You are on page 1of 7

Jurnal Riset Pendidikan Dasar Submitted : 13/12/2020

Volume 2 Nomor 1, Maret 2021 Reviewed : 15/02/2021


e-ISSN 2723-8660 Accepted : 22/03/2021
http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/jrpd Published : 27/03/2021

Strategi Bimbingan dan Pelatihan Guru Dalam Pembelajaran


Menggunakan Aplikasi Google Pada Pembelajaran Daring Untuk
Meningkatkan Efektifitas Belajar Siswa Dimasa Pandemi Covid-19

Nyi Mulyanah1, Ana Andriani2


1,2Program Studi Magister Pendidikan Dasar,

Universitas Muhammadiyah Purwokerto


e-mail: nyimulyanah2@gmail.com

Abstract. This study aims to improve the ability and professionalism of teachers in using the google
application in online learning to increase the effectiveness of student learning during the Covid-19
pandemic at Korwilcam Dindik Somagede, Banyumas Regency. This research method uses the Mixed
Methods method while the research model is Sequential Expplonatory. The empirical reality shows
that the current condition is very concerned about the decline in the quality of learning in schools
today with the Distance Learning (PJJ) pattern. Some of the causes are the lack of availability of tools /
media owned by the school, the lack of the ability of teachers to operate tools / media such as laptops;
less supportive internet access for the smooth running of online learning; not all students have
smartphones. Based on the analysis of needs, 86.7% of the 214 teachers agreed to carry out guidance
and training on the use of google (google form, google classroom, google drive, and google meet). The
use of the google application in PJJ teachers acts as a motivator, facilitator, mediator, and
communicator. The ability of teachers in online learning using the Google application has increased,
the number of participants who took part in the guidance program was 120 people, all participants
received a certificate of graduation. Seeing the results of these graduates can be declared successful for
the training program using the Google application.

Keywords: Guidance and Training, Online Learning, Effective Learning, Covid-19 Pandemic

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas guru dalam
penggunaan aplikasi google pada pembelajaran daring untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa
selama masa pandemi covid-19 di Korwilcam Dindik Somagede Kabupaten Banyumas. Metode
penelitian ini menggunakan metode Mixed Methods sedangkan model penelitiannya Sequential
Expplonatory. Realitas empirik memperlihatkan bahwa kondisi saat ini sangat meprihatinkan
menurunnya kualitas pembelajaran di sekolah saat ini dengan pola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Beberapa penyebabnya adalah kurangnya ketersediaan alat/media yang dimiliki sekolah, kurangnya
kemampuan guru dalam mengoperasikan alat/media seperti laptop; akses internet yang kurang
mendukung untuk kelancaran pembelajaran daring; tidak semua siswa memiliki smartphone.
Berdasarkan analisis kebutuhan 86,7% dari 214 guru setuju untuk dilaksanakan bimbingan dan
pelatihan penggunaan google (google form, google classroom, google drive, dan google meet).
Penggunaan aplikasi google dalam PJJ guru berperan sebagai motivator, fasilitator, mediator, dan
komunikator. Kemampuan guru dalam pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi google
meningkat, jumlah peserta yang mengikuti bimlat sebanyak 120 orang, semua peserta mendapatkan
sertifikat kelulusan. Melihat hasil lulusan tersebut dapat dinyatakan berhasil untuk program diklat
penggunaan aplikasi google.

Nyi Mulyanah, Ana Andriani. Strategi Bimbingan dan Pelatihan Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan
Aplikasi Google Pada Pembelajaran Daring Untuk Meningkatkan Efektifitas Belajar Siswa Dimasa Pandemi
Covid-19 | 67
Jurnal Riset Pendidikan Dasar
Volume 2 Nomor 1, Maret 2021; DOI 10.30595/jrpd.v2i1.9229

Kata kunci: Bimbingan dan Pelatihan, Pembelajaran Daring, Pembelajaran Efektif, Pandemi Covid-
19

PENDAHULUAN menjawab tantangan akan ketersediaan


Awal Maret 2020 ditetapkan oleh sumber belajar yang variatif. Keberhasilan
pemerintah tentang aturan Work From dari suatu model ataupun media
Home (WFH) dan Study From Home (SFH) pembelajaran tergantung dari
hal ini menyebabkan terjadinya karakteristik peserta didiknya. Tidak
perubahan besar terhadap pola hidup semua siswa akan sukses dalam
masyarakat termasuk juga di dalamnya mengikuti pembelajaran online karena
pada dunia pendidikan. Siswa yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
sebelumnya terbiasa belajar dan karakteristik atau kompetensi individu itu
berkelompok di sekolah tiba-tiba harus sendiri, keadaan atau kondisi sosialnya
belajar secara mandiri di rumah. Kondisi juga faktor lingkungan mudah dan
ini bertujuan untuk memutus rantai sulitnya mengakses internet.
penyebaran Pandemi Covid-19. Tentu saja Pembelajaran daring dilakukan
hal ini akan menimbulkan dampak menyesuaikan kemampuan masing-
terhadap psikis siswa. masing sekolah. Belajar daring (online)
Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan dapat menggunakan teknologi digital
pemerintah pada 18 Maret 2020 berisi seperti google classroom, goole form, rumah
tentang segala kegiatan di dalam dan di belajar, zoom, video converence, telepon atau
luar ruangan di semua sektor sementara live chat dan lainnya. Namun yang pasti
waktu ditunda demi mengurangi harus dilakukan adalah pemberian tugas
penyebaran corona terutama pada bidang melalui pemantauan pendampingan oleh
pendidikan. Pada tanggal 24 maret 2020 guru melalui google form sehingga anak
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan betul-betul belajar. Kemudian guru-guru
Republik Indonesia mengeluarkan Surat juga bekerja dari rumah (Work From Home)
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang berkoordinasi dengan orang tua, bisa
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam melalui video call maupun foto kegiatan
Masa Darurat Penyebaran Covid-19, dalam belajar anak dirumah untuk memastikan
Surat Edaran tersebut dijelaskan bahwa adanya interaksi antara guru dengan
proses belajar dilaksanakan di rumah orang tua.
melalui pembelajaran daring/jarak jauh Ada beberapa persoalan yang guru-
dilaksanakan untuk memberikan guru hadapi di Korwilcam Dindik
pengalaman belajar yang bermakna bagi Somagede selama menjalankan sistem
siswa. Belajar di rumah dapat difokuskan WFH ini antara lain; 1) kondisi psikis
pada pendidikan kecakapan hidup antara siswa yang tiba-tiba libur panjang karena
lain mengenai pandemi Covid-19. Dampak takut dampak dari covid-19 sedangkan
virus COVID-19 terjadi diberbagai bidang tidak ada persiapan apapun dalam hal ini,
seperti sosial, ekonomi, pariwisata dan 2) sumber belajar yang tadinya siswa
pendidikan. dapat pinjam buku teks secara bergantian
Pembelajaran melalui aplikasi otomatis tidak dapat dilakukan; 3)
merupakan inovasi pendidikan untuk menurunnya daya kemampuan berpikir

Nyi Mulyanah, Ana Andriani. Strategi Bimbingan dan Pelatihan Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan
Aplikasi Google Pada Pembelajaran Daring Untuk Meningkatkan Efektifitas Belajar Siswa Dimasa Pandemi
Covid-19 | 68
Jurnal Riset Pendidikan Dasar
Volume 2 Nomor 1, Maret 2021; DOI 10.30595/jrpd.v2i1.9229

siswa diakibatkan penyesuaian dari METODE


kegiatan sekolah menjadi di rumah; 4) Metode penelitian ini menggunakan
satu-satunya sumber belajar di rumah metode penelitian kombinasi (Mixed
adalah internet; 5) tidak semua siswa di Methods). Menurut Sugiyono (2011:404)
kelas memiliki smartphone dan tidak bahwa, Metode penelitian kombinasi
semua memiliki aplikasi yang (mixed methods) adalah “Suatu metode
mendukung serta kuota internet; 6) siswa penelitian yang mengkombinasikan atau
belum ada kesadaran dalam menggabungkan antara metode
mengumpulkan tugas yang diberikan kuantitatif dan metode kualitatif untuk
oleh guru; 8) terjadi komunikasi satu arah digunakan secara bersama-sama dalam
ketika siswa tidak bertanya atau suatu kegiatan penelitian sehingga
mengerjakan tugas, diperoleh data yang lebih komprehensif,
Tujuan dari model pembelajaran daring valid, reliabel dan objektif.” Selain itu
saat ini adalah siswa bisa belajar dari Creswell (2010:5) mengemukakan
rumah untuk memutus mata rantai wabah penelitian metode campuran merupakan
pandemi COVID-19, mempersiapkan pendekatan penelitian yang
peserta didik yang siap bersaing di era mengkombinasikan atau mengasosiasikan
digital, proses pembelajaran jadi lebih bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif.
rileks, rajin menyusun tentang waktu Sebelumnya guru mengobservasi
untuk mengerjakan tugas/belajar materi kesulitan-kesulitan dan masalah-masalah
yang diberikan, mengirim tugas tepat yang dihadapi siswa dalam PBM, guru
waktu, lebih banyak waktu untuk belajar. melaksanakan pengkajian atau telaah
Mewujudkan suasana yang efektif dan yang dilakukan oleh kelompok untuk
kondusif dalam pembelajaran selama menggambarkan strategi-strategi
masa pandemi Covid-19 ini, Korwilcam pembelajaran yang dilakukan dan
Dindik Somagede mengadakan mendapatkan data tentang cara belajar
Bimbingan dan Pelatihan Guru siswa, berbagi pengalaman dan
Profesional Penggunaan Aplikasi google pengetahuan tentang temuan dan hasil
untuk pembelajaran daring yang observasi, dan menggambarkan
dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dengan kesimpulan tentang kemajuan siswa
durasi pelaksanaan 30% teori dan 70% dalam mencapai tujuan belajar, (Andriani,
praktik. Kegiatan ini diawali dengan A., & Wakhudin, W:2020). Bahri,
wawancara untuk mengetahui Djamarah, Syaiful (2010: 375),
sejauhmana pemahamanan guru sebagai pembelajaran efektif merupakan
peserta bimlat terhadap penggunaan pembelajaran yang memungkinkan anak
aplikasi google khususnya yang bisa didik dapat belajar dengan mudah dan
digunakan untuk Pembelajaran Jarak Jauh menyenangkan. Proses belajarnya mudah,
(PJJ). Adapun hasil secara keseluruhan terhindar dari ancaman, hambatan
hanya 18,3% jumlah peserta yang gangguan. Menurut Nasution, S ( 2002:
memahami penggunaan aplikasi google 10-12), mengemukakan bahwa
dalam pembelajaran. Maka perlu startegi pembelajaran yang efektif merupakan
bimbingan dan pelatihan penggunaan proses sirkuler yang terdiri atas 4
aplikasi google dalam pembelajaran untuk komponen, yaitu mengadakan penilaian,
meningkatkan efektifitas belajar siswa. perencanaan pengajaran, mengajar
dengan efektif, latihan dan reinforcement.

Nyi Mulyanah, Ana Andriani. Strategi Bimbingan dan Pelatihan Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan
Aplikasi Google Pada Pembelajaran Daring Untuk Meningkatkan Efektifitas Belajar Siswa Dimasa Pandemi
Covid-19 | 69
Jurnal Riset Pendidikan Dasar
Volume 2 Nomor 1, Maret 2021; DOI 10.30595/jrpd.v2i1.9229

Pendekatan ini melibatkan asumsi- google classroom, google drive, dan google
asumsi filosofis, aplikasi pendekatan- meet.
pendekatan kualitati dan kuantitatif, Selama pelaksanaan bimbingan dan
percampuran (mixing) kedua pendekatan pelatihan narasumber menggunakan
tersebut ke dalam satu penelitian. metode yang bervariasi selain ceramah,
Pendapat Sugiyono dan Creswell tentang tanya jawab, penugasan dan presentasi.
mixed methode di atas bahwa, metode Postest dilaksanakan untuk mengukur
penelitian kombinasi adalah metode tingkat pemahaman peserta terhadap
penelitian yang menggunakan dua materi yang telah diberikan oleh
metode yaitu metode penelitian narasumber selama pelaksanaan
kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan bimbingan dan pelatihan. Kegiatan
dalam suatu kegiatan penelitian. Sehingga bimbingan dan pelatihan diadakan
diperoleh data yang lebih lengkap dan evaluasi sebagai bahan koreksi untuk
menyeluruh. Desain penelitian ini peningkatan kualitas penyelenggraan
menggunakan Sequential Explanatory bimbingan dan pelatihan berikutnya.
yaitu Model penelitian Sequential Evaluasi dilaksankan terhadap tahapan
Explonatory design dicirikan dengan bimbingan dan pelatihan, pelaksanaan
melakukan pengumpulan data dan bimbingan dan pelatihan, dampak
analisis data kuantitatif pada tahap bimbingan dan pelatihan. Tanggapam
pertama, dan diikuti dengan peserta terhadap pelaksanaan bimbingan
pengumpulan dan analisis data kualitatif dan pelatihan selanjutnya interpretasi
pada tahap kedua, guna memperkuat data dan kesimpulan.
hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan Teknik keabsahan data yang
pada tahap pertama. (Sugiyono, 2011: digunakan dalam penelitian ini adalah
409). triangulasi, untuk mengecek kebenaran
Kegiatan bimbingan dan pelatihan data dan dapat menyelidiki tafsiran
diawali dengan penelitian pendahuluan peneliti terhadap data. Triangulasi dalam
melalui wawancara dengan data pengujian kredibilitas sebagai pengecekan
kualitatif, menghasilkan data kebutuhan data dari berbagai sumber dengan
peserta dalam pembelajaran di masa berbagai cara. Penelitian ini dilakukan
pandemi Covid-19. Berdasarkan data menggunakan data wawancara dengan
kebutuhan tersebut, maka dibentuklah informan, observasi terhadap kegiatan
panitia bimbingan dan pelatihan daring yang dilaksanakan guru dalam
penggunaan aplikasi google dalam mengefektifkan belajar siswa, dan
pembelajaran daring oleh Koordinator dokumentasi adminsitrasi dan foto-foto
Korwilcam Dindik Somagede. Pretest kegiatan yang digunakan selama
dilaksanakan untuk mengetahui pembelajaran daring.
kedalaman pemahaman peserta terhadap
aplikasi google. Panitia penyelenggara HASIL
bimbingan dan pelatihan selama Tahap penelitian pedahuluan
pelaksanaannya berpedoman pada silabus berupa analisis kebutuhan menghasilkan
yang telah disusun narasumber yang untuk pembelajaran daring di Korwilcam
dilatarbelakangi oleh kebutuhan peserta Dindik Somagede Kabupaten Banyumas
melalui penelitian pendahuluan. Isi materi menunjukkan bahwa pembelajaran daring
dalam silabus terdiri dari google form, selama pandemi Covid-19 hanya

Nyi Mulyanah, Ana Andriani. Strategi Bimbingan dan Pelatihan Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan
Aplikasi Google Pada Pembelajaran Daring Untuk Meningkatkan Efektifitas Belajar Siswa Dimasa Pandemi
Covid-19 | 70
Jurnal Riset Pendidikan Dasar
Volume 2 Nomor 1, Maret 2021; DOI 10.30595/jrpd.v2i1.9229

dilaksanakan dengan memberi tugas Perumusan tujuan pelatihan, penyusunan


mengerjakan lembar tugas melalui program pelatihan adalah untuk untuk
whatsAap Group tanpa dijelaskan terlebih memenuhi kebutuhan guru dan sebagai
dahulu materi yang ada dalam lembar wahana pengembangan diri bagi guru
tugas tersebut, seharusnya didukung sebagai bentuk profesionalisme guru serta
dengan aplikasi google yang dapat tantangan untuk bisa membuat karya
menunjang terlaksananya pembelajaran yang inovatif dengan pembuatan scenario
daring, baik menggunakan komputer, pembelajaran yang produktif.
laptop, atau smartphone sesuai dengan Pelaksanaan bimbingan dan pelatihan
kemampaun atau keahliannya. Guru penggunaan aplikasi google
belum sepenuhnya mampu untuk diselenggarakan oleh Panitia
merancang pembelajaran daring dengan Pengembangan Profesi Guru (PPPG).
menggunakan media elektronik, belum Durasi praktik lebih banyak daripada
punya ide atau gagasan untuk teori yaitu 30% teori dan 70% praktik.
menggunakan pola pembelajaran online Kegiatan bimbingan dan pelatihan
yang menyenangkan, belum memiliki merujuk pada Sastrodipoera (2006:122)
kemampuan untuk membuat merupakan salah satu proses
pembelajaran daring dengan pembelajaran untuk memperoleh dan
menggunakan aplikasi google karena meningkatkan keterampilan di luar sistem
belum mahir dalam mengoperasikan pengembangan sumber daya manusia
lapotop, perlu banyak pembimbingan yang berlaku dalam waktu yang relative
dalam penggunaan aplikasi google untuk singkat dengan metode yang lebih
pembelajaran. 86% guru diwilayah mengutaman praktek dari pada teori.
Korwilcam Dindik Somagede Kabupaten Data penelitian diperoleh bahwa
Banyumas sertuju untuk diadakan sebanyak 26,7% dari jumlah guru yang
pelatihan penggunaan aplikasi google. menjadi informan menyatakan bahwa
Simamora, H (1995:287) dalam melaksanakan pembelajaran daring
mengemukakan bahwa pelatihan menggunakan smartphone. Dampak
merupakan serangkaian aktivitas yang pelaksanaan bimbingan dan pelatihan
dirancang untuk meningkatkan keahlian, penggunaan aplikasi google adalah
pengetahuan, pengalaman, ataupun peserta dapat mengimplementasikannya
perubahan sikap seorang individu atau dalam melaksanakan tugas pokoknya
kelompok dalam menjalankan tugas. sebagai guru melalui pembelajaran
Strategi peneltian yang tepat adalah daring lebih efektif selama masa pandemi
model bimbingan dan pelatihan menurut covid-19. Kepemilikan setifikat sebagai
Sudjana (2005:78) mengembangkan model tanda kelulusan bahwa telah ikut
bimbingan dan pelatihan dengan sepuluh melaksanakan bimbingan dan pelatihan
langkah. selain sebagai bukti bahwa telah
Tahapan strategi pelaksanaan mengikuti kegiatan bimbingan dan
bimbingan dan pelatihan penggunaan pelatihan. Tanggapan peserta setelah
aplikasi google meliputi identifikasi mengikuti bimbingan dan pelatihan pada
masalah menunjukkan bahwa guru belum umumnya positif, baik ketuntasan
mampu mengoperasikan laptop atau belajarnya, proses pelaksanaan bimbingan
media elektronik lainnya yang bisa dan pelatihannya termasuk materi,
menunjang pembelajaran daring. metode dan strategi pelaksanaannya

Nyi Mulyanah, Ana Andriani. Strategi Bimbingan dan Pelatihan Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan
Aplikasi Google Pada Pembelajaran Daring Untuk Meningkatkan Efektifitas Belajar Siswa Dimasa Pandemi
Covid-19 | 71
Jurnal Riset Pendidikan Dasar
Volume 2 Nomor 1, Maret 2021; DOI 10.30595/jrpd.v2i1.9229

dapat membantu peserta untuk sebanyak 6,6%. Aspek penghentian,


memahami materi bimlat. kelanjutan dan perluasan yang menjawab
Hasil rata-rata peningkatan skor amat baik sebanyak 71,1%, baik sebanyak
pengetahuan dan pemahaman materi 17,8% dan yang menjawab cukup
melalui pretest-postest nilai 0 – 20 sebanyak 11,1%. Aspek modifikasi
menurun dari 36 orang peserta menjadi 2 program yang merespon amat baik
orang peserta atau dari 30% menjadi 1,7 sebanyak 88,8%, baik sebanyak 6,7%, dan
%, rata-rata peningkatan skor cukup sebanyak 4,5%. Aspek pendukung
pengetahuan dan pemahaman materi dan penghambat yang merespon amat
melalui pretes-postes nilai 20 – 40 baik sebanyak 55,6%, baik sebanyak
menurun dari 31 orang peserta menjadi 2 33,3%, dan cukup sebanyak 11,1%.
orang peserta atau dari 25,8% menjadi Sedangkan aspek motivasi dan
1,7%, rata-rata peningkatan skor pembinaan pengelolaan dan pelaksanaan
pengetahuan dan pemahaman materi program bimbingan dan pelatihan yang
melalui pretes-postes nilai 40 – 60 menjawab amat baik sebanyak 66,7%, baik
menurun dari 14 orang peserta menjadi 3 sebanyak 22,2%, dan cukup 11,1%. Lebih
orang peserta atau dari 11,7% menjadi rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
2,5%, rata-rata peningkatan skor
pengetahuan dan pemahaman materi Tabel 2. Hasil Evaluasi Strategi Program
melalui pretes-postes nilai 60 – 80 Bimbingan Dan Pelatihan Penggunaan
meningkat dari 17 orang peserta menjadi Aplikasi Google
54 orang peserta atau dari 14,2% menjadi No Aspek Jumlah Prosentase
A B C A B C
45%, rata-rata peningkatan skor 1 Perencanaan 35 7 3 77,8 15,6 6,6
pengetahuan dan pemahaman materi 2 Penghentian, 32 8 5 71,1 17,8 11,1
melalui pretes-postes nilai 80 – 100 kelanjutan, atau
perluasan
meningkat dari 22 orang peserta menjadi 3 Modifikasi 40 3 2 88,8 6,7 4,5
59 orang peserta atau dari 18,3% menjadi program
49,1%, data tersebut diuraikan dalam 4 Pendukung dan 25 15 5 55,6 33,3 11,1
penghambat
tabel berikut ini: 5 Motivasi dan 30 10 5 66,7 22,2 11,1
pembinaan
Tabel 1. Nilai Pretes dan Postes dalam pengelolaan
dan
Bimlat Penggunaan Aplikasi Google pelaksanaan
No Nilai Jumlah Prosentase Kenaikan/ program bimlat
Pretes Postes Pretes Postes Penurunan
1. 0 - 20 36 2 30% 1,7% 28,3%
2. 20-40 31 2 25,8% 1,7% 24.1% Hasil evaluasi strategi bimbingan
3. 40-60 14 3 11,7% 2,5% 9,2% dan pelatihan penggunaan aplikasi google
4. 60-80 17 54 14,17% 45% 30,83%
telah menunjukkan keberhasilan dilihat
5. 80-100 22 59 18,33% 49,1% 30,77%
dari beberapa aspek, respon responden
sebagian besar amat baik. Untuk
Hasil wawancara terhadap
memaksimalkan pelaksanaan bimbingan
responden tentang evaluasi strategi
dan pelatihan yang akan datang perlu
bimbingan dan pelatihan penggunaan
adanya perbaikan dalam penyusunan soal
aplikasi google sebagain besar memberikan
pretest dan postest lebih teliti lagi agar
respon positif. Aspek perencanaan yang
tidak terjadi salah persepsi bagi peserta.
merespon amat baik sebanyak 77,8%, baik
Kondisi perangkat pembelajaran harus
sebanyak 15,6% sedangkan cukup
Nyi Mulyanah, Ana Andriani. Strategi Bimbingan dan Pelatihan Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan
Aplikasi Google Pada Pembelajaran Daring Untuk Meningkatkan Efektifitas Belajar Siswa Dimasa Pandemi
Covid-19 | 72
Jurnal Riset Pendidikan Dasar
Volume 2 Nomor 1, Maret 2021; DOI 10.30595/jrpd.v2i1.9229

benar-benar disiapkan agar tidak peserta juga panitia supaya kendala ini
mengalami hambatan terutama saat tidak terulang lagi dalam kegiatan yang
menggunakan wifi, pesrta harus sama, sehungga peserta bisa lancar selama
mempersiapkan paket data sebelumnya. pelathan Ketika menggunakan IT.
Pemantauan dari penyelenggara sangat
dibutuhkan untuk mengetahui kondisi riil DAFTAR PUSTAKA
saat pelaksanaan bimbingan dan
Andriani, A., & Wakhudin, W. (2020).
pelatihan baik dari segi peserta, sarana
Implementasi Pendidikan Karakter
prasarana dan narasumber.
Melalui Model Pembelajaran
Discovery Learning Di MIM Pasir
SIMPULAN
Lor Karanglewas Banyumas. Jurnal
Berdasarkan uraian hasil penelitian
Pengabdian Masyarakat, 1(2), 51-63.
yang dilakukan terhadap guru di wilayah
Diakses pada hari Rabu, 28 Oktober
Korwilcam Dindik Somagede pada
2020, pukul.13.50 WIB.
tangagal 30 Juni sampai dengan tanggal 2
Juli 2020, maka dapat ditarik kesimpulan
Bahri, D. S. 2010. Guru dan anak didik dalam
bahwa pelaksanaan bimbingan dan
interaksi edukatif. Jakarta. Rineka
pelatihan penggunaan aplikasi google
Cipta
dalam pembelajaran daring untuk
meningkatkan efektifitas belajar siswa Nasution. S. (2002). Berbagasi Pendekatan
dimasa pandemic covid-19 mendapat dalam Proses Belajar dan Mengajar.
respon yang positif ditunjukan dengan Jakarta: Bumi Aksara.
mengimplementasikan hasil pelatihan di
masing-masing sekolah dengan Sastradipoera, K. (2006). “Pengembangan
pembelajaran daring. Dampaknya adalah dan Pelatihan, Suatu Pendekatan
guru sebagai peserta memiliki Manajemen Sumber Daya Manusia”.
kemampuan dan keterampilan dalam Bandung: Kappa-Sigma
pembelajaran daring sehingga terjadi
interaksi antara guru dan siswa walaupun Simamora, H. (1995). “Manajemen Sumber
hanya melalui dunia maya. Kepemilikan Daya Manusia”, Yogyakarta : BPFE.
sertifikat sebagai bukti kelulusan dan
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
bukti telah mengikuti kegiatan yang bisa
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
digunakan untuk pengajuan angka kredit.
Bandung: Afabeta
Tanggapan pesertapun positif baik
terhadap aspek ketuntasan belajarnya,
Sudjana HD (2005). Strategi Pembelajaran.
proses pelaksanaan bimbingannya,
Bandung: Falah Production
pelatihanya, materi, metode, vahkan
strategi pelaksanaannya dapat membantu
peserta meningkatkan pemahaman
terhadap pengetahuan dan keterampilan
dalam pengunaan aplikasi google untuk
pembelajaran daring. Memaksimalkan
pelaksanaan bimbingan dan pelatihan
yang akan datang perangkat pelatihan
yaitu wifi harus dipersiapkan selain oleh

Nyi Mulyanah, Ana Andriani. Strategi Bimbingan dan Pelatihan Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan
Aplikasi Google Pada Pembelajaran Daring Untuk Meningkatkan Efektifitas Belajar Siswa Dimasa Pandemi
Covid-19 | 73

You might also like