You are on page 1of 11

Judul :

PEMANFAATAN MEDIA WHATSAPP DALAM MENINGKATKAN MUTU


PEMBELAJARAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SD NEGERI 2
BUNGI KOTA BAUBAU

Nama : Aslan
Npm : 221 110 009
Email : aslanbungi@gmail.com

Abstrak

Penggunaan media online sebagai media pembelajaran sudah begitu familiar.


Pemanfaatan media di tengah pandemi global menjadi pilihan utama mengatasi social
dan physical distancing saat ini. Tuntutan dalam dunia pendidikan untuk dapat
beradaptasi dengan perkembangan teknologi selain bertujuan untuk menunjang
kelancaran pembelajaran. Studi ini menggunakan sumber data primer dan data
sekunder. Sumber data primer dikumpulkan melalui kuesioner sementara data
sekunder juga dibangun menggunakan studi literatur. Penelitian ini berfokus pada
pengguna Grub Whatsapp pada siswa. Penelitian ini menggunakan metode
pengambilan purposive sample di SD Negeri 2 Bungi. Ukuran sampel 143 siswa
dilibatkan dalam penelitian ini melalui teknik pengumpulan data kuesioner. .
Tujuan Pemanfaatan media pembelajaran daring (dalam jaringan) termaksusd salah
satunya media whatsapp sudah banyak digunakan oleh sekolah lainnya, termasuk
sekolah di Baubau SD Negeri 2 Bungi dalam meningkatkan mutu pembelajaran.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dijabarkan sebelumnya juga dapat ditarik
kesimpulan bahwa dengan dilakukannya pembelajaran secara daring dengan
penerapan Grub Whatsapp membuat proses pembelajaran kurang berjalan dengan
baik, guru mengalami kesulitan untuk menggunakan metode pembelajaran, siswa sulit
memahami materi yang diberikan guru serta fasilitas yang disediakan pihak sekolah
kurang memadai.
Pendahuluan

Perkembangan dunia yang dinamis dan terus menunjukkan kemajuan begitu pesat
dalam segala aspek bidang kehidupan seperti pada era sekarang yang disebut sebagai
era kekinian atau modern telah banyak menyebabkan perubahan-perubahan sosial
yang terjadi dikalangan masyarakat. Pengaruh teknologi menjadikan begitu
bergantung akan kehadirannya, terlebih setelah kemunculan internet sehingga dengan
mudah memperoleh beragam informasi. Bermunculannya berbagai aplikasi media
sosial ini menimbulkan peluang bagi masyarakat dalam melakukan suatu usaha.
Peluang terhadap media sosial tidak berhenti hanya pada usaha produk. Usaha jasa
maupun pariwisata juga mulai menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana
untuk menarik perhatian masyarakat untuk membeli produk yang ditawarkan melalui
media sosial.
Konsep belajar dimana saja dan kapansaja saat ini relevan digunakan saat ini.
Mengacu pada dasar hukum Surat Edaran Mendikbud No. 3 Tahun 2020, tentang
Pencegahan COVID-19 pada Satuan Pendidikan, Surat Mendikbud No.
46962/MPK.A/HK/2020, tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari
Rumah dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19 pada Perguruan Tinggi, dan
Surat E daran Mendikbud No. 4 Tahun 2020, tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus Corona, maka untuk menjawab
kekhawatiran masyarakat terhadap pelaksanaan pendidikan maka dilakukan
pembelajaran jarak jauh.
Pada SE Mendikbud No. 3 Tahun 2020 yang mengandung kebijakan tentang
UN, Ujian Sekolah, Belajar dari Rumah, PPDB, BOS, dan BOP,juga memuat tentang
kebijakan siswa belajar dari rumah yaitu dengan memperhatikan siswa tidak dibebani
tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun
kelulusan, pembelajaran dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa, difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain
mengenai Covid-19, tugas dan aktivitas disesuaikan dengan minat dan kondisi siswa,
serta mempertimbangkan kesenjangan akses dan fasilitas belajar di rumah, dan bukti
atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dari
guru tanpa harus berupa skor/nilai kuantitatif.Oleh karena itu, seorang pendidik
hendaknya dapat menciptakan suasana kelas dengan baik agar peserta didik tidak
mengalami stres di rumah saat belajar sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
secara optimal.
Dasar hukum tersebut juga diperkuat dengan adanya himbauan secara tegas
selama masa pandemi Covid-19 untuk membatasi jaraksosial dan fisik (physical dan
social distancing), yang terbentuk dalam suatu perkumpulan dan kerumunan
hendaknya dihindari, termasuk pembelajaran klasikal atau konvensional yang
melibatkan banyak orang. Dengan adanya himbauanuntuk melakukan physical dan
social distancing, pembelajaran konvensional dialihkan ke dalam perkuliahan dalam
jaringansebagai upaya memutus rantai penyebaran wabah COVID-19.
Pembelajaran harus tetap berlangsung meskipun dalam situasi pandemic
global. Sejak diterapkan work from home dan study from home,terdapat peningkatan
new user dan page view dalam waktu 16 Maret 2020 sampai 12 Mei 2020. Berdasarkan
sumber data yang diambil dari Pusdatin, Kemdikbud 2020, pada tanggal 1 Januari
2020 sampai 12 Mei 2020, terdapatnew user sebanyak 3.818.469 dan page view
sebanyak 60.449.390. Sedangkan dalam waktu 16 Maret 2020 sampai 12 Mei 2020,
tercatatnew user sebanyak 2.669.228 dan page view sebanyak 54.522.531 (Waspodo,
2020).Hal ini disebabkan karena banyaknya para pelajar dan pendidik, baik guru
maupun dosen, menggunakan aplikasi e-learning untuk membantu penyampaian
materi. Materi disajikan baik dalam bentuk video atau dalam ringkasan materi.
Pemanfaatan media pembelajaran daring (dalam jaringan) termaksusd salah
satunya grub whatsapp sudah banyak digunakan oleh sekolah lainnya, termasuk
sekolah di Baubau SD Negeri 2 Bungi dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Selain
itu, era revolusi industri 4.0 menuntut sekolah agar adaptif dalam pemanfaatan media
daring untuk mempercepat akses pembelajaran (Warmayana, 2018).
Ada berbagai macam media belajar daring yang bisa digunakan selama
studyfromhome, salah satunya adalah whatsapp. Aplikasi whatsapp adalah salah
satu aplikasi yang sering digunakan oleh guru dan siswa dalam menunjang proses
pembelajaran. Aplikasi ini dirilis tahun 2009 (Wikipedia, n.d.). Dalam tulisan ini
akan dibahas tentang pemanfaatan whatsapp di sekolah bagi
siswa selama study from home. Dengan adanya hasil dari penelitian ini, diharapkan
dapat memaksimalkan penggunaan aplikasi daring untuk mempercepat dan
mempermudah akses belajar siswa sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif
dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Kajian konseptual

Pengertian Pemanfaatan
Dalam Kamus Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan Pemanfaatan adalah dari kata
manfaat arti: proses, cara, perbuatan memanfaatkan yaitu supaya mempertahankan
sifat bermanfaat yang berkesinambungan. Pemanfaatan merupakan turunan kata dari
kata “manfaat”, yakni suatu penghadapan yang semata-mata menunjukan kegiatan
menerima. Penghadapan tersebut pada umumnya mengarah pada perolehan atau
pemakaian yang hal-hal yang berguna baik di pergunakan secara langsung maupun
tidak langsung agar dapat bermanfaat. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,
mengatakan bahwa: “pemanfaatan adalah hal, cara, hasil kerja dalam memanfaatkan
sesuatu yang berguna”. Definisi lain dari manfaat yakni : manfaat merupakan harapan
sama artinya dengan explore penghadapan semata-mata menunjukan suatu kegiatan
menerima. Ada dua hal yang mendorong munculnya suatu pemanfaatan, yaitu :
1. Adanya oposisi terhadap pandangan deterministis tentang efek media massa.
2. Sedangkan yang kedua yaitu adanya keinginan untuk lepas dari debat yang
berkepanjangan tentang selera media massa.
Dan jika dikaitkan dengan masalah penelitian ini, maka pemanfaatan disini berarti
menggunakan atau memakai suatu hal yang berguna yang dalam hal ini adalah
menggunakan atau memakai brosur sebagai media dalam menyampaikan
informasi kepada publiknya yakni pelanggan yang merupakan salah satu dari
publik eksternalnya.

WhatsApp Messenger atau WhatsApp merupakan sebuah aplikasi perpesanan


(messenger) instan dan lintas platform pada smartphone yang memungkinkan
pengguna mengirim dan menerima pesan seperti SMS tanpa menggunakan pulsa
melainkan koneksi internet. WhatsApp memiliki basic yang mirip
dengan BlackBerry Messenger. Whatsapp ini
dapat digunakan untuk menyampaikan bahan ajar serta memberikan tes yang
terintegrasi dengan penilaian. Mahasiswa pun dapat mengaksesnya melalui
browser apapun di desktop dan perangkat seluler (Android dan Apple).

Metode
Lokasi yang digunakan untuk penelitian ini yaitu siswa siswi di SD Negeri 2
Bungi yang merupakan peserta didik yang belajar dengan menggunakan whatsapp
di Baubau
Studi ini menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Sumber data
primer dikumpulkan melalui kuesioner sementara data sekunder juga dibangun
menggunakan studi literatur. Penelitian ini berfokus pada penggunaan grub
kelas whatsapp pada siswa. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan
purposive sample di SD Negeri 2 Bungi. Ukuran sampel 143 siswa dilibatkan
dalam penelitian ini melalui teknik pengumpulan data kuesioner.
Kemudian, metode penelitian deskriptif digunakan dalam memahami
pemanfaatan media whatsapp pada siswa siswi SD Negeri 2 Bungi. Pertanyaan
penelitian
1. Apa dampak penggunaan whatsapp terhadap siswa?
Hasil dan Pembahasan
Apa dampak penggunaan whatsaap terhadap siswa?
Berdasarkan hasil skor angket penelitian dari 2 guru mengenai dampak penerapan
whatsapp dimasa pandemi terhadap guru di SD Negeri 2 Bungi dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel Hasil Skor Angket Dampak penggunaan whatsapp pembelajaran dimasa
pandemik
No Nama Guru Skor Kategori
1 Nur 70 Baik
2 RN 72 Baik
RATA RATA 71 BAIK
sa
Berdasarkan hasil angket yang telah diberikan kepada guru kelas v maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat dampak positif dan dampak negatif yang terjadi selama
penerapan whatsaap dalam pembelajaran daring dimasa pandemi. Adapun salah satu
dampak yang menyeluruh terjadi kepada guru yaitu guru lebih mengetahui
penggunaan handphone yang dapat membantu guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran daring dengan menggunakan whatsaap dengan lebih baik lagi dan
sulitnya guru dalam menerapkan metode serta model pembelajaran yang tepat untuk
digunakan selama proses pembelajaran daring dengan menggunakan whatsapp.
Berdasarkan hasil skor angket penelitian dari 12 siswa mengenai angketdampak
penerapan wahatsapp dimasa pendemi terhadap siswa siswi SD Negeri 2 Bungi dapat
dilihat di bawah ini.
No Nama Siswa Skor Kategori
1 Kinara 75 BAIK
2 La Ode Muhammad Adif 79 BAIK
3 Muhammad Adri 81 SANGAT BAIK
4 Waode Mita 82 SANGAT BAIK
5 Faradila Bimantara 80 SANGAT BAIK
6 Sri Siswanti Juliyana 77 BAIK
7 Adar 80 SANGAT BAIK
9 Yandi 75 BAIK
10 Yanto 75 BAIK
RATA RATA 70,4 BAIK
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat dampak
penerapan whatsapp terhadap guru dan dampak penerapan whatsapp terhadap siswa
di SD Negeri 2 Bungi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti
berdasarkan angket dan wawancara yang diberikan kepada guru dan siswa maka dapat
diketahuai dampak penerapan Whatsapp semasa pandemi terhadap guru dan dampak
penerapan Whatsapp terhadap siswa punya sisi positif dan negatif yang disajikan
sebagai berikut :
Dampak pemanfaatan google classroom terhadap guru :
1. Guru lebih mengetahui tentang pembuatan grub kelas dengan menggunakan
whatsapp.
2. Waktu mengajar yang digunakan lebih singkat dengan menggunakan
whatsapp.
3. Proses pembelajaran dapat dilakukan dimana pun dan kapan pun ketika ada
waktu luang dan ketika terhubung dengan internet.
4. Menggunakan media pembelajaran seperti smartphone, tablet dan laptop.
5. Sulitnya penerapan metode pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan whatsapp.
6. Proses pembelajaran tidak berjalan dengan efektif dan efisien selama
pembelajaran menggunakan whatsapp.
7. Materi pembelajaran hanya berupa dokumen yang dikirim guru melalui grub
kelas di whatsapp.
8. Biaya tambahan yang dikeluarkan untuk membeli paket internet saat
melaksanakan proses saat pembelajaran menggunakan whatsapp
9. Kerusakan jaringan yang menyebabkan proses pembelajaran terhenti saat
pembelajaran menggunakan whatsapp.
10. Guru kesulitan dalam membuat media pembelajaran dengan whatsapp.
11. Suasana kelas yang kurang menyenangkan selama proses pembelajaran dengan
menggunakan whatsapp.
12. Meminimalisir penggunaan kertas selama proses pembelajaran dengan
menggunakan whatsapp.
Dampak Pemanfaatan Media Whatsapp Terhadap siswa :
1. Siswa lebih mengetahui tentang penggunaan grub kelas dengan menggunakan
Whatsapp.
2. Waktu belajar yang digunakan lebih singkat dengan menggunakan Grub
Whatsapp.
3. Siswa sulit memahami materi yang dikirim guru melalui whatsapp
yang berupa dokumen.
4. Proses pembelajaran dapat dilakukan dimana pun dan kapan pun ketika ada
waktu luang dan ketika terhubung dengan internet.
5. Membutuhkan media pembelajaran seperti smartphone, tablet dan laptop bagi
siswa yang tidak memilikinya maka mereka tidak dapat mengikuti poses
pembelajaran.
6. Proses pembelajaran tidak berjalan dengan efektif dan efisien selama
pembelajaran menggunakan whatsapp.
7. Mempermudah siswa dalam mengirimkan tugas selama proses pembelajaran
dengan menggunakan whatsapp.
8. Membuat rendahnya sopan santun siswa selama menggunakan aplikasi
whatsapp.
9. Selama proses pembelajaran daring membuat siswa menjadi malam dalam
belajar karena siswa tidak memahami materi yang diberikan guru melalui
grub whatsapp.
10. Tersedianya tempat penyimpanan file yang memadai.
Hal-hal yang telah dibesutkan ini sejalan dengan hasil penelitian
Simanjuntak, dkk (2020) menyatakan bahwa dalam pembelajaran daring ada
beberapa kesulitan siswa dan guru yang dialami disamping beberapa dampak
positif yang terasa.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dijabarkan sebelumnya juga dapat
ditarik kesimpulan bahwa dengan dilakukannya pembelajaran secara daring dengan
penggunaan media whatsapp membuat proses pembelajaran kurang berjalan dengan
baik, guru mengalami kesulitan untuk menggunakan metode pembelajaran, siswa sulit
memahami materi yang diberikan guru serta fasilitas yang disediakan pihak sekolah
kurang memadai.

Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulam hasil penelitian, maka penulis memberikan
beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai masukan yang bermanfaat bagi pihak-
pihak terkait berikut ini :
1. Bagi guru agar lebih dapat memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan
belajar selama proses pembelajaran daring dengan menggunakan grub kelas
Whatsapp serta menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan selama proses pembelajaran daring dengan menggunakan
whatsapp. Sehingga guru tidak hanya mengirimkan tugas pentuk pdf saja.
Serta guru diharapakan lebih terampil dan kreatif dengan memanfaatkan
teknologi yang sudah berkembang pesat saat ini.
2. Bagi orang tua perlu memantau belajar anak selama proses pembelajaran
daring dengan menggunakan whatsapp. Serta memberikan teguran pada anak
jika anak malas melaksanakan proses pembelajaran secara daring dengan
menggunakan whatsapp, agar anak selalu mengikuti proses pembelajaran
dengan baik serta agar anak tidak menyalahgunakan smartphone untuk eksis
dimedia sosial melainkan agar anak lebih aktif dalam belajar.
3. Bagi siswa hendaknya memiliki persiapan dalam melaksanakan proses
pembelajaran daring dengan menggunakan whatsapp. Jika memang tidak
memiliki smartphone dan tidak memahai materi yang diberikan guru
sebaiknya belajar bersama dengan teman memiliki smartphone dan teman yang
lebih mengerti dari kita. Serta siswa diharapkan memiliki minat belajar
yang
tinggi meski proses pembelajaran dilaksanakan secara daring dengan
menggunakan google classroom serta siswa diharapkan lebih aktif dalam
belajar. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
REFERENSI :

Fitri, Sulidar. (2017). Dampak Positif Dan Negatif Sosial Media Terhadap Perubahan
Sosial Anak. Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran
https://umtas.ac.id/journal/index.php/naturalistic/article/ download/5/14 .
Moleong, Lexy J. (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja
Rosdakarya Offset, Bandung
Rr. Chusnu Syarifa Diah Kusuma Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta,
Indonesia
Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Waspodo, M. (2020). Pembelajaran Daring dan Kesehatan Mental Guru/siswa di Masa
Pandemi Covid 19. Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19. Jakarta.
Wikipedia. (n.d.). Google Kelas - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
Surat Edaran Mendikbud No. 3 Tahun 2020, tentang Pencegahan COVID-19 pada
Satuan Pendidikan.
Surat Mendikbud No. 46962/MPK.A/HK/2020, tentang Pembelajaran secara Daring
dan Bekerja dari Rumah dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19
pada Perguruan Tinggi.
Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020, tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Virus Corona

You might also like