You are on page 1of 11

VOL. 2, NO.

3, JULI-SEPTEMBER 2021

Journal of Muslim Community Health (JMCH)


ISSN 2774-4590
Published by Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia
Original Research Open Access

Hubungan Perilaku Masyarakat Dengan Kepatuhan Penggunaan Masker


Untuk Memutus Rantai Penularan Covid-19
Di Kelurahan Bontoa Maros

*Siti Fadhillah Rizqah1, A.Rezki Amelia AP2, Haeruddin3

Program Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia

Email: Stt.fadhillahrizqah@gmail.com

ABSTRACT
Background : Covid-19 as a type of disease that causes public health emergencies. Providing
information to the public is very important for behavior change, because covid-19 is very
dangerous and can cause death. Destination : to find out the relationship between community
behavior and compliance with the use of masks to break the chain of covid-19 transmission in
the village of Bontoa Maros. Methods : Correlational research with cross sectional design.
The population in the study wa 2,354 people. The sample in this study was 138 samples. The
analysis used the chi square test with the alternative value of fisher’s exact a : 0,05. Result :
research on the relationship between knowledge and compliance with mask use with p-value
0,00<0,05, There is a relationship between attitude and compliance with the use of masks with
the p-value 0,01<0,05, there is a relationship of trust with compliance with mask use with p-
value 0,00<0,05, There is also a relationship between the covid-19 political issue and
compliance with the use of masks with the p-value 0,04<0,05, and the relationship between
the issue of covid-19 as a business area with compliance with the use of masks with the p-
value 0,04<0,05. Conclusion : There is relationship between community behavior and
compliance with the use of masks to break the chain of transmission of covid-19 in the Bontoa
Maros Village.

Keywords : Transmission Covid-19, Compliance with the use of masks, Community behavior

165
VOL. 2, NO. 3, JULI-SEPTEMBER 2021

ABSTRAK
Latar Belakang : Covid-19 sebagai jenis penyakit yang menimbulkan kedaruratan kesehatan
masyarakat. Pemberian informasi kepada masyarakat sangat penting di berikan untuk
perubahan perilaku , karena covid-19 sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Tujuan : untuk mengetahui hubungan perilaku masyarakat dengan kepatuhan penggunaan
masker untuk memutus rantai penularan covid-19 di kelurahan bontoa maros. Metode :
penelitian korelasional dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian sebanyak
2.354 jiwa. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 138 sampel. Analisis menggunakan uji chi
square dengan alternatif nilai fisher’s exact a : 0,05. Hasil : penelitian adanya hubungan
pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan masker dengan p-value 0,00<0,05, adanya
hubungan sikap dengan kepatuhan penggunaan masker dengan p-value 0,01<0,05, adanya
hubungan kepercayaan dengan kepatuhan penggunaan masker dengan p-value 0,00<0,05, juga
adanya hubungan isu politik covid-19 dengan kepatuhan penggunaan masker dengan p-value
0,04<0,05, dan adanya hubungan isu covid-19 sebagai lahan bisnis dengan kepatuhan
penggunaan masker dengan p-value 0,04<0,05. Kesimpulan : adanya hubungan perilaku
masyarakat dengan kepatuhan penggunaan masker untuk memutus rantai penularan covid-19
di kelurahan bontoa maros.

Kata kunci: Penularan Covid-19, Kepatuhan penggunaan masker, Perilaku masyarakat

LATAR BELAKANG

Saat ini, Kesehatan merupakan 320.564 kasus (naik 4.850 kasus) dengan
bagian yang sangat penting dari Hak Asasi kesembuhan sebanyak 244.060 jiwa
Manusia juga sebagai salah satu unsur (sembuh per 08 oktober 2020 sebanyak
kesejahteraan yang harus diwujudkan 3.769 orang) dan kasus kematian sebanyak
sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia 11.580 jiwa (bertambah 108 jiwa). Dari
sebagaimana amanat Pembukaan UUD sebaran wilayah dengan kasus tertinggi,
NKRI Tahun 1945. Perubahan Kedua masih ditempati oleh DKI Jakarta, Jawa
UUD NKRI Tahun 1945 memuat jaminan Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan
konstitusional hak memperoleh pelayanan Sulawesi Selatan (K. Kesehatan, 2020)
kesehatan sebagai salah satu hak asasi Menanggapi hal tersebut
manusia. Sebab itu, bagaimana ruang pemerintah telah mengeluarkan kebijakan
lingkup dan bentuk tanggung jawab negara atau peraturan untuk mencegah
terhadap pemenuhan hak atas kesehatan pertambahan jumlah kasus yaitu berupa
masyarakat berdasarkan UUD NKRI Protokol Kesehatan Penanganan COVID-
Tahun 1945 (K. Kesehatan, 2020) (1) 19. Menurut Kementerian Kesehatan RI,
Berdasarkan data dari WHO, sudah pemerintah telah menerbitkan protokol
sebanyak 216 negara terjangkit kasus kesehatan penanganan COVID-19 yaitu
COVID-19 dengan rincian berdasarkan diantaranya protokol kesehatan,
data tanggal 08 oktober 2020 yakni pembatasan, komunikasi, area pendidikan,
sebanyak 36,3 juta kasus positif, kasus dan area publik dan transportasi, termasuk
sembuh sebanyak 25,3 juta jiwa dan juga didalamnya yaitu kebijakan berupa
meninggal sebanyak 1,06 juta jiwa, Disini pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala
termasuk juga negara Indonesia sendiri Besar (PSBB) dibeberapa wilayah yang
perkembangan kasus semakin hari semakin ada di Indonesia serta menggalakkan
meningkat. Tercatat pada tanggal 08 gerakan 3 M (memakai masker, menjaga
Oktober 2020, total kasus mencapai angka jarak dan menghindari kerumunan, serta
166
VOL. 2, NO. 3, JULI-SEPTEMBER 2021

mencuci tangan pakai sabun (Tim Kerja kelompok faktor meliputi: perilaku
Kementerian Dalam Negeri, 2013) (2) seseorang berhubungan faktor
Sebagai upaya mengakhiri pandemi pengetahuan, faktor sikap dan faktor
COVID-19, Satgas Penanganan COVID- tindakan atau praktik (P. Kesehatan et al.,
19 mengajak seluruh masyarakat menjadi 2020) (5)
garda terdepan dengan menerapkan 3 Kepatuhan masyarakat dapat dilihat
utama yaitu wajib menjaga iman, aman dan ketika mereka dapat menerima kemudian
imun. Iman dimaknai dengan menjalankan berusaha untuk memenuhi dan mengikuti
ibadah sesuai agama dan kepercayaan arahan dan peraturan dari pemerintah. Ini
masing-masing. Aman diartikan sebagai selaras dengan pernyataan Blass (1999)
kepatuhan totalitas terhadap protokol yang menyatakan bahwa kepatuhan itu
kesehatan pencegahan COVID-19 yang sendiri ialah ketika individu menerima
dikenal dengan istilah 3M (memakai perintah dari orang lain atau menunjukkan
masker, menjaga jarak dan menghindari perilaku taat terhadap sesuatu atau
kerumunan, serta mencuci tangan pakai seseorang. Individu dapat dikatakan patuh
sabun). Sedangkan Imun harus dijaga pada perintah orang lain atau aturan, yakni
diantaranya dengan mengonsumsi ketika individu memiliki tiga dimensi
makanan bergizi, menjaga kesehatan kepatuhan yang terkait dengan sikap dan
mental, rajin berolahraga, dan beristirahat tingkah laku patuh yaitu mempercayai,
cukup (BNPB, 2020) (3) menerima dan melakukan aturan yang
Memakai masker sangat penting diberikan (Sari, 2018) (6)
sebagai upaya mencegah terjadinya Kebijakan kesehatan itu adalah
penularan COVID-19, terutama ketika tujuan dan sasaran, sebagai instrumen,
berada di kerumunan atau berdekatan proses dan gaya dari suatu keputusan oleh
seperti di pasar, stasiun, transportasi umum pengambil keputusan, termasuk
(misalnya bus) dan tempat-tempat umum implementasi serta penilaian. Kebijakan
lainnya. Masker dapat menghalau percikan kesehatan adalah bagian dari
air liur yang keluar saat berbicara, institusi,kekuatan dari aspek politik yang
menghela napas, ataupun batuk dan bersin memengaruhi masyarakat pada tingkat
sehingga dapat mengurangi penyebaran lokal, nasional dan dunia (Massie, 2012)
virus tersebut (Penanganan & Virus, 2020) (7)
(4) Dari aspek biologis perilaku adalah
Perilaku manusia (human behavior) suatu kegiatan atau aktivitas organisme
merupakan reaksi yang dapat bersifat atau makhluk hidup yang bersangkutan.
sederhana maupun bersifat kompleks. Pada Jadi pada hakekatnya perilaku manusia
manusia khususnya dan pada berbagai adalah suatu aktivitas dari pada manusia
spesies hewan umumnya memang terdapat itu sendiri (Notoatmodjo, 2014) (8)
bentuk-bentuk perilaku instinktif (species- Menurut teori Lawrence Green dan
specific behavior) yang didasari oleh kawan-kawan (dalam (Notoatmodjo, 2012)
kodrat untuk mempertahankan kehidupan. menyatakan bahwa perilaku manusia
Perilaku manusia merupakan hasil dari dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu
pada segala macam pengalaman serta faktor perilaku (behavior causes) dan
interaksi manusia dengan lingkungannya faktor diluar perilaku (non behavior
yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, causes) (9)
sikap, dan tindakan. Menurut teori Green Kesehatan merupakan bagian yang
et al. (1999), kesehatan individu dan sangat penting dari Hak Asasi Manusia
masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor juga sebagai salah satu unsur kesejahteraan
yaitu faktor perilaku dan faktor-faktor yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-
diluar perilaku (non-perilaku). Selanjutnya cita bangsa Indonesia sebagaimana amanat
faktor perilaku ini ditentukan oleh tiga Pembukaan UUD NKRI Tahun 1945.
167
VOL. 2, NO. 3, JULI-SEPTEMBER 2021

Perubahan Kedua UUD NKRI Tahun 1945 (COVID-19) di Indonesia


memuat jaminan konstitusional hak (Www.Hukumonline.Com/Pusatdata,
memperoleh pelayanan kesehatan sebagai 2020c) (13)
salah satu hak asasi manusia. Sebab itu, Fatwa Majelis Ulama Indonesia
bagaimana ruang lingkup dan bentuk Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengurusan
tanggung jawab negara terhadap Jenazah (Tajhiz Al-Jana’iz) Muslim yang
pemenuhan hak atas kesehatan masyarakat Terinfeksi COVID-19. Dikarenakan belum
berdasarkan UUD NKRI Tahun 1945 adanya penanganan yang valid terkait
(Unpad, 2015) (10) jenazah yang meninggal karena novel
Undang-Undang Nomor 6 Tahun coronavirus, maka Majelis Ulama
2018 tentang Karantina Kesehatan, yang Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa yang
berisi ten tang anjuran dan pedoman yang berisi tentang tatacara pengurusan jenazah
diberikan oleh Pemerintah Indonesia dalam muslim yang terinfeksi COVID-19. Secara
menjalankan karantina kesehatan terkait garis besar, fatwa ini berisi tentang
dengan keadaan pandemic penatalaksanaan pemakaman jenazah
(Www.Hukumonline.Com/Pusatdata, muslim/muslimah yang terinfeksi COVID-
2018) (11) 19 secara syariat islam (Majelis Ulama
Perppu Nomor 1 Tahun 2020 Indonesia (MUI), 2020) (14)
tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Keputusan Presiden Nomor 7
Stabilitas Sistem Keuangan untuk Tahun 2020 tentang Gugus Tugas
Penanganan Pandemi Corona Virus Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam Disease 2019 (COVID-19). Keppres ini
rangka Menghadapi Ancaman yang berisi tentang pembentukan Gugus Tugas
Membahayakan Perekonomian Nasional Percepatan Penanganan Corona Virus
dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan, yang Disease 2019 (COVID-19) yang
berisi tentang pedoman menjaga stabilitas terintegrasi dari Pusat, Provinsi hingga
ekonomi negara dalam masa pandemi Kabupaten/Kota demi memantau
COVID-19 dan anjuran tentang penanganan, pengendalian serta pemberian
pengendalian system keuangan pemerintah informasi terkait pandemi Corona Virus
pusat, provinsi, kota maupun daerah dalam Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia
masa pandemi COVID-19 di Indonesia (Www.Hukumonline.Com/Pusatdata,
(Government Regulation in Lieu of Law 2020a) (15)
No 1, 2020) (12) Peraturan Menteri Kesehatan
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pembatasan
Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Sosial Berskala Besar (PSBB). Permenkes
Berskala Besar dalam Rangka Percepatan ini merupakan turunan atau penjabaran
Penanganan Corona Virus Disease 2019 penjabaran lanjutan dan lebih terperinci
(COVID-19). Peraturan ini berisi tentang dari Peraturan Pemerintah Nomor 21
anjuran dan pedoman yang dikeluarkan Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial
oleh Pemerintah Republik Indonesia terkait Berskala Besar dalam Rangka Percepatan
pandemi Corona Virus Disease 2019 Penanganan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) dalam bentuk Pembatasan (COVID-19). Permenkes ini berisi tentang
Sosial Berskala Besar (PSBB) ke seluruh anjuran dan pedoman spesifik tentang
provinsi di Negara Kesatuan Republik pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala
Indonesia. Isinya secara garis besar Besar (PSBB) di wilayah Pusat, Provinsi
membahas tentang pembatasan aktivitas hingga Kabupaten/Kota di Indonesia
fisik, pembatasan aktivitas dalam ekonomi (Www.Hukumonline.Com/Pusatdata,
serta akses-akses sosial lain yang dibatasi 2020b) (16)
demi menanggulangi serta mengontrol Surat Edaran Menteri Agama
pandemi Corona Virus Disease 2019 Nomor 6 Tahun 2020 tentang Panduan
168
VOL. 2, NO. 3, JULI-SEPTEMBER 2021

Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri Syawal termasuk pengetahuan, motivasi, persepsi,
1441 H ditengah Pandemi COVID-19. dan keyakinan terhadap upaya
Dikarenakan pandemi Corona Virus pengontrolan dan pencegahan penyakit,
Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia variable lingkungan, kualitas intruksi
bertepatan dengan Ibadah Ramadhan dan kesehatan, dan kemampuan mengakses
Idul Fitri Syawal 1441 H maka sumber yang ada, sedangkan
Kementerian Agama Republik Indonesia ketidakpatuhan adalah kondisi ketika
(Kemenag RI) kemudian mengeluarkan individu atau kelompok berkeinginan
sebuah Surat Edaran yang berisi tentang untuk patuh, tetapi ada sejumlah faktor
anjuran dan pedoman dalam melaksanakan yang menghambat kepatuhan terhadap
ibadah di masa pandemi Corona Virus saran tentang kesehatan yang diberikan
Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia. oleh tenaga kesehatan
Secara garis besar, surat edaran ini berisi (D.adriani.N.Kurniawan, 2015) (21)
tentang pembatasan jarak dalam beribadah
serta pembatasan dalam melaksanakan METODE
ibadah sholat Ied di masjid (Ibadah et al.,
2020) (17) Desain penelitian yang digunakan
Maklumat Kepala Kepolisian pada penelitian ini adalah penelitian
Republik Indonesia Nomor Mak/2/III/2020 korelasional dengan rancangan cross
tentang Kepatuhan terhadap Kebijakan sectional, yaitu jenis penelitian yang
Pemerintah dalam Penanganan Virus menekankan waktu pengukuran/observasi
Corona (Kapolri, 2020) (18) data variable independen dan dependen
Pendidikan dapat mempengaruhi hanya satukali pada satu saat. Pada jenis
seseorang termasuk juga perilaku ini, variabel independen dan dependen
seseorang akan pola hidup terutama dalam dinilai secara simultan pada satu saat, jadi
memotivasi untuk sikap berperan serta tidak ada tindak lanjut (Sugiyono, 2017)
dalam pembangunan, pada umumnya (22)
makin tinggi pendidikan seseorang makin . Lokasi dalam penelitian ini di
mudah menerima informasi (Nursalam, Kelurahan Bontoa Kecamatan Mandai
2015) (19) Maros. Populasi dalam penelitian ini
Kepercayaan (trust) merupakan sebanyak 2.354 jiwa penduduk. Sampel
pondasi dari bisnis. Membangun dalam penelitian ini berjumlah 138 sampel.
kepercayaan dalam hubungan jangka 1. Kriteria Inklusi
panjang dengan konsumen adalah suatu a. Masyarakat kelurahan bontoa
faktor yang penting untuk menciptakan b. Masyarakat yang bersedia menjadi
loyalitas konsumen. Kepercayaan ini tidak responden
begitu saja dapat diakui oleh pihak lain 2. Kriteria Eksklusi
atau mitra bisnis, melainkan harus a. Masyarakat yang tidak tahu
dibangun mulai dari awal dan dapat membaca dan menulis
dibuktikan. Kepercayaan merupakan suatu b. Masyarakat yang tidak bersedia
hal yang penting bagi sebuah komitmen menjadi responden
atau janji, dan komitmen hanya dapat
direalisasikan jika suatu saat berarti. Pengumpulan Data
Kepercayaan ada jika para konsumen Untuk mendapatkan data atau
percaya bahwa penyedia layanan jasa informasi yang diinginkan, peneliti
tersebut dapat dipercaya dan juga menggunakan teknik angket/ koesioner
mempunyai derajat integritas yang tinggi yaitu alat ukur berupa angket atau
(Saputro et al., 2017) (20) koesioner dengan beberapa pertanyaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi yang mampu menggali hal-hal yang
kepatuhan tergantung pada banyak faktor, bersifat rahasia. Pembagian koesioner
169
VOL. 2, NO. 3, JULI-SEPTEMBER 2021

kepada responden untuk mengetahui sedemikian rupa, sehingga akan dapat


adanya hubungan perilaku masyarakat dengan mudah untuk dilakukan
dengan kepatuhan penggunaan masker penjumlahan, disusun dan disajikan
untuk memutus rantai penularan covid-19. dalam bentuk table atau grafik

Pengolahan Data Analisis Data


1. Editing (pengumpulan data) 1. Analisis univariat
Editing adalah memeriksa data Tekhnik ini dilakukan terhadap
hasil pengumpulan data, yang berupa setiap variabel hasil dari penelitian
daftar pernyataan, kartu, buku register seperti jenis kelamin, kelompok umur,
dan lain-lain. dan pendidikan terakhir. Pada variabel
2. Coding (member kode) dependen yaitu perilaku masyarakat
Untuk memudahkan pengolahan dengan mengukur pengetahuan, sikap,
data, maka semua jawaban atau data kepercayaan, isu politiksasi covid-19
hasil penelitian dianggap sangat perlu dan isu covid-19 sebagai lahan bisnis,
untuk disederhanakan agar supaya pada sedangkan pada variabel independen
saat pengolahan dapat dilakukan yaitu kepatuhan penggunaan masker
dengan mudah. Salah satu cara data untuk memutus rantai penularan covid-
hasil penelitian tersebut adalah dengan 19 di kelurahan bontoa.
memberikan symbol. 2. Analisis bivariate
3. Pemindahan data Pada tahap ini dilakukan analisis
Setelah pemberian symbol atau hubungan bivariat yaitu analisis
pemberian kode pada jawaban hubungan perilaku masyarakat dengan
kuisioner yang dibagikan kepada kepatuhan penggunaan masker untuk
responden selesai, maka data yang memutus rantai penularan covid-19 di
sudah diberi kode dipindahkan ke kelurahan bontoa maros. Dimana
dalam suatu media yang mudah penelitian menggunakan uji chi-square
ditangani untuk pengolahan data yang tingkat kemaknaannya signifikan
selanjutnya. yaitu sebesar 5% atau 0,05.
4. Tabulasi data Penggunaan ini dimaksudkan untuk
Yang dimaksud dengan kegiatan mengetahui terdapat atau tidaknya
tabulasi data (tabulating), yakni hubungan antar variabel independen
menyusun dan mengorganisir data dan dependen.

HASIL

Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan karakteristik masyarakat di kelurahan


bontoa maros.

Karakteristik N %
Jenis Kelamin
Laki-laki 64 46.4
Perempuan 74 53.6
Umur
20 - 40 Tahun 86 62.3
41 - 60 Tahun 52 37.7
Pekerjaan
Bekerja 77 55.8
Tidak Bekerja 61 44.2
Pengetahuan
170
VOL. 2, NO. 3, JULI-SEPTEMBER 2021

Baik 30 21.7
Kurang 108 78.3
Sikap
Positif 21 15.2
Negatif 117 84.8
Kepercayaan
Percaya 30 21.7
Tidak Percaya 108 78.3
Isu politik covid-19
Benar
Tidak Benar 62 44.9
76 55.1
Isu covid-19 sebagai lahan
bisnis
Benar
Tidak Benar 62 44.9
76 55.1

Tabel 2. Hubungan pengetahuan masyarakat dengan kepatuhan penggunaan


masker untuk memutus rantai penularan covid-19 di kelurahan bontoa maros.

Kepatuhan penggunaan masker P


Total
Pengetahuan Patuh Tidak patuh Value
N % N % N %
Baik 18 13,0 12 8,7 30 21,7 0,00
Kurang 8 5,8 100 72,5 108 78,3

Berdasarkan tabel di atas responden (72,5%) yang tidak patuh


menunjukkan bahwa jumlah responden menggunakan masker.
yang memiliki pengetahuan yang baik Untuk uji statistic chi-square,
yaitu 30 responden (21,7%), dimana probabilitas (p) dengan taraf signifikan
dari 30 responden tersebut terdapat 18 5% (0,05). Berdasarkan hasil uji
responden (13,0%) yang patuh dalam statistic memperlihatkan nilai p = 0,00
menggunakan masker dan 12 dan ketentuan signifikan p < 0,05 maka
responden (8,7%) yang tidak patuh 0,00 < 0,05 terdapat ada Hubungan
dalam menggunakan masker. antara Pengetahuan Masyarakat
Sedangkan responden yang memiliki Dengan Kepatuhan Penggunaan
pengetahuan kurang yaitu 108 Masker Untuk Memutus Rantai
responden (78,3%), dimana terdapat 8 Penularan Covid-19 Di Kelurahan
responden (5,8%) yang patuh Bontoa Maros.
menggunakan masker dan 100

Tabel 3. Hubungan sikap masyarakat dengan kepatuhan penggunaan masker untuk


memutus rantai penularan covid-19 di kelurahan bontoa maros.

Kepatuhan penggunaan masker P


Total
Sikap Patuh Tidak patuh Value
N % N % N %
Positif 8 5,8 13 9,4 21 15,2 0,01
171
VOL. 2, NO. 3, JULI-SEPTEMBER 2021

Negatif 18 13,0 99 71,7 117 84,8

Berdasarkan tabel di atas (71,7%) yang tidak patuh menggunakan


menunjukkan bahwa jumlah responden masker.
yang memiliki sikap positif yaitu 21 Untuk uji statistic chi-square,
responden (15,2%), dimana dari 21 probabilitas (p) dengan taraf signifikan
responden tersebut terdapat 8 responden 5% (0,05). Berdasarkan hasil uji statistic
(5,8%) yang patuh dalam menggunakan memperlihatkan nilai p = 0,01 dan
masker dan 13 responden (9,4%) yang ketentuan signifikan p < 0,05 maka 0,01
tidak patuh dalam menggunakan < 0,05 terdapat ada Hubungan antara
masker. Sedangkan responden yang Sikap Masyarakat Dengan Kepatuhan
memiliki sikap negatif yaitu 117 Penggunaan Masker Untuk Memutus
responden (84,8%), dimana terdapat 18 Rantai Penularan Covid-19 Di
responden (13,0%) yang patuh Kelurahan Bontoa Maros.
menggunakan masker dan 99 responden

DISKUSI

Hubungan Perilaku Masyarakat responden dan masih ada 12


dengan Kepatuhan Penggunaan responden yang mempunyai
Masker Untuk Memutus Rantai pengetahuan yang baik tapi tidak
Penularan Covid-19 Di Kelurahan patuh dalam menggunakan masker, di
Bontoa Maros karenakan mereka memiliki pendapat
tersendiri seperti memakai masker
Dari hasil pengolahan data dan membuat meraka merasa sesak, tidak
analisis data, maka dalam pembahasan nyaman dan merasa lingkungannya
ini akan diarahkan sesuai dengan tujuan aman dari covid-19. 108 responden
penelitian yaitu untuk mengetahui yang kurang mengetahui manfaat
hubungan variabel independen dan penggunakan masker sebagai
variabel dependen. pencegahan covid-19, dimana dari
hasil penelitian yang dilakukan
1. Hubungan pengetahuan berdasarkan hasil wawancara sebagian
masyarakat dengan kepatuhan responden mengatakan bahwa mereka
penggunaan masker untuk kurang memahami apa itu covid-19
memutus rantai penularan covid-19 dan bahaya dari covid-19 tersebut,
di kelurahan bontoa maros tetapi dari 108 responden tersebut ada
8 responden yang patuh dalam
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan masker walaupun
hubungan pengetahuan masyarakat memiliki pengetahuan yang kurang
dengan kepatuhan penggunaan masker alasannya karena mereka mengikuti
yang memiliki pengetahuan baik yaitu anjuran pemerintah setempat dan 100
30 responden dimana dari hasil responden yang tidak patuh dalam
wawancara yang dilakukan pada saat menggunakan masker, mereka
penelitian, responden mengetahui membutuhkan penyuluhan atau
bahwa mematuhi anjuran pemerintah sosialisasi dari pemerintah setempat
dalam menggunaan masker sangat tantang bahaya dari covid-19 sehingga
penting dalam membantu memutus mereka dapat memahami bahwa
rantai penularan covid-19 dan dari 30 kepatuhan penggunaan masker sangat
responden tersebut yang patuh dalam penting untuk membantu memutus
menggunakan masker sebanyak 18 rantai penularan covid-19.
172
VOL. 2, NO. 3, JULI-SEPTEMBER 2021

Penelitian ini sejalan dengan dalam menggunakan masker karena


penelitian yang dilakukan (Devi mereka mematuhi anjuran pemerintah
Pramita Sari & Nabila Sholihah setempat dan 99 responden yang tidak
‘Atiqoh, 2020) mengenai “ Hubungan patuh dalam menggunakan masker.
Antara Pengetahuan Masyarakat Penelitian ini sejalan dengan
Dengan Kepatuhan Penggunaan penelitian yang dilakukan
Masker Sebagai Upaya Pencegahan (D.adriani.N.Kurniawan, 2015)
Penyakit Covid-19 Di Ngronggah “ mengenai “ Hubungan Pengetahuan
menunjukkan bahwa hasil penelitian dan Sikap Terhadap Kepatuhan
ini dari 62 responden berdasarkan Penggunaan Masker pada Pekerja
hasil uji chi square signifikansi p Ojek Online di Wilayah Rawasari,
antara variabel bebas yaitu Cempaka Putih, dan Johar Baru
pengetahuan masyarakat dengan Jakarta Pusat DKI Jakarta Tahun 2019
variabel terikat kepatuhan penggunaan “ menunjukkan bahwa berdasarkan
masker sebesar 0,004 (p<0,05) maka hasil penelitian dan analisi uji statistic
Ho ditolak dan dinyatakan ada untuk pengetahuan terhadap
hubungan. (23) kepatuhan penggunaan masker di
dapatkan nilai p-value 0,002 (p<0,05)
2. Hubungan sikap masyarakat dan untuk sikap terhadap kepatuhan
dengan dengan kepatuhan penggunaan masker di dapatkan nilai
penggunaan masker untuk p-value 0,003 (p<0,05). Dapat
memutus rantai penularan covid-19 disimpulkan bahwa ada hubungan
di kelurahan bontoa maros pengetahuan dan sikap terhadap
kepatuhan penggunaan masker.
Berdasarkan hasil penelitian
hubungan sikap dan kepatuhan KESIMPULAN
penggunaan masker, responden yang
memiliki sikap positif yaitu 21 Hasil penelitian Hubungan Perilaku
responden, dari 21 responden tersebut Masyarakat Dengan Kepatuhan
yang patuh dalam menggunakan Penggunaan Masker Untuk Memutus
masker sebanyak 8 responden dan Rantai Penularan Covid-19 Di Kelurahan
masih ada 13 responden walaupun Bontoa Maros, maka diperoleh
mempunyai sikap yang positif tetapi kesimpulan sebagai berikut :
masih tetap tidak patuh dalam 1. Terdapat adanya hubungan yang
penggunaan masker, alasan responden signifikan antara pengetahuan
enggan untuk menggunakan masker masyarakat dengan kepatuhan
karena ada persepsi dirinya tidak penggunaan masker untuk memutus
mungkin tertular corona, mereka rantai penularan covid-19 di kelurahan
merasa dirinya sehat. 117 responden bontoa maros, dengan nilai signifikan
yang mempunyai sikap negatif, p-value 0,00 (lebih kecil dari 0.05)
dimana dari hasil penelitian yang 2. Terdapat adanya hubungan yang
dilakukan berdasarkan hasil signifikan antara sikap masyarakat
wawancara sebagian responden dengan kepatuhan penggunaan masker
kelihatan acuh tak acuh dan untuk memutus rantai penularan
mengatakan bahwa covid-19 adalah covid-19 di kelurahan bontoa maros,
penyakit yang tidak berbahaya dan dengan nilai signifikan p-value 0,01
mereka merasa sehat sehingga mereka (lebih kecil dari 0.05)
yakin risiko tertular covid-19 sangat
rendah, tetapi dari 117 responden SARAN
tersebut ada 18 responden yang patuh
173
VOL. 2, NO. 3, JULI-SEPTEMBER 2021

Berdasarkan hasil penelitian yang pemerintah untuk mematuhi protocol


telah dilakukan maka diajukan saran, kesehatan demi membantu memutus
antara lain : rantai penularan covid-19
1. Pihak puskesmas melaksanakan 4. Bagi peneliti selanjunya yang tertarik
penyuluhan atau sosialisasi tentang untuk melakukan penelitian lebih
pentingnya penggunaan masker untuk lanjut mengenai hubungan perilaku
membantu memutus rantai penularan masyarakat dengan kepatuhan
covid-19 penggunaan masker untuk memutus
2. Peningkatan mutu dan kinerja rantai penularan covid-19, agar
pelayanan puskesmas di masa memperluas variabel penelitian serta
pandemik menggunakan objek dan analisis yang
3. Bagi responden diharapkan dapat lain
melaksanakan dengan baik anjuran

REFERENSI

1. Kesehatan, K. (2020). Pedoman PROMOSI KESEHATAN: Indonesian


Pencegahan dan Pengendalian Corona Journal of Health Promotion and
Virus deases (Covid-19). Kementrian Behavior (Vol. 02, Issue 1).
Kesehatan, 5, 178.
https://covid19.go.id/storage/app/media 6. Sari, W. Y. (2018). Perbedaan Tingkat
/Protokol/REV- Kepatuhan Terhadap Aturan Antara
05_Pedoman_P2_COVID- Santri Putra dengan Santri Putri di
19_13_Juli_2020.pdf Pondok Pesantren Al- Amien Kota
Kediri. 16–38.
2. Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri.
(2013). Pedoman Umum Menghadapi 7. Massie, R. (2012). Kebijakan
Pandemi Covid-19 Bagi Pemerintah Kesehatan: Proses, Implementasi,
Daerah : Pencegahan, Pengendalian, Analisis Dan Penelitian. Buletin
Diagnosis dan Manajemen. Journal of Penelitian Sistem Kesehatan, 12(4),
Chemical Information and Modeling, 409–417.
53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.22435/bpsk.v12i4.27
https://doi.org/10.1017/CBO97811074 47
15324.004
8. Notoatmodjo. (2014). Notoatmodjo.
3. BNPB. (2020). Pedoman Perubahan Pengetahuan Sikap Dan Perilaku.
Perilaku Penanganan COVID-19.
9. Notoatmodjo. (2012). Promosi
Satgas Covid19, 60.
Kesehatan dan Perilaku Kesehatan
https://covid19.go.id/storage/app/media
(edisi revisi 2012). In Jakarta: rineka
/Materi Edukasi/Pedoman Perubahan
cipta.
Perilaku
18102020.pdf%0Ahttps://covid19.go.id 10. Unpad, P. F. H. (2015). Indra Perwira,.
/p/protokol/pedoman-perubahan- 3, 1–10.
perilaku-penanganan-covid-19
11. www.hukumonline.com/pusatdata.
4. Penanganan, P., & Virus, C. (2020). (2018). 1–41.
Corona virus disease 2019.
12. Government Regulation in Lieu of Law
5. Kesehatan, P., Journal, I., Promotion, No 1. (2020). Budgeting and Stability
H., Kesehatan, P., Journal, I., & Policy National budgeting system for
Promotion, H. (2020). PERILAKU dan COVID-19 Pandemic Disasters and
174
VOL. 2, NO. 3, JULI-SEPTEMBER 2021

management of the National Economic fstream-pdf&fid=11999&bid=4692


Threat and Stability Budgeting System.
1(1). 22. Sugiyono. (2017). MetodePenelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
13. Www.Hukumonline.Com/Pusatdata. Bandung: PT Alfabet. In Sugiyono.
(2020c). 2019, 1–5. (2017). MetodePenelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
14. Majelis Ulama Indonesia (MUI). Alfabet.
(2020). Pedoman Pengurusan Jenazah
( Tajhiz Al-Jana ’ Iz ) Muslim Yang. 23. Devi Pramita Sari, & Nabila Sholihah
‘Atiqoh. (2020). Hubungan Antara
15. www.hukumonline.com/pusatdata. Pengetahuan Masyarakat Dengan
(2020a). 2019, 5–8. Kepatuhan Penggunaan Masker
Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit
16. www.hukumonline.com/pusatdata.
Covid-19 Di Ngronggah. Infokes:
(2020b). 1–7.
Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan
17. Ibadah, P., Dan, R., Fitri, I., Di, S. H., Informatika Kesehatan, 10(1), 52–5
& Pandemi, T. (2020).
www.hukumonline.com/pusatdata. 10,
7–9.
18. Kapolri, H. P. (2020). MAKLUMAT
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA Nomor : Mak
/ 2 / III / 2020 MAKLUMAT KEPALA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA Nomor : Mak / 2 / III /
2020. 2020.
19. Nursalam. (2015). Metodelogi
penelitian keperawatan. Pendekatan
Praktis.Jakarta: Salemba Medika.
20. Saputro, D. A., Hufron, M., & S., A. R.
(2017). Pengaruh Kepuasan Pelangga,
Kepercayaan Pelanggan, dan Switching
Barriers terhadap Loyalitas Pelanggan.
E – Jurnal Riset ManajemenPRODI
MANAJEMEN, 124–135.
21. D.adriani.N.Kurniawan. (2015).
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Terhadap Kepatuhan Penggunaan
Masker Pada Pekerja Ojek Online Di
Wilayah Rawasari,Cempaka Putih,Dan
Johar Baru Jakarta Pusat Dki Jakarta
Tahun 1019. Manajemen
Pengembangan Bakat Minat Siswa Di
Mts Al-Wathoniyyah Pedurungan
Semarang, 003, 2–3.
http://perpus.fikumj.ac.id/index.php?p=
175

You might also like