You are on page 1of 10

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI

KOMBINASI GOOGLE CLASSROOM DAN GOOGLE MEET SEBAGAI


MEDIA PEMBELAJARAN AKIBAT PANDEMI COVID-19 PADA MATA
PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XI RPL
DI SMK KOPERASI PONTIANAK

Jumrah, Husni Syahrudin, Syamsuri


Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Pontianak
Email : jumrah397@gmail.com

Abstract
This study aims to describe and analyze the application of a combination of Google
Classroom and Google Meet learning media in increasing student motivation in
entrepreneurship subjects for class XI RPL at SMK Koperasi Pontianak. This research uses
classroom action research (CAR). The subjects in this study were students of class XI RPL at
SMK Koperasi Pontianak in the odd semester of the 2019-2020 school year, totaling 34
students. The data involved in this study are qualitative and quantitative data. The research
instruments used by the researcher are: Learning Implementation Observation Sheet, Student
Learning Motivation Questionnaire, Written Test and Documentation. The data analysis
technique used is data presentation. Triangulation, and drawing conclusions. This classroom
action research is planned in several cycles, with planning procedures. Implementation of
action, observation and reflection. The student learning outcomes starting from before the
action was carried out until the third cycle also increased. The percentage of student learning
outcomes in the pre-cycle (63.53%) increased in the first cycle (65.57%), increased again in
the second cycle (71.5%) and increased again in the third cycle (77.64%). Based on the
description above, it can be concluded that the application of a combination of Google
Classroom and Google Meet learning media can increase student learning motivation in
entrepreneurship subjects in class XI RPL at SMK Koperasi Pontianak.

Keywords: Motivation to Learn, Google Classroom, Google Meet, Learning Media, Covid-
19

PENDAHULUAN yaitu dibatalkannya ujian nasional, proses


Pertama kali diumumkan tentang pembelajaran daring, penerimaan PPDB,
permasalahan Coronavirus Diasease 2019 proses kenaikan kelas serta pelaksanaan ujian
(Covid-19) betepat pada awal Maret 2020 yang sekolah. Setelah keluarnya Surat dari
lalu, Indonesia dihadapkan pada masa pandemi Kemendikbud (Kementrian dan Kebudayaan)
hampir seluruh sektor kehidupan lumpuh, tidak No. 15 Tahun 2020 yaitu tentang proses
terkecuali di bidang pendidikan. Apalagi pada pembelajaran online di rumah pada masa
saat Covid-19 melanda seluruh satuan covid-19. Pada tanggal 16 Maret 2020 sampai
pendidikan memasuki akhir semester genap, dengan awal Agustus 2020, semua bentuk
penerimaan peserta didik baru (PPDB) dan kegiatan di satuan pendidikan dilakukan dari
ingin menghadapi pada masa penilaian akhir rumah, mulai dari persiapan pembelajaran,
tahun atau ujian sekolah serta ujian nasional. proses pembelajaran dan penilaian
Maka dari itu Kemendikbud menyikapi dengan pembelajaran. Bahkan proses penerimaan
adanya kondisi pandemi, kemendikbud siswa baru dan masa orentasi juga
membuat kebijaka-kebijakan. Sejak di dilaksanakan secara daring penuh, untuk
keluarkannya Surat Edaran dari Kemendikbud membantu kepala sekolah, pendidik sera
No. 4 Tahun 2020 adalah tentang proses peserta didik dalam proses pelaksanaan daring.
pelaksanaan kebijakan pada masa pandemi Demikian dengan adanya kemajuan membuat

i
indonesia semakin maju dan orang-orang luar oleh peserta didik dengan masa waktu tertentu.
negera juga saling bertukar informasi dalam Pada umumnya lembaga pendidikan seperti
satu ruang dan waktu. Pada masa sekarang ini sekolah memanfaatkan media dalam
tekhnologi menjadi suatu kebutuhan dalam pembelajaran masih belum maksimal. Di era
proses belajar. Apalagi dengan memiliki akses globalisasi sekarang ini sistem google
internet dengan cepat maka informasi apapun classroom dan google meet menjadi suatu
yang dicari akan tersampaikan dengan cepat kebutuhan yang mendasar bagi guru dalam
tanpa ada kendala dan gangguan. Apabila melakukan pembelajaran jarak jauh atau
pendidikan di Indonesia yang masih secara daring. Pada awalnya proses pembelajaran
konvensional saja tanpa dilakukan adanya yang semula masih tatap muka, pada saat ini
perubahan, maka hal ini akan mengakibatkan menjadi pembelajaran daring. Selain itu guru
tertinggalnya pendidikan di indonesia dengan juga dapat memanfaatkan media pembelajaran
negara lain yang telah maju serta banyak google classroom dalam pembelajaran
memanfatkan pembelajaran dengan mode kewirausahaan yang seharusnya melalui tatap
daring. Salah satu tantangan bagi seorang guru muka sekarang menjad daring, guru harus
yatu tidak hanya mengusai dalam pedagogik memuliki alternative yang kuat untuk membuat
saja tetapi seorang guru harus pintar membaca peserta didik menjadi lebih aktif dalam belajar
dan memahami kondisi yang menjadi kewirausahaan.
penghambat cita-cita dalam suatu pendidikan Berdasarkan hasil observasi yang
yang diharapkan lebih baik, akan menjadi dilakukan saat proses pembelajaran online,
suatu permasalahan ketika seorang guru tidak peserta didik kurang aktif dalam
hadir atau tidak masuk kelas. hal ini dapat menyampaikan pendapat sehingga membuat
menyebabkan berhentinya proses melakasanakan proses pembelajaran kurang
pembelajaran sehingga peserta didik hilang aspirasi dalam pemikirannya sehingga
momentum yang sangat beharga sehingga mengalami kejenuhan dalam belajar. Peserta
tidak dapat ilmu pengetahuan yang seharusnya didik yang mengalami kejenuhan dan
didapat pada proses pembelajaran saat itu. kebosanan dalam belajar akan memperoleh
Begitu pula dengan sebaliknya jika anak kurangnya hasil belajar. Oleh karena itu, guru
tersebut malas maka akan sangat sayang sekali sangat diperlukan untuk mendorong peserta
dalam proses pembelajaran tidak mendapat didik dalam proses belajar agar menjadi
ilmu dan hanya menghabiskan tenaga. Seorang termotivasi dalam proses belajar. Keaktivan
guru dapat mengambil keputusan untuk dan semangat belajar dapat meningkatkan
memecahkan permasalahan yang terjadi motivasi belajar siswa. Motivasi belajar
dengan melakukan pembelajaran online atau merupakan pendorong atau penggerak dengan
jarak jauh, pembelajaran online merupakan tujuan agar siswa dapat tertarik belajar terus-
pembelajaran yang dilaksanakan secara online menerus. Motivasi belajar yang rendah dapat
(daring) pembelajaran ini tidak tatap muka menybabkan rendahnya hasil belajar dan
tetapi peserta didik belajar dirumah masing- keberhasilan dalam belajar sehingga akan
masing melalui aplikasi yang tersedia. merendahkan prestasi belajar siswa.
Pembelajaran online atau jarak jauh secara
interaktif sangat bermanfaat berbagai media METODE PENELITIAN
yang dapat membangkitkan siswa dan memicu Prosedur Penelitian
semangat motivasi dalam belajar. Adapun Setiap siklus dilakukan sesuai pada
media pembelajaran yang di gunakan saat perubahan yang ingin dicapai, tindakan yang
pembelajaran daring yaitu dapat berupa audio digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu
video, power point, gambar-gambar, suara, untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
animasi dan yang paling penting adalah akses melalui Kombinasi Google Classroom dan
internet yang bagus sehingga tidak Google Meet Sebagai Sarana Pembelajaran
mengganggu. akibat Pandemi Covid-19.
Google classroom dan Goggle meet
merupakan sistem e-learning layanan berbasis
internet yang disediakan oleh google. Sebagai
pengjar guru diwajibkan membuaut forum
diskusi, mengupload tugas yang dikerjakan

2
menggunakan kombinasi google classroom
dan google meet sebagai media pembelajaran
pada kegiatan belajar mengajar. Kegiatan
belajar mengajar ini dilakukan berdasarkan
perangkat dan skenario pembelajaran pada
materi yang telah dipersiapkan, yaitu tindakan
peneliti dipandu berdasarkan panduan proses
pembelajaran yaitu silabus dan RPP yang telah
disusun.
Gambar 1. Skema Alur Penelitian Tindakan Adapun tindakan yang akan dilaksanakan
Kelas
oleh penelitian ini sebagai berikut:
a. Kegiatan awal
Tindakan yang diterapkan dalam
1) Melalui aplikasi Whats App Group
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seperti
(WAG), selanjutnya guru dapat
digambarkan pada bagan di atas dalam siklus
mengucapkan salam dan membuka
melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
pelajaran serta memberikan link
absensi kepada siswa.
Perencanaan (Planning) 2) Guru dapat memberikan penjelaskan
Perencanaan dilakukan berdasarkan
kepada siswa bahwa link pada google
masalah-masalah yang telah dipecahkan
meet sudah ditampilkan ke header
beserta hipotesis yang diajukan. Pada
kelas tersebut. Kemudian
penyusunan rencananya adalah tindakan yang menyebarkan kode kelas
dilakukan untuk memberikan peningkatan
menggunakan google classroom,
motivasi belajar.
sehingga siswa bisa bergabung pada
Adapun tahapan perencanaan dalam penelitian
kelas di google classroom dan google
ini yang sangat perlu peneliti siapkan adalah:
meet.
a. Peneliti besera guru harus membuat atau
3) Guru mengarahkan peserta didik
menetapkan waktu pelaksanaan PTK
memperhatikan pada classwork, akan
(penelitian tindakan kelas). Pada penelitian
secara otomatis disediakan tombol
ini disesuaikan berdasarkan jadwal mata
yang akan masuk pada link google
pelajaran Kewirausahaan di kelas XI RPL
meet serta digenerate di atas sehingga
di SMK Koperasi Pontianak. dapat memudahkan peserta didik
b. Peneliti membuat skenario dan perangkat
untuk mulai bergabung serta bertatap
pembelajaran (Silabus, RPP, LKS, Absen
muka melalui google meet
Online Form dll).
c. Mempersiapkan sarana serta prasarana dan
b. Kegiaran Inti
alat bantu, untuk menunjang pada proses
1) Guru menginformasikan materi media
pembelajaran kewirausahaan dengan
promosi pemasaran (Penjelasan dan
menggunakan google classroom sebagai
pengantar kegiatan proses belajar
media pembelajaran ditengah pandemi
secara garis besar tentang materi di
covid-19.
forum Google Meet)
d. Mempersiapkan instrument penelitian
2) Siswa mendengarkan dan menyimak
adalah lembar observasi serta angket
serta mempelajari materi yang telah
online form. diberikan oleh guru melalui google
e. Mempersiapkan identitas siswa dan absen
meet, sambil menulis/mencatat. Siswa
nama siswa.
berperan aktif pada forum aplikasi
f. Peneliti berkolaborasi dengan guru dan
google classroom dan google meet,
mempersiapkan kamera untuk mengambil
baik yang ingin bertanya atau
dokumentasi aktifitas-aktifitas belajar
menanggapi (diskusi).
siklus 1 sebelum dilaksanakan tindakan.
3) Siswa berperan aktif pada forum
Pelaksanaan (Acting) google classroom dan google meet,
Tahapan dalam pelaksanaan tindakan
baik yang ingin bertanya atau
adalah suatu proses kegiatan yang telah
menanggapi (diskusi).
dilakukan guru bersama peneliti dengan

3
4) Berlangsungnya kegiatan tersebut, selama pembelajaran melalui kombinasi
selanjutnya guru melakukan penilaian Google Classroom dan Google Meet Sebagai
pada sikap disiplin, aktif, teliti dan Media Pembelajaran akibat Pandemi Covid-19.
bertanggung jawab.
5) Peserta didik dapat mengakses materi Refleksi (Reflecting)
berupa dokumen PDF, power point Tahap refleksi adalah suatu tindakan untuk
dan video pembelajaran di forum mengemukakan kembali yang telah diteliti.
Google Classroom dan Google Meet. Berdasarkan pada hasil refleksi, penelitian ini
6) Diskusi dilangsungkan pada bagian akan mengetahui sampai mana hasil tindakan
Class Comment Google Classroom yang telah diteliti. Refleksi befungsi mengkaji
dan Google Meet. keseluruhan tindakan yang telah dilakukan.
7) Siswa mendengarkan atau menyimak Pada tindakan ini dilakukan evaluasi untuk
serta mempelajari materi yang telah menyempurnakan siklus selanjutnya. Dengan
diberikan oleh guru pada Google adanya data pra observasi menunjukan
Classroom, mereka bisa sambil keberhasilan penerapan melalui kombinasi
menulis/mencatat. google classroom dan google meet sebagai
8) Siswa berperan aktif pada forum media pembelajaran akibat pandemi covid-19.
Google Classroom, baik yang ingiin Pada penelitian ini berfungsi untuk
bertanya atau maupun menanggapi meningkatkan motivasi belajar siswa. Adapun
(diskusi) data angket yang digunakan untuk melihat
9) Selama proses pembelajaran hasil peningkatan motivasi belajar siswa.
berlangsung, guru akan melakukan Sedangkan data angket yang telah dihasilkan
penilaian sikap, seperti teliti, disiplin, sebagai angket siklus I yang berikutnya untuk
aktif, dan bertanggung jawab menemukan bukti nyata dan menilai seberapa
10) Siswa dapat mengakses materi berupa besar peningkatan yang terjadi pada motivasi
dokumen PDF, power point serta video belajar siswa pada siklus I jika dibandingkan
pembelajaran dengan tingkat motivasi pada pratindakan.
11) Diskusi dilangsungkan pada bagian
Class Comment Google Classroom Metode Penelitian Tindakan Kelas
Metode yang telah digunakan pada
c. Penutup penelitian ini adalah penelitian tindakan
1) Guru akan membimbing siswa agar (Action Research). Sedangkan menurut
menyimpulkan materi yang telah Suryani & Agung (2012, p.43) menyatakan,
dibahas pada google classroom dan “Metode adalah cara untuk mencapai tujuan
google meet. yang telah ditentukan”. Menurut Arikunto
2) Siswa dapat membuat rangkuman (2015, p.124) menyatakan, “Penelitian
pada buku catatan tindakan kelas umumnya disingkat dengan
3) Guru melakukan penilaian PTK yaitu penelitian tindakan yang yang
pengetahuan dengan cara tes tertulis, dilakukan oleh guru dengan tujuan
pada soal yang telah diberikan pada memperbaiki mutu praktik pembelajaran di
akhir pelaksanaan pembelajaran kelas”. Sedangkan menurut Ekawarna (2011,
4) Mempersiapkan untuk materi yang p.5) menyatakan, “PTK adalah kegiatan
akan datang dilakukan oleh guru kolaborasi dengan tujuan
untuk meningkatkan mutu pembelajaran di
Pengamatan (Observing) kelasnya”.
Pada tahapan pengamatan, peneliti secara
langsung memberikan pembelajaran yang akan
berlangsung yaitu dengan mencatat setiap hal
yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Lokasi Penelitian
Pada catatan tersebut dijadikan sebagai Penelitian ini dilaksanakan di SMK
bukti/data akurat berfungsi untuk memperbaiki Koperasi Pontianak yang beralamat di Jalan
pada siklus selanjutnya. Observasi dilakukan Kom Yos Soedarso Gg. Tebu III Kota
selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pontianak. Alasan peneliti memilih
Pengamatan ini menjelaskan hal-hal menarik lokasi/tempat tersebut karena peneliti

4
mengetahui adanya proses pembelajaran dilakukan antara peneliti dengan sumber
selama adanya covid-19 dengan menggunakan data penelitian dilakukan secara tidak
kombinasi google classroom dan google meet. langsung dengan perantara alat atau
Selain itu, peneliti juga sudah berkoordinasi instrument.
dengan guru pengampu mata pelajaran d. Teknik Studi Dokumenter/Bibliographis
kewirausahaan (KWU) di sekolah tersebut. Teknik ini digunakan untuk membantu
penulis melengkapi data dalam penelitian.
Subyek Penelitian Nawawi (2012, p.100) menyatakan bahwa:
Subyek dalam penelitian ini adalah kelas “Teknik studi dokumenter/Bibliographis
RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) di SMK merupakan cara pengumpulan data dengan
Koperasi Pontianak. Siswa kelas RPL kata gorisasikan dan klarifikasi bahan-
(Rekayasa Perangkat Lunak) berjumlah 34 bahan tertulis yang berkaitan pada masalah
orang yang terdiri atas 19 putra dan 15 putri. penelitian, baik dari sumber dokumen,
Subyek penelitian lainnya adalah guru buku-buku, koran, gambar, majalah dan
pengampu Mata Pelajaran Kewirausahaan lain-lainnya. Berdasarkan pendapat di atas,
Kelas XI SMK Koperasi Pontianak. Alasan maka dapat disimpulkan teknik studi
peneliti memilih kelas XI RPL (Rekayasa dokumenter/Bibliographis adalah teknik
Perangkat Lunak), karena motivasi belajar pengumpulan data yang membutuhkan
siswa rendah dibandingkan dengan kelas dokumen-dokumen yang berkenaan dengan
lainnya. Untuk itu peneliti memilih kelas XI penelitian. Teknik ini digunakan sebagai
RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) dijadikan penunjang kelengkapan data pada saat
subyek penelitian. penelitian.

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka
Teknik dan Alat Pengumpulan Data akan disimpulkan bahwa dokumentasi
a. Teknik Observasi Langsung merupakan alat yang gunakan sebagai
Pada teknik ini berfungsi untuk membantu penunjang kelengkapan data pada saat
peneliti melakukan pengamatan pada penelitian. Dokumen-dokumen yang berkaitan
aktivitas guru dalam proses pembelajaran. dengan penelitian ini misalnya silabus, rencana
Menurut Nawawi (2012, p.100) pelaksanaan pembelajaran (RPP), foto-foto,
menyatakan bahwa: “Teknik observasi kamera dan sebagainya. Data tersebut
langsung merupakan cara mengumpulkan diperoleh dilapangan pada saat penelitian, serta
data melalui pencatatan gejala yang nampak kegunaanya untuk melengkapi data-data
pada objek penelitian tertentu. penelitian dilapangan.
b. Teknik Komunikasi Langsung
Teknik komunikasi langsung adalah cara HASIL PENELITIAN DAN
pengumpulan data yang mengharuskan PEMBAHASAN
peneliti melakukan kontak langsung secara Hasil
lisan atau pun tatap muka (face to face) pada 1. Pra Tindakan
sumber data dalam keadaan baik maupun Kegiatan Pra Tindakan dilakukan
keadaan situasi dibuat pada keperluan sebelum pelaksanaan tindakan yang dilakukan
tersebut. saat proses belajar mengajar berlangsung agar
c. Teknik Komunikasi Tidak Langsung dapat mengetahui kekurangan pada proses
Teknik ini sebagai pengambilan data pembelajaran yang dilakukan di SMK
informasi variabel penelitian kepada siswa Koperasi Pontianak. Dalam Pra Tindakan ini
kelas XI RPL di SMK Koperasi Pontianak. dilakukan di SMK Koperasi Pontianak,
Menurut Nawawi (2012, p.100) terdapat salah satu masalah yang muncul, yaitu
menyatakan bahwa: “Teknik komunikasi rendahnya motivasi belajar siswa kelas XI RPL
tidak langsung, merupakan cara (Rekayasa Perangkat Lunak) karena
mengumpulkan data dilakukan dengan kurangnya variasi pembelajaran yang
hubungan tidak langsung atau pun perantara dilakukan di dalam kelas sehingga siswa
alat. Berdasarkan pendapat di atas, dapat kurang tertarik untuk memahami isi materi.
disimpulkan bahwa teknik komunikasi Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan
tidak langsung adalah komunikasi yang saat KBM berlangsung, ternyata motivasi

5
belajar siswa kelas XI RPL masih rendah. Hasil memperkuat motivasi belajar dapat juga
pengamatan tersebut diperoleh saat Pra dibantu dengan nilai hasil soal evaluasi
Tindakan yang didukung dari hasil angket yang 65,57%. Adapun rata-rata motivasi, observasi
disebar peneliti pada saat kegiatan Pra siswa dan hasil evaluasi belajar siswa pada
Tindakan yang hasilnya 58,42%. Hal ini pelajaran Kewirausahaan dapat dilihat pada
sejalan dengan penelitian Ferdiana, S. (2020) tabel berikut:
yang mengatakan bahwa pandemi Covid-19
dampak pada dunia kesehatan maupun bidang
pendidikan. Fenomena ini membuat para
pendidik menggunakan berbagai media
pembelajaran secara berani untuk memenuhi
kebutuhan kognitif, afektif dan sosial.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari
informasi terkait jenis media yang digunakan
dengan berbagai platform dan persepsi siswa Tabel 2. Rata-Rata Motivasi Belajar Siswa
terhadap media. Selain pembagian angket juga Siklus I
ada lembar observasi motivasi belajar siswa
pada Pra Tindakan yang hasilnya 55,58%. Siklus II
Adapun rata-rata motivasi belajar siswa dapat Berdasarkan pengamatan pada siklus II
dilihat pada tabel berikut: diperoleh bahwa motivasi belajar siswa
mengalami sedikit peningkatan dari pada
siklus sebelumnya. Siswa mampu untuk
menguasai kelasnya agar tetap kondusif dalam
proses pembelajaran. Secara bertahap
merangsang mereka untuk merefleksikan
kinerja mereka sendiri (penilaian diri).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
siklus II mengalami sedikit peningkatan yang
lebih baik dari siklus I. Jika terdapat beberapa
Tabel 1. Rata-Rata Motivasi Belajar Siswa Pra
siswa yang sudah termotivasi tetapi hasil
Tindakan
belajarnya belum meningkat itu karna ada
beberapa factor dalam belajar. Dalam
Siklus I
penelitian ini sudah digunakan dalam media
Berdasarkan dari hasil pengamatan
pembelajaran kombinasi google classroom dan
melalui lembar observasi angket maka siklus I
google meet. Dalam media ini sangat
masih belum berhasil karena masih banyak
berpengaruh pada keberhasilan siswa. Oleh
kekurangan dan harus ada perbaikan di siklus
karena itu, persepsi kemudahan penggunaan
selanjutnya agar ada peningkatan. Pada akhir
mempengaruhi kegunaan yang dirasakan.
pelajaran membagikan angket agar dapat
Angket yang terdapat di siklus II
mengetahui berapa besar motivasi belajar
menunjukan peningkatan motivasi belajar
siswa menggunakan media pembelajaran
siswa mencapai 65,76% di banding siklus I
Google Classroom dan Google Meet. Siswa
61,85%. Maka dari siklus I ke siklus II
wajib mengisi angket tersebut dan setelah
mencapai peningkatan 3,91%. Berdasarkan
selesai mengisi angket tersebut langsung
hasil observasi juga mengalami peningkatan
dikumpulkan kepada peneliti. Berdasarkan
yang cukup signifikan pada siklus II yang
hasil dari angket yang dibagikan ke siswa
mencapai 71,52%. Persentase di siklus II
peneliti dapat menyimpulkan bahwa tingkat
belum mencapai indikator keberhasilan.
motivasi belajar siswa di siklus I yaitu 61,85%
Adapun rata-rata motivasi, observasi siswa dan
dan berdasarkan observasi motivasi belajar
hasil evaluasi belajar siswa pada pelajaran
siswa sebagai penguat dan pembanding hasil
Kewirausahaan dapat dilihat pada tabel
angket 65,04%. Berdasarkan dari data tersebut
dibawah ini:
berarti ada sebagian besar siswa termotivasi
dan ada juga yang kurang termotivasi. Selain
dilihat dari lembar observasi, angket, untuk

6
memperhatikan penjelasan yang telah
diberikan oleh guru karna kurang lancarnya
jaringan pada proses pembelajaran.
Pada siklus I ada terjadi kekurangan
dalam proses pembelajaran adapun fakor yang
mempengaruhi pada siklus I tidak berhasil
dikarenakan adanya beberapa orang siswa
mampu menanyakan pertanyaan dengan baik,
Tabel 3. Rata-Rata Motivasi Belajar Siswa
tetapi ada juga siswa hasilnya kurang
Siklus II
memuaskan dalam menyampaikan maupun
bertanya.
Siklus III
Pembahasan hasil penelitian tindakan
Berdasarkan pengamatan pada siklus III
kelas ini menggunakan Media Pembelajaran
diperoleh bahwa motivasi belajar siswa
Kombinasi Google Classroom dan Google
mengalami peningkatan yang sangat drastis
Meet pada proses siklus II terdapat beberapa
dari pada siklus sebelumnya. Siswa mampu
kekurangan yang terjadi pada siklus II yaitu
untuk menguasai kelasnya agar tetap kondusif
dikarena kurangnya kondusif pada kelas
dalam proses belajar mengajar. Dengan
online, siswa belum bersungguh-sungguh
demikian dapat disimpulkan bahwa siklus II
dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru,
mengalami peningkatan yang lebih baik. Pada
tidak semua siswa memperhatikan penjelasan
penelitian ini sudah menggunakan media
guru, dan siswa kurang percaya diri dalam
pembelajaran kombinasi google classroom dan
melaksanakan proses pembelajaran saat
google meet. Pada siklus ini mengalami
berlangsung.
peningkatan karna adanya kombinasi antara
Sedangkan hasil pembahasan penelitian
dua media tersebut.
kelas pada siklus III menggunakan Media
Angket pada proses pelaksanaan siklus III
Pembelajaran Kombinasi Google Classroom
menunjukan peningkatan motivasi belajar
dan Google Meet tidak terjadi kekurangan
siswa sehngga mencapai 80,23% di banding
dalam proses pembelajaran. Adapun kelebihan
siklus II 65,76%. Maka dari siklus II ke siklus
pada siklus III yaitu suasana kelas online sudah
III mencapai peningkatan 14,47%.
kondusif dan siswa sudah mulai bersungguh-
Berdasarkan hasil observasi juga mengalami
sungguh dalam mengerjakan tugas yang
peningkatan yang cukup signifikan pada proses
diberikan guru, semua siwa sangat antusias
siklus III yang mencapai 80,43%. Persentase
memperhatian yang melakukan presentasi,
dalam proses siklus III telah mencapai
siswa sudah mulai mampu untuk
indikator keberhasilan. Adapun rata-rata
memperhatikan pendapat ketika siswa yang
motivasi, observasi siswa dan hasil evaluasi
lain bertanya dan menyanggah, serta siswa
siswa dapat dilihat pada tabel diibawah ini:
mampu menguasai kelasnya agar tetap
kondusif dalam proses pembelajaran daring.
Demikian dapat disimpulkan hasil
penelitian tindakan kelas ini menggunakan
Media Pembelajaran Kombinasi Google
Classroom dan Google Meet pada siklus I, II
dan III menunjukkan terjadinya peningkatan
motivasi belajar siswa. Hal ini didukung
Tabel 4. Rata-Rata Motivasi Belajar Siswa dengan penyebaran angket kepada siswa,
Siklus III lembar observasi, hasil soal evaluasi, dan
dokumentasi. Pada proses siklus I motivasi
Pembahasan belajar siswa masih rendah, namun setelah
Hasil dari penelitian tindakan kelas melakukan tindakan pada siklus II terjadi
menggunakan Media Pembelajaran Kombinasi sedikit peningkatan, akan tetapi setelah
Google Classroom dan Google Meet pada melakukan siklus III terjadi peningkatan
siklus I, II, dan III. Adapun pembahasan pada motivasi belajar siswa dan telah mencapai
pratindakan permasalahan yang terjadi yaitu indikator keberhasilan. Antusias siswa
dapat dilihat dari jumlah siswa yang tidak terhadap Media Pembelajaran Kombinasi

7
Google Classroom dan Google Meet sangat Peningkatan dari motivasi belajar dapat
besar. Hal itu bisa ditunjukkan saat Tanya disajikan dalam bentuk grafik seperti di bawah
jawab, pengerjaan tugas, siswa terlihat ini:
bersungguh-sungguh dalam mempelajari
materi yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan angket motivasi belajar
siswa dengan Media Pembelajaran Kombinasi
Google Classroom dan Google Meet
mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.
Untuk mengetahui peningkatan motivasi
belajar siswa dalam mata pelajaran KWU pada
proses siklus I, II, dan III dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:

Sumber: Data Olahan (2020)


Gambar 2. Grafik Peningkatan Motivasi
Belajar Siswa
Tabel 5. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan data-data yang diperoleh
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mulai dari siklus I, dan II sampai siklus III
pada siklus 1, dan siklus II terjadi peningkatan penerapan media pembelajaran kombinasi
dan siklus III terjadi peningkatan yang sangat google classroom dan google meet yang
drastis. Pada pra tindakan motivasi belajar diterapkan dalam pembelajaran kewirausahaan
siswa hanya 58,42%, setelah dilakukan siklus I dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
meningkat menjadi 61.85% karena siklus I dengan adanya persaingan antar individu.
masih dianggap kurang maka dilakukan siklus Siswa akan lebih bersungguh-sungguh dan
II yang terjadi kurang peningkatan menjadi memaksimalkan kemampuannya dengan
65,76%. Siklus II masih dianggap kurang maka adanya hal-hal tersebut. Selain itu, ada
dilakukan siklus III yang terjadi peningkatan beberapa teori yang sudah terbukti dengan
menjadi 80,23% dan mencapai indikator penelitiannya antara lain yaitu Teori Maslow
keberhasilan. Peneliti menghentikan tindakan dan teori motovasi berprestasi. Pertama kita
sampai siklus III karena sudah memenuhi membhas tentang teori maslaow dalam
indikator keberhasilan. Dengan demikian dapat penelitian ini. Teori maslow dikenal sebegau
disimpulkan bahwa Media Pembelajaran teori kebutuhan (needs). Dalam hal ini sejalan
Kombinasi Google Classroom dan Google dengan penelitian Koca, F. (2016, p.17)
Meet dapat meningkatkan motivasi belajar mengemukakan bahwa “Kebutuhan akan
siswa pada mata pelajaran kewirausahaan di keterkaitan, kebutuhan akan kompetensi, dan
kelas XI SMK Koperasi Pontianak. Untuk kebutuhan akan otonomi merupakan
memperjelas peningkatan dari motivasi belajar kebutuhan psikologis terpenting dalam
siswa dapat dilihat pada tabel berikut: kerangka proses sistem diri”.
Teori motovasi berprestasi. McClelland
(dalam) memperkenalkan teori prestasi ini.
Pada teori ini adalah dimana motivasi
digunakan unrtuk bekerja karena adanya
kebutuhan. Sehingga siswa berperan aktif
dalam mengerjakan tugas dengan baik dan
mendapatkan nilai yang lsangat memuaskan,
serta menjadi juara kelas. Teori berprestasi
Tabel 6. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa juga dapat menghasilkan dalam mendapatkan
nilai yang bagus, siswa tekun mengerjakan
tugas guru, dan siswa bersemangat dalam
pembelajaran. Hal ini dapapat menunjukan
8
bahwa siswa memiliki motivasi karena ingn melaksanakan proses pembelajaran. Data
mendapatkan suatu prestasi. Terbukti dengan yang diperoleh dari hasil
peningkatan angket hingga ssiklus III. Adapun penyebaran/pembagian angket menunjukan
hasil dari penelitian ini sejalan dengan teori bahwa terjadinya peningkatan motivasi
yang telah dituliskan diatas. belajar siswa menjadi meningkat dari siklus
I, siklus II, sampai siklus III. Motivasi
SIMPULAN DAN SARAN belajar siswa yang terdapat pada Pra
Simpulan Tindakan hanya 58,42% meningkat
Berdasarkan hasil penelitian yang menjadi 61,85% pada siklus I karena belum
diambil observasi pada siklus yang telah mencapai indicator maka dilanjutkan
diuraikan, secara umum yang dapat penelitian dengan siklus II meningkat
disimpulkan bahwa pembelajaran menjadi 65,76%. Pada siklus II belum
kewirausahaan menggunakan media mencapai indikator keberhasilan maka
pembelajaran kombinasi google classroom dan dilanjutkan pada siklus III, hasilnya
google meet pada kelas XI RPL di SMK mencapai 80,23%. Tindakan ini dihentikan
Koperasi Pontianak dapat meningkatkan sampai siklus III karena sudah mencapai
motivasi belajar siswa. indikator keberhasilan yang ditentukan,
Adapun kesimpulan pada setiap sub masalah yaitu minimal 76%. Motivasi belajar
penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: setelah menggunakan media pembelajaran
1. Pelaksanaan media pembelajaran kombinasi google classroom dan google
kombinasi google classroom dan google meet mengalami peningkatan dari setiap
meet dilakukan oleh guru yang sedang siklus yang dilaksanakan. Motivasi belajar
berkolaborasi dengan peneliti pada mata siswa akan dilihat dari hasil penyebaran
pelajaran KWU kelas XI RPL SMK angket, lembar observasi siswa dan untuk
Koperasi Pontianak. Adapun lamgkah- meningkatkan motivasi belajar juga dapat
langkanya sebagai berikut: Silakan buka dibantu dengan nilai hasil evaluasi siswa.
pada browser gmail.com (masuk
menggunakan email pribadi anda), Buka Saran
Google Classroom, Kemudian Pilih Berdasarkan hasil penelitian yang telah
“Create dan lanjut ke “More Option”, di uraikan, maka ada beberapa saran yang
Mengatur Scheduling, klik salah satu jam peneliti berikan, yaitu:
dan tanggal, berikan judul yang sesuai 1. Bagi Guru
dengan materi, Setelah itu klik “add Guru melakukan perbaikan dalam
location” lanjut mengklik “Add Google penyampaian di dalam media pembelajaran
Meet Vidio Conferencing”, Setelah selesai kombinasi google classroom dan google
dan di save, bisa langsung join lewat meet agar proses pembelajaran lebih
schedule, Kemudian Klik “Copy Meeting menyenangkan. Penerapan media
Time” , Salin link google meet pada pembelajaran kombinasi google classroom
classwork yang ada pada Google dan google meet akan berjalan dengan baik
Classroom, Silakan add to join pada Google apabila guru memberikan hadiah untuk
Meet. penyemangat siswa agar bersungguh-
2. Upaya dalam menghadapi akibat pandemi sungguh dalam mengerjakan,
covid-19 dalam proses pembelajaran yaitu mempresentasikan hasil tugas dan
guru atau pihak sekolah selalu menerapkan meningkatkan motivasi belajar siswa.
protocol kesehatan yaitu dengan menjaga Mengatasi permasalahan pengelolaan
jarak, mencuci tangan, memakai masker dll. waktu agar media ini dapat berlangsung
Serta yang dikeluarkan oleh pemerintah. dengan baik, maka guru diharapkan mampu
Daring yang digunakan yaitu kombinasi mengkondisikan siswa saat pembagian
media pembelajaran google classroom dan materi agar tidak terlalu banyak makan
google meet. waktu. Dengan persiapan yang baik maka
3. Terdapat adanya peningkatan motivasi media pembelajaran kombinasi google
belajar siswa dilihat dari siklus I Siklus II, classroom dan google meet juga akan
sampai siklus III. Siswa bersungguh- berjalan dengan baik.
sungguh dan percaya diri dalam 2. Bagi Siswa

9
Siswa diharapkan untk bersungguh- Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi
sungguh dalam mengikuti proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
pembelajaran daring karena motivasi Grafindo Persada
belajar siswa sebenarnya sangat tinggi jika Suryani, N & Agung L. (2012). Strategi
dapat diolah dengan baik. Siswa juga harus Belajar Mengajar. Yogyakarta: Ombak
lebih percaya diri dalam mengemukakan Uno. B. (2016). Teori Motivasi dan
pendapat, selain itu siswa merasa senang Pengukurannya Analisis di Bidang
dan antusias dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara
karena adanya perasaan senang maka Zuldafrial. (2012). Evaluasi Pendidikan dan
motivasi belajar pun akan slalu meningkat. Penelitian Tindakan Kelas. Pontianak:
3. Bagi Peneliti Selanjutnya STAIN Pontianak Press
Para peneliti lainnya diharapkan selalu terus Zuldafrial. (2012). Strategi Belajar Mengajar.
mengembangkan penelitian tindakan kelas Surakarta: Cakrawala Media
ini karena penelitian tindakan kelas
bertujuan untuk meningkatkan mutu dan
kualitas pembelajaran.

DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, S, Suharjo & Supardi (2015).
Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Aqib, Z., & Chotibuddin, M. (2018). Teori dan
Aplikasi Penelitian Tindakan
Kelas:(PTK). Deepublish.
Alim, N., Linda, W., Gunawan, F., & Saad, M.
S. M. (2019). The Effectiveness Of
Google Classroom As An Instructional
Media: A Case Of State Islamic Institute
Of Kendari, Indonesia. Humanities &
Social Sciences Reviews, 7(2), 240-246.
Amirkhanova, K. M., Ageeva, A. V., &
Fakhretdinov, R. M. (2016). Enhancing
Students’ Learning Motivation Through
Reflective Journal Writing. The
European Proceedings of Social and
Behavioural Sciences Ep-SBS.
eISSN:2357-1330
Ekawarna. (2011). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta:Gaung Persada
Koca, F. (2016). Motivation to Learn and
Teacher-Student Relationship. Journal
of International Education and
Leadership, 6(2), n2. ISSN: 2161-7252
Nawawi, H. (2012). Metode Penelitian Bidang
Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
University Prees
Ngalimun. (2012). Strategi Dan Model
Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo

10

You might also like