You are on page 1of 9

ABDI MAHOSADA

Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat


Vol. 1, No. 1, Januari 2023, Hal. 51 - 59

Sosialisasi Untuk Meningkatkan Kualitas Lingkungan Fisik


Sekolah Dalam Mencegah Penyebaran Covid-19
Luh Pitriyanti1*, Purwanto2, Siti Nurhasanah3, Rezika Ayu Putri4
1,2,3,4Prodi DIII Sanitasi Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang

e-mail: luhpitriyanti@poltekkes-tanjungpinang.ac.id
* Penulis Korespondensi: E-mail: luhpitriyanti@poltekkes-tanjungpinang.ac.id

Abstract
The COVID-19 pandemic began to hit the world in early 2020 until now and has caused various problems in all
sectors of life. Environmental health factors that influence the transmission of COVID-19 include temperature,
humidity, lighting, room volume and ventilation area. Education efforts need to be made to all communities, including
students who are learning offline to tackle the spread of the COVID-19 virus. The purposed of this activity was to
increase students' knowledge about the transmission of COVID-19, preventive measures, and environmental health
efforts to prevent the transmission of COVID-19. The implementer of this community service activity is the team
leader who will be accompanied by 3 students of the Sanitation DIII Study Program of the Tanjungpinang Ministry
of Health level II. The target of this activity were students at SMK Negeri 4 Tanjungpinang City. The method used
was conveying information through health counseling to students and giving a COVID-19 starter pack containing
masks and hand sanitizers, giving banners as educational media and hand sanitizers and hand washing soap to
schools. Based on the pre and post test scores of 28 students, it is known that there was an increase in knowledge from
5.61 to 7.21. The output of this activity was an increase in student knowledge and information media for students.

Keywords: COVID-19, socialization, School

Abstrak
Pandemi COVID-19 mulai melanda dunia pada awal tahun 2020 hingga saat ini dan telah menimbulkan
berbagai permasalahan di segala sektor kehidupan. Faktor kesehatan lingkungan yang mempengaruhi
penularan COVID-19 antara lain suhu, kelembaban, pencahayaan, volume ruangan dan luas ventilasi. Upaya
edukasi perlu dilakukan kepada seluruh masyarakat, termasuk siswa yang sedang belajar offline untuk
menanggulangi penyebaran virus COVID-19. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan siswa tentang penularan COVID-19, tindakan pencegahan dan upaya kesehatan lingkungan
untuk mencegah penularan COVID-19. Pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ketua tim yang
akan didampingi oleh 3 orang mahasiswa Program Studi DIII Sanitasi Kementerian Kesehatan
Tanjungpinang tingkat II. Sasaran kegiatan ini adalah siswa SMK Negeri 4 Kota Tanjungpinang. Metode yang
digunakan adalah menyampaikan informasi melalui penyuluhan kesehatan kepada siswa sebulan yang lalu dan
memberikan starter pack COVID-19 berisi masker dan hand sanitizer, memberikan spanduk sebagai media
edukasi dan hand sanitizer serta sabun cuci tangan kepada sekolah. Berdasarkan nilai pre dan post test 28 siswa
diketahui terjadi peningkatan pengetahuan dari 5,61 menjadi 7,21. Luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan
pengetahuan siswa dan media informasi bagi siswa.

Kata kunci: COVID-19, Sosialisasi, Sekolah

PENDAHULUAN
Pandemi COVID-19 mulai melanda dunia pada awal tahun 2020 dan menyebabkan
berbagai masalah disemua sektor kehidupan. Penyebaran virus COVID-19 telah menjadi masalah
kesehatan yang dihadapi seluruh negara di dunia tanpa terkecuali. Status pandemi global virus
corona/COVID-19 telah ditetapkan WHO pada tangga 12 Maret 2020. Hingga Bulan Maret 2022
status pandemi global ini belum juga usai meskipun beberapa negara telah mulai
mempertimbangkan untuk merubah status pandemi menjadi endemi.
Laporan WHO pada tanggal 21 Maret 2022 menyebutkan COVID-19 telah menginfeksi
4689212.705 penduduk dunia dan jumlah yang meninggal mencapai 6.077.252 jiwa (Satuan Tugas
Penanganan COVID-19, 2022). Jumlah penyebaran COVID-19 di Indonesia setiap harinya juga
semakin meningkat, pada tanggal 28 Maret 2022 kasus konfirmasi mencapai 5.995.876 kasus dan
kasus meninggal dunia mencapai 154.570 kasus (Satuan Tugas Penanganan COVID-19, 2022).

51
ABDI MAHOSADA
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Januari 2023, Hal. 51 - 59

Provinsi Kepulauan Riau sebagai salah satu provinsi yang terletak di wilayah perbatasan Indonesia
memiliki potensi penyebaran virus COVID-19 yang cukup tinggi dibandingkan dengan provinsi
lainnya di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan mobilasi masyarakat ke negara lain khususnya
Singapura dan Malaysia yang sudah lebih dulu melaporkan penemuan kasus COVID-19. Pada
tanggal 23 Nopember 2020 jumlah total kasus konfirmasi di Provinsi Kepulauan Riau mencapai
64.584 kasus dan meninggal dunia mencapai 806 (Satgas Provinsi Kepulauan Riau, 2022).
Bidang Pendidikan merupakan salah satu bidang yang terkena dampak pandemi COVID-
19. Proses pembelajaran yang sebelumnya dilakukan secara langsung atau di luar jaringan (luring)
berubah menjadi di dalam jaringan (daring). Pembelajaran secara daring ternyata menimbulkan
berbagai problematika. Tidak tercapainya kompetensi, sarana dan prasarana, pembagian waktu dan
penguasaan aplikasi menjadi masalah dalam pembelajaran secara daring (Harahap et al., 2021).
Berbagai masalah tersebut membuat banyak pihak menuntut untuk agar pembelajaran dilakukan
kembali secara luring.
Untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara luring pada masa pandemi COVID-19
maka berbagai persiapan perlu dilakukan mengingat COVID-19 mudah menyebar. Penularan
melalui kontak dekat dan droplet, bukan melalui transmisi udara. Orang yang berisiko terinfeksi
adalah yang berhubungan dekat dengan orang yang positif COVID-19. Tindakan pencegahan
merupakan kunci penerapan di pelayanan kesehatan dan masyarakat. Langkah pencegahan di
masyarakat adalah dengan menjaga kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer jika tangan tidak
terlihat kotor. Cuci tangan dengan sabun jika tangan terlihat kotor (Wulandari et al., 2020)
Selain melaksanakan protokol kesehatan, upaya penyehatan lingkungan juga perlu
diperhatikan mengingat sebagian besar penularan COVID-19 terjadi di dalam ruangan. Potensi
munculnya cluster-cluster dari kegiatan pembelajaran secara luring perlu diwaspadai dengan
memperhatikan faktor kesehatan lingkungan di sekitar sekolah terutama di dalam ruangan. Faktor
kesehatan lingkungan yang berpengaruh terhadap penularan COVID-19 diantaranya suhu,
kelembaban, pencahayaan, volume ruangan dan luas ventilasi (Ismail et al., 2022). Berdasarkan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh penulis, terdapat hubungan yang signifikan antara luas
ventilasi ruangan dengan penularan COVID-19 (Pitriyanti et al., 2022). Hal ini berarti ruangan yang
sehat memegang peranan yang penting dalam pengendalian COVID-19 termasuk di sekolah .
SMK Negeri 4 Tanjungpinang merupakan salah satu sekolah kejuruan di bidang teknologi
informasi yang memiliki jurusan animasi, multimedia rekayasa perangkat lunak dan teknik komputer
dan jaringan. Jurusan ini tentunya mengharuskan siswa untuk lebih banyak belajar di laboratorium
komputer dengan ruang ber-AC yang tertutup. Ruangan yang tertutup memiliki risiko penularan
COVID-19 yang lebih tinggi dibandingkan ruang terbuka.
Untuk menanggulangi penyebaran virus COVID-19 maka perlu dilakukan upaya edukasi
pada semua komunitas masyarakat termasuk siswa yang melakukan pembelajaran secara luring.
Edukasi dapat dilakukan dengan media yang menarik sehingga memudahkan siswa untuk
memahami informasi yang diberikan dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat selama
masa pandemi COVID-19.

METODE PELAKSANAAN
Pelaksana dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ketua tim pengusul yang akan
dibantu oleh 3 orang mahasiswa Prodi DIII Sanitasi Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang tingkat II.
Sebelum melaksanakan kegiatan, tentunya tim akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak
sekolah SMK Negeri 4 Kota Tanjungpinang. Sasaran kegiatan ini adalah siswa siswi SMK Negeri 4
Kota Tanjungpinang yang ditargetkan berjumlah 30 orang. Adapun metode dalam pelaksanaan
kegiatan adalah sebagai berikut.
1. Tahap pertama yang digunakan adalah perkenalan dan menyampaikan tujuan kegiatan
kepada khalayak sasaran.
2. Memberikan pretest.
3. Menyampaikan informasi melalui metode presentasi. Metode presentasi diartikan
menyajikan atau mengemukakan informasi kepada orang lain dengan tujuan bermacam-

52
ABDI MAHOSADA
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Januari 2023, Hal. 51 - 59

macam, seperti memberi tahu, mempengaruhi atau mengajak (persuasif). Media yang
digunakan adalah power point.
4. Melakukan diskusi dan tanya jawab untuk memastikan pemahaman khalayak sasaran.
5. Membagikan starter pack COVID-19 untuk pencegahan COVID-19.
6. Melakukan posttest.
7. Memberikan hand sanitizer dan sabun cuci tangan pada sekolah.

Lokasi kegiatan pengabdian masyarakat direncanakan akan diselenggarakan di SMK Negeri


4 Kota Tanjungpinang yang beralamat di Jalan Nusantara KM 14, Kelurahan Batu IX, Kecamatan
Tanjungpinang Timur. Peta lokasi kegiatan dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1. Peta Lokasi SMK Negeri 4 Tanjungpinang


(Sumber : Google)

Jarak antara Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang ke SMK Negeri 4 Tanjungpinang adalah


sejauh 11,4 km. Akses ke lokasi kegiatan dapat ditempuh dengan transportasi darat. Lokasi kegiatan
terletak di pinggir jalan utama yang menghubungkan Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.
Waktu kegiatan adalah pada Hari Jumat, 29 Juli 2022.

HASIL dan PEMBAHASAN


Tim pengabdian masyarakat mengadakan penjajakan kepada pihak sekolah dan mengatur
waktu pelaksanaan kegiatan. Penjajakan ke sekolah dilakukan sebanyak 2 kali. Pada penjajakan
pertama dilakukan pada tanggal 7 Juni 2022, pihak sekolah menerima dengan baik maksud dan
tujuan kegiatan namun belum disepakati waktu pelaksanaan kegiatan. Penjajakan kedua dilakukan
kembali pada tanggal 15 Juli 2022 untuk memastikan waktu kegiatan. Kegiatan penjajakan
tergambar pada Gambar 2.

53
ABDI MAHOSADA
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Januari 2023, Hal. 51 - 59

Gambar 2. Kegiatan Penjajakan Kegiatan dengan Guru SMK Negeri 4 Tanjungpinang


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada Jumat, 29 Juli 2022 di ruang kelas XI SMK Negeri 4
Tanjungpinang. Kegiatan ini diikuti oleh 28 siswa siswi kelas XI dengan didampingi oleh 2 orang
guru. Kegiatan sosialisasi dimulai dengan perkenalan dan dilanjutkan dengan melakukan pre test.
Pre test dilakukan dengan membagikan soal kepada siswa untuk dijawab sebelum sosialisasi
diberikan. Informasi yang disampaikan adalah mengenai bagaimana penyebaran COVID-19,
protokol kesehatan yang harus dilakukan di sekolah termasuk vaksinasi dan upaya penyehatan
lingkungan yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 di sekolah.

54
ABDI MAHOSADA
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Januari 2023, Hal. 51 - 59

Gambar 3 dan 4. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di SMK Negeri 4 Tanjungpinang
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
corona yang baru ditemukan dan dikenal sebagai sindrom pernapasan akut parah virus corona 2
(SARS-CoV-2). Kasus manusia pertama COVID-19 diidentifikasi di Kota Wuhan, Cina pada
Desember 2019 (WHO, 2020). Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan dan
batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek,
sakit tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini biasanya ringan dan terjadi secara bertahap. Beberapa
orang yang terinfeksi tidak mengalami gejala apapun dan tidak merasakan adanya masalah dengan
tubuh mereka. Namun, menurut pengetahuan yang ada saat ini, sekitar 1 dari 6 kasus COVID-19
telah menyebabkan penyakit serius dan menyebabkan berkembangnya kesulitan bernapas (WHO,
2020). Mereka yang lebih mungkin mengembangkan penyakit serius termasuk orang tua dan orang-
orang dengan masalah medis yang sudah ada. Perkiraan periode inkubasi untuk COVID-19 berkisar
1-14 hari, paling umum sekitar lima hari.
Edukasi juga diberikan untuk memberikan pemahaman bagaimana cara mencegah
penyebaran COVID-19 di sekolah dengan melakukan protokol kesehatan, vaksinasi, terutama
dalam upaya penyehatan lingkungan seperti membuka jendela dan pintu kelas sebelum
pembelajaran dimulai untuk ruang kelas ber-AC, membuka jendela kelas selama pembelajaran dan
pintu kelas saat jam istirahat untuk ruang kelas tidak ber-AC, memperhatikan luas ventilasi,
menanam tanaman hias pembersih udara dan memasang penjernih udara (air purifier). Peningkatan
pengetahuan mengenai kesehatan lingkungan khususnya mengenai pencahayaan dan ventilasi udara
juga pernah dilakukan pada ibu-ibu PKK Kalijeruk II, Yogyakarta. Pada pengebadian masyarakat
dengan sasaran ibu-ibu PKK tersebut salah satu hal yang menjadi rekomendasi adalah rumah
sebaiknya memiliki ventilasi udara yang memungkinkan pergantian udara dari dan ke dalam rumah,
jendela yang dapat tembus sinar matahari, pepohonan atau tanaman di sekitar rumah, pemisahan
area publik dan private untuk mencegah virus dari luar masuk ke dalam rumah (Emaputra et al.,
2021).
Setelah melaksanakan pemberian edukasi, siswa siswi juga diberikan starter pack COVID-19
yang berisi masker dan hand sanitizer agar dapat melakukan protokol kesehatan secara maksimal.
Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan memberikan pre dan post test serta melihat minat

55
ABDI MAHOSADA
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Januari 2023, Hal. 51 - 59

peserta ketika presentasi dilakukan dan melihat antusias dalam diskusi dan tanya jawab. Berdasarkan
nilai pre dan post test dari 28 siswa diketahui terdapat peningkatan pengetahuan dari 5,61 menjadi
7,21.

Gambar 5. Grafik Peningkatan Pengetahuan Siswa


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Pertanyaan yang muncul dari kegiatan tanya jawab adalah :


a. Pertanyaaan : Apakah COVID-19 masih ada?
Jawaban : Saat ini kita masih menghadapi pandemi COVID-19 sehingga
dapat diyakini bahwa COVID-19 masih ada disekitar kita meskipun sudah
mengalami penurunan. Pencegahan dengan protokol kesehatan, vaksinasi dan
upaya penyehatan lingkungan harus tetap dilakukan agar COVID-19 tidak
meningkat kembali.
b. Pertanyaan : Berapa lama jendela harus dibuka untuk mencegah COVID-19?
Jawaban : Jika ruangan kelas tidak ber-AC sebaiknya membuka jendela
selama jam pelajaran berlangsung dan saat jam istirahat, namun ketika berada di
ruang laboratorium komputer yang ber-AC, membuka pintu dan jendela dapat
dilakukan sebelum jam pembelajaran dan saat jam istirahat minimal selama satu
jam, akan lebih baik apabila dilakukan desinfeksi terlebih dahulu.

Sebelum sosialisasi berlangsung banyak siswa yang tidak menggunakan masker, namun
telah diarahkan untuk menggunakan masker selama berada di sekolah. Starter pack COVID-19
membantu siswa melengkapi sarana yang dibutuhkan untuk melakukan protokol kesehatan. Starter
pack COVID-19 yang dibagian berupa pouch tempat masker, masker sekali pakai dan hand sanitizer
yang berisi gantungan sehingga mudah dibawa kemana-mana termasuk ke sekolah. Pemberian
masker dilakukan agar siswa tetap dapat patuh menggunakan masker di sekolah, sedangkan tujuan
pemberian pouch adalah agar siswa dapat menggunakannya sebagai tempat masker pengganti
mengingat masker sekali pakai hanya dapat digunakan maksimal selama 4 jam. Kegiatan pembagian
masker juga pernah dilakukan di Desa Minahasa Baji, dimana kegiatan ini dirasakan sangat
bermanfaat karena dapat menambah jumlah masker yang masyarakat miliki tanpa harus membeli
sendiri, terutama bagi masyarakat yang rutinitasnya mengharuskan keluar rumah setiap hari dan
bertemu dengan orang luar (Rahmawati et al., 2020). Hand sanitizer diberikan kepada siswa agar
dapat tetap menjaga kebersihan tangan ketika tidak dapat mencuci tangan. Pembagian starter pack
COVID-19 disajikan pada gambar 6.

56
ABDI MAHOSADA
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Januari 2023, Hal. 51 - 59

Gambar 6. Pembagian starter pack COVID-19 pada siswa


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Setelah melakukan post test, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan spanduk sebagai
media edukasi pada sekolah untuk tetap melakukan protokol kesehatan dan pemberian hand sanitizer
serta sabun cuci tangan kepada sekolah. Cuci tangan pakai sabun atau menggunakan hand sanitizer
merupakan salah satu upaya pencegahan COVID-19 yang dapat dilakukan di sekolah. Virus dapat
mati dengan sabun dan air mengalir. Lakukan 6 langkah cuci tangan dengan benar, yaitu cuci tangan
pakai sabun dan air mengalir selama 20 detik, atau cuci tangan dengan hand sanitizer dengan
kandungan alcohol minimal 60%. COVID-19 merupakan material kecil dibungkus protein dan
lemak. Sabun dapat melarutkannya sehingga virus hancur dan mati (BNPB, 2020). Kegiatan
pemberian spanduk, hand sanitizer dan sabun cuci tangan disajikan pada gambar 7 dan 8.

57
ABDI MAHOSADA
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Januari 2023, Hal. 51 - 59

Gambar 7. Pemberian spanduk kepada sekolah


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 8. Pemberian hand sanitizer dan sabun cuci tangan


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

KESIMPULAN
Kegiatan pemberian edukasi berjalan lancar yang diikuti oleh 28 siswa dan 2 orang guru
pendamping. Berdasarkan nilai pre dan post test dari 28 siswa diketahui terdapat peningkatan
pengetahuan nilai rata-rata dari 5,61 menjadi 7,21. Siswa antusias dalam mengikuti kegiatan yang
dibuktikan dengan adanya diskusi dua arah. Pemberian starter pack COVID-19 pada siswa, hand
sanitizer dan sabun cuci tangan pada sekolah mendapat sambutan baik dari pihak sekolah.

UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang atas
dukungan materiil dan non materiil sehingga kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat
terselenggara dengan lancar. Ucapan terimakasih juga tidak lupa ditujukan pada SMK Negeri 4
Tanjungpinang sebagai mitra dan sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini.

DAFTAR PUSTAKA
BNPB. (2020). Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan COVID-19. In satgas Covid19.
https://covid19.go.id/storage/app/media/Materi Edukasi/Pedoman Perubahan Perilaku
18102020.pdf%0Ahttps://covid19.go.id/p/protokol/pedoman-perubahan-perilaku-
penanganan-covid-19
Emaputra, A., Asih, E. W., Simanjuntak, R. A., Saudah, S., Wibowo, A. H., & Oesman, T. I. (2021).
Peningkatan Pengetahuan Pencahayaan dan Ventilasi Udara untuk Mencegah Penyebaran
COVID-19 pada Ibu-Ibu PKK Kalijeruk II. Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Progresif Humanis Brainstorming, 4(2), 184–189.
https://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/abdimas/article/view/2192
Harahap, S. A., Dimyati, D., & Purwanta, E. (2021). Problematika Pembelajaran Daring dan Luring
Anak Usia Dini bagi Guru dan Orang tua di Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Obsesi : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1825–1836. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.1013
Ismail, I. M. I., Rashid, M. I., Ali, N., Altaf, B. A. S., & Munir, M. (2022). Temperature, humidity

58
ABDI MAHOSADA
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Januari 2023, Hal. 51 - 59

and outdoor air quality indicators influence COVID-19 spread rate and mortality in major
cities of Saudi Arabia. Environmental Research, 204(PB), 112071.
https://doi.org/10.1016/j.envres.2021.112071
Pitriyanti, L., Diansafitri, M., Hanum, U., & Idris, M. F. (2022). Faktor Risiko Kualitas Lingkungan
Fisik Tempat Kerja Dengan Kejadian Covid-19 Di Perkantoran Kota Tanjungpinang Tahun
2021. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 13(4). https://forikes-
ejournal.com/index.php/SF/article/view/2224
Rahmawati, R., Pannyiwi, R., Nurhaedah, N., Muhammadong, M., Amiruddin, A., & M, S. (2020).
Pembagian Masker Gratis Upaya Preventif Covid-19. Jurnal Abmas Negeri, 1(1), 1–5.
https://doi.org/10.36590/jagri.v1i1.81
Satgas Provinsi Kepulauan Riau. (2022). Perkembangan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau.
Https://Corona.Kepriprov.Go.Id/. https://corona.kepriprov.go.id/
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. (2022). Situasi COVID-19 Nasional. Emergency Situational
Updates. https://covid19.go.id/situasi
WHO. (2020). Provisional Guidance on Recommendations Regarding the Use of Masks in the Context of
COVID-19 (p. 6).
Wulandari, A., Rahman, F., Pujianti, N., Sari, A. R., Laily, N., Anggraini, L., Muddin, F. I., Ridwan,
A. M., Anhar, V. Y., Azmiyannoor, M., & Prasetio, D. B. (2020). Hubungan Karakteristik
Individu dengan Pengetahuan tentang Pencegahan Coronavirus Disease 2019 pada
Masyarakat di Kalimantan Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(1), 42.
https://doi.org/10.26714/jkmi.15.1.2020.42-46

59

You might also like