Professional Documents
Culture Documents
dan
CONGESTIVE HEART FAILURE
Oleh :
Hennie Alvionita Jannet
NIM. 26100802033
3
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri dada dan sesak napas
4
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien kadang terbangun saat malam karena sesak napas, tidak dipengaruhi
oleh cuaca dan suhu.
Jika tidur menggunakan 2-3 bantal.
Batuk (+) muncul saat malam hari, dahak berwarna putih.
Nyeri ulu hati (+)
Pusing berdenyut
Mual (-), muntah (-)
Demam (-)
Berdebar (-)
Kesemutan anggota gerak (-)
5
Riwayat Penyakit Terdahulu Riwayat Keluarga
± 5 tahun yang lalu Penyakit jantung (+)
didiagnosis memiliki Hipertensi (-)
penyakit jantung, tidak DM (-)
pernah kontrol. Asma (-)
Hipertensi (-)
DM (-)
Asma (-)
Riwayat Sosial :
Pernah memiliki kebiasaan merokok 14-16 batang perhari
6
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Berat Badan : 58 kg
Tinggi Badan : 158 cm
IMT : 23.23 kg/m2 (ideal)
Vital Sign
Tekanan Darah : 130/100 mmHg
Nadi : 112 x/menit, reguler, isi cukup, kuat angkat
Pernapasan : 24 x/menit, torako-abdominal
Suhu : 36,8C
7
Kepala : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks
cahaya langsung -/-, tidak langsung -/-, pupil
isokor +/+, napas cuping hidung (-), labium oris
pucat (+), sianosis (-)
Leher : KGB tidak teraba, > tiroid (-), JVP tidak meningkat
(5+2 cm H2O)
Thorax (paru)
Inspeksi : Dinding dada tampak simetris kiri dan kanan, otot
bantu napas (-), gerakan dada kiri = kanan, retraksi
dinding dada (-).
Palpasi : Fremitus vokal kiri = kanan
Perkusi : Sonor kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler +/+, ronkhi +/+, wheezing -/-
8
Jantung
Abdomen :
Inspeksi : Dinding abdomen datar
Palpasi : Supel, nyeri tekan regio epigastrium, tidak teraba
hepar dan lien
Perkusi : Timpani, pekak hepar (+)
Auskultasi : Bising usus (+) normal 8x/menit
10
Elektrokardiogram
11
Foto Thorax
• KV cukup
• Posisi AP
• Jantung :
Aorta : dilatasi (-), elongasi (-)
Penonjolan arcus aorta
Pinggang jantung (+)
Ventrikel kiri membesar
Tidak ada pelebaran atrium
A B kanan
Kardiomegali (CTR : 76%)
C
• Paru
Massa padat (-)
Corakan infiltrat (-)
12
Masalah
Anamnesis Px. Fisik Px.Penunjang
Nyeri dada khas : - Rhonki pada basal Kardiomegali
- Ditindih beban berat kedua lapang paru (+) EKG : Q patologis
- Nyeri sebelah kiri - Ictus cordis teraba di pada V1-V2
- Nyeri menjalar ke punggung ICS VI linea axillaris
- Nyeri dirasakan terus menerus anterior sinistra
Sesak nafas - Nyeri tekan di
- Paroksismal nokturnal dispnea epigastrium
- Dispnea d’effort
- Tidur dengan 2-3 bantal - Pitting edema
- Batuk malam hari ekstremitas inferior (+)
13
SKA NSTEMI/UAP
• Diagnosis kerja
Congestive heart failure
Farmakologi :
• Tatalaksana O2 nasal kanul 2-4 Lpm
Injeksi furosemide 1 amp/12 jam
Injeksi ranitidin 50mg/12 jam
ISDN 3 x 5 mg
Clopidogrel 75 mg 0-1-0
Aspilet 1x 1 tablet
Sucralfat syrup 3 x cth II
14
TINJAUAN PUSTAKA
Sindrom Koroner Akut
Terminologi SKA digunakan untuk menggambarkan
keadaan gangguan aliran darah koroner parsial hingga total
ke miokard secara akut.
Angina pektoris tidak stabil
Infark miokard tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI)
Infark miokard dengan ST elevasi (STEMI).
15
Etiologi
Ruptur Plak
Trombosis dan Agregasi Trombosit
Vasospasme
Erosi plak tanpa ruptur
Patofisiologi
Etiologi Penurunan suplai 02 Jantung
Iskemia jantung
ke jantung, berusaha
peningkatan kebutuhan menggunakan
02 jantung jalur lain non
oksigen untuk
tetap
Peningkatan Menghasilkan mendapatkan
Angina pektoris
derajat keasaman produk sisa ( asam energi
(nyeri dada)
otot jantung laktat)
16
Anamnesis Terdapat specific chest pain
Diagnosis SKA
Elektrokardiografi
ST elevasi
Ya Tidak
STEMI
UAP NSTEMI
Cardiac Marker
17
Tindakan umum dan langkah awal
Tirah baring
Suplemen oksigen harus diberikan segera bagi
mereka dengan saturasi O2 arteri <95% atau yang
mengalami distres respirasi.
Aspirin 160-320 mg diberikan pada semua pasien
toleran terhadap aspirin.
Dosis awal clopidogrel adalah 300 mg dilanjutkan
dengan dosis pemeliharaan 75 mg/hari.
Nitrogliserin (NTG) spray/tablet sublingual
18
Congestive Heart Failure
Gagal jantung merupakan suatu kondisi dimana jantung tidak mampu
memompa darah secara maksimal keseluruh tubuh untuk memenuhi
kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrisi.
19
Patofisiologi
Penurunan
kontraktilitas
jantung
Kegagalan
pompa jantung
Gagal jantung
20
Diagnosis
Kriteria Framingham
Kriteria Major Kriteria Minor
Paroksismal Nokturnal Dispnea Edema ekstremitas
Distensi vena leher Batuk malam hari
Rhonki basah Dispnea d’effort
Kardiomegali Hepatomegali
Edema paru akut Efusi pleura
Gallop S3 Penurunan kapasitas vital 1/3
dari normal
Peningkatan tekanan vena jugularis Takikardi (>120x/menit)
Refluks hepatojugular
21
Klasifikasi Gagal Jantung menurut NYHA
22
Tatalaksana
Non Farmakologi Farmakologi
Tirah Baring Pre load Furosemide
Rajin kontrol
23
PENUTUP
pasien bernama Tn. H berusia 63 tahun dirawat di ruang ICVCU
dan ruang Sakura RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang didapatkan di diagnosa akhir dengan SKA
UAP/NSTEMI + CHF
Penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien bertujuan untuk
mengurangi pembebanan preload jantung untuk mengantisipasi
retensi natrium dan air, menimbulkan vasodilatasi dan pada
akhirnya menurunkan kebutuhan dan peningkatan suplai oksigen,
kemudian untuk menurunkan agregasi platelet dan trombosis arteri.
Selama perawatan terjadi perbaikan yang berarti terutama
berkurangnya sesak napas dan nyeri dada. Serta telah tidak
adanya gejala penyerta yang muncul pada awal perawatan
dirumah sakit dengan prognosis dubia at bonam.
24
Putra
DAFTAR PUSTAKA
ST, Asmoro SS, Sliman E, et al. Kapita Selekta Kedokteran. 4th ed. Jakarta: Media Aesculapius; 2014.
Xu T, Baber U. Acute coronary syndrome. Hosp Med Clin. 2014;3(4):471-478. doi:10.1016/j.ehmc.2014.06.001.
Baker K. Congestive Heart Failure & its Pharmacological Management. 2005;(Harvard MIT Division of Health
Sciences and Technology):1-7.
Siswanto, Bambang Budi D. Pedoman tatalaksana gagal jantung. 2015;1 PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS
KARDIOVASKULAR INDONESIA.
Huon H. Gray, Dawkins M dan S. Lecture Notes : Kardiologi. 4th ed. Jakarta: Erlangga; 2005.
Oktavanu DA. Gagal Jantung Kongestif. J Mdula Unila. 2016:5 (1).
Roger VL. Epidemiology of heart failure. Circ Res. 2013;113(6):646-659.
doi:10.1161/CIRCRESAHA.113.300268.
Setiati S, Alwi I, Sudoyo A, K M, Setiyohadi B, Syam A. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6. Jilid I. Jakarta:
Interna publishing; 2014.
Irmalita, Juzar, Dafsah A D. Pedoman tatalaksana sindrom koroner akut. Perhimpun Dr Spes Kardiovask Indones.
2015;3.
Davey P. Medicine at a Glance.; 2006.
Mcmurray JJ V, Adamopoulos S, Anker SD, et al. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and
chronic heart failure 2012. Eur J Heart Fail. 2012;14(8):803-869. doi:10.1093/eurjhf/hfs105.
K. D, A. C-S, G. F, et al. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure 2008.
Eur Heart J. 2008;29(19):2388-2442. doi:10.1093/eurheartj/ehn309.
25