You are on page 1of 12

1

THE RELATIONSHIPS BETWEEN STUDENT’S KNOWLEDGE OF


PHBS AT SCHOOL WITH THE ATTITUDES TO PREVENT
COVID-19 AT MTSN 1 WEST LOMBOK 2021

Giska Opyaningsih1,Sukardin2, I Gusti Ayu Mirah Adhi3, I Made Eka Santosa4


1,2,3,4
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram
Email :gopyaningsih@gmail.com

Covid-19 stands for Corona Virus Diseases-2019. On March 11, 2020, WHO declared
Covid-19 as a global pandemic. The prevalence of COVID-19 according to WHO (17
January 2021) was 95,556, 561 million positive cases and 2,041,312 million deaths in the
world. Clean and healthy living behavior (henceforth PHBS) such as washing hands properly,
understanding cough ethics, and keeping up health and immune system is one way to prevent
the spread of covid-19. The purpose of this study was to determine students' knowledge about
PHBS at school with attitudes in preventing covid-19 at MTsN 1 West Lombok in 2021.
The method used in this study was descriptive analytic by using a cross sectional
approach with 703 students as population and 106 students as samples obtained through a
random sampling. The questionnaire used to collect data consisted of 16 question items to
gain data about students’ knowledge and 10 question items about their attitude.
The results of this study indicated that most of the respondents were female as many
as 67 people (63.20%) with the highest proportion of good knowledge as many as 90 people
(84%) and positive attitudes as many as 58 people (54.71%).
Based on the results of data analysis in this study, it was found that there was a
relationships between students’s knowledge of PHBS at school with the attitude to prevent
Covid-19 at MTsN 1, West Lombok, 2021.
However, hoping there will be a socialization and health education related to Covid-
19 to gain more knowledge and increase enthusiasm in responding to the COVID-19
pandemic

Keywords: Knowledge, Attitude, PHBS at school, Covid-19


2

HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG PHBS TATANAN


SEKOLAH DENGAN SIKAP DALAM UPAYA PENCEGAHAN
COVID-19 DI MTSN 1 LOMBOK BARAT TAHUN 2021

Giska Opyaningsih1,Sukardin2, I Gusti Ayu Mirah Adhi3, I Made Eka Santosa4


1,2,3,4
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram
Email :gopyaningsih@gmail.com

Intisari
Penelitian ini di latarbelakangi oleh Covid-19 merupakan singkatan dari Corona Virus
Diseases-2019. Pada 11 Maret 2020, WHO telah menyatakan Covid-19 sebagai pandemi
global. Prevalensi kejadian covid-19 menurut WHO (17 Januari 2021) sebanyak 95.556, 561
juta aksus positif dan 2.041,312 juta kasus kematian di Dunia. Perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) merupakan salah satu cara untuk mencegah penyebaran covid-19 dapat berupa
cara mencuci tangan yang baik dan benar, cara menerapkan etika batuk, serta menjaga
kesehatan dan sistem kekebalan tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengetahuan siswa tentang PHBS tatanan sekolah dengan sikap dalam upaya pencegahan
covid-19 di MTsN 1 Lombok Barat Tahun 2021.
Metode pada penelitian ini adalah deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross
sectional dengan populasi 703 siswa dan besar sampel yaitu sebanyak 106 siswa yang
didapatkan secara random sampling. Kuesioner digunakan untuk mengambil data terdiri dari
16 item pertanyaan untuk pengetahuan dan 10 item pernyataan untuk sikap.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin
perempuan sebanyak 67 orang (63.20%) dengan proporsi tertinggi pengetahuan baik
sebanyak 90 orang (84%) dan sikap positif sebanyak 58 orang (54,71%).
Berdasarkan hasil analisa datadalam penelitian ini didapatkan hasil bahawa ada
hubungan. Namun tetap diharapkan adanya sosialisasi dan pendidikan kesehatan terkait
covid-19 untuk memperoleh pengetahuan serta meningkatkan antusias yang lebih tinggi
dalam menyikapi pandemi covid-19.

Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, PHBS tatanan sekolah, Covid-19


3

Latar Belakang kasus meninggal (Dinas Kesehatan Provinsi.


Penyakit novel Corona Virus NTB, 2021).
diidentifikasi pada akhir Desember 2019
Pandemi covid-19 membuat banyak pihak
sebagai kasus baru pneumonia di Wuhan,
berupaya ikut berperan serta dalam mengatasi
China. Covid-19 merupakan nama penyakit
penyebarannya baik pemerintah, sekolah, dan
yang disebabkan oleh virus corona dan nama
seluruh lapisan masyyrakat (Setiawan, 2020).
ini diberikan oleh Word Health Organzation
Dengan banyaknya kasus covid-19 ini, maka
(WHO). Pada 11 Maret 2020, WHO telah
dipandang perlu untuk meningkatkan
menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global
pengetahuan dan sikap dari anak sekolah untk
dan sebagian besar negara di seluruh dunia
mencegah penularan atau penyebaran covid-19
telah mendaftar kasus covid-19, termasuk
di sekolah. Memiliki pengetahuan dan sikap
Indonesia (Alzoubi dkk, 2020).
yang baik tentang covid-19 adalah hal yang
SARS-COV-2 penyebab penyakit covid- sangat penting agar tidak menimbulkan
19 yang hanya berukuran sekitar 120 peningkatan jumlah kasus penyakit Covid-19.
nanometer, diyakini sangat cepat menyerang (Mona Nailul, 2020). Pengetahuan adalah hal
dan menginfeksi tubuh manusia. Berdsarakan yang sangat penting dalam penentuan perilaku
bukti ilmiah yang telah ditemukan, virus seseorang, karena pengetahuan membentuk
corona dapat menular dari manusia ke manusia kepercayaan yang kemudian akan menjadi
melalui percikan batuk/bersin (droplet), orang dasar bagi seseorang dalam mengambil
yang paling beresiko tertular penyakit ini keputusan dan menentukan perilaku terhadap
adalah orang yang kontak erat dengan pasien objek tertentu (Novia, N.W., Yuliastuti, C., &
Covid-19 (Sukesih dkk, 2020). Narsih, S, 2014) .

Prevalensi kejadian Covid-19 menurut Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
situs global WHO (2021), hingga sat ini (17 merupakan sekumpulan perilaku yang
Januari 2021) telah menerima laporan kasus dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
terbaru covid-19, yakni sebanyak 95.556,561 pembelajaran yang menjadikan seseorang,
juta kasus positif Covid-19, 25.241,236 juta keluara, kelompok, atau masyarakat agar
kasus darurat, 68.274,013 kasus sembuh, dan mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di
2.041,312 juta kasus kematian di Dunia. bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
Sementara di Indonesia (17 Januari 2021) mewujudkan kesehatan masyarakat (Peraturan
mengumumkan sebanyak 917,015 kasus Menteri Kesehatan RI Nomor 2269). Menurut
terkonfirmasi positif Covid-19, 74.933 jiwa Razi dkk (2020), perilaku hidup bersih dan
sembuh, 26.282 jiwa kasus kematian. Nusa sehat (PHBS) merupakan salah satu cara untuk
Tenggara Barat mengumumkan total Covid-19 mencegah penyebaran covid-19 dapat berupa
sebanyak 6.547 kasus terkonfirmasi, 991 kasus menerapkan etika batuk, cara melakukan
masih dirawat 5.271 kasus sembuh, dan 314 physical distancing (menjaga jarak fisik), serta
4

menjaga kesehatan dan sistem kekebalan untuk mengantisipasi drop out maka sampel
tubuh. Sebagaimana yang kita ketahui saat ini ditambah 20% sehingga sampel dalam
kasus covid-19 semakin tinggi dan belum penelitian ini menjadi 106 orang.
adanya penanganan atau pengobatan yang
Penelitian ini merupakan penelitian
tepat.
yang bersifat deskriptif analitik dengan
Berdasarkan permasalahan tentang menggunakan studi korelasi dimana peneliti
penyabaran covid-19 di atas, maka peneliti ingin mencari, menjelaskan suatu hubungan
fokus untuk meneliti hubungan pengetahuan antar variabel, memperkirakan, dan menguji
siswa tentang PHBS tatanan sekolah dengan berdasarkan teori yang ada.,
sikap dalam upaya pencegahan covid-19 di
Tahapan-tahapan pengumpulan data
MTsN 1 Lombok Barat tahun 2021.
dalam penelitian ini yaitu Tahap persiapan,
Metode penelitian pelaksanaan dan pengelolaan data.
Menurut Sugiyono (2015) obyek Hasil
penelitian merupakan suatu atribut atau
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Responden
penilaian orang, obyek atau kegiatan yang
Berdasarkan Jenis Kelamin di MTsN 1
mempunyai variasi tertentu yang telah
ditentukan oleh peneliti untuk kemudian Lombok Barat Tahun 2021
dipelajari dan ditarik kesimpulan). Pada
penelitian ini yang menjadi subjek adalah No Jenis kelamin Frekuensi %
1 Laki-laki 39 36.80
siswa di MTsN 1 Lombok Barat tahun 2021. 2 Perempuan 67 63.20
Total 106 100
Populasi dalam penelitian ini adalah Sumber : Data Primer 2021
semua siswa MTsN 1 Lombok Barat tahun
2021. Dari tabel 1.1 di atas diketahui bahwa,

Dalam penelitian ini teknik sebagian besar responden berjenis kelamin


pengambilan sampel yang digunakan adalah perempuan yaitu sebanyak 67 orang (63.20%).
probability sampling yaitu simple random
sampling adalah jenis penarikan simple Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Responden
dengan cara random sederhana yang biasanya Berdasarkan Umur di MTsN 1 Lombok
penarikan ini menggunakan teknik undian
Barat Tahun 2021
yang di anggap cara yang sederhana
(Pamungkas, 2017). Sampel pada penelitian
ini di tentukan dengan Rumus

N 703 No Umur (thn) Jumlah %


n= 2 = 2 = 88 1 12 35 33.02
1+ N (d ) 1+ 703(0,10) 2 13 35 33.02
3 14 36 33.96
5

Total 106 100 Dari tabel 1.4 di atas menunjukkan bahwa


Sumber: Data primer 2021
sebagian besar tingkat pengetahuan responden
Dari tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa tentang PHBS tatanan sekolah yaitu sebanyak
jumlah responden terbanyak adalah berumur 90 orang (84%).
14 tahun yaitu sebanyak 36 orang (33.96%).
Tabel 1.5 Distribusi Frekuensi Responden
Distribusi responden berdasarkan kelas Berdasarkan Sikap Dalam Upaya

Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi Responden Pencegahan Covid-19 di MTsN 1 Lombok

Berdasarkan Kelas di MTsN 1 Lombok Barat Tahun 2021

Barat Tahun 2021 No Kriteria Jumlah %


1 Positif 58 54,71 %
2 Negatif 48 45,29 %
No Pekerjaan Jumlah % Total 106 100 %
1 VII D 35 33.02 Sumber : Data Primer 2021

2 VIII A 35 33.02
Dari tabel 1.5 di atas menunjukkan bahwa
3 IX A 36 33.96
sebagian besar sikap responden tentang dalam
Total 106 100
upaya pencegahan covid-19 yaitu positif
Sumber : Data Primer 2021
sebanyak 58 orang (54,71%).
Dari tabel 1.3 di atas menunjukkan bahwa
Tabel 1.6 Tabulasi Silang Pengetahuan
responden terbanyak adalah kelas IX A yaitu
dengan Sikap Dalam Upaya Pencegahan
sebanyak 36 orang (33.96%).
Covid-19 di MTsN 1 Lombok Barat Tahun
Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi Responden
2021
Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang

PHBS Tatanan Sekolah di MTsN 1 Lombok Pengetahuan Total Sikap To


F % F
Barat Tahun 2021 Baik 84 84 Positif 58 54
Cukup 5 9,40 Negatif 48
No Kriteria Jumlah % Kurang 2 6,60
106
1 Baik 90 84 Total 106 100 Total
2 Cukup 10 9.40 Sumber : Data Primer 2021
3 Kurang 6 6.60
Total 106 100 Tabel 1.6 menunjukkan bahwa dari 90
Sumber : Data Primer 2021 responden yang berpengetahuan baik tentang
PHBS tatanan sekolah sebagian besar
6

memiliki sikap yang positif dalam upaya Test Statisticsb


pencegahan covid-19.
pengetahuan
HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWA
TENTANG PHBS TATANAN SEKOLAH – sikap
DENGAN SIKAP DALAM UPAYA Z -8.949a
PENCEGAHAN COVID-19 DI MTSN 1
LOMBOK BARAT TAHUN 2021 Asymp. Sig. (2-
.000
tailed)
Untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan pengetahuan siswa tentang phbs a. Based on positive ranks.
tatanan dengan sikap dalam upaya pencegahan
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
covid-19 di mtsn 1 lombok barat tahun maka
nilai t-hitung dikonsultasikan dengan nilai t-
tabel. Nilai t-tabel ditentukan oleh derajat Berdasarkan tabel 4.5 di atas, didapatkan t-
kebabasan dari besaran sampel yang
digunakan yaitu 106 siswa mtsn 1 lombok hitung sebesar nilai p = 0,000 kurang dari
barat.
0,005 (p>α), sehingga Ha diterima dan HO
Tabel 2.1 tabel hasil uji statistic
Wilcoxon Signed Ranks Test ditolak. Maka hasil pengujian hipotesis di atas

Ranks dapat diinterpretasikan bahwa ada hubungan

Sum pengetahuan phbs tatanan sekolah dengan


Mean of
N Rank Ranks sikap dalam upaya pencegahan covid-19 di

pengetah Negati MTSN 1 Lombok Barat tahun 2021.


53.5 5671.
uan – ve 106a
0 00
sikap Ranks PEMBAHASAN
Positi 1. Pengetahuan siswa Tentang
b
ve 0 .00 .00
PHBS tatanan Sekolah
Ranks
Ties 0c Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan terhadap 106 menunjukkan bahwa
Total 106 pengetahuan siswa tentang PHBS tatanan
a. pengetahuan sekolah adalah Baik sebanyak 90 orang
dengan persentase (84%), Cukup sebanyak 10
< sikap
orang dengan persentase (9,40%), Kurang
b. pengetahuan sebanyak 6 orang dengan persentase (6.60%).
> sikap Berdasarkan hasil yang didapatkan ini jelas
c. pengetahuan menunjukan bahwa tingkat pengetahuan
siswa tergolong baik.
= sikap
Menurut Wawan, A. (2010),

pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu”

dan ini terjadi setelah orang melakukan

pengeinderaan terhadap suatu objek tertentu.


7

Penginderaan terjadi melalui panca indera formal, sebagaimana yang diungkapkan oleh

manusia, yaitu indera penglihatan, Putriani (2010), dalam penelitiannya

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. menyebutkan faktor-faktor yang

Sebagian besar pengetahuan manusia mempengaruhi pengetahuan remaja tentang

diperoleh melalui mata dan telinga. Daya serap PHBS tatanan sekolah anatara lain yaitu:

panca indera manusia tidaklah sama. Masing- informasi dari media massa 64,2%, pengaruh

masing panca indera manusia memiliki orang terdekat 32,5%, orang tua 35,5%, teman

karakteristik tersendiri dalam daya serap 32,3%, dan dari diskusi sebesar 31,5%.

pembelajaran. Proses belajar seseorang,


Teori diatas diperkuat teori lain yang
dengan menggunakan indera penglihatan
dikemukakan oleh Sarjono, Y. (2006),
mencapai 82%, penginderaan 11%, peraba
mengungkapkan bahwa seseorang yang
3,5%, perasa 2,5%, dan penciuman 1%
berpendidikan rendah belum tentu
(Wiroatmojo dan Sasonohardjo, 2002).
pengetahuannya kurang karena belajar tidak

Menurut Notoadmodjo, S. (2007), terbatas pada pendidikan di sekolah saja tetapi

bahwa dasar terbentuknya pengetahuan adalah juga melalui pengalaman dalam pergaulan di

logika yaitu pengkajian terhadap suatu objek luar sekolah. Sebagaimana hasil penelitian 90

untuk berfikir secara mendalam yang responden (84%) berpendidikan SMP dan

dilakukan dengan cara metode-metode tertentu memiliki pengetahuan baik, hal ini disebabkan

kemudia penalaran yaitu kemampuan manusia kaena mereka saling bertukar pikiran dengan

untuk mencoba, merasa dan mengembangkang remaja-remaja yang lain yang latar belakang

pengetahuan yang merupakan rahasia-rahasia pendidikannya lebih tinggi dari mereka,

alam melalui Bahasa dan pikiran. mereka seing mengikuti tayangan televise,

mendengarkan radio, dan internet.


Berdasarkan teori pengetahuan

Noatmodjo, S. tersebut membuktikan bahwa Hal tersebut diatas diperkuat lagi

pengetahuan tidak hanya didapatkan dari dengan teori yang dikemukakan oleh

pendidikan formal seperti di bangku sekolah Noatdmodjo, S. (2007) menyatakan bahwa

tetapi bisa didapatkan melalui pendidikan nor pengetahuan dapat dipengaruhi oleh
8

pengalaman, keyakinan, social budaya, serta Berdasarkan penelitian yang telah

umur yang mempengaruhi perkembangan dilakukan terhadap 106 menunjukkan bahwa

intelektual serta aspek fisiologis yang mana sikap siswa dalam upaya pencegahan covid-19

mennetukan dalam mendapatkan pengetahuan. adalah sebagian besar responden memiliki

Sebagaimana dalam penelitian yang telah sikap positif sebanyak 58 orang (54,71%).

dilakukan menunjukan bahwa 36 (33.96%)


Menurut Azwar, S. (2011), Sikap
responden yang berada pada umur 14 tahun
adalah suatu pola perilaku, tendensi atau
yang merupakan fase remaja awal yang
kesiapan antisipatif, predisposisi untuk
mempunyai pengetahuan baik. Hal ini terkait
menyesuaikan diri dalam situasi social atau
dengan rentang umur 12-14 tahun yang
respon terhadap stimulus social yang telah
merupakan usia remaja awal dan bisa
terkodisikan.
dikatakan bahwa pada usia ini kemampuan
Djamaludin, A. (2003) menggambarkan
fisiologis dan psikososialnya semakin baik.
hubungan pengetahuan dan sikap berikut:
Hal ini didukung juga oleh Supartini, Y.
adanya pengetahuan tentang sesuatu hal
(2004), yang menyatakan bahwa usia remaja
meyebabkan orang mempunyai sikap positif
awal mempengaruhi peran dalam kemampuan
atau negative terhadap hal tersebut. Kalua
fisiologis maupun psikososial.
seseorang tidak mengetahui sesuatu hal
Hasil penelitian ini sejalan dengan
dengan jelas maka sulit bagi seseorang
penelitian yang dilakukan oleh Siska
tersebut untuk menentukan sikap.
Damayanti (2014) yang berjudul hubungan
Selain tingkat pengetahuan, sikap
pengetahuan ibu rumah tangga dan peran
responden yang positif tersebut dilator
kader dengan PHBS dalam rumah tangga yang
belakangi juga oleh adanya pengaruh orang
menunjukkan pengetahuan paling tinggi
lain danmedia amsa. Hal ini dilator belakangi
sebanyak 80 (94,23%).
oleh tinginya kepedulian satu smaa lain dalam
2. Sikap Siswa Dalam Upaya Penegahan
mengupayakan pencegahan covid-19, dimana
Covid-19.
sebagian besar dari mereka saling bertukar

pikiran, mengikuti tayangan telivisi, dan


9

mencari informasi terbaru melalui media Penelitian ini sejalan dengan

massa atau internet. penelitian yang dilakukan oleh Nuril Endi

Rahman (2021) dimana para responden


Hal ini sejalan dengan penelitian Sari
memiliki pengetahuan yang baik dengan sikap
2020 sebanyak 201 orang memiliki
stigma dengan kategori positif, tinggi terhadap
pengetahuan yang baik (98%) dan sikap positif
mantan penderita dan penderita Covid-19
(96%) mengenai pandemic covid-19 (Sari et
sebanyak 48 (47,5) responden.
al. 2020). Penelitian Kabede 2020 mayoritas,

170 (68%) merasa bermanfaat dan penting Sikap siswa dalam upaya pencegahan

untuk mengendalikan covid-19 (Kabede et al., Covid-19 seluruh responden memiliki sikap

2020). yang positif, terlihat dari banyaknya siswa

yang menjawab soal dengan baik. Hal ini


Penelitian Yanti 2020 yaitu mayoritas
dapat disebabkan oleh beberapa faktor
masyarakat Indonesia (59%) memiliki sikap
diantaranya pengalaman pribadi seseorang
positif tentang social distancing untuk
yang belum pernah terkena atau keluarga yang
mencegah penularan covid-19 (Yanti et al.,
anggotanya belum pernah terinfeksi covid-19
2020). Notoadmodjo (2014) menyebutkan
sehingga mengambil sikap yang positif dalam
bahwa sikap merupakan konsep yang sangat
mencegah covid-19.
penting dalam komponen sosio-psikologis,

karena merupakan kecenderungan bertindak 3. Hubungan Pengetahuan Siswa

dan berpersepsi. Tentang PHBS tatanan sekolah

Dengan Sikap Dalam Upaya


Menurut Azwar (2011) menyatakan
Pencegahan covid-19 Di MTsN 1
bahwa terdapat beberapa faktor yang
Lombok Barat Tahun 2021
mempengaruhi pembentukan sikap seseorang,
Berdasarkan penelitian yang telah
antara lain pengalaman pribadi, pengaruh
dilakukan terhadap 106 menunjukkan bahwa
orang lain, kebudayaan, media massa dan
terdapat hubungan yang signifikan antara
faktor emosional.
pengetahuan siswa tentang PHBS tatanan

sekolah dengan sikap dalam upaya pencegahan


10

covid-19 di MTsN 1 Lombok Barat, semakin bijaksana, semakin positif juga

dibuktikan dengan hasil uji Wilcoxon sikapnya dalam merespon suatu hal.

didapatkan nilai p adalah 0,000 atau nilai p


Hasil penelitian hubungan
(0,000) < a (0,05).
pengetahuan siswa tentang PHBS tatanan

Banyak faktor yang mempengaruhi sekolah dengan sikap dalam upaya pencegahan

sikap siswa tergantung dari faktor yang Covid-19 si MTsN 1 Lombok Barat nilai p

mempengaruhinya, bukan hanya dari faktor adalah 0,000 atau nilai p (0,000) < a (0,05)

pengetahuan namun dapat juga dari faktor yang artinya ada hubungan antara pengetahuan

lainnya seperti, pengalaman pribadi, pengaruh dan sikap dalam upaya pencegahan covid-19

orang lain, atau kebudayaan di lingkungan di MTsN 1 Lombok Barat Tahun 2021.

(Azwar, 2011).
Hasl ini sejalan dengan pengetahuan

Hal ini sesuai dengan pendapat bahwa semakin tinggi pengetahuan responden

Noatmodjo, S. (2003) yang mengatakan bahwa tentang PHBS tatanan sekolah terlihat dalam

sikap seseorang tidak lepas dari faktor yang respon yang ditunjukan sehari-hari yang

mempengaruhinya yaitu pengetahuan, umur, nantinya berpengaruh terhadap kemampuan

dan pendidikan. Pengetahuan timbul karena dalam upaya pencegahan covid-19.

adanya rasa ingin tahu dalam diri seesorang Pengetahuan atau kognitif merupakan domain

tergantung pada tingkat pendidikan yang yang sangta penting bagi terbentuknya sikap

diperolehnya. Semakin tinggi pendidikan seseorang, dan sikap yang didasari dengan

maka semakin tinggi pula pengetahuannya pengetahuan akan lebih langgeng dari pada

maka semakin negative juga sikapnya terhadap sikap yang tidak didasari oleh pengetahuan

suatu hal begitu juga sebaliknya. Selain itu (Wawan, A. 2010).

juga dikuatkan oleh teori Agung (2008),


Hasil penelitian ini terdukung dari
bahwa pada rentang umur 12-16 tahunn bisa
hasil penelitian yang dilakukan oleh Erika
dikatakan bahwa pada usia ini kemampuan
Emrina dkk (2020) dalam penelitiannya
fisiologis dan psikososialnya baik dan semakin
tentang pengetahuan dan sikap yang
bertambah umur seseorang maka akan
berhubungan dengan resiko tertular covid-19
11

pada masyarakat Sulawesi Utara yang nilai p=0.004 (< 0,05) dan X hitung = 15,331

menyatakan bahwa tingkat pengetahuan > X Tabel 3,841. Artinya ada hubungan antara

masyarakat Sulawesi Utara tentang covid-19 pengetahuan masyarakat dengan kepatuhan

mayoritas berada pada kategori baik yaitu 388 menggunakan masker. Hasil penelitian ini

orang (95,8%, dan untuk hasil sikap sesuai dengan penelitian Suryaningnorma dkk

masyarakat Sulawesi Utara menunjukan (2009) variabel pengetahuan memebrikan

bahwa mayoritas masyarakat memiliki sikap pengaruh yang signifikan terhadap perilaku

yang positif yaitu 396 orang (97,8%). kepatuhan.

Penelitian ini juga sejalan dengan KESIMPULAN

penelitian Devi Pramita Sari, dkk (2020) yang Pengetahuan siswa tentang PHBS

meneliti tentang hubungan antara pengetahuan tatanan sekolah, sebagian besar memiliki

masyarakat dengan kepatuhan penggunaan pengetahuan yang baik sebanyak 90 orang

masker sebagai upaya pencegahan penyakit dengan persentase 84%., Sikap siswa dalam

covid-19 di Ngronggah yang menyatakan upaya pencegahan covid-19, sebagian besar

bahwa masyarak RT03/RW08 memiliki memiliki sifat yang positif sebanyak 58 orang

pengetahuan yang baik sebanyak 43 responden dengan persentase 54,71%.. Ada hubungan

(69,35%) dan sebagian besar masyarakat patuh antara pengetahuan siswa tentang PHBS

menggunakan masker yaitu sebanyak 46 tatanan sekolah dengan sikap siswa dalam

responden (74,19%). Berarti dari hasil yang upaya pencegahan covid-19 yang dibuktikan

sudah didapat dapat diketahui bahwa ada dari hasil uji statistic nilai p dari wilxocon

hubungan antara pengetahuan masyarakat sebesar dimana nilai p = 0,000 kurang dari

dengan kepatuhan menggunakan masker hal 0,005 (p>α), sehingga Ha diterima.

ini dapat dibuktikan dengan hasil analisis DAFTAR PUSTAKA


bivariate untuk mneguji hubungan Alzoubi H, e. a. (2020). Covid
19 knowledge, Attitude
pengetahuan dengan kepatuhan masyarakat and Practice among
Medical and Non-
menggunakan masker dengan uji chi-square Medical University
Students in Jordan.
menggunakan fisher exact yang memebrikan Journal Of Pure and
Applied Microbiology.
12

Arikunto. 2010. Manajemen Mona, Nailul. (2020). Konsep


penelitian. Jakarta: Isolasi Dalam Jaringan
PT Rineka Cipta Sosial Untuk
Meminimalisasi Efek
Dahlan A K, &. U. (2015). Contagious (kasus
Ajaran Keterampilan penyebaran virus
Dasar Praktik corona di Indonseia)
Kebidanan. Malang: Jurnal Sosial
Inti Media. Humaniora Terapan 2
(2) 117-125
Data Perkembangan Jumlah Siswa doi:https://doi.org/10
dan Mutasi Mauk atau .7454/jsht.v2i2.86.
Keluar Siswa Tahun
ajaran 2020/2021 Notoadmodjo, 2012.Metodologi
Penelitan Kesehatan
Departemen Kesehatan, R. Edisi Revisi. Jakarta:
(2015). Pedoman Rineka Cipta.
Pengelolaan Promosi
Kesehatan Dalam Novita, N.W., Yuliastuti, C., &
Pencapaian Perilaku Narsih, S. (2014).
Hidup Bersih Dan Tingkat Pengetahuan
Sehat. Jakarta: Pusat Tentang TB Paru
Promosi Kesehatan Mempengaruhi
Departemen RI. Penggunaan Masker Di
Ruang Paru Rumkital
Hidayat, A. (2015). Metode Dr. Ramelan Surabaya.
Penelitian Kebidanan Jurnal Ilimiah.
dan Teknik Analisa
Data. Jakarta: Salemba Nursalam. 2016. Metodologi Ilmu
Medika. Keperawatan. Edisi 4.
Jakarta: Salemba
Kementerian Dalam Negeri (2020) Medika.
Pedoman Umum
Mengahdapi Pandemi
Covid-19 Bagi
Pemerintah Daerah. Wulandari, dkk (2020). Hubungan
Diambil dari Karakteristik Individu
https://www.kemendagri Dengan Pengetahuan
.go.id/documents/covid Tentang Pencegahan
- Coronavirus Disease
19/Buku_PEDOMAN_Covid- 2019. Pada Masyarakat
19_KEMENDAGRI.pdf. di Kalimantan Selatan.

You might also like