Professional Documents
Culture Documents
3, JULI-SEPTEMBER 2021
Email: Stt.fadhillahrizqah@gmail.com
ABSTRACT
Background : Covid-19 as a type of disease that causes public health emergencies. Providing
information to the public is very important for behavior change, because covid-19 is very
dangerous and can cause death. Destination : to find out the relationship between community
behavior and compliance with the use of masks to break the chain of covid-19 transmission in
the village of Bontoa Maros. Methods : Correlational research with cross sectional design.
The population in the study wa 2,354 people. The sample in this study was 138 samples. The
analysis used the chi square test with the alternative value of fisher’s exact a : 0,05. Result :
research on the relationship between knowledge and compliance with mask use with p-value
0,00<0,05, There is a relationship between attitude and compliance with the use of masks with
the p-value 0,01<0,05, there is a relationship of trust with compliance with mask use with p-
value 0,00<0,05, There is also a relationship between the covid-19 political issue and
compliance with the use of masks with the p-value 0,04<0,05, and the relationship between
the issue of covid-19 as a business area with compliance with the use of masks with the p-
value 0,04<0,05. Conclusion : There is relationship between community behavior and
compliance with the use of masks to break the chain of transmission of covid-19 in the Bontoa
Maros Village.
Keywords : Transmission Covid-19, Compliance with the use of masks, Community behavior
165
VOL. 2, NO. 3, JULI-SEPTEMBER 2021
ABSTRAK
Latar Belakang : Covid-19 sebagai jenis penyakit yang menimbulkan kedaruratan kesehatan
masyarakat. Pemberian informasi kepada masyarakat sangat penting di berikan untuk
perubahan perilaku , karena covid-19 sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Tujuan : untuk mengetahui hubungan perilaku masyarakat dengan kepatuhan penggunaan
masker untuk memutus rantai penularan covid-19 di kelurahan bontoa maros. Metode :
penelitian korelasional dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian sebanyak
2.354 jiwa. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 138 sampel. Analisis menggunakan uji chi
square dengan alternatif nilai fisher’s exact a : 0,05. Hasil : penelitian adanya hubungan
pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan masker dengan p-value 0,00<0,05, adanya
hubungan sikap dengan kepatuhan penggunaan masker dengan p-value 0,01<0,05, adanya
hubungan kepercayaan dengan kepatuhan penggunaan masker dengan p-value 0,00<0,05, juga
adanya hubungan isu politik covid-19 dengan kepatuhan penggunaan masker dengan p-value
0,04<0,05, dan adanya hubungan isu covid-19 sebagai lahan bisnis dengan kepatuhan
penggunaan masker dengan p-value 0,04<0,05. Kesimpulan : adanya hubungan perilaku
masyarakat dengan kepatuhan penggunaan masker untuk memutus rantai penularan covid-19
di kelurahan bontoa maros.
LATAR BELAKANG
Saat ini, Kesehatan merupakan 320.564 kasus (naik 4.850 kasus) dengan
bagian yang sangat penting dari Hak Asasi kesembuhan sebanyak 244.060 jiwa
Manusia juga sebagai salah satu unsur (sembuh per 08 oktober 2020 sebanyak
kesejahteraan yang harus diwujudkan 3.769 orang) dan kasus kematian sebanyak
sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia 11.580 jiwa (bertambah 108 jiwa). Dari
sebagaimana amanat Pembukaan UUD sebaran wilayah dengan kasus tertinggi,
NKRI Tahun 1945. Perubahan Kedua masih ditempati oleh DKI Jakarta, Jawa
UUD NKRI Tahun 1945 memuat jaminan Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan
konstitusional hak memperoleh pelayanan Sulawesi Selatan (K. Kesehatan, 2020)
kesehatan sebagai salah satu hak asasi Menanggapi hal tersebut
manusia. Sebab itu, bagaimana ruang pemerintah telah mengeluarkan kebijakan
lingkup dan bentuk tanggung jawab negara atau peraturan untuk mencegah
terhadap pemenuhan hak atas kesehatan pertambahan jumlah kasus yaitu berupa
masyarakat berdasarkan UUD NKRI Protokol Kesehatan Penanganan COVID-
Tahun 1945 (K. Kesehatan, 2020) (1) 19. Menurut Kementerian Kesehatan RI,
Berdasarkan data dari WHO, sudah pemerintah telah menerbitkan protokol
sebanyak 216 negara terjangkit kasus kesehatan penanganan COVID-19 yaitu
COVID-19 dengan rincian berdasarkan diantaranya protokol kesehatan,
data tanggal 08 oktober 2020 yakni pembatasan, komunikasi, area pendidikan,
sebanyak 36,3 juta kasus positif, kasus dan area publik dan transportasi, termasuk
sembuh sebanyak 25,3 juta jiwa dan juga didalamnya yaitu kebijakan berupa
meninggal sebanyak 1,06 juta jiwa, Disini pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala
termasuk juga negara Indonesia sendiri Besar (PSBB) dibeberapa wilayah yang
perkembangan kasus semakin hari semakin ada di Indonesia serta menggalakkan
meningkat. Tercatat pada tanggal 08 gerakan 3 M (memakai masker, menjaga
Oktober 2020, total kasus mencapai angka jarak dan menghindari kerumunan, serta
166
VOL. 2, NO. 3, JULI-SEPTEMBER 2021
mencuci tangan pakai sabun (Tim Kerja kelompok faktor meliputi: perilaku
Kementerian Dalam Negeri, 2013) (2) seseorang berhubungan faktor
Sebagai upaya mengakhiri pandemi pengetahuan, faktor sikap dan faktor
COVID-19, Satgas Penanganan COVID- tindakan atau praktik (P. Kesehatan et al.,
19 mengajak seluruh masyarakat menjadi 2020) (5)
garda terdepan dengan menerapkan 3 Kepatuhan masyarakat dapat dilihat
utama yaitu wajib menjaga iman, aman dan ketika mereka dapat menerima kemudian
imun. Iman dimaknai dengan menjalankan berusaha untuk memenuhi dan mengikuti
ibadah sesuai agama dan kepercayaan arahan dan peraturan dari pemerintah. Ini
masing-masing. Aman diartikan sebagai selaras dengan pernyataan Blass (1999)
kepatuhan totalitas terhadap protokol yang menyatakan bahwa kepatuhan itu
kesehatan pencegahan COVID-19 yang sendiri ialah ketika individu menerima
dikenal dengan istilah 3M (memakai perintah dari orang lain atau menunjukkan
masker, menjaga jarak dan menghindari perilaku taat terhadap sesuatu atau
kerumunan, serta mencuci tangan pakai seseorang. Individu dapat dikatakan patuh
sabun). Sedangkan Imun harus dijaga pada perintah orang lain atau aturan, yakni
diantaranya dengan mengonsumsi ketika individu memiliki tiga dimensi
makanan bergizi, menjaga kesehatan kepatuhan yang terkait dengan sikap dan
mental, rajin berolahraga, dan beristirahat tingkah laku patuh yaitu mempercayai,
cukup (BNPB, 2020) (3) menerima dan melakukan aturan yang
Memakai masker sangat penting diberikan (Sari, 2018) (6)
sebagai upaya mencegah terjadinya Kebijakan kesehatan itu adalah
penularan COVID-19, terutama ketika tujuan dan sasaran, sebagai instrumen,
berada di kerumunan atau berdekatan proses dan gaya dari suatu keputusan oleh
seperti di pasar, stasiun, transportasi umum pengambil keputusan, termasuk
(misalnya bus) dan tempat-tempat umum implementasi serta penilaian. Kebijakan
lainnya. Masker dapat menghalau percikan kesehatan adalah bagian dari
air liur yang keluar saat berbicara, institusi,kekuatan dari aspek politik yang
menghela napas, ataupun batuk dan bersin memengaruhi masyarakat pada tingkat
sehingga dapat mengurangi penyebaran lokal, nasional dan dunia (Massie, 2012)
virus tersebut (Penanganan & Virus, 2020) (7)
(4) Dari aspek biologis perilaku adalah
Perilaku manusia (human behavior) suatu kegiatan atau aktivitas organisme
merupakan reaksi yang dapat bersifat atau makhluk hidup yang bersangkutan.
sederhana maupun bersifat kompleks. Pada Jadi pada hakekatnya perilaku manusia
manusia khususnya dan pada berbagai adalah suatu aktivitas dari pada manusia
spesies hewan umumnya memang terdapat itu sendiri (Notoatmodjo, 2014) (8)
bentuk-bentuk perilaku instinktif (species- Menurut teori Lawrence Green dan
specific behavior) yang didasari oleh kawan-kawan (dalam (Notoatmodjo, 2012)
kodrat untuk mempertahankan kehidupan. menyatakan bahwa perilaku manusia
Perilaku manusia merupakan hasil dari dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu
pada segala macam pengalaman serta faktor perilaku (behavior causes) dan
interaksi manusia dengan lingkungannya faktor diluar perilaku (non behavior
yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, causes) (9)
sikap, dan tindakan. Menurut teori Green Kesehatan merupakan bagian yang
et al. (1999), kesehatan individu dan sangat penting dari Hak Asasi Manusia
masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor juga sebagai salah satu unsur kesejahteraan
yaitu faktor perilaku dan faktor-faktor yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-
diluar perilaku (non-perilaku). Selanjutnya cita bangsa Indonesia sebagaimana amanat
faktor perilaku ini ditentukan oleh tiga Pembukaan UUD NKRI Tahun 1945.
167
VOL. 2, NO. 3, JULI-SEPTEMBER 2021
Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri Syawal termasuk pengetahuan, motivasi, persepsi,
1441 H ditengah Pandemi COVID-19. dan keyakinan terhadap upaya
Dikarenakan pandemi Corona Virus pengontrolan dan pencegahan penyakit,
Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia variable lingkungan, kualitas intruksi
bertepatan dengan Ibadah Ramadhan dan kesehatan, dan kemampuan mengakses
Idul Fitri Syawal 1441 H maka sumber yang ada, sedangkan
Kementerian Agama Republik Indonesia ketidakpatuhan adalah kondisi ketika
(Kemenag RI) kemudian mengeluarkan individu atau kelompok berkeinginan
sebuah Surat Edaran yang berisi tentang untuk patuh, tetapi ada sejumlah faktor
anjuran dan pedoman dalam melaksanakan yang menghambat kepatuhan terhadap
ibadah di masa pandemi Corona Virus saran tentang kesehatan yang diberikan
Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia. oleh tenaga kesehatan
Secara garis besar, surat edaran ini berisi (D.adriani.N.Kurniawan, 2015) (21)
tentang pembatasan jarak dalam beribadah
serta pembatasan dalam melaksanakan METODE
ibadah sholat Ied di masjid (Ibadah et al.,
2020) (17) Desain penelitian yang digunakan
Maklumat Kepala Kepolisian pada penelitian ini adalah penelitian
Republik Indonesia Nomor Mak/2/III/2020 korelasional dengan rancangan cross
tentang Kepatuhan terhadap Kebijakan sectional, yaitu jenis penelitian yang
Pemerintah dalam Penanganan Virus menekankan waktu pengukuran/observasi
Corona (Kapolri, 2020) (18) data variable independen dan dependen
Pendidikan dapat mempengaruhi hanya satukali pada satu saat. Pada jenis
seseorang termasuk juga perilaku ini, variabel independen dan dependen
seseorang akan pola hidup terutama dalam dinilai secara simultan pada satu saat, jadi
memotivasi untuk sikap berperan serta tidak ada tindak lanjut (Sugiyono, 2017)
dalam pembangunan, pada umumnya (22)
makin tinggi pendidikan seseorang makin . Lokasi dalam penelitian ini di
mudah menerima informasi (Nursalam, Kelurahan Bontoa Kecamatan Mandai
2015) (19) Maros. Populasi dalam penelitian ini
Kepercayaan (trust) merupakan sebanyak 2.354 jiwa penduduk. Sampel
pondasi dari bisnis. Membangun dalam penelitian ini berjumlah 138 sampel.
kepercayaan dalam hubungan jangka 1. Kriteria Inklusi
panjang dengan konsumen adalah suatu a. Masyarakat kelurahan bontoa
faktor yang penting untuk menciptakan b. Masyarakat yang bersedia menjadi
loyalitas konsumen. Kepercayaan ini tidak responden
begitu saja dapat diakui oleh pihak lain 2. Kriteria Eksklusi
atau mitra bisnis, melainkan harus a. Masyarakat yang tidak tahu
dibangun mulai dari awal dan dapat membaca dan menulis
dibuktikan. Kepercayaan merupakan suatu b. Masyarakat yang tidak bersedia
hal yang penting bagi sebuah komitmen menjadi responden
atau janji, dan komitmen hanya dapat
direalisasikan jika suatu saat berarti. Pengumpulan Data
Kepercayaan ada jika para konsumen Untuk mendapatkan data atau
percaya bahwa penyedia layanan jasa informasi yang diinginkan, peneliti
tersebut dapat dipercaya dan juga menggunakan teknik angket/ koesioner
mempunyai derajat integritas yang tinggi yaitu alat ukur berupa angket atau
(Saputro et al., 2017) (20) koesioner dengan beberapa pertanyaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi yang mampu menggali hal-hal yang
kepatuhan tergantung pada banyak faktor, bersifat rahasia. Pembagian koesioner
169
VOL. 2, NO. 3, JULI-SEPTEMBER 2021
HASIL
Karakteristik N %
Jenis Kelamin
Laki-laki 64 46.4
Perempuan 74 53.6
Umur
20 - 40 Tahun 86 62.3
41 - 60 Tahun 52 37.7
Pekerjaan
Bekerja 77 55.8
Tidak Bekerja 61 44.2
Pengetahuan
170
VOL. 2, NO. 3, JULI-SEPTEMBER 2021
Baik 30 21.7
Kurang 108 78.3
Sikap
Positif 21 15.2
Negatif 117 84.8
Kepercayaan
Percaya 30 21.7
Tidak Percaya 108 78.3
Isu politik covid-19
Benar
Tidak Benar 62 44.9
76 55.1
Isu covid-19 sebagai lahan
bisnis
Benar
Tidak Benar 62 44.9
76 55.1
DISKUSI
REFERENSI