Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The impact of the Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pandemic requires
educational institutions to implement Learning from Home (BDR) activities through the online
distance learning method (PJJ daring) using e-learning. Educational institutions that have
been using direct communication in learning have switched to learning using online media
(mediated communication). Some communication media in e-learning can only run in
synchronous or asynchronous mode, some others can run in both modes. This study aims to
determine the preferences of educators and students in choosing the type and communication
media used in e-learning in the implementation of BDR. Qualitative methods with a
comparative descriptive approach are used to describe and compare the functions, advantages
and disadvantages of each communication media as well as to see the preferences for the use
of communication media in online distance learning. The learning process that occurs today,
mostly uses a hybrid communication mode that combines synchronous and asynchronous
communication. In choosing communication media that are used for PJJ daring (e-learning),
educators consider several factors, including: data quota consumption, user friendly, network
infrastructure conditions, and conformity to learning activities. So that educators and students
have high preferences for several applications such as Whatsapp, Zoom Meeting, Google Meet,
Microsoft team, Google Clasroom, Google forms, Quizziz to be used together.
Abstrak
Dampak dari pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) mengharuskan satuan
pendidikan menerapkan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) melalui metode pembelajaran
jarak jauh dalam jaringan (PJJ daring) menggunakan e-learning. Komunikasi dalam
pembelajaran yang selama ini dilakukan secara langsung (direct communication) beralih ke
pembelajaran menggunakan media daring (mediated communication). Sebagian media
komunikasi dalam e-learning hanya dapat berjalan pada mode synchronous atau
asynchronous, sebagian yang lain dapat berjalan pada kedua mode. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui preferensi pendidik dan peserta didik dalam memilih tipe dan media
komunikasi yang digunakan dalam e-learning pada pelaksanaan BDR. Metode kualitatif
dengan pendekatan deskriptif komparatif digunakan untuk menggambarkan dan
membandingkan fungsi, kelebihan dan kekurangan masing-masing media komunikasi serta
melihat preferensi penggunaan media komunikasi dalam PJJ daring. Proses pembelajaran yang
berlangsung saat ini, sebagian besar menggunakan mode komunikasi hybrid yang
mengkombinasikan komunikasi synchronous dan asynchronous. Dalam memilih media
komunikasi yang dimanfaatkan untuk PJJ daring (e-learning), pendidik mempertimbangkan
beberapa faktor, antara lain: konsumsi kuota data, kemudahan penggunaan (user friendly),
kondisi infrastruktur jaringan, serta kesesuaian dengan aktivitas pembelajaran. Sehingga
146
Muhammad Hanif Fahmi
pendidik dan peserta didik memiliki preferensi yang tinggi terhadap beberapa aplikasi seperti
Whatsapp, Zoom Meeting, Google meet, Microsoft team, Google Clasroom, Google form,
Quizziz untuk digunakan secara bersama-sama.
Kata Kunci: komunikasi synchronous, komunikasi asynchronous, Belajar Dari Rumah, PJJ
daring, E-learning
147
JURNAL NOMOSLECA
Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020
belum ada wacana dari Kemendikbud untuk rata hanya untuk pemenuhan dan hanya
meliburkan sekolah, meskipun jumlah kasus sekedar menuntaskan proses pembelajaran
terus naik. Surat edaran Mendikbud no. 3 selama satu semester. Dengan kata lain
tahun 2020 yang diterbitkan tanggal 9 maret banyak tindakan permisif dalam proses
2020 hanya menekankan pada satuan pembelajaran karena kondisi dikategorikan
pendidikan untuk menyediakan fasilitas cuci dalam keadaan tidak biasa dan kondisi luar
tangan pakai sabun (CTPS) dan penerapan biasa.
perilaku hidup bersih sehat (PHBS)
dilingkungan satuan pendidikan. Ketika surat edaran tersebut
dikeluarkan, Dirjen PAUD, Pendidikan
Meskipun begitu, beberapa kepala Dasar, dan Menengah Kemendikbud
daerah mengambil inisiatif untuk meliburkan mencatat sebanyak 97,6 % sekolah sudah
sekolah selama 2 minggu, antara lain Provinsi memberlakukan pembelajaran jarak jauh.
DKI Jakarta, Provinsi Jawa Tengah, Banten, Sedangkan yang 2,4 % belum melakukan
Kota Bogor, kota Bekasi (Tempo, 2020). karena daerahnya belum terjangkit atau
Setelah itu, baru pada tanggal 24 maret 2020, karena perangkat pendukung tidak memadai.
Mendikbud mengeluarkan Surat Edaran No. Lembaga pendidikan mengalami kegaduhan
4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan dikarenakan format pendidikan yang selama
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran ini terbiasa dengan tatap muka tidak bisa
Coronavirus Disease (Covid-19) yang dilakukan secara massif. Selain itu, juga
diantaranya mengatur tentang proses belajar sempat mengalami kebuntuan dalam hal
dari rumah. pembelajaran dari rumah.
152
Muhammad Hanif Fahmi
banyak digunakan dalam PJJ daring antara antara lain manajemen materi, proses dan
lain tersaji dalam tabel 2. evaluasi pembelajaran serta mengelola tugas
dan ujian (Fahmi & Cipta, 2020). Untuk
Tabel 2 Media Komunikasi PJJ Daring dapat menggunakan moodle, maka sekolah
harus menginstall aplikasi ini pada server
Nama Tipe Kategori atau hosting yang dimiliki oleh sekolah.
Komunikasi Moodle memiliki fitur yang sangat lengkap
Whatsapp Synchronous Instan yang dibutuh dalam pelaksanaan PJJ daring,
(WA) dan Messaging, tetapi dibutuhkan keahlian yang baik untuk
asynchronous VoIP maintenance dan penggunaannya serta
Zoom Synchronous Video infrastruktur yang memadai. Sehingga
Meeting Conferencing sekolah dan pendidik yang belum pernah
Google Synchronous Video mengimplementasikan moodle, akan sulit
Meet Conferencing mengadopsinya dalam waktu singkat untuk
Microsoft Synchronous Video digunakan dalam pembelajaran dari di masa
Team Conferencing pandemi covid-19.
Google Asynchronous LMS
Clasroom Berbeda dengan moodle, google
Edmodo Asynchronous LMS classroom dan edmodo adalah aplikasi
Moodle Asynchronous LMS berbasis cloud yang dapat digunakan secara
Youtube Synchronous Streaming langsung oleh pendidik tanpa perlu proses
dan Video, Video installasi. Pendidik dan peserta pendidik
Asynchronous on Demand cukup mendaftarkan diri atau membuat akun
Google Asynchronous Formulir (sign up) melalui website. Kedua aplikasi ini
Form cloud juga lebih user friendly sehingga lebih mudah
Google Asynchronous Penyimpanan digunakan. Kekurangannya, pihak sekolah
Drive cloud tidak dapat memantau proses pembelajaran
yang terjadi seperti yang dapat dilakukan
Quizziz Asynchronous Gamifikasi
pada moodle. Selain itu LMS tidak dapat
Tugas
secara interaktif dalam berkomunikasi.
Gmail Asynchronous Email
Sehingga pada awal pembelajaran,
mayoritas pendidik akan membuat Whatsapp
Tabel 2 menunjukkan bahwa satu Group (WAG) yang beranggotakan peserta
aplikasi dapat digunakan hanya untuk salah pendidik, jika peserta pendidik sudah
satu mode komunikasi yaitu synchronous memungkinkan untuk menggunakan HP
atau asynchronous saja. Tetapi terdapat juga sendiri. Untuk sekolah dasar, maka anggota
aplikasi-aplikasi yang dapat berjalan untuk WAG biasanya adalah orang tua peserta
tipe komunikasi synchronous dan pendidik. Setelah itu komunikasi dan
asynchronous, bergantung pada kebutuhan. aktivitas pembelajaran dilakukan di dalam
WAG tersebut.
Sebelum masa pandemi covid-19, jika
kita membicarakan e-learning, pembelajaran Komunikasi yang dilakukan melalui
jarak jauh, atau pembelajaran daring, maka WAG lebih banyak dalam bentuk
berasosiasi sangat erat dengan penggunaan asynchronous antara lain berinteraksi, diskusi
Learning Management System (LMS) seperti grup dan menyampaikan pengumuman dan
moodle, google classroom atau Edmodo. informasi melalui pesan teks. WA juga
LMS lebih difungsikan sebagai media digunakan untuk memberikan materi melalui
komunikasi asynchrounus yang digunakan pesan suara dan menu berbagi file (gambar,
untuk mengelola pembelajaran secara daring, video atau dokumen). Pendidik juga dapat
153
JURNAL NOMOSLECA
Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020
memberikan penugasan melalui pesan teks lagi. Dimana pelajaran tersebut biasanya
berisi tugas yang harus dikerjakan disertai diajarkan oleh beberapa pendidik. Orang tua
intruksi pengerjaan. Kebanyakan pendidik juga harus berkomunikasi melalui grup WA
memberikan materi dan tugas sesuai dengan dengan pendidik.
kurikulum dan jadwal pelajaran yang sudah
ditentukan diawal tahun ajaran. Maka tidak heran jika penelitian yang
dilakukan Mirzon Daheri, dkk.
Alternatif lain, pendidik biasanya menyimpulkan bahwa mayoritas (41,2%)
menambahkan external link yang orang tua meyakini bahwa pembelajaran
mengarahkan peserta pendidik pada materi menggunakan Whatsapp tidak efektif,
yang tersimpan di google drive atau youtube. sedangkan 33,3% orang tua meragukan
Pendidik sebelumnya telah membuat materi efektifitasnya (Daheri et al., 2020).
berupa file yang diupload ke google drive.
Beberapa pendidik membuat materi berupa Meskipun demikian, WA tetap
video yang dapat dilihat di youtube. menjadi pilihan utama pendidik dan peserta
didik dalam melakukan komunikasi dan
Sedangkan dalam melakukan interaksi. Karena WA mudah digunakan
assessment atau evaluasi pembelajaran sehingga pendidik tidak perlu menjelaskan
biasanya pendidik membuat penugasan atau lagi cara penggunaan WA kepada peserta
membuat soal yang dikirim melalui WA, pendidik dan orang tua/wali. Hal ini tidak
kemudian peserta pendidik mengerjakan di terlepas dari popularitas WA yang sangat
buku tulis masing-masing. Hasilnya di foto tinggi, dimana WA merupakan salah satu
dan dikirim melalui WA atau melalui google media sosial dengan pengguna global
form, google classroom, moodle, Edmodo, sebanyak 2 miliar orang. Sedangkan
atau email. pengguna aktif di Indonesia sebanyak 84%
dari 175,4 juta pengguna internet di Indonesia
Metode lain yang banyak diterapkan (Kemp, 2020). Bahkan bermedia melalui
dalam penugasan atau evaluasi belajar, WAG sudah menjadi gaya hidup dan ritual
pendidik membuat kuis menggunakan fitur baru yang tidak dapat ditinggalkan untuk
kuis yang ada pada LMS seperti moodle, meningkatkan eksistensi dan mengisi waktu
google classroom atau Edmodo. Beberapa luang (Setiyaningsih & Jatmikowati, 2019).
pendidik juga membuat kuis yang lebih Selain itu dari sisi biaya, WA juga relatif
interaktif dan menarik dengan aplikasi lebih murah karena tidak membutuhkan
quizziz. Aplikasi ini menerapkan konsep kuota yang besar.
gamifikasi kuis sehingga dalam mengerjakan
soal peserta pendidik seperti sedang bermain Sebenarnya sekolah dalam hal ini
game. pendidik dapat memanfaatkan pendekatan
pembelajaran daring yang lebih humanis
Metode pembelajaran seperti ini dengan menggunakan media komunikasi
sangat menuntut kemandirian peserta synchronous seperti zoom meeting, google
pendidik dalam belajar. Peserta pendidik meet, Microsoft team, atau juga
harus aktif membaca, melihat video dan menggunakan WA melalui live chat atau
mengerjakan tugas. Selain itu peran orang video call/video conference. Aplikasi-
tua/wali juga menjadi sangat sentral, terutama aplikasi tersebut awalnya didesain untuk
pada level pendidikan tingkat dasar. Orang melakukan rapat online, tetapi pada masa
tua harus mampu manggantikan peran pandemi covid-19, banyak pendidik dan
pendidik untuk menjelaskan seluruh materi lembaga pendidikan memanfaatkannya untuk
pelajaran mulai dari Bahasa Indonesia, melakukan pembelajaran dan webinar.
matematika, Bahasa inggris, PJOK, Bahasa
daerah, kesenian, TIK, dan masih banyak
154
Muhammad Hanif Fahmi
155
JURNAL NOMOSLECA
Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020
Google Meet atau Microsoft Team. pendidik dan peserta didik memiliki
Kegiatan pembelajaran yang preferensi yang tinggi terhadap beberapa
dilakukan menggunakan live chat aplikasi, yaitu: Whatsapp, Zoom Meeting,
WA (Synchronous) Google meet, Microsoft team, Google
e) Peserta didik mengerjakan latihan Clasroom, Google form, Quizziz.
soal pada quizziz atau google
classroom DAFTAR PUSTAKA
f) Peserta didik mempelajari materi
untuk pertemuan berikutnya Aji, R. H. S. (2020). Dampak Covid-19 pada
Pendidikan di Indonesia: Sekolah,
PENUTUP Keterampilan, dan Proses Pembelajaran.
Salam: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-
Simpulan Dan Saran I., 7(5), 395–402.
Tipe komunikasi dalam metode PJJ Almah, U., Thohari, M. I., & Lismanda, Y. F.
daring dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tipe (2020). Pemanfaatan teknologi
komunikasi synchronous dan tipe komunikasi pembelajaran pendidikan agama islam
asynchronous. Tipe komunikasi synchronous di tengah masa pandemi covid-19
terjadi ketika proses pembelajaran antara berbasis social distancing di smkn 5
pendidik dan peserta didik dilakukan pada Malang. Vicratina: Jurnal Pendidikan
saat yang sama. Sedangkan komunikasi Islam., 5(10), 134–142.
asynchronous terjadi ketika pendidik dan
peserta didik tidak bertemu pada ruang virtual Arifa, F. N. (2020). Tantangan Pelaksanaan
secara bersamaan. Pemilihan tipe komunikasi Kebijakan Belajar Dari Rumah Dalam
tersebut dipengaruhi oleh media komunikasi Masa Darurat Covid-19. Info
yng digunakan oleh pendidik dan peserta Singkat;Kajian Singkat Terhadap Isu
didik. Aktual Dan Strategis, XII(7/I), 6.
Retrieved from
Berdasarkan hasil penelitian yang http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_
dilakukan, menunjukkan bahwa proses singkat/Info Singkat-XII-7-I-P3DI-
pembelajaran yang berlangsung saat ini, April-2020-1953.pdf
sebagian besar mengkombinasikan kedua tipe
komunikasi synchronous dan asynchronous. Asmuni, A. (2020). Problematika
Kombinasi tipe komunikasi ini sering disebut Pembelajaran Daring di Masa Pandemi
sebagai komunikasi hybrid. Karena Covid-19 dan Solusi Pemecahannya.
komunikasi ini diterapkan pada PJJ daring, Jurnal Paedagogy, 7(4).
maka dapat juga diistilahkan PJJ daring
hybrid. Astini, N. K. S. (2020). Tantangan Dan
Peluang Pemanfaatan Teknologi
Dalam memilih media komunikasi Informasi Dalam Pembelajaran Online
yang dimanfaatkan untuk PJJ daring (e- Masa Covid-19. Cetta: Jurnal Ilmu
learning), pendidik mempertimbangkan Pendidikan, 3(2), 241–255.
beberapa faktor, antara lain: (1) konsumsi
kuota data, (2) kemudahan penggunaan (user Ayuni, D., Marini, T., Fauziddin, M., &
friendly), dan (3) kondisi infrastruktur Pahrul, Y. (2020). Kesiapan Guru TK
jaringan, serta (4) kesesuaian dengan Menghadapi Pembelajaran Daring Masa
aktivitas pembelajaran. Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi:
Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dari sekian banyak aplikasi atau DiniPendidikan Anak Usia Dini, 5(1),
media komunikasi yang ada dipasaran, 414–421.
156
Muhammad Hanif Fahmi
CNNI. (2020). Kemendikbud buat skenario Kemp, S. (2020). DIGITAL 2020: 3.8
belajar di rumah sampai akhir. CNNN BILLION PEOPLE USE SOCIAL
Indonesia. Retrieved from MEDIA. Hootsuite. Retrieved from
https://www.cnnindonesia.com/nasional https://wearesocial.com/blog/2020/01/d
/20200424114337-20- igital-2020-3-8-billion-people-use-
496861/kemendikbud-buat-skenario- social-media
belajar-di-rumah-sampai-akhir-2020
Kompas. (2020). Wabah Corona , ini
Daheri, M., Juliana, Deriwanto, & Amda, A. Tanggapan Kemendikbud tentang
D. (2020). Efektifitas WhatsApp sebagai Meliburkan Sekolah.
Media Belajar Daring. Jurnal Basicedu,
3(2), 524–532. Maizan, S. H., Bashori, K., & Hayati, E. N.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i4. (2020). ANALYTICAL THEORY:
445 GEGAR BUDAYA (CULTURE
SHOCK). Psycho Idea, 18(2), 147–154.
Darmawan, E. (2018). IMPLEMENTASI
MODEL PEMBELAJARAN Napitupulu, R. M. (2020). Dampak pandemi
ASYNCHRONOUS DALAM Covid-19 terhadap kepuasan
PERANCANGAN APLIKASI pembelajaran jarak jauh. Jurnal Inovasi
SIMULASI PANDUAN PECINTA Teknologi Pendidikan, 7(1), 23-33.,
ALAM BERBASIS ANDROID. Cloud 7(1), 23.
Information, 3(2).
Prodjo, W. A. (2020). Mendikbud Nadiem
Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-19 Makarim: 429 Kota/Kabupen di
terhadap implementasi pembelajaran Indonesia Dilarang Membuka Sekolah.
daring di Sekolah Dasar. Edukatif: Kompas.Com. Retrieved from
Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55–61. https://www.kompas.com/edu/read/202
0/06/15/180224171/mendikbud-
Fahmi, M. H., & Cipta, B. S. I. (2020). nadiem-makarim-429-kota-kabupen-di-
Pengembangan Blended Learning indonesia-dilarang-membuka
Berbasis Moodle (Studi Kasus Di
Universitas Islam Raden Rahmat Rigianti, H. A. (2020). Kendala Pembelajaran
Malang). Jurnal Teknologi Terapan: G- Daring Guru Sekolah Dasar di
Tech, 2(1), 106–113. Banjarnegara. Elementary School:
https://doi.org/10.33379/gtech.v2i1.328 Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran
Ke-SD-An, 7(2).
Isbaniah, F. (2020). Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Corona Virus Satrianingrum, A. P., & Prasetyo, I. (2020).
Disease (Covid-19). Retrieved from Persepsi Guru Dampak Pandemi Covid-
https://repository.ugm.ac.id/276196/1/P 19 terhadap Pelaksanaan Pembelajaran
edoman Pencegahan dan Pengendalian Daring di PAUD. Jurnal Obsesi: Jurnal
Coronavirus Disease %28COVID- Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 633–
19%29 - Kemenkes.pdf 640.
157
JURNAL NOMOSLECA
Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020
158