You are on page 1of 7

UPAYA PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN PRILAKU SISWA

SISWI SD 74/V PARIT GOMPONG TENTANG PENTINGNYA


PROTOKOL KESEHATAN DI SEKOLAH DALAM MASA PANDEMI
COVID-19
Akbar maulana
Fakultas kesehatan masyarakat universitas jambi
Program studi ilmu kesehatan masyarakat universias jambi
Program studi promosi kesehatan dan ilmu perilaku universitas indonesia
E-mail : budakkecik739@gmail.com

Abstract The public elementary school 74/V Parit Tompong was founded in 1982, at that time it was led by Pak
Amin, and now the SD is led by Mrs. Hj Zainab, S. Pd and the principal has served for 4 years. The UKS supervisor
at the school named Ibu Nurhayati, S. Pd. He explained about the health protocol where the school has provided
facilities such as a place to wash hands with soap, disinfectant to thermogan. However, students at the elementary
school still lack awareness/desire to wash their hands, students at the elementary school are also still lacking in the
use of masks and maintaining distance. This study aims to increase knowledge, change attitudes and behavior of
students in SD 74 and understand the importance of complying with health protocols during a pandemic like today.
This research uses the method kuantitatif In this study, the activities carried out at SD 74 were initiated by
conducting advocacy and partnerships with the school in order to get support from the activities to be carried out.
Furthermore, empowering students with the lecture method and after that a question and answer session was
conducted with students, they were almost entirely able to answer the questions given by the resource persons.
Empowerment for students also uses media such as posters that are pasted on the front so that students better
understand the explanation given.

Keywords: health protocol, empowerment, students.

Abstrak Sekolah dasar negeri 74/V parit ompong didirikan pada tahun 1982, pada saat itu dipimpin oleh pak amin,
dan sekarang SD tersebut dipimpin oleh ibu Hj zainab, S. Pd dan ibu kepala sekolah sudah menjabat selama 4 tahun.
Pembina uks di sekolah tersebut bernama ibu nurhayati, S. Pd. Beliau menjelaskan terntang protokol kesehatan
dimana sekolah telah menyediakan fasilitas seperti tempat cuci tangan pakai sabun, disenfektan hingga termogan.
Tetapi siswa dan siswi di sd tersebut masih kurang kesadaran/ keinginan untuk mencuci tangan, siswa dan siswi di
sd tersebut juga masih kurang dalam penggunaan masker dan menjaga jarak. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk
meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku siswa siswi di sd 74 dan faham akan pentingnya
mematuhi protokol kesehatan dimasa pandemi seperti sekarang ini. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
Pada penelitian ini Kegiatan yang dilakukan di sd 74 diawali dengan melakukan advokasi dan kemitraat dengan
pihak sekolah agar mendapat dukungan dari kegiatan yang akan dlakukan. Selanjutnya melakukan pemberdayaan
kepada siswa dan siswi dengan metode ceramah dan setelah itu dilakukan tanya jawab kepada siswa dan siswi,
mereka hampir secara keseluruhan bisa menjawb pertanyaan yang di berikan narasumber. Pemberdayaan kepada
siswa dan siswi juga menggunakan media sperti poster yang di tempel di depan agar siswa dan siswi lebih
memahami penjelaskan yang diberikan.

Kata kunci :protoko kesehatan, pemberdayaan, siswa.


masyarakat (community development)
PENDAHULUAN karena mengacu pada pengertian yang
dibedakan dengan pembangunan tumpang tindih dalam penggunaannya di
masyarakat. Dalam kajian ini pemberdayaan
masyarakat (community empowerment) dan akan sangat menghambat pertumbuhan
pembangunan masyarakat (community ekonomi itu sendiri. (Putri, 2020)
development) dimaksudkan sebagai Masyarakat memiliki peran penting
pemberdayaan masyarakat yang sengaja
dalam memutus mata rantai penularan
dilakukan pemerintah untuk memfasilitasi
masyarakat lokal dalam merencanakan, Covid-19 agar tidak menimbulkan sumber
memutuskan dan mengelola sumberdaya penularan baru/cluster pada tempat-tempat
yang dimiliki sehingga pada akhirnya dimana terjadinya pergerakan orang,
mereka memiliki kemampuan dan interaksi antar manusia dan berkumpulnya
kemandirian secara ekonomi, ekologi dan banyak orang. Masyarakat harus dapat
sosial secara berkelanjutan. Oleh karena itu beraktivitas kembali dalam situasi pandemi
pemberdayaan masyarakat pada hakekatnya
Covid-19 dengan beradaptasi pada
berkaitan erat dengan sustainable
development yang membutuhkan pra-syarat kebiasaan baru yang lebih sehat, lebih
keberlanjutan kemandirian masyarakat bersih, dan lebih taat, yang dilaksanakan
secara ekonomi, ekologi dan sosial yang oleh seluruh komponen yang ada di
selalu dinamis. (Margolang, 2018) masyarakat serta memberdayakan semua
Pemberdayaan masyarakat adalah sumber daya yang ada. Peran masyarakat
konsep pembanguan ekonomi yang untuk dapat memutus mata rantai penularan
merangkum nilai-nilai masyarakat untuk Covid-19 (risiko tertular dan
membangun paradigma baru dalam menularkan)harus dilakukan dengan
pembangunan yang bersifat peoplecentered, menerapkan protokol kesehatan. (Sofianto,
participatory, empowerment and sustainable 2021)
(Chamber, 1995). Lebih jauh Chamber Protokol kesehatan secara umum harus
menjelaskan bahwa konsep pembangunan memuat :
dengan model pemberdayaan masyarakat 1. Perlindungan Kesehatan
tidak hanya semata-mata memenuhi Individu(Keputusan Menteri
kebutuhan dasar (basic need) masyarakat Kesehatan Republik Indonesia,
tetapi lebih sebagai upaya mencari 2020)
alternative pertumbuhan ekonomi lokal. Penularan Covid-19 terjadi melalui
(Margolang, 2018) droplet yang dapat menginfeksi
Pemberdayaan masyarakat (empowerment) manusia dengan masuknya droplet
sebagai strategi alternative dalam yang mengandung virus SARSCoV-
pembangunan telah berkembang dalam 2 ke dalam tubuh melalui hidung,
berbagai literatur dan pemikiran walaupun mulut, dan mata. Prinsip pencegahan
dalam kenyataannya belum secara maksimal penularan Covid-19 pada individu
dalam implementasinya. Pembangunan dan dilakukan dengan menghindari
pemberdayaan masyarakat merupakan hal masuknya virus melalui ketiga pintu
banyak dibicarakan masyarakat karena masuk tersebut dengan beberapa
terkait dengan kemajuan dan perubahan tindakan, seperti:
bangsa ini kedepan apalagi apabila dikaitkan a. Menggunakan alat pelindung diri
dengan skill masyarakat yang masih kurang berupa masker yang menutupi
hidung dan mulut hingga dagu, seperti mengkonsumsi gizi
jika harus keluar rumah atau seimbang, aktivitas fisik minimal
berinteraksi dengan orang lain 30 menit sehari dan istirahat yang
yang tidak diketahui status cukup (minimal 7 jam), serta
kesehatannya (yang mungkin menghindari faktor risiko
dapat menularkan Covid-19). penyakit. Orang yang memiliki
Apabila menggunakan masker komorbiditas/penyakit
kain, sebaiknya gunakan masker penyerta/kondisi rentan seperti
kain 3 lapis.(Putri, 2020) diabetes, hipertensi, gangguan
b. Membersihkan tangan secara paru, gangguan jantung,
teratur dengan cuci tangan pakai gangguan ginjal, kondisi
sabun dengan air mengalir atau immunocompromised/penyakit
menggunakan cairan antiseptik autoimun, kehamilan, lanjut usia,
berbasis alkohol/handsanitizer. anak-anak, dan lain lain, harus
Selalu menghindari menyentuh lebih berhati-hati dalam
mata, hidung, dan mulut dengan beraktifitas di tempat dan
tangan yang tidak bersih (yang fasilitas umum.(Jatmika et al.,
mungkin terkontaminasi droplet 2019)
yang mengandung 2. Perlindungan Kesehatan Masyarakat
virus).(Winarso et al., 2020) Perlindungan kesehatan
c. Menjaga jarak minimal 1 meter masyarakat merupakan upaya yang
dengan orang lain untuk harus dilakukan oleh semua
menghindari terkena droplet dari komponen yang ada di masyarakat
orang yang bicara, batuk, atau guna mencegah dan mengendalikan
bersin, serta menghindari penularan Covid-19. Potensi
kerumunan, keramaian, dan penularan Covid-19 di tempat dan
berdesakan. Jika tidak fasilitas umum disebabkan adanya
memungkinkan melakukan jaga pergerakan, kerumunan, atau
jarak maka dapat dilakukan interaksi orang yang dapat
berbagai rekayasa administrasi menimbulkan kontak fisik. Dalam
dapat berupa pembatasan jumlah perlindungan kesehatan masyarakat
orang, pengaturan jadwal, dan peran pengelola, penyelenggara, atau
sebagainya. Sedangkan rekayasa penanggung jawab tempat dan
teknis antara lain dapat berupa fasilitas umum sangat penting untuk
pembuatan partisi, pengaturan menerapkan sebagai berikut
jalur masuk dan keluar, dan lain (Keputusan Menteri Kesehatan
sebagainya. Republik Indonesia, 2020)
d. Meningkatkan daya tahan tubuh
dengan menerapkan Perilaku a. Unsur pencegahan (prevent)
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1. Kegiatan promosi kesehatan kesehatan setempat atau
(promote) dilakukan melalui fasilitas pelayanan kesehatan.
sosialisasi, edukasi, dan 2. Melakukan pemantauan
penggunaan berbagai media kondisi kesehatan (gejala
informasi untuk memberikan demam, batuk, pilek, nyeri
pengertian dan pemahaman tenggorokan, dan/atau sesak
bagi semua orang, serta nafas) terhadap semua orang
keteladanan dari pimpinan, yang ada di tempat dan
tokoh masyarakat, dan fasilitas umum.
melalui media mainstream. Pada masa pandemi seperti sekarang ini
2. Kegiatan perlindungan banyak anak sekolah yang sudah melakukan
(protect) antara lain pelajaran selama tatap muka yang dimana
dilakukan melalui penyediaan mengharuskn mereka datang ke sekolah dan
sarana cuci tangan pakai belajar secara langsung dan bertemu orang
sabun yang mudah diakses banyak. Hal itu dapat memungkinkan
dan memenuhi standar atau seseorang dapat tertular bahkan menularkan
penyediaan handsanitizer, virus corona.
upaya penapisan kesehatan Perilaku siswa dan siswi yang masih belum
orang yang akan masuk ke dewasa membuat merka acuh terhadap
tempat dan fasilitas umum, protokol kesehatan di masa pandemi seperti
pengaturan jaga jarak, sekarang ini, dari sekolah yang diawasi
disinfeksi terhadap terihat banyak sekali anak anak yang masih
permukaan, ruangan, dan berkerumun tidak menggunakan masker.
peralatan secara berkala, serta Dalam hal inilah tujuan saya melakukan
penegakkan kedisplinan pada pemberdayaan tersebut agar siswa dan siswi
perilaku masyarakat yang teredukasi dan paham akan protokol
berisiko dalam penularan dan kesehatan sehingga orang tua mereka tidak
tertularnya Covid-19 seperti khawatir lagi dengan masalah tersebut.
berkerumun, tidak Metode pelaksanaan
menggunakan masker, Penelitian ini merupakan penelitian
merokok di tempat dan deskriftif yang menggunakan pendekatan
fasilitas umum dan lain kuantitatif.
sebagainya. Tahap pertama yaitu memberikan test
b. Unsur penemuan kasus (detect) kuisioner untuk melihat karakterisik
1. Fasilitasi dalam deteksi dini responden.
untuk mengantisipasi Tahap kedua melakukan pemberdayaan
penyebaran Covid-19, yang untuk memberikan pengetahuan agar
dapat dilakukan melalui memahami materi.
berkoordinasi dengan dinas
Tahap ketiga adalah pengembangan media seperti tempat cuci tangan pakai sabun,
yang dimana menggunakan pster yang di disenfektan hingga termogan. Tetapi siswa
perlihatkan kepada siswa. dan siswi di sd tersebut masih kurang
Jumlah partisipan pada penelitian ini adalah kesadaran/ keinginan untuk mencuci tangan,
23 orang dan ada 14 cewe dan 9 cowo. siswa dan siswi di sd tersebut juga masih
Lokasi berada di sd74/v parit gompomg kurang dalam penggunaan masker dan
yang di lakukan pada bulan november. menjaga jarak.

Pihak sekolah menyetujui kegiatan yang


Prosedur kegiatan
Pada penelitian kali ini kami saya ajukan yakni pemberdayan tentang
mngambil sararan yaitu siswa siswi kelas 5 pentingnya protokol kesehatan di sekolah
dari sd negri 74 sebanyak 23 orang yang dalam masa pandemi covid-19. Pihak
dimana ada 9 orang laki laki dan 14 orang sekolah menyetujui kegiatan tersebut dengan
perempuan. mengatakan bahwa pada saat pandemi ini
Sekolah dasar negeri 74/V parit memang sangat penting dan memang harus
ompong didirikan pada tahun 1982, pada di beri pehamaman lebih terhadap protokol
saat itu dipimpin oleh pak amin, dan kesehatan ini apalagi siswa sd yang masih
sekarang SD tersebut dipimpin oleh ibu Hj memiliki imun tubuh yang lemah dan suka
zainab, S. Pd dan ibu kepala sekolah sudah mermain di luar.
menjabat selama 4 tahun. Jumlah guru di sd Pertemuan 2 pada tanggal 20 november
tersebut adalah 8 orang. Dan jumlah iswa di Kegiatan akan di lakukan di sd 74 dimana
sekolah tersebut berjumlah tidak lebih dari saya mengundang sebanyak 23 orang yang
200. Pembina uks di sekolah tersebut dimana ada 9 orang laki laki dan 14 orang
bernama ibu nurhayati, S. Pd. perempuan. Kegiatan akan dimulai pada jam
Pertemuan 1 pada tanggal 15 09.30, sebelum itu saya menyiapkan
november saya mendatangi SD 74 untuk peralatan peralatan yang akan digunakan
bertemu kepala sekolah bertujuan saat pemberdayaan nantinya, persiapan
melakukan advokasi terkait program tesebut seperti menyiapkan poster yang akan
sosialisasi siswa dan siswi di sd 74. Saya di tempel di papan tulis, menyiapkan kursi
berbincang bagaimana pentingan protokol dan meja, dan juga memanggil siswa dan
kesehatan pada saat masa andemi seperti ini siswi untuk masuk kedalam kelas.
dan rawannya anak anak terapapar virus Saya memulai penjelasan saya dengan
yang menjadi pandemi seperti covid 19. melakukan tanya jawab dasar mengenai
Di hari yang sama saya melakukan pemahaman siswa siswi terhadap protokol
obervasi terhadap lingkungan sekolah dan kesehatan dan covid 19.
juga melakukan wawancara kepada siswa Setelah itu saya melakukan penjelasan
dan pembina uks di sana dan dari hasil menggunakan buku pedoman panduan
wawancara saya mendapatkan informasi pembelajaran di masa pandemi dengan
bahwa sekolah sudah menyediakan fasilitas
metode ceramah kepada siswa siswi. Materi
tersebut berupa :

- Penjelasan tentang covid 19 dan


protokol kesehatan.
- Penjelasan bagaimana cuci tangan
pakai sabun dengan benar dan juga
memperaktekkannya.
- Penjelasan bagaimana penggunaan
masker yang benar dan juga
memperaktekkannya.
- Penjelasan bagaimana menjaga jarak
dan juga memperaktekkannya.

Siswa dan siswi yang datang terlihat


antusias mendengar dan memperaktekkan
pembelajaran yang mereka dapatkan, saat di
lakukan tanya jawab mengenai evaluasi
pemahaman yang di berikan siswa siswi
yang di tanya bisa menjawab pertanyaan
dengan sangat baik walaupun mereks masih
sedikit malu malu.

Hasil kegiatan

Kegiatan yang dilakukan di sd 74 berjalan


dengan lancar, siswa dan siswi di sd 74
mampu memahami penjelasan yang di Kesimpulan dan saran
berikan yang mana penyelasan yang di
Hasil observasi dan kegiatan berjalan
berikan adalah penjelasan tentang covid 19,
protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan lancar walaupun masih ad sedikit
pakai sabun, menggunakan masker, menjaga kendala, kegiatan ini dimulai dengan
jarak. Setelah selesai kegiatan
menghubungi kepala sekolah untuk
pemberdayaan diharapkan siswa dan siswi
bisa menerapkannya di lingkungan sekolah melakukan advokasi dan mendapatkan
dan juga lingkungan rumah. persetujuan untuk melakukan kegiatan
tentang bagaimana pentingnya protokol
kesehatan dimasa pademi, dilanjutkan
dengan mengadakan kegiatan pemberdayan
dan pelatihan terhadap siswa siswi di sd 74
yang dimana kegiatan tersebut berisi tentang Maron Genteng, Kabupaten Banyuwangi’,
Multidisciplinary Journal, 3(1), p. 25. doi:
bagaimana penjelasan protokol kesehatan
10.19184/multijournal.v3i1.23684.
seperti mencuci tangan, penggunaan masker
Jatmika, S. E. D. et al. (2019) Buku Ajar
dan menjaga jarak, tidak lupa pula dilakukan Pengembangan Media Promosi Kesehatan,
praktek kepada siswa dan siswi agar mereka Buku Ajar Pengembangan Media Promosi
Kesehatan.
lebih memahami penjelasan tersebut.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Daftar pustaka Indonesia (2020) ‘Keputusan Menteri
Jatmika, S. E. D. et al. (2019) Buku Ajar Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MenKes/413/2020 Tentang
Pengembangan Media Promosi Kesehatan, Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Buku Ajar Pengembangan Media Promosi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)’,
Kesehatan. MenKes/413/2020, 2019, p. 207.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Margolang, N. (2018) ‘Pemberdayaan


Indonesia (2020) ‘Keputusan Menteri Masyarakat’, Dedikasi: Journal of
Kesehatan Republik Indonesia Nomor Community Engagment, I(2), pp. 87–99. doi:
HK.01.07/MenKes/413/2020 Tentang 10.31227/osf.io/weu8z.
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)’, Putri, R. N. (2020) ‘Indonesia dalam
MenKes/413/2020, 2019, p. 207. Menghadapi Pandemi Covid-19’, Jurnal
Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(2),
Margolang, N. (2018) ‘Pemberdayaan p. 705. doi: 10.33087/jiubj.v20i2.1010.
Masyarakat’, Dedikasi: Journal of
Community Engagment, I(2), pp. 87–99. doi: Sofianto, A. (2021) ‘PEMAHAMAN DAN
10.31227/osf.io/weu8z. IMPLEMENTASI MASYARAKAT
TENTANG PROTOKOL KESEHATAN
Putri, R. N. (2020) ‘Indonesia dalam COVID-19 DI JAWA TENGAH ,
Menghadapi Pandemi Covid-19’, Jurnal INDONESIA People ’ s Knowledge and
Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(2), Implementation of COVID-19 Health
p. 705. doi: 10.33087/jiubj.v20i2.1010. Protocols in Central Java , Indonesia’, pp.
80–103.
Sofianto, A. (2021) ‘PEMAHAMAN DAN
IMPLEMENTASI MASYARAKAT Winarso, S. et al. (2020) ‘Penerapan
TENTANG PROTOKOL KESEHATAN Protokol Kesehatan COVID-19 di Era New
COVID-19 DI JAWA TENGAH , Normal Pada Kampung Tangguh Desa
INDONESIA People ’ s Knowledge and Karangdoro, Terminal Jajag, dan RTH
Implementation of COVID-19 Health Maron Genteng, Kabupaten Banyuwangi’,
Protocols in Central Java , Indonesia’, pp. Multidisciplinary Journal, 3(1), p. 25. doi:
80–103. 10.19184/multijournal.v3i1.23684.

Winarso, S. et al. (2020) ‘Penerapan


Protokol Kesehatan COVID-19 di Era New
Normal Pada Kampung Tangguh Desa
Karangdoro, Terminal Jajag, dan RTH

You might also like