You are on page 1of 6

Indonesian Journal of Elementary and Childhood Education, Vol. 1 No.

2, 2020: 58 - 63

The Impact of Covid-19 Pandemic on Learning Implementation of


Primary and Secondary School Levels

P. Ayu Suci Lestari1 dan Gunawan2*


1
Dinas Sosial Kota Mataram, Indonesia
2
Physics Education Study Program, Universitas Mataram, Indonesia
*E-mail: gunawan@unram.ac.id

Received: 6 Juni 2020; Accepted: 28 Juni 2020; Published: 30 Juni 2020

ABSTRACT
One of the policies of the Indonesian government to break the chain of distribution of COVID-19 is to
impose social distancing at all levels of society, including for learning activities at primary and
secondary school levels. Schools are closed but learning activities must continue. Teachers and
students are encouraged to turn to online learning. This study aims to describe the impact of the
pandemic on the learning implementation at the primary and secondary school level that occurred in
Indonesia. This research uses descriptive content analysis study method. The data obtained is the
result of a review of various scientific articles, both national and international journals relating to the
learning implementation during the pandemic. The results of the review show that online learning
systems utilizing digital platforms at the elementary and secondary school levels tend to change the
face of education toward better, more effective, and more enjoyable. The teacher becomes more
innovative in packaging teaching materials and is more creative in developing learning methods to
attract student enthusiasm. However, it needs to be adjusted again with various abilities of each
teacher, student, and parent of students in providing this online learning facility, so that the constraints
experienced can be minimized.

Keywords: COVID-19 pandemic, learning, primary and secondary school

ABSTRAK
Salah satu kebijakan pemerintah Indonesia untuk memutus rantai distribusi COVID-19 adalah
memaksakan jarak sosial di semua tingkat masyarakat, termasuk untuk kegiatan pembelajaran di
tingkat sekolah dasar dan menengah. Sekolah ditutup tetapi kegiatan belajar harus dilanjutkan. Guru
dan siswa didorong untuk beralih ke pembelajaran online. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan dampak pandemi pada implementasi pembelajaran di tingkat sekolah dasar dan
menengah yang terjadi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis isi
deskriptif. Data yang diperoleh adalah hasil review dari berbagai artikel ilmiah, baik jurnal nasional
maupun internasional yang berkaitan dengan implementasi pembelajaran selama pandemi. Hasil
tinjauan menunjukkan bahwa sistem pembelajaran online yang menggunakan platform digital di
tingkat sekolah dasar dan menengah cenderung mengubah wajah pendidikan menjadi lebih baik, lebih
efektif, dan lebih menyenangkan. Guru menjadi lebih inovatif dalam mengemas bahan ajar dan lebih
kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran untuk menarik antusiasme siswa. Namun, perlu
disesuaikan lagi dengan berbagai kemampuan masing-masing guru, siswa, dan orang tua siswa dalam
menyediakan fasilitas pembelajaran online ini, sehingga kendala yang dialami dapat diminimalisir.

Kata Kunci: Pandemi COVID-19, pembelajaran, sekolah dasar dan menengah

58
PENDAHULUAN
. Akhir-akhir ini, dunia tengah dikejutkan dengan wabah COVID-19 (Corona Virus
Desease) yang dikabarkan berasal dari kota Wuhan, Cina sejak Desember 2019 (Lee, 2020).
WHO menyatakan wabah ini sebagai pandemi global karena penularan virus ini sangatlah
cepat dan sebagian besar negara di dunia turut terpapar virus ini. Data terkini menunjukkan
jumlah pasien terkonfirmasi sebanyak 9.590.890 kasus positif pada 216 negara di seluruh
dunia (Update: 24-06-2020). Indonesia adalah salah satu negara yang turut terpapar virus ini
sejak awal Maret hingga saat ini 27 Juni 2020, terkonfirmasi 52.812 kasus positif yang
tersebar di 34 provinsi dan 415 kabupaten/kota (Gugus Tugas Percepatan Penanganan
COVID-19 Indonesia, 2020).
Kebijakan pemerintah Indonesia dalam menyikapi wabah ini adalah dengan
memberlakukan prinsip social distancing pada seluruh lapisan masyarakat, bahkan di
beberapa kota besar di Indonesia diberlakukan pula PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar) guna memutus rantai penyebaran virus ini. Kebijakan tersebut memberikan dampak
pada pendidikan di Indonesia khususnya pada proses pembelajaran bagi siswa sekolah.
Penerapan social distancing pada jenjang sekolah dasar dan menengah terus dilaksanakan
hingga kondisi dinyatakan kondusif. Selama pandemi berlangsung, sekolah memang
diliburkan tetapi proses pembelajaran harus tetap berlangsung.
Seiring dengan berkembangnya revolusi industri 4.0 atau digitalisasi sistem saat ini,
maka solusi yang ditawarkan untuk tetap menjalankan proses pembelajaran di masa pandemi
ini adalah dengan melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara daring (dalam jaringan) dari
kediaman masing-masing. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang
mengeliminasi jarak dan waktu dengan bantuan platform digital berbasis internet sehingga
mendukung proses pembelajaran dilakukan tanpa adanya interaksi secara fisik (Putra &
Irwansyah, 2020).
Sejauh ini, belum pernah pembelajaran dengan sistem daring dilakukan secara serentak
(Sun et al., 2020). Selama pandemi berlangsung, kini pembelajaran daring telah dilakukan di
hampir seluruh dunia (Goldschmidt, 2020). Sehingga, pada pembelajaran daring ini, semua
elemen pendidikan dituntut untuk tetap mampu memfasilitasi pembelajaran agar tetap aktif
meskipun tanpa tatap muka secara langsung. Guru selaku elemen utama dalam pendidikan
formal dipacu untuk melakukan adaptasi dengan pelaksanaan pembelajaran yang semula
menggunakan metode tatap muka konvensional dan beralih ke pembelajaran daring.
Terkait dengan penjabaran tersebut, maka review artikel ilmiah perlu dilakukan dengan
tujuan untuk mendeskripsikan hasil kajian umum terkait dampak pandemi COVID-19
terhadap implementasi pembelajaran di Indonesia khususnya pada jenjang sekolah dasar dan
menengah.

METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah descriptive content analysis study
yang merupakan sebuah analisis yang bertujuan untuk mendeskripsikan konten pokok
berdasarkan kumpulan informasi yang diperoleh (Herliandry et al., 2020). Informasi yang
dimaksud bersumber dari berbagai artikel ilmiah yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran daring selama pandemi COVID-19. Artikel ilmiah yang dimaksud adalah
artikel yang didapat dari jurnal Nasional serta jurnal Internasional.
Data dan informasi yang telah diperoleh, selanjutnya dikumpulkan, dianalisis, dan
disimpulkan sehingga mendapatkan rekomendasi sebagai studi literatur.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Sebelum pandemi terjadi, implementasi pembelajaran secara daring telah digemakan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan penerapan belajar mandiri. Akan
tetapi semenjak pandemi ini terjadi, implementasi pembelajaran secara daring mulai dilirik

59
sebagai solusi pembelajaran selama pandemi. Hal ini menjadi tantangan yang cukup besar
bagi guru dan siswa, terutama karena penggunaan platform tertentu yang belum dibiasakan
(Almanthari et al., 2020). Setiap elemen pendidikan dituntut untuk sesegera mungkin melek
teknologi, meningkatkan kreatifitas, dan inovasi (Zaharah et al., 2020). Pemberlakuan social
distancing sesuai kebijakan pemerintah Indonesia guna memutus rantai penyebaran COVID-
19, memacu para guru sekolah dasar dan menengah untuk mengimplementasikan
pembelajaran secara daring. Meski sekolah diliburkan akan tetapi proses pembelajaran harus
tetap berlangsung di rumah masing-masing.
Kegiatan belajar di rumah dalam masa pademi ini dapat dilakukan dengan
memanfaatkan ketersediaan berbagai platform yang mampu mendukung implementasi
pembelajaran daring dari rumah. Platform yang dimaksud dapat berupa WhatsApp, Email,
Google Classroom, Moodle, Zoom, dan yang lainnya (Gunawan et al., 2020). Selain itu dapat
pula memanfaatkan platform Edmodo dengan kelebihan khusus yaitu kemudahan dalam
pemantauan baik oleh guru maupun oleh orang tua siswa (Arizona et al., 2020).
Ketersediaan platform yang bervariasi ini jika tanpa didukung jaringan internet yang
memadai, tentu hasil yang diperoleh akan kurang maksimal. Oleh karena itu, beberapa
provider seluler juga turut berperan dalam memberi dukungan tambahan bagi siswa untuk
belajar di rumah. Dukungan tersebut dilakukan dengan cara memberi layanan internet gratis
khusus untuk mengakses situs-situs pendidikan seperti Rumah Belajar, Meja Kita, Icando,
Indonesian X, Google for Education, Kelas Pintar, Microsoft Office 365, Quipper School,
Ruangguru, Sekolahmu, Zenius, dan Cisco Webex (Arizona et al., 2020). Langkah ini tentu
dapat dijadikan sebagai contoh teladan dalam penyediaan layanan internet khususnya pada
masa pandemi seperti saat ini.
Selain platform dan situs edukasi yang telah tersedia, pemanfaatan siaran televisi
edukasi juga diperlukan sebgai penunjang (Zhou et al., 2020). Adapun stasiun televisi di
Indonesia yang turut menyiarkan siaran-siaran edukasi yaitu TVRI (Televisi Republik
Indonesia). Stasiun TVRI ini menyiarkan konten edukasi secara terjadwal sesuai dengan
kurikulum yang berlaku.
Implementasi pembelajaran secara daring ini paling banyak dilaksanakan dengan
menggunakan aplikasi WhatsApp (Dewi, 2020), (Gunawan et al., 2020), (Purwanto et al.,
2020) dengan pertimbangan rata-rata guru dan siswa atau orang tua siswa memiliki aplikasi
ini pada gadget masing-masing. Aplikasi ini memiliki fitur WhatsApp Group sehingga guru
dan siswa dapat berdiskusi serta saling berbagi dokumen. Guru memanfaatkan fitur ini untuk
membagi dokumen materi pembelajaran dan tugas bagi siswa, kemudian siswa akan
mengirimkan tugas yang telah mereka selesaikan melalui grup ini pula. Hal yang perlu
diperhatikan adalah pemberian tugas disertai pemantauan dan pendampingan oleh guru.
Langkah yang dilakukan adalah guru meminta bantuan orang tua maupun kakak siswa
sebagai narahubung dengan pemberitahuan lebih dulu melalui WhatsApp Group. Selain itu,
perlu disertakan pula koordinasi dan interaksi antara guru dan orang tua siswa berupa video
call maupun foto dokumentasi kegiatan belajar siswa di rumah sebagai bentuk laporan bahwa
siswa benar-benar melaksanakan pembelajaran di rumah (Wicaksono & Rachmadyanti,
2017).
Pengimplementasian pembelajaran secara daring pada masa pandemi COVID-19 ini
mampu menunjang proses pembelajaran menjadi lebih efektif, terutama pada era global saat
ini dimana transfer informasi berlangsung sangat cepat. Pembelajaran daring memiliki
beberapa dampak positif. Beberapa diantaranya adalah memberikan kemajuan bagi
pendidikan di Indonesia karena 75% siswa melaksanakan pembelajaran daring secara
bersamaan selama pandemi COVID-19 (Zaharah et al., 2020). Gurupun menjadi semakin
inovatif dalam mengemas bahan ajar dan semakin kreatif mengembangkan metode
pembelajaran untuk menarik antusisme siswa (Viner et al., 2020). Selain itu siswa juga
terdorong untuk memanfaatkan gadgetnya tidak hanya untuk bersosial media semata, tetapi

60
untuk mencari berbagai referensi dari internet guna menyelesaikan tugas mereka (Selvan &
Hussain, 2020).
Penggunakan sistem pembelajaran daring juga dapat mengubah wajah pendidikan ke
arah yang lebih baik, lebih efektif, dan lebih menyenangkan (Owusu-Fordjour et al., 2020).
Hal tersebut juga didukung oleh Sobron et al. (2019) yang menyatakan implementasi
pembelajaran secara daring tergolong dalam kategori baik yang ditunjukkan dengan semangat
para siswa dalam mengikuti pembelajaran dan tidak merasa bosan saat pembelajaran
berlangsung. Dengan demikian pembelajaran daring tetap dapat dioptimalkan meskipun tanpa
melalui tatap muka secara langsung.
Pembelajaran secara daring memang menjadi solusi untuk tetap melaksanakan
pembelajaran di tengah pandemi. Akan tetapi selain memiliki dampak positif, implementasi
pembelajaran secara daring di masa pandemi ini juga mengalami beberapa kendala yang
dialami oleh guru, siswa, maupun orang tua siswa. Sebagian besar guru menyatakan bahwa
waktu mengajar menjadi berkurang dan dikhawatirkan dapat berdampak pada prestasi siswa.
Selain itu tak sedikit para guru termasuk guru-guru senior yang masih kurang memahami cara
pengimplementasian sistem pembelajaran secara daring, ditambah pula dengan koneksi
internet yang tidak stabil karena digunakan secara bersamaan dan serentak (Zaharah et al.,
2020).
Kendala lainnya adalah pada saat memanfaatkan salah satu platform digital seperti
zoom untuk melakukan meeting (pertemuan). Dalam hal ini, tidak semua siswa mampu
mengakses dan turut serta dalam meeting tersebut. Alasannya adalah pada jam tersebut orang
tua siswa sedang bekerja di luar rumah dan ada pula beberapa diantaranya yang masih belum
melek teknologi (Pujilestari, 2020). Siswa masih terbiasa dengan sistem pembelajaran tatap
muka langsung bersama guru, terbiasa belajar bersama kawan-kawannya sambil bermain dan
bercanda gurau. Beradaptasi dengan pembelajaran daring tentu membutuhkan waktu bagi
siswa. Diperlukan proses bertahap agar siswa mampu menerima perubahan pada sistem
pembelajaran yang baru bagi mareka.
Kendala lain juga dialami oleh orang tua siswa yaitu tidak semua orangtua siswa
memiliki gadget atau komputer yang terhubung ke internet, ditambah lagi dengan adanya
pembengkakan alokasi dana guna memenuhi kebutuhan kuota internet agar pembelajaran
daring berlangsung tanpa hambatan. Hal ini tentu cukup menambah beban orang tua siswa
mengingat pada masa pandemi ini tidak sedikit orang tua siswa yang kehilangan pekerjaan
karena dirumahkan sementara maupun yang di PHK. Selain itu, beberapa orang tua siswa
juga kurang terbiasa mendampingi siswa saat belajar di rumah guna mendukung
pembelajaran daring (Purwanto, 2020). Pada kesempatan inilah guru, siswa, dan orang tua
siswa perlu bersinergi demi mewujudkan pembelajaran yang lebih baik lagi sehingga minat
belajar siswa dan prestasi belajar siswa dapat meningkat meskipun dalam masa pandemi
seperti saat ini.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil review dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa sistem
pembelajaran daring dengan memanfaatkan platform digital pada jenjang sekolah dasar dan
menengah cenderung mengubah wajah pendidikan ke arah yang lebih baik, lebih efektif, dan
lebih menyenangkan. Gurupun menjadi semakin inovatif dalam mengemas bahan ajar dan
semakin kreatif mengembangkan metode pembelajaran untuk menarik antusisme siswa.
Meski demikian, perlu dilakukan penyesuaian kembali dengan beragam kemampuan masing-
masing guru, siswa, dan orang tua siswa dalam memberikan fasilitas pembelajaran daring ini,
sehingga kendala yang dialami dapat diminimalisir.

61
DAFTAR PUSTAKA
Almanthari, A., Maulina, S., & Bruce, S. (2020). Secondary School Mathematics Teachers’
Views on E-learning Implementation Barriers during the COVID-19 Pandemic: The
Case of Indonesia. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology
Education, 16(7), em1860.
Arizona, K., Abidin, Z., & Rumansyah, R. (2020). Pembelajaran Online Berbasis Proyek
Salah Satu Solusi Kegiatan Belajar Mengajar di Tengah Pandemi COVID-19. Jurnal
Ilmiah Profesi pendidikan, 5(1), 64-70.
Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di
Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55-61.
Goldschmidt, K. (2020). The COVID-19 Pandemic: Technology Use to Support the
Wellbeing of Children. Journal of Pediatric Nursing.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Indonesia. (2020). Data COVID-19 Global
dan Indonesia. https://covid19.go.id/
Gunawan, G., Suranti, N. M. Y., & Fathoroni, F. (2020). Variations of Models and Learning
Platforms for Prospective Teachers During the COVID-19 Pandemic Period.
Indonesian Journal of Teacher Education, 1(2), 61-70.
Herliandry, L. D., Nurhasanah, N., Suban, M. E., & Kuswanto, H. (2020). Pembelajaran pada
Masa Pandemi Covid-19. JTP-Jurnal Teknologi Pendidikan, 22(1), 65-70.
Lee, A. (2020). Wuhan Novel Coronavirus (COVID-19): Why Global Control is
Challenging?. Public Health, 179, A1-A2.
Owusu-Fordjour, C., Koomson, C. K., & Hanson, D. (2020). The impact of Covid-19 on
learning-the perspective of the Ghanaian student. European Journal of Education
Studies, 7(3), 88-100.
Pujilestari, Y. (2020). Dampak Positif Pembelajaran Online Dalam Sistem Pendidikan
Indonesia Pasca Pandemi Covid-19. 'ADALAH, 4(1), 49-56.
Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Hyun, C. C., Wijayanti, L. M., & Putri, R. S. (2020).
Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online
di Sekolah Dasar. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling,
2(1), 1-12.
Putra, R. S., & Irwansyah, I. (2020). Media Komunikasi Digital, Efektif Namun Tidak
Efisien, Studi Media Richness Theory dalam Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis
Teknologi di Masa Pandemi. Global Komunika: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
1(2), 1-13.
Selvan, S. S. A., & Hussain, S. M. (2020). The Impact of Covid-19 Online Teaching Sources
for Indian Students. Purakala with ISSN 0971-2143 is an UGC CARE Journal, 31(17),
1252-1256.
Sobron, A. N., Bayu, B., Rani, R., & Meidawati, M. (2019). Pengaruh Daring Learning
terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar. In Seminar Nasional Sains &
Entrepreneurship, 1(1), 1-5.
Sun, L., Tang, Y., & Zuo, W. (2020). Coronavirus Pushes Education Online. Nature
Materials, 19(6), 687-687.

62
Viner, R. M., Russell, S. J., Croker, H., Packer, J., Ward, J., Stansfield, C., & Booy, R.
(2020). School Closure And Management Practices During Coronavirus Outbreaks
Including COVID-19: a Rapid Systematic Review. The Lancet Child & Adolescent
Health, 4, 397-404.
Wicaksono, V. D., & Rachmadyanti, P. (2017). Pembelajaran Blended Learning melalui
Google Classroom di Sekolah Dasar. Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS &
HDPGSDI Wilayah Timur, 513-521.
Zaharah, Z., Kirilova, G. I., & Windarti, A. (2020). Impact of Corona Virus Outbreak
Towards Teaching and Learning Activities in Indonesia. SALAM: Jurnal Sosial dan
Budaya Syar-i, 7(3), 269-282.
Zhou, L., Wu, S., Zhou, M., & Li, F. (2020). 'School’s Out, But Class’ On', The Largest
Online Education in the World Today: Taking China’s Practical Exploration During
The COVID-19 Epidemic Prevention and Control As an Example. Best Evid Chin Edu,
4(2), 501-519.

63

You might also like