You are on page 1of 18

DR. Rosmawaty Lubis, MKes.

Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Nasional

04/08/22 rosmawaty lubis-metode riset 1


Rancangan penelitian kohort
(COHORT) :
 Disebut juga penelitian atau survei prospektif.
 Merupakan penelitian epidemiologik non eksperimental
yang paling powerful dalam mengkaji hubungan antara
FR dengan EF atau penyakit (kasus).
 Pada penelitian kohort, FR diidentifikasi lebih dahulu,
kemudian diikuti secara prospektif (ke depan) timbulnya
EF (penyakit atau status kesehatan tertentu).
 Kesimpulan hasil penelitian  membandingkan proporsi
subyek yang menjadi sakit (EF positif) antara kelompok
subyek dengan FR(+) dengan kelompok subyek dengan
FR(-) .

04/08/22 rosmawaty lubis-metode riset 2


04/08/22 rosmawaty lubis-metode riset 3
Rancangan kohort yang tidak
memerlukan matching :
a. Penelitian yang melibatkan subyek yang
besar jumlahnya.
b. Penelitian dalam suatu populasi atau
sampel yang proporsi subyek dengan
FR(+) jauh lebih besar daripada subyek
dengan FR(-)

04/08/22 rosmawaty lubis-metode riset 4


Rancangan kohort yang
memerlukan matching :
1. Penelitian yang tujuan utamanya untuk
mengetahui seberapa jauh kontribusi
pengaruh faktor resiko secara lebih teliti.
2. Penelitian dengan subyek yang terbatas
jumlahnya.
3. Penelitian dari suatu populasi atau sampel
yang proporsi subyek dengan FR(+) jauh lebih
kecil dibanding subyek dengan FR(-).

04/08/22 rosmawaty lubis-metode riset 5


Tahapan penelitian kohort :
1. Identifikasi FR dan EF
2. Penetapan subyek penelitian (populasi dan
sampel) dengan EF(-)
3. Pemilihan subyek dengan FR(+)
4. Pemilihan subyek dengan FR(-) sebagai
kelompok kontrol
5. Observasi perkembangan subyek sampai waktu
tertentu, kemudian mengidentifikasi timbul
tidaknya efek (penyakit) pada kedua kelompok
6. Analisis hasil

04/08/22 rosmawaty lubis-metode riset 6


Berapa lama pengamatan
dilakukan ?
 Tergantung jenis penyakit yang dipelajari
 Untuk penyakit keganasan (kanker),
pengamatan bisa beberapa tahun sampai
puluhan tahun
 Untuk penyakit infeksi, polusi udara atau
dermatitis kontak (alergi), pengamatan
cukup beberapa bulan

04/08/22 rosmawaty lubis-metode riset 7


Subyek penelitian yang keluar
dari pengamatan (drop out) :
 Kalau subyek penelitian jumlahnya besar,
dapat diabaikan
 Kalau subyek penelitian jumlahnya
terbatas atau masalah matching
dipandang penting, maka pasangan
subyek yang hilang tersebut dapat
dikeluarkan

04/08/22 rosmawaty lubis-metode riset 8


Analisis penelitian kohort :
 Analisis subyek-waktu yaitu subyek-tahun
atau subyek-bulan
 Contoh :

50 orang subyek dengan FR(+)


50 orang subyek dengan FR(-)
Lama pengamatan 4 bulan

04/08/22 rosmawaty lubis-metode riset 9


Hasil :
 Kelompok FR(+) :
35 orang terjadi efek EF(+) A
15 orang tidak terjadi efek EF(-) B
2 orang drop out setelah bulan ke-2
4 orang drop out setelah bulan ke-3
9 orang mengikuti sampai selesai

04/08/22 rosmawaty lubis-metode riset 10


Hasil :
 Kelompok FR(-) :
19 orang terjadi efek EF(+) C
31 orang tidak terjadi efek EF(-) D
6 orang drop out setelah bulan ke-1
4 orang drop out setelah bulan ke-2
1 orang drop out setelah bulan ke-3
20 orang mengikuti sampai selesai

04/08/22 rosmawaty lubis-metode riset 11


Analisis subyek-bulan :
 Kelompok FR(+) :
A = 35x4=140
B = (2x2) + (4x3) + (9x4) = 52
Kelompok FR(-) :
C = 19x4 = 76
D = (6x1) + (4x2) + (1x3) + (20x4) = 97
RR = A : C = 140 : 76
=1,66
A+B C+D 140+52 76+97
04/08/22 rosmawaty lubis-metode riset 12
Resiko Relatif :
 Resiko Relatif adalah angka kejadian efek
atau insiden penyakit pada kelompok
subyek dengan FR(+) dibagi angka
kejadian efek pada kelompok subyek
dengan FR(-)
 RR = 1,66 artinya kemungkinan terjadinya
efek pada kelompok dengan FR(+) adalah
1,66 kali lebih besar dibanding dengan
kelompok dengan FR(-)
04/08/22 rosmawaty lubis-metode riset 13
Resiko Relatif :
 Penelitian kohort oleh Doll dan Hill (1964)
mengenai hubungan antara kebiasaan merokok
dengan kematian akibat kanker paru-paru.
Penelian dilaksanakan selama 7 tahun.
Diperoleh hasil dengan RR = 9,38
 RR=9,38 artinya kemungkinan terjadinya
kematian akibat kanker paru-paru pada
kelompok dengan kebiasaan merokok adalah
9,38 kali lebih besar dibandingkan dengan
kelompok yang tidak merokok.

04/08/22 rosmawaty lubis-metode riset 14


Resiko Atributal (RA) :
 Resiko Atributal (RA) adalah angka insiden
penyakit pada kelompok subyek dengan FR(+)
dikurangi angka insiden penyakit pada kelompok
subyek dengan FR(-)
 RA = A - C
A+B C+D
Pada penelitian Doll dan Hill (1964) diperoleh
RA= 46 per 10.000 subyek, artinya ada 46
kematian akibat kanker paru-paru dari 10.000
perokok

04/08/22 rosmawaty lubis-metode riset 15


Keunggulan rancangan kohort :
1. Ada uniformitas observasi, baik terhadap
FR maupun EF dari waktu ke waktu
2. Dapat menata komparabilitas antara dua
kelompok sejak awal penelitian
3. Dapat secara langsung menetapkan
besarnya angka resiko dari saat ke saat

04/08/22 rosmawaty lubis-metode riset 16


Keterbatasan rancangan kohort
:
1. Membutuhkan waktu, sarana dan subyek
penelitian yang cukup besar
2. Kemungkinan adanya subyek yang drop
out, sehingga mengganggu analisis.
3. Pada jenis penyakit atau tindakan
tertentu, akan menghadapi kendala etik.

04/08/22 rosmawaty lubis-metode riset 17


04/08/22

You might also like