You are on page 1of 6

Indonesian Journal of

Vol. 1 No. 4. 2020: 159-164


Teacher Education

PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI


COVID – 19
Indah Winarsieh, Itsni Putri Rizqiyah
Tadris Matematika, Institut Agama Islam Negeri Jember
e-mail: winarsiehindah@gmail.com, itsni040900@gmail.com

Abstract
Teachers are a key element that plays an important role in formal education. Its existence is
a determinant of the success of students and the quality of education. During the covid-19
pandemic, teachers are required to be able to demonstrate the competence of teachers in
guiding, training, educating, and teaching their students. In accordance with the policy set by
the government, it is mandatory for all schools to conduct online learning systems, therefore
teachers and students must work together in order for the purpose of learning during the
COVID-19 pandemic to be achieved. Teachers must continue to perform their duties in
teaching, training, encouraging creativity even without having to come face-to-face with
students. in this case, it is necessary for teachers to support the learning process online
(online). This article aims to describe the role of teachers in online learning during the
COVID-19 pandemic. The method used in this study is the library study method. The results
showed that teachers played an important role in the learning process, especially during the
COVID-19 pandemic. Teachers need to be able to motivate students to stay passionate about
learning.

Keywords: Teacher Roles, Online Learning, COVID-19

Abstrak
Guru merupakan elemen utama yang memiliki peran penting dalam pendidikan
formal. Keberadaannya menjadi penentu keberhasilan peserta didik dan kualitas pendidikan.
Pada masa pandemi Covid 19 saat ini guru dituntut harus mampu menunjukkan kompetensi
guru dalam membimbing, melatih, mendidik, dan mengajar siswanya. Sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu diwajibkan untuk seluruh sekolah
melakukan sistem pembelajaran secara daring, oleh karenanya guru maupun siswa harus
sama-sama bekerja sama agar tujuan dari pembelajaran selama pandemic COVID-19
tercapai. Guru harus tetap menjalankan tugasnya dalam mengajar, melatih, mendorong
kreativitas meskipun tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan siswa. dalam hal ini
diperlukan peran guru dalam menunjang proses pembelajaran secara daring (dalam jaringan).
Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan guru dalam pembelajaran daring dimasa
pandemi COVID-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode studi
pustaka. Hasil kajian menunjukkan bahwa guru memiliki peranan penting dalam proses
pembelajaran khususnya pada masa pandemi COVID-19. Guru harus bisa memotivasi siswa
agar tetap semangat dalam belajar.

Kata Kunci: Peranan Guru, Pembelajaran Daring, COVID-19

PENDAHULUAN
Saat ini penduduk dunia sedang digemparkan dengan virus corona atau biasa sering
disebut dengan COVID-19. Awal mula virus ini berasal dari kota Wuhan China. Virus ini
termasuk salah satu virus yang penularannya sangatlah mudah dan cepat. Sekarang virus ini
sudah menyebar hampir keseluruh penjuru dunia. Terbukti saat ini virus tersebut merebak ke
lebih dari 200 negara diseluruh penjuru dunia. Update kasus infeksi virus corona di seluruh

159
Indonesian Journal of
Vol. 1 No. 4. 2020: 159-164
Teacher Education

dunia hingga sejauh ini tercatat dalam berita terkini CNN mencapai 38.046.018 kasus (CNN
Indonesia, 2020)
Indonesia adalah salah satu negara yang turut terpapar virus corona sejak awal Maret
hingga saat ini 27 Juni 2020, terkonfirmasi 52.812 kasus positif yang tersebar di 34 provinsi
dan 415 kabupaten/kota (Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Indonesia, In
Setyorini, 2020). Pada data per tanggal 21 April 2020, sekitar 1,663,359 (67.03%) kasus yang
dikonfirmasi dari perusahaan penyakit navirus 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh novel
2019 coronavirus (SARS-CoV-2) telah dilaporkan, termasuk diperkirakan 170,439 (6.87%)
kematian dan sembuh 647,743 (26.10%) di sekitar 150 negara (Kementerian Kesehatan RI,
2020). Data per tanggal 21 April 2020 Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19 kembali mencatat hasil rekapitulasi yang menyatakan
bahwa pasien Covid-19 aktif 5,423 (80.22%), sembuh 747 (11.05%), dan meninggal 590
(8.73%). Dalam hal ini Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh
terbanyak yakni 234 pasien (Samudera, 2020).
Virus Corona (Covid-19) atau severe acute respitory syndrome coronavirus (SARS-
CoV-2) yang adalah jenis baru yang menular ke manusia yang menyerang gangguan pada
sistem pernapasan, sampai berujung pada kematian (Samudera, 2020). Selain berdampak
pada kesehatan manusia, virus ini juga berdampak pada sektor perekonomian masyarakat,
sosial dan sektor pendidikan. Untuk meminimalisir adanya penyebaran wabah covid 19,
pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia dengan sigap mengambil kebijakan yaitu pemberlakuan protokol kesehatan dan
meniadakan proses pembelajaran dikelas akan tetapi diganti dengan pembelajaran secara
daring (dalam jaringan).
Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara online menggunakan
aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial. Pembelajaran ini dilakukan tanpa melalui tatap
muka di kelas tetapi melalui platform digital yang tersedia seperti Zoom, Google Meet,
Whattsapp, dan lain sebagainya. Hal ini tentu tidak mudah dilakukan oleh siswa, oleh karena
itu dibutuhkan kerjasama antara orang tua dan guru untuk membimbing siswa khususnya
untuk anak-anak yang masih duduk dibangku TK/RA dan SD/MI. Pada pembelajaran daring
ini semua elemen pendidikan dituntut untuk tetap menfasilitasi pembelajaran agar tetap aktif
meskipun tanpa tatap muka secara langsung. Disini Guru selaku elemen utama dalam
pendidikan formal memiliki peranan penting dan dipacu untuk melakukan adaptasi dengan
pelaksanaan pembelajaran yang semula menggunakan metode tatap muka konvensional dan
beralih ke pembelajaran daring (Setyorini, 2020).
Pada saat inilah, peranan guru sangat dibutuhkan. Guru di tuntut untuk memiliki
kompetensi guna menunjang peserta didik pada masa pandemi ini, namun kompetensi sangat
sulit dilakukan manakala pembelajaran daring diberlakukan karena akan ada banyak masalah
yang terjadi dalam kondisi yang berubah salah satunya kurangnya pemahaman dari peserta
didik dalam belajarnya (Sudrajat, 2020). Dalam hal ini, guru berperan mengawasi dan
mengevaluasi peserta didik dan berupaya membuat pembelajaran lebih baik agar peserta
didik tuntas dalam belajarnya.

METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif berupa kajian pustaka
artikel dan buku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peranan guru dalam
pembelajaran daring (dalam Jaringan) dimasa COVID – 19. Pembelajaran daring dalam
penelitian ini adalah pembelajaran tanpa adanya tatap muka dengan menggunakan beberapa
media belajar yang berbasis jaringan atau android namun guru tetap memiliki peran dalam
hal ini.

160
Indonesian Journal of
Vol. 1 No. 4. 2020: 159-164
Teacher Education

HASIL DAN PEMBAHASAN


Peran Guru Dalam Pembelajaran Daring dimasa COVID 19
Sejak munculnya wabah covid 19 diseluruh penjuru dunia mengalami perubahan dalam
segala bidang. Wabah ini berdampak pada sektor perekonomian masyarakat, bahwa dari
aspek ekonomi menimbulkan efek yang mengkhawatirkan pada saat itu dan merambat ke
aspek pendidikan (Rahman, 2020). Menghadapi situasi seperti ini Lembaga pendidikan di
dunia harus ditutup sementara, mengikuti instruksi pemerintah di negara masing-masing,
sehingga mempengaruhi sistem akademik. Mereka harus menemukan alternatif baru untuk
melaksanakan pembelajaran, dan kelas virtual/pembelajaran daring adalah jalan ke depan
yang paling mungkin dilakukan (Wahyono et al., 2020).
Negara Indonesia juga relatif tidak berbeda dengan Negara lain. Meskipun menyadari
bahwa ada disparitas terhadap akses teknologi pembelajaran dan beragamnya latar belakang
orang tua siswa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan tegas
memberlakukan kebijakan pembelajaran daring (Wahyono et al., 2020). Hal ini tercatat
dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 36962MPK.A/HK/2020 tentang pembelajaran secara
online atau daring (Sudrajat, 2020). Perubahan pola belajar dan mengajar ini tidak terlepas
dari peran guru yang notabennya sebagai elemen utama dalam dunia pendidikan formal. Guru
memiliki peran yang sangat strategis, sebab keberadaannya sangat berkaitan dengan
keberhasilan dan kualitas pendidikan (Fauzi, 2018).
Kelangsungan adanya pembelajaran dalam jaringan bergantung pada kesiapan sekolah,
orang tua dan guru. Sekolah harus memenuhi kebutuhan peserta didik selama masa pandemi
guna mempermudah pembelajaran jarak jauh dan mengasah kreatifitas guru maupun peserta
didik. Salah satunya yaitu dengan menggunakan berbagai solusi teknologi seperti website, E
– learning, quis online dengan menggunakan beberapa aplikasi dan lain sebagainya. Dengan
adanya pemberlakuan menggunakan teknologi maka akan berdampak pada peserta didik yang
melek teknologi dan meningkatkan kemapuan IPTEK (Wahyono et al., 2020)
Menurut kajian yang dilakukan oleh Pullias, Young, Manan, Yelon dan Weinstein
bahwasanya peran guru dapat diidentifikasi menjadi 9 peran yakni: Guru sebagai Pendidik,
undang – undang RI. No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada Bab I, pasal 1 ayat
(1) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan “Guru adalah pendidik professional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan formal” (Fauzi, 2018). Guru sebagai
Pengajar, Guru adalah seorang yang pekerjaannya mengajar. Maka dalam hal ini guru yang
dimaksudkan adalah guru yang memberi pelajaran atau memberi materi pelajaran pada
sekolah-sekolah formal dan memberikan pelajaran atau mengajar materi (Juhji, 2016).
Pelajaran yang diwajibkan kepada semua siswanya berdasarkan kurikulum yang ditetapkan.
Guru Sebagai Pembimbing, Seorang guru harus memenuhi bahwa peserta didik
sebagai individu yang unik dan keunikan itu bisa dilihat dari adanya perbedaan, artinya tidak
ada dua individu yang sama baik dalam bakat dan minat (Abbas, 2017). Jadi seorang guru
harus membimbing siswanya agar mereka dapat menemukan potensi yang dimilikinya. Guru
Sebagai Pelatih, Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik
intelektual maupun motoric, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih. Hal ini
lebih ditekankan lagi, karena tanpa latihan peserta didik tidak akan mampu menunjukkan
penguasaan kompetensi dasar dan tidak aka mahir dalam berbagai keterampilan yang
dikembangkan sesuai dengan materi standar (Fauzi, 2018).
Guru sebagai penasehat, Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi
orang tua.untuk itu, sangat dibutuhkan seorang guru yang bertindak sebagai penasehat yang
siap membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalamproses pembelajaran guru
bertindak sebagai penasehat yaitu memberikan nasehat dan motivasi serta bimbingan kepada
peserta didik (Taher & Munastiwi, 2019).

161
Indonesian Journal of
Vol. 1 No. 4. 2020: 159-164
Teacher Education

Guru Sebagai Pendorong Kreativitas, dalam KKBI kreatifitas adalah kemampuan untuk
mencipta dan berkreasi. Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran,
dan guru dituntut untuk menunjukkan proses kreativtas tersebut. Kreativitas ditandai dengan
adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh
seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu (Mudri, 2020). Sebagai
seorang guru harus menyadari bahwa kreativitas merupakan hal yang universal. Jadi guru
harus menyadari semua kegiatan dibimbing dan dibangkitkan oleh kesadaran dirinya sendiri.
Guru Sebagai Aktor, sebagai seorang aktor, guru harus melakukuan apa yang tertera di
dalam naskah yang telah disusun dengan mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan
kepada penonton. Penampilan yang bagus dari seorang actor akan mengakibatkan para
penonton tertawa, mengikuti dengan sungguh-sungguh dan bisa pula menangis terbawa oleh
penampilan sang aktor. Untuk menjadi aktor yang mampu membuat para penonton bisa
menikmati penampilannya serta memahami pesan yang disampaikan, diperlukan persiapan,
baik pikiran, perasaan maupun latihan fisik (Fauzi, 2018). Guru harus bisa mengurangi
tingkat kebosanan pada siswa dalam belajar serta berusaha meningkatkan minat para
siswanya, itulah kemampuan yang menunjukkan penampilan guru di depan kelas.
Guru Sebagai Evaluator, evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang
paling kompleks, Karen amelibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel lain
yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hamper tidak mungkin dapat
dipisahkan dengan setiap segi penilaian, karena penilaian merupakan proses menetapkan
tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa (Fauzi, 2018). Sebagai suatu proses,
penilaian dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dan teknis yang sesuai. Teknik apapun yang
dipilih , penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas. Berdasarkan 9 peran guru di
atas dalam implementasinya diharapkan memperhatikan hal-hal berikut diantaranya; Apa
tujuan dari materi pembelajarannya, siapa pendidik dan peserta didiknya, dimana proses
pembelajarannya berlangsung, kapan saat berlangsungnya proses pembelajaran, bagaimana
proses pembelajarannya berlangsung.

Guru adalah Motivator dan Inovator


Motivasi menurut Sumadi Suryabrata adalah keadaan yang terdapat dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu
tujuan (Fadillah, 2018). Guru sebagai motivator harus tetap memberikan materi atau
penugasan terhadap siswa disertai dengan motivasi agar tetap semangat untuk belajar tanpa
ada beban. Guru harus tetap memberikan nasehat – nasehat positif agar peserta didik tidak
merasa takut dan phobia akan pandemi Covid-19. Dorongan agar tetap semangat belajar agar
peserta didik tidak terlalu stress dengan situasi dan kondisi saat ini (Sukitman et al., 2020).
Dalam pembelajaran motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keefektifan dalam kegiatan pembelajaran, karena motivasilah yang mendorong siswa ingin
melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar juga berarti sebagai keseluruhan daya
penggerak, pendorong dari dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang
diwujudkan dalam bentuk adanya kebutuhan, dorongan dan usaha siswa dalam melakukan
aktivitas guna mencapai tujuan (Sukitman et al., 2020).
Guru akan berkreasi dalam pembelajaran demi memotivasi para peserta didik agar
mereka lebih bersemangat belajar. Media teknologi yang canggih dapat digunakan sebagai
penghibur peserta didik dikala mulai bosan dengan materi yang disampaikan ataupun
diberikan guru dengan cara monoton. Media teknologi yaitu laptop, komputer maupun
Handphone. Aplikasi – aplikasi dalam media contoh google form, quis game dan lain
sebagainya tersebut akan sangat membantu guru dalam melakukan pembelajaran daring
(Sudrajat, 2020). Teknologi menjadi media yang baik dan kuat dalam mengajar dan
membantu guru dalam mendesain, mengembangkan hal dimanapun dan kapanpun, membuat

162
Indonesian Journal of
Vol. 1 No. 4. 2020: 159-164
Teacher Education

guru merasa lebih dekat dan menyiapkan materi sebelum dan sesudah pembelajaran dikelas,
dan memberikan pengembangan siswa secara mandiri atau bekerja sama dalam sebuah
proyek untuk mencapai tujuan umum (Wulandari & Almenda, 2010).
Inovasi adalah suatu ide upaya atau produk yang dihasilkan seseorang untuk
mencapai tujuan tertentu atau memecahkan masalah tertentu. Inovasi diciptakan untuk
membuat terobosan, yang hasilnya dapat di gunakan untuk menyelesaikan masalah secara
efektif (Fadillah, 2018). Pada masa pembelajaran daring saat ini mengharuskan guru untuk
menguasai teknologi. Guru harus inovatif terhadap media maupun metode yang sedang
berkembang saat ini. Guru hendaknya menguasai beberapa cara pembelajaran online, sesperti
pembelajaran menggunakan Via WA, Zoom, Goole Meet, dan lainnya. Pada pembelajaran
daring ini hendaknya guru harus menguasai dan update terhadap metode yang diterapkan.
Karena untuk metode pembelajaran disaat pandemi berbeda dari metode pra pandemi.
Seorang guru harus pintar – pintar memilih metode apa yang cocok digunakan dalam
pembelajaran dan diharapkan siswa tidak bosan.

SIMPULAN (PENUTUP)
Penyebaran virus COVID – 19 tidak melunturkan peran dari seorang guru dalam
pembelajaran meskipun pada saat ini kondisi pendidikan di Indonesia berubah total dari tahun
– tahun sebelumnya. Tahun pelajaran lalu dan saat ini Guru terbantu dengan adanya teknologi
yaitu dalam melakukan pembelajaran berbasis online dengan peserta didik. Peran – peran guru
tetap terlaksana agar peserta didik tetap terkontrol dan terarah dalam belajar. Peran guru
sangat penting dalam adanya kegiatan belajar mengajar. Di masa pandemi ini, guru harus
selalu tanggap ketika peserta didik tidak paham apa yang guru sampaikan dalam pembelajaran
online dengan aplikasi yang tidak melibatkan tatap muka secara langsung dan memberikan
solusi agar pembelajaran berjalan dengan lancar.
DAFTARPUSTAKA
Abbas, A. S. (2017). Kedudukan Guru Sebagai Pendidik. Jurnal Pendidikan dan Studi Islam:
Ash – shahabah, 3(1), 18.
CNN Indonesia. (2020). Update Corona Global: Lampaui 38 Juta Kasus 1 Juta Kematian
Diakses di https://www.cnnindonesia.com/internasional/20201014104257-134-
558214/update-corona-global-lampaui-38-juta-kasus-1-juta-kematian, (23 Oktober 2020
Pukul 14:24)
Fadilah, Y. (2018). Peran Guru Kelas Sebagai Motivator Dan Inovator Dalam Keaktifan
Proses Belajar Di Man 1 Ponorogo, Kecamatan Sampung. Kabupaten Ponorogo.
(Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Ponorogo)
Fauzi, Imron. (2018). Etika Profesi Keguruan. Jember: IAIN Press.
Juhji. (2016). Peran Urgen Guru Dalam Pendidikan. Jurnal Ilmiah Pendidikan: STUDIA
DIDAKTIKA, 10(1), 55.
Mudri, M., W. (2020). Kompetensi dan Peranan Guru dalam Pembelajaran. Jurnal Falasifa,
1(1), 111-124.
Pujiasih, Erna. (2020). Membangun Generasi Emas Dengan Variasi Pembelajaran Online di
Masa Pandemi Covid – 19. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 5(1), 42 – 48.
Rahman, Taufik. (2020). Pembelajaran Daring Di Era COVID-19 Diakses di
https://osf.io/7bfhk/download , (24 Oktober 2020 Pukul 12:59)
Samudera, W. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Dalam Bidang Pendidikan Di Kota
Mataram. Indonesian Journal of Teacher Education, 1(3), 154-158.
Setyorini, In. (2020). Pandemi Covid-19 Dan Online Learning : Apakah Berpengaruh
Terhadap Proses Pembelajaran Pada Kurukulum 13?. Journal of Industrial Engineering
& Management Research (JIEMAR): 1(1), 95-102.

163
Indonesian Journal of
Vol. 1 No. 4. 2020: 159-164
Teacher Education

Sudrajat, Jajat. (2020). Kompetensi Guru di Masa Pandemi Covid – 19. Semarang: Jurnal
Riset Ekonomi dan Bisnis, 13(1).
Sukitman, T., Yazid, A., & Mas’odi. (2020). Peran Guru Pada Masa Pandemi Covid-19,
Prosiding Diskusi Daring Tematik Nasional 2020: “Pendidikan di Masa Pandemi:
Menelaah dari Daerah”, STKIP PGRI Sumenep, Sumenep.
Taher, S., M., & Munastiwi, E. (2019). Peran Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas
Anak Usia Dini Di TK Islam Terpadu Salsabila Al-Muthi’in Yogyakarta. Jurnal Ilmiah
Tumbuh Kembanng Anak Usia Dini. 4(2), 42.
Wahyono, P., Husamah, H., & Budi, Anton Setia. (2020). Guru Profesional di Masa
Pandemi COVID – 19 : Review Implementasi,Tantangan dan Solusi Pembelajaran
daring. Jurnal Pendidikan Profesi Guru, 1(1), 51 – 65.
Wulandari, M. & Almenda, T. (2020). Technology for English Language Learning.
Yokyakarta : Universitas Sanata Darma press

164

You might also like