Professional Documents
Culture Documents
2021 - MSI - Sesi 3 & 4
2021 - MSI - Sesi 3 & 4
ISLAM
PENDAHULUAN
Buku Metodologi Studi Islam
Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M. A.
BAB 3
BERBAGAI PENDEKATAN DI DALAM
MEMAHAMI AGAMA
7. Pendekatan Psikologi
Dalam Islam banyak dijumpai istilah-istilah yang
menggambarkan sikap bathin, misalnya beriman dan bertakwa,
orang shaleh, baik dan jujur. Semua itu adalah gejala-gejala
kejiwaan yang terkait dengan agama. Dengan bantuan ilmu jiwa
seseorang dapat mengetahui tingkat keberagamaan yang
dihayati,d ipahami dan diamalkan seseorang.
Pendekatan yang dilakukan dalam membangun psikologi Islam
yang pernah dipraktikan oleh para psikolog Muslim terdahulu
meliputi 3 aspek :
1. Aspek skriptualistis , yaitu pendekatan
pengkajian Islam yang didasarkan atas teks-
teks Al-Qur’an dan Hadis secara literal
2. Aspek filosofis , pendekatan pengkajian
psikologi Islam yang didasarkan atas prosedur
berfikir spekulatif, yang mencakup berfikir
yang sistimatis, radikal, dan universal yang
ditopang oleh kekuatan akal.
3. Pendekatan sufistik tasawuf , pendekatan
pengkajian psikologi Islam yang didasarkan
pada prosedur intuitif, ilham, cita rasa.
METODE MEMAHAMI
AGAMA ISLAM
A. Metode Perbandingan ( Komparasi ) dari Ali Syari’ati
dengan langkah :
1.Mengenal Allah dan membandingkan dengan persembahan
agama lain
2.Mempelajari kitab Al-qur’an dan membandingkan dengan
kitab samawi lainnya/yang dikatakan kitab samawi
3.Mempelajari kepribadian rasulullah dan membandingkan
dengan tokoh-tokoh besar pada agama lain
4.Mempelajari tokoh-tokoh Islam terkemuka dan membandingkannya
dengan tokoh agama atau pemikiran agama lain.
B. MetodeTipologi dari Mukti Ali, yaitu usaha
untuk mengklasifikasi topik atau tema-
tema tertentu dari ajaran Islam
dibandingkan dengan tipe atau tema
tertentu yang sama pada agama lain,
yakni :
1. Aspek ketuhanan berikut ciri-cirinya
2. Aspek kenabian;
3. Aspek kitab suci,
4. Aspek situasi/setting sosial sewaktu
kemunculan pembawa agama/Nabi
C. Menurut Amin Abdullah, untuk melihat Islam
sebagai sebuah ilmu dapat digunakan
pendekatan ilmiah dengan cirinya: rasional,
empiris dan obyektif. Untuk melihat Islam
sebagai agama dapat digunakan
metode/pendekatan normatif teologis.
DI MESIR ADA UNIVERSITAS AL- AZHAR (DIBAWAH TAHUN 1961 MASIH MENGEMBANGKAN
ILMU AGAMA TAPI SETELAH 1961 SUDAH MEMBUKA FAKULTAS UMUM
1. Berdasarkan fakta.
2. Bebas dari prasangka (bukan menduga)
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisis.
4. Menggunakan hipotesis.
5. Menggunakan ukuran obyektif.
6. Menggunakan teknik kuantitatif.
Langkah yang ditempuh
dalam metode ilmiah:
1. Memilih dan mendefinisikan masalah
2. Survey terhadap data yg tersedia
3. Memformulasikan hipotesis
4. Membangun kerangka analisis serta alat-alat
dalam menguji hipotesis
5. Mengumpulkan data primer
6. Mengolah, menganalisis dan membuat
interpretasi
7. Membuat generalisasi atau kesimpulan
8. Membuat laporan
Pengabsahan data:
Pengabsahan data: ialah upaya yang
dilakukan untuk mencek data guna
mejamin bahwa data yang kita kumpulkan
memang benar-benar terjadi.
Menurut Moeleong: dilakukan dengan teknik
triangulasi: Sumber, Metode,
Penyelidikan dan Teori:
Triangulasi dengan sumber dapat dilakukan
dengan cara :
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan
hasil wawancara
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depa
umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
( relegius research ).
Penelitian agama bukanlah meneliti hakikat agama dalam arti
wahyu, melainkan meneliti manusia yg menghayati, meyakini
dan memperoleh pengaruh agama dalam arti penelitian agama
bukan meneliti kebenaran teologi atau filosofi tetapi bagaimana
agama itu ada dalam kebudayaan dan sistem sosial
berdasarkan fakta atau realitas sosio-kultural.
M.Atho Mudzhar mengutip pendapat Middleton (Guru Besar
Antropologi di New York University) mengemukakan bahwa
penelitian agama (research on relegion) berbeda dengan
penelitian keagamaan (relegius research). Penelitian agama
lebih mengutamakan pada materi agama, sehingga sasarannya
terletak pada 3 elemen pokok, yakni ritus, mitos dan magic.
Sedangkan penelitian keagamaan lebih mengutamakan pada
Agama sebagai sistem atau sistem keagamaan (religius
system)
Menurut Middleton, penelitian agama Islam adalah penelitian yg
obyeknya adalah substansi agama Islam: kalam, fiqh, akhlak
Dan tsasawuf. Sedangkan penelitian keagamaan Islam adalah
Penelitian yg obyeknya adalah agama sebagai produk interaksi
Tipologi Keagamaan
(Komarudin Hidayat)
Obyek Penelitian
1. DITINGGAL SUAMI
2. KARENA FAKTOR EKONOMI
3. BROKEN HOME
4. MERASA TERASING/KEKECEWAAAN DENGAN
LINGKUNGAN
5. DLL