You are on page 1of 13

JURNAL NOMOSLECA

Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020

KOMUNIKASI SYNCHRONOUS DAN ASYNCHRONOUS DALAM E-LEARNING


PADA MASA PANDEMIC COVID-19

Muhammad Hanif Fahmi


Program Studi Sistem Informasi, F. Saintek, Universitas Islam Raden Rahmat
Jl. Raya Mojosari No. 02 Kepanjen, Malang
hanif@uniramalang.ac.id

Abstract

The impact of the Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pandemic requires
educational institutions to implement Learning from Home (BDR) activities through the online
distance learning method (PJJ daring) using e-learning. Educational institutions that have
been using direct communication in learning have switched to learning using online media
(mediated communication). Some communication media in e-learning can only run in
synchronous or asynchronous mode, some others can run in both modes. This study aims to
determine the preferences of educators and students in choosing the type and communication
media used in e-learning in the implementation of BDR. Qualitative methods with a
comparative descriptive approach are used to describe and compare the functions, advantages
and disadvantages of each communication media as well as to see the preferences for the use
of communication media in online distance learning. The learning process that occurs today,
mostly uses a hybrid communication mode that combines synchronous and asynchronous
communication. In choosing communication media that are used for PJJ daring (e-learning),
educators consider several factors, including: data quota consumption, user friendly, network
infrastructure conditions, and conformity to learning activities. So that educators and students
have high preferences for several applications such as Whatsapp, Zoom Meeting, Google Meet,
Microsoft team, Google Clasroom, Google forms, Quizziz to be used together.

Keyword: Synchronous Communication, Asynchronous Communication, Learning From


Home, Online PJJ, E-learning

Abstrak

Dampak dari pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) mengharuskan satuan
pendidikan menerapkan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) melalui metode pembelajaran
jarak jauh dalam jaringan (PJJ daring) menggunakan e-learning. Komunikasi dalam
pembelajaran yang selama ini dilakukan secara langsung (direct communication) beralih ke
pembelajaran menggunakan media daring (mediated communication). Sebagian media
komunikasi dalam e-learning hanya dapat berjalan pada mode synchronous atau
asynchronous, sebagian yang lain dapat berjalan pada kedua mode. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui preferensi pendidik dan peserta didik dalam memilih tipe dan media
komunikasi yang digunakan dalam e-learning pada pelaksanaan BDR. Metode kualitatif
dengan pendekatan deskriptif komparatif digunakan untuk menggambarkan dan
membandingkan fungsi, kelebihan dan kekurangan masing-masing media komunikasi serta
melihat preferensi penggunaan media komunikasi dalam PJJ daring. Proses pembelajaran yang
berlangsung saat ini, sebagian besar menggunakan mode komunikasi hybrid yang
mengkombinasikan komunikasi synchronous dan asynchronous. Dalam memilih media
komunikasi yang dimanfaatkan untuk PJJ daring (e-learning), pendidik mempertimbangkan
beberapa faktor, antara lain: konsumsi kuota data, kemudahan penggunaan (user friendly),
kondisi infrastruktur jaringan, serta kesesuaian dengan aktivitas pembelajaran. Sehingga

146
Muhammad Hanif Fahmi

pendidik dan peserta didik memiliki preferensi yang tinggi terhadap beberapa aplikasi seperti
Whatsapp, Zoom Meeting, Google meet, Microsoft team, Google Clasroom, Google form,
Quizziz untuk digunakan secara bersama-sama.

Kata Kunci: komunikasi synchronous, komunikasi asynchronous, Belajar Dari Rumah, PJJ
daring, E-learning

PENDAHULUAN Isbaniah (2020) menjelaskan protokol


kesehatan yang diterapkan secara nasional
Pandemi corona virus disease 2019 meliputi jaga jarak, memakai masker, cuci
(Covid-19) membawa dampak pada seluruh tangan dengan sabun, menghindari
aspek kehidupan manusia, termasuk dalam kerumunan, isolasi mandiri dan
bidang pendidikan. Sebelum terjadi pandemi meminimalisir kegiatan di luar rumah.
covid-19 model pembelajaran yang Dalam Yunus & Rezki (2020), protokol
diterapkan pada hampir seluruh lembaga keshatan tersebut sangat berdampak terhadap
pendidikan di Indonesia adalah model perubahan kebiasaan masyarakat dan pola
pembelajaran tatap muka. Peserta pendidik komunikasi. Termasuk kebijakan lockdown
dan pendidik hadir di tempat yang sama, mengubah kebiasaan terutama dalam bidang
biasanya ruang kelas, untuk melaksanakan pendidikan.
kegiatan belajar mengajar secara langsung.
Kebijakan lockdown pada awalnya
Pada saat terjadi pandemi covid-19 sangat memberatkan penduduk dan sangat
seluruh kegiatan sosial masyarakat harus berdampak di berbagai negara. Di Indonesia
mematuhi protokol kesehatan yang telah lockdown diberi Pembatasan berskala besar.
ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan. Pada masa awal penyebaran covid-19 di
Protokol kesehatan tersebut tertuang dalam Indonesia yaitu pada bulan maret 2020,
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian kebijakan Sebagai pengganti pertemuan tatap
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). muka, maka sekolah diintruksikan untuk
Sejak WHO mengumumkan kondisi darurat melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak
atas wabah covid-19, Indonesia juga jauh melalui media daring (Prodjo, 2020).
mengukuti beberapa kebijakan dalam segala
aspek kehidupan. Mulai dai pendidikan, Kajian tentang pembelajaran online
kesehatan, kehidupan sosial,politik bahkan dan kepuasan hasil pembelajaran
budaya baru dibentuk untuk mengantisipasi menjelaskan terdapat ketidakpuasan terhadap
penyebarannya. Upaya yang dilakukan di hasil. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai
daerah adalah menciptakan stategi faktor antara lain: kualitas mutu
komunikasi kepada masyarakat wilayahnya pembelajaran, waktu serta penerimaan
masing-masing melalui teknik koersif, peserta didik (Aji, 2020; Napitupulu, 2020;
informatif, canalizing, edukatif, persuasif dan Satrianingrum, A. P., & Prasetyo, 2020).
berulang dalam mengemas pesan berupa Faktor utama yang menentukan keberhasilan
instruksi, himbauan kepada masyarakat untuk daring adalah kesiapan tenaga pendidik,
mencegah penularan Covid-19 di wilayahnya peserta didik atas penguasaan media
masing-masing. Langkah konkritnya adalah teknologi dalam mengkombinasikan dengan
membuat strandart protokol kesehatan yang materi yang diajarkan. Seperti misalnya
diberlakukan secara nasioanl dalam Ayuni., et al (2020), pembelajaran
(Zahrotunnimah, 2020) daring dengan tutorial memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap pemahaman peserta
didik. Hal yang sama juga terjadi pada

147
JURNAL NOMOSLECA
Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020

pembelajaran di tingkat dasar. Bahwa metode untuk mengatasi permasalahan pembelajaran


video tutorial mampu membangkitkan daring masih terus dikembangkan untuk
persepsi peserta pendidik dalam menerima diadaptasikan terhadap kondisi geografis,
penjelasan dari pendidik (Dewi, 2020). sumber daya manusia serta budaya yang ada
di Indonesia. Geografis menjadi kendala
Dari penjelasan di atas kekuatan dari terbesar dikarena Indonesia merupakan
pembelajaran jarak jauh terletak pada negara kepulauan. Selain itu sarana dan
penguasaan materi dan penggunaan media prasarana yang berkaitan dengan teknologi
komunikasi. Dalam proses pembelajaran, komunikasi belum terdistribusikan dengan
media komunikasi yang sering digunakan merata.
adalah media elektronik sehingga dikenal
juga dengan istilah electronic learning (e- Tantangan di dunia pendidikan saat
learning). Pada masa normal metode pandemi adalah metode pembelajaran yang
pembelajaran e-learning digunakan untuk selama ini terbiasa tatap muka langsung
mengatasi kendala-kendala yang ada pada (direct communication) beralih ke
perkuliahan tatap muka diantaranya pembelajaran menggunakan media online
keterbatasan ruang kelas dan jumlah (mediated communication). Peserta pendidik
kehadiran dosen dan peserta pendidik dikelas. belajar dari rumah menggunakan metode e-
Selain itu e-learning dipilih karena learning melalui media komunikasi daring
fleksibilitasnya yang tinggi, pembelajaran yang ditentukan dan disiapkan oleh masing-
bisa dilakukan dari manapun melalui media masing pendidik. Masalahnya adalah ada
website dan mobile (Fahmi & Cipta, 2020). pada ketidaksiapan antara penyelenggara
pendidikan dan peserta didik.
Ketika kebijakan pembelajaran jarak
jauh diterapkan, hampir seluruh pihak yang Fenomena semacam ini dapat
terlibat dalam pembelajaran jarak jauh yaitu dikatakan sebagai gegar budaya dan gegar
pendidik, peserta pendidik dan orang tua teknologi. Kekagetan masyarakat terutama
mengalami kegagapan dalam pemanfaatan dalam pemanfaatan media belajar online dan
media e-learning. Karena memang sebagian menjalankan peran baru juga menjadi
besar sekolah di Indonesia selama ini fokus penyebab kedua hal tersebut terjadi. Dalam
pada pembelajaran tatap muka. Belum Maizan, et al, (2020) perubahan kebiasaan
banyak lembaga pendidikan yang konvensional berubah menjadi aktivitas
mengembangkan pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi membawa ke dalam gegar
(PJJ) sehingga sekolah belum memiliki budaya dan teknologi. Sama halnya dengan
Learning Management Systems yang penyelenggaraan pendidikan di era pandemi
dikembangkan dan diterapkan dalam mengalami kekagetan karena secara spontan
pembelajaran di sekolah. Penggunaan media bermigrasi pada pembelajaran daring.
komunikasi elektronik penunjang PJJ seperti
google classroom, schoology dan edmodo Hambatannya adalah upaya yang
masih belum terlalu dikenal oleh civitas dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
pendidikan. harus berkesinambungan guna hasil
maksimal. Fenomena proses belajar dari
Selain itu, kendala yang beragam juga rumah, sebagian besar sekolah belum siap
menjadi penghambat transformasi untuk menerapkannya. Dari sisi peserta didik
pendidikan berbasis PJJ di Indonesia. tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk
Kendala tersebut meliputi geografis melakukan e-learning. Berdasarkan hasil
(Taradisa., et al, 2020), kemampuan survei Astini (2020), 50% peserta didik tidak
pemanfaatan media (Almah., et al, 2020), memiliki laptop, dan 80% sulit mendapatkan
sistem informasi, pengawasan, dan akses sinyal dan boros dalam menggunakan
internet (Rigianti, 2020). Inovasi formula
148
Muhammad Hanif Fahmi

rencana data karena tempat tinggalnya komunikasi yang digunakan dalam


tinggal jauh dari daerah perkotaan. pelaksanaan PJJ daring dalam rangka Belajar
Dari Rumah (BDR) di masa pandemic Covid-
Masa pandemi ini memberikan efek 19.
luar biasa terhadap pertumbuhan teknologi
khususnya dalam dunia pendidikan. Namun, METODE PENELITIAN
juga menuntut untuk menyediakan sistem
yang terintegrasi dan mampu memenuhi Penelitian ini menggunakan metode
kebutuhan pembelajaran online. Dari sisi deskriptif komparatif. Metode ini dipilih agar
infrastruktur rata-rata sekolah di Indonesia dapat menggambarkan dan membandingkan
belum memiliki Learning Menagement fungsi, kelebihan dan kekurangan masing-
System (LMS) yang di Dalam masing media komunikasi. Dimana media
pelaksanaannya banyak media komunikasi e- tersebut digunakan dalam e-learning pada
learning yang digunakan, mode singkron saat pandemic. Serta melihat kombinasi
asinkron (Asmuni, 2020). Tidak hanya itu, media yang sesuai dengan kondisi di
kesiapan pendidik juga menjadi permaslahan Indonesia. Penelitian ini merupakan
tersendiri harus dengan cepat menyesuaikan penelitian dari studi literatur kualitatif yang
metode penyampaian materi dan konten dari melakukan eksplorasi dan analisis data
materi. kualitatif. Sumber data didapat dari observasi
dan studi literatur dari berbagai sumber.
Menjawab tantangan komunikasi
dalam elearning di masa pandemi institusi Peneliti membagi tahapan penelitian
pendidikan memasuki era new normal menjadi 2 tahap. Tahap pertama adalah
institusi pendidikan membiasakan diri untuk analisis media komunikasi sinkronus dan
menggunakan media terkonologi. asinkronus yang dimanfaatkan untuk
Pemanfaatan ini bukan lagi sebagai media elearning. Tahap kajian literatur untuk
pilihan, melainkan menjadi media penopang membandingkan keduanya. Kedua tahap
yang dominan digunakan dalam setiap kali tersebut lalu dikomparasikan dan dianalisis
penyelenggaraan proses belajar mengajar. secara kritis terkait pemanfaatan dan
Model komunikasi beralih pada komunikasi urgensinya yang disesuaikan dengan kondisi
berbasis media teknologi. Berdasarkan model pandemi.
komunikasi, PJJ daring dapat dibagi menjadi
2 kategori: synchronous dan asynchronous. Sedangkan kegiatan analisis data
meliputi: persiapan, mentabulasi data, dan
Dalam Suranto (2019), PJJ daring penerapan data. Kegiatan pada saat persiapan
synchronous, yaitu interaksi yang ini adalah: mengecek kelengkapan identitas
berorientasi pada pembelajaran dan pengisi, mengecek kelengkapan data,
difasilitasi dengan intruksi secara langsung, mengecek macam isian data. Sedangkan pada
real-time dan biasanya terjadwal. Sedangkan pentabulasian dilakukan dengan cara:
menurut Darmawan (2018), PJJ daring tabulasi data, penyimpulan data, analisis data
asynchronous dapat diartikan sebagai untuk tujuan penarikan kesimpulan.
pembelajaran secara independen dimana
peserta didik dapat berinteraksi satu sama lain HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan materi yang telah disediakan pada
waktu yang mereka pilih. Kedua model Kebijakan Model Pembelajaran di Masa
pembelajaran ini sering kali dikombinasikan Pandemi Covid-19
untuk saling menutupi kekurangannya.
Kasus covid-19 pertama di Indonesia
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
terkonfirmasi pada 2 Maret 2020.(Kompas,
mengetahui preferensi pendidik dan peserta
2020). Pada awal masa pandemi, sebenarnya
didik dalam memilih tipe dan media
149
JURNAL NOMOSLECA
Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020

belum ada wacana dari Kemendikbud untuk rata hanya untuk pemenuhan dan hanya
meliburkan sekolah, meskipun jumlah kasus sekedar menuntaskan proses pembelajaran
terus naik. Surat edaran Mendikbud no. 3 selama satu semester. Dengan kata lain
tahun 2020 yang diterbitkan tanggal 9 maret banyak tindakan permisif dalam proses
2020 hanya menekankan pada satuan pembelajaran karena kondisi dikategorikan
pendidikan untuk menyediakan fasilitas cuci dalam keadaan tidak biasa dan kondisi luar
tangan pakai sabun (CTPS) dan penerapan biasa.
perilaku hidup bersih sehat (PHBS)
dilingkungan satuan pendidikan. Ketika surat edaran tersebut
dikeluarkan, Dirjen PAUD, Pendidikan
Meskipun begitu, beberapa kepala Dasar, dan Menengah Kemendikbud
daerah mengambil inisiatif untuk meliburkan mencatat sebanyak 97,6 % sekolah sudah
sekolah selama 2 minggu, antara lain Provinsi memberlakukan pembelajaran jarak jauh.
DKI Jakarta, Provinsi Jawa Tengah, Banten, Sedangkan yang 2,4 % belum melakukan
Kota Bogor, kota Bekasi (Tempo, 2020). karena daerahnya belum terjangkit atau
Setelah itu, baru pada tanggal 24 maret 2020, karena perangkat pendukung tidak memadai.
Mendikbud mengeluarkan Surat Edaran No. Lembaga pendidikan mengalami kegaduhan
4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan dikarenakan format pendidikan yang selama
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran ini terbiasa dengan tatap muka tidak bisa
Coronavirus Disease (Covid-19) yang dilakukan secara massif. Selain itu, juga
diantaranya mengatur tentang proses belajar sempat mengalami kebuntuan dalam hal
dari rumah. pembelajaran dari rumah.

Ketidaksiapan nampak terlihat pada


tiga elemen lembaga pendidikan, peserta
didik dan orang tua. Pihak lembaga
pendidikan dibagi lagi menjadi lebih spesifik
yakni kepala sekolah dan jajarannya atau
jajaran pimpinan di pendidikan tinggi terkait
sistem penyelenggaraan pembelajaran.
Sedangkan pendidik juga mengalami
kesulitan dalam metode penyampaian kepada
peserta didik. Pengemasan materi juga
berubah total mengingat banyak waktu yang
terbuang karena penyesuaian dengan media
belajar.
Gambar 2. Grafik Pelaksaan PJJ di Indoensia
(CNNI, 2020) Pelaksanaan pembelajaran daring
selama pandemi Covid-19 memiliki berbagai
Kebijakan tersebut diambil untuk permasalahan yang dialami oleh pendidik,
melindungi warga satuan pendidikan dari peserta pendidik, dan orang tua.
potensi terpapar covid. Sekolah memiliki Permasalahan pendidik berupa lemahnya
resiko tinggi dalam penyebaran covid-19 penguasaan IT dan keterbatasan akses
karena setiap harinya terdapat aktivitas pengawasan peserta pendidik, dari peserta
berkumpul pendidik dan peserta pendidik pendidik berupa tidak aktif dalam
serta orang tua yang mengantar atau pembelajaran, keterbatasan fasilitas
menjemput (Arifa, 2020). Dan dari gambar 1 pendukung dan akses jaringan internet,
dapat dipastikan bahwa 97,6% PJJ telah sedangkan dari orang tua dalam bentuk
dilakukan meskipun kualitas keterbatasan waktu dalam mendampingi
pemeblajarannya kurang berkualitas. Rata- anaknya selama belajar online. Berbagai
150
Muhammad Hanif Fahmi

permasalahan ini dapat diatasi dengan Zona


Juli 2020 Tatap Muka
meningkatkan kompetensi dalam penguasaan Hijau
IT, pengawasan intensif dengan melibatkan
peran orang tua, dan memberikan penugasan Sumber: Keputusan Bersama 4 Kementerian
manual.
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka
Masa Kenormalan Baru dan Tahun pada zona hijau harus melalui proses
Ajaran Baru 2020/2021 pengambilan keputusan yang melibatkan
seluruh pihak yang terkait dan memenuhi
Memasuki masa kenormalan baru, 4 seluruh kriteria berikut:
kementerian menerbitkan Keputusan
bersama yaitu Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Kementerian Agama,
Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam
Negeri tentang panduan penyelenggaraan
pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021.
Keputusan ini berisi meskipun mengijinkan
sekolah untuk melaksanakan pembelajaran
tatap muka tetapi pada prinsipnya tetap
memprioritaskan kesehatan dan keselamatan
peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan Gambar 3. Mekanisme Pelaksaan PJJ
dan masyarakat.
Dari grafik tersebut bisa disimpulkan,
Berdasarkan prinsip tersebut maka, pembelajaran tatap muka di zona hijau dapat
Pembelajaran tatap muka hanya dilakukan apabila telah mendapat ijin dari
diperbolehkan untuk daerah yang sudah Pemda atau Kanwil/Kantor Kemenag, satuan
masuk zona hijau dalam kategorisasi yang pendidikan telah siap dan telah memenuhi
dilakukan oleh Satgas Covid-19. Sedangkan daftar periksa kesiapan, serta orang tua setuju
pembelajaran di daerah zona merah, oranye dengan pelaksanaan pembelajaran tatap
dan kuning, tetap menggunakan model muka. Selain harus memenuhi kriteria
Belajar Dari Rumah (BDR) melalui media tersebut diatas, penerapan pembelajaran tatap
komunikasi dalam jaringan (daring). muka dilakukan secara bertahap. Urutan
Kebijakan tersebut dapat dilihat pada tabel tahapan ditentukan berdasarkan tingkat
dibawah ini: kemampuan peserta didik dalam menerapkan
protokol kesehatan, yaitu dimulai dari tahap
Tabel 1 Model Pembelajaran pertama untuk tingkat SMA dan SMP, tahap
kedua untuk tingkat SD/MI serta tahap ketiga
Level Awal TA. Model untuk tingkat PAUD.
Risiko 2020/2021 Pembelajaran
Berdasarkan SKB empat mentri,
Zona Belajar Dari apabila dalam tahapan pelaksanaan
Juli 2020
Merah Rumah (BDR) pembelajaran tatap muka terdapat
penambahan kasus covid-19 atau level risiko
Zona Belajar Dari
Juli 2020 daerah naik, satuan pendidikan wajib ditutup
Oranye Rumah (BDR)
kembali. Dengan kata lain, new normal masih
belum membawa kondisi pendidikan menjadi
Zona Belajar Dari
Juli 2020 lebih baik. Dalam hal ini masih banyak
Kuning Rumah (BDR)
lembaga pendidikan yang masih dalam
proses penyesuaian diri atas pemanfaatan
pembelajaran jarak jauh. Bahkan lebih
151
JURNAL NOMOSLECA
Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020

kritisnya, lembaga pendidikan juga kurang synchronous, dimana komunikasi dalam


berhasil dalam proses belajar mengajar secara proses pembelajaran antara pendidik dan
daring. peserta didik dilakukan secara realtime atau
pada saat yang sama. Sedangkan LMS
Komparasi Media Pembelajaran menggunakan komunikasi Asynchronous
Synchronous dan Asynchronous dimana pendidik dan peserta didik tidak
bertemu pada ruang virtual secara bersamaan.
Secara teknis pelaksanaan belajar dari
rumah yang dilaksanakan oleh seluruh satuan Meskipun kemendikbud memberi
pendidikan di Indonesia saat ini mengacu rekomendasi media dan sumber belajar yang
pada pedoman penyelenggaraan BDR yang dapat digunakan, tetapi sekolah dan pendidik
tertuang dalam Surat Edaran (SE) Sekretaris tetap diberi keleluasaan dalam memilih
Jendral Kementerian Pendidikan dan media dan sumber belajar yang digunakan.
Kebudayaan No. 15 tahun 2020. Dalam SE Pemilihan media dan sumber belajar
tersebut antara lain memberikan penjelasan disarankan untuk mempertimbangkan
terkait metode dan media yang digunakan kondisi suatu wilayah, ketersediaan sarana
dalam BDR. Pendekatan dalam Metode dan prasarana serta kesiapan dan kesepakatan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang pendidik dengan peserta didik atau orang
digunakan dalam BDR dibagi menjadi 2, tua/wali. Dampak dari kebijakan tersebut,
yaitu: Pembelajaran jarak jauh dalam platform atau media komunikasi yang
jaringan (daring) dan Pembelajaran jarak jauh digunakan dilapangan menjadi sangat
luar jaringan (luring). Satuan pendidikan bervariasi. Dari sekian banyak media aplikasi
dapat memilih salah satu atau kombinasi dari yang ada tidak semua aplikasi digunakan oleh
kedua pendekatan (Kementerian Pendidikan pendidik dan peserta pendidik dalam proses
Dan Kebudayaan, 2020). PJJ daring. Pada awalnya pendidik memilih
dan mencoba beberapa aplikasi yang menurut
Proses Pembelajaran jarak jauh dalam pendidik user friendly baik bagi pendidik,
jaringan (daring) merupakan metode PJJ peserta pendidik maupun orang tua/wali
yang terdiri dari kegiatan (1) tatap muka peserta pendidik yang mendampingi proses
virtual dalam bentuk video conference, video pembelajaran. Seiring berjalannya waktu
call, teleconference, dan atau diskusi dalam serta berdasarkan pengalaman satuan
grup di media sosial atau aplikasi pesan pendidikan, para pendidik, peserta pendidik
instan; (2) menggunakan Learning dan orang tua dalam memanfaatkan berbagai
Management System (LMS). Aktivitas media komunikasi yang tersedia, pada
pembelajaran yang dilakukan melalui LMS akhirnya hanya beberapa media komunikasi
antara lain: pemberian materi belajar, saja yang menjadi pilihan utama dan selalu
pemberian dan pengumpulan tugas, digunakan pendidik dalam kegiatan PJJ
konsultasi, umpan balik tugas, evaluasi daring.
pembelajaran (Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan, 2020). Pilihan tersebut disebabkan karena
beberapa alasan, antara lain kemudahan
Pembagian pendekatan oleh penggunaan, kesesuain dengan aktivitas
kemendikbud tersebut secara prinsip pembelajaran, serta biaya yang harus
sebenarnya sama dengan kategorisasi e- dikeluarkan (Daheri, Juliana, Deriwanto, &
learning berdasarkan tipe komunikasinya Amda, 2020). Pada prakteknya pendidik atau
yaitu komunikasi synchronous dan satuan pendidikan menggunakan lebih dari
komunikasi Asynchronous. PJJ daring satu aplikasi sebagai media komunikasi
dengan pendekatan tatap muka virtual dalam PJJ daring. Media komunikasi yang
merupakan penerapan komunikasi

152
Muhammad Hanif Fahmi

banyak digunakan dalam PJJ daring antara antara lain manajemen materi, proses dan
lain tersaji dalam tabel 2. evaluasi pembelajaran serta mengelola tugas
dan ujian (Fahmi & Cipta, 2020). Untuk
Tabel 2 Media Komunikasi PJJ Daring dapat menggunakan moodle, maka sekolah
harus menginstall aplikasi ini pada server
Nama Tipe Kategori atau hosting yang dimiliki oleh sekolah.
Komunikasi Moodle memiliki fitur yang sangat lengkap
Whatsapp Synchronous Instan yang dibutuh dalam pelaksanaan PJJ daring,
(WA) dan Messaging, tetapi dibutuhkan keahlian yang baik untuk
asynchronous VoIP maintenance dan penggunaannya serta
Zoom Synchronous Video infrastruktur yang memadai. Sehingga
Meeting Conferencing sekolah dan pendidik yang belum pernah
Google Synchronous Video mengimplementasikan moodle, akan sulit
Meet Conferencing mengadopsinya dalam waktu singkat untuk
Microsoft Synchronous Video digunakan dalam pembelajaran dari di masa
Team Conferencing pandemi covid-19.
Google Asynchronous LMS
Clasroom Berbeda dengan moodle, google
Edmodo Asynchronous LMS classroom dan edmodo adalah aplikasi
Moodle Asynchronous LMS berbasis cloud yang dapat digunakan secara
Youtube Synchronous Streaming langsung oleh pendidik tanpa perlu proses
dan Video, Video installasi. Pendidik dan peserta pendidik
Asynchronous on Demand cukup mendaftarkan diri atau membuat akun
Google Asynchronous Formulir (sign up) melalui website. Kedua aplikasi ini
Form cloud juga lebih user friendly sehingga lebih mudah
Google Asynchronous Penyimpanan digunakan. Kekurangannya, pihak sekolah
Drive cloud tidak dapat memantau proses pembelajaran
yang terjadi seperti yang dapat dilakukan
Quizziz Asynchronous Gamifikasi
pada moodle. Selain itu LMS tidak dapat
Tugas
secara interaktif dalam berkomunikasi.
Gmail Asynchronous Email
Sehingga pada awal pembelajaran,
mayoritas pendidik akan membuat Whatsapp
Tabel 2 menunjukkan bahwa satu Group (WAG) yang beranggotakan peserta
aplikasi dapat digunakan hanya untuk salah pendidik, jika peserta pendidik sudah
satu mode komunikasi yaitu synchronous memungkinkan untuk menggunakan HP
atau asynchronous saja. Tetapi terdapat juga sendiri. Untuk sekolah dasar, maka anggota
aplikasi-aplikasi yang dapat berjalan untuk WAG biasanya adalah orang tua peserta
tipe komunikasi synchronous dan pendidik. Setelah itu komunikasi dan
asynchronous, bergantung pada kebutuhan. aktivitas pembelajaran dilakukan di dalam
WAG tersebut.
Sebelum masa pandemi covid-19, jika
kita membicarakan e-learning, pembelajaran Komunikasi yang dilakukan melalui
jarak jauh, atau pembelajaran daring, maka WAG lebih banyak dalam bentuk
berasosiasi sangat erat dengan penggunaan asynchronous antara lain berinteraksi, diskusi
Learning Management System (LMS) seperti grup dan menyampaikan pengumuman dan
moodle, google classroom atau Edmodo. informasi melalui pesan teks. WA juga
LMS lebih difungsikan sebagai media digunakan untuk memberikan materi melalui
komunikasi asynchrounus yang digunakan pesan suara dan menu berbagi file (gambar,
untuk mengelola pembelajaran secara daring, video atau dokumen). Pendidik juga dapat
153
JURNAL NOMOSLECA
Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020

memberikan penugasan melalui pesan teks lagi. Dimana pelajaran tersebut biasanya
berisi tugas yang harus dikerjakan disertai diajarkan oleh beberapa pendidik. Orang tua
intruksi pengerjaan. Kebanyakan pendidik juga harus berkomunikasi melalui grup WA
memberikan materi dan tugas sesuai dengan dengan pendidik.
kurikulum dan jadwal pelajaran yang sudah
ditentukan diawal tahun ajaran. Maka tidak heran jika penelitian yang
dilakukan Mirzon Daheri, dkk.
Alternatif lain, pendidik biasanya menyimpulkan bahwa mayoritas (41,2%)
menambahkan external link yang orang tua meyakini bahwa pembelajaran
mengarahkan peserta pendidik pada materi menggunakan Whatsapp tidak efektif,
yang tersimpan di google drive atau youtube. sedangkan 33,3% orang tua meragukan
Pendidik sebelumnya telah membuat materi efektifitasnya (Daheri et al., 2020).
berupa file yang diupload ke google drive.
Beberapa pendidik membuat materi berupa Meskipun demikian, WA tetap
video yang dapat dilihat di youtube. menjadi pilihan utama pendidik dan peserta
didik dalam melakukan komunikasi dan
Sedangkan dalam melakukan interaksi. Karena WA mudah digunakan
assessment atau evaluasi pembelajaran sehingga pendidik tidak perlu menjelaskan
biasanya pendidik membuat penugasan atau lagi cara penggunaan WA kepada peserta
membuat soal yang dikirim melalui WA, pendidik dan orang tua/wali. Hal ini tidak
kemudian peserta pendidik mengerjakan di terlepas dari popularitas WA yang sangat
buku tulis masing-masing. Hasilnya di foto tinggi, dimana WA merupakan salah satu
dan dikirim melalui WA atau melalui google media sosial dengan pengguna global
form, google classroom, moodle, Edmodo, sebanyak 2 miliar orang. Sedangkan
atau email. pengguna aktif di Indonesia sebanyak 84%
dari 175,4 juta pengguna internet di Indonesia
Metode lain yang banyak diterapkan (Kemp, 2020). Bahkan bermedia melalui
dalam penugasan atau evaluasi belajar, WAG sudah menjadi gaya hidup dan ritual
pendidik membuat kuis menggunakan fitur baru yang tidak dapat ditinggalkan untuk
kuis yang ada pada LMS seperti moodle, meningkatkan eksistensi dan mengisi waktu
google classroom atau Edmodo. Beberapa luang (Setiyaningsih & Jatmikowati, 2019).
pendidik juga membuat kuis yang lebih Selain itu dari sisi biaya, WA juga relatif
interaktif dan menarik dengan aplikasi lebih murah karena tidak membutuhkan
quizziz. Aplikasi ini menerapkan konsep kuota yang besar.
gamifikasi kuis sehingga dalam mengerjakan
soal peserta pendidik seperti sedang bermain Sebenarnya sekolah dalam hal ini
game. pendidik dapat memanfaatkan pendekatan
pembelajaran daring yang lebih humanis
Metode pembelajaran seperti ini dengan menggunakan media komunikasi
sangat menuntut kemandirian peserta synchronous seperti zoom meeting, google
pendidik dalam belajar. Peserta pendidik meet, Microsoft team, atau juga
harus aktif membaca, melihat video dan menggunakan WA melalui live chat atau
mengerjakan tugas. Selain itu peran orang video call/video conference. Aplikasi-
tua/wali juga menjadi sangat sentral, terutama aplikasi tersebut awalnya didesain untuk
pada level pendidikan tingkat dasar. Orang melakukan rapat online, tetapi pada masa
tua harus mampu manggantikan peran pandemi covid-19, banyak pendidik dan
pendidik untuk menjelaskan seluruh materi lembaga pendidikan memanfaatkannya untuk
pelajaran mulai dari Bahasa Indonesia, melakukan pembelajaran dan webinar.
matematika, Bahasa inggris, PJOK, Bahasa
daerah, kesenian, TIK, dan masih banyak
154
Muhammad Hanif Fahmi

Melalui video conference pendidik Tahapan pembelajaran dalam e-


dan peserta pendidik dapat melakukan tatap learning menggunakan komunikasi hybrid
muka virtual. Pendidik dan peserta pendidik dapat dijelaskan sebagai berikut:
dapat berkomunikasi secara langsung
meskipun berbeda lokasi. Dengan begitu 1) Tahapan pra pembelajaran
pendidik akan lebih mudah dalam a) Pendidik membuat grup WA dan
menyampaikan materi dan peserta pendidik mengundang seluruh peserta didik ke
juga dapat lebih mudah dalam memahami grup WA
materi. Diskusi dan tanya jawab bisa b) Pendidik menyiapkan rencana
dilakukan secara langsung seperti pembelajaran dalam satu semester
perkuliahan tatap muka di kelas (Yulianto, c) Pendidik mengunggah materi (bahan
Cahyani, & Silvianita, 2020). Pendidik dan bacaan atau powerpoint) ke Google
peserta pendidik hadir pada kelas virtual Classroom
sesuai dengan jadwal tatap muka offline. d) Pendidik membuat rekaman video
materi pembelajaran yang diunggah
Sayangnya pendekatan e-learning ke youtube
menggunakan tipe komunikasi synchronous e) Pendidik menyiapkan latihan soal
ini bukan tanpa masalah. Keluhan yang menggunakan aplikasi Quizziz atau
muncul dari peserta didik diantaranya terkait Google Form
tingginya konsumsi data aplikasi-aplikasi 2) Tahapan pelaksanaan pembelajaran
sejenis zoom meeting dan google meet. a) Pendidik menyampaikan prosedur
Selain itu apabila jaringan internet tidak stabil pembelajaran melalui grup WA
maka akan menggangu proses belajar, karena (Asynchronous)
tampilan video dan suara menjadi terputus- b) Pendidik mengarahkan peserta didik
putus sehingga peserta didik tidak bisa untuk mengunduh dan mempelajari
memahami apa yang disampaikan oleh materi yang ada di google form atau
pendidik. youtube (Asynchronous)
c) Pendidik dan peserta didik melakukan
komunikasi synchronous dalam
bentuk pertemuan virtual melalui
grup WA (live chat) sesuai dengan
Synchro Asynchro jadwal kegiatan tatap muka, dengan
Hybrid
nous nous kegiatan antara lain:
- Pendidik mendeskripsikan materi
pembelajaran menggunakan
pesan teks atau pesan suara
- Diskusi interaktif materi
Gambar 4. Kombinasi Tipe Komunikasi pembelajaran melalui pesan teks
dalam E-learning - Pendidik membagikan tautan
presensi google form yang harus
Berdasarkan analisis tersebut maka diisi peserta didik selama proses
agar pembelajaran daring lebih efektif maka pembelajaran berlangsung
e-learning atau PJJ daring sebaiknya - Diakhir pertemuan, pendidik
mengkombinasikan dua pendekatan membagikan link latihan soal
komunikasi yang ada yaitu komunikasi menggunakan quizziz atau fitur
synchronous dan asynchronous yang biasa kuis pada google classroom
disebut dengan istilah hybrid. d) Dalam satu semester melakukan tatap
muka virtual sebanyak 3-4 kali
menggunakan Zoom Meeting,

155
JURNAL NOMOSLECA
Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020

Google Meet atau Microsoft Team. pendidik dan peserta didik memiliki
Kegiatan pembelajaran yang preferensi yang tinggi terhadap beberapa
dilakukan menggunakan live chat aplikasi, yaitu: Whatsapp, Zoom Meeting,
WA (Synchronous) Google meet, Microsoft team, Google
e) Peserta didik mengerjakan latihan Clasroom, Google form, Quizziz.
soal pada quizziz atau google
classroom DAFTAR PUSTAKA
f) Peserta didik mempelajari materi
untuk pertemuan berikutnya Aji, R. H. S. (2020). Dampak Covid-19 pada
Pendidikan di Indonesia: Sekolah,
PENUTUP Keterampilan, dan Proses Pembelajaran.
Salam: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-
Simpulan Dan Saran I., 7(5), 395–402.

Tipe komunikasi dalam metode PJJ Almah, U., Thohari, M. I., & Lismanda, Y. F.
daring dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tipe (2020). Pemanfaatan teknologi
komunikasi synchronous dan tipe komunikasi pembelajaran pendidikan agama islam
asynchronous. Tipe komunikasi synchronous di tengah masa pandemi covid-19
terjadi ketika proses pembelajaran antara berbasis social distancing di smkn 5
pendidik dan peserta didik dilakukan pada Malang. Vicratina: Jurnal Pendidikan
saat yang sama. Sedangkan komunikasi Islam., 5(10), 134–142.
asynchronous terjadi ketika pendidik dan
peserta didik tidak bertemu pada ruang virtual Arifa, F. N. (2020). Tantangan Pelaksanaan
secara bersamaan. Pemilihan tipe komunikasi Kebijakan Belajar Dari Rumah Dalam
tersebut dipengaruhi oleh media komunikasi Masa Darurat Covid-19. Info
yng digunakan oleh pendidik dan peserta Singkat;Kajian Singkat Terhadap Isu
didik. Aktual Dan Strategis, XII(7/I), 6.
Retrieved from
Berdasarkan hasil penelitian yang http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_
dilakukan, menunjukkan bahwa proses singkat/Info Singkat-XII-7-I-P3DI-
pembelajaran yang berlangsung saat ini, April-2020-1953.pdf
sebagian besar mengkombinasikan kedua tipe
komunikasi synchronous dan asynchronous. Asmuni, A. (2020). Problematika
Kombinasi tipe komunikasi ini sering disebut Pembelajaran Daring di Masa Pandemi
sebagai komunikasi hybrid. Karena Covid-19 dan Solusi Pemecahannya.
komunikasi ini diterapkan pada PJJ daring, Jurnal Paedagogy, 7(4).
maka dapat juga diistilahkan PJJ daring
hybrid. Astini, N. K. S. (2020). Tantangan Dan
Peluang Pemanfaatan Teknologi
Dalam memilih media komunikasi Informasi Dalam Pembelajaran Online
yang dimanfaatkan untuk PJJ daring (e- Masa Covid-19. Cetta: Jurnal Ilmu
learning), pendidik mempertimbangkan Pendidikan, 3(2), 241–255.
beberapa faktor, antara lain: (1) konsumsi
kuota data, (2) kemudahan penggunaan (user Ayuni, D., Marini, T., Fauziddin, M., &
friendly), dan (3) kondisi infrastruktur Pahrul, Y. (2020). Kesiapan Guru TK
jaringan, serta (4) kesesuaian dengan Menghadapi Pembelajaran Daring Masa
aktivitas pembelajaran. Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi:
Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dari sekian banyak aplikasi atau DiniPendidikan Anak Usia Dini, 5(1),
media komunikasi yang ada dipasaran, 414–421.

156
Muhammad Hanif Fahmi

CNNI. (2020). Kemendikbud buat skenario Kemp, S. (2020). DIGITAL 2020: 3.8
belajar di rumah sampai akhir. CNNN BILLION PEOPLE USE SOCIAL
Indonesia. Retrieved from MEDIA. Hootsuite. Retrieved from
https://www.cnnindonesia.com/nasional https://wearesocial.com/blog/2020/01/d
/20200424114337-20- igital-2020-3-8-billion-people-use-
496861/kemendikbud-buat-skenario- social-media
belajar-di-rumah-sampai-akhir-2020
Kompas. (2020). Wabah Corona , ini
Daheri, M., Juliana, Deriwanto, & Amda, A. Tanggapan Kemendikbud tentang
D. (2020). Efektifitas WhatsApp sebagai Meliburkan Sekolah.
Media Belajar Daring. Jurnal Basicedu,
3(2), 524–532. Maizan, S. H., Bashori, K., & Hayati, E. N.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i4. (2020). ANALYTICAL THEORY:
445 GEGAR BUDAYA (CULTURE
SHOCK). Psycho Idea, 18(2), 147–154.
Darmawan, E. (2018). IMPLEMENTASI
MODEL PEMBELAJARAN Napitupulu, R. M. (2020). Dampak pandemi
ASYNCHRONOUS DALAM Covid-19 terhadap kepuasan
PERANCANGAN APLIKASI pembelajaran jarak jauh. Jurnal Inovasi
SIMULASI PANDUAN PECINTA Teknologi Pendidikan, 7(1), 23-33.,
ALAM BERBASIS ANDROID. Cloud 7(1), 23.
Information, 3(2).
Prodjo, W. A. (2020). Mendikbud Nadiem
Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-19 Makarim: 429 Kota/Kabupen di
terhadap implementasi pembelajaran Indonesia Dilarang Membuka Sekolah.
daring di Sekolah Dasar. Edukatif: Kompas.Com. Retrieved from
Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55–61. https://www.kompas.com/edu/read/202
0/06/15/180224171/mendikbud-
Fahmi, M. H., & Cipta, B. S. I. (2020). nadiem-makarim-429-kota-kabupen-di-
Pengembangan Blended Learning indonesia-dilarang-membuka
Berbasis Moodle (Studi Kasus Di
Universitas Islam Raden Rahmat Rigianti, H. A. (2020). Kendala Pembelajaran
Malang). Jurnal Teknologi Terapan: G- Daring Guru Sekolah Dasar di
Tech, 2(1), 106–113. Banjarnegara. Elementary School:
https://doi.org/10.33379/gtech.v2i1.328 Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran
Ke-SD-An, 7(2).
Isbaniah, F. (2020). Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Corona Virus Satrianingrum, A. P., & Prasetyo, I. (2020).
Disease (Covid-19). Retrieved from Persepsi Guru Dampak Pandemi Covid-
https://repository.ugm.ac.id/276196/1/P 19 terhadap Pelaksanaan Pembelajaran
edoman Pencegahan dan Pengendalian Daring di PAUD. Jurnal Obsesi: Jurnal
Coronavirus Disease %28COVID- Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 633–
19%29 - Kemenkes.pdf 640.

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. Setiyaningsih, L. A., & Jatmikowati, S. H.


(2020). Pedoman Penyelenggaraan (2019). Media Baru Dalam
Belajar Dari Rumah Dalam Masa Komodifikasi Waktu Luang Ibu Rumah
Darurat Penyebaran Corona Virus Tangga. ETTISAL : Journal of
Disease (Covid-19). Surat Edaran Communication, 4(1), 25.
Nomor 15 Tahun 2O2O, pp. 1–20. https://doi.org/10.21111/ettisal.v4i1.30

157
JURNAL NOMOSLECA
Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020

69 (2020). Perbandingan Kehadiran Sosial


dalam Pembelajaran Daring
Suranto, B. (2019). Virtual Classroom: Menggunakan Whatsapp groupdan
Strategi Pembelajaran Berbasis Webinar Zoom Berdasarkan Sudut
Synchronous E-Learning. Seminar Pandang Pembelajar Pada Masa
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi Pandemic COVID-19. JARTIKA Jurnal
(SNATI). Riset Teknologi Dan Inovasi
Pendidikan, 3(2), 331–341.
Taradisa, Nidia., Jarmita, Nida., E. (2020). https://doi.org/10.36765/jartika.v3i2.27
Kendala Yang Dihadapi Guru Mengajar 7
Daring Pada Masa Pandemi COvid 19
MIN 5 Banda Aceh. UIN Ar-Raniry Yunus, N. R., & Rezki, A. (2020). Kebijakan
Banda Aceh, 1(1), 23. Pemberlakuan Lockdown Sebagai
https://doi.org/10.1017/CBO978110741 Antisipasi Penyebaran Corona Virus
5324.004 Covid-19. SALAM; Jurnal Sosial &
Budaya Syar-I, 7(3), 227–238.
Tempo. (2020). Daerah-Daerah Meliburkan https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.150
Sekolah Untuk Antisipasi Corona. 83
Tempo. Retrieved from
https://nasional.tempo.co/read/1319734 Zahrotunnimah, Z. (2020). Langkah Taktis
/daerah-daerah-yang-meliburkan- Pemerintah Daerah Dalam Pencegahan
sekolah-untuk-antisipasi- Penyebaran Virus Corona Covid-19 di
corona/full&view=ok Indonesia. SALAM: Jurnal Sosial Dan
Budaya Syar-I, 7(3), 247–260.
Yulianto, E., Cahyani, P. D., & Silvianita, S.

158

You might also like