You are on page 1of 8

PENERAPAN IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KERAKYATAN PANCASILA

DALAM SITUASI PENANGANAN, PENYEBARAN DAMPAK COVID-19

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mini Riset Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : Fazli Rachman, S.Pd., M.Pd.

Oleh Kelompok 4 :

Muhammad Akbar ( 1193151023 )


Latifah Janna Arasy ( 1193351028 )
Martauli O Sihaloho ( 1193351039 )
Rut Malem Br. Ginting ( 1192451011 )
Rahma Amalia Malik Siregar ( 1193351033 )
Indah Ramayanti Berutu ( 1191151014 )

Kelas : BK Reguler C 2019

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
PENERAPAN IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KERAKYATAN
PANCASILA DALAM SITUASI PENANGANAN, PENYEBARAN
DAMPAK COVID-19

Muhammad Akbar1, Latifah Janna Arasy2, Martauli O Sihaloho3, Rut Malem


Br. Ginting4, Indah Ramayanti Berutu5, Rahma Amelia Malik Siregar6.
1)
Universitas Negeri Medan
2)
Fakultas Ilmu Pendidikan
akbar.280901@gmail.com 1, latifahjanna@gmail.com 2,
rutmalembrginting@gmail.com 3, ramayantiindah93@gmail.com 4,
rahmaamelia2019@gmail.com 5, ulimarta3@gmail.com 6.

Abstract
The situation of the Covid-19 pandemic shows that uniting together to deal with a
crisis situation is very important so that this country remains strong.Citizen
solidarity during the COVID-19 pandemic has strengthened in various forms of
public participation to help medical personnel and affected residents (Agustina,
2020). Pancasila values were actually manifested during the pandemic when the
community voluntarily worked together to ease the burden of their struggling
brothers and sisters. This study aims to describe 1) Implementation of Pancasila
Community Values Implementation in Handling Situations, and the Spread of the
Impact of Covid-19, 2) constraints in implementing Pancasila values during the
Covid 19 pandemic, and 3) solving problems in implementing Pancasila values
during the Covid 19 pandemic. This research method is political-juridical, library
materials that are journal in nature are a source of data. primary, because it is
scientific and has sufficient data accuracy. Primary data in this study are writings,
sayings, sentences or pictures related to the implementation of Pancasila values
during the Covid 19 pandemic by the Golkar Party Youth Force, Gondangrejo
District, Karanganyar Regency. The data sources are the advisor, chairman, and
PR of AMPG, Gondangrejo District, Karanganyar Regency.
Keywords: values, Pancasila, the Covid-19 pandemic.
Abstrak
Situasi pandemi Covid-19 ini menunjukan bahwa bersatu padu untuk berhadapan
dengan situasi krisis menjadi sangat penting agar negeri ini tetap kokoh. Solidaritas
warga di masa pandemi COVID-19 menguat dalam beragam bentuk partisipasi
publik untuk membantu tenaga medis maupun warga yang terdampak (Agustina,
2020). Nilai-nilai Pancasila terejawantahkan secara aktual di masa pandemi ketika
masyarakat secara sukarela bergotong royong untuk meringankan beban saudara-
saudaranya yang kesulitan.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
1)Penerapan Implementasi Nilai-Nilai Kerakyatan Pancasila Dalam Situasi
Penaganan,dan Penyebaran Dampak Covid-19, 2) kendala dalam pelaksanaan nilai-
nilai Pancasila pada masa pandemi Covid 19, dan 3) penyelesaian atas kendala
dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila pada masa pandemi Covid 19.Metode
penelitian ini bersifat bersifat politis-yuridis, bahan pustaka yang bersifat jurnal
merupakan sumber data primer, karena bersifat ilmiah dan memiliki keakuratan
data yang memadai. Data primer dalam penelitian ini adalah tulisan, ucapan,
kalimat atau gambar yang berkaitan dengan implementasi nilai-nilai Pancasila pada
masa pandemi Covid 19 oleh Angkatan Muda Partai Golkar Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Sumber datanya adalah penasehat, ketua,
dan Humas AMPG Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
Kata kunci: nilai-nilai, Pancasila, pandemi Covid-19.
PENDAHULUAN
Dewasa ini, dunia sedang menyebutkan bahwa pemerintah
diguncang oleh pandemik hebat dituntut untuk menangani ancaman
bernama Covid-19 (Corona Virus nyata Covid-19. Jawaban sementara
Disease). Peningkatan dari hari kehari pemerintah terhadap tuntutan tersebut
jumlah pasien terinfeksi virus Covid-19 adalah Undang-Undang Nomor 6 Tahun
sudah sulit dikendalikan diperlukannya 2018 terkait Kekarantinaan Kesehatan.
suatu perencanaan yang jelas dan lugas Keputusannya adalah pemerintah pusat
dari pemerintah untuk menangulangi tidak memberlakukan karantina wilayah
permasalahan ini. Coronavirus sendiri atau lockdown melainkan
merupakan sekumpulan virus yang memberlakukanPembatasan Sosial
berasal dari subfamili Orthocronavirinae Berskala Besar (PSBB) sebagaimana
dalam keluarga Coronaviridae dan diatur dalam PP Nomor 21 Tahun 2020
ordoNidovirales(Yunus & Rezki, dan juga melakukan tindakan tes
2020).Virus ini dapat menyerang hewan massalmenggunakan alat rapid test yang
dan juga manusia dan pada manusia jika seseorang dinyatakan hasil tesnya
gejalanya berupa infeksi yang serupa reaktif maka akan dilakukan swab
dengan,penyakit SARS dan MERS, testuntuk memastikan orang tersebut
hanya saja Covid-19bersifat lebih masif positif atau negatif Covid-19
perkembangannya. Indonesia juga Sila keempat Pancasila
merupakan salah satu negara yang mengandung nilai dasar yakni setiap
terdampak wabah yang satu ini. Oleh permasalahan diselesai-kan melalui
karena itu, perlu tindakan pemerintah mufakat. Dalam kehidupan bersama,
dan kesadaran penuh dari masyarakat bangsa Indonesia menjunjung tinggi
agar angka penyebaran virus ini dapat mufakat yang dicapai dengan
ditekan. Namun, dalam penelitian yang musyawarah. Ini tiada lain merupakan
dilakukan oleh (Arum, 2020), pene-rapan kedaulatan rakyat atau
Pemerintah Indonesia masih hanya demokrasi dalam segala segi kehidupan.
melakukan penanganan berupa Kemerdekaan menyampaikan pendapat
pembatasan sosial saja (social adalah hak setiap warga Negara untuk
distancing). Padahal banyak kalangan menyampaikan pikiran dengan lisan,
yang menganggap bahwa lebih efektif tulisan, dan sebagainya secara bebas
menerapkan sistem karantina wilayah dan bertanggung jawab sesuai dengan
atau lock down untuk mencegah ketentuan peraturan perundang-
penyebaran virus ini agar tidak undangan yang berlaku.
menginfeksi lebih banyak
Penanaman nilai sila keempat
orang(Nurhalimah, 2020), sedangkan
Pancasila di masyarakat sangat penting
pembatasan sosial masih rawan
dalam kehidupan bermasyarakat untuk
penyebarannya disebabkan banyak
mencapai suatu tujuan bersama sesuai
masyarakat yang tidak mau mengikuti
dengan gagasan bersama, dengan
karena pada hakikatnya hal tersebut
adanya keberanian individu dalam
hanya sekadar imbauan dan tidak ada
menyampaikan gagasannya dengan
sanksi berat yang bisa membuat
lisan, tulisan, dan sebagainya secara
masyarakat patuh. Selaras dengan itu,
bebas dan bertanggung jawab dimuka
penelitian dari(Telaumbanua, 2020)
umum diharapkan mampu mewujudkan
kebebasan yang bertanggung jawab permusyawaratan /perwakilan.
sebagai salah satu pelaksanaan hak asasi
manusia sesuai dengan Pancasila dan
UUD 1945, mewujudkan perlindungan
hukum yang konsisten dan
berkesinambungan dalam menjamin
kemerdekaan menyampaikan pendapat,
mewujudkan iklim yang kondusif bagi
perkembangan partisipasi dan kreatifitas
setiap warga negara sebagai wujud hak
dan tanggung jawab dalam kehidupan
berdemokrasi, serta mampu
menempatkan tanggung jawab sosial
dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara tanpa
mengabaikan kepentingan perseorangan
atau kelompok.Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa perwujudan nilai
sila ke-4 Pancasila adalah musyawarah
untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan, sebagai warga
negara Indonesia setiap manusia
mempunyai kedudukan hak,dan
kewajiban yang sama, musyawarah
dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur, tidak
boleh memaksakan kehendak kepada
orang lain, menghormati dan
menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil musyawarah,
mengutamakan musyawarah dalam
mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama, di dalam
musyawarah diutamakan kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan, danmelaksanakan hasil
keputusan musyawarah dengan penuh
ketulusan dan tanggungjawab,Dalam
hal ini masyarakat harus menaati aturan
yang diberlakukan oleh pemerintah
berdasarkan hasil mufakat bersama
tentang pembatasan sosial distancing
atau lockdown sebagai upaya
penyebaran dan penanganan covid
sebagai bentuk perwujudan nilai-nilai
kerakyatan yang dipimipin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan studi kepustakaan yang bersifat politis-yuridis, bahan
pustaka yang bersifat jurnal merupakan sumber data primer, karena bersifat ilmiah dan
memiliki keakuratan data yang memadai. Data primer dalam penelitian ini adalah tulisan,
ucapan, kalimat atau gambar yang berkaitan dengan implementasi nilai-nilai Pancasila
pada masa pandemi Covid 19 oleh Angkatan Muda Partai Golkar Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar. Sumber datanya adalah penasehat, ketua, dan Humas AMPG
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data, klasifikasi, dan merumuskan
kaedah dalam keteraturan data. Sumber data menggunakan artikel, jurnal, buku, dokumen
resmi, penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan serta menggunakan sumber lain seperti
youtube atau media sosial (instagram, facebook, dan twitter) yang masih relevan dalam
rangka menjaga kredibilitas. Analisis data yang digunakan adalah dengan analisis induktif
yaitu menganalisis berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan sesuai
permasalahan yang sudah disampaikan dalam perumusan masalah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Studi Kasus pada Angkatan Muda Partai Golkar di Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar
Partai Golkar merupakan tiang dari remaja untuk melaksanakan pendidikan politik
dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila, dalam hal ini organisasi remaja diwakilkan
oleh organisasi sayap Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Hal ini didukung dengan
penelitian dari Rahayu & Triyanto (2020) yang menyatakan partai politik merupakan pilar
utama dalam kehidupan berdemokrasi dan berpolitik masih harus terus berproses dalam
menjalankan amanat sebagai penyalur aspirasi masyarakat. Badan sayap memiliki peran
dimana sebagai wadah aspirasi dan pengembangan bagi generasi muda. Sebagai sarana
pendekatan partai politik terhadap generasi muda dimana anggota dari partai politik itu
sendiri terjun dan memberi pemahaman terkait pendidikan politik. Apalagi di tengah-
tengah masa pandemi covid-19 ini, sayap partai AMPG telah mengaktualisasikan nilainilai
luhur Pancasila dengan ikut berpartisipasi dalam meringankan beban masyarakat yang
kesulitan akibat dampak pandemi covid-19.
Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar turut mensukseskan himbauan pemerintah dalam mengendalikan penyebaran
virus covid-19. Himbauan yang disampaikan mencakup tata cara beribadah. Hal ini
menunjukkan bentuk pengamalan Pancasila terkait sila pertama, Ketuhanan Yang Maha
Esa. AMPG Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar menghimbau masyarakat
terkait tata cara beribadah selama pandemi covid-19 ini dengan cara beribadah di rumah
saja, atau ke masjid dengan mengikuti ketentuan menjaga jarak dan menggunakan masker
atau membawa peralatan sholat sendiri. Masyarakat juga dihimbau untuk menjaga toleransi
antar umat beragama agar dapat melaksanakan keyakinan beribadahnya masing-masing
sesuai dengan pedoman protokol kesehatan yang disampaikan pemerintah. Bentuk toleransi
ini sejalan dengan hasil penelitian dari Sulianti dkk. (2020) yang menyatakan sikap
toleransi juga merupakan sebuah contoh dari implementasi sila keempat.
Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila pada masa pandemi Covid 19 oleh Angkatan Muda
Partai Golkar di Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar berkaitan dengan bentuk
pengamalan sila ke 4 adalah bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat melakukan
koordinasi dalam memahamkan masyarakat tentang pentingnya menjalani himbauan
pemerintah agar tidak beraktivitas di luar rumah. Koordinasi dilakukan dengan cara
musyawarah dengan cara-cara sesuai prosedur yang telah ditentukan satgas covid-19.
Musyawarah yang dilakukan oleh AMPG Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar dengan tokoh masyarakat ini sebagai bentuk pengamalan sila Kerakyataan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian dari Mardawani & Veronika (2019) yang menyatakan
dalam sila kerakyatan terkandung nilai demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan
dalam hidup negara. Dalam situasi pandemi Covid 19 yang serba sulit ini, bukan hanya
masyarakat yang kesulitan dalam beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang baru ini,
pemerintah pun dituntut untuk membuat kebijakan yang tepat sasaran supaya tidak
menimbulkan polemik di masyarakat. Nyatanya kebijakan-kebijakan yang saat ini masih
dilematis memaksa semua pihak untuk dijalankan bersama. Dengan membuat kebijakan
yang pro masyarakat artinya pemerintah telah mengamalkan Pancasila sila ke-4, yakni
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.
Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila pada masa pandemi Covid-19 oleh Angkatan Muda
Partai Golkar Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar pada masyarakat umum ini
sebenarnya tidak menemui kendala yang berarti, namun AMPG Kecamatan Gondangrejo
tidak dapat beraktivitas dengan leluasa pada masa pandemi Covid-19 ini dikarenakan
protokol kesehatan untuk jaga jarak (social distancing) dan mengurangi aktivitas di luar
rumah. AMPG Kecamatan Gondangrejo dan masyarakat di sekitar juga menyadari dan
menerima dengan baik atas himbauan pemerintah untuk bekerja di rumah dan ibadah di
rumah untuk mencegah penularan Covid-19. Penelitian yang dilakukan oleh Darmawan,
dkk. (2020) menunjukkan masyarakat beragama saat ini sangat tertekan, terkait dengan
kegiatan ibadah yang biasa mereka lakukan, terlebih ketika suatu daerah sudah
memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kegiatan berjamaah di masjid
pun dibatasi bahkan tidak diperbolehkan. Namun, mereka tetap mengikuti anjuran
pemerintah untuk melaksanakan ibadah tersebut di rumah mereka masing-masing,
rasionalitas mereka cenderung tinggi, aturan social distancing pun diperhatikan.
Pada masa pandemi Covid-19 ini kegiatan AMPG Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar juga ada pembatasan untuk berkumpul dan berkerumun. Temuan
ini sejalan dengan penelitian dari Indrawati (2020) yang menyatakan upaya pencegahan
dan perlindungan diri dari Covid-19 oleh wargamasyarakat dengan cara menjaga jarak dan
tidak berkerumun. Para remaja seringkali berkerumun di tempat-tempat nongkrong untuk
sekedar ngobrol. Kerumunan di ruang publik, terutama dengan tidak mengindahkan
protokol kesehatan, berpotensi menimbulkan klaster baru dari penyebaran Covid-19. Oleh
karena itu, peran remaja terutama AMPG Kecamatan Karanganyar untuk selalu
menghimbau masyarakat agar mengindari kerumunan dan tetap menjaga jarak.
Penerapan Implementasi Nilai Pancasila Pada Sila Ke-4 Dalam Normalisasi
Kehidupan pada Kenormalan Baru Dampak Pandemi Covid-19
Kenormalan baru akan menjadi momentum besar dalam perubahan kebiasaan dalam
masyarakat. Keadaan sosial, ekonomi, dan budaya pasti akan bergeser kepada tatanan baru.
Novri Susan dari Universitas Airlangga menyatakan sistem respons dalam menghadapi
pandemi Covid-19 di Indonesia tidak hanya bertumpu bagaimana sistem negara yang
bekerja, tetapi ada reprositas atau timbal balik dengan masyarakat. Dalam hal ini kunci
utama ada pada timbal balik dan itu menjadi bagian dari konteks negara demokrasi yaitu
masyarakat berpartisipasi baik partisipasi publik maupun partisipasi pengorganisasian
(Nugroho, 2020a).
Pada kenormalan baru ini masyarakat wajib untuk mematahui anjuran yang
diberikan oleh pemerintah dalam menjunjung nilai Pancasila sila ke-4 yaitu Kerakyatan
Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Makna
sila keempat Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ialah saling
menghormati dan menghargai setiap keputusan yang telah disepakati bersama. Pada
pelaksanaannya kebiasaan yang harus ada pada masyarakat adalah sebagai berikut
(Rosyidha, 2020):
1. Mengenakan masker dalam segala aktivitas. Penggunaan masker wajib dilakukan
oleh masyarakat dalam setiap melakukan aktivitas. Pada perkembangannya masker akan
dapat menjadi trend fashion yang sangat penting. Hal ini akan dapat dilihat misalnya
adalah dengan kesesuaian antara motif dan warna masker yang digunakan terhadap
pakaian, suasana hati, dan kepatutan terhadap tempat tujuan menjadi hal perlu wajib untuk
dilakukan.
2. Pengecekan suhu tubuh. Kegiatan ini akan dilakukan selama pandemi Covid19 belum
hilang. Akhirnya hanya mereka yang sehat saja dapat masuk dan berakvitas di dalam
sebuah area publik. 3. Penyemprotan disinfektan. Kegiatan ini akan menjadi hal yang biasa
dilakukan di area publik. Penyemprotan ini bisa ditujukan untuk benda-benda pribadi atau
pada setiap individu.
4. Rajin mencuci tangan. Sarana mencuci tangan harus disiapkan pada setiap area public.
Masyarakat juga akan terbiasa membawa hand sanitizer dan tissue basah untuk segala
aktivitas dalam masa kenormalan baru.
5. Jaga jarak. Masyarakat diharuskan untuk menjaga jarak aman, menghindari
kerumunan, dan akan melaksanakan interaksi secara langsung jika hanya perlu saja. Orang
juga akan lebih menjaga diri untuk tidak menyentuh sembarang benda di area publik.
6. Memanfaatkan layanan online. Dalam kenormalan baru masyarakat akan lebih senang
untuk melakukan segala aktivitasnya dengan berbasis teknologi Seperti contohnya dalam
melakukan aktivitas membeli barang kebutuhan, memesan makan, hingga melakukan
transaksi pembelian dengan memanfaatkan e-wallet, ataupun mbanking. Kedepan orang
juga akan terbiasa dan senang dengan melakukan rapat atau aktivitas bersama-sama secara
virtual.
7. Menerapkan pola hidup sehat. Masyarakat harus menjaga pola hidupnya dengan
berbagai aktivitas seperti makan makanan yang sehat dan higienis. Mengonsumsi suplemen
vitamin yang bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berolahraga secara teratur dan
istirahat yang cukup.
Dalam pelaksanaan kenormalan baru maka kolaborasi pemerintah dan masyarakat
harus ditingkatkan. Pemerintah sebagai actor utama dalam proses ini harus mampu
menjalankan perannya. Dalam mengeluarkan kebijakan pemerintah seharusnya
mengedepankan prinsip orientasi pada masalah (problem oriented) dan orientasi pada
tindakan yang nyata (action oriented).
Upaya nyata, terencana, sistemik, terukur, dan berkelanjutan harus dilakukan dalam
rangka meningkatkan kepercayaan aktor dalam terciptanya kolaborasi. Pemerintah harus
memenuhi program-program yang memang diperuntukkan kepada rakyat seperti jaminan
sosial dan pelayanan kesehatan. Hal ini menjadikan masyarakat akan merasa aman
terlindungi oleh pemerintah meskipun dalam situasi pandemi.
SIMPULAN
Penerapan Implementasi Nilai-nilai Kerakyatan Pancasila Dalam Situasi Penanganan,
Penyebaran Dampak Covid-19. Sila keempat Pancasila mengandung nilai dasar yakni
setiap permasalahan diselesai-kan melalui mufakat. Dalam kehidupan bersama, bangsa
Indonesia menjunjung tinggi mufakat yang dicapai dengan musyawarah. Ini tiada lain
merupakan pene-rapan kedaulatan rakyat atau demokrasi dalam segala segi kehidupan.
Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila pada masa pandemi Covid-19 oleh Angkatan Muda
Partai Golkar Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar pada masyarakat umum ini
sebenarnya tidak menemui kendala yang berarti, namun AMPG Kecamatan Gondangrejo
tidak dapat beraktivitas dengan leluasa pada masa pandemi Covid-19 ini dikarenakan
protokol kesehatan untuk jaga jarak (social distancing) dan mengurangi aktivitas di luar
rumah. AMPG Kecamatan Gondangrejo dan masyarakat di sekitar juga menyadari dan
menerima dengan baik atas himbauan pemerintah untuk bekerja di rumah dan ibadah di
rumah untuk mencegah penularan Covid-19. Penelitian yang dilakukan oleh Darmawan,
dkk. (2020) menunjukkan masyarakat beragama saat ini sangat tertekan, terkait dengan
kegiatan ibadah yang biasa mereka lakukan, terlebih ketika suatu daerah sudah
memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kegiatan berjamaah di masjid
pun dibatasi bahkan tidak diperbolehkan. Namun, mereka tetap mengikuti anjuran
pemerintah untuk melaksanakan ibadah tersebut di rumah mereka masing-masing,
rasionalitas mereka cenderung tinggi, aturan social distancing pun diperhatikan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami sangat berterimakasih kepada semua penulis dan peneliti yang berpartisipasi
dalam penelitian tersebut sehingga mampu menghasilkan Penelitiani yang bagus dan semoga
bermanfaat bagi semua orang yang membaca dan semoga dapat memberikan kritik dan
sarannya kepada kami agar bisa lebih baik lagi kedepannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Darmawan, dkk. Angkatan Muda Partai Golkar
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar . Novri Susan dari Universitas Airlangga.
Kami ucapkan terimakasih banyak kepada semuanya.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad,A,R.(2020). Implementasi Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan Pada Mahasiswa Program Studi
Ppkn Ikip Pgri Pontianak.2(2).Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan .
wahidah.,I.Mumammad,A.S.M.chaerul.A.R,Nur.F.S.H.Raihan.A.(2020).Pandemik Covid-
19: Analisis Perencanaan Pemerintah dan Masyarakat dalam Berbagai Upaya Pencegahan
COVID-19 Pandemic: Analysis of Government and Community Planning in Various
Prevention Measures .11(3).Jurnal Manajemen Dan Organisasi(JMO)

Achmadi, R. Z., & Muhibbin, A. (2020). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masa
Pandemi Covid 19 (Studi Kasus pada Angkatan Muda Partai Golkar di Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten …. 19. http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/87287

Jerowaru, K., & Timur, K. L. (2020). Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman. Pendidikan
Sosial Keberagaman, 7(2), 76–87.

Januar Mahardhani, A. (2020). Menjadi Warga Negara yang Baik pada Masa Pandemi
Covid-19: Persprektif Kenormalan Baru. Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 5(2),
65–76. https://doi.org/10.24269/jpk.v5.n2.2020.pp65-76

You might also like