You are on page 1of 10

Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

Kumawula, Vol. 4, No.1, April 2021, Hal 98 – 107


DOI: https://doi.org/10.24198/kumawula.v4i1.32341
ISSN 2620-844X (online)
Tersedia online di http://jurnal.unpad.ac.id/kumawula/index

EDUKASI 3M DALAM MENINGKATKAN SELF-AWARENESS


TERHADAP PENYEBARAN COVID-19
DI SMKN 4 GARUT
Theresia Eriyani1*, Iwan Shalahuddin2, Udin Rosidin3
1
Departemen Keperawatan Dasara, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran
2
Departemen Keperawatan Komunitas, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran
3 Departemen Keperawatan Komunitas, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran

*Korespondensi: theresiaeriyani@gmail.com, shalahuddin@unpad.ac.id, udin.rosidin@unpad.ac.id

ABSTRACT

Coronavirus Disease 2019 or Covid-19 is a pandemic that has resulted in high mortality rates in various parts of
the world. Good knowledge of the Covid-19 pandemic and clean and healthy living habits by implementing the
3M protocol as an effort to prevent Covid-19 transmission is important, especially for teenagers. The purpose of
this health promotion education is to determine the influence of 3M Education to Increase Self-Awareness of the
Spread of Covid-19 at SMKN 4 Garut. Method of Pre-Experimental Design, One group Pretest-Posttest Design
with a sample of 16 students of SMKN 4 Garut. The results, univariate analysis showed that male gender
respondents were 43.7%, and female gender (56.3%) showed an increase in the knowledge of students at SMKN
4 Garut after being given health education about 3M Education to Increase Self-Awareness against the Spread of
Covid-19 at SMKN 4 Garut. In conclusion, there are significant differences in knowledge among respondents
before and after health education regarding 3M Education to Increase Self-Awareness of the Spread of Covid-19
at SMKN 4 Garut.

Keywords: 3M, Health Education, Self-awareness

ABSTRAK

Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 merupakan pandemi yang telah mengakibatkan tingginya angka
mortalitas di berbagai belahan dunia. Pengetahuan mengenai pandemi Covid-19 yang baik dan perilaku hidup
bersih dan sehat dengan menerapkan protokol 3M sebagai upaya mencegah penularan Covid-19 penting untuk
diterapkan terutama pada golongan remaja. Tujuan pendidikan promosi kesehatan ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh Edukasi 3M dalam Upaya Meningkatkan Self-Awareness terhadap Penyebaran Covid-19 di SMKN 4
Garut. Metode Pre-Experimental Design, One group Pretest-Posttest Design dengan sampel sebanyak 16 orang
siswa SMKN 4 Garut. Hasil, analisis univariat didapatkan data responden jenis kelamin laki-laki yaitu 43,7%, dan
jenis kelamin perempuan yaitu 56,3% menunjukan adanya peningkatan pengetahuan siswa dan siswi SMKN 4
Garut setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai Edukasi 3M dalam Upaya Meningkatkan Self-Awareness
terhadap Penyebaran Covid-19 di SMKN 4 Garut. Simpulan, Adanya perbedaan pengetahuan yang signifikan pada
responden sebelum dan setelah dilakukannya pendidikan kesehatan mengenai Edukasi 3M dalam Upaya
Meningkatkan Self-Awareness terhadap Penyebaran Covid-19 di SMKN 4 Garut.

Kata Kunci: 3M, Pandemi, Pendidikan Kesehatan, Self-awareness

98
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

Sampai saat ini, cluster terbesar dalam


PENDAHULUAN
penyebaran Covid-19 ada pada tingkat
Saat ini, dunia termasuk Indonesia keluarga. Hal tersebut terjadi karena salah satu
sedang dihadapkan dengan pandemi yang keluarga yang mengharuskan keluar rumah
berbahaya bahkan mematikan jutaan jiwa untuk tetap mencari nafkah demi menghidupi
karena penyebarannya yang sangat cepat. keluarga di rumah, sehingga dirinya tidak
Pandemi tersebut disebabkan karena mengetahui sudah terpapar virus saat berada di
munculnya Covid-19 yang baru ditemukan luar rumah (Dwitri, N., et al, 2020). Akan tetapi
pada akhir tahun 2019. Salah satu penyebab pada kenyataannya jika kita melihat di
banyaknya korban jiwa adalah karena lapangan, tidak sedikit pula anak usia remaja
pengetahuan terkait pencegahannya yang masih yang masih berkerumunan tanpa adanya
minim dan terbatas. Kunci pencegahan meliputi menjaga jarak hanya untuk melakukan hal yang
pemutusan rantai penularan dengan isolasi, tidak terlalu penting yaitu berbincang bersama
deteksi dini, dan melakukan proteksi dasar yang kawan-kawannya dengan dalih sudah terlalu
meliputi (3M) menggunakan masker, mencuci membosankan berdiam diri di rumah. Remaja
tangan menggunakan sabun, dan menjaga jarak ini berada di perkembangan dengan adanya
minimal 1 meter (Susilo et al., 2020). perubahan tingkah laku, baik positif maupun
Pemerintah saat ini mengambil langkah tegas negatif. Perilaku suka melawan, gelisah,
dengan mengajak masyarakat untuk melakukan periode labil, seringkali melanda remaja pada
3M (menjaga jarak, mencuci tangan dan saat ini (Umami, 2019). Bahkan jika dilihat
memakai masker) guna meredam penyebaran lebih dekat ada sebagian dari mereka yang tidak
virus Covid-19 di tanah air. Menjaga jarak atau menerapkan protokol kesehatan penggunaan
social distancing merupakan penerapan 3M masker seperti tidak menggunakan masker
yang paling utama dengan jarak minimal 1 sama sekali, menggunakan masker tetapi hanya
meter, termasuk dengan menghindari disangkutkan pada dagu, menggunakan masker
kerumunan (Mardiana, U., et al, 2020). Wiku hanya menutupi mulut dan ujung hidung. Hal
Adisasmito mengatakan, jika hal tersebut tersebut tentu membuat resah dan khawatir akan
dilakukan maka akan dapat meminimalisir memungkinkannya cluster baru dalam
risiko penyebaran Covid-19 hingga 85%. penyebaran Covid-19.
Mencuci tangan merupakan langkah 3M Berdasarkan data yang diperoleh dari
berikutnya untuk menurunkan risiko penularan Sub Divisi Pencegahan Gugus Tugas
Covid-19 sebesar 35% (Silitonga, E., et al, Percepatan Covid-19 Kabupaten Garut pada
2021). hari Kamis, 05 November 2020.
WHO menyarankan, cucilah tangan Menindaklanjuti hasil pemeriksaan RT PCR
menggunakan sabun/antiseptik selama 20-30 Laboratorium RSUD. dr. Slamet Garut pada
detik dan menerapkan langkah-langkah yang sampel sebanyak 189, ditemukan kasus
benar. Penggunaan masker juga dilakukan konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 49 orang.
secara ad hoc untuk kegiatan-kegiatan tertentu Terdapat juga penambahan laporan kasus
(misalnya, saat di angkutan umum di mana suspek Covid-19 sebanyak 15 orang, yaitu 2
penjagaan jarak fisik tidak dapat dilakukan). orang dari Garut Kota, 1 orang dari Kecamatan
Hal tersebut bukan lagi sebagai himbauan Karangpawitan, 1 orang dari Kecamatan
semata, tetapi sudah dimaknai sebagai suatu Banyuresmi, 6 orang dari Kecamatan Leles, 3
perintah yang harus dilaksanakan bersama. 3M orang dari Kecamatan Kadungora, 1 orang dari
ini harus dipraktikkan secara masif oleh semua Kecamatan Leuwigoong, 1 orang dari
orang agar penyebaran Covid-19 dapat Kecamatan Cigedug (1 orang diantaranya
dikendalikan sehingga jumlah korban dan sedang proses perawatan di RSUD. dr. Slamet
potensi kerugian di berbagai sektor dapat Garut). Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten
ditekan (Silitonga, E., et al, 2021). Garut mencatat terhitung hingga Sabtu, 7

99
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

November 2020 terdapat penambahan 99 kasus ketika sampai ditujuan maupun di rumah.
terkonfirmasi positif Covid-19. Sebagian besar Sementara untuk perilaku menggunakan
dari penambahan kasus itu berasal dari salah masker dan menjaga jarak, sebagai besar orang
satu lingkungan pondok pesantren di masih mengabaikannya. Maka dari itu dapat
Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. diketahui bahwa tidak semua perilaku 3M
Dalam hal ini remajalah yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. 3M
terpapar virus Covid-19 karena hampir sangat berpengaruh terhadap peningkatan
sebagian besar pondok pesantren dihuni oleh angka Covid-19. Dalam penelitian tersebut juga
remaja. Menularnya virus corona dengan cepat disebutkan bahwa mencuci tangan merupakan
ini diduga umumnya karena tidak berjalannya strategi mencegah penyebaran Covid-19
protokol kesehatan dengan maksimal (Maulida, melalui sentuhan tangan. Penggunaan masker
V. W., & Hanifa, F. H, 2020). Ketika satu sama juga dianjurkan untuk memperkecil penyebaran
lain penghuni telah merasa dekat hingga lupa virus melalui saluran pernapasan karena
menerapkan protokol kesehatan. Padahal, dikhawatirkan banyak droplet yang membawa
penerapan protokol kesehatan merupakan kunci virus dan terhirup, sehingga diharapkan pula
agar tak terpapar Covid-19. menjaga jarak aman saat kontak sosial.
Upaya pencegahan dengan Berdasarkan penelitian Science et al
menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan di (2020), didapatkan hasil bahwa penyampaian
dalam diri merupakan hal yang sangat penting. sosialisasi menggunakan metode ceramah
Kesadaran diri atau self-awareness adalah terkait pentingnya penggunaan masker di masa
perhatian terhadap diri sendiri, kesiapan untuk pandemi Covid-19 sangat efektif dan dapat
mengenali diri sendiri terhadap apa yang meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
dilakukan, dan pemahaman tentang lingkungan Hasil penelitian lain yang dilakukan Firdaus et
yang ada di sekitar kita. Self-awarness al (2020) didapatkan persentase ketidaktahuan
merupakan kunci sebuah perubahan di dalam remaja mengenai Covid-19 dapat dicegah
hidup seseorang. Kesadaran seseorang dengan menjaga jarak, mencuci tangan dan
mengenai pentingnya melakukan protokol konsumsi gizi seimbang sebesar 76%. Selain
kesehatan dapat menjadi upaya untuk itu, masih ada pula remaja yang menyatakan
mengurangi risiko penularan, melalui perilaku bahwa dirinya jarang dan bahkan tidak pernah
3M yakni, menggunakan masker, menjaga jarak melakukan kebiasaan mencuci tangan dengan
dan mencuci tangan dengan benar. Oleh karena air mengalir dan menggunakan sabun selama
itu, Promosi Pendidikan Kesehatan terkait pandemi Covid-19.
pelaksanaan 3M yaitu, menggunakan masker,
mencuci tangan menggunakan sabun, dan METODE
menjaga jarak minimal 1meter sangat penting Metode yang digunakan antara lain
dilakukan sebagai bentuk proteksi dasar untuk Ceramah/Lecture untuk mempermudah peserta
mencegah penularan Covid-19, temuan tersebut didik untuk memahami isi dari materi yang akan
dapat dikaitkan dengan pendidikan promosi disampaikan oleh mahasiswa sebagai ilmu
kesehatan yang akan dilakukan oleh penulis pengetahuan; Metode tanya jawab yang
dengan metode edukasi secara virtual kepada merupakan usaha penyingkiran rintangan
kalangan remaja. Dalam kegiatan ini yang akan selama atau sesudah berlangsungnya masa
menjadi sasaran penulis adalah remaja yang ceramah. Hal ini untuk mempermudah para
bersekolah di SMK 4 Garut. peserta didik menanyakan soal tentang materi
Pada penelitian yang dilakukan oleh yang diberikan; Metode diskusi agar para siswa
Hidayatullah, Setiawan, & Megalini (2020) mampu memecahkan masalah yang dihadapi
menunjukkan bahwa perilaku 3M masih belum dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
diterapkan semua orang. Sebagian besar orang dengan topik pembahasan materi. Metode
hanya melakukan perilaku mencuci tangan diskusi juga bertujuan untuk tukar menukar
100
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

gagasan, pemikiran, informasi/pengalaman


diantara peserta didik, sehingga dicapai
kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan, HASIL DAN PEMBAHASAN
kesimpulan); Metode demonstrasi dengan
Isi Hasil
harapan para siswa dapat melakukan upaya 3M
Hasil kegiatan pengabdian kepada
selanjutnya akan diperagakan oleh mahasiswa,
masyarakat didapatkan 16 peserta yang dapat
kemudian diikuti oleh para peserta didik.
mengikuti kegiatan, yang diuraikan sebagai
Sehingga, setelah video diputar dan peragaan
berikut:
sudah dicontohkan oleh mahasiswa, diharapkan
peserta didik dapat memahami, mengingat, Tabel 1. Karakteristik Siswa SMKN 4
sekaligus mendapatkan gambaran bagaimana Garut Menurut Jenis Kelamin
cara melaksanakan 3M yang baik dan benar.
Jenis Presentase
Dengan mendemonstrasikan, maka akan Jumlah
menstimulasi semua panca indera para peserta Kelamin
didik. Laki-laki 7 43,7%
Sasaran pendidikan dan promosi
Perempuan 9 56,3%
kesehatan mengenai edukasi perilaku 3M ini
yaitu siswa dan siswi SMKN 4 Garut yang Jumlah 16 100%
berkisar 80 peserta, di mana pelaksanaannya ini (Sumber: Data Primer, 12 Desember 2020)
akan dilakukan secara online melalui platform
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
Zoom Meeting. Sesuai dengan materi yang
jumlah responden berdasarkan jenis kelamin
diangkat yaitu mengenai perilaku 3M (Mencuci
laki-laki adalah 7 responden (43,7%) dan
tangan, Memakai masker, dan Menjaga jarak),
perempuan sebanyak 9 responden (56,3%)
maka pendidikan kesehatan dapat didukung
dengan mendemonstasikan langsung Tabel 2. Karakteristik Siswa SMKN 4
bagaimana menerapkan 3M tersebut. Dengan Garut Menurut Tingkat Kelas
begitu audience akan lebih memahami terkait
Kelas Jumlah Presentase
apa yang disampaikan.
Pengumpulan data hasil pendidikan 10 3 18,7%
kesehatan dilakukan melalui pretest – postest 11 9 56,3%
dengan menggunakan aplikasi Quizziz. Sesuai
12 4 25%
dengan materi yang diangkat yaitu mengenai
perilaku 3M (Mencuci tangan, Memakai Jumlah 16 100%
masker, dan Menjaga jarak), maka pendidikan (Sumber: Data Primer, 12 Desember 2020)
kesehatan dapat didukung dengan
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui
mendemonstasikan langsung bagaimana
bahwa jumlah responden berdasarkan tingkatan
menerapkan 3M tersebut.
kelas, yaitu kelas 10 sebanyak 3 responden
Pendekatan edukasi (penkes) ini
(18,7%), kelas 11 sebanyak 9 responden
diharapkan dapat membuat siswa dan siswi
(56,3%), dan kelas 12 sebanyak 4 responden
SMKN 4 Garut tersebut menjadi peduli
(25%).
terhadap perilaku yang sedang diperkenalkan
dan menyetujui atau mendukungnya. Tahapan
dalam pelaksanaan kegiatan penkes ini,
meliputi tahap persiapan (menyiapkan segala
kebutuhan untuk kegiatan penkes), tahap
pelaksanaan (pembukaan, pemberian materi
dan penutup), dan tahap evaluasi (evaluasi
proses dan evaluasi hasil).

101
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

jumlah salah sebanyak 5 responden menjawab


Berdasarkan tabel 3 menunjukkan hasil
≥ 5 pertanyaan dengan jawaban yang salah dan
pre-test yang telah dilakukan saat pelaksanaan
10 responden lainnya menjawab ≤ 3 pertanyaan
pendidikan kesehatan terlihat bahwa dari 15
dengan jawaban salah. Adapun pertanyaan yang
responden tidak ada yang dapat menjawab
tidak diisi oleh 3 responden berjumlah ≥ 5
semua pertanyaan terkait materi 3M dengan
pertanyaan, 7 responden lainnya tidak mengisi
benar. Hanya sebanyak 2 responden dapat
sebanyak ≤ 3 pertanyaan, dan terdapat 5
menjawab benar ≥ 5 pertanyaan sedangkan 13
responden yang mengisi semua pertanyaan pre-
responden lainnya hanya dapat menjawab ≤ 3
test ini.
pertanyaan dengan benar. Jika dilihat dari

102
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

Tabel 4. menunjukkan hasil post-test pemahaman dan pengetahuan yang baik. Pada
yang telah dilakukan di akhir sesi pelaksanaan kasus pandemi Covid-19 di Indonesia,
pendidikan kesehatan ORNAMENT. pengetahuan masyarakat tentang Covid-19
Berdasarkan tabel terlihat bahwa 9 responden sangat diperlukan sebagai dasar masyarakat
dapat menjawab benar ≥ 5 pertanyaan dalam menunjukan perilaku pencegahan Covid-
sedangkan 6 responden lainnya menjawab ≤ 4 19. Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa
pertanyaan dengan benar. Lalu terdapat 1 ingin tahu melalui proses sensoris, terutama
responden menjawab salah ≥ 3 dan 14 pada mata dan telinga terhadap objek tertentu.
responden lainnya hanya menjawab ≤ 2 Pengetahuan juga merupakan domain
pertanyaan dengan jawaban yang salah. terpenting dalam terbentuknya perilaku
Terdapat 6 responden yang mengisi semua (Donsu,2017). Hal ini menyatakan bahwa
pertanyaan post-test ini. Dari tabel 4.3 dan 3.4 perilaku 3M akan dilakukan dan terlaksana
dapat dilihat bawah terdapat kenaikan jumlah dengan baik bila pengetahuan mengenai 3M
jawaban benar dari beberapa responden. sudah dipahami oleh remaja atau siswa SMKN
Sedangkan jumlah pertanyaan yang dijawab 4 Garut. Hal ini tidak menutup kemungkinan
dengan salah pada post-test pun mengalami bahwa terjadi hal serupa pada remaja-remaja
penurunan yang cukup signifikan dibandingkan disekolah lainnya. Minimnya pengetahuan
dengan saat pre-test. mnengenai 3M dibuktikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Garut mencatat terhitung
Pembahasan
hingga Sabtu, 7 November 2020 terdapat
Hasil dari pelaksanaan pendidikan
penambahan 99 kasus terkonfirmasi positif
kesehatan yang dilakukan pada tabel yang
Covid-19. Dalam hal ini remajalah yang paling
pertama yaitu Tabel 4.1 mengenai Karakteristik
banyak terpapar virus Covid-19 karena
Siswa SMKN 4 Garut Menurut Jenis Kelamin
kebiasaan nongkrong tanpa melaksanakan
dapat diketahui bahwa jumlah responden
protokol kesehatan yaitu 3M.
berdasarkan jenis kelamin laki-laki adalah 7
responden dengan persentase 43,7% dan Setelah diberi edukasi mengalami
perempuan sebanyak 9 responden dengan peningkatan yang ditandai dengan pengurangan
56,3%. Dengan kata lain, kegiatan pendidikan jumlah pertanyaan yang dijawab salah oleh para
kesehatan ini lebih banyak diikuti oleh responden atau para peserta penkes. Ini
perempuan dengan berjumlah 9 orang. disebabkan oleh peningkatan pengetahuan
Berdasarkan tingkatan kelas, yaitu kelas 10 responden dapat dilihat bawah terdapat
sebanyak 3 responden dengan persentase kenaikan jumlah jawaban benar dari
18,7%, kelas 11 sebanyak 9 responden dengan keseluruhan responden. Hal ini menunjukan
persentasi 56,3%, dan kelas 12 sebanyak 4 bahwa pendidikan kesehatan mengenai 3M
responden dengan persentase 25%. Dengan mempengaruhi pengetahuan pada siswa SMKN
kegiatan pendidikan kesehatan ini lebih banyak 4 Garut yang menyatakan perbedaan nilai pre-
diikuti oleh kelas 11 dengan berjumlah 9 orang. test dan post-test.
Tingkat pengetahuan dan kemampuan Dalam promosi kesehatan, dilakukan
siswa SMKN 4 Garut dalam melakukan dengan menggunakan pendekatan teori Health
pengelolaan stres sebelum diberikan edukasi Belief Model. Teori ini merupakan model teori
menunjukkan bahwa kebanyakan siswa SMKN yang dapat digunakan untuk memandu program
4 Garut mendapatkan nilai yang kecil tetapi promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
masih ada bebarapa yang mendapatkan nilai Ini digunakan untuk menjelaskan dan
yang cukup hal ini menunjukan bahwa remaja memprediksi perubahan individu dalam
atau siswa di SMKN 4 Garut masih minim perilaku kesehatan. Ini adalah salah satu model
pengetahuan mengenai 3M. Upaya pemutusan yang paling banyak digunakan untuk
mata rantai penyebaran Covid-19 memerlukan

103
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

memahami perilaku kesehatan (The Health modifying factors diantaranya perilaku 3M.
Belief Model, n.d.). Misal jika remaja mengikuti perilaku 3M,
mereka akan mengetahui bahwa perilaku
Teori Health Belief Model memuat 3
tersebut dapat menurunkan angka positif
istilah penting diantaranya yang pertama adalah
Covid-19. Sebaliknya jika mereka tidak
Individual perception. Dalam istilah ini
mengikuti perilaku 3M, mereka akan rentan
seseorang akan merasa rentan terhadap
terpapar Covid-19 dan apabila sudah terpapar
penyakit, dalam konteks ini adalah remaja
Covid-19 tidak menutup kemungkinan
merasa rentan terhadap Covid-19. Di awal-awal
keluarganya bisa terpapar sehingga angka
Covid-19 masuk Indonesia, remaja terlihat
positif Covid-19 meningkat.
mengikuti peraturan yaitu diam di rumah, tetapi
jika dilihat sekarang nampaknya remaja sudah Selain teori Health Belief Model, juga
mulai mengabaikan perilaku yang dianjurkan teori Transtheorical Model yang dapat
pemerintah yaitu 3M (mencuci tangan, memandu promosi kesehatan yang dilakukan.
menggunakan masker, dan menjaga jarak) Teori ini terdiri dari 5 tahap diantaranya (1)
karena remaja sendiri cenderung cepat bosan. Precontemplation, yaitu remaja berpikir bahwa
Kedua adalah Modifying factors yaitu persepsi mereka rentan terkena Covid-19; (2)
remaja akan melawan Covid-19 dengan Contemplation, yaitu remaja berpikir mereka
mengikuti perilaku 3M. Ketiga adalah rentan terkena Covid-19 sehingga ada perilaku
Likelihood of Action yaitu remaja mengetahui yang harus dilakukan; (3) Preparation, yaitu
keuntungan dan kerugian apabila terpapar remaja mulai berpikir untuk menerapkan
Covid-19. Persepsi ini dipengaruhi oleh perilaku 3M; (4) Action, yaitu remaja mulai

104
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

menerapkan perilaku 3M diantaranya mencuci


DAFTAR PUSTAKA
tangan, menggunakan masker, dan menjaga
jarak; (5) Maintenance, yaitu perilaku 3M terus AMN. (2020, March 6). Beginilah Cara
dilakukan oleh remaja untuk membantu Memakai dan Melepaskan Masker Yang
menurunkan angka positif Covid-19. Benar » Info Infeksi Emerging
Kementerian Kesehatan RI. Retrieved
SIMPULAN November 25, 2020, from Info Infeksi
Emerging Kementerian Kesehatan RI
Berdasarkan hasil pengolahan data dan website:
pembahasan, penelitian melalui pelaksanaan https://covid19.kemkes.go.id/warta-
pendidikan kesehatan mengenai Edukasi 3M infem/beginilah-cara-memakai-dan-
dalam Upaya Meningkatkan Self-Awareness melepaskan-masker-yang-
terhadap Penyebaran Covid-19 di SMKN 4 benar/#.X76RK7cxc0M
Garut dapat disimpulkan bahwa pendidikan Cucinotta, D., & Vanelli, M. (2020). WHO
kesehatan tersebut berpengaruh terhadap declares COVID-19 a pandemic. Acta
peningkatan pengetahuan audience yaitu Bio-Medica : Atenei Parmensis, 91(1),
157–
siswa/siswi SMKN 4 Garut mengenai protokol
160. https://doi.org/10.23750/abm.v91i
kesehatan 3M dan bagaimana cara 1.9397
meningkatkan kesadaran diri untuk tetap
Dwitri, N., Tampubolon, J. A., Prayoga, S., Zer,
waspada pada kondisi pandemi. Terlepas dari
F. I. R., & Hartama, D. (2020). Penerapan
tercapainya indikator keberhasilan setelah algoritma K-Means dalam menentukan
pelaksanaan edukasi tersebut yaitu adanya tingkat penyebaran pandemi COVID-19
peningkatan pada hasil post-test dari pre-test, di Indonesia. JurTI (Jurnal Teknologi
tentu ada kekurangan dalam pelaksanaannya. Informasi), 4(1), 128-132.
Salah satu kendala yang terjadi adalah ketika Gunawan, W., & Kusuma, D. A. (2020).
pelaksanaan pre-test ataupun post-test masih KEGIATAN PEMBERIAN BANTUAN
ada audience yang tidak mengikutinya, hal itu SOSIAL PANDEMI COVID-19 DI
karena platform yang digunakan terlalu asing DESA SEKITAR KAMPUS UNPAD
bagi sebagian audience sehingga beberapa JATINANGOR. Kumawula: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3),
audience kebingungan dan tidak mengikuti test.
465-468.
Hal tersebut tentu menjadi bahan evaluasi untuk
kegiatan selanjutnya yang mungkin akan lebih Herniwanti, H., Dewi, O., Yunita, J., & Rahayu,
E. P. (2020). Penyuluhan Perilaku Hidup
baik jika platform yang digunakan adalah
Sehat Dan Bersih (PHBS) dan Gerakan
platform yang sudah banyak dikenal banyak Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
audience, contohnya Google Form. kepada Lanjut Usia (LANSIA)
Menghadapi Masa Pandemi Covid 19

105
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

dan New Normal dengan Metode 3M. outbreak in Wuhan, China with
Jurnal Abdidas, 1(5 SE-), 363–372. individual reaction and governmental
https://abdidas.org/index.php/abdidas/art action. International Journal of Infectious
icle/view/82 Diseases, 93, 211–216.
https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.02.05
Hidayatullah, F., Setiawan, F., & Megalini, F.
8
(2020). Survei Aktivitas Dan Kebiasaan
Masyarakat Serta Tingkat Resikonya Mardiana, U., Novitriani, K., Virgianti, D. P., &
Dalam Menghadapi Wabah COVID-19 Irmayanti, E. (2020). UPAYA
Di Indonesia. Civic-Culture: Jurnal Ilmu PENINGKATAN KEBIASAAN
Pendidikan PKN dan Sosial Budaya, 4(1 MENCUCI TANGAN SEBAGAI
Extra), 17-31. BAGIAN DARI GERAKAN 3 M
MELALUI DONASI SABUN CUCI
Indonesia, C. N. N. (2020, August 3). Satgas:
TANGAN HASIL PRODUKSI TIM
Remaja Sumber Penularan Corona
KELOMPOK PENGABDIAN
Tertinggi. Retrieved November 25, 2020,
MASYARAKAT STIKES BTH
from nasional website:
TASIKMALAYA. Jurnal Pengabdian
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20
Masyarakat (Jupemas), 1(2).
200803223438-20-531798/satgas-
remaja-sumber-penularan-corona- Maulida, V. W., & Hanifa, F. H. (2020).
tertinggi Persepsi Khalayak Sasaran Atas Iklan
Layanan Masyarakat Dengan
Karo, M. B. (2020, May). Perilaku Hidup
Menggunakan Media Outdoor (studi
Bersih dan Sehat (PHBS) Strategi
Kasus Program Pencegahan Covid-19 Di
Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19.
Kecamatan Blubur Limbangan
In Prosiding Seminar Nasional
Kabupaten Garut Tahun
Hardiknas (Vol. 1, pp. 1-4).
2020). eProceedings of Applied
Khan, M., Kazmi, S., Bashir, A., & Siddique, N. Science, 6(2).
(2020). COVID-19 infection: Origin,
Purnamasari, I., & Raharyani, A. E. (2020).
transmission, and characteristics of
Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku
human coronaviruses. Journal
Masyarakat Kabupaten Wonosobo
of Advanced Research, 24, 91–98.
Tentang Covid-19. Jurnal Ilmiah
https://doi.org/10.1016/j.jare.2020.03.00
Kesehatan, 10(1), 33-42.
5
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. (2020)
Lawrenche, F., Wulandari, N., Ramadhan, N.,
Data Sebaran. di akses pada tanggal 25
Rahayu, F., Bakhtiar, M. A., &
November 2020 : https://Covid19.go.id/
Nurrachmawati, A. (2020).
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Sciences, H., Wardhani, D. K., Angghita, L. J.,
DIMASA PANDEMI COVID-19 PADA Ismail, A., & Soegijapranata, U. K.
IKATAN REMAJA MASJID RT. 04 (2020). Jurnal abdidas. 1(3), 131–136.
LOA KULU. Kumawula: Jurnal
Setyaningrum, Y. I., & Nissa, C. (2020).
Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3),
PENYULUHAN KONSUMSI
429-434.
PANGAN LOKAL UNTUK
Lestari, C. I., Pamungkas, C. E., Masdariah, B., PENDERITA DIABETES MELITUS DI
Tangan, C., & Sabun, P. (2020). DESA DILEM, KEPANJEN,
PENYULUHAN TENTANG CUCI MALANG. Kumawula: Jurnal
TANGAN PAKAI SABUN ( CTPS ) Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3),
UNTUK MENCEGAH PEYEBARAN 435-440.
CORONAVIRUS ( COV ) DI WILAYAH
Setyawati, I., Utami, K., & Ariendha, D. S. R.
KERJA. 4(November), 370–373.
(2020). Perilaku Pencegahan Penularan
Lin, Q., Zhao, S., Gao, D., Lou, Y., Yang, S., Covid-19 Remaja Di
Musa, S. S., Wang, M. H., Cai, Y., Wang, Sidoarjo. NERSMID: Jurnal
W., Yang, L., & He, D. (2020). A Keperawatan dan Kebidanan, 3(2), 111-
conceptual model for the 120.
coronavirus disease 2019 (COVID-19)

106
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

Silitonga, E., Saragih, F. L., & Oktavia, Y. T.


(2021). SOSIALISASI PENERAPAN
3M DALAM UPAYA PENCEGAHAN
PENULARAN COVID-19 PADA
MASYARAKAT KOTA
MEDAN. Jurnal Abdimas Mutiara, 2(1),
120-127.
WHO. (2020). Diseases novel coronavirus
2019. Retrived from :
https://www.who.int/emergencies/diseas
es/novel-coronavirus-2019/question-
and-answers-hub/q-a-detail/coronavirus-
disease-Covid-19#:~:text=symptoms

107

You might also like