You are on page 1of 51

DESIGN THINKING

IN PRACTICES
Dr. Astri Ghina, S.Si., M.S.M.
aghina@telkomuniversity.sc.id
082233887886
Transformation in
Design Thinking

Design Thinking is what helps us navigate an


overcrowded world. It is what helps us transform the
“more, and more, and more” of our society into “what
is meaningful”. Design Thinking is a catalyst for
change in organizations.
Design Thinking is key in our world transformed by
technologies, because:
• It is needed for value creation, to turn this wealth
of technologies and information into real value for
customers;
• It is needed for organizational transformation, to
engage people in a widespread process of change.
GENERATING
VALUE
BY DESIGN
THINKING

The Design Thinking paradigm can assume different forms and


interpretations according to the nature of the companies
involved (consulting organization and client), the specific
challenges, and the objectives of the innovation project
CREATIVE CONFIDENCE INNOVATION OF MEANING
CREATIVE PROBLEM SOLVING SPRINT EXECUTION (INTRAPRENEUR) (INTRAPRENEUR)

Aim To solve problems Delivering products and To nurture mindsets Organizations envision scenarios
services ready to be launched and shape the organizational to support the search for new
on the market in culture, which are meaning and to make people fall in
line with user needs. the fundamental premises for any love. This concerns a novel vision
kind of innovation: products, that redefines the problems worth
services, processes, business addressing, proposing a new
models, etc. reason why people use something,
a new value proposition, a new
vision.
Focus Ideating is the activity to be Sprint Execution addresses the Focuses especially on people Art of criticism. Criticism enables
nurtured and stimulated to acceleration that digital because the most effective way to digging deeper in challenging and
originally solve the problems transformation requires with transform businesses is through making our initial beliefs more
addressed (Art of ideation) significant tension in quickly several changes in the mindsets robust.
making products to launch on and attitudes of people.
the market.
Moves from Outside-in: It starts from Inside-out: the product is Top-down approach Top-down approach; Inside-out:
going out and initially conceived by Meanings are interpretations, and
observing how users use the team, and then the team interpretations cannot be
existing products; then it brings the product outsourced, they can
requires the ability to to users to get feedback. only come from us: people will
interpret these observations never love a product that is not
to create original solutions. loved by its designers and
developers. If they do not love it,
the market recognizes the
weak relationship.
Creative Problem
Solving
Sprint Execution
Creative
Confidence
Innovation of
Meaning
THE FRAMEWORKS DESIGN
THINKING
OF
Double Diamond –
a clear, comprehensive
and visual description
of the design process. 
• Discover. The first diamond helps people
understand, rather than simply assume, what
the problem is. It involves speaking to and
spending time with people who are affected
by the issues.
• Define. The insight gathered from the
discovery phase can help you to define the
challenge in a different way.
• Develop. The second diamond encourages
people to give different answers to the clearly
defined problem, seeking inspiration from
elsewhere and co-designing with a range of
different people.  
• Deliver. Delivery involves testing out different
solutions at small-scale, rejecting those that
will not work and improving the ones that
will.
“Design thinking is a human-centered
approach to innovation that draws from the
designer’s toolkit to integrate the needs of
people, the possibilities of technology, and
the requirements for business success.”

—TIM BROWN, EXECUTIVE CHAIR OF IDEO


There’s no single definition for design thinking. It’s an idea,
a strategy, a method, and a way of seeing the world. It’s
grown beyond the confines of any individual person,
organization or website. And as it matures, its history
deepens, and its impact evolves. For IDEO, design thinking
is a way to solve problems through creativity.
Thinking like a designer can transform the way organizations develop
products, services, processes, and strategy. This approach, which is
The Core Activities of known as design thinking, brings together what is desirable from a
Design Thinking human point of view with what is technologically feasible and
economically viable. It also allows people who aren't trained as
designers to use creative tools to address a vast range of challenges.
Design Thinking
(Hasso-Plattner-Institut)
The HPI D-School in Potsdam uses a
systematic approach that consists of six
phases.
The Design Thinking process is non-linear
and iterative.
Depending on the project, the focus on
specific phases and iterations can vary.
Hasso-Plattner-Institut (HPI)
Design thinking re-
envisioned for the
modern enterprise
(IBM)
“The Principles guide us see problems and solutions as an ongoing
conversation”.
www.ibm.com
DESAIN PROPOSISI
NILAI PADA STARTUP
BIDANG JASA DESIGN THINKING FOR
PAKAIAN CUSTOM TAILOR COMMUNITY
MENGGUNAKAN
DESIGN THINKING
Keresahan Penjahit Keresahan Konsumen
Pains
• Komunikasi dari • Komunikasi dengan
konsumen penjahit
• Teknis Menjahit: • Ketepatan waktu
kerapihan, pola, • Harga
kurang SDM, • Kualitas
pengukuran • Lokasi mudah
dijangkau
“Problems Drive
Innovation”
Providing Value Proposition for Sustainability
Branded custom di Indonesia sudah bisa menerima
pesanan dengan lebih siap di era digital tanpa
banyak kendala. Hal ini didukung oleh sumberdaya
yang lengkap seiring dengan pembayaran yang
tinggi dari para konsumennya yang berasal dari
kalangan perekonomian menengah keatas.

The Gap Non-Branded custom memiliki daya saing yang


kurang untuk menerima pesanan langsung dari
konsumen karena masih banyak keterbatasan
sumberdaya. Hal ini yang mendorong para pelaku
usaha kecil ini berada di belakang merek-merek
ternama dan bersedia dibayar dengan upah yang
murah.
• Di era digital ini seharusnya
mempermudah penjahit bisa
mendapatkan pesanan langsung karena
saat ini semua informasi sangat
transparan.

The • Para pelaku usaha pakaian custom ini


belum memiliki platform khusus,
Opportunit biasanya mereka bergabung di toko-
toko online dengan beragam kategori
y produk dan jasa.
• Peluang untuk menciptakan platform
khusus yang dapat menjembatani
pesanan langsung kepada para pelaku
usaha pakaian custom.
• Platform seperti apa yang dibutuhkan?
Design Thinking Eksplorasi interaksi antara
as Creative pelaku usaha pakaian
Problem Solving custom dengan pengguna
layanan sehingga keresahan
dari kedua belah pihak
dapat dijadikan dasar untuk
menciptakan solusi berbasis
digital.
1. Inspiration Phase
Empathy Mapping Konsumen
(Ferreira et al., 2015)
Think Feel
 Selalu mengantar kain ke penjahit supaya jelas  Sudah biasa anter kain ke penjahit
 Penjahit kadang menyakinkan apa yang dimaksud  Senang jika penjahit menyanggupi, puas jika penjahit paham
 Beberapa penjahit memberi rekomendasi  Lebih menyukai membawa desain sendiri
 Penjahit kadang banyak komentar  Kesal kalau minta A dikasih B
 Penjahit mengerjakannya terburu-buru  Saya rasa ekspektasi saya ketinggian
 Selalu mepet  Kesal jika mengulur waktu
 Tidak ada kabar, penjahit kadang pelupa  Kecewa hasil tidak sesuai yang diinginkan
 Harga tidak sebanding dengan hasil  Kaget harganya mahal
 Waktu untuk penyesuaian hampir tidak ada  Banyak pengalaman kurang memuaskan dalam hal menjahit
 Senang dengan penjahit yang jujur dengan sanggup/tidak sanggupnya
 Senang kalau penjahit memberi kepastian dan konfirmasi
Do
 Datang langsung ke tempat penjahit
 Membawa print gambar serta memberi contoh
 Menjelaskan terus sampai penjahit paham
 Membuat kesepakatan waktu
 Harus selalu aktif bertanya kepada penjahit
 Datang ke penjahit untuk mengambil dan fitting (kalau sempat)
Pain Gain
 Tidak memberi informasi estimasi biaya diawal  Penjahit memberi informasi estimasi biaya
 Kadang penjahit banyak komentar  Sebaiknya penjahit jujur dengan sanggup atau tidak sanggup
 Kebutuhan kain tidak diinformasikan secara detail  Memberi informasi kain tersebut cukup/tidak dengan model yang diajukan
 Tidak diberi konfirmasi saat pola atau pemotongan  Ingin penjahit memberi informasi progres, agar tidak khawatir
 Hasil tidak sebanding dengan harga  Ingin penjahit yang paham dengan desain
 Penjahit ingkar janji, tidak sesuai dengan waktu yang disepakati  Ingin penjahit tepat waktu sesuai waktu yang disepakati
 Harus selalu aktif bertanya kepada penjahit
 Hampir tidak ada waktu penyesuaian
Rangkuman
Empathy
Mapping
Konsumen

6 orang pengguna jasa


jahit dengan kriteria
tertentu
USER JOURNEY MAPPING

Hasil dipetakan ke
dalam tahapan
proses menjahit
Empathy Map
POLA &
ANTAR KAIN DESAIN BAJU PENGUKURAN PROSES JAHIT FITTING PENYESUAIAN PENGIRIMAN
POTONG
+5

+4

+3

+2

+1

-1

-2

-3

-4

-5
Analisis Empathy Mapping

Skala Keterangan Penjelasan


5 Positif sangat kuat Berpandangan positif dengan faktor pendorong yang sangat kuat
4 Positif kuat Berpandangan positif dengan faktor pendorong yang kuat
3 Positif Berpandangan positif
2 Positif lemah Masih berpandangan positif, tetapi faktor pendorong yang lemah
1 Positif sangat lemah Masih berpandangan positif, tetapi faktor pendorong yang sangat lemah

0 Netral Netral
-1 Negatif sangat lemah Masih berpandangan negatif, tetapi faktor pendorong yang sangat lemah

-2 Negatif lemah Masih berpandangan negatif, tetapi faktor pendorong yang lemah
-3 Negatif Berpandangan negatif
-4 Negatif kuat Berpandagan negatif dengan faktor pendorong yang kuat
-5 Negatif sangat kuat Berpandagan negatif dengan faktor pendorong yang sangat kuat
Empathy Mapping Penjahit (Ferreira et al., 2015)
Think Feel
 Konsumen yang mengantar ke tempat penjahit, agar hemat waktu  Lebih suka konsumen datang langsung
 Mengukur ditempat konsumen, jika pesanan banyak atau harga khusus  Senang membantu konsumen mencari model
 Merekomendasikan model kepada konsumen  Khawatir ada yang kurang seperti kain, asksesoris, variasi.
 Prioritas utama deadline jahitan konsumen  Suka jika konsumen puas dan kembali lagi
 DP jika jahitan yang membutuhkan banyak biaya tambahan (baju wedding, gaun, coutur dll)  Khawatir jika pesanan tidak dapat diselesaikan tepat waktu
 H-2 sampai H-1 baju selesai  
 Lebih baik fitting disini, hemat waktu
 Barang dianter (kurir) atau diambil tergantung konsumen
Do
 Memberi informasi alamat teks dan share location
 Saling menyepakati ukuran (longgar atau pas)
 Catatan detail konsumen digabung dengan kain agar mudah mencarinya
 Memberi informasi progress kalau diminta
 Memberi estimasi harga, dibayarkan setelah jadi
 Memotong kain sehemat mungkin, supaya tidak ada kekurangan atau supaya jumlah lebih banyak
 Menghubungi konsumen jika ada yang kurang
 Menyimpan pola pelanggan yang sering menjahit
Pain Gain
 Mengambil bahan ke tempat konsumen butuh waktu  Ingin kain diantar ke tempat penjahit
 Kadang sulit menyatukan presepsi  Ingin konsumen datang ke tempat penjahit
 Memberi informasi progress kalau diminta  Ingin memberi informasi dengan cara yang praktis
 Banyak target tidak ke kejar sesuai deadline  Ingin pengerjaan sesuai jadwal dan target
 Mengatur tugas ke karyawan belum optimal  Ingin pencatatan yang rapi dan terstruktur
 Data konsumen terpisah-pisah (ada di hp, di kain, di buku, dan konsumen lupa belum menyerahkan)
Rangkuman Empathy Mapping Penjahit
6 orang penjahit dengan kriteria tertentu
HASIL OBSERVASI DI TEMPAT PENJAHIT
PENJAHIT TEMUAN PERMASALAHAN ANALISIS DAMPAK

Penjahit 1 Tumpukkan kain yang tidak rapi Penataan barang


Penjahit 2 Catatan ukuran badan konsumen yang berceceran tidak rapi dan Dokumentasi informasi
bercampur
Tumpukkan kain dalam kresek-kresek Penataan barang
Penjahit 3 Catatan ukuran yang tidak rapi
Pegawai yang sedang mencari ukuran-ukuran ketika akan Dokumentasi informasi Pola & Potong,
melakukan pola & potong Proses Menjahit,
Penjahit 4 Catatan desain dan ukuran disatukan dengan kain konsumen Fitting,
dalam keresek dan ditumpuk dengan keresek pesanan lainnya Penyesuaian,
Dokumentasi informasi
Konsumen yang marah ketika fitting karena ada kesalahpahaman Pengantaran
desain dengan vendor
Penyimpan kertas pola yang bercecer dan hilang
Penataan barang
Pegawai yang kebingungan mencari kain yang bertumpuk
Penjahit 5 Tumpukkan kain di dalam kresek yang dipakai alas sandaran Etika dalam menjaga barang
kepala konsumen
Penjahit 6 Konsumen yang menelepon meminta untuk diambilkan bahan Informasi Keseluruhan proses menjahit
yang akan dijahit ternyata muatan melebihi kapasitas, sehingga
pegawai kembali lagi untuk membawa kendaraan lain
Rangkuman pain dan needs
(gain) dari perspektif
konsumen dan penjahit
Findings of
Pain and
Gain Pain dan needs diurut
berdasarkan frekuensi
temuan
• Pain: Waktu penyelesaian pesanan
tidak tepat; Informasi
Priority of
Pain and Gain • Needs (Gain): Ingin ada kepastian
penyelesaian baju yang dijahit
Fokus mencari solusi berbasis
2. Ideation digital yang dapat mengatasi
Phase pain dan gain yang sudah
diprioritaskan
Output:
How Might We Questions (HMW)
Formulasi Brainstorming
konsep berupa
diagram aliran Determine
proses menjahit Confirmation to Expert
Pemecahan masalah pada tahap ini melalui
pemahaman dari sudut pandang yaitu How Might
How Might We...? We Questions, kemudian pertanyaan HMW
sebagai membuka pada sesi brainstorming untuk
mendapatkan ide untuk solusi yang akan
dikembangkan.
INSIGHT HOW MIGHT WE QUESTIONS
 Konsumen khawatir karena penjahit tidak memberi estimasi waktu dan
harga dengan pasti, karena penjahit belum bisa memastikan pengerjaan
mana yang harus diselesaikan.
 Pada saat proses jahit konsumen menunggu dan khawatir tidak ada kabar
dari penjahit, takut pesanan tidak selesai tepat waktu atau pesanan tidak
sesuai yang diajukkan.
 Konsumen berusaha menghubungi penjahit tetapi ada yang merespon
dengan cepat ada pula yang lama atau mendekati hari H. 1. Bagaimana kita bisa mengurangi keresahan konsumen
Pada saat melakukan proses pengerjaan tidak banyak penjahit merespon dalam hal informasi pesanan dari penjahit?

dengan cepat kepada konsumen, karena sibuk untuk menyelesaikan 2. Bagaimana kita bisa memastikan pengerjaan pesanan
pesanan. tepat waktu?
 Penjahit berusaha menyelesaikan sesuai dengan yang dijanjikan, tetapi
beberapa belum dapat menyelesaikan tepat waktu karena mereka
kekurangan tenaga kerja, manajemen waktu, data yang bercecer sehingga
membuat pekerjaan tertunda.
Story Board
Brainstorming
An ideation technique for coming up with many possible
solutions to a given problem. While brainstorming, you’re in
divergent thinking mode, which is a generative, open, and
creative mindset that can help you get to innovative
solutions. 
The more diverse the experiences and perspectives of the
people around the table, the richer the results of your
brainstorming efforts. 
Brainstorming Phase (60 menit)
1 — Defer Judgment
Creative spaces are judgment-free zones—they let ideas flow so people can build
from each other's great ideas.
2 — Encourage Wild Ideas
Embrace the most out-of-the-box notions. There’s often not a whole lot of
difference between outrageous and brilliant.
3 — Build on the Ideas of Others
Try to use “and” instead of “but," it encourages positivity and inclusivity and
leads to tons of ideas.
IDEO’s Rules of 4 — Stay Focused on the Topic

Brainstorming Try to keep the discussion on target. Divergence is good, but you still need to
keep your eyes on the prize.
5 — One Conversation at a Time
This can be difficult—especially with lots of creative people in a single room—but
always think about the challenge topic and how to stay on track.
 6 — Be Visual
Use colored markers and Post-its. Stick your ideas on the wall so others can
visualize them.
 7 — Go for Quantity
Crank your ideas out quickly. For any 60-minute session, you should try to
generate 100 ideas.
Bagaimana kita bisa mengurangi
keresahan konsumen dalam hal
informasi pesanan dari penjahit?
Hasil 14 ide
Brainstorming
(Diverge:
Bagaimana kita bisa memastikan
create choices) pengerjaan pesanan tepat
waktu?
10 ide
Determine:
Pengelompokan ide
16 fitur-fitur
untuk menjadi solusi
yang tepat dalam
yang akan
pemecahan masalah
yang dikembangkan
dikonfirmasi ke
menjadi fitur-fitur
dalam digital aplikasi
expert
Story Board:
share the story
to users and
get some
feedbacks
Confirmation
3 level inovasi dalam tahap ini:
(Converge:
(Vianna et al., 2011) yaitu:
make choices):
(E) essentials: Fungsi yang
Pengelompokan ide dianggap penting dan dibutuhkan
untuk menjadi solusi (D) desirable: Gagasan keinginan
yang tepat dalam yang diungkapkan pengguna
pemecahan masalah (O) out of the box: Hal diluar
yang dikembangkan dugaan pengguna dan berpotensi
menjadi fitur-fitur memiliki dampak.
dalam digital aplikasi
Fitur untuk penjahit:
8 dari 16 fitur dianggap penting oleh 100% experts
4 dari 16 fitur dianggap penting oleh 75% experts
Fokus: 4 dari 16 fitur dianggap penting oleh 50% experts
Level Fitur untuk konsumen:

Inovasi 3 dari 10 fitur dianggap penting oleh 100% experts

Essentials 3 dari 10 fitur dianggap penting oleh 80% experts


1 dari 10 fitur dianggap penting oleh 60% experts
2 dari 10 fitur dianggap penting oleh 40% experts
1 dari 10 fitur dianggap penting oleh 20% experts
Scenario:
Dimulai
dari
Penjahit
Scenario:
Dimulai
dari
Penjahit
Wireframe Using Justinmind Prototyper

You might also like