondisi yang mengharuskan menggunakan dikeluhkan oleh Andriansyah (20 tahun), bahwa
sistem daring dalam berkomunikasi antar di masa pandemi ia merasa ia tidak saja kesulitan
anggota. Semua perencanaan yang awalnya dalam mengelola organisasi, tapi juga dalam
dilakukan secara tatap muka, kemudian penggalangan dana untuk menjalankan program.
dilaksanakan secara daring. Hal ini juga Biasanya ia dan teman-temannya menjual
menyebabkan pengelolaan dan pengawasan minuman dan makanan kepada mahasiswa di
menjadi sedikit terhambat. sekitar kampus dengan cara berkeliling. Namun,
Asmilia (22 tahun), salah seorang hal ini tak lagi dapat dilakukan karena kampus
mahasiswi yang turut merasakan penyesuaian sepi karena kebijakan study from home.
kebijakan pada organisasi, mengatakan bahwa Penggalangan dana kemudian dilakukan melalui
setiap aktivitas organisasi normalnya dilakukan media sosial Instagram dengan sistem paid
secara tatap muka, baik itu kegiatan rapat, promote.
sosialisasi dsbnya. Selama pandemi Covid-19, Dalam pelaksanan program organisasi,
meskipun sempat vakum karena kebijakan PSBB, beberapa langkah teknis yang diambil berupa
mereka perlahan beradaptasi dengan penundaan pelaksanaan beberapa program
beraktivitas secara daring. Menurutnya, seluruh kerja, perubahan konsep kegiatan,
kegiatan yang telah direncanakan disesuaikan bahkan peniadaaan beberapa program kerja
dengan situasi pandemi. Pada pelaksanaanya sebagai pilihan terakhir yang didasarkan pada
beberapa kegiatan yang masih bisa dilakukan di pertimbangan yang matang. Dalam penerimaan
lapangan tetap dijalankan, sisanya dilakukan mahasiswa baru, misalnya, organisasi kampus
melalui aplikasi pertemuan virtual melalui berupaya untuk tetap menjalankan pengkaderan
aplikasi Zoom dan Google Meets. Mutmainna (22 sebagai bentuk penyambutan kehadiran
tahun) menganggap kebijakan yang berlaku mahasiswa baru. Para pengurus menyesuaikan
berdampak pada kurangnya aktivitas organisasi pelaksaan penerimaan mahasiswa baru dengan
yang menyebabkan tidak lancarnya pelaksanaan kebijakan yang berlaku. Pengkaderan dilakukan
program kerja internal (seperti pengkaderan secara daring, berlangsung lancar, dan
yang bertujuan untuk memperkenalkan memenuhi capaian program tersebut.
mahasiswa baru dengan dunia perkuliahaan),
maupun eksternal (menjalin hubungan dengan Dampak Perkuliahan Daring Terhadap
organisasi di luar kampus). Mahasiswa
Berbeda dengan yang lainnya, Kajian literatur yang dilakukan oleh Argaheni
pengalaman Sri (21 tahun) dalam menjalankan (2020) menunjukkan bahwa pembelajaran
organisasi di tengah pandemi Covid-19 bukan daring memiliki sejumlah dampak terhadap

118
Jurnal Emik, Volume 4 Nomor 2, Desember 2021

mahasiswa, yakni membingungkan mahasiswa; mengajar yang dilakukan secara jarak jauh (lihat
mahasiswa menjadi pasif, kurang kreatif dan Gambar 1). Tujuan dari adanya pembelajaran
produktif; penumpukan informasi/konsep pada daring ialah memberikan layanan pembelajaran
mahasiswa kurang bermanfaat; mahasiswa bermutu dalam jaringan yang bersifat masif dan
mengalami stress, dan terjadinya peningkatan terbuka untuk menjangkau peminat ruang
kemampuan literasi bahasa mahasiswa. Dalam belajar agar lebih banyak dan lebih luas (Sofyana
konteks penelitian ini, berbagai dampak yang dan Rozak, 2019:82). Meskipun pembelajaran
dialami mahasiswa yang tidak saja terkait dengan daring tidak sepenuhnya baru dalam proses
proses pembelajaran, tapi juga berhubungan belajar mengajar, pembelajaran daring
dengan kesehatan mahasiswa itu sendiri, membutuhkan adaptasi dan usaha agar dapat
sebagaimana yang akan dibahas berikut ini. berjalan dengan lancar. Adapun dampak
perkuliahan daring dalam hubungan dengan
Proses Pembelajaran proses pembelajaran mencakup kesiapan
Pembelajaran daring merupakan sistem mahasiswa, penumpukan tugas, interaksi antara
pembelajaran yang dilakukan dengan tidak mahasiswa dan dosen, dan infrastruktur
bertatap muka langsung, tetapi menggunakan penunjang pembelajaran yang tidak mamadai.
platform yang dapat membantu proses belajar

Gambar 1. Ilustrasi Pembelajaran Daring 4

Di awal perkuliahan daring, banyak ahasiswa tidak mendukung untuk dijadikan


mahasiswa yang belum memahami penggunaan sebagai media pembelajaran. Hal ini dialami oleh
media pembelajaran seperti Zoom, Google Hikma (19 tahun), bahwa kendala yang ia alami
Classroom, atau aplikasi lain yang digunakan oleh selama awal perkuliahan daring adalah pada
kampus, sehingga hal ini membingungkan keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki.
mahasiswa. Belum lagi jika perangkat lunak Dalam hal ini laptop yang dimiliki tidak
(seperti handphone atau laptop) yang dimiliki kompatibel dengan platform pembelajaran,

4
https://www.jurnas.com/artikel/69198/Sistem-
Belajar-Daring-Masih-Asing-bagi-Guru/, diakses
tanggal 10 Desember 2021.

119
Adaptasi Kebijakan, Dampak Perkuliahan Daring, dan Strategi Mahasiswa…

sehingga ia tidak dapat mengakses aplikasi pengetahuan, tapi juga harus ada interaksi
pembelajaran daring. Hal berbeda diungkapkan timbal balik antara peserta didik dan tenaga
oleh Taufiqurahman (21 tahun), bahwa proses pendidik yang dinamis. Kebosanan ini terjadi
pembelajaran perkuliahan daring justru lebih karena mahasiswa terbiasa dengan
memotivasinya karena ketertarikannya terhadap pembelajaran tatap muka secara regular yang
teknologi, sehingga ia lebih santai dalam lebih interaktif dan komunikatif, sementara
menggunakan perangkat digital untuk dengan sistem pembelajaran daring, mahasiswa
perkuliahan. merasa kehilangan sense of interaction, sehingga
Masalah yang muncul bukan hanya mereka menganggap perkuliahan daring
terkait soal keterampilan penggunaan teknologi, membosankan. Agus (20 tahun) misalnya,
tetapi juga berhubungan dengan beban kerja beranggapan bahwa perkuliahan daring yang
yang besar. Banyak mahasiswa yang dilakukan menggunakan platform seperti Google
mengeluhkan tugas yang banyak dari dosen Meet, Zoom dan Google Classroom terlalu
tanpa adanya materi yang cukup dari dosen monoton dan membosankan jika dilakukan
pengampu mata kuliah, sehingga mereka agak dalam waktu yang cukup lama. Hikma (19 tahun),
kewalahan dalam mengikuti proses mengeluhkan metode belajar yang diberikan
pembelajaran. Bahkan ada dosen yang hanya dosen-dosennya yang membosankan karena
memberikan tugas tanpa mengajar dan materi yang disampaikan hanya seputar
menjadikan tugas sebagai pengganti persentase power point. Ia mengharapkan
perkuliahan. Ini membuat mahasiswa semakin adanya perubahan metode belajar yang
kehilangan arah dan stress (baca, misalnya, bervariasi, seperti melalui audio-visual, sehingga
Argaheni 2020:105). Syopiyana (21 tahun), dapat menghilangkan rasa bosan sekaligus
misalnya, mengeluhkan bahwa sistem meningkatkan motivasi belajar.
pembelajaran daring membuatnya kehilangan Selama pandemi Covid-19, perkuliahan
minat belajar, dan ini berdampak pada nilai yang yang dilakukan secara daring harus ditunjang
diperolehnya. Ini berbeda dengan Asmilia (22 terutama oleh ketersediaan kuota dengan
tahun) yang lebih berfikir positif dalam jaringan yang baik (baca, misalnya, Anwar 2020;
menyikapi pembelajaran daring. Ia mengatakan Sadikin dan Hamidah 2020; Damayanthi 2020). Di
bahwa dalam proses pembelajaran daring tugas awal terjadinya pandemi Covid-19 memang
yang diberikan oleh dosen semakin banyak, mahasiswa tidak ditunjang dengan subsidi kuota.
sehingga ia berusaha untuk memenej waktunya Padahal mahasiswa menghabiskan banyak kuota
agar tidak mengalami ketertinggalan atau untuk dapat mengikuti perkulihan daring
menumpuk tugas-tugas hingga mendekati tersebut.
deadline, ketimbang mengeluhkan kondisi Kebutuhan kuota kemudian direspon
pembelajaran daring itu sendiri. oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset
Pembelajaran daring dinilai oleh dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar
mahasiswa lebih membosankan dari pada Makarim, dengan meresmikan kebijakan
pembelajaran di luar jaringan (luring) atau kuliah bantuan kuota data internet tahun 2020 pada
tatap muka karena mahasiswa dan dosen tidak tanggal 24 September 2020 secara virtual.
dapat berinteraksi secara langsung. Menurut Peresmian disaksikan langsung secara virtual
Kahfi (2020), ini karena proses pembelajaran oleh Menteri Komunikasi dan Informatika
tidak hanya berkaitan dengan transfer (Menkominfo) Johnny G. Plate, Menteri Badan

120
Jurnal Emik, Volume 4 Nomor 2, Desember 2021

Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan gadget, dan secara tidak langsung intensitas
para Direksi operator seluler yang ada di pemakain gadget berpengaruh pada
Indonesia yakni Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL peningkatan penggunaan media sosial yang ia
Axiata, AXIS, 3 (Tri), dan Smartfren. Pelaksanaan gunakan di luar keperluan belajar. Oleh
kebijakan merupakan hasil koordinasi antara karenanya, mahasiswa juga harus mengingat
Kemendikbud dengan pemangku kepentingan bahwa pemakaian kuota internet yang disubsidi
lainnya yakni Komite Penanganan Covid-19 dan oleh pemerintah tidak semata digunakan untuk
Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), perkuliahan daring, tapi mereka juga digunakan
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), untuk pemakaian untuk kebutuhan di luar
serta Kementerian Komunikasi dan Informatika perkuliahan daring. Oleh karenanya, mahasiswa
(Kemenkominfo). 5 Kebijakan bantuan kuota ini tidak dapat sepenuhnya mengklaim bahwa kuota
masih terus berlangsung hingga kini. 6 yang diberikan tidak mencukupi.
Namun, ketersediaan kuota jika tidak Berbagai uraian diatas menunjukkan
ditunjang oleh jaringan yang baik, terutama bagi bahwa lahirnya kebijakan tentang perubahan
mahasiswa yang tinggal di daerah pedesaan yang metode belajar dari metode luring ke metode
infrastrukturnya belum mamadai. Umumnya memberikan dampak yang sinifikan dalam proses
mahasiswa yang berasal dari daerah pulang pembelajaran. Mahasiswa merasa dipaksa dan
kampung selama pandemi Covid-19 karena terpaksa untuk menyesuaikan diri dengan sistem
selain menghemat biaya hidup, mereka juga pembelajaran yang diterapkan selama pandemi
dapat berkumpul dengan keluarga. Dengan Covid-19.
infrastruktur yang tidak mamadai di kampung, ini
menyulitkan mahasiswa untuk mengakses kelas Kesehatan
daring sementara kehadiran di kelas dihitung Sejumlah studi menunjukkan bahwa
hanya jika mahasiswa muncul di kelas daring pembelajaran daring berpengaruh terhadap
tersebut. Hendra (22 tahun), misalnya, kesehatan mahasiswa (baca, misalnya, Argaheni
mengeluhkan pemakaian kuota yang meningkat 2020; Hasanah dkk. 2020; Pustikasari dan
selama perkuliahan daring. Meskipun Fitriyanti 2020), baik kesehatan psikologis
pemerintah telah memberikan bantuan kuota maupun kesehatan fisik. Perubahan proses
kepada mahasiswa, ini tetap dianggap tidak belajar yang awalnya secara tatap muka (luring),
mencukupi kebutuhan mereka untuk kuliah kemudian berubah menjadi online (luring) yang
secara daring, sehingga mereka tetap harus mengandalkan perangkat elektronik dan jaringan
menambah kuota untuk itu. Ini berarti ada yang secara tidak langsung membawa perubahan
pengeluaran tambahan untuk mahasiswa. Hal psikologis tersendiri bagi mahasiswa. Mahasiswa
serupa juga dikeluhkan Syopiyana (21 tahun), dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan
bahwa selama perkuliahan daring pemakaian kondisi yang berubah sebagai dampak dari
kuotanya meningkat. Ini dikarenakan pandemi Covid-19.
pembelajaran daring yang diakses menggunakan

5 6

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/09/ke https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/10/ke
mendikbud-resmikan-kebijakan-bantuan-kuota-data- mendikbudristek-kembali-salurkan-bantuan-kuota-
internet-2020, diakses tanggal 12 Agustus 2021. data-internet-ke-266-juta-penerima, diakses tanggal
15 Oktober 2021.

121
Adaptasi Kebijakan, Dampak Perkuliahan Daring, dan Strategi Mahasiswa…

Dalam pembelajaran daring, mahasiswa terutama pada bagian punggung dan leher. Ini
seringkali mendapat tuntutan yang lebih berat diperparah apabila ia duduk pada kursi yang
dibanding saat belajar tatap muka, dan ini tidak memiliki sandaran atau penyangga dalam
memengaruhi kesehatan mental mahasiswa. Sri jangka waktu yang lama.
(20 tahun) menjelaskan bahwa selama proses Namun, bagi Nindya (19 tahun),
pembelajaran daring tidak ada tempat untuk mahasiswi IPDN, bahwa kebijakan pemerintah
bersosialisasi secara langsung atau hanya dengan perkuliahan daring tidak berdampak
sekedar bertanya kepada teman secara pada kesehatan tubuhnya karena sebagai
langsung, semua kegiatan yang dilakukan melalui seorang praja, dia dan teman-temannya
perantara handphone dan ini memengaruhi melaksanakan olahraga mandiri di asrama
kesehatan psikologis mahasiswa. Andriansyah masing-masing atau di tempat olahraga yang
(20 tahun) merasakan kejenuhan yang telah ditentukan. Ia juga terkadang
mendalam selama perkuliahan daring mengombinasikannya dengan melakukan
berlangsung. Ia merindukan kuliah tatap muka olahraga yang terpimpin. Apa yang dirasakan
dan bertemu secara langsung dengan dosen dan oleh Nindya juga dirasakan oleh Alfandi (20
teman-teman kuliahnya. tahun) yang merupakan salah seorang
Selain berdampak secara psikologis, mahasiswa IPDN. Artinya, kebijakan pemerintah
kuliah daring juga berdampak pada kesehatan secara umum dan kebijakan perkuliahan secara
fisik mahasiswa, yakni kesehatan mata dan khusus tidak berdampak pada kesehatannya
tubuh. Oleh karena aktivitas perkuliahan hanya karena olah raga memang telah menjadi bagian
dilakukan sebatas melihat layar gawai/gadget, dari rutinitas mahasiswa di kampus IPDN,
terutama handphone yang luas layarnya sangat sehingga mau tidak mau mereka harus
kecil, ini membuat jangkauan penglihatan mengikutinya.
menjadi sangat terbatas.7 Zainal (23 tahun),
misalnya, mengeluhkan metode pembelajaran Strategi Menjaga Imun
daring ini karena telah mengganggu kesehatan Pencegahan penularan Covid-19 adalah dengan
matanya. Ini dikarenakan durasi screen time 8 menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,
yang berlebihan menyebabkan kelelahan pada seperti mencuci tangan, mengonsumsi makanan
matanya. Ia merasakan gejala seperti bergizi, berolah raga secara rutin, dan
penglihatan yang kabur, penglihatan ganda, beristirahat yang cukup (Karo 2020:1). Bagi
hingga menyebabkan sakit kepala. mereka yang telah terlanjur terinfeksi Covid-19,
Gangguan kesehatan secara fisik lainnya mereka melakukan tindakan kuratif. Rio (20
adalah kekakuan otot. Sri (20 tahun) tahun) mengakui pernah terkena Covid-19
mengungkapkan bahwa perkuliahan daring karena tidak mematuhi protokol kesehatan saat
selain berdampak pada kesehatan psikologisnya, beraktivitas. Gejala yang dirasakan berupa batuk,
ini juga memengaruhi kesehatan fisiknya sebagai sesak napas, demam, indra penciuman dan indra
mahasiswa. Akibat duduk lama dalam proses perasa juga tidak berfungsi. Ia mengikuti anjuran
pembelajaran, ia sering mengalami nyeri otot, pemerintah dengan melakukan isoman (isolasi

7 8
http://ners.unair.ac.id/site/lihat/read/624/dampak- Screen time adalah durasi waktu harian yang
pembelajaran-daring-bagi-kesehatan-mata-pada- dihabiskan untuk menatap layar saat perkuliahan.
masa-pandemi-covid-19, diakses tanggal 01
Desember 2021.

122
Jurnal Emik, Volume 4 Nomor 2, Desember 2021

mandiri) selama 14 hari, dan selama proses imunitas tubuh, yaitu 1) Dengan memperbanyak
isoman ia melakukan aktivitas olahraga di rumah, makan sayur dan buah. Hal ini karena vitamin
berjemur dan mengomsumsi suplemen vitamin. dan mineral yang terkandung dalam sayur dan
Berbeda dengan Rio, Agus (20 tahun) terinfeksi buah (yang kaya akan vitamin dan mineral)
Covid-19 sebanyak dua kali, dan ia mengisolasi mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh
dirinya di rumah sekaligus mengomsumsi dalam melawan virus dan bakteri penyebab
rempah-rempah tradisional yang dipercaya penyakit; 2) Beristirahat yang cukup. Hal ini
dapat menyembuhkan Covid-19, seperti jahe, penting untuk mencukupi kebutuhan tidur.
kunyit dan bawang putih. Adnan (21 tahun) juga Umumnya orang dewasa membutuhkan waktu
pernah terinfeksi Covid-19 dengan gejala demam tidur antara tujuh dan delapan jam, dan remaja
dan hilangnya indra perasa dan penciuman. Ia membutuhkan waktu tidur antara sembilan dan
mengisolasi dirinya selama dua minggu dan sepuluh jam; 3) Mengelola stres agar terhindar
setiap hari mengomsumsi jahe, kunyit merah, dari penurunan fungsi kekebalan tubuh; 4)
dan madu. Berolahraga secara rutin paling sedikit 30 menit
Bagaimana mahasiswa yang tidak setiap hari, seperti jogging untuk meningkatkan
pernah terinfeksi Covid-19 menjaga imunitas sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi;
tubuh mereka? Strategi yang dilakukan oleh dan 5) Menghindari rokok dan alkohol karena
mahasiswa untuk menjaga dan meningkatkan asap rokok dan alkohol dapat merusak sistem
imunitas tubuh mereka adalah dengan kekebalan tubuh9 (lihat Gambar 2). Bagaimana
menerapkan pola hidup sehat; mengelola stress; pola hidup sehat mahasiswa untuk menjaga
dan mengonsumsi suplemen vitamin. imunitas tubuh mereka? Pola hidup sehat yang
diterapkan mahasiswa untuk menjaga imunitas
Pola Hidup Bersih dan Sehat tubuh mereka mencakup mengonsumsi
Dalam penerapan pola hidup bersih dan sehat makanan bergizi, mengonsumsi banyak air putih,
(PHBS) terdapat beberapa langkah yang dapat menjaga kebersihan, beristirahat, dan berolah
ditempuh demi menjaga dan meningkatkan raga.

Gambar 2. Poster Pola Hidup Sehat10

9 10
https://www.gardaoto.com/blog/gaya-hidup-sehat- https://www.gardaoto.com/blog/gaya-hidup-sehat-
yang-bisa-diterapkan-di-tengah-pandemic-covid-19, yang-bisa-diterapkan-di-tengah-pandemic-covid-19,
diakses tanggal 26 November 2021. diakses tanggal 26 November 2021.

123
Adaptasi Kebijakan, Dampak Perkuliahan Daring, dan Strategi Mahasiswa…

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pola hidup sehat yang dikemukakan oleh
Hendra (22 tahun) yang terkait dengan pola Bambang (22 tahun) berkaitan dengan
hidup sehat adalah dengan mengonsumsi kebersihan tubuh dan kebersihan makanan yang
makanan yang bergizi. Makanan bergizi yang dikonsumsi. Untuk kebersihan tubuh, ia rajin
dikonsumsinya adalah makanan yang mandi, terutama setelah keluar rumah, menjaga
mengandung protein, vitamin, mineral dan kebersihan tangannya karena tangan banyak
antioksidan, seperti telur, daging sapi maupun digunakan untuk berbagai hal, sehingga dapat
daging ayam; dan sayur-sayuran hijau, seperti menjadi media transmisi virus. Untuk kebersihan
brokoli, bayam dan tomat. Tak hanya itu, Hendra makanan yang dikonsumsi, ia menghindari
juga mengonsumsi susu sebagai penunjang mengonsumsi makanan dari luar, termasuk
proses pembentukan energi atau metabolisme mengonsumsi makanan siap saji. Menurutnya
pada tubuhnya. Hal rupa juga diterapkan oleh makanan dari luar bisa saja terkontaminasi oleh
Asmilia (22 tahun), seorang mahasiswi yang di virus ataupun bakteri, bukan saja dari sisi proses
saat pandemi Covid-19 lebih mengatur pola pembuatannya, tapi juga dari sisi
makannya. Demi menjaga dan meningkatkan pengantarannya. Kebersihan merupakan hal
imunitas tubuhnya, ia rutin mengomsumsi buah- penting yang perlu diperhatikan di saat pandemi,
buahan segar setiap harinya, seperti apel, pisang Sri (21 tahun) membiasakan untuk selalu
dan jeruk. Selain itu, kebiasaan memakan mencuci tangan menggunakan sabun maupun
makanan cepat saji, seperti mie instant ia kurangi handsanitizer. Kebersihan lingkungan juga tidak
dan mengutamakan makan makanan berat, luput dari perhatiannya, yaitu dengan
seperti nasi. Tak hanya itu, ia juga menghindari menyemprot disinfektan pada permukaan benda
minuman bersoda yang mengandung banyak yang berada di sekitarnya.
gula. Upaya lainnya dalam kaitan dengan
Selain mengonsumsi makanan yang penerapan pola hidup sehat adalah dengan
bergizi, mengonsumsi banyak air putih juga menjaga waktu istirahat. Di tengah pandemi
merupakan pola hidup sehat lainnya yang Covid-19, tidur yang cukup sangat memengaruhi
digunakan oleh mahasiswa dalam kaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Hendra (22 tahun),
pola hidup sehat. Sri (20 tahun), misalnya, misalnya, mengemukakan bahwa di masa
mengemukakan bahwa minum air putih yang pandemi Covid-19, ia menjaga waktu
cukup juga menjadi hal yang penting untuk istirahatnya. Di tengah kesibukan sebagai
dilakukan di masa pandemi untuk menghindari seorang mahasiswa yang memiliki banyak
dehidrasi yang dapat menganggu sistem aktivitas yang menguras tenaga dan waktu ia
kekebalan tubuh. Pentingnya mengomsumsi air tetap menjaga waktu tidurnya. Ini dilakukannya
putih dimasa pandemi juga diterapkan oleh agar ia selalu fit dalam beraktivitas dan tidak
Miswar (22 tahun). Sebagai seorang mahasiswa mudah dimasuki virus. Hal serupa dikemukakan
yang memiliki rutinitas olahraga, ia banyak oleh Zainal (23 tahun) yang selalu berusaha
mengomsumsi air putih untuk menjaga dan untuk menyeimbangkan antara waktu
mengoptimalkan stamina tubuhnya. beraktivitas dan waktu istirahatnya karena
menurutnya orang yang kurang beristirahat akan

124
Jurnal Emik, Volume 4 Nomor 2, Desember 2021

rentan terhadap berbagai penyakit infeksi, (22 tahun), seorang mahasiswi yang mengaku
termasuk Covid-19. mengalami perubahan aktivitas olahraga selama
Daya tahan tubuh yang kuat menjadi masa pandemi Covid-19. Dulunya olahraga
salah satu benteng dalam menangkal virus, menjadi hal yang sangat jarang ia lakoni, tetapi
termasuk Covid-19. Hal ini dapat diantisipasi dimasa pandemi ini ia menjadikan olahraga
dengan rajin berolahraga. Menurut Zenko (dalam sebagai aktivitas rutin yang dilakukan 2-3 kali
Asri dan Octaviana 2021:57-58), olahraga adalah seminggu.
faktor penting dalam rumus pola hidup sehat.
Miswar (22 tahun) memfokuskan dirinya dengan Mengelola Stres
berolahraga setiap sore sebagai bagian dari pola Stres merupakan bagian dari proses adaptasi
hidup sehatnya untuk menjaga immunitas terhadap persoalan atau perubahan dalam
tubuhnya. Sebelum pandemi Covid-19, ia hanya hidup. Manusia dapat menghadapi stres dengan
berolahraga dua sampai tiga kali seminggu. dua hasil yang berbeda, yakni menguntungkan
Tetapi saat pandemi Covid-19, ia konsisten atau merugikan. Stres dapat menjadi hal yang
berolahraga setiap sore, dan itu menjadi aktivitas menguntungkan apabila orang dapat melakukan
rutin di kampusnya. Hikma (19 tahun) adalah adaptasi dengan baik terhadap penyebab stres.
contoh lain yang menjadikan olah raga sebagai Namun, stres dapat menjadi hal yang merugikan
bagian dari pola hidup sehatnya. Ia menyatakan apabila gagal dihadapi sehingga dapat
bahwa olahraga sangatlah penting dilakukan di menimbulkan penderitaan ataupun gangguan
tengah pandemi Covid-19. Dalam kaitan dengan kejiwaan.11 Oleh karenanya, stres harus dikelola
itu, ia melakukan jogging setiap harinya sebagai dengan baik agar tidak menimbulkan dampak
bagian dari pola hidup sehat agar terhindar dari yang lebih serius (lihat Gambar 3).
Covid-19. Hal serupa juga dilakukan oleh Asmilia

Gambar 3. Poster Cara Mengatasi Stres12

11 12
Cara Mengelola Stress saat Pandemi - RSUD dr. https://fikes.upnvj.ac.id/id/berita-
Mohamad Soewandhie (surabaya.go.id), diakses umum/2021/01/menjaga-kesehatan-dan-
tanggal 29 November 2021. meningkatkan-imun-didalam-tubuh-di-masa-

125
Adaptasi Kebijakan, Dampak Perkuliahan Daring, dan Strategi Mahasiswa…

Menurut Schafer (2000:15) mengelola kuliah ia lebih memilih untuk menghabiskan


stres adalah suatu program untuk melakukan waktu yang berkualitas bersama keluarganya di
mengetahui teknik-teknik mengelola stres, rumah, seperti bermain dengan adik, membantu
sehingga orang lebih baik dalam menangani adik mengerjakan tugas sekolah ketimbang
stress dalam kehidupan. Bagaimana strategi keluar rumah. Bagi banyak orang aktifitas yang
mahasiswa dalam mengelola stress yang dilakukannya ini adalah suatu hal yang sangat
dihadapinya? Dua hal yang dilakukan mahasiswa sederhana, tetapi baginya ini merupakan momen
untuk mengatasi stress, yakni: pertama, selalu kebersamaan bagi keluarga yang sulit didapatkan
beraktivitas yang positif; kedua menghabiskan sebelum pandemi Covid-19. Sebagai mahasiswi
waktu dengan keluarga. yang sebagian waktunya dihabiskan di depan
Dalam kaitan dengan aktivitas positif di gadget dan laptop, Mutmainna (21 tahun) selalu
masa pandemi Covid-19, Sri (21 tahun), misalnya, mengupayakan untuk memiliki waktu bersama
lebih banyak menghabiskan waktunya untuk keluarga, baik itu sekedar menonton TV
melakukan aktivitas-aktivitas yang positif, seperti bersama, maupun saling bertukar cerita dan ini
membersihkan rumah, membantu orang tua, memberikan kebahagiaan tersendiri baginya dan
belajar memasak dan lebih memperbanyak dapat menghilangkan kepenatan di tengah
ibadah. Hal serupa juga dirasakan oleh Qausa (21 banyaknya tugas dan padatnya jadwal
tahun), bahwa selama dirumahkan ia tidak perkuliahan daring.
merasakan jenuh atau bosan karena dengan
begitu ia lebih memiliki banyak waktu untuk Mengonsumsi Suplemen
mengeksplorasi diri berdasarkan potensi diri Sejak merebaknya pandemi Covid-19 banyak
yang dimilikinya, seperti menulis, yang dimulai anjuran untuk mengonsumi suplemen atau
dengan mencurahkan segala keluh kesahnya dan vitamin sebagai penambah daya tahan tubuh.
beban melalui coretan pada kertas. Ia juga Selain menerapkan pola hidup sehat, banyak
menggunakan waktunya untuk memunculkan orang memilih untuk mengonsumsi
ide-ide kreatif yang produktif, seperti suplemen/vitamin untuk meningkatkan imunitas
menciptakan lagu. Aktivitas positif juga dilakukan tubuh. Menurut Corrado dkk. (2020), beberapa
oleh Adnan (21 tahun), selama pandemi ia kandungan suplemen, seperti echinacea,
menghabiskan waktunya untuk berolahraga morinda citrifolia, phylantus, vitamin B6, C, dan
seperti, push up, sit up, plank. Ini dilakukannya vitamin E, dapat meningkatkan imunitas atau
untuk membentuk otot tubuhnya sekaligus daya tahan tubuh, dan suplemen yang
mengisi waktu kosong agar terhindar dari mengandung echinacea cukup
pikiran-pikiran negatif yang dapat memengaruhi direkomendasikan karena selain mampu
imunitas tubuhnya. meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
Menghabiskan waktu bersama keluarga echinacea dipercaya bermanfaat sebagai
adalah cara lain untuk mengelola stress yang antivirus, antiradang, dan antioksidan.
dihadapi mahasiswa. Sri (21 tahun) Anjuran Organisasi Kesehatan Dunia
mengungkapkan bahwa selama kebijakan (WHO) dan kementrian kesehatan untuk
pembelajaran daring diberlakukan, di luar jam menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS),

pandemi-covid-19.html, diakses tanggal 10 Desember 2021.

126
Jurnal Emik, Volume 4 Nomor 2, Desember 2021

salah satunya yaitu dengan rajin mengonsumsi diperlukan untuk menjaga imunitas tubuh.
suplemen vitamin untuk membantu Namun, ia cukup selektif dalam memilih
meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh. 13 suplemen vitamin karena menurutnya dalam
Namun, menurut Lidia (2020), anjuran untuk memilih suplemen vitamin sangat perlu untuk
mengonsumsi suplemen atau vitamin untuk mengetahui zat yang terkandung di dalamnya,
penambah daya tahan tubuh, meskipun tidak apakah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
sepenuhnya benar, namun vitamin-vitamin tubuhnya atau tidak. Bagi mereka yang
(seperti vitamin C) dan multivitamin yang diasramakan, seperti di IPDN, suplemen vitamin
mengandung zat besi dinilai dapat mencegah memang disediakan untuk itu, sehingga Nindya
penularan virus Corona. Oleh karenanya, (19 tahun), Alfandi (20 tahun), Qausa (21 tahun)
meskipun ada anjuran seperti itu, masyarakat yang merupakan mahasiswa IPDN mengonsumsi
seharusnya bijak dalam mengonsumsinya. Ini suplemen vitamin secara rutin karena mereka
karena suplemen berbeda dengan obat, memang disuplay setiap bulan untuk itu.
suplemen tidak ditujukan untuk mengatasi, Mengonsumsi vitamin juga dilakukan oleh
mendiagnosis, mencegah atau menyembuhkan Hendra (22 tahun) sebagai suplemen wajib
penyakit. Beberapa suplemen justru selama pandemi Covid-19 berupa Imboost
mengandung bahan aktif yang memiliki efek tablet—suplemen dengan kandungan echinacea
biologik dalam tubuh, sehingga hal ini dapat purpurea herb dry extract dan Zn Piccolinate
membahayakan jika penggunaannya tidak sesuai dalam bentuk tablet salut selaput—yang
dengan kebutuhannya. Mengonsumsi vitamin digunakan oleh Hendra untuk meningkatkan
dan suplemen yang tidak tepat dapat daya tahan tubuh dan berfungsi untuk mencegah
menimbulkan efek yang tidak diharapkan, dari sakit dan mempercepat penyembuhan.
apalagi jika mengonsumsi obat lain, sehingga Berbeda denagn Rio (20 tahun), ia telah
terjadi interaksi antar keduanya. mengonsumsi suplemen vitamin jauh sebelum
Mengonsumsi suplemen vitamin adanya Covid-19, suplemen vitamin yang
memang merupakan langkah antisipatif untuk dikonsumsinya untuk meningkatkan stamina
menjaga imun. Beberapa vitamin yang paling tubuhnya. Tetapi setelah munculnya Covid-19, ia
direkomendasikan untuk itu adalah vitamin C, zat lebih rutin dan teratur mengonsumsi suplemen
besi (zinc), dan ekstrak Echinacea purpurea. vitamin. Namun, menurut Miswar (21 tahun),
Ketiganya berperan sebagai imunimodulator, dalam kondisi pandemi Covid-19 orang seringkali
yaitu subtansi dalam tubuh yang dapat panik karena ketakutan terinfeksi Covid-19,
memengaruhi sistem imun, dengan sehingga untuk mencegahnya mereka
menggunakan respon imun atau menekan imun mengonsumsi suplemen vitamin tanpa
agar tidak bereaksi berlebihan terhadap zat mempertimbangkan kandungan dan dosis yang
asing.14 diperlukan, sehingga terkadang suplemen yang
Syopiana (21 tahun), misalnya, dikonsumsi berlebihan. Padahal, ia menyadari
menyatakan bahwa mengonsumsi suplemen bahwa mengonsumsi suplemen vitamin yang
vitamin di saat pandemi Covid-19 sangatlah berlebihan tidak berdampak baik bagi kesehatan,

13 14
https://fk.ui.ac.id/infosehat/suplemen-alami-bisa-
menjaga-imun-tubuh/, diakses tanggal 07 Desember http://rspantisecantigisting.com/index.php/2021/07/22
2021. /pentingnya-minum-suplemen-daya-tahan-tubuh-
selama-pandemi/, diakses tanggal 01 Desember 2021.

127
Adaptasi Kebijakan, Dampak Perkuliahan Daring, dan Strategi Mahasiswa…

justru ini dapat menimbulkan over dosis, pembelajaran yang tidak mamadai.
keracunan, dll. Pembelajaran daring juga berdampak pada
kesehatan mahasiswa, baik kesehatan psikologis
Kesimpulan dan Rekomendasi maupun kesehatan fisik. Jika kesehatan psikis
Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah berkaitan dengan stress menghadapi
terkait penanggulangan Covid-19 berdampak pembelajaran daring, maka kesehatan fisik
pada aktivitas-aktivitas mahasiswa. Di tengah meliputi gangguan mata dan kekakuan otot
pandemi Covid-19 mahasiswa melakukan karena durasi screen time yang berlebihan dan
penyesuaian-penyesuaian sebagai bentuk kurangnya gerak selama perkuliahan daring.
adaptasi terhadap kondisi yang terjadi dan Namun perkuliahan daring tidak berdampak
menggunakan berbagai strategi untuk menjaga signifikan pada kesehatan mahasiswa yang
immunitas. diasramakan karena mereka memiliki rutinitas
Temuan penelitian ini menunjukkan yang menunjang aktivitas sehari-hari mereka.
bahwa mahasiswa harus beradaptasi dalam Di masa pandemi Covid-19 mahasiswa
kaitan dengan tiga jenis kebijakan, yakni melakukan berbagai strategi dalam menjaga dan
kebijakan pemerintah, kebijakan perkuliahan, meningkatkan imunitas tubuh, yaitu;
dan kebijakan organisasi. Dalam kaitan dengan menerapkan pola hidup sehat, mengelola stress
kebijakan pemerintah secama umum, maka ini dan mengonsumsi suplemen vitamin. Strategi
mencakup protokol kesehatan, work from home pola hidup sehat mencakup mengonsumsi
(WFH), pembatasan sosial berskala besar, dan makanan bergizi, mengonsumsi banyak air putih,
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat menjaga kebersihan, beristirahat, dan berolah
(PPKM). Kebijakan ini turut memengaruhi raga. Strategi pengelolaan stress dilakukan
mobilitas mahasiswa, sehingga harus dengan melakukan aktivitas-aktivitas yang positif
mengadaptasikan diri dalam kaitan dengan dan banyak menghabiskan waktu dengan
berbagai pembatasan yang ditetapkan oleh keluarga. Mengonsumsi suplemen vitamin
pemerintah. Untuk yang terkait dengan merupakan strategi lainnya untuk menjaga
kebijakan perkuliahan, mahasiswa harus ketahanan tubuh. Jika merujuk pada temuan-
beradaptasi dari pembelajaran luring ke temuan di atas maka adaptasi dan strategi
pembelajaran daring dengan segala dinamika berpengaruh secara signifikan dalam upaya
dan permasalahannya. Selain itu, mahasiswa pencegahan penularan Covid-19.
juga harus beradaptasi dengan kebijakan Dalam implementasi berbagai kebijakan
organisasi kampus karena pengelolaannya juga yang dikeluarkan pemerintah, hendaknya
diadaptasikan dengan kondisi pandemi. dilakukan pemerataan agar tidak terkesan
Pada pelaksanaan pembelajaran daring, tebang pilih. Dengan kebijakan pembelajaran
dampak yang ditimbulkan berkaitan dengan daring, dukungan terkait dengan sarana yang
proses pembelajaran dan kesehatan mahasiswa dibutuhkan karena ada daerah-daerah tertentu
itu sendiri. Perubahan pembelajaran dari metode yang memiliki jaringan yang buruk (on and off),
luar jaringan (luring) ke metode dalam jaringan sehingga mahasiswa kesulitan untuk mengakses
(daring), dalam implementasinya menimbulkan kelas daring. Selain itu, tenaga pendidik juga
sejumlah masalah, yakni kesiapan mahasiswa, harusnya lebih kreatif dalam proses
interaksi antara mahasiswa dan dosen, pembelajaran agar mahasiswa tidak merasa
penumpukan tugas, dan infrastruktur penunjang

128
Jurnal Emik, Volume 4 Nomor 2, Desember 2021

bosan karena metode pengajaran yang Pendidikan Olahraga Universitas Islam


monoton. Kalimantan Muhammad Arsyad Al
Banjari Banjarmasin”. Halaman
Olahraga Nusantara (Jurnal Ilmu
Daftar Pustaka
Keolahragaan), 4(1):53-65,
Adijaya, O. dan Bakti, A. P. 2021. “Peningkatan http://dx.doi.org/10.31851/hon.v4i1.52
Sistem Imunitas Tubuh dalam 13, diakses tanggal 28 November 2021.
Menghadapi Pandemi Covid-19”, Jurnal
Asti, E. 2021. “Pengaruh Hubungan
Kesehatan Olahraga, 9(03):51-60,
Pembelajaran Daring di Era Pandemi
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/j
Covid-19 Terhadap Mental Peserta
urnal-kesehatan-
Didik”, EPISTEMA, 2(2):83-89,
olahraga/article/view/40767/36302,
https://journal.uny.ac.id/index.php/epis
diakses tanggal 3 November 2021.
tema/article/view/41351, diakses
Anwar, A.A. dan Tuhuteru, A. 2020. “Ale Rasa tanggal 20 November 2021.
Beta Rasa: Covid-19 dan Pembelajaran
Burnet, K., Higgins, S., Kelsch, E., Moore, J. B., dan
Daring Mahasiswa FISK IAKN Ambon,
Stoner, L. 2020. “The effects of
EMIK, 3(1):103-120,
manipulation of Frequency, Intensity,
http://ejournals.umma.ac.id.index.php/
Time, and Type (FITT) On Exercise
emik/article/view/557, diakses tanggal 1
Adherence: A Meta‐Analysis”,
Desember 2021.
Translational Sports Medicine, 3(3):222–
Argaheni, N. B. 2020. “Sistematik review: 234, https://doi.org/10.1002/tsm2.138,
Dampak Perkuliahan Daring Saat diakses tanggal 15 September 2021.
Pandemi Covid-19 terhadap mahasiswa
Corrado, D., Magnano, P., Muzii, B., Coco, M.,
Indonesia”. PLACENTUM: Jurnal Ilmiah
Guarnera, M., De Lucia, S., dan
Kesehatan dan Aplikasinya, 8(2):99-108,
Maldonato, N. M. 2020. “Effects of social
https://doi.org/10.20961/placentum.v8i
distancing on psychological state and
2.43008, diakses tanggal 26 November
physical activity routines during the
2021.
COVID-19 pandemic”. Sport sciences for
Ashadi, K., Andriana, L M., dan Pramono, B. A. health, 16(4): 619-624.
2020. “Pola Aktivitas Olahraga Sebelum https://doi.org/10.1007/s11332-020-
dan Selama Masa Pandemi Covid-19 00697-5, diakses tanggal 10 Desember
pada Mahasiswa Fakultas Olahraga dan 2021.
Fakultas Non-Olahraga”, Jurnal SPORTIF:
Damayanthi, U. 2020. “Efektivitas Pembelajaran
Jurnal Penelitian Pembelajaran,
Daring di Masa pandemic Covid-19 pada
6(3):713-728,
Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik,”
https://doi.org/10.29407/js_unpgri.v6i3
Edutech: Jurnal Educational Technology,
.14937, diakses tanggal 11 September
19(3): 241-262,
2021.
https://ejournal.upi.edu/index.php/edu
Asri, N., dan Octaviana, E. S. L. 2021. “Aktivitas tech/article/view/26978/pdf, diakses
Olahraga di Masa Pandemi Covid-19 tanggal 20 Oktober 2021.
Terhadap Tingkat Stres Mahasiswa

129
Adaptasi Kebijakan, Dampak Perkuliahan Daring, dan Strategi Mahasiswa…

Farah, B., dan Nasution, R. D. 2020. “Analisis Khasanah, D. R. A. U., Pramudibyanto, H., dan
Perubahan Orientasi Pola Hidup Widuroyekti, B. 2020. “Pendidikan
Mahasiswa Pasca Berakhirnya Masa Dalam Masa Pandemi Covid-19”, Jurnal
Pandemic Covid-19”. Jurnal Noken: Ilmu- Sinestesia, 10(1):41-48,
Ilmu Sosial, 5(2):23-36, https://sinestesia.pustaka.my.id/journal
https://doi.org/10.33506/jn.v512.968, /article/view/44, diakses tanggal 5
diakses tanggal 13 September 2021. November 2021.
Furkan, F., Rusdin, R., dan Shandi, S. A. 2021. Kurniawati, J., dan Baroroh, S. 2016. “Literasi
“Menjaga Daya Tahan Tubuh Dengan Media Digital Mahasiswa Universitas
Olahraga Saat Pandemi Corona Covid- Muhammadiyah Bengkulu”:, Jurnal
19”, JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Komunikator, 8(2):51–66,
pendidikan), 5(1):424-430, http://journal.umy.ac.id/index.php/jkm
https://doi.org/10.36312/jisip.v5il.1748, /article/view/2069 diakses tanggal 31
diakses tanggal 3 Novemver 2021. Oktober 2021.
Gumantan, A., Mahfud, I., dan Yuliandra, R. 2020. Lidia, K. 2020. “Peningkatan Kesehatan dengan
“Tingkat Kecemasan Seseorang Suplemen dan Gizi Seimbang di Era
Terhadap Pemberlakuan New Normal Pandemi Covid-19”, Jurnal Pengabdian
dan Pengetahuan Terhadap Imunitas kepada Masyarakat LPPM Undana,
Tubuh”, Sport Science and Education 14(2):63-68,
Journal, 1(2):18-27, https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/j
https://doi.org/10.33365/ssej.vli2.718, lppm/article/view/3445, diakses tanggal
diakses tanggal 21 September 2021. 27 Oktober 2021.
Hasanah, U..; Ludiana; Immawati; dan Livana. Luzi, L., dan Radaelli, M. G. 2020. “Influenza and
2020. “Gambaran Psikologis Mahasiswa Obesity: Its Odd Relationship and the
Dalam Proses Pembelajaran Selama Lessons for Covid-19 Pandemic”, Acta
Pandemi Covid-19”, Jurnal Keperawatan Diabetologica, 57(6):759–764,
Jiwa, Agustus, 8(3):299-306. https://doi.org/10.1007/s00592-020-
01522-8, diakses tanggal 13 September
Kahfi, A. 2021. “Dampak Pembelajaran Daring di
2021.
Masa Pandemi Covid-19 Terhadap
Perkembangan Kognitif Anak”, Dirasah, Ningsih, S. 2020.” Persepsi Mahasiswa Terhadap
Februari, 4(1):14-23, https://stai- Pembelajaran Daring Pada Masa
binamadani.e-journal.id/jurdir, diakses Pandemi Covid-19”. JINOTEP (Jurnal
tanggal 15 November 2021. Inovasi Dan Teknologi Pembelajaran):
Kajian Dan Riset Dalam Teknologi
Karo, M. B. 2020. “Perilaku Hidup Bersih Dan
Pembelajaran, 7(2):124-132,
Sehat (PHBS) Strategi Pencegahan
https://:doi.org/10.17977/um031v7i220
Penyebaran Virus Covid-19.” Prosiding
20p124, diakses tanggal 26 November
Seminar Nasional Hardiknas (1):1-4,
2021.
http://proceedings.ideaspublishing.co.id
/index.php/hardiknas/article/view/1, Nugroho, S. H. P., Umma, N., Lianawati, N.,
diakses tanggal 5 November 2021. Pornomo, H., dan Kusumawati, G. R.

130
Jurnal Emik, Volume 4 Nomor 2, Desember 2021

2021. “Kesiapan Adaptasi Kebiasaan Budaya Syar-I, 7(6):495-508,


Baru Pencegahan Penularan Covid 19”. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i6.153
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian 25, diakses tanggal 8 November 2021.
Masyarakat, 4(1):578-583,
Wijayanti, M., Yunita, T., dan Dharmanto, A.
https://doi.org/10.35568/abdimas.v4il.2
2020. “Pembelajaran Perguruan Tinggi
24, diakses tanggal 3 November 2021.
Dalam Jaringan (Daring) Masa Pandemi
Pustikasari, A. dan Fitriyanti, L. 2021. “Stress dan Covid-19.”, Jurnal Kajian Ilmiah, 1(1):31-
Zoom Fatique pada Mahasiswa Selama 38,
Pembelajaran Daring di Masa Pandemi https://doi.org/10.31599/jki.v1i1.268,
Covid-19”, Jurnal Ilmiah Kesehatan, diakses tanggal 5 November 2021.
13(1):25-37,
Wong, A. Y. Y., Ling, S. K. K., Louie, L. H. T., Law,
http://journal.thamrin.ac.id/index.php/j
G. Y. K., So, R. C. H., Lee, D. C. W., Yau, F.
ikmht/article/view/467/491, diakses
C. F., dan Yung, P. S. H. 2020. “Impact Of
tanggal 18 November 2021.
The COVID-19 Pandemic on Sports and
Sadikin, A., dan Hamidah, A. 2020. Exercise”, Asia-Pacific Journal of Sports
“Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Medicine, Arthroscopy, Rehabilitation
Covid-19 (Online Learning in the Middle and Technology, 22:39–44,
of the Covid-19 https://doi.org/10.1016/j.asmart.2020.0
Pandemic)”. Biodik, 6(2):214-224, 7.006, diakses tanggal 10 September
https://respository.unja.ac.id/id/eprint/ 2021.
15758, diakses tanggal 30 November
Zaenudiin, M., Asiah, D. H. S., Santoso, M. B., dan
2021.
Rifai, A. A. 2021. “Perubahan Perilaku
Schafer, W.E. 2000. Stress Management for Masyarakat Jawa Barat Dalam
Wellness. USA: Harcourt College Melaksanakan Adaptasi Kebiasaan Baru
Publishers. Di Masa Pandemi Covid-19”. Share:
Social Work Journal, 11(1):1-12,
Sofyana, L. dan Rozak, A. 2019. “Pembelajaran
https://doi.org/10.24198/share.v11i1.3
Daring Kombinasi Berbasis Whatsapp
1681, diakses tanggal 15 September
Pada Kelas Karyawan Prodi Teknik
2021.
Informatika Universitas PGRI Madiun”,
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik
Informatika 8(1):81-86,
https://www.researchgate.net/publicati
on/334247053_PEMBELAJARAN_DARIN
G_KOMBINASI_BERBASIS_WHATSAPP_P
ADA_KELAS_KARYAWAN_PRODI_TEKNI
K_INFORMATIKA_UNIVERSITAS_PGRI_M
ADIUN, diakses tanggal 21 Oktober 2021.
Syafrida, S., dan Hartati, R. 2020. “Bersama
Melawan Virus Covid-19 di
Indonesia”. SALAM: Jurnal Sosial Dan

131

You might also like