You are on page 1of 12

PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

VOLUME 10 NOMOR 1 FEBRUARI 2021


ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i1.8048
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

WHATSAPP GROUP-BASED LEARNING ANALYSIS ON ACHIEVEMENT AND


LEARNING DIFFICULTIES OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS

Nuryanti1, Nurdyansyah2, Eni Fariyatul Fahyuni 3


1,2,3
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sidoarjo, Indonesia
nury31616@gmail.com, nurdyansyah@umsida.ac.id, eni.fariyatul@umsida.ac.id

ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS WHATSAPP GRUP TERHADAP


PRESTASI DAN KESULITAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

ARTICLE HISTORY ABSTRACT


Abstract: This study aims to analyze WhatsApp group-based learning on the achievement and
learning difficulties of elementary school students. The method used in this research is
descriptive qualitative with a case study approach. The population of this study was elementary
schools in Porong District, Sidoarjo Regency. Through purposive sampling technique from
several informants. Informants consisted of teachers, parents of students, and students. Data
collection in this study was carried out by: (1) interviews; (2) observation; and (3)
Submitted: documentation. Data collected through interviews, observation, and documentation were then
01 Oktober 2020 analyzed using inductive descriptive techniques. Data analysis was carried out by data
reduction, data display, and data verification. The results of the study an average of the three
01st October 2020
respondents agreed with WhatsApp-based learning as much as 28.5% and those who disagreed
were 71.48%. These results indicate that WA-based learning is not a problem carried out in
elementary schools, but in its application, there are obstacles experienced by teachers, parents,
and students, including the lack of facilities owned, and students are bored with the learning
process.

Keywords: WhatsApp, Learning difficulties, Learning achievement

Accepted: Abstrak: penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran berbasis WhatsApp grup
02 Januari 2021 terhadap prestasi dan kesulitan belajar siswa Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam
02nd January 2021 penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Populasi dari
penelitian ini adalah Sekolah Dasar yang berada di Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo.
Melalui teknik purposive sampling dari beberapa informan. Informan terdiri dari guru,
orangtua siswa, dan siswa. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara : (1)
wawancara; (2) observasi; dan (3) dokumentasi. Data yang dikumpulkan melalui wawancara,
observasi dan dokumentasi selanjutnya dianalisis dengan teknik deskriptif induktif. Analisis
data dilakukan dengan reduksi data, display data hingga verifikasi data. Hasil penelitian rata-
rata dari ketiga responden setuju dengan pembelajaran berbasis WhatsApp sebanyak 28.5%
dan yang kurang setuju sebanyak 71.48%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
Published: pembelajaran berbasis WA tidak masalah dilakukan di Sekolah Dasar namun didalam
23 Februari 2021 penerapannya ada kendala yang dialami oleh guru, orangtua dan siswadiantaranya kurangnya
24nd February 2021 fasilitas yang dimiliki, dan siswa bosan dengan proses pembelajaran.

Kata Kunci: WhatsApp, Kesulitan belajar, Prestasi belajar.

CITATION
Nuryanti., Nurdyansyah., & Fahyuni. E. F. (2021). Whatsapp Group-Based Learning Analysis
On Achievement And Learning Difficulties Of Elementary School Students. Primary:
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10(1), 251 – 262. DOI:
http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i1.8048 .

Nuryanti, Nurdyansyah, Eni Fariyatul Fahyuni | WhatsApp, Kesulitan belajar, Prestasi belajar
Halaman | 251
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 1 FEBRUARI 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i1.8048
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

PENDAHULUAN pendidik (Putrawangsa & Hasanah, 2018).


Dewasa ini perkembangan TIK Menurut Harto dalam dunia
(Teknologi informasi dan komunikasi) sangat pendidikan seorang pendidik agar dapat
pesat dan dampak yang diberikan juga menggunakan teknologi dengan tepat guna,
signifikan pada beberapa aspek kehidupan maka dituntut untuk menguasai empat
sosial masyarakat, tidak terkecuali di dunia kompetensi diantaranya kompetensi
pendidikan. Dengan tersebarnya sumber dari pedagogik, kompetensi profesi, kompetensi
internet maka akan memudahkan masyarakat sosial, dan kompetensi kepribadian (Harto,
dalam menggali berbagai informasi dan 2018). Sejalan dengan perkembangan
pengetahuan sesuai yang dikehendaki selama teknologi, banyak para pendidik yang
dapat diakses lewat jaringan smartphone atau memanfaatkan teknologi tersebut guna
computer (Setiyani, 2010). Tuntutan akan meningkatkan kualitas pendidikan dan
pemenuhan hak dasar manusia tersebut tidak pengajaran melalui pembelajaran jarak jauh.
dapat di tunda, dan ditawar lagi, karena dapat Program tersebut dikenal dengan istilah
disadari bahwa hanya dengan penguasaan ilmu distance learning. Pembelajaran jarak jauh
pengetahuan dan teknologi masyarakat mampu dapat dilakukan dengan berbantu media
bersaing dengan bangsa lain. Saat ini revolusi elektronik. Dalam sistem pembelajaran jarak
industri sudah merambah ke Indonesia yang jauh, banyak metode yang dapat digunakan
menuntut komponen didalamnya untuk diantaranya berbasis e-learning, class room,
beradaptasi dengan era ini. Hal ini berdampak webbsite, email, WhatsApp dsb. WhatsApp
pada semua sektor kehidupan. Dalam (WA) adalah salah satu media sosial yang saat
penyelenggaran program pendidikan, ini dominan digunakan oleh seluruh lapisan
pemanfaatan dari perkembangan tersebut masyarakat untuk kepentingan bersosialisasi
sudah mulai diterapkan dibeberapa Sekolah maupun sebagai penyampaian pesan baik oleh
Dasar yang ada di Indonesia. individu maupun kelompok. WA dapat
Dalam Undang –Undang Informasi dimanfaatkan sebagai media dalam
dan Transaksi Elektronik atau yang dikenal pembelajaran jarak jauh. Selain itu WA
ITE yang tertuang dalam Nomor 11 Tahun merupakan media komunikasi korporasi yang
2008 (RI, 2008) dijelaskan bahwa pemanfaatan cepat dan menyeluruh (Hasanah & Handoyo,
ITE dilaksanakan dengan tujuan mencerdaskan 2018).
kehidupan bangsa yang merupakan bagian dari Timbulnya masalah baru yang
masyarakat dunia dan membuka peluang yang melanda negeri kita saat ini yakni masuknya
luas kepada setiap individu untuk wabah Corona Virus Disease (COVID-19)
mengimplementasikan kemampuan yang yang dinyatakan sebagai pandemic oleh World
dimilikinya melalui pemanfaatan dan Health Organization /WHO (Sohrabi & et al.,
penggunaan teknologi secara bertanggung 2020) menjadi polemik di Indonesia termasuk
jawab (Suyanto, 2013). Dengan kata lain agar di dunia pendidikan. Segala sistem pendidikan
pelaksanaan Undang–Undang tersebut dapat sebagian besar diubah dari pembelajaran
diterapkan secara maksimal maka dibutuhkan konvensional menjadi pembelajaran virtual
Sumber daya manusia yang mampu mengelola dan faktor utama yang dibutuhkan adalah
pemanfaatannya secara positif. Jika adanya akses internet (Buselic, 2012). Adanya
penggunaannya tidak tepat guna, maka problem COVID-19 mengharuskan sekolah
perkembangan teknologi tersebut dapat menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh
berdampak buruk bagi dunia pendidikan. Oleh yang mungkin sebelumnya tidak pernah
karena itu memahami faktor dan prinsip diterapkan dan saat ini mau tidak mau guru
penggunaan teknologi dalam pembelajaran harus menerapkan pembelajaran dengan sistem
adalah sesuatu yang sangat utama bagi seorang tersebut. Kebijakan baru ini menjadi tantangan

Nuryanti, Nurdyansyah, Eni Fariyatul Fahyuni | WhatsApp, Kesulitan belajar, Prestasi belajar
Halaman | 252
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 1 FEBRUARI 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i1.8048
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

bagi guru sekaligus orangtua di dalam Karena prestasi belajar anak dipengaruhi oleh
penerapannya. Karena tidak semua guru dan nilai karakter. Prestasi belajar juga dapat
orangtua memiliki pemahaman dan ditingkatkan melalui pemilihan media yang
penguasaan teknologi yang memadai. Bisa tepat yang merujuk pada penelitian (E. F
jadi kompetensi guru dibawah kompetensi Fahyuni & Fauji, 2017) hasil penelitiannya
siswanya. Selain guru, orangtua juga dituntut menyatakan bahwa penggunaan media
untuk menjadi mentor bagi pendidikan anak- bergambar lebih efektif meningkatkan hasil
anaknya dirumah. belajar siswa. Dalam penelitian (Iwan, 2014)
Hal ini juga berlaku pada beberapa mengenai pemanfaatan media dalam
Sekolah Dasar di Kecamatan Porong pembelajaran juga dijelaskan bahwa
Kabupaten Sidoarjo. Selama pandemi siswa keberhasilan suatu pembelajaran salah satunya
diminta untuk belajar di rumah dengan dapat ditentukan oleh media pembelajarannya.
menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh Tidak hanya itu media PPT (power point)
berbasis WA. Pembelajaran jarak jauh interaktif juga dapat digunakan sebagai media
merupakan pembelajaran yang dapat dilakukan pembelajaran di Sekolah Dasar (Dewi, M.
dimana antara guru dan siswa berada pada Nurlaila et al., 2020). Berdasarkan uraian
waktu dan tempat yang berbeda (Nurdyansyah tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji
& Fahyuni, 2016). Oleh sebab itu hasil belajar penelitian dengan judul analisis pembelajaran
sangat ditentukan oleh penggunaan medianya berbasis WA grup terhadap prestasi dan
disamping kompetensi yang dimiliki guru. kesulitan belajar siswa di Sekolah Dasar.
Jika guru terlatih baik maka penggunaan Sebagai sampel penelitian adalah Sekolah
internet dapat memberikan kemudahan untuk Dasar di Kecamatan Porong Kabupaten
pendidikan sehingga dapat meningkatkan Sidoarjo karena melihat permasalahan yang
pemahaman dan keberhasilan siswa didalam mengharuskan pembelajaran jarak jauh ini
belajar secara langsung. Akan tetapi masih ada diterapkan. Permasalahannya hampir serupa
kendala yang dihadapi oleh beberapa guru dengan yang dialami oleh Sekolah Dasar lain
karena keterbatasan penguasaan teknologi yang letaknya jauh dari pusat kabupaten kota
dalam menerapkan pembelajaran berbasis WA dan sebagian besar penduduknya bermata
grup, sehingga menimbulkan kesulitan belajar pencaharian sebagai petani dan karyawan
yang akhirnya berpengaruh pada prestasi pabrik. Hal itu berpengaruh pada sumber daya
belajar siswa. Dalam hal ini faktor sosial, manusia yang ada diwilayah tersebut. Adapun
ekonomi orangtua siswa yang beragam juga tujuan dari penulisan ini adalah untuk
menjadi salah satu pendukung proses menganalisis pembelajaran berbasis WA grup
penerapan pembelajaran. terhadap prestasi dan kesulitan belajar siswa di
Pemanfaatan WA sebagai media Sekolah Dasar meliputi faktor- faktor yang
pembelajaran bukan merupakan hal baru mempengaruhi kesiapan guru dan orangtua
namun semenjak pandemi WA adalah salah didalam pelaksanaan pembelajaran berbasis
satu alternatif utama dalam distance learning WA serta, faktor- faktor yang mempengaruhi
yang diselenggarakan di Sekolah Dasar kesulitan belajar siswa sehingga berdampak
meskipun harus tetap melalui pendampingan pada prestasi siswa.
orangtua. Hasil penelitian (Trisnani, 2017)
menunjukkan bahwa pemanfaatan WA sebagai KAJIAN TEORI
media komunikasi sangat efektif. Sejalan WhatsApp
dengan penelitian yang dilakukan oleh WhatsApp atau yang lebih dikenal WA
(Ramdan & Fauziah, 2019) tentang peran guru adalah salah satu jenis aplikasi yang terdapat di
dan orangtua yang sangat berpengaruh dalam gawai atau handphone. WA merupakan media
pembentukan karakter anak pada usia SD. komunikasi berbasis internet (Rahartri, 2019).

Nuryanti, Nurdyansyah, Eni Fariyatul Fahyuni | WhatsApp, Kesulitan belajar, Prestasi belajar
Halaman | 253
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 1 FEBRUARI 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i1.8048
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Media adalah berbagai alat yang dapat Kesulitan belajar


digunakan untuk proses penyaluran dan Kesulitan belajar merupakan problem
penyampaian informasi (Dewi, M. Nurlaila et kesehatan mental yang terjadi pada anak usia
al., 2020). WA sebagai salah satu media sosial sekolah. Penyebab kesulitan belajar sejauh ini
saat ini banyak digunakan untuk kepentingan belum diketahui secara pasti namun beberapa
bersosialisasi maupun sebagai penyampaian peneliti mengaitkan kondisi tersebut dengan
pesan baik oleh individu maupun kelompok. faktor genetik dan gangguan sensorik- motorik
Namun sejauh mana penggunaan WA grup (Wiguna et al., 2012). Kesulitan belajar siswa
oleh penggunanya terutama dalam dunia dapat disebabkan oleh beberapa aspek
pendidikan. Dengan berbantu internet, aplikasi diantaranya; media pembelajaran, sumber
WA dapat dibuka sehingga baik guru, siswa, belajar, motivasi, kebiasaan belajar, dll
maupun orangtua siswa dapat berinteraksi dan (Nofitasari & Sihombing, 2017).
berkolaborasi didalamnya melalui grup yang
telah dibuat oleh admin. Disamping itu internet METODE PENELITIAN
juga dapat mengembangkan profesi para guru Secara umum, penelitian ini dilakukan
karena dapat meningkatkan pengetahuan, dapat dengan menerapkan metode kualitatif dengan
bekerja sama dengan para pengajar yang lain, tujuan untuk mendeskripsikan permasalahan
mengatur komunikasi secara teratur, dan ikut secara alami mengenai pembelajaran berbasis
berpatisipasi dalam forum- forum pendidikan WA grup serta fakta-fakta yang ada di
baik didalam lingkup sendiri maupun lapangan. Metode kualitatif merupakan jenis
dilingkup luar sekolah. RPP dan silabus online metode penelitian yang cara pengambilan
dapat diakses melalui internet dengan datanya disajikan dalam bentuk kata-kata dan
metodologi baru sebagai sumber bahan tidak menggunakan teknik statistik saat
mengajar (Setiyani, 2010). menganalisisnya (Bahak; Arifin &
Nurdyansyah, 2018). Pendekatan yang dipakai
Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah pendekatan studi
Prestasi belajar merupakan tingkat kasus yang berfokus pada fenomena dari objek
kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam yang diteliti (fenomenologis). Agar tidak
menerima, menolak dan menilai informasi- terjadi kesalahan maka pemilihan sumber data
informasi yang diperoleh dalam proses belajar perlu diketahui karena dapat mengakibatkan
mengajar. Prestasi siswa dapat dipengaruhi ketidaksesuaian dengan tujuan penelitian
oleh motivasi atau dorongan karena dapat melalui teknik purposive sampling. Untuk
membangkitkan upaya pembelajaran (Hamdu memudahkan penelitian maka peneliti
& Agustina, 2011). Motivasi bisa berasal dari menggunakan tabel skoring persentase terkait
dalam diri siswa maupun dari luar. Siswa akan kesiapan penggunaan pembelajaran berbasis
memiliki konsentrasi belajar penuh, tekun WA baik dari aspek guru, orangtua, dan siswa
belajar,dan ulet jika dalam dirinya ada
motivasi belajar.

Tabel 1. Kesiapan Responden dalam Pembelajaran Berbasis WA


No. Persentase (%) keterangan
1 0 - 25 Rendah
2 25 - 50 Cukup
3 50 - 75 Baik
4 75- 100 Baik sekali

Nuryanti, Nurdyansyah, Eni Fariyatul Fahyuni | WhatsApp, Kesulitan belajar, Prestasi belajar
Halaman | 254
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 1 FEBRUARI 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i1.8048
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Dari tabel 1 dapat disimpulkan bahwa secara langsung. Observasi yang dilakukan
kesiapan responden tentang pembelajaran oleh peneliti tidak bisa mendalam mengingat
berbasis WA tergolong rendah jika adanya COVID-19 yang mengharuskan
persentasenya 0-25%. Kesiapan tergolong penerapan protokol kesehatan dan jaga jarak.
cukup jika persentase berkisar antara 25-50%. Sehingga peneliti melakukan observasi
Kesiapan tergolong baik jika persentase disekitar lingkungan dengan mencoba melihat
berkisar antara 50-75%. Responden memiliki handphone anak-anak mengenai tugas-tugas
kesiapan yang baik sekali jika persentase yang diberikan oleh guru. Dokumentasi adalah
mencapai 75-100%. data penunjang yang dipakai untuk penelitian
Pada penelitian ini menggunakan dua berupa bukti penelitian.
sumber data yakni data primer dan data Hasil analisis data dilakukan mulai
sekunder. Sumber data primer diperoleh secara dari reduksi data, display data hingga verifikasi
langsung dari informan sedangkan sumber data data. Sedangkan keabsahan data menggunakan
sekunder diperoleh dari data- data yang sudah triangulasi data guna mendapatkan data yang
ada. Responden pada penelitian ini adalah (1) akurat. Data yang dikumpulkan melalui
kepala sekolah, sebagai pejabat tertinggi di wawancara, observasi dan dokumentasi
Sekolah Dasar; (2) guru, sebagai tenaga selanjutnya dianalisis dengan teknik deskriptif
pendidik di Sekolah Dasar; (3) orangtua siswa, induktif yaitu dengan memaparkan hal khusus
sebagai pendamping pelaksanaan distance kemudian memberikan kesimpulan diakhir
learning dirumah; dan (4) siswa. Adapun paragraph.
tempat dan waktu penelitian ini dilaksanakan
di SDN pada Kecamatan Porong Kabupaten HASIL DAN PEMBAHASAN
Sidoarjo selama 5 bulan terakhir terhitung Sebagai langkah awal dari penelitian ini adalah
bulan Mei sampai September 2020 dengan peneliti memberikan beberapa pertanyaan
cara peneliti melakukan pendekatan kepada melalui google form pada sejumlah responden.
subyek penelitian, menentukan responden, Responden terbagi menjadi tiga yaitu guru,
mencari data, menganalisis data, dan terakhir orangtua dan siswa. Hal ini bertujuan untuk
menulis laporan. mengetahui seberapa besar kesiapan mereka
Pengumpulan data adalah suatu cara terhadap pembelajaran berbasis WA dan
yang digunakan untuk memperoleh data yang hambatan yang dialami dalam
diperlukan. Pengumpulan data pada penelitian mengimplementasikan pembelajaran berbasis
ini dilakukan dengan cara : (1) wawancara; (2) WA. Data yang terkumpul dari responden
observasi; dan (3) dokumentasi. Wawancara menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis
adalah proses memperoleh keterangan data WA kurang efektif jika dilaksanakan secara
melalui tanya jawab secara langsung dengan terus-menerus. Hal itu terbukti dari jawaban
responden. Teknik wawancara ada 2 yaitu responden dari beberapa pertanyaan yang
wawancara terstruktur dan wawancara tidak diajukan.
terstruktur. Wawancara terstruktur adalah Sejalan dengan observasi yang
teknik wawancara yang jawabannya dibatasi dilakukan oleh peneliti secara langsung.
oleh peneliti. Wawancara tidak terstruktur Dengan melihat materi dan soal yang dikirim
adalah teknik wawancara yang jawabannya oleh guru melalui WA tanpa disertai
tidak dibatasi oleh peneliti. Dalam hal ini penjelasan yang lengkap. Sedangkan
peneliti mengintegrasikan kedua teknik perkembangan anak Sekolah Dasar berada
tersebut melalui sejumlah pertanyaan di google pada fase operasional kongkrit sehingga
form yang harus diisi oleh responden. mereka sulit untuk membayangkan gambaran
Observasi adalah cara pengumpulan data pemahaman (hal yang bersifat abstrak) dari
dengan menggunakan mata sebagai alat bantu materi tersebut (Mursalin, 2016). Pemilihan

Nuryanti, Nurdyansyah, Eni Fariyatul Fahyuni | WhatsApp, Kesulitan belajar, Prestasi belajar
Halaman | 255
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 1 FEBRUARI 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i1.8048
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

media yang tepat sangat membantu karena setiap media memiliki kelebihan dan
peningkatan prestasi belajar siswa disamping kelemahan masing-masing. Tabel 2
itu kondisi dan kebutuhan siswa perlu menunjukkan respon dari masing-masing
dipertimbangkan dalam menentukan media responden tentang pembelajaran berbasis WA.
yang akan digunakan dalam pembelajaran

Tabel 2. Deskripsi Wawancara Terstruktur


N Aspek Indikator Setuju Kurang setuju
o (%) (%)
1. Guru Pendapat guru tentang kebijakan pelaksanaan 50% 50%
pembelajaran berbasis WA
Bagaimana kesiapan anda terhadap kebijakan 58.3% 41.7%
tersebut.
Respon anak- anak ketika melakukan 8.3% 91.7%
pembelajaran berbasis WhatsApp.
2. Orangtua Pendapat orangtua tentang kebijakan 23.1% 76.9%
pelaksanaan pembelajaran berbasis WA.
Kesiapan orangtua terhadap kebijakan tersebut.
Respon anak- anak ketika melakukan 38.5% 61.5%
pembelajaran berbasis WA.
- 100%
3. Siswa Pendapat siswa tentang pembelajaran jarak 33.3% 66.7%
jauh.
Perasaan siswa ketika mendapat materi 16.7% 83.3%
pelajaran lewat WhatsApp.
Hasil rata-rata 28.52% 71.48%
Melihat tabel wawancara terstruktur yang kurang siap sebanyak 61.5%. Respon
diatas dapat disimpulkan bahwa dari ketiga anak-anak terhadap pembelajaran berbasis WA
responden yang menerima kebijakan tersebut 100% menyatakan kurang setuju. Mengingat
didominasi oleh guru. Sedangkan dari aspek kondisi sosial, ekonomi masyarakat yang ada
orangtua dan siswa kurang setuju. Jika ditinjau di lingkungan sekolah tergolong menengah
dari aspek guru memiliki persentase seimbang kebawah maka jika diterapkan pembelajaran
antara yang setuju dengan yang kurang setuju yang membutuhkan dana lebih semisal lewat
dengan kebijakan pembelajaran daring zoom atau elearning sangat sulit. Selain itu
diperoleh skor persentase sebanyak 50%. juga menguras kuota. Sumber daya manusia
Adapun tingkat kesiapan guru terhadap yang dimiliki juga sangat berpengaruh
pembelajaran daring sebanyak 58.3% dan terhadap penerapan pembelajaran tersebut.
sebesar 41.7% guru menyatakan belum siap Deskripsi pada tabel 3 adalah melalui
dengan pembelajaran daring. Dari persentase wawancara tidak terstruktur tentang hambatan
diatas dapat disimpulkan bahwa kesiapan guru dan kesulitan yang dialami guru, orangtua, dan
tergolong sangat baik meski hanya bisa siswa saat melakukan pembelajaran berbasis
melalui WA sebagai alternatif pelaksanaan WA. Adapun indikator permasalahannya
distance learning yang dapat diterapkan di mengenai kendala pembelajaran, respon
Sekolah Dasar. orangtua terhadap pembelajaran, kesulitan
Lain halnya jika ditinjau dari aspek siswa dalam memahami materi pelajaran serta
orangtua. 38.5% orangtua menyatakan siap tingkat kejenuhan siswa saat mengikuti
dengan pembelajaran berbasis WA sedangkan pembelajaran.

Nuryanti, Nurdyansyah, Eni Fariyatul Fahyuni | WhatsApp, Kesulitan belajar, Prestasi belajar
Halaman | 256
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 1 FEBRUARI 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i1.8048
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Tabel 3. Deskripsi wawancara tidak terstruktur


No Aspek Indikator
1 Guru Kendala pembelajaran melalui WhatsApp.
Respon orangtua ketika mendampingi anak-anak melakukan pembelajaran dirumah.
Kesulitan yang dialami anak-anak saat melakukan pembelajaran melalui WhatsApp.
2 Orangtu Kendala pada pendampingan pembelajaran melalui WhatsApp.
a Kesulitan yang dialami oleh anak-anak saat melakukan pembelajaran.
Saran orangtua untuk pihak sekolah dan pihak lain yang terkait didalamnya.
3 Siswa Bentuk penyampaian materi yang diberikan oleh guru di WA.
Kesulitan dalam memahami materi pelajaran.
Tingkat kejenuhan mengikuti pembelajaran daring.

Dari keterangan tabel 3 wawancara seumuran SD masih perlu belajar tatap muka
tidak terstruktur didapatkan jawaban yang dengan guru”.
beranekaragam. Baik dari aspek guru maupun Lebih jauh lagi, beberapa responden
orangtua saat ditanya tentang kendala yang secara tertulis mengungkapkan keluhannya
dihadapi saat pembelajaran berbasis WA. terkait kesulitan yang mereka hadapi saat
Salah satu responden dari guru melakukan pendampingan belajar dirumah
mengungkapkan “Banyak sekali kendalanya antara lain: (1) kurangnya fasilitas yang
diantaranya adalah terkendala media dan dimiliki oleh wali siswa seperti handphone dan
pemahaman orangtua terhadap IT pulsa paket data; (2) harus menunggui anak-
berbeda,karena tidak semua siswa mempunyai anak setiap waktu sedangkan pekerjaan
fasilitas HP dan paket internet yang memadai orangtua juga banyak; (3) anak susah diajari
karena siswa memiliki tingkat ekonomi yang oleh orangtuanya sendiri; (4) anak-anak cepat
berbeda serta orangtua yang di tuntut lebih bosan dan kurang memahami materi; (5)
untuk bisa memakai aplikasi di HP”. Saat sangat menyulitkan orangtua karena harus
peneliti mengajukan pertanyaan mengenai mengerjakan tugas-tugas anak apalagi harus
kesulitan yang dihadapi anak-anak saat membagi waktu untuk mengerjakan tanggung
melakukan pembelajaran melalui WA, salah jawab rumah. Gambar 1 menunjukkan salah
seorang responden mengungkapkan “Anak- satu respon dari siswa tentang pemahaman
anak kurang faham dalam menerima materi ajar.
penjelasan dari guru melalui WA, karena anak

Gambar 1. Respon siswa terhadap materi pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara pada mendapatkan materi yang sulit dipahami apa
poin 6 untuk siswa dengan pertanyaan “ jika yang kalian lakukan ?” maka jawaban dari

Nuryanti, Nurdyansyah, Eni Fariyatul Fahyuni | WhatsApp, Kesulitan belajar, Prestasi belajar
Halaman | 257
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 1 FEBRUARI 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i1.8048
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

mereka yaitu ”minta bantuan kepada Sebagian besar guru dalam menyampaikan
orangtua atau orang terdekat ”. Dengan materi berupa pesan singkat yang berbentuk
persentase jawaban sebanyak 100%. Hal ini kalimat dalam WA, sehingga pemahaman
menunjukkan bahwa selama anak-anak siswa mengenai materi pelajaran rendah
mendapat tugas yang sulit dipahami menurut akhirnya mereka merasa bosan dan cenderung
kemampuan maka mereka lebih cenderung beralih topik lain yang ada di handphone.
minta bantuan pada orangtuanya bukan sebagai Beberapa guru menggunakan video sebagai
pendamping belajar namun justru sebagai media pembelajaran. Hal ini terlihat dari grafik
malaikat penyelamat tugas-tugas mereka. yang ditampilkan google form.
Selain itu penyampaian materi yang
diberikan oleh guru masih tergolong monoton.

Gambar 2. Respon siswa terhadap penyajian materi pembelajaran

Dari grafik diatas guru yang Salah satu media elektronik yang
memberikan materi melalui video sebanyak 2 digunakan dalam pembelajaran di SD pada
orang dengan persentase sebesar 16,7%. Hal Kecamatan Porong adalah gawai atau
ini menunjukkan bahwa pemahaman guru handphone melalui aplikasi WA. WA adalah
terhadap penggunaan aplikasi WA masih aplikasi berbasis mobile phone yang
tergolong rendah. Sebagian besar guru dalam terintegrasi dengan berbagai fitur lain yang
memberikan materi kepada siswa melalui memiliki fungsi berbeda. Pembelajaran
penugasan soal yang di capture melalui berbasis WA ini dilakukan bukan tanpa alasan
android mereka rata-rata 8,3%. melainkan karena adanya kebijakan dari
Berdasarkan ketiga instrument diatas pemerintah terkait adanya COVID-19 dengan
(1) wawancara; (2) observasi; dan (3) memberlakukan pembelajaran jarak jauh. Opsi
dokumentasi maka dapat disimpulkan bahwa ini dipilih oleh pihak sekolah dengan alasan
pengembangan media penyampaian materi fleksibilitas penggunaan serta
sangat mempengaruhi pemahaman belajar pengoperasiannya mengingat distance learning
siswa karena tidak sedikit tenaga pendidik adalah metode yang baru diterapkan disekolah
yang memiliki keterbatasan pemahaman dan tersebut semenjak adanya virus corona.
keterampilan dalam menerapkan standar ini. Meskipun banyak media elektronik lain yang
Sebagaimana Bahak menjelaskan bahwa dapat digunakan namun pihak sekolah lebih
kompetensi lulusan dapat mendukung standar memilih WA dengan alasan tersebut diatas.
kualitas penguasaan pembelajaran(Bahak Sebagaimana Rahartri mengungkapkan bahwa
Arifin & Nurdyansyah, 2018). WA sangat simpel penggunaannya dan mudah

Nuryanti, Nurdyansyah, Eni Fariyatul Fahyuni | WhatsApp, Kesulitan belajar, Prestasi belajar
Halaman | 258
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 1 FEBRUARI 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i1.8048
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

dipahami karena tidak menggunakan kata dicontohkan gurunya. Berdasarkan observasi


kunci saat pengoperasiannya (Rahartri, 2019). ada beberapa contoh yang diberikan guru
Banyaknya pengguna aplikasi WA dilingkungan sekolah: (1) datang sekolah tepat
inilah yang menjadi salah satu pilihan bagi waktu; (2) merapikan ruangan kelas dan
sekolah-sekolah yang ada didaerah pedesaan berdo’a sebelum pembelajaran dimulai; (3)
untuk menjadikannya sebagai media peduli kepada sesama teman; (5)
pembelajaran dimasa pandemi COVID-19. melaksanakan tugas dan tanggung jawab
Manfaat yang didapat dari aplikasi ini cukup dengan baik. Disini keteladanan sikap dari
banyak. Alasan lain kenapa pengguna lebih guru lebih berpengaruh dari pada sekedar
memilih aplikasi WA adalah karena berbicara (Ramdan & Fauziah, 2019). Karena
penggunaannya lebih mudah dan tidak tugas guru tidak hanya sebagai pentransfer
membutuhkan biaya tambahan. Disini tidak ilmu namun lebih dari itu tugas seorang guru
hanya sisi positif yang diperoleh, sisi negatif adalah mengubah sesuatu yang belum ada pada
akan timbul jika penggunaan tidak efektif dan siswa menjadi ada dan memiliki nilai tambah
terkendali sehingga menyebabkan penurunan didalamnya. Guru memiliki peran yang
kualitas hidup (Pranajaya, 2018). Sejalan kompleks dalam proses belajar mengajar(E.
dengan hal tersebut (Triastuti & Andrianto, fariyatul. Fahyuni & Istikomah, 2016).
Dimas et al., 2017) menjelaskan bahwa untuk Guru dan orangtua memiliki
memiliki akun secara umum media sosial keterikatan terhadap aturan baik aturan yang
memberikan batasan usia paling tidak 13 tahun ada dirumah maupun di lingkungan sekolah,
keatas, akan tetapi media sosial belum baik melalui ucapan, sikap dan perbuatan.
mempunyai sistem yang memadai yang sebagai contoh mendengarkan nasehat yang
mampu menangkal anak-anak dibawah umur baik, mengikuti setiap program sekolah tepat
untuk memanipulasi datanya .Program- waktu menghormati orang yang lebih tua dan
program yang ada didalamnya sangat efektif bersikap obyektif dalam melakukan tindakan.
dengan adanya berbagai fitur yang Ramdan mengatakan bahwa guru dan orangtua
mendukungnya dan kecepatan penyampaian adalah teladan bagi anak dalam membentuk
pesan tidak membutuhkan waktu yang terlalu karakter (Ramdan & Fauziah, 2019). Oleh
lama dengan besarnya kapasitas untuk sebab itu didalam pembelajaran berbasis WA
pengiriman data, video, foto atau suara ini tidak hanya penilaian kognitif saja yang
membuat WA menjadi salah satu media ditonjolkan misalnya pengumpulan tugas yang
alternatif dalam sebuah pembelajaran. tepat waktu dan pengerjaan soal-soal yang
Dalam sebuah pembelajaran, peran benar namun lebih dari itu karakter yang baik
orangtua dan guru sangatlah penting. Salah juga di integrasikan didalam pembelajaran
satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar berbasis WA. Meski dengan kesulitan yang
siswa adalah peran dari orangtua (Hurit et al., beranekaragam karena guru tidak bisa
2020). Sebagai figur utama disekolah, guru menerangkan secara tatap muka, anak-anak
seyogyanya memberikan teladan yang baik dilatih untuk bersikap jujur terhadap hasil
bagi siwanya. Sebelum diajarkan pada belajar yang telah dikerjakan. Guru tidak dapat
siswanya seorang guru harus melakukan hal memantau secara langsung proses
baik itu terlebih dahulu dengan demikian siswa pembelajaran. Apakah hasil tersebut murni
secara tidak langsung sudah belajar dari guru dari kemampuan siswa ataukah pekerjaan
tentang tindakan tersebut. Misalnya, guru orang lain. Untuk itu guru harus dapat
menyuruh siswanya untuk berperilaku disiplin merangsang afektif anak dan meyakinkan
dan jujur maka harus mencerminkan kedua mereka untuk dapat mengerjakan pekerjaannya
sikap tersebut dalam kehidupan sehari-hari sendiri sesuai dengan kemampuan yang
sehingga anak mengikuti sikap yang dimiliki anak.

Nuryanti, Nurdyansyah, Eni Fariyatul Fahyuni | WhatsApp, Kesulitan belajar, Prestasi belajar
Halaman | 259
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 1 FEBRUARI 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i1.8048
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Berbagai kesulitan belajar yang karena hal ini dapat mempengaruhi motivasi
dialami oleh siswa akan menimbulkan belajar siswa. Sumber belajar yang lengkap
menurunnya prestasi belajar mereka. Kesulitan sangat berpengaruh pada prestasi belajar siswa
belajar adalah kondisi dimana siswa tidak karena jika sumber belajar lengkap maka siswa
dapat memahami pelajaran sebagaimana akan lebih mudah memahami materi yang
mestinya yang disebabkan oleh faktor-faktor disampaikan dengan begitu akan berhubungan
tertentu sehingga hasil belajar tidak maksimal. dengan prestasi belajar siswa (Nofitasari &
Siswa yang mengalami kesulitan belajar akan Sihombing, 2017). Namun kenyataannya di SD
tampak pada perilakunya. Ada beberapa faktor pada kecamatan Porong anak-anak mengalami
yang dapat menyebabkab kesulitan belajar kesulitan saat menerapkan pembelajaran
pada siswa yaitu faktor intenal datang dari diri berbasis WA. Hal itu terjadi karena: (1) Proses
siswa dan faktor eksternal dari lingkungan belajar mengajar yang kurang efektif; (2)
sekitar. Prestasi belajar adalah tingkat Waktu yang kurang efisien; (3) Materi yang
keberhasilan yang dimiliki oleh siswa dalam disampaikan kurang difahami siswa; (4)
suatu pembelajaran(Hamdu & Agustina, Kuota;(5) Orangtua yang bekerja dan tidak
2011). bisa mendampingi siswa saat belajar dirumah.
Hal ini bertolak belakang dengan Sehingga anak-anak menjadi bosan dan
penelitian. Dari penelitian yang telah pelampiasannya pada chanel lain digawai
dilakukan di Sekolah Dasar ada beberapa mereka. Akibatnya orangtua yang menjadi
kendala yang dihadapi oleh guru dan orangtua sasaran tugas mereka. Banyak sekali orangtua
dalam mengimplementasikan pembelajaran siswa yang mengeluh karena tidak dapat
berbasis WA diantaranya: faktor internal yaitu mendampingi anak secara maksimal saat
(1) kurangnya pemahaman guru terhadap pembelajaran. Itu terjadi karena banyak
penggunaan media pembelajaran berbasis WA, orangtua yang bekerja.
(2) tidak semua guru dapat mengkombinasikan Dengan demikian pembelajaran
berbagai fitur lain yang ada didalamnya. Dan berbasis WA di Sekolah Dasar kurang efektif
faktor eksternal yaitu (1) akses jaringan jika diterapkan secara terus menerus. Namun
internet yang kurang mendukung. Selain itu melihat kondisi saat ini yang mengharuskan
ada faktor lain yang menjadi masalah dalam pembelajaran jarak jauh diterapkan, siap tidak
pelaksanaan pembelajaran berbasis WA yaitu siap instansi sekolah harus menjalankan
kondisi ekonomi dari orangtua siswa. Tidak kebijakan pemerintah guna memutus rantai
semua orangtua siswa memiliki handphone penyebaran COVID-19 meskipun dengan
untuk mengakses materi pembelajaran yang berbagai kendala yang ada baik dari segi
diberikan oleh guru lewat aplikasi WA. pengajar, orangtua dan siswa. Hal ini dapat
Dengan kata lain jika siswa ingin mendapatkan menyebabkan kesulitan belajar bagi siswa
materi pelajaran secara online dari guru maka karena mereka memiliki tingkat pemahaman
siswa maupun orangtua harus memiliki berbeda. Jika melakukan pembelajaran melalui
handphone yang terhubung dengan grup WA mereka sulit berkomunikasi secara
sebagai syarat utamanya. Dalam hal ini langsung dengan gurunya apa bila menemukan
orangtua harus ikut berpartisipasi secara aktif ketidakpahaman materi. Kesulitan belajar
dalam distance learning demi terlaksananya siswa yang berkelanjutan dalam memahami
proses pembelajaran sehingga berdampak baik materi awal akan berkelanjutan pada materi-
pada prestasi belajar putra-putrinya. materi selanjutnya jika tidak ditangani dengan
Dalam penerapan pembelajaran benar. Salah satu solusi yang dapat dilakukan
berbasis WA guru sebagai sumber belajar oleh guru adalah dengan melakukan inovasi
utama seharusnya menggunakan berbagai pembelajaran sesuai dengan masanya serta
metode agar pembelajaran tidak membosankan menggunakan berbagai metode pembelajaran

Nuryanti, Nurdyansyah, Eni Fariyatul Fahyuni | WhatsApp, Kesulitan belajar, Prestasi belajar
Halaman | 260
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 1 FEBRUARI 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i1.8048
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

sesuai dengan karakter peserta didiknya https://doi.org/10.2991/icigr-17.2018.23


sehingga proses belajar mengajar akan lebih Buselic, M. (2012). Distance Learning –
menyenangkan dan bermakna. Concepts and Contributions. Oeconomica
Jadertina, 1, 23–34.
SIMPULAN DAN REKOMENDASI https://pdfs.semanticscholar.org/0e1b/ce0
Pembelajaran berbasis WA merupakan salah ff14b04263c0973df8fe831a050d99416.p
satu metode alternatif yang dilakukan di df?_ga=2.180566311.1215970497.16028
Sekolah Dasar pada Kecamatan Porong 09144-528691302.1602809144
Kabupaten Sidoarjo sejak pandemi virus Dewi, M. Nurlaila et al. (2020). Development
corona berlangsung. Namun didalam of Interactive Powerpoint Learning
implementasinya ada beberapa kendala yang Media Theme 5 Ecosystem Subtheme 1
dialami oleh guru, orangtua dan siswa Ecosystem’s Component For Fifth Grade
sehingga menimbulkan kesulitan dalam Students Of SDN 007 Tebing Karimun.
memahami materi pelajaran diantaranya adalah Primary : Jurnal Pendidikan Guru
kuota yang kurang mendukung, penguasaan Sekolah Dasar, 9(4), 421–431.
teknologi yang beragam dari guru, orangtua, Fahyuni, E. F, & Fauji, I. (2017).
dan siswa. Serta waktu yang kurang efisien. Pengembangan Komik Akidah Akhlak
Saran peneliti, pembelajaran dengan Untuk Meningkatkan Minat Baca dan
metode WA tidak masalah jika diterapkan di Prestasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar.
Sekolah Dasar namun yang harus dirubah Halaqa: Islamic Education Journal, 1(1),
adalah media penyampaiannya harus 17.
disesuaikan dengan perkembangan anak. Pada https://doi.org/10.21070/halaqa.v1i1.817
usia SD anak-anak berada pada fase Fahyuni, E. fariyatul., & Istikomah. (2016).
perkembangan operasional kongkrit. Apa yang Psikologi Belajar dan Mengajar (Kunci
diajarkan harus dibuktikan dengan pengalaman Sukses Guru dan Peserta Didik Dalam
nyata sehingga lebih mudah diingat Interaksi Edukatif). Nizamia Learning
kedepannya. Center.
http://eprints.umsida.ac.id/738/2/Psikolog
UCAPAN TERIMA KASIH i Bljr-New Book.pdf
Ucapan terima kasih ditujukan kepada Hamdu, G., & Agustina, L. (2011). Pengaruh
Sekolah Dasar di Kecamatan Porong Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Kabupaten Sidoarjo baik guru, siswa, dan Belajar IPA di Sekolah Dasar (Studi
orangtua siswa yang bersedia menjadi Kasus terhadap Siswa Kelas IV SDN
responden dalam penelitian ini baik secara Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota
langsung maupun tidak langsung. Tasikmalaya). Jurnal Penelitian
Pendidikan, 12(1), 81–86.
DAFTAR PUSTAKA Harto, K. (2018). Tantangan Dosen Ptki Di Era
Arifin, Bahak;, & Nurdyansyah. (2018). Buku Industri 4.0. Jurnal Tatsqif, 16(1), 1–15.
Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan https://doi.org/10.20414/jtq.v16i1.159
(Eni Fariyatul Fahyuni (ed.)). UMSIDA Hasanah, U., & Handoyo, A. H. et al. (2018).
Press. https://docplayer.info/168747087- Efektifitas Email Sebagai Media
Buku-ajar-metodologi-penelitian- Komunikasi Internal Terhadap Kepuasan
pendidikan.html Komunikasi Karyawan. Jurnal
Arifin, Bahak, & Nurdyansyah, et al. (2018). Komunikasi, 3(2), 153–167.
An Evaluation of Graduate Competency Hurit, A. A., Lestari, N. E., & . et. (2020).
in Elementary School. Atlantis Press, Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap
125(Icigr 2017), 95–97. Hasil Belajar Tematik Siswa Kelas V.

Nuryanti, Nurdyansyah, Eni Fariyatul Fahyuni | WhatsApp, Kesulitan belajar, Prestasi belajar
Halaman | 261
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 1 FEBRUARI 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i1.8048
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Primary : Jurnal Pendidikan Guru https://doi.org/10.15294/dp.v5i2.4921


Sekolah Dasar, 9(4), 540–547. Sohrabi, C., & et al. (2020). World Health
Iwan, F. (2014). Pemanfaatan Media dalam Organization Declares Global
Pembelajaran. Jurnal Lingkar Emergency : A Review of the 2019 Novel
Widyaiswara, 1(4), 104–117. Coronavirus ( COVID-19 ). 76, 71–76.
Mursalin. (2016). Pembelajaran Geometri Suyanto, S. (2013). Dampak Undang-Undang
Bidang Datar Di Sekolah Dasar Informasi Dan Transaksi Elektronik (UU
Berorientasi Teori Belajar Piaget. Jurnal ITE) Terhadap Perubahan Hukum Dan
Dikma, 4(2), 250–258. Sosial Dalam Masyarakat. Jurnal Ilmiah
Nofitasari, I., & Sihombing, Y. (2017). WIDYA, 1(1), 1–7.
Deskripsi Kesulitan Belajar Peserta Didik Triastuti, E., & Andrianto, Dimas et al. (2017).
Dan Faktor Penyebabnya Dalam Kajian Dampak Penggunaan Media
Memahami Materi Listrik Dinamis Kelas Sosial Bagi Anak Dan Remaja. In
X Sma Negeri 2 Bengkayang. Jurnal Puskakom.
Penelitian Fisika Dan Aplikasinya Trisnani. (2017). Pemanfaatan Whatsapp
(JPFA), 7(1), 44. Sebagai Media Komunikasi Dan
Nurdyansyah, & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Kepuasan Dalam Penyampaian Pesan
Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum Dikalangan Tokoh Masyarakat. Jurnal
2013. In Nizmania Learning Center. Komunikasi Media Dan Informatika,
Pranajaya, W. rendra. (2018). Pemanfaatan 6(3), 1–12.
Aplikasi Whatsapp ( Wa ). 14(1), 59–67. Wiguna, T., WR, N. S., & et al. (2012). Uji
Putrawangsa, S., & Hasanah, U. (2018). Diagnostik Working Memory Rating
Integrasi Teknologi Digital Dalam Scale (WMRS) versi Bahasa Indonesia
Pembelajaran Di Era Industri 4.0. Jurnal dan Proporsi Anak Sekolah Dasar dengan
Tatsqif, 16(1), 42–54. Kesulitan Belajar dan Defisit Working
https://doi.org/10.20414/jtq.v16i1.203 Memorydi Jakarta. Sari Pediatri, 14(3),
Rahartri. (2019). “Whatsapp” Media 191.
Komunikasi Efektif Masa Kini (Studi https://doi.org/10.14238/sp14.3.2012.191
Kasus Pada Layanan Jasa Informasi -7
Ilmiah di Kawasan PUSPIPTEK) Pusat
Data dan Dokumentasi Ilmiah - Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia. Visi
Pustaka, 21(2), 147–156.
Ramdan, A. Y., & Fauziah, P. Y. (2019). Peran
orang tua dan guru dalam
mengembangkan nilai-nilai karakter anak
usia sekolah dasar. Premiere
Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar
Dan Pembelajaran, 9(2), 100.
RI. (2008). UU-2008-11 Informasi Dan
Transaksi Elektronik. Undang-Undang,
11, 1–18.
papers3://publication/uuid/8C845E4E-
CD67-4476-BB4F-7123C56F0449
Setiyani, R. (2010). Pemanfaatan Internet
Sebagai Sumber Belajar. Dinamika
Pendidikan, 5(2), 117–133.

Nuryanti, Nurdyansyah, Eni Fariyatul Fahyuni | WhatsApp, Kesulitan belajar, Prestasi belajar
Halaman | 262

You might also like