You are on page 1of 11

KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN di ERA PANDEMI

COVID 19 di SD INPRES JAPING KABUPATEN GOWA

Nunung Asmutianti1, Abdul Haling2, Pattaufi3


1
Teknologi Pendidikan/ Universitas Negeri Makassar
Email: nunungasmutianti12@gmail.com
2
Teknologi Pendidikan/ Univeristas Negeri Makassar
Email: haling_93@yahoo.com
3
Teknologi Pendidikan/ Univeristas Negeri Makassar
Email: palysakoe@yahoo.com
ABSTRACT
The focus of the research in this study is how the teacher's performance in the learning process during the covid
19 pandemic includes: (1) How is the teacher's performance in the learning process during the pandemic (2)
Factors that affect teacher performance in the pandemic learning process (3) To find out the impact of teacher
performance during the pandemic. This research is a qualitative research with a descriptive method of simple
analysis of the word series model which will eventually produce a theory. This research was conducted from
May to June 2021 at the Inpres Japing Elementary School. Research on teacher performance in the learning
process in the era of the covid 19 pandemic. The data sources in this study were the Principal, Students, and
Parents of Students and students at SDI Japing. This research data collection using observation, interview, and
documentation techniques. Data analysis methods consist of data reduction, data presentation, and data
verification. The results of the study show that the ability to plan and prepare for teaching teachers, mastery of
the material to be taught by students, mastery of teaching methods and strategies, giving assignments to
students, ability to manage classes, ability to conduct assessments and evaluations. Among the six indicators,
the indicator of the level of ability to design and prepare for teaching still needs to be further improved. The
obstacles experienced by teachers in the online learning process. Lack of mastery of technology in managing
online classes for one teacher who does not know technology. Difficulty in assessing the process during online
learning. Less supportive student learning facilities, and lack of parental assistance to students in the online
learning process.

Keywords: Teacher Performance, Online Learning, COVID-19.

ABSTRAK
Fokus Penelitian dalam penelitian ini adalah Bagaimana kinerja guru dalam proses pembelajaran di masa
pandemi covid 19 yang meliputi: (1) Bagaimana Kinerja Guru dalam proses pembelajaran pada masa
Pandemi(2) Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Guru dalam proses pembelajaran masa Pandemi(3)
Untuk mengetahui dampak kinerja guru pada masa pandemi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan metode deskriktif analisis sederhana model rangkaian kata yang pada akhirnya akan menghasilkan
sebuah teori.. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai bulan Juni 2021 di Sekolah Dasar Inpres Japing.
Penelitian Kinerja guru dalam proses pembelajaran di era pandemi covid 19. Sumber data dalam penelitian ini
adalah Kepala Sekolah, Siswa, dan Orangtua Siswa dan siswa yang ada di SDI Japing. Pengumpulan data
penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data terdiri dari
reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menujukkan bahwa kemampuan membuat
perencanaan dan persiapan mengajar guru, penguasaan materi yang akan diajarkan siswa, penguasaan metode
dan strategi mengajar, pemberian tugas-tugas kepada siswa, kemampuan mengelola kelas, kemampuan
melakukan penilaian dan evaluasi. Diantara enam indikator tersebut, indikator tingkat kemampuan membuat
rancangan dan persiapan mengajar yang masih perlu lebih ditingkatkan lagi. Adapun kendala yang dialami guru
dalam proses pembelajaran online Kurangnya penguasaan teknologi dalam mengelola kelas online pada satu
guru yang tidak tahu teknologi , Sulitnya melakukan penilaian proses pada saat pembelajaran daring. Fasilitas
belajar peserta didik yang kurang mendukung, dan Kurangnya pendampingan orang tua terhadap peserta didik
dalam proses pembelajaran daring.

Kata Kunci: Kinerja Guru, Pembelajaran Daring, COVID-19.


HK.02.01/MENKES/199/2020 pada 12 Maret
2020, dan Surat Edaran Sekjen Kemendikbud No.
PENDAHULUAN 36603/A.A5/OT/2020 pada 15 Maret 2020.
Berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan
Pendidikan menjadi suatu kebutuhan yang utama dan Kebudayaan mengenai upaya pencegahan dan
bagi manusia. Pendidikan merupakan pembeda penyebaran pamdemi COVID-19 maka semua
manusia dengan makhluk lain, dengan pendidikan aktivitas pembelajaran tatap muka disekolah
manusia mengetahui mana yang baik dan mana maupun perguruan tinggi selama masa pandemi ini
yang tidak baik. Tanpa pendidikan manusia hanya di liburkan untuk sementara waktu dan digantikan
seperti makhluk-makhluk lain. Pendidikan adalah dengan pembelajaran secara online. Guru sebagai
upaya sadar dan terencana oleh pendidik untuk tenaga kependidikan juga dihimbau tidak perlu
mewujudkan suasana belajar dan proses datang ke sekolah.
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki Di dalam masa pandemi covid-19 kegiatan
kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, pembelajaran tentu berbeda dari pembelajaran
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta sebelum masa pandemi covid-19. Dengan adanya
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat virus covid-19 segala aktivitas manusia dilakukan
bangsa dan negara. pembatasan yaitu dengan cara virtual dan atau
menggunakan gagdet serta layanan online. Hal ini
Pendidikan menjadi suatu media untuk menjadikan karena untuk mencegah dan mengurangi penularan
seseorang menjadi manusia dewasa yang berguna virus.
masyarakat. Pendidikan adalah usaha sadar yang
dilakukan masyarakat dan pemerintah melalui Terdapat banyak masalah yang dihadapi guru untuk
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan meningkatkan kompetensi kinerjanya pada masa
yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah Pandemi Covid-19. Dari hasil observasi awal yang
sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta telah dilakukan peneliti pada Mei 2020, peneliti
didik untuk dapat memainkan peranan dalam menemukan beberapa masalah bahwa pertama
berbagai lingkungan hidup secara tepat pada masa adalah lemahnya jaringan internet, hal ini terutama
yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman- bagi para guru dan siswa yang tinggal dipedalaman
pengalaman belajar terprogram dalam bentuk tentu akan sulit untuk mendapatkan akses internet
pendidikan formal, nonformal, dan informal di padahal ini merupakan salah satu faktor penting
sekolah dan luar sekolah yang berlangsung seumur terlaksananya pembelajaran daring. Kedua,
hidup, bertujuan untuk mengoptimalisasi minimnya pengetahuan guru akan teknologi atau
kemampuan-kemampuan individu. Secara normatif geptek (gagap teknologi), kompotensi guru dalam
ilmu pendidikan diarahkan kepada perbuatan meggunakan teknologi tentunya akan
mendidik yang mempunyai nilai-nilai yang mempengaruhi kualitas program belajar mengajar.
dijunjung tinggi oleh masyarakat atau bangsa. Kegita, keterbatasan sarana dan prasarana
teknologi yang berupa jaringan, laptop, komputer
Kinerja Guru menurut Supardi (2013: 54) Guru dahn handphone, yang akan memudahkan guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, untuk memberikan materi dan murid dalam
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta menerima materi secara online. Keempat, tidak
memiliki kompetensi untuk mewujudkan tujuan semua guru dan siswa mampu mengoperasikan
pendidikan nasional (Pasal 8 UU RI No. 14: 2005), sistem pembelajaran daring dengan cepat, termasuk
kinerja guru merupakan kemampuan seorang guru juga dalam guru mempersiapkan bahan
dalam melaksanakan tugas pembelajaran di pembelajaran secara digital.
madrasah dan bertanggung jawab atas peserta didik
di bawah bimbingannya dengan meningkatkan Masalah-masalah ini tentunya berdampak pada
prestasi belajar peserta didik. kinerja guru dalam menjalankan tugas utamanya
yaitu mendidik, mengajar, membimbing, dan
Agar pelaksanaan pendidikan dapat terlaksana mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
dengan baik, guru diharuskan untuk memiliki peserta didiknya. Dalam situasi dan kondisi seperti
kinerja yang baik pula. Namun pada awal tahun ini guru dituntut untuk lebih kreatif dalam
2020, dunia dihebohkan dengan pandemi virus mendesain kegiatan pembelajaran sebaik mungkin,
corona (COVID-19) yang menyerang sistem agar tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh peserta
pernafasan manusia dan menjadi krisis kesehatan didik. Guru mengajar tanpa melihat langsung orang
yang pertama dan terutama di dunia. Indonesia yang diajar. Di dalam masa yang seperti ini guru
merupakan salah satu negara yang terkena wabah harus beradaptasi dengan kurikulum darurat yaitu
virus corona pun memutuskan melalui surat Edaran pembelajaran yang dilakukan secara daring. Sama
No. 3 tahun 2020 tentang pencegahan COVID-19, seperti waktu sebelum masa pandemi, guru juga
kemudian Surat Edaran Mentri Kesehatan No. harus membuat perencanaan pembelajaran dengan
baik, melakukan kegiatan pembelajaran dengan Berdasarkan data yang didapatkan oleh
baik, dan juga melakukan penilaian terhadap peneliti kinerja guru SDI Japing yaitu
peserta didik. belum cukup baik, berdasarkan penelitian
tentang kinerja guru dalam administrasi
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di lihat dari strategi guru dalam
permasalahan penelitian adalah: 1) Bagaimana mengembangkan silabus dan rencana
kinerja guru dalam melaksanakan proses pelaksanaan pembelajaran (RPP).
pembelajaran pada masa pandemic covid 19, 2)
Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru Terdapat beberapa guru di SDI Japing yang
dalam proses pembelajaran pada masa pandemic terlambat mengumpulkan RPP untuk
covid 19, 3) Mengetahui dampak kinerja guru ditandatangani oleh Kepala Sekolah,
dalam proses pembelajaran pada masa pandemic sehingga guru tersebut meminta tambahan
covid 19. waktu dalam penyelesaiannya. Hal tersebut
juga dapat membuktikan bahwa pada saat
Tujuan penelitian adalah: 1) Mengetahui kinerja mengajar masih ada guru yang belum
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran menggunakan RPP sebagai kelengkapan
pada masa pandemi covid 19, 2) Mengetahui administrasi karena tanggung jawab guru
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru ketika telah memasuki pembelajaran harus
dalam proses pembelajaran pada masa pandemi sudah memiliki RPP. Berdasarkan hasil
covid 19, 3) Mengetahui dampak kinerja guru wawancara bersama waka kurikulum bahwa
dalam proses pembelajaran pada masa pandemi Mayoritas guru dalam menyusun RPP sesuai
covid 19. dengan waktu yang telah ditetapkan oleh
Kepala Sekolah. Tapi masih ada sebagian
METODE guru yang kurang tertib dalam menyusun
RPP, namun tetap saya tagih karena
Metode ini menggunakan pendekatan penelitian penyusunan RPP merupakan salah satu
kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan pada kewajiban yang harus diselesaikan. Kepala
penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Menurut Sekolah juga selalu memberikan waktu
Meleong (2019: 6) “penelitian kualitatif adalah tambahan bagi guru yang belum
penelitian yang tidak menggunakan prosedur menyelesaikan penyusunan RPP.
analisis statistic atau cara kualifikasi lainnya”.
Fokus dalam penelitian ini adalah: : (1) Kinerja Kurangnya pembuatan RPP tersebut
Guru dalam Pembuatan Administrasi dikarenakan masih banyak silabus dan RPP
pembelajaran; (2) Kinerja Guru dalam Proses yang masih menggunakan format yang sama
Pembelajaran; (3) Kinerja Guru dalam Proses dengan tahun sebelumnya serta terlihat tidak
Penilaian/evaluasi Pembelajaran; (4) Kinerja Guru dari hasil karya sendiri (copy paste dari
dalam Membimbing Siswa; (5) Faktor-faktor yang orang lain maupun MGMP). Hal ini
Mempengaruhi Kinerja Guru; (6) Dampak Kinerja mengindikasikan bahwa guru belum
Guru yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran. memiliki inisiatif dalam menyusun RPP.
Subjek penelitian ini yaitu Kepala Sekolah, Waka Berdasarkan pengamatan dan dokumentasi
Kurikulum, Guru, Siswa, dan Orangtua Siswa SDI yang dilakukan terhadap empat guru dengan
Japing. Teknik pengumpulan data merupakan menganalisis RPP yang dirancang oleh guru
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pada umumnya bervariasi bentuk
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini penyusunan dan cenderung hanya dibuat
yaitu teknik deskriptif kualitatif. untuk memenuhi standar pengumpulan
administrasi tanpa melihat arti penting RPP
HASIL DAN PEMBAHASAN sebagai pedoman dalam pembelajaran.
HASIL RPP sekurang-kurangnya memuat
bagaimana guru menyusun materi
1. Kinerja Guru dalam Melaksanakan Proses pembelajaran, tujuan pembelajaran, metode
Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid 19 pembelajaran, media dan sumber belajar,
di SDI Japing perencanaan langkah-langkah pembelajaran
a. Kinerja Administrasi Guru serta perancangan tes dan tugas-tugas.
Melalui observasi pada 2 Juni 2021 dan Namun setiap RPP yang dibuat oleh guru
dokumentasi yang didapatkan peneliti, sama untuk setiap kali pertemuan, seperti
dalam kegiatan belajar mengajar halnya untuk metode tidak melihat dari teori
administrasi sangat dibutuhkan oleh yang sedang diajarkan. Selain itu masih
seorang guru. Di SDI Japing semua guru- terdapat beberapa guru yang tidak
guru membuat administrasi pembelajaran, menerapkan pembelajaran sesuai dengan
seperti RPP, jurnal harian, dan penilaian. RPP diantaranya: belum menggunakan
metode, media maupun sumber belajar yang from, goggle classroom, whatsApp, dan
bervariasi. Guru cenderung hanya mengacu Zoom. Hal ini dikarenakan untuk
pada buku paket dan lembar kerja siswa meminimalisir penyebar virus covid 19.
sebagai sumber belajar. Hal ini
mengindikasikan bahwa guru belum mampu Dari data di atas menunjukkan bahwa
menyusun RPP dengan baik serta sebagian besar kecenderungan kinerja
menggunakan metode, media dan sumber guru dalam pelaksanaan pembelajaran di
belajar secara optimal. kelas dilihat dari penggunaan metode
pembelajaran dalam kategori tidak tepat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hal ini sejalan dengan hasil wawancara
kinerja guru dalam Program Studi Keahlian yang dilakukan kepada sejumlah guru di
Administrasi di SDI Japing dalam SDI Japing bahwa metode mengajar yang
mengelola administrasi pembelajaran digunakan beberapa guru di sekolah ini
terkhusus dalam perencanaan pembelajaran masih menggunakan metode
dianalisis dari RPP dan hasil wawancara konvensional. Bapak Ikhsan menjelaskan
yang telah dilakukan, menunjukkan hasil sebagai berikut Metode ceramah tetap
yang kurang baik. Hal tersebut terbukti yang utama bagi saya dalam
masih terdapat beberapa guru yang menyampaikan materi, karena sebenarnya
terlambat dalam penyusunan maupun juga keterbatasan kemampuan dalam
pengumpulan RPP yang mengakibatkan menguasai teknologi. Namun untuk
ketika pembelajaran guru tidak mempunyai mendukung dan membangkitkan semangat
pedoman mengajar, guru mengajar apa belajar peserta didik, terkadang untuk
adanya tanpa memikirkan keinginan peserta suatu tugas saya menggunakan metode
didik. Disamping itu, pengembangan silabus diskusi dan Tanya jawab.
dan RPP dilihat dari isinya tidak disesuaikan
dengan teknologi yang semakin Kecenderungan menggunakan metode
berkembang. Pengembangan RPP masih mengajar yang konvensional yaitu metode
menggunakan format yang sama dengan ceramah tidak hanya dilakukan oleh
tahun sebelumnya serta terlihat tidak dari Bapak Ikhsan namun cenderung dilakukan
hasil karya sendiri (copy paste dari orang oleh banyak guru di sekolah ini. Penuturan
lain maupun MGMP), sehingga belum guru lain juga mengungkapkan bahwa
memiliki inisiatif dalam menyusun RPP. guru dalam mengajar lebih cenderung
Hal lain dalam penerapan metode, media menggunakan metode ceramah seperti
dan sumber belajar juga belum bervariasi yang dijelaskan Ibu Ismawati bahwa
karena hanya mengacu pada buku paket dan metode yang sering saya gunakan metode
lembar kerja siswa. ceramah, karena memang tetap harus
digunakan menurut saya. Namun selain
a. Kinerja dalam Proses Pembelajaran metode ceramah saya juga terkadang
Kinerja guru dalam pelaksanaan menggunakan metode lain seperti diskusi
pembelajaran ditandai oleh adanya agar mampu membangkitkan semangat
kegiatan pengelolaan kelas, penggunaan belajar peserta didik.
metode pembelajaran, dan penggunaan
media serta sumber belajar. Data kinerja Metode pembelajaran yang digunakan
guru dalam pelaksanaan kegiatan masih konvensional dan kecenderungan
pembelajaran diperoleh melalui para guru menggunakan metode ceramah
wawancara. dan penugasan, sehingga dapat
mempengaruhi efektivitas pembelajaran.
Sesuai peraturan pemerintah bahwa Guru perlu menggunakan media serta
kegiatan pembelajaran selama pandemi ini mencari dan membaca buku-buku/sumber-
dilakukan secara daring atau belajar dari sumber lain yang relevan guna
rumah. Melalui wawancara yang telah meningkatkan kemampuan terutama untuk
dilakukan dengan guru-guru di SDI Japing keperluan perluasan dan pendalaman
pada 04 Juni 2021 kegiatan pembelajaran materi, dan pengayaan dalam proses
dilakukan secara daring pembelajaran, sehingga mendukung
kinerja guru dalam pelaksanaan
Berdasarkan data yang didapatkan oleh pembelajaran. Beberapa guru cenderung
peneliti kinerja guru-guru di SDI Japing tidak banyak menggunakan media
dalam masa pandemi yaitu dengan pembelajaran, guru lebih senang
menyesuaikan keadaan, kegiatan menggunakan media konvensional seperti
pembelajaran dilakukan melalui goggle memberikan saja tugas lalu
mengumpulkan sesuai waktu yang 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
ditentukan, buku materi atau lembar kerja Kinerja Guru di SDI Japing
siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
b. Kinerja Guru dalam Membimbing guru, terdapat faktor internal dan
Siswa eksternal, faktor internal yaitul hal-hal
Ketika di sekolah siswa merupakan yang berasal dari dalam diri seorang guru.
tanggung jawab seorang guru, oleh Sedangkan faktor eksternal yaitu hal-hal
karena itu sudah menjadi kewajiban guru yang berasal dari luar guru, atau termasuk
untuk memberi pengawasan, pengarahan lingkungan. Faktor internal antara lain :
dan bimbingan kepada siswa. Baik kompetensi, motivasi dan komitmen guru.
dalam pembelajaran maupun di luar jam Sedangkan faktor eksternal terkait dengan
pembelajaran. Dalam masa pandemi kondisi di mana tempat ia megajar atau
seperti ini, siswa sangat membutuhkan iklim sekolah.
bimbingan dari guru karena kegiatan
pembelajaran tidak dilakukan secara Melalui pengamatan yang peneliti lakukan
tatap muka. Melalui observasi yang di SDI Japing pada 20 Mei 2020- 25 Mei
dilakukan peneliti pada 2 Juni 2021, 2021 ditemukan beberapa faktor yang
guru-guru di SDI Japing, senantiasa mempengaruhi kinerja guru, termasuk
membimbing dan mengajari faktor internal dan eksternal. Berdasarkan
siswasiswanya melalui teknologi digital. data di atas kompetensi guru-guru di SDI
Japing mempengaruhi kineja guru
Berdasarkan data yang peneliti dapatkan tersebut. Hal ini karena guru-guru di SDI
dapat diketahui guru-guru SDI Japing Japing sering mengikuti webinar dan
melakukan pembimbingan khusus pelatihan untuk meningkatkan kompetensi
kepada murid-murid yang kurang dalam yang dimilikinya, seperti bimbingan
belajarnya, dengan cara memberikan menggunakan aplikasi digital, hal ini
buku panduan belajar serta memberikan sangat diperlukan untuk menunjang
tutorial melalui video. Pembimbingan kegiatan pembelajaran di masa pandemi
dilakukan guru ini dilakukan dengan covid-19. Selain itu ada guru yang
cara cukup baik. Karna guru kurang mengikuti pelatihan bimtek peningkatan
berperan dalam pengoptimalan siswa kinerja guru untuk meningkatkan
dalam penguatan aspek psikologis siswa. kompetensinya dalam bidang guru
profesional.
c. Kinerja Guru dalam Penilaian Proses 3. Dampak Kinerja Guru terhadap
Pembelajaran Pembelajaran Siswa di SDI Japing
Dalam situasi dan kondisi pandemi Kegiatan pembelajaran tentunya
seperti ini, kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
dilakukan dari rumah, guru di SDI satu faktor tersebut adalah kinerja guru.
Japing melakukan penilaian melalui Dalam masa pandemi seperti ini
tugas-tugas siswa dan kerjasama dengan kegiatan pembelajaran dilakukan dengan
orangtua siswa. pembelajaran jarak jauh, yaitu tidak
dengan tatap muka antara guru dan
Berdasarkan data peneliti yang dapatkan murid. Oleh karena itu seorang guru
kinerja guru di SDI Japing dalam harus kreativ dan inovatif dalam
menilai siswa dilakukan ketika mendesain pembelajaran sehingga apa
pembelajaran daring dan luring, yang menjadi tujuan pembelajaran dpat
penilaian kognitif dilakukan melalui dicapai, dengan anak didik merasa
tugas-tugas dan ulangan, penilaian nyaman dalam kegiatan pembelajaran.
afektif dilakukan ketika pembelajaran Sesuai dengan anjuran pemerintah
luring dan kerjasama dengan orangtua setempat, kegiatan pembelajaran di SDI
siswa untuk memantau siswa ketika di Japing dilakukan dengan cara belajar
rumah, serta penilaian psikomotorik dari rumah atau daringt tanpa tatap
dilakukan melalui rekaman video dari muka.
tugas yang diberikan. Kesimpulan dari
data di atas menunjukkan bahwa Berdasarkan data yang telah peneliti
sebagian besar kecenderungan kinerja dapatkan dampak kinerja terhadap
guru dalam evaluasi pembelajaran di kegiatan pembelajaran siswa yaitu
SDI Japing dilihat dari evaluasi proses terdapat dampak positif dan dampak
belajar dalam kategori cukup. negatif, dampak positifnya yaitu:
a. Guru memiliki waktu yang efisien yang bertujuan untuk (1) membantu
yaitu dapat melakukan kegiatan guru menyelesaikan masalah dan
pembelajaran dari rumah kesulitan dalam kinerja
b. Siswa akan bersemangat dalam profesionalnya dengan saling mengisi
kegiatan pembelajaran ketika guru (Sharing), (2) meningkatkan
peduli dan memberikan semangat keterampilan serta pengembangan
melalui WA Grup sikap professional guru, (3)
c. Terjadi kerjasama antara guru dan meningkatkan pengelolaan proses
orangtua untuk melakukan pembelajaran aktif, kreatif, dan
pengawasan terhadap siswa ketika menyenangkan (Harun Al Rasyid,
siswa di rumah 2015).
Sedangkan dampak negatifnya yaitu:
a. Siswa kesulitan bertanya langsung Dengan adanya forum KKG sangat
ketika tidak memahami materi membantu guru dalam
pelajaran. mengembangkan kemampuan dalam
b. Siswa menjadi terganggu jam menyusun rencana pembelajaran
belajarnya. daring. Saling membantu dalam
c. Guru harus melakukan bimbingan merancang metode pembelajaran dan
khusus kepada siswa mengenai evaluasi yang bisa dilakukan dalam
materi yang sulit dipaham. pembelajaran daring. Dalam
perencanaa pembelajaran dimasa
PEMBAHASAN pandemi guru memilih materi yang
tidak terlalu sulit untuk dipahami
1. Kinerja Guru dalam Proses siswa. Guru memilih materi dan
pembelajaran di SDI Japing memodifikasinya menjadi lebih
Kinerja guru merupakan hal yang sangat sederhana sehingga materi lebih
penting untuk diperhatikan dalam sebuah mudah dipahami dan tugas-tugas
lembaga pendidikan. Kinerja guru merupkan yang diberikan tidak membuat siswa
kesuksesan dari proses pembelajaran dan stress.
tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri.
Seorang guru mengembang amanat untuk Hal ini sesuai dengan sifat dari
mendidik, mengembangkan dan kurikulum bersifat dinamis. Artinya,
mengarahkan perkembangan murid. Kinerja kurikulum haruslah bersifat feksibel,
guru dalam pembelajaran mencakup kinerja tidak kaku dan mudah dimodifikasi
merencanakan pebelajaran, melaksanakan sesuai dengan kondisi masyarakat
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran ditengah pandemi saat ini.
(Rachmawati, 2013).
a. Kinerja Guru dalam Administrasi Terdapat beberapa guru di SDI Japing
Pembelajaran yang terlambat mengumpulkan RPP
Seperti yang telah dipaparkan dalam untuk ditandatangani oleh Kepala
hasil temuan di atas, kinerja guru di Sekolah, sehingga guru tersebut
SDI Japing sangat relatif baik. Guru- meminta tambahan waktu dalam
guru melakukan kegiatan administrasi penyelesaiannya. Hal tersebut juga
dengan cukup baik, yaitu membuat dapat membuktikan bahwa pada saat
RPP, silabus dan administrasi mengajar masih ada guru yang belum
pembelajaran lainnya serta melakukan menggunakan RPP sebagai
presensi serta penialain terhadap kelengkapan administrasi karena
siswa. Hal ini sesuai yang telah di tanggung jawab guru ketika telah
Paparkan di BAB II bahwa indikator memasuki pembelajaran harus sudah
kinerja dalam bidang administrasi memiliki RPP. Berdasarkan hasil
pembelajaran yang meliputi: wawancara bersama waka kurikulum
merencakan pembelajaran, bahwa Mayoritas guru dalam
mengadministrasikan proses menyusun RPP sesuai dengan waktu
pembelajaran, mengadministrasikan yang telah ditetapkan oleh Kepala
penilaian, dan mengadminitrasikan Sekolah. Tapi masih ada sebagian
presensi siswa. guru yang kurang tertib dalam
Menyusun rencana pembelajaran menyusun RPP, namun tetap saya
dilakukan Guru SDI Japing dengan tagih karena penyusunan RPP
memanfaatkan forum kelompok guru merupakan salah satu kewajiban yang
(KKG). KKG merupakan forum guru harus diselesaikan. Kepala Sekolah
juga selalu memberikan waktu 2 Sams P Forma Guru PNS
tambahan bagi guru yang belum idar t Baru
menyelesaikan penyusunan RPP. S.Pd
4 Nur P Forma Guru PNS
Kurangnya pembuatan RPP tersebut miati t Baru
S.Pd
dikarenakan masih banyak silabus
5 Hasn P Forma Guru PNS
dan RPP yang masih menggunakan aeni t
format yang sama dengan tahun S.Pd Lama
sebelumnya serta terlihat tidak dari 6 Indra P Forma Guru Impas
hasil karya sendiri (copy paste dari wan t sing
orang lain maupun MGMP). Hal ini S.Pd Lama
mengindikasikan bahwa guru belum 7 Isma P Forma Guru Impas
memiliki inisiatif dalam menyusun wati t Baru sing
RPP. Berdasarkan pengamatan dan S.Pd
dokumentasi yang dilakukan terhadap 8 Roha P Forma Guru Impas
yati t sing
empat guru dengan menganalisis RPP
S.Pd Lama
yang dirancang oleh guru pada
9 Erna P Forma Guru Impas
umumnya bervariasi bentuk Arma t Baru sing
penyusunan dan cenderung hanya wati
dibuat untuk memenuhi standar S.Pd
pengumpulan administrasi tanpa 1 Hijra P Forma Guru Impas
melihat arti penting RPP sebagai 0 h t sing
pedoman dalam pembelajaran. S.Pd Lama
1 Rah P Forma Guru Impas
RPP sekurang-kurangnya memuat 1 matia t sing
bagaimana guru menyusun materi S.Pd Lama
1 Hasn P S1 Guru GTY
pembelajaran, tujuan pembelajaran,
2 iah
metode pembelajaran, media dan S.Pd
sumber belajar, perencanaan langkah- 1 Iqbal L Forma Guru GTY
langkah pembelajaran serta 3 Prata t Baru
perancangan tes dan tugas-tugas. ma
Namun setiap RPP yang dibuat oleh S.Pd
guru sama untuk setiap kali 1 Hami P Forma Guru GTY
pertemuan, seperti halnya untuk 4 nah t
metode tidak melihat dari teori yang S.Pdi Lama
sedang diajarkan. Selain itu masih 1 Nurla P Forma Guru GTS
5 elah t Baru
terdapat beberapa guru yang tidak
S.Pd
menerapkan pembelajaran sesuai
dengan RPP diantaranya: belum
menggunakan metode, media maupun Dengan demikian dapat disimpulkan
sumber belajar yang bervariasi. Guru bahwa kinerja guru dalam Program Studi
cenderung hanya mengacu pada buku Keahlian Administrasi di SDI Japing
paket dan lembar kerja siswa sebagai dalam mengelola administrasi
sumber belajar. Hal ini pembelajaran terkhusus dalam
mengindikasikan bahwa guru belum perencanaan pembelajaran dianalisis dari
mampu menyusun RPP dengan baik RPP dan hasil wawancara yang telah
serta menggunakan metode, media dilakukan, menunjukkan hasil yang
dan sumber belajar secara optimal. kurang baik. Hal tersebut terbukti masih
Tabel: Penggunaan Format RPP pada Guru terdapat beberapa guru yang terlambat
SDI Japing
dalam penyusunan maupun pengumpulan
N Nam L Pengg Jabata Keter RPP yang mengakibatkan ketika
o a / unaan n angan pembelajaran guru tidak mempunyai
P RPP pedoman mengajar, guru mengajar apa
1 Muh. L Forma Waka adanya tanpa -memikirkan keinginan
Ikhsa t Baru Kurik peserta didik. Disamping itu,
n ulum pengembangan silabus dan RPP dilihat
Syahi dari isinya tidak disesuaikan dengan
d teknologi yang semakin berkembang.
S.Pd,
Pengembangan RPP masih menggunakan
M.Pd
format yang sama dengan tahun
sebelumnya serta terlihat tidak dari hasil Dalam penggunaan metode
karya sendiri (copy paste dari orang lain penugasan yang diberikan guru
maupun MGMP), sehingga belum haruslah dapat mendorong siswa
memiliki inisiatif dalam menyusun RPP. kedalam pembelajaran kreatif.
Hal lain dalam penerapan metode, media
dan sumber belajar juga belum bervariasi Selain pembelajaran dengan
karena hanya mengacu pada buku paket penugasan, juga dilakukan kegiatan
dan lembar kerja siswa. penyampaian materi oleh guru
melalui aplikasi Google Meet dengan
b. Kinerja Guru dalam Proses metode ceramah dan Tanya jawab.
Pembelajaran Pembelajaran seperti ini guru
membawakan materi bisa
Pelaksanaan pembelajaran adalah inti memperhatikan siswanya dalam
dari proses belajar mengajar. Dalam proses pengamatan, transportasi
menyampaikan pembelajaran penting materi secara langsung. Pembelajaran
bagi guru untuk menggunakan melalui metode ceramah ini juga
metode pembelajaranyang dapat merupakan sesuatu yang baru dan
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. variasi ini memberikan kesegaran
Penggunaan metode pembelajaran tersendiri bagi murid yang terlihat
yang tepat, didukung fasilitas yang mulai bosan dengan belajar mandiri
memadai, lalu dipadukan metode melalui penugasan di Grup
dengan kreatifitas guru, sangat WhatsApp.
membantu bagi siswa dalam
memahami pelajaran. c. Kinerja Guru dalam Proses
Dalam kondisi pandemi seperti Penilaian/Evaluasi
ini, untuk meminimalisir penularan Pembelajaran
virus, kegiatan di SDI Japing
dilakukan melalui pembelajaran Guru-guru di SDI Japing telah
daring, yaitu kegiatan pembelajaran melakukan penilaian dengan
dilakukan melalui google classroom, ranah kognitif, afektif dan
whatsapp grup, google form dan psikomotorik. Antara lain
zoom. Meskipun demikian tidak melakukan penilaian kognitif
mengurangi guru di SDI Japing untuk dengan melakukan tugas harian,
melakukan kegiatan yang efektif afektif dengan mengamati
dengan tujuan pembelajaran. Sesuai kegiatan siswa yang dilakukan
dengan pendapat Supardi (2014) dengan bekerja sama dengan
kinerja guru sebagai pengajar yaitu orangtua siswa, serta dalam
harus: berdasarkan tujuan ranah psikomotorik, kegiatan
pembelajaran, mengelola penilaian dilakukan melalui
pembelajaran dengan teknik dan video. Hal ini sesuai dengan
metode yang tepat, mengevaluasi yang Teori tentang indikator
kemajuan pembelajaran secara efektif kinerja guru salah satunya yaitu
dan objektif dan melakukan tindak melakukan penilaian proses dan
lanjut berdasarkan umpan balik yang hasil belajar siswa. Harjanto
tepat. (2008:277) mendefinisikan
evaluasi dalam pembelajaran
Dalam pembelajaran dimasa sebagai “Penilaian terhadap
pandemi proses pembelajaran di SDI kemajuan siswa kearah tujuan
Japing menggunakan metode pembelajaran yang telah
pembelajaran penugasan. Metode ditetapkan”.
penugasan merupakan proses belajar
mengajar dengan jalan Evaluasi hasil belajar bertujuan
memerintahkan siswa untuk untuk menentukan capaian nilai
mengerjakan tugas/kegiatan dengan keberhasilan belajar siswa
tujuan agar siswa mencapai tujuan setelah menjalankan proses
pembelajaran. Penugasan berupa belajar.
menjawab soal-soal, mengikhtisarkan
karangan, dan jenis-jenis tugas Di SDI Japing guru melakukan
lainnya yang harus diselesaikan siswa evaluasi pembelajaran dengan
dalam waktu tertentu dan memanfaatkan Google From
dipertanggungjawabkan pada guru.
dalam ujian semester. Namun daring berlangsung. Perencanaan
keaslian capaian pembelajaran pembelajaran merupakan komponen
dari penilaian model ini sulit paling penting dalam proses
untuk dipastikan, karena ada pembelajaran, dengan adanya
peran orang tua dalam perencanaan yang baik maka proses
penyelesaian soal yang pembelajaran akan menjadi lebih terarah
diberikan guru. Orang tua tidak dan sistematis. Menurut Majid (2011:17)
hanya mengawasi, tetapi ikut perencanaan dapat diartikan sebagai
membantu siswa mengerjakan proses penyusunan bahan ajar,
soal. Namun sesuai edaran dari menggunakan media, menggunakan
menteri pendidikan, proses pendekatan dan metode pembelajaran,
penilaian untuk pembelajaran serta mengevaluasi dalam kurun waktu
daring tidaklah berpusat pada tertentu untuk mencapai tujuan
capaian pembelajaran. Namun pembelajaran yang telah ditetapkan.
hanya untuk memastikan siswa 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
tetap mendapat pengalaman Kinerja Guru di SDI Japing
belajar yang bermakna (SE a. Kompotensi
Kemdikbud No. 4 Tentang Kompetensi merupakan syarat
Pelaksanaan Kebijakan kemampuan yang harus dimiliki guru
Pendidikan Dalam Masa Darurat dalam menjalankan profesinya
Penyebaran Corona Virus sebagai pendidik. Guru-guru di SDI
Disease (Covid 19), 2020. Japing memiliki kemampuan yang
d. Kinerja Membimbing Siswa mendukung untuk menjalankan
dalam Proses Pembelajaran profesinya, hal ditandai dari guru-
Membimbing siswa merupakan tugas guru yang banyak mengikuti seminar
guru, guru-guru di SDI Japing dan pelatihan untuk meningkatkan
menyadari akan hal itu, mereka sama- kompetensinya, selain itu juga guru-
sama mendidik dan membimbing siswa guru di SDI Japing memiliki
dengan baik. Hal ini terlihat dari mereka kepribadian yang baik, mempunyai
memberikan buku panduan membaca hubungan sosial yang harmonis serta
untuk siswa yang masih terlambat dalam memiliki kemampuan dalam
belajar membaca, memberi jam mendidik dan menularkan ilmu
tambahan untuk siswa, serta melakukan kepada siswa.
homevisit bagi siswa yang terlambat b. Motivasi
belajar. Hal itu tentu memberi semangat Guru-guru di SDI Japing
tersendiri bagi siswa untuk terus belajar. memiliki semangat yang tinggi untuk
Sesuai dengan Teori bahwa guru adalah menjalankan profesinya, akan tetapi
pendidik profesional dengan tugas utama mereka memiliki motivasi yang
mendidik, melatih, menilai, dan berbeda-beda, antara lain yaitu karena
mengevaluasi peserta didik pada orangtua, ingin membagi ilmu dan
pendidikan anak usia dini jalur keinginan untuk mendidik anak-anak.
pendidikan formal, pendidikan dasar dan Sesuai yang telah dipaparkan di BAB
pendidikan menengah. II Motivasi merupakan daya
Peneliti dapat menyimpulkan dari penggerak dari dalam untuk
hasil pembahasan d atas yaitu, dalam melakukan kegiatan untuk mencapai
pembelajaran daring guru selalu tujuan. Jika guru memiliki motivasi
membuat perencanaan pembelajaran yang tinggi maka semakin tinggi pula
dengan membuat RPP daring dengan semangatnya untuk melakukan
melihat internet dan berdiskusi dengan tugasnya sebagai pendidik, pengajar
guru lain, RPP daring yang dibuat guru dan pembimbing.
terdiri dari kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan penutup. Selain itu c. Komitmen
guru selalu mempersiapkan bahan ajar Komitmen guru-guru di SDI
dengan mempelajari kembali materi Japing seragam yaitu untuk
yang akan diajarkan, hal itu dilakukan memajukan pendidikan dan
agar guru dapat menguasai materi mengembangkan sekolah dengan
pembelajaran dengan sempurna. Selain baik. Guru-guru sepakat bekerja dan
materi pelajaran, guru juga mengabdi untuk memajukan sekolah
mempersiapkan media berupa video serta mewujudkan visi misi yang ada
pembelajaran sebelum pembelajaran di sekolah. Hal ini sesuai dengan
pendapat Alfalla (2015) menyatakan KESIMPULAN DAN SARAN
bahwa komitmen mencakup
kepercayaan kuat terhadap tujuan Guru-guru di SDI Japing merupakan tenaga
dan nilai organisasi, kemauan kuat pendidik yang telah mempunyai banyak
atau sungguhsungguh pada pengalaman mengajar. Oleh karena itu guru-guru di
kepentingan organisasi dan keinginan SDI Japing memiliki kinerja yang baik meliputi
kuat untuk terus-menerus menjadi kinerja dalam pembuatan administrasi
anggota organisasi. Komitmen pembelajaran termasuk pembuatan perencanaan
seorang guru dengan sekolah dapat pembelajaran dan jurnal harian, dalam kegiatan
mempengaruhi kinerja guru tersebut, pembelajaran di masa pandemi covid-19 seperti
semakin tinggi komitmn guru maka saat ini, untuk meminimalisir penyebaran virus
akan semakin baik kinerjanya. kegiatan pembelajaran di SDI Japing dilakukan
d. Iklim Sekolah secara daring melalui WhatsApp Grup, Google
Berdasarkan data-data di atas From, Google Classroom dan Zoom.
suasana di SDI Japing terlihat Di antara faktor-faktor yang mempengaruhi
harmonis, hubungan antar guru baik kinerja guru meliputi faktor internal yaitu yang
seperti keluarga sendiri, dengan berasal dari dalam diri seorang guru dan faktor
sebutan kakak pertama, kakak eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri
kedua, dan sebagainya. Selain itu seorang guru.Faktor Internal meliputi, kompotensi,
jika ada tugas, guru-guru di SDI komitmen,motivasi dan faktor eksternal meliputi
Japing saling bekerja sama untuk faktor dari luar yaitu iklim sekolah. Keempat faktor
menyelesaikan tugas tersebut. tersebut mempengaruhi kinerja guru di SDI Japing
Sesuai dengan pendapat Supardi di mana guru-guru meningkatkan kompetensi
146 (2015) bahwa iklim sekolah dengan mengikuti pelatihan-pelatihan,
yang kondusif dapat mempengaruh berkomitmen dengan madrasah untuk memajukan
kinerja guru dalam suatu sekolah. madrasah, dan mempunyai motivasi tinggi untuk
Dari paparan teori yang dipaparkan di Bab II mencerdaskan anak-anak serta mendidik anak-anak
di SDI Japing antara lain : kompetensi, menjadi generasi yang sholih sholehah dan
komitmen, motivasi dan iklim sekolah. berkakhlakul karimah. Faktor lain yang
mendukung kinerja guru yaitu suasana sekolah
yang nyaman dan harmonis menjadikan guruguru
3. Dampak Kinerja Guru dalam Proses nyaman dan semangat dalam membagikan ilmu.
Pembelajaran Dampak positif dan negatif kinerja guru dalam
Adapun dampak kinerja guru proses pembelajaran sudah tidak asing lagi
terhadap pembelajaran di SDI Japing dirasakan oleh peserta didik dan tenaga pendidik,
yaitu guru merasakan kewalahan mereka dituntut agar melakukan kegiatan belajar
dikarenakan jam belajar menjadi 24 jam. mengajar secara online dan memanfaatkan media
Siswa-siswa yang ketika pembelajaran pembelajaran yang ada. Dampak pelaksanaan
tatap muka hanya menyelesaikan pembelajaran terhadap kinerja guru SDI Japing
pembelajaran sesuai dengan jam belum sepenuhnya mencapai target yang maksimal.
sekolah, akan tetapi ketika pandemi Bukan berarti guru malas atau tidak berkeinginan
tidak sedikit siswa yang ketika melaksanakan pembelajaran secara baik tapi usaha
mengerjakan tugas menunggu orangtua guru memberikan pengetahuan secara baik dengan
nya pulang dari bekerja, saat itu juga berbagai bidang ilmu terhadap keterbatasan
siswa mengirimkan tugas dan bertanya- pengetahuan tersebut, oleh karena itu pemerintah
tanya mengenai tugas terhadap guru. senantiasa mengadakan program meningkatkan
Seharusnya guru yang jam kompotensi guru baik melalui pelatihan atau
pembelajarannya di pagi sampai siang, penataran maupun melalui pengembangan sarana
guru menjadi 24 jam harus siap melayani perpustakaan di sekolah masing-masing.
siswa. Akan tetapi guru-guru yang Dampak kinerja guru dalam pembelajaran
bersemangat dan melakukan tanpa daring yaitu jaringan tidak memadai, siswa kurang
beban, siswa juga akan memberi respon paham dengan materi pembelajaran, siswa merasa
baik dan mengikuti semangat guru. Pada kurang semangat mengikuti pembelajaran daring,
intinya guru yang bersemangat dalam keterbatasan fasilitas dalam pembelajaran daring,
melaksanakan pembelajaran, akan menyulitkan siswa dan kouta internet mahal
memberi semangat tinggi untuk siswa- sehingga guru memiliki berbagai kendala dalam
siswanya. proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan
dampak positif kinerja guru dari pembelajaran
daring pada masa pandemi yaitu pembelajaran
daring lebih praktis dan santai bagi guru sehingga
guru senantiasa mengajar dengan biasa saja.
Penyampaian informasi materi pembelajaran lebih Ika. Rahmawati. 2012. Pengaruh Iklim Sekolah dan
cepat dan bisa menjangkau banyak siswa, dampak Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Mengajar.
ini dapat memberikan guru lebih sulit menilai siswa Jurnal Administrasi Pendidikan, Universitas
ketika dalam proses pembelajaran siswa terlalu Pendidikan Indonesia, Vol. 21 No. 2,
banyak. Siswa lebih tertarik mengerjakan tugas. (diakses 15 Februari 2021)

DAFTAR PUSTAKA Knoc, Benfari. 2011. Memahami Gaya Manajemen


Anda. Milan: Lexington Books an Imprint
A. Obrien, James. 2014. Sistem Informasi of Macmilan, Inc.
Manajemen Information Systems. Selemba
Empat: Catur Sasongko Majid. 2016. Pengembangan Kinerja Guru Melaui
Kompotensi, Komitmen, dan Motivasi Kerja.
Abdul, Majid. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Bandung: Rosdakarya
Mathis. Jakson. 2011. Manajemen Sumber Daya
Abdul, Munir. 2010. Menjadi Kepala Sekolah Manusia. Jakarta: Salemba Empat
Efektif. Jogjakarta : Ar- Ruzz Media
Meleng, lexy. 2008. Metode Penelitian Kualitatif.
Abdulhak, I & Darmawan, D. 2015. Teknologi Bandung: Remaja Rosdakarya
Pendidikan. Bandung: Rosdakarya
Miles Matthew B & Michael Huberman. 1992.
Agus, Suprijono. 2009. Cooperative Learning: Analisis Data Kualitatif . Yogyakarta:
Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Penerbit UI Press
Pustaka Pelajar
Moh, Uzer Usman. 2010. Upaya Optimasi
Alfain, dkk. 2015. Dimensi Kepribadian dan Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung:
Komitmen Organisasi Terhdap Kinerja Remaja Rosdakarya
Karyawan. Internasional Jurnal of
Humanities and Soval Sclence, (Online) Moleong, Lexy J. 2018. “Metodologi Penelitian
Vol. 7 No. 7, https://ejournal3.undip.ac.id Kualitatif”. Bandung: PT Remaja
(diakses 6 Desember 2020) Rosdakarya Offset.

Ansel. 2016. Model Pembelajaran Koperatif. Nana Sudjana dkk. 2002. Penilaian Hasil Proses
Jakarta: UI Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Arikunto, Muhammad. 2010. Strategi Penelitian
Pendidikan. Bandung: Angkasa Nawawih, H. 2018. Administrasi Pendidikan.
Jakarta: Gunung Agung
Arikunto. Suharsimi. 2019. Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan: Jakarta: Bumi Aksara Octavia Shilpy A. 2019. Sikap dan Kinerja Guru
Profesional. Sleman : Deepublish.
Bogdan, Robert dan Taylon, Steven. J. 1992.
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Oemar Hamalik. (2008). Proses Belajar Mengajar.
Surabaya: Usaha Nasional Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Oemar Hamalik. 2008. Kurikulum dan


Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Ditjen Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
P2TK

Farida, Arif Noor. 2010. Pengaruh Kompotensi


Guru dalam Proses Belajar Mengajar dan
Fasilitas. Semarang: UNNES

Habel. 2015. Peran Guru dalam Membangun


Perilaku Sosial Siswa Kelas V SD 005 di
Desa Setarap Kecamatan Malinan Selatan
Hilir Kabupaten Malinan. Sosial: Jurnal
Pendidikan (Online) Vol. 3 No. 2 (diakses
30 Januari 2021)

Hog & Miskel. 2012. Administrasi Pendidikan


Edisi 9. Malang: Channel Book

You might also like