You are on page 1of 10

Efektifitas penggunaan Google Classroom Dalam

Pembelajaran Daring pada SMK Kristen Tagari Selama Masa


Pandemi
Emik Pattanang1,Surya Ningsih Manguma2,Ratni Remme3
2001190035@ms.uki.ac.id,2001190032@ms.uki.ac.id,2001190026@ms.uki.ac.id

Program Studi Magister Administrasi Pendidikan.F.Pendidikan,Universitas Kristen


Indonesia
Jl.Mayjen Sutoyo no.2 Cawang-Jakarta 13630 Indonesia

Abstrak
The 2019 corona virus disease pandemic or Covid-19 has changed the pattern of education that
has been carried out by face-to-face at school to become distance learning (PJJ) using the online method.
In order for online learning to run properly it requires several components that must be in place, among
others Hardware, Software, Users, Internet Network and Internet Quota. This study aims to determine the
effectiveness of using one of the applications used in online learning, namely Google Classroom at Tagari
Christian Vocational Schools. The Comparative Causal Method with the Ex Post Facto Quantitative
approach is used to find the causes of changes in behavior, phenomena, and symptoms caused by
behavior, symptoms, events, or phenomena. A thing or behavior that causes changes in the independent
variable as a whole has occurred. The learning process that occurs today mostly uses the Hybrid
communication mode which combines syncronous and asynchronous education. In choosing the media
used in online learning, educators consider several factors, including: consumption of data quota, ease of
use (User Friendly), network infrastructure conditions and suitability with learning activities. So that the
Tagari Christian Vocational School chose Google Classroom in online learning and some teachers used a
companion application, namely Whatsapp.
Pandemi virus corona disease 2019 atau Covid-19 telah merubah pola pendidikan yang selama
ini dilakukan dengan cara langsung tatap muka di sekolah menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan
metode Daring.Agar pembelajaran Daring dapat berjalan dengan baik memerlukan beberapa komponen
yang harus ada antara lain Perangkat Keras, Perangkat Lunak ,Pengguna, Jaringan Internet dan Kuota
Internet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan salah satu aplikasi yang di
gunakan dalam pembelajaran Daring yaitu Google Classroom pada SMK Kristen Tagari. Metode Kausal
Komperatif dengan pendekatan Kuantitatif Ex Post Facto di gunakan untuk menemukan penyebab
perubahan perilaku, fenomena,maupun gejala yang di sebabkan oleh perilaku, gejala, peristiwa, atau
fenomena. Suatu hal atau perilaku yang menyebabkan perubahan variable bebas tersebut secara
keseluruhan telah terjadi. Proses pembelajaran yang terjadi saat ini sebagian besar menggunakan mode
komunikasi Hybrid yang mengkombinasikan komukasi syncronous dan asynchronous. Dalam memilih
media yang di gunakan dalam pembelajaran Daring, pendidik mempertimbangkan beberapa faktor antara
lain: konsumsi kuota data,kemudahan penggunaan (User Friendly) ,kondisi infrastruktur jaringan dan
kesesuaian dengan aktifitas pembelajaran. Sehingga Pihak SMK Kristen Tagari memilih Google
Classroom dalam pembelajaran daring dan sebagian guru menggunakan aplikasi pendamping yaitu
Whatsapp.

Keyword :Covid-19,Pembelajaran Daring,Efektifitas Google Classroom

Pendahuluan
Pandemi virus corona disease 2019 (covid-19) pertama kali di temukan di Wuhan Cina pada
awal Desember 2019 . Kemudian, menyebar ke seluruh penjuru dunia hingga rasa-rasanya tidak ada
negara yang tidak terkena virus yang berasal dari kelalawar ini. Penyebaranya begitu cepat hingga hanya
dalam kurun waktu 10 bulan virus ini telah menjangkiti 37,3 juta orang di dunia dan telah menalan
korban jiwa sebesar 1,07 juta(Wikipedia,12/10/2020).

Sementara di Indonesia virus yang menyerang sistem pernapasan manusia ini pertama kali di
umumkan oleh pemerintah pada awal Maret 2020. Dalam jumpa pers Presiden Republik Indonesia Joko
Widodo menyampaikan ada 2 orang yang dinyatakan positif terkena virus corona-19. Sejak itu,
penyebaran virus corona di Indonesia terus meningkat. Pada tanggal 13/11/2020 pasien positif terapapar
virus corona mencapai 452.291 kasus dan telah menelan korban sebanyak 14.933 jiwa. Bahkan Indonesia
menduduki peringkat ke 3 se Asia dalam jumlah kematian covid-19(Kementrian Kesehatan ,2020).

Pandemi virus corona disease-19 atau Covid-19 telah menimbulkan dampak yang sangat besar
pada aspek kehidupan manusia, tidak hanya pada bidang kesehatan tapi juga berdampak pada sejumlah
bidang yang lain. Pada bidang ekonomi mengakibatkan resesi di sejumlah negara. Pemerintah RI sendiri
telah menggelontorkan dana sebesar Rp677,2 Trilun untuk penanganan covid-19 (Kemenkeu, 2020) dan
jumlah dana ini masih terus akan meningkat sesuai dengan data pada grafik pasien yang positif terkena
virus corona.

Bagaimana dengan bidang pendidikan? Sejak diumumkannya pasien posistif Covid-19 Maret
lalu,

pemerintah mengambil langkah tegas dengan memindahkan semua aktifitas belajar –mengajar yang
semula tatap muka di sekolah berganti pembelajaran dari rumah dengan sistem Pembelajaran jarak jauh
(PJJ) dengan metode dalam jaringan (daring). Sekolah yang saat itu menghadapi persiapan ujian baik
ujian sekolah maupun ujian nasional pada tingkat SD,SMP,SMA dan SMK, pelaksanaannya di batalkan
oleh pemerintah dan UN di tiadakan.
Memasuki tahun ajaran baru 2020/2021, pemerintah melakukan pemetaan daerah untuk memantau
penyebaran virus corona di wilayah Indonesia. Melalui empat kementrian, pemerintah menerbitkan
keputusan bersama yaitu: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Agama, Kementrian
Kesehatan dan Kementrian Dalam Negeri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun
ajaran 2020/2021. Pada keputusan tersebut wilayah Indonesia di bagi dalam empat zona yakni zona
merah, zona orange, zona kuning, dan zona hijau . Hanya daerah yang berzona hijau yang dijinkan tatap
muka tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Untuk daerah zona merah, zona orange, dan
zona kuning menggunakan model belajar dari rumah (BDR).

Tabel.1.1 Zona Covid-19

Level Risiko Awal TA. 2020/2021 Model pembelajaran


Zona Merah Juli 2020 Belajar Dari Rumah (BDR)
Zona Orens Juli 2020 Belajar Dari Rumah (BDR)
Zona Kunig Juli 2020 Belajar Dari Rumah (BDR)
Zona Hijau Juli 2020 Tatap Muka

Sampai saat ini beberapa daerah di Indonesia yang masuk dalam zona merah, zona orange
dan zona kuning masih melakukan pembelajaran Daring. Pembelajaran dengan model Daring tentu tidak
mudah dilakukan. Ada beberapa komponen yang harus ada dalam Pembeljaran Daring agar berjalan
dengan baik, yaitu :

1. Perangkat keras yang berfungsi untuk menjalankan program aplikasi daring, contohnya PC,
Laptop, Smartphone, Tablet dan lainnya.
2. Perangkat lunak berupa aplikasi daring contoh Google Class Room, Microsft Teams, Zoom,
WhatsApp, Qupper dan lainnya.
3. User (pengguna), yaitu orang yang akan mengoperasikan aplikasi daring (guru dan siswa).
4. Jaringan internet dari provider yaitu penyedia jasa internet seperti Telkom, Indosat dan lainnya.
5. Kuota internet.
Selain memberi efek luar biasa terhadap pertumbuhan teknologi khususnya dalam dunia
pendidikan. Masa pandemic ini juga menuntut untuk menyediakan sistem yang terintegrasi dan mampu
memenuhi kebutuhan pembelajaran online. Pandemi covid-19 yang datang secara tiba-tiba telah
merubah metode pembelajaran tatap muka yang selama ini dilakukan harus beralih ke sistem
pembelajaran Daring membuat kegagapan baik sekolah , guru, siswa maupun orang tua siswa karena
sebagian sekolah di Indonesia belum banyak yang mengembangkan pembelajaran jarak jauh dengan
sistem daring.
Penggunaan media komunikasi elektronik sebagai penunjang berjalannya pembelajaran daring
seperti Google Classroom, Microsoft Teams, Quipper, dan Edmodo belum familiar bagi civitas
pendidikan. Kendala lainnya yaitu tidak tersedianya perangkat keras berupa laptop dan Smartphone oleh
guru dan siswa untuk melaksanakan pembelajaran daring. Di samping itu kondisi geografis juga
merupakan kendala lain yang dihadapi dalam pembelajaran daring, banyak siswa yang tinggal jauh dari
kota sehingga tidak terdapat sinyal atau jaringan internet dari Provider seperti Telkom dan Indosat
sebagai penyedia layanan internet.
SMK Kristen Tagari Rantepao adalah salah satu sekolah yang juga melakukan pembelajaran
daring selama pandemi untuk semua jurusan yang terdiri dari 10 jurusan yang siswanya menyebar di
seluruh wilayah Toraja dan sebagian berada di luar Toraja, Sulawesi Selatan yang sebagian wilayahnya
juga tidak terjangkau jaringan internet. Berdasar atas kenyataan tersebut SMK Kisten Tagari Rantepao
berupaya agar pembelajaran daring dapat berjalan dengan baik. Berbagai upaya mulai dilakukan seperti
disediakannya jaringan wifi yang bisa di akses oleh semua guru di lingkungan sekolah , Selain itu SMK
Kristen Tagari juga menetapkan aplikasi yang di gunakan dalam pembalajaran daring yaitu Google
Classroom. Hal ini dilakukan agar tidak terlalu banyak aplikasi yang harus di instal oleh siswa.
Aplikasi yang digunakan dalam pembalajaran daring merupakan komponen yang harus ada ketika
pembelajaran daring dilakukan sehingga penggunaan aplikasi yang tepat dalam pembalajaran Daring
juga merupakan masukan penting dalam rangka perbaikan masa yang akan datang terutama jika pandemi
covid-19 masih terjadi. Sampai saat ini, belum ada yang mampu memprediksi kapan covid-19 akan
berakhir sehingga pembelajaran dengan metode Daring di anggap paling efektif untuk dapat mencegah
penularan covid-19. Penelitian ini dapat berkontribusi dalam memberikan masukan terkait pembelajaran
Daring. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektifitas Aplikasi
Google Classroom dalam pembelajaran Daring pada SMK Kristen Tagari Rantepao.

METODE
Penilitian ini merupakan penelitian Kausal Komperatif dengan pendekatan Kuantitatif Ex Post
Facto .Informan dalam penelitian ini adalah guru pada setiap jurusan yang ada di SMK Kristen Tagari
Rantepao .Informan adalah guru yang aktif melakukan pembelajaran Daring.Informan di ambil secara
acak pada setiap jurusan.Jumlah Informan pada penelitian ini adalah 10 orang.

Metode pengumpulan data di lakukan dengan penyeberan angket secara manual. Dengan cara
medatangi informan secara langsung.Penyebaran hingga terkumpulnya data primer berlangsung dalam
waktu 3 hari dalam masa pandemic di Indonesia dan khusunya di Toraja Utara .Setelah data terkumpul
lalu di ananlisi secara kuantitatif ex post facto dan mentabulasikan presentasi pada setiap pertanyaan yang
di jawab secara lengkap oleh informan.selanjut dibahas dengan study keputakaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menghasilkan poin-poin penting terkait efektifitas Google Classroom dalam pembelajaran
Daring khususnya pada pada SMK Kristen Tagari.Hasil penelitian di paparkan mulai dari kareteristik
informan hingga pembahasan berdasarkan literatur yang relevan dengan berbagai subjek yang diteliti.

Selengkapnya adalah sebagai berikut

Kareteristik Informan

Penyebaran angket dilakukan manual dengan mendatangi informan secara langsung.Penitian dilakukan
selama 1 minggu . Hasil pengumpulan angket sebanyak 10 orang.Informan penelitian yaitu guru yang
aktif melakukan BDR dari setiap jurusan yang ada di SMK Kristen Tagari.Beragam karateristik dari
informan seperti jenis kelamin,jurusan, bidangstudy,usia,pendidikan ,golongan, lama bekerja. Data
Selengkapnya dapat dilihat pada table berikut.

Karateristik Informan Frekuensi Presentase


Jenis Kelamin perempuan 8 80%
Laki-laki 2 20%
Total 10 100%
Jurusan otomotif 1 10%
Umum 4 40%
Las 1 10%
Bangunan 2 20%
Tik 2 20%
Total 10 100%
Bidang Studi produktif 6 60%
Bhs. Indonesia 2 20%
Fisika 1 10%
Sejarah Indonesia 1 10%
Total 10 100%
Usia 20 – 30 tahun 2 20%
31 – 40 tahun 7 70%
41 – 60 tahun 1 10%
60 tahun ke atas - -
Total 10 100%
Pendidikan S1 8 80%
S2 2 20%
Total 10 100%
Lama Bekerja 0 – 10 tahun 3 30%
11 – 20 tahun 7 70%
21 – 30 tahun - -
Total 10 100%
Factor-faktor yang mempengaruhi efektiftas Google Classroom dalam pembelajaran Daring

Mudah di gunakan (User friendly)

Factor pertama yang mempengaruhi efektifitas Goole Classroom dalam pembaljaran daring
adalah mudah di gunakan.berdasarkan hasil penelitian 40 % informan menjawab sangat setuju,30%
menjawab setuju, dan 30% menjawab ragu-ragu.dan tidak ada informan yang mejawab setuju atau sangat

Sangat setuju setuju ragu-ragu


tidak setuju sangat tidak setuju
tidak setuju.

Fitur

Faktor kedua yaitu yang mempengaruhi efektifitas Google Classroom dalam pembelajaran daring
yaitu ketersediaan fitur yang di sediakan oleh aplikasi Google classroom dalam mendukung penyampaian
materi oleh guru ke siswa .dalam hal ini informan mayoritas setuju fitur yang di sediakan oleh Classroom
memadai hal ini di lihat dari jawaban yang di berikan responden dimana 50% menjawab setuju,30%
menjawab ragu-ragu dan 20% menjawab tidak setuju
2

Sangat setuju setuju ragu-ragu


tidak setuju sangat tidak setuju

Interaktivitas

Faktor ketiga yang mempengaruhi efektifitas Google Classroom dalam Pembelajaran Daring
adalah interaktivitas. Tingkat interaktif guru dan siswa pada Classroom cukup tinggi. Ini dapat lihat dari
jawaban oleh informan yaitu sebanyak 50 % informan menjawab setuju 30% informan menjawab ragu-
ragu, dan 20 % informan menjawab tidak setuju.

Sangat setuju setuju ragu-ragu


tidak setuju sangat tidak setuju

Kemudahan penilaian

Dalam hal kemudahan untuk menilai hasil kerja siswa menggunakan aplikasi Google
Classroom .Informan Setuju Google Classroom mudah digunakan untuk menilai hasil kerja siswa. Meski
20 % informan menjawab tidak setuju .Namun 50% informan menjawab seutuju dan 30% persen
menjawab ragu-ragu
.

Sangat setuju setuju ragu-ragu


tidak setuju sangat tidak setuju

Kemudahan mempelajari Materi

Kemudahan mempelajari materi dengan menggunakan aplikasi Classroom dalam Pembelajaran


Daring merupakan salah faktor dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, 50 % informan
menjawab setuju, 30 % informan menjawab ragu-ragu, dan 20 % informan menjawab tidak setuju.

Sangat setuju setuju ragu-ragu


tidak setuju sangat tidak setuju

Ketersedian WIFI

Faktor terakhir yang mempegaruhi efektifitas penggunaan aplikasi Classroom dalam


pembelajaran Daring pada SMK Kristen Tagari Rantepao adalah ketersediaan WIFI. Berdasarkan hasil
penelitian, 50 % informan menjawab setuju, 30 % informan menjawab ragu-ragu, dan 20 % informan
menjawab tidak setuju.
Sangat setuju setuju ragu-ragu
tidak setuju sangat tidak setuju

KESIMPULAN
Pandemi covid-19 membawa dampak yang sangat besar pada seluruh aspek kehidupan manusia
termasuk pada bidang pendidikan. Datangnya pandemi covid-19 yang tiba-tiba membuat para citivitas
pendidkan berpikir keras untuk memastikan proses belajar tetap berjalan. Salah satu cara yang di tetapkan
oleh pemerintah adalah pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan metode Daring. SMK Kristen Tagari
merupakan salah satu sekolah swasta di Toraja Utara yang juga melakukan pembelajaran dengan model
Daring. Pihak sekolah bekerja keras agar pembelajaran Daring berjalan dengan baik, mulai dari
penyedian jaringan WIFI , melakukan pelatihan kepada guru dalam menggunakan media Daring yaitu
Google Classroom.

Dari hasil penelitian penggunaan Aplikasi Google Classroom dalam pembelajaran Daring pada
SMK Kristen Tagari adalah efektif. Meski ada beberapa kendala yang di hadapi seperti masih ada
sebagain kecil siswa yang tidak aktif dalam pembelajaran Daring mulai dari mengunduh materi sampai
mengirimkan tugas. Penyebab ketidakaktifan siswa tersebut karena tidak memiliki perangkat Daring,
tidak adanya jaringan internet dan tidak adanya kuota internet. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka
sekolah perlu meninjau kembali metode Daring yang dilakukan, serta meningkatkan kemampuan literasi
digital baik guru maupun siswa .
DAFTAR PUSTAKA

Rodame Monitorir Napitupulu.2020. Dampak pandemi Covid-19 terhadap kepuasan pembelajaran jarak
jauh
Oktafia Ika Handarini.2020. Pembelajaran Daring Sebagai Upaya Study From Home (SFH) Selama
Pandemi Covid 19.
Muhammad Hanif Fahmi.2020. Komunikasi Synchronous Dan Asynchronous Dalam E-Learning Pada
Masa Pandemic Covid-19
Asmuni, A. (2020). Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 dan Solusi
Pemecahannya. Jurnal Paedagogy, 7(4).
CNNI. (2020). Kemendikbud buat skenario belajar di rumah sampai akhir. CNNN Indonesia. Retrieved
from https://www.cnnindonesia.com/nasional /20200424114337-20- 496861/kemendikbud-
buat-skenariobelajar-di-rumah-sampai-akhir-2020
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Direktorat Pendidikan
Tinggi No. 1 Tahun 2020
Wikipedia. Template:Covid19 pandemic
data.https://en.wikipedia.org/wiki/Template:COVID19_pandemic_data. diakses pada 13 Mei
2020 Wulandari. (2018). Peningkatan Kompetensi Profesi
Deshwal, P., Trivedi, A., & Himanshi, H. L. N. (2017). Online learning experience scale validation and its
impact on learners’ satisfaction. Procedia computer science, 112, 2455-2462.
doi:https://doi.org/10.1016/j.procs.2017.08.178
Kim, J. H., & Park, H. (2019). Effects of smartphone-based mobile learning in nursing education: A
systematic review and meta-analysis. Asian Nursing Research, 13(1), 20–29.
doi:https://doi.org/10.1016/j.anr.2019.01.005

You might also like