You are on page 1of 20

SEMEN

SEJARAH SEMEN

Awalnya dikenal di Mesir pada tahun 500 SM, sebagai


pengisi ruang kosong diantara celah-celah tumpukan batu
pada tumpukan Pyramida. Semen dibuat dari kalsinasi
gypsum yang tidak murni.
Bangsa Yunani membuat semen dengan cara mengambil
tanah vulkanik (vulcanic tuff) dari pulau Santoris (santoris
cement).
Bangsa Romawi mengambil materi vulkanik
dipegunungan Vesuvius (pozzuluna cement).
Abad ke-18, seorang insinyur Sipil, John
Smeaton sudah bikin ramuan cikal bakal
semen, yaitu adonan campuran antara batu
kapur dan tanah liat yang kemudian dia
pakai untuk membangun menara suar
Eddystone di lepas pantai Comwall,
Inggris.
Seorang insinyur yang juga
berkebangsaan Inggris, Josep Aspadin lah
yang mengurus hak paten pada tahun 1824.
PENGERTIAN SEMEN

Berasal dari kata ‘caementum’ yang berarti bahan


perekat yang mampu mempersatukan atau mengikat
bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan yang kokoh
Semen merupakan bahan bangunan yang digunakan
untuk merekat, melapis, membuat beton, dll.
semen adalah material plastis yang memberikan sifat
rekat antara batuan-batuan konstruksi bangunan
Secara umum dapat didefinisikan sebagai bahan
perekat yang dapat merekatkan bagian-bagian benda
padat mendajdi bentu yang kuat, kompak dan keras.
BAHAN BAKU SEMEN

*Batu Kapur 80 – 85 %
*Tanah Liat 6 – 10 %
*Pasir Silika 6 – 10 %
*Pasir Besi 1%
*Gypsum 3–5%
Batu kapur / Limestone / Batu gamping

Batu kapur merupakan Komponen yang


banyak mengandung CaCO3 dengan sedikit
tanah liat, Magnesium Karbonat, Alumina
Silikat dan senyawa oksida lainnya. Senyawa
besi dan organik menyebabkan batu kapur
berwarna abu-abu hingga kuning
Tanah Liat

Tanah Liat Komponen utama pembentuk


semen. Tanah liat adalah senyawa Alumina
Silikat Hidrat.
Pasir Besi dan Pasir Silikat

Pasir Besi dan Pasir Silikat Bahan ini merupakan


Bahan koreksi pada campuran tepung baku (Raw Mix).
Digunakan sebagai pelengkap komponen kimia esensial
yang diperlukan untuk pembuatan semen. Pasir Silika
digunakan untuk menaikkan kandungan SiO2. Pasir Besi
digunakan untuk menaikkan kandungan Fe2O3 dalam
Raw Mix
Gypsum ( CaSO4. 2 H2O ) 

Gypsum ( CaSO4. 2 H2O ) Berfungsi


sebagai retarder atau memperlambat proses
pengerasan dari semen. Hilangnya kristal air
pada gipsum menyebabkan hilangnya atau
berkurangnya sifat gipsum sebagai retarder.
Unsur-unsur Kimia Utama di
Dalam Semen

*3CaO.SiO2 : tricalsium silicate, disingkat C3S


*2CaO.SiO2 :dicalsium silicate, disingkat C2S
*3CaO.Al2O3 :tricalsium aluminate, disingkat C3A
*4CaO.Al2O3.Fe2O3 : tetracalsium aluminoferrite,
disingkat C4AF
PROSES PEMBUATAN SEMEN

1. PROSES PENYIAPAN BAHAN BAKU


2. PROSES PENGGILINGAN
3. PROSES SEBELUM PEMBAKARAN (PRE-
HEATING)
4. PROSES PEMBAKARAN (HEATING)
5. PROSES PENDINGINAN (COOLING)
6. PROSES PENGGILINGAN AKHIR
7. PROSES PACKING
PROSES SEMEN BASAH
Pada proses ini, bahan baku dipecah kemudian dengan
menambahkan air dalam jumlah tertentu serta dicampurkan
dengan luluhan tanah liat. Bubur halus dengan kadar air 25 –
40 % (slurry) dikalsinasikan dalam long rotary kiln.

*Keuntungan
*Umpan lebih homogen, semen yang diperoleh lebih baik
*Efisiensi penggilingan lebih tinggi dan tidak memerlukan
suatu unit homogenizer
*Debu yang timbul relatif sedikit
*Kerugian
*Bahan bakar yang digunakan lebih banyak, butuh air yang
cukup banyak
*Tanur yang digunakan terlalu panjang karena memerlukan
zona dehidrasi yang lebih panjang untuk mengendalikan
kadar air
*Biaya produksi lebih mahal
PROSES PEMBUATAN SEMEN
KERING
Pada proses ini bahan baku diolah (dihancurkan) di dalam
Raw Mill dalam keadaan kering dan halus dan hasil penggilingan
(tepung baku) dengan kadar air 0,5 – 1 % dikalsinasikan dalam
rotary kiln.

*Keuntungan
*Tanur yang digunakan relatif pendek
*Panas yang dibutuhkan rendah, sehingga bahan bakar yang
dipakai relatif sedikit, dan membutuhkan air yang relatif
sedikit pula
*Kapasitas produksi lebih besar
*Kerugian
*Kadar air sangat mengganggu proses, karena material
menempel pada alat
*Campuran umpan kurang homogen
*Banyak debu yang dihasilkan sehingga dibutuhkan alat
penangkap debu
Tahap-Tahap Penghancuran Penyimpanan
Proses (crushing) dan
Pembuatan bahan baku pengumpanan
Semen bahan baku

Penggilingan
Pencampuran
Pemanasan awal dan
dan
pengeringan
homogenisasi
bahan baku

Pendinginan
Pembakaran Pendinginan
akhir
Penyimpanan Semen

Semen jika tidak digunakan, harus disimpan dengan baik. Semen


tidak boleh diletakkan langsung di atas permukaan tanah atau lantai
karena dapat menyebabkan kelembaban. Jika lembab, ada uap air, semen
bereaksi dengan air sehingga mengeras. Oleh karena itu, dudukan semen
harus kering, bersih, dan mempunyai sirkulasi udara yang baik.

Gambar. 14. Penyimpanan Semen


Tumpukan semen juga boleh ditutup
dengan plastik terpal atau sejenisnya untuk
memberikan perlindungan ekstra. Jangan
lupa, sirkulasi udara tetap harus diperhatikan.
Jenis- jenis Semen
Umumnya jenis semen yang dikenal saat ini adalah sebagai
berikut :
*Semen Portland (Portland Cement)
*Semen Putih
*Semen Masonry
*Semen Sumur Minyak (Oil Well Cement)
*Semen Alami (Natural Cement)
*Semen Slag (Slag Cement)
*Semen Alumina Tinggi (High Alumina Cement)
*Semen Pozzolona
*Semen Trass
Problem-problem Umum
pada Aplikasi Semen

Shrinkage Efflorescence
Segregasi
Crack (pengkristalan)
Bug
Bleeding Holes

You might also like