You are on page 1of 7

DINAMIKA PSIKOLOGIS ANAK SAAT LIBUR SEKOLAH

AKIBAT PANDEMI COVID 19

Oleh
Zahra El Zanah1, Nurlatifah2, Diyas Ratnaningsih Widiastuti3, Ririn Dwi Rahayu4
Pendidikan Guru PAUD1, Pendidikan Fisika2, Pendidikan Biologi3, Pendidikan Biologi4
Universitas Negeri Semarang (UNNES)

E-mail : diyasratna5@gmail.com

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a disease caused by a new type of


coronavirus (SARS-CoV-2) which originated in Wuhan, China. The existence of the
COVID-19 pandemic affects various sectors of activity in Indonesia, one of which
is the education sector. During the Covid-19 pandemic which is still ongoing until
now, namely schools for teaching and learning activities were closed to reduce the
spread of the Covid-19 virus in the school environment, then teaching and learning
activities that were originally carried out in schools are now learning carried out at
home through assisted online by parents (Dewi, Wahyu Aji Fatma, 2020). Covid-19
not only attacks physical health but also attacks human psychological health. This
situation causes individuals to feel anxious, fearful, excessive worry and have other
psychosomatic impacts (www.sumaterapost.com). Therefore, a study was
conducted that aims to obtain information on the impact of the Covid-19 pandemic
on the psychology of early school children under 12 years of age when carrying out
learning activities from home accompanied by their parents. Based on the results of
direct interviews with respondents 12 out of 14 students were bored learning from
home and wanted to study again at school. Because basically schools are places
where children from various walks of life gather, in addition, schools have an
important influence on children's development, especially in cognitive and social
development.

Keywords : Covid 19, Education, Learning, Psychological, Children

1
Abstrak

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh


coronavirus jenis baru (SARS-CoV-2) yang berasal dari Wuhan, Tiongkok. Adanya
pandemi COVID-19 mempengaruhi berbagai sektor kegiatan di Indonesia salah
satunya adalah sektor pendidikan. Selama pandemi Covid-19 yang masih
berlangsung sampai saat ini, yaitu sekolah untuk tempat kegiatan belajar mengajar
di tutup guna menekan penyebaran virus Covid-19 di lingkungan sekolah, kemudian
kegiatan belajar mengajar yang semula dilaksanakan di sekolah kini pembelajaran
dilakukan di rumah melalui daring yang didampingi oleh orang tua (Dewi, Wahyu
Aji Fatma,2020). Covid-19 tidak hanya menyerang kesehatan secara fisik namun
juga menyerang kesehatan psikologis manusia. Keadaan ini membawa individu
merasa cemas, takut, khawatir yang berlebihan serta berdampak pada psikosomatis
lainnya. (www.sumaterapost.com). Oleh karena itu dilakukan penelitian yang
bertujuan untuk mendapatkan informasi dampak adanya pandemi Covid-19 terhadap
psikologis anak-anak sekolah usia dini dibawah 12 tahun ketika pelaksanaan
kegiatan belajar dari rumah di dampingi orang tua. Berdasarkan hasil wawancara
langsung dengan responden 12 dari 14 siswa merasa bosan belajar dari rumah dan
menginginkan belajar kembali di sekolah. Karena pada dasarnya sekolah adalah
tempat berkumpulnya anak-anak yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat,
selain itu, sekolah mempunyai pengaruh penting bagi perkembangan anak terutama
dalam perkembangan kognitif dan sosial.

Kata Kunci: Covid-19, Pendidikan , Pembelajaran, Psikologis, Anak

2
A. PENDAHULUAN Proses belajar dari rumah, dan prasyarat
kenaikan kelas dan penerimaan peserta didik
Coronavirus Disease 2019 (COVID-
baru.
19) merupakan penyakit yang disebabkan
Proses pembelajaran jarak jauh (PJJ)
oleh coronavirus jenis baru(SARS-CoV-2)
dari rumah dilaksanakan dengan metode
yang berasal dari Wuhan, Tiongkok. Adapun
daring. Pembelajaran dengan metode daring
gejala umum infeksi COVID-19 antara lain
merupakan pembelajaran berbasis internet
gejala gangguan pernapasan akut seperti
yang dapat dilakukan dimana saja tanpa perlu
demam, batuk, dan sesak napas. Dengan
tatap muka antara guru dan siswa secara
masa inkubasi rata-rata 5- 6 hari dan masa
langsung (Kuntarto, 2017). Proses belajar
inkubasi terlama 14 hari. (PDPI.2020) Pada
mengajar dapat berjalan efektif dan efisien
tanggal 30 Januari 2020 WHO telah
apabila didukung dengan tersedianya media
menyatakan COVID-19 sebagai kedaruratan
yang memadai sehingga pengembangan
kesehatan masyarakat yang meresahkan
potensi peserta didik dapat terjadi secara
dunia. Pada 20 Agustus 2020 sebanyak 216
optimal karena media dapat menstimulus
negara dan 22 256 220 kasus serta 782 456
perkembangan potensi peserta didik dengan
meninggal. .(WHO) saat ini benua dengan
mendukung proses interaksi yang sedang
kasus terbanyak adalah Amerika dengan 11
dilakukan (Nurhayati, 2020).
420 860 kasus sedangkan di Indonesia saat
Hasil dari observasi awal dengan
ini mencapai 143 043 kasus (WHO situation
subjek anak usia dini dan sekolah dasar
report. August.2020)
dengan kisaran usia empat sampai 12 tahun
Adanya pandemi COVID-19
yang dilakukan oleh penulis menunjukkan
memengaruhi berbagai sektor kegiatan di
bahwa empat dari tujuh anak mengatakan
Indonesia salah satunya adalah sektor
kangen sekolah, dua diantara tujuh anak
pendidikan. Untuk menghambat penyebaran
memahami bahwa libur kali ini disebabkan
virus COVID-19 Mentri Pendidikan
adanya virus corona. Hal ini mendasari
Republik Indonesia Nadiem Makarim
keinginan penulis untuk melakukan
mengeluarkan surat edaran nomor 4 tahun
penelitian terkait dinamika psikologi anak
2020 tentang pelaksanaan kebijakan
saat pembelajaran jarak jauh akibat pandemi
pendidikan dalam masa darurat penyebaran
COVID-19 hal ini juga meninjau dari
Coronavirus Disease(COVID-19)yang
himbauan pemerintah agar masyarakat tetap
menyatakan : dibatalkannya UN Tahun 2020,

3
tinggal di rumah dan menjaga jarak (physical pernyataan dan pendapat akan dijelaskan dan
distancing). dibahas sebagai berikut.
Berdasarkan hasil wawancara
B. METODE
langsung dengan responden 12 dari 14 siswa

Salah satu kegiatan KKN BMC merasa bosan belajar dari rumah dan

UNNES 2020 yaitu kegiatan pendampingan menginginkan belajar kembali di sekolah.

belajar bermaksud membimbing anak-anak Terbukti dengan adanya kegiatan bimbingan

yang ada di daerah tertentu agar dapat belajar belajar yang diadakan oleh KKN BMC

dengan optimal dan terfasilitasi dengan baik. UNNES 2020 anak-anak sangat antusias

Pengumpulan data dilakukan untuk untuk mengikuti bimbingan belajar,

mengetahui pendapat dari siswa dan orang dikarenakan masih bisa bertemu dengan

tua mengenai kebijakan belajar dari rumah. teman sebaya walaupun tetap memperhatikan

Data diperoleh dengan metode wawancara protokol kesehatan, artinya mereka sangat

langsung pada 14 anak dibawah 12 tahun dan merindukan kegiatan belajar mengajar di

12 orang tua. Pemilihan responden sekolah bersama guru. Karena pada dasarnya

dipertimbangkan dari siswa yang mengikuti sekolah adalah tempat berkumpulnya anak-

kegiatan pendampingan belajar KKN BMC anak yang berasal dari berbagai lapisan

UNNES 2020 dengan pertimbangan masyarakat, selain itu, sekolah mempunyai

perbedaan frekuensi materi yang diperoleh pengaruh penting bagi perkembangan anak

dengan mengikuti kegiatan pendampingan terutama dalam perkembangan kognitif dan

belajar dan sebelum mengikuti sosial.(www.sumaterapost.com) Di sekolah

pendampingan belajar. mereka bisa belajar bersama dalam


kelompok, bergaul, bermain dengan teman
C. HASIL DAN PEMBAHASAN sebaya maupun warga sekolah yang lain
terutama guru dengan beragam karakteristik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
Interaksi anak dengan teman-teman di
mendapatkan informasi dampak adanya
sekolah mengajarkan perilaku kerjasama,
pandemi Covid-19 terhadap psikologis anak-
persahabatan, tolong-menolong, saling
anak sekolah usia dini dibawah 12 tahun
membantu teman, maupun kompetisi dan
ketika pelaksanaan kegiatan belajar dari
kemampuan sosialnya di masa depan.
rumah di dampingi orang tua. Sebanyak 14
responden yang telah memberikan

4
Selama pandemi Covid-19 yang dalam belajar pun berkurang, karena mereka
masih berlangsung sampai saat ini, sekolah dapat bermain dan bersosialisasi bersama
untuk tempat kegiatan belajar mengajar di teman meski dalam jumlah yang tidak
tutup guna menekan penyebaran virus Covid- banyak dan tetap memperhatikan protokol
19 di lingkungan sekolah, kemudian kegiatan kesehatan. Sebenarnya kegiatan belajar
belajar mengajar yang semula dilaksanakan mengajar di rumah dapat memberikan
di sekolah kini menjadi belajar di rumah manfaat juga untuk perkembangan kognitif
melalui daring yang didampingi oleh orang dan keterampilan sosial anak yang dibangun
tua. Kegiatan belajar anak di rumah secara dari interaksi yang baik antara anak dan juga
daring dilakukan dengan cara pemberian orang tua atau anggota keluarga yang lain.
tugas melalui pemantauan pendampingan Namun, akan menjadi masalah apabila
oleh guru melalui whatsapp grup, kemudian interaksi antara keduanya tidak berjalan
guru-guru juga bekerja dari rumah dengan dengan baik, seperti contohnya ketidak
berkoordinasi dengan orang tua [Dewi, pahaman orang tua dengan materi pelajaran
Wahyu Aji Fatma,2020]. Anak-anak dibatasi atau bahkan teknologi yang dijadikan sebagai
masuk ke lingkungan sekolah hanya ketika sarana pembelajaran daring sehingga anak-
mereka mengumpulkan tugas yang telah anak kesulitan meminta bantuan kepada
diberikan oleh guru dengan tetap orang tuanya untuk mendampingi belajar
melaksanakan protokol kesehatan. Dengan mereka bahkan sampai anak enggan untuk
adanya penutupan sekolah ini anak tidak belajar.
dapat berinteraksi secara langsung dengan Covid-19 tidak hanya menyerang
teman-teman, dan juga gurunya. kesehatan secara fisik namun juga
Beberapa dari responden berujar sulit menyerang kesehatan psikologis manusia.
melakukan pembelajaran secara daring selain Keadaan ini membawa individu merasa
itu mereka tidak dapat bersosialisasi dengan cemas, takut, khawatir yang berlebihan serta
teman mereka dan tugas yang begitu banyak, berdampak pada psikosomatis lainnya.
100% dari responden menyatakan senang (www.sumaterapost.com) Tentu saja hal ini
dengan adanya kegiatan pendampingan juga dialami oleh anak- anak sebagai
belajar sehingga dapat menstimulus kembali responden yang menyatakan kebosanan dan
semangat belajar, karena frekuensi belajar kejenuhan mereka dalam situasi dan kondisi
yang semakin banyak selain itu rasa bosan seperti sekarang dengan melakukan kegiatan

5
belajar dari rumah bersama orang tua mereka. merekomendasikan anak untuk belajar
Selain itu, anak-anak juga dihadapkan pada langsung di sekolah sehingga anak akan lebih
situasi yang memaksa mereka untuk selalu mudah memahami materi pelajaran dan lebih
waspada pada lingkungan dimana mereka patuh terhadap guru. Dengan adanya
tinggal dan harus bisa beradaptasi dengan kegiatan pendampingan belajar dari rumah
tatanan kenormalan baru dengan cara yang diadakan oleh KKN BMC UNNES
menerapkan protokol kesehatan di segala 2020 diharapkan mampu memberikan
aspek kegiatan, hal inilah yang menimbulkan sebagian kecil solusi dari masalah psikologis
gangguan kesehatan mental anak yang lain anak selama kegiatan belajar dari rumah,
seperti rasa cemas, panik, takut, dan khawatir dimana anak-anak sangat antusias dan senang
yang alami dialami oleh manusia. Apabila dalam mengikuti bimbingan belajar karena
gangguan kesehatan mental ini terus menerus mereka dapat berinteraksi secara langsung
dibiarkan maka akan timbul masalah dengan teman walaupun tetap
kesehatan psikologis anak yang lebih berat memperhatikan protokol kesehatan.
seperti timbulnya depresi akibat stres yang
dialami oleh anak. D. PENUTUP
Begitu pula dengan orang tua siswa
100% menyatakan senang dengan kegiatan Kesimpulan dan Saran

pendampingan belajar hal ini didukung Berdasarkan hasil penelitian dan

dengan 90% orang tua merasa kesulitan pembahasan di atas bahwa dampak adanya

dalam membimbing anak-anaknya belajar pandemi Covid-19 terhadap psikologis anak-

dari rumah, bahkan ada yang menyatakan anak sekolah usia dini dibawah 12 tahun

stres karena tugas anak-anak semakin ketika pelaksanaan kegiatan belajar dari

bertambah setiap harinya, anak-anaknya rumah di dampingi orang tua, sangat

susah diatur, suka menunda-nunda kompleks seperti rasa jenuh dan bosan

mengerjakan tugas, gawai tidak dapat belajar dari rumah bersama orang tua, tidak

dimanfaatkan untuk belajar justru malah hanya itu saja timbul masalah kesehatan

digunakan untuk bermain game, dll, selain itu mental anak yang lain seperti rasa cemas,

juga harus bisa membagi waktu antara panik, takut, dan khawatir karena kondisi

mengurus rumah dan mengajari anak. Oleh adanya tatanan kehidupan baru akibat

karena itu juga, orang tua sangat pandemi Covid-19 yang memaksa mereka

6
harus mematuhi protokol kesehatan di semua Learning Design Dengan Platform
aspek kegiatan. Kegiatan belajar dari rumah Media Sosial Online Sebagai
supaya dapat berjalan dengan efektif Pendukung Perkuliahan Mahasiswa.
dibutuhkan kerjasama yang baik antara guru, Repository Unja.
orang tua dan anak. Dari pihak guru dapat https://repository.unja.ac.id/cgi/users/h
menyusun kegiatan belajar mengajar secara ome?sreen=EPrint::View&eprintid=62
daring yang kreatif baik dari pembuatan soal- 6.
soal latihan untuk anak sehingga dapat
memicu stimulus anak agar semangat belajar Nur Hayati. 2020. Metode Pembelajaran
dan meminimalisir rasa bosan anak. Selain Daring / E-Learning yang Efektif.
itu juga untuk mengatasi masalah Jurusan Ilmu Pendidikan Psikologi dan
keterbatasan gawai sebagai sarana belajar Bimbingan Prodi Bimbingan
alangkah baiknya jika guru mendampingi Konseling. Universitas Pendidikan
langsung kegiatan belajar anak dengan cara Ganesha Singaraja. Indonesia.
mendatangi rumah masing-masing anak. https://sumaterapost.co/dampak-pandemi-
covid-19-terhadap-psikologi-dan-
pendidikan-pada-anak/
E. DAFTAR PUSTAKA
WHO. 2020. (WHO situation report.
Dewi, Wahyu Aji Fatma. 2020. Dampak August.2020). Diakses pada tanggal 19
Covid-19 Terhadap Implementasi Agustus 2020.
Pembelajaran Daring Di Sekolah https://www.who.int/emergencies/diseases/n
Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan Volume ovel-coronavirus-2019/situation-
2 No. 1 April 2020 : 56-61. Universitas reports
Kristen Satya Wacana.
https://edukatif.org/index.php/edukatif
/index

Kuntarto, E. & Asyhar, R. 2017.


Pengembangan Model Pembelajaran
Blended Learning Pada Aspek

You might also like