Professional Documents
Culture Documents
SEMEN
SEMEN
SEJARAH SEMEN
*Batu Kapur 80 – 85 %
*Tanah Liat 6 – 10 %
*Pasir Silika 6 – 10 %
*Pasir Besi 1%
*Gypsum 3–5%
Batu kapur / Limestone / Batu gamping
*Keuntungan
*Umpan lebih homogen, semen yang diperoleh lebih baik
*Efisiensi penggilingan lebih tinggi dan tidak memerlukan
suatu unit homogenizer
*Debu yang timbul relatif sedikit
*Kerugian
*Bahan bakar yang digunakan lebih banyak, butuh air yang
cukup banyak
*Tanur yang digunakan terlalu panjang karena memerlukan
zona dehidrasi yang lebih panjang untuk mengendalikan
kadar air
*Biaya produksi lebih mahal
PROSES PEMBUATAN SEMEN
KERING
Pada proses ini bahan baku diolah (dihancurkan) di dalam
Raw Mill dalam keadaan kering dan halus dan hasil penggilingan
(tepung baku) dengan kadar air 0,5 – 1 % dikalsinasikan dalam
rotary kiln.
*Keuntungan
*Tanur yang digunakan relatif pendek
*Panas yang dibutuhkan rendah, sehingga bahan bakar yang
dipakai relatif sedikit, dan membutuhkan air yang relatif
sedikit pula
*Kapasitas produksi lebih besar
*Kerugian
*Kadar air sangat mengganggu proses, karena material
menempel pada alat
*Campuran umpan kurang homogen
*Banyak debu yang dihasilkan sehingga dibutuhkan alat
penangkap debu
Tahap-Tahap Penghancuran Penyimpanan
Proses (crushing) dan
Pembuatan bahan baku pengumpanan
Semen bahan baku
Penggilingan
Pencampuran
Pemanasan awal dan
dan
pengeringan
homogenisasi
bahan baku
Pendinginan
Pembakaran Pendinginan
akhir
Penyimpanan Semen
Shrinkage Efflorescence
Segregasi
Crack (pengkristalan)
Bug
Bleeding Holes