You are on page 1of 13

OPINI MAHASISWA STIKOM INTERSTUDI TERHADAP ISI

PESAN EDUKASI VAKSINASI COVID-19 PADA MEDIA


SOSIAL INSTAGRAM @kemenkes_ri
Dika Syahadat Putra Setiawan Laden Hasta

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Interstudi

Jl. Wijaya II No.62 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160

syahadatdika22@gmail.com

Abstract
In order to accelerate the handling of the spread of COVID-19 in Indonesia, the
Government of the Republic of Indonesia has issued a discourse on vaccination for the
Indonesian people at the end of 2020. Vaccination activities have created a new
polemic for the community. There are various positive and negative stigmas in society.
Experts and community leaders explain the importance of the Covid-19 vaccination
through their social media accounts. Social media has become a good medium during
the current Covid-19 pandemic, as a means of education regarding information and
policies regarding Covid-19. The availability of information on digital technology,
especially on Instagram social media, greatly influences the formation of public opinion
and perceptions. This study discusses the opinions of Stikom Interstudi students
regarding the contents of messages regarding Covid-19 Vaccination on the Ministry of
Health's Instagram Social Media. By using a quantitative approach method. The
sampling procedure was carried out by non-probability sampling, namely snowball
sampling. Meanwhile, the data collection method is a way for researchers to obtain
data that is currently needed in research and uses a questionnaire/questionnaire data
collection technique, which is distributed via the Google form.
Keywords: Opinion, Education, Social Media
Abstrak
Dalam rangka melakukan percepatan penanganan penyebaran COVID-19
di Indonesia, Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan wacana vaksinasi
untuk masyarakat Indonesia pada akhir tahun 2020. Kegiatan vaksinasi
menimbulkan polemik baru kepada masyarakat. Berbagai stigma positif dan negatif
yang pada masyarakat. Para ahli dan tokoh Masyarakat menjelaskan pentingnya
vaksinasi Covid-19 melalui akun media sosial mereka. Media sosial menjadi medium
baik pada pandemi Covid-19 saat ini, sebagai sarana edukasi mengenai informasi
dan kebijakan mengenai Covid-19. Ketersediaan informasi pada teknologi digital,
terutama pada media sosial instagram sangat berpengaruh terhadap pembentukan
opini dan persepsi masyarakat. Pada penelitian ini membahas mengenai bagaimana
opini mahasiwa Stikom Interstudi terhadap isi pesan mengenai Vaksinasi Covid-19
pada Media Sosial Instagram Kemenkes_ri. Dengan menggunakan metode pendekatan
kuantitatif. Prosedur pengambilan sampel dilakukan secara non-probability sampling,
yaitu snowball sampling. Sedangkan metode pengumpulan data adalah cara peneliti
untuk mendapatkan data yang sedang di perlukan dalam penelitian dan menggunakan
teknik pengumpulan data angket/kuesioner, yang disebarkan melalui Google form.

Kata kunci : Opini, Edukasi, Media Sosial

Pendahuluan

Kemunculan Covid-19 mengejutkan masyarakat pada awal tahun 2020. Di lansir


melalui (UNODC, n.d.) lebih dari 4,7 juta kasus dan 316.000 kematian di seluruh dunia.
(Gottlieb & Dyer, 2020) dalam bukunya menjelaskan bahwa covid-19 disebabkan oleh
infeksi dan saat ini telah ditetapkan sebagai pandemi global (Argista, 2021) menjelaskan
bahwa sebagian upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran virus. (Mózo, 2017)
menjelaskan bahwa cepatnya penyebaran virus berdampak pada aspek ekonomi dan
sosial, sehingga memunculkan berbagai kontorversi dalam aspek penegakan diagnosis,
tatalaksana, hingga pencegahan.

Kasus COVID-19 di Indonesia pertama kali diumumkan oleh presiden Joko


Widodo, bahwa telah menjangkiti dua warga Indonesia. Diawali oleh sebuah pesta
dansa di klub paloma dan amigos, Jakarta. Peserta acara tersebut bukan hanya warga
Indonesia saja, tetapi juga multinasional, termasuk warga Jepang yang menetap di
Malaysia. Pada tanggal 26 Februari NT ditetapkan sebagai suspect virus corona wuhan,
dengan Riwayat kontak kasus positif COVID-19. Kasus kedua adalah MD, pada tanggal
20 Februari MD berkontak dengan anaknya NT yang diduga mengidap COVID-19.
Vaksin atau yang biasa disebut dengan imunisasi telah lama beredar dalam
kehidupan di masyarakat. Diawali dengan vaksin hepatitis B untuk bayi baru lahir guna
memberikan kekebalan imunitas pada bayi, sehingga peluang hidup sehat lebih besar,
disusul dengan berbagai jenis vaksin lain yang memberikan kekebalan pada bayi,
memungkinkan mereka tumbuh sehat dan memberi kesempatan untuk memperpanjang
umur. Vaksin sendiri berasal dari bagian bakteri atau virus yang menyerang manusia,
bagian ini dilemahkan dan disuntikkan ke dalam tubuh manusia dengan harapan tubuh
manusia akan menciptakan kekebalan terhadap bakteri atau virus sejenis, sehingga
dapat menghasilkan kekebalan untuk menghindari kontak dengan bakteri atau virus asli.
Oleh sebab itu, vaksin menjadi bagian vital dari peradaban manusia dalam menghadapi
penyakit yang mematikan serta menghindari penyebaran wabah penyakit.
Walaupun begitu, tidak bisa dipungkiri terdapat beberapa kelompok masyarakat
yang menolak program vaksinasi. Para kelompok yang menolak divaksinasi memiliki
beberapa alasan, mulai dari masalah kesehatan hingga alasan agama. Berawal dari
kepedulian terhadap kesehatan, terdapat beberapa kelompok dengan latar belakang
berbeda. Yang pertama karena kekhawatiran tentang kematian akibat vaksin atau
meningkatnya korban dari vaksin itu sendiri. Hal ini disebabkan karena dikhawatirkan
tubuh manusia tidak pandai menangani vaksin dan justru akan menyerang orang yang
telah divaksinasi yang berujung pada penyakit dan kematian. Kedua, ada alasan
penyakit yang ingin dicegah sebenarnya sudah tidak ada lagi di sekitar masyarakat,
yang terbukti dengan tidak ada informasi lagi tentang kasus penyakit tersebut di
masyarakat.
Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia mulai dilakukan oleh pemerintah,
pada rabu (13/1) pagi di istana negara. Orang yang pertama kali disuntik vaksin buatan
sinovac adalah presiden Joko Widodo. Pada saat yang sama, sejumlah pejabat, tokoh
agama, organisasi profesi serta perwakilan 5 masyarakat turut mengikuti vaksinasi.
Sebagai penerima vaksin, presiden juga diberi kartu vaksinasi dan edukasi pencegahan
COVID-19. Setelah dilakukan penyuntikan vaksin COVID-19, presiden mengingatkan
agar seluruh rakyat Indonesia yang nantinya akan divaksinasi agar tetap disiplin dalam
menerapkan protokol Kesehatan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, serta Mencuci
tangan).

Di butuhkan adanya edukasi kepada masyarakat tentang efektifitas dan manfaat


vaksinasi untuk meminimalisir penyebaran virus covid-19. Dan upaya-upaya
pemerintah untuk membuat masyarakat memahami, bahwa pentingnya vaksinasi untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membentuk herd immunity guna memeutus
rantai covid-19. Salah satunya adalah dengan menggunakan media sosial. Instagram
adalah salah satu media sosial yang terpopuler digunakan saat ini, yaitu sebuah aplikasi
berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto, video,
menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial,
termasuk milik Instagram sendiri. Instagram merupakan salah satu media sosial yang
sangat layak dijadikan sebagai media penyampaian edukasi. Kemudahan dan tampilan
yang simpel dibanding beberapa media sosial lainya membuat instagram diminati
banyak pengguna.

Edukasi memiliki peranan yang penting dalam kehidupan. Menurut Suliha


(2002) proses mengetahui sesuatu dari tidak tahu menjadi tahu disebut juga edukasi.
Edukasi bertujuan selain untuk menambah pengetahuan, juga untuk mengembangkan
sikap dan kepribadian dan sikap kita agar tidak berperilaku buruk dan memiliki adab
yang baik. Edukasi banyak macamnya, formal dan tidak formal. Edukasi formal
umumnya dilakukan di sekolah dan biasanya memiliki sejumlah aturan untuk ditaati.
Edukasi tidak formal dilakukan diluar sekolah seperti di keluarga dan lingkungan
sekitar.

Edukasi atau disebut juga dengan pendidikan merupakan segala upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat
sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoadmojo,
2003). Edukasi merupakan proses belajar dari tidak tahu tentang nilai kesehatan menjadi
tahu (Suliha, 2002). Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, sudah semestinya usaha dalam menumbuh kembangkan pendidikan
secara sistematis dan berkualitas perlu terus di upayakan, sehingga tujuan dari proses
pendidikan dapat dicapai secara optimal. Pendidikan memiliki arti penting bagi
individu, pendidikan lebih jauh memberikan pengaruh yang besar terhadap kemajuan
suatu bangsa.

Istilah Opini Menurut Cutlip dan Center adalah pernyataan tentang sikap mengenai
masalah tertentu yang bersifat kontroversial (dalam Olii dan Erlita, 2011: 39). Opini
timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial yang
menimbulkan pendapat berbeda-beda. Opini adalah serapan dari bahasa asing (opinion).
Merupakan tanggapan atau jawaban terbuka terhadap suatu persoalan yang dinyatakan
berdasarkan kata-kata (intangible), baik dalam bentuk opini tertulis maupun lisan. Bisa
juga sebagai perilaku, sikap tindak, pandangan dan tanggapan dan lain sebagainya.
Opini dapat dinyatakan secara aktif dan pasif, verbal (lisan) dan baik secara terbuka
dengan melalui ungkapan kata-kata yang dapat ditafsirkan dengan jelas, maupun
melalui pilihan kata yang halus atau diungkapkan secara tidak langsung, dan dapat
diartikan secara konotatif atau persepsi (personal). Opini dapat dinyatakan melalui
perilaku, sikap tindak,mimic muka atau bahasa tubuh (body language) atau berbentuk
simbol-simbol tertulis.
Noelle-Neumann mendefenisikan opini publik adalah sikap atau tingkah laku
yang ditunjukkan seseorang kepada khalayak jika ia tidak ingin dirinya terisolasi; dalam
hal kontroversial, opini publik adalah sikap yang ditunjukkan seseorang kepada
khalayak tanpa harus membahayakan dirinya sendiri yaitu berupa pengucilan. Untuk
mengembangkan opini publik yang positif terhadap suatu badan publik harus diberi
peneranganpenerangan yang lengkap dan objektif mengenai kegiatan-kegiatan yang
menyangkut kepentingan mereka, sehingga dengan demikian akan timbul pengertian
daripadanya. Selain dari pendapat-pendapat dan saran dari publik mengenai
kebijaksanaan badan itu harus diperhatikan dan dihargai.
Media sosial memiliki peranan aktif dalam kehidupan manusia sebagai alat
untuk bertukar informasi, mulai dari aktifitasi sosial, politik, ekonomi, budaya, hingga
dengan peristiwa penting lainnya, namun hingga saat ini media tetap sama dengan
dahulu, media dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif bagi penggunannya
(Renata 2021). Salah satu media bertukar informasi yang digemari saat pandemi adalah
Instagram. Pengguna Instagram mengalami pertumbuhan 5% dalam satu tahun yang
setara dengan 3 juta pengguna baru (Junawan & Laugu, 2020).

Menurut Rachman & Pramana (2020) pada data statistik Hootsuite We Are
Sosial, pada bulan Januari 2019 dari 268,2 juta penduduk Indonesia, 150 juta atau 56%-
nya adalah pengguna aktif dari media sosial. Prosentase orang dewasa yang
menggunakan media sebagai penyalur informasi, 95% dari total jumlah penduduk
indonesia menggunakan tekevisi dan 91% menggunakan mobile phone dan 60%
menggunakan smartphone. Informasi mengenai Covid-19 terlihat sangat banyak
berputar di berbagai sosial media seperti instagram bahkan berbagai kampanye dengan
menggunakan hastag mengenai Covid-19 dan juga tenaga kesehatan sudah menjadi
trending. Kampanye ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan seluruh dunia.
Bahkan bagaimana perjuangan para tim medis yang membantu melawan Covid-19
banyak terupload di media sosial. Kemudahan penggunaan instagram merupakan
salah satu alasan pemilihan Instagram sebagai media sosial yang popular dimasa
pandemi ini. Penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana instagram sebagai
media edukasi vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Instagram kini bukan hanya menjadi
salah satu bentuk media sosial saja, melainkan sudah menjadi sebagai media informasi
dan edukasi oleh beberapa kalangan.

Berbagai fitur dan juga kemudahan disediakan oleh Instagram. Salah satunya
yaitu kemudahan dalam mencari informasi Covid-19 baik yang diposting oleh
perseorangan maupun organisasi. Salah satu postingan organisasi mengenai vaksinasi
Covid-19 yaitu Instagram kemenkes_ri. Instagram kemenkes_ri sendiri lebih banyak
menyampaikan mengenai pemberitaan pesan edukasi mengenai mulai dari pencegahan
covid-19 sampai kegiatan vaksinasi covid-19. Serta cara penyampaian yang unik,
Instagram kemenkes_ri sangat lantang dan terus terang terhadap kenyataan yang ada di
lapangan mengenai perkembangan Covid-19 di Berbagai fitur dan juga kemudahan
disediakan oleh Instagram.

Instagram kini bukan hanya menjadi salah satu bentuk media sosial saja,
melainkan sudah menjadi sebagai media informasi dan edukasi oleh beberapa kalangan.
Salah satunya adalah Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), dengan
pengikut sebanyak 2,5 juta followers dan postingan sebanyak 2.256 tidak ketinggalan
untuk memanfaatkan media sosial instagramnya sebagai media informasi dan edukasi
tentang vaksinasi saat ini dan dan berbagai unggahan informasi mengenai dunia
kesehatan.

Untuk mahasiswa Stikom Interstudi sendiri sangat mengkritisi pemberitaan pada


media sosial salah satunya media sosisal instagram, dimana media social dapat
menimbulkan banyak opini dan persepsi baik dan buruk terutama dalam kalangan
mahasiswa. Dalam pemberitaan vaksin Covid – 19 ini juga banyak para tokoh yang
menanggapi dan memberikan saran untuk vaksin tersebut melalui akun media sosial
Instagram mereka, salah satunya instagram kemenkes_ri. Akun instagram kemenkes_ri
sendiri dalam postingannya di Instagram banyak sekali memberikan informasi baik itu
tentang Covid–19 maupun vaksin Covid-19 dalam postingan tersebut dapat
menimbulkan banyak opini dan tanggapan – tanggapan baik itu positif maupun
negative.

Penelitian ini tidak terlepas dari penelitian-penelitian terdahulu yaitu, penelitian


Jurnal Pertama yang dilakukan oleh Dedy Budi Setiawan, Universitas Bhayangkara
tahun 2021 yang berjudul Analisis Isi Pesan Edukasi Vaksinasi Covid-19 Pada Media
Sosial Instagram Kemenkes RI.

Jurnal Kedua yang ditulis oleh Ayu Sari Nur Lestiyanti , Dian Purworini,
Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2022 yang berjudul Pengaruh Berita
Lonjakan Kasus Covid-19 Pada Akun Instagram @kemenkes_ri Terhadap Minat
Vaksinasi Covid-19.

Jurnal Ketiga yang ditulis oleh Mariana Agusta Noya Letuna, Universitas Nusa
Cendana Kupang tahun 2021 yang berjudul Instagram Sebagai Media Edukasi Vaksin
Covid-19 di Indonesia (Studi pada akun @Indonesiavoice_).

Jurnal Keempat yang ditulis oleh Rista Dwi Lestari, Dina Safira Putri, Dwi
Nuning Anggraeny, Ririn Puspita Tutiasri, UPN “Veteran” Jawa Timur pada tahun
2021 yang berjudul Persepsi Mahasiswa Surabaya Terhadap Pemberitaan Vaksinasi
Covid-19 Pada Sosial Media Instagram (Studi pada Akun Instagram @dr. Tirta).

Jurnal Kelima yang ditulis oleh Tika Suci Pratiwi, Pujati Insani, Universitas
Lancang Kuning pada tahun 2021 yang berjudul Pengaruh Media Sosial Instagram
Terhadap Opini Milenial Tentang Vaksinasi Covid-19.
Jurnal Keenam yang ditulis oleh Ngakan Putu Teja Kamertaya, Ni
Luh.Ramaswati.Purnawan, Ni Made.Ras Amanda.Gelgel, Universitas Udayana pada
tahun 2021 yang berjudul Pengaruh Terpaan Berita Efek Vaksin COVID-19 di
Instagram @detikcom Terhadap Persepsi Remaja Di Kota Denpasar Tentang Vaksin
COVID-19.

Jurnal Ketujuh yang ditulis oleh Ainun Sakinah Durhan, Aswar Tahir,
Universitas Hasanuddin Makassar pada tahun 2021 yang berjudul Pengaruh Terpaan
Informasi Melalui Media Sosial Terhadap Tingkat Kepercayaan Masyarakat Mengenai
Vaksin Covid-19 Sinovac Bagi Kesehatan di Makassar.

Jurnal Kedelapan yang ditulis oleh Windi Aulia, Maria Ulfa Batoebara,
Budiman Purba, Universitas Dharmawangsa pada tahun 2022 yang berjudul Peran
Edukasi Media Sosial Tentang Pentingnya Vaksin Covid-19 Di Lingkungan I
Kelurahan Lestari Kecamatan Kisaran Timur.

Jurnal Kesembilan yang ditulis oleh Cut Deyna Renata, Universitas


Paramadina pada tahun 2021 yang berjudul Pengaruh terpaan postingan informasi
kesehatan di Instagram dan daya tarik pesan iklan layanan masyarakat di Youtube
terhadap minat khalayak dalam melakukan vaksin COVID-19.

Jurnal Kesepuluh yang ditulis oleh Krisna Octavianus Dwiputra, Universitas


Budi Luhur pada tahun 2021 yang berjudul Analisis resepsi khalayak terhadap
pemberitaan Vaksin Covid-19 di Instagram klikdokter.

Dari Pendahuluan di atas maka Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana Opini Mahasiswa Stikom Interstudi Terhadap Isi Pesan Edukasi Vaksinasi
Covid-19 di Media Sosial Instagram @kemenkes_ri? Serta penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui Opini Mahasiswa Stikom Interstudi terhadap Isi Pesan Edukasi
Vaksinasi Covid-19 di Media Sosial Instagram @kemenkes_ri.

Tinjauan Pustaka

Opini

Opini menurut Webster’s New Collegiate Dictionary (dalam Moore, 2004:54)


adalah suatu pandangan, keputusan atau taksiran yang terbentuk di dalam pikiran
mengenai suatu hal persoalan tertentu. Opini pada prinsipnya merupakan ungkapan
secara aktif dari publik. Opini adalah serapan dari bahasa asing (opinion) yaitu
tanggapan atau jawaban terbuka terhadap suatu persoalan yang dinyattakan berdasarkan
kata-kata (intangible), baik dalam bentuk opini tertulis maupun lisan. Bisa juga sebagai
perilaku, sikap tindak, pandangan dan tanggapan (Ruslan, 2008:65).

Opini Publik

Opini publik yang digambarkan Morrissan (2018) mengacu pada perasaan


bersama dari suatu populasi atas suatu masalah tertentu yang sedang dihadapi. Dalam
hal ini jika dikatakan peran media menjadi sangatlah penting untuk menjadi perantara
informasi dan menentukan topik, masalah atau hal penting untuk menjadi perhatian
masyarakat.

Menurut Leonard W. Dood dalam Soemirat (2004) Opini public atau pendapat
umum adalah sikap orang-orang mengenai sesuatu soal, dimana mereka merupakan
anggota dari sebuah masyarakat yang sama. Menurut Dra. Djoenaesih S. Sunarjo, ciri-
ciri opini itu adalah: A. Selalu diketahui dari pernyataan pernyataannya; B. Merupakan
sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat; C. Mempunyai pendukung dalam jumlah
besar.

Edukasi

Edukasi atau disebut juga dengan pendidikan merupakan segala upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat
sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoadmojo,
2003). Edukasi merupakan proses belajar dari tidak tahu tentang nilai kesehatan menjadi
tahu (Suliha, 2002). Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, sudah semestinya usaha dalam menumbuh kembangkan pendidikan
secara sistematis dan berkualitas perlu terus di upayakan, sehingga tujuan dari proses
pendidikan dapat dicapai secara optimal. Pendidikan memiliki arti penting bagi
individu, pendidikan lebih jauh memberikan pengaruh yang besar terhadap kemajuan
suatu bangsa.

Edukasi memiliki peranan yang penting dalam kehidupan. Menurut Suliha


(2002) proses mengetahui sesuatu dari tidak tahu menjadi tahu disebut juga edukasi.
Edukasi bertujuan selain untuk menambah pengetahuan, juga untuk mengembangkan
sikap dan kepribadian dan sikap kita agar tidak berperilaku buruk dan memiliki adab
yang baik. Edukasi banyak macamnya, formal dan tidak formal. Edukasi formal
umumnya dilakukan di sekolah dan biasanya memiliki sejumlah aturan untuk ditaati.
Edukasi tidak formal dilakukan diluar sekolah seperti di keluarga dan lingkungan
sekitar.
Media Sosial

Media sosial merupakan salah satu media instan yang saat ini memang memiliki
berbagai fungsi dalam perannya. Selain berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi,
media massa juga menjadi sarana untuk penggunanya dalam menggali berbagai
informasi. Definisi media sosial tidak serta merta merupakan gagasan yang tidak
berdasar yang dikemukakan oleh para ahli tersebut. media sosial memiliki peran dan
dampak bagi kehidupan masyarakatyang harus didesain sedemikian rupa agar media
sosial tetap pada fungsi dan tujuan media sosial itu sendiri dan memiliki manfaat dalam
kehidupan setiap individu

Media sosial adalah situs jaringan sosial berbasis web yang memungkinkan bagi
setiap individu untuk membangun profil publik ataupun semi public dalam sistem
terbatasi, daftar pengguna lain dengan siapa mereka terhubung, dan melihat serta
menjelajahi daftar koneksi mereka yang dibuat oleh orang lain dengan suatu sistem
(Henderi, 2007: 3).

Sedangkan menurut Phillip Kotler dan Kevin Keller media sosial adalah sarana
bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, video dan audio dengan satu
sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya (Kotler, Keller 2012: 568).

Media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengalihkan


komunikasi sebagai dialog interaktif. Chris Garet berpendapat bahwa sosial media
merupakan sebuah instrument, atau pelayanan dan hubungan yang menyediakan
koneksi diantara satu individu dengan lainnya yang mempunyai keperluan bersamaan
dan keterikatan yang sama. Sedangkan, Sam Decker berpendapat bahwa media sosial
merupakan content atau hubungan komunikasi digital yang dibuat antara satu individu
atau lebih . Dalam hal lini bisa disimpulkan pada hakikatnya media sosial bisa dimiliki
semua masyarakat diberbagai negara, media sosial membuat setiap orang menjadi
terbuka mengenai pribadi nya kepada publik bahkan kepada orang belum lama dikenal
dari media sosial (Akbar, 2019)

Data Tren Pengguna Internet dan Media sosial di Indonesia Tahun 2022

(Sumber: Riyanto, 2022)

Jumlah populasi pada data yang tertulis tersebut : 277,7 juta jiwa (57,9%). Dan
pada data tersebut Jumlah pengguna Handphone sebesar: 370,1 juta jiwa (133,3%). Dan
Jumlah pengguna internet sebesar: 204,7 juta jiwa (73,7%) serta jumlah pengguna aktif
di media sosial sebesar 191,4 juta jiwa (68,9%). Berikut data waktu penggunaan media
sebagaimana dijelaskan digambar yang ada dibawah :

(Sumber Riyanto, 2022)


Rata-rata manusia mengakses internet dari perangkat mana pun selama : 8 jam
36 Menit. Dan juga rata rata manusia setiap waktu mengakses media digital. Orang
Indonesia setiap hari melihat televisi (broadcasting, streaming, dan video permintaan
selama: 2 jam 50 Menit. Menurut data yang tertulis juga pada umumnya manusia setiap
hari mengakses media sosial lewat perangkat mana pun selama: 3 jam 17 menit. Dan
umumnya setiap hari mendengarkan musik selama: 1 jam 40 menit. Dan yang terakhir
rata-rata manusia setiap hari bermain video game selama: 1 jam 19 menit.

Platforms Media Sosial yang Banyak digunakan di Indonesia Tahun 2021 Media
Sosial Instagram

Media sosial instagram adalah media sosial yang paling digemari menduduki
posisi ke dua setelah platform Whatsapp. Survey terkini membuktikan memang
instagram merupakan platform sosial media yang digemari. Dengan jumlah pengguna
Instagram di Indonesia tahun 2022 sebanyak: 99,15 juta jiwa, dengan persentase
pengguna Instagram berjenis kelamin Perempuan sebanyak : 52,3% lalu untuk
persentase pengguna Instagram berjenis kelamin laki-laki sebanyak 47,7%. Melalui
media sosial instagram para pengguna dapat membagikan momment dengan format foto
atau video yang di unggah di laman media sosial instagram milik pribadinya. Media
sosial instagram juga menawarkan fitur yang menarik untuk para penggunanya seperti
Instagram story dengan berbagai fitur kamera dan juga Live. Instagram juga dijadikan
untuk tempat berbagi segalanya diinstagram pengguna bebas berbagi foto video di mana
pun kapan pun tanpa dibatasi jarak dan waktu bersama followers nya. Dan tidak
membatasi privasi penggunaan dalam menyebarkan momennya, pengguna instagram
yang lain dapat melihatnya juga. Namun ini juga berdampak dengan budaya berlebihan
dalam berbagai di dunia maya. (Sakti & Yulianto, 2018)

Instagram

Instagram adalah layanan jejaring sosial berbasis fotografi. Jejaring sosial ini
diresmikan pada tanggal 6 Oktober 2010 oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger yang
mampu menjaring 25 ribu pengguna di hari pertama Atmoko (2012:3) Selain itu
Atmoko (2012:8), menyatakan bahwa nama Instagram merupakan kependekan dari kata
“instan-telegram”. Menurut website resmi Instagram, Instagram adalah cara yang
menyenangkan dan unik untuk berbagi hidup anda dengan teman-teman melalui
serangkaian gambar. Bidik foto dengan ponsel atau tablet anda lalu pilih filter untuk
mengubah gambar.

Menurut Bambang, Instagram adalah sebuah aplikasi dari Smartphone yang


khusus untuk media sosial yang merupakan salah satu dari media digital yang
mempunyai fungsi hampir sama dengan twitter, namun perbedaannya terletak pada
pengambilan foto dalam bentuk atau tempat untuk berbagi informasi terhadap
penggunanya. Instagram juga dapat memberikan inspirasi bagi penggunanya dan juga
dapat meningkatkan kreatifitas, karena Instagram mempunyai fitur yang dapat membuat
foto menjadi lebih indah, lebih artistik dan menjadi lebih bagus (Atmoko, 2012:10)

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut


Sugiyono (2014:11) metode penelitian kuantitatif berlandaskan filsafat positivisme;
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel biasanya dilakukan secara acak, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik. Penelitian ini dilaksanakan di
Kampus Stikom Interstudi Jakarta .

Prosedur pengambilan sampel dilakukan secara non-probability sampling, yaitu


snowball sampling. Sedangkan metode pengumpulan data adalah cara peneliti untuk
mendapatkan data yang sedang di perlukan dalam penelitian. Untuk itu peneliti
menggunakan instrumen pengumpulan data, yaitu : Angket/Kuesioner, yang disebarkan
melalui google form dengan menggunakan instrumen kuesioner terstruktur terkait
variabel Attitude yang terdiri dari Affect, Behavior dan Cognition dalam tabel proses
pembentukan opini publik. Dalam teknik menganalisis data peneliti menggunakan
statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2005: 160) menyatakan bahwa suatu metode
yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis data yang sudah dikumpulkan
tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
Alasan memilih mahasiswa yaitu, remaja saat ini terutama Generasi Z banyak
yang menggunakan media instagram sebagai media sehari-hari yang sering di konsumsi,
karena media sosial instagram merupakan salah satu media yang sangat menarik untuk
digunakan dengan penyajian bisa memposting foto, video, dan menyebarluaskan segala
informasi sesuai kebutuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar. R. S. (2019). Peran Media Sosial Dalam Perubahan Gaya Hidup Remaja.
Universitas Airlangga, 1(1), 1–20.

Argista, Z. L. (2021). Persepsi Masyarakat Terhadap Vaksin Persepsi Masyarakat


Terhadap Vaksin Covid- 19 Di Sumatera Selatan.

Ayu Sari Nur Lestiyanti, D. P. (2022). Pengaruh Berita Lonjakan Kasus Covid-19 Pada
Akun Instagram @kemenkes_ri Terhadap Minat Vaksinasi Covid-19. Jurnal Ilmu
Komunikasi, 260-263.

Dwiputra, K. O. (2021). Analisis resepsi khalayak terhadap pemberitaan Covid-19.


Jurnal Komunikasi Profesional, 5(1), 26–37.

Fajar Fathur Rachman, S. P. (2020). Analisis Sentimen Pro dan Kontra Masyarakat
Indonesia tentang Vaksin COVID-19 pada Media Sosial Twitter. Indonesian of
Health Information Management Journal, 100-109.
Junawan, H., & Laugu, N. (2020). Eksistensi Media Sosial , Youtube , Instagram dan
Whatsapp Ditengah Pandemi Covid-19 Dikalangan Masyarakat Virtual
Indonesia. Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 4(1), 41–57.

Kamertaya, N. P. (2021). Pengaruh Terpaan Berita Efek Vaksin COVID-19 di


Instagram @detikcom Terhadap Persepsi Remaja Di Kota Denpasar Tentang
Vaksin COVID-19. Jurnal Ilmu Komunikasi, 7-9.

Letuna, M. A. (2021). INSTRAGRAM SEBAGAI MEDIA EDUKASI VAKSIN


COVID-19 DI INDONESIA. Jurnal Ilmu Komunikasi, 1-4.

Mózo, B. S. (2017). Efek Pemberitaan Media Massa terhadap Persepsi Masyarakat


Tentang Virus Corona (Studi Kasus; Masyarakat di Pamekasan). Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Noelle-Neumann, E. 1974. The Spiral of Silence: A Theory of Public Opinion. Journal


of Communication, 24 (2), 43-51.

Renata, C. D. (2021). Pengaruh Terpaan Postingan Di Instagram Dan Daya Tarik Pesan
Iklan Di Youtobe Kemenkes_Ri Terhadap Vaksin Covid 19. MEDIALOG :
Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1), 48–60.

Rista Dwi Lestari, D. S. (2021). PERSEPSI MAHASISWA SURABAYA TERHADAP


PEMBERITAAN VAKSINASI COVID-19 PADA SOSIAL MEDIA
INSTAGRAM. Jurnal Ilmu Komunikasi Efek, 2-5.

Riyanto. A. D. (2022). Indonesian Digital Report 2022. Andi.Link. Retrieved From :


Https://Andi.Link/Hootsuite WeAre-Social-Indonesian-DigitalReport-2022/

Sakti. B. C. & Yulianto. M. (2018). Penggunaan Media Sosial Instagram Dalam


Pembentukan Identitas Diri Remaja. Interaksi- 66 | Agam Syaifullah & Rosita
Anggraini Inter Script: Journal of Creative Communication Online, 6(4), 1–12.
Retrieved From : Https://Ejournal3.Undip.Ac.Id/Ind
ex.Php/InteraksiOnline/Article/View/21950

Setiawan, D. B. (2021). ANALISIS ISI PESAN EDUKASI VAKSINASI COVID-19


PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM . Jurnal Intelektual, 3-5.

Tika Suci Pratiwi, P. I. (2021). PENGARUH MEDIA TERHADAP OPINI MILENIAL


TENTANG VAKSINASI COVID-19. 60-64.

UNODC. (n.d.). COVID-19 VACCINES AND CORRUPTION RISKS: PREVENTING


CORRUPTION IN THE MANUFACTURE, ALLOCATION AND
DISTRIBUTION OF VACCINES SUMMARY. 1–14.

Sumber Buku

Ardianto dan Soemirat. (2004). Dasar-Dasar Public Relations;. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.
Atmoko Dwi, Bambang. 2012. Instagram Handbook Tips Fotografi Ponsel. Jakarta:
Media Kita

Dra. Helena Olli, M. &. (2011). Opini Publik Edisi Kedua. Jakarta: PT.INDEKS
Permata Puri Media.

Henderi, Muhammad Yusup, Yuliana Isma Graha. 2007. Pengertian Media Sosial,
(Online).

Kotler, Philip dan Keller Kevin Lane. 2012. Marketing Management. Edisi 14. Global
Edition. Pearson Prentice Hall.

Moore, Frazier. 2004. Humas Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya

Morissan. (2018). Teori Komunikasi Individu hingga Massa, Cetakan ke 4. Jakarta: In


Prenadamedia Group.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2003, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT.


Rineka Cipta

Ruslan, Rosady. 2008. Management Public Relations Dan Media Komunikasi


Konsepsi Dan Aplikasi Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Suliha, Uha. 2002. Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC Suliha,
Uha. 2002. Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.

Sunarjo S. Djoenaesih dan Sunarjo, Istilah Komunikasi,Edisi 2, Liberty, Yogyakarta,


1983.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumber E-Library

Gottlieb, M., & Dyer, S. (2020). Information and Disinformation: Social Media in the
COVID-19 Crisis. Academic Emergency Medicine, 27(7), 640–641.

You might also like