You are on page 1of 38

Asuhan

Keperawatan Pada
Nn. M dengan
Risiko Perilaku
Kekerasan Di
Ruang Kronis
Wanita RSJ
Abepura
Pengertian
● Perilaku kekerasan adalah hasil dari marah
yang ekstrim (kemarahan) atau ketakutan
(panik) sebagai respon terhadap perasaan
terancam, baik berupa ancaman serangan
fisik atau konsep diri ( Stuart, 2013)
● Resiko Perilaku kekerasan adalah rentan
melakukan perilaku kekerasan yang
mewujudkan dapat membahayakan orang
lain secara fisik dan emosional (Nanda,
2018)
Penyebab
Faktor Predisposisi dan presipitasi

Faktor Sosial
Faktor Biologi Faktor Psikologis
Budaya
Genetik, Abnormalitas Intelegensi , Ketrampilan usia, jenis kelamin,
perkembangan syaraf, verbal, Moral, Kepribadian, pendidikan, pekerjaan,
Status nutrisi, Kondisi Pengalaman masa lalu, agama, keikutsertaan
kesehatan secara umum Konsep diri, motivasi dalam politik
Tanda dan Gejala RPK secara umum

Subjektif :
- Mengungkapkan perasaan kesal dan marah
- Keinginan untuk melukai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan
- Klien suka membentak dan menyerang orang lain.

Objektif :
Mata melotot, pandangan tajam, tangan mengepal,
rahang mengatup, muka merah, mengancam,
mengumpat dengan kata kata kotor, suara keras, bicara
kasar, menyerang orang lain, melukai diri sendiri/
orang lain, merusak lingkungan, mengamuk
Pengkajian Keperawatan Jiwa
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 10 April 2022

Tanggal Pengkajian : 19 April 2022

Nomor Register : 00496

Ruangan/Rumah sakit : Ruangan Kronis Wanita/ RSJ Abepura

Diagnosa Medis : F20. 0


1. Identitas
Klien
NAMA : Nn. M
UMUR : 25 Tahun
AGAMA : Kristen Protestan

2. Alasan Masuk
Nn. Rumah Sakit
M masuk Rumah sakit untuk yang 10 kali karena di
rumah marah-marah, mengamuk, merusak, memukul
teman dekat dan ,mengancam teman dekatnya kadang
bicara dan tertawa sendiri,namun mengingkari bila
mendengarkan suara berbisik di telinga .
Faktor Predisposisi dan presipitasi
1. Biologi 2. Psikologis
Riwayat sakit sejak tahun 2020, Perasaan kesal karena teman
masuk RSJ 10x berobat tidak menghianati klien berkepribadian
sembuh , tidak ada riwayat terbuka, pola asuhan dalam
jatuh/trauma tidak ada, tidak ada keluarga otoriter sehingga klien
riwayat penggunaan NAPZA, merasa tidak dapat mengambil
tidak ada riwayat anggota keputusan, merasa tidak disukai
keluarga dengan gangguan jiwa, ayahnya. Pengalaman yang tidak
tidak ada riwayat minum menyenangkan adalah ketika orang
alcohol. tua bertengkar,dan tinggal di RSJ.
Genogram
Keterangan :

= Laki-laki

= Perempuan

= Meninggal

= Pasien

= Garis perkawinan

= Garis keturunan
KONSEP DIRI
Gambara
n Diri Identitas
Klien tidak menyukai Klien merupakan anak ke 9

01
seluruh tubuhnya dan klien
berharap bisa menjadi 02 dari Sembilan bersaudara
klien sedang berkuliah di
laki-laki. uncen jurusan biologi.
01
Ideal Harga
Peran Diri
Klien berperan Diriberharap agar
Klien Klien mengatkan bahwa
beliau tidak di terima di
03 sebagai anak dan
adik di dalam 04 cepat sembuh dan bisa
segera pulang agar 05 keluarga dank klien merasa
keluarganya tidak
keluarganya dapat bekerja dan
melanjutkan kuliah menyayanginya dan lebih
menyayangi kakanya .
Spritual
Klien beragama Kristen Protestan
klien suka mengikuti kegiatn
beribadah namun klien takut di
marah karna menggunakan
celana panjang , klien juga
biasanya menikuti kegiatan gereja
dan selalu beribadah setiap hari
minggu
Faktor Predisposisi dan presipitasi
Sosial dan Budaya
Riwayat pendidikan mahasiswa, tidak
bekerja, klien anak 9 dari 9
bersaudara, kebutuhan klien masih
tergantung pada kedua orang tua dan
yang menanggung biaya selama
dirawat adalah kedua orang tua
Penilaian Terhadap Stresorr
❏Kognitif : Mendominasi pembicaraan, agresif, mudah curiga
❏Afektif : mudah jengkel, labil
❏Fisiologis : pandangan tajam, wajah tegang
❏Perilaku : kooperatif namun nada suara keras, menyukai sesama
jenis, kadang tertawa sendiri
❏Sosial : keluarga klien mengatakan bahwa klien sangat aktif dalam kegiatan
masyarakat yang ada di lingkungannya seperti kerja bakti dan
kegiatan 17 agustus,dan lain sebagainya , klien juga mengatakan bahwa
dia sangat aktif dalam segalah kegiatan yang di adakan di kampusnya
Analisa Data
DATA MASALAH
DS: Resiko perilaku kekerasan
• Klien mengatakan dulu pernah memukul suami
kekasinya karna marah pacarnya di nikahi.
• Keluarga klien mengatakan saat klien marah klien suka
memukul benda dan menghancurkan barang-barang
seperti kaca, dan lain sebagainya.
DO:
• Klien tampak mengepalkan tanngan dan tampak
pandangan mata klien tajam
• Klien menggunakan nada bahasa yang tinggi saat
bicara dank lien selalu mendominasi pembicaraan
Analisa Data
DATA MASALAH
DS: Harga Diri Rendah
• Pasien mengatakan bahwa dia tidak menyukai
dirinya sendiri dan berharap menjadi laki-laki
• Pasien mengatakan bahwa dia meras bahwa
dirinya buka bagian dari keluarganya dan juga
klien mengatakan bahwa keluarganya sudah
tidak menerimanya lagi
DO:
• klien tampak sedih,dan tampak tidak menerima
dirinya sendiri
• klien sering duduk sendiri dan menangis.
Analisa Data
DATA MASALAH
DS: Halusinasi
Klien mengatakan tidak mendengar
suara-suara yang berfisik di
telingannya namun klien sering marah
atau biara sendiri.

DO :
• Klien tampak berbicara sendiri dan
marah tanpa alasan yang jelas.
• Klien tidak dapat memfokuskan
pikiran dank lien juga mudah lupa.
Pohon Masalah
Risiko Mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan (effect)

(core problem)
Perilaku Kekerasan

Harga diri rendah , Koping Individu Tidak Efektif, Halusinasi(Causa)


Daftar Masalah

1 Koping Individu Tidak Efektif

Gangguan Konsep Diri (Harga Diri


Rendah ) 2

3 Therapi in Efektif (Kekambuhan)

Halusinasi Pendengaran 4
Daftar Diagnosa

01 Resiko Perilaku Kekerasan

02 Halusinasi Pendengaran

03 Harga Diri Rendah


Prioritas Masalah

Resiko Perilaku
Kekerasan
Diagnosis Keperawatan Yang muncul Pada
Klien
1,Koping Individu Tidak
Efektif 4. Terapi Infektif

2. Halusinasi 5. Harga Diri


Rendah

3. Waham
Intervensi Keperawatan
Tanggal Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan

19 /04/2022 Risiko perilaku kekerasan Klien dapat mebina Ketika di evaluasi Klien Lakukan SP 1 pasien risiko
Jam 13.20 hubungan saling mau membala salam, perilaku kekerasan :
  percaya berjabat tangan, 1.Membina hubungan saling
menyebutkan nama, percaya dengan cara
tersenyum, ada kontak menjelaskan maksud dan tujuan
mata, serta menyediakan interaksi, jelaskan tentang
waktu untuk berdiskusi kontrak yang akan dibuat, beri
dengan klien rasa aman dan sikap empati

Klien dapat Mampu mengidentifikasi 2. Diskusikan bersama klien


mengidentifikasi penyebab marah, tanda tentang perilaku kekerasan
penyebab marah, tanda dan gejala menyebutkan (penyebab, tanda dan gejala,
dan gejala, perilaku jenis perilaku kekerasan perilaku yangmuncul dan akibat
kekerasan yang yang pernah dilakukan dan dari perilakutersebut).
dilakukan dan akibat perilaku kekerasan
akibatnya yang dilakukan.
Intervensi Keperawatan
Tanggal Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan

19 /04/2022 Risiko perilaku kekerasan Klien dapat Klien mampu 3. Latih klien melakukan
Jam 13.20 mengendalikan menyebutkan dan cara mengontrol marah
  menredemonstrasi kan
perilaku kekerasan dengan tehnik relaksasi
dengan cara cara mengontrol nafas dalam
relaksasi nafas perilaku kekerasan
dalam dengan cara
Relaksasi nafas dalam

Klien dapat Klien mampu Lakukan SP 2


Mengendalikan menyebutkan dan Pasien risiko
perilaku kekerasan mendemonstrasikan cara perilaku kekerasan
dengan cara menontrol perilaku 4. Ajarkan kepada Kepada klien
latihan cara fisik kekerasan dengan cara latihan fisik 2 (pukul Kasur dan
latihan fisik kedua ( pukul bantal ).
Kasur dan bantal).
Intervensi Keperawatan
Tanggal Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan

19 /04/2022 Risiko perilaku klien paham dan mampu Klien paham dan mampu Lakukan SP 3 pasien risiko
Jam 13.20 kekerasan mengendalikan risiko perilaku menyampaikan amarah perilaku kekerasan :
  kekerasan dengan cara berbicara dengan cara berbicara 5. Ajarkan kepada klien bicara
dengan baik dengan baik yang baik bila sedang marah.
Ada tiga cara:
1. Meminta dengan baik tanpa
marah
2. Menolak dengan baik
3. Mengungkapkan perasaan
kesal
Klien paham dan mampu Klien paham dan Lakukan SP 4 pasien risiko
mengendlikan risiko perilaku mampu perilaku kekerasan :
kekerasan dengan cara mengendalikan risiko 6. Diskusikan bersama klien
mempraktikan cara spiritual perilaku kekerasan cara mengendalikan risiko
(beribadah) dengan cara beribadah perilaku kekerasan dengan cara
beribadah.
Intervensi Keperawatan
Tanggal Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
19 Risiko perilaku Klien dapat Klien mampu Lakukan SP 5 pasien risiko
/04/2022 kekerasan mengendalikan menyebutkan prinsip 5 perilaku kekerasan :
Jam 13.20 perilaku kekerasan benar dalam pemberian 7. Bantu klien mengontrol
  dengan minum obat obat (benar nama pasien, perilaku kekerasan pasien
secara Teratur dan benar nama obat, benar dengan minum obat secara
memasukkan minum cara minum obat, benar teratur dan masukan dalam
obat kedalam jadwan waktu minum obat dan jadwal kegiatan
aktivitas pasien benar dosis obat), harian.
kegunaan dan
Akibat berhenti minum
obat.
Intervensi Keperawatan Keluarga
Tanggal Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
19 /04/2022 Risiko perilaku Keluarga paham tentang Ketika di evaluasi Lakukan SP 1 Keluarga
Jam 13.20 kekerasan cara merawat pasien keluarga mengerti, risiko perilaku kekerasan :
  paham tentang cara 1. Berikan penyuluhan
merawat pasien risiko kepada keluarga tentang
perilaku kekerasan cara merawat klien perilaku
kekerasan di
rumah.Diskusikan masalah
yang dihadapi keluarga
dalam merawat pasien
Tindakan Keperawatan
SP1 : Latih klien lakukan relaksasi Tarik nafas dalam

SP2 : Latih klien latihan fisik memukul bantal dan kasur

SP3 : Latih klien berbicara baik : meminta dan menolak


dengan baik

SP4 : Latih klien lakukan ibadah sesuai dengan agama yang


dianut

SP5 : Latih minum obat degan 6 benar (benar klien, benar


obatnya, benarnya caanya,benar dosisnya, benar
waktunya, benar tanggal kadaluarsanya,)
 
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Melakukan SP 1 pasien risiko perilaku S:
Rabu Resiko
kekerasan:  Klien I mengatakan “iya sus.. silahkan dating lagi
19.April Perilaku 1. Membina hubungan saling percaya besok sekitar jam 09 pagi”
2022 Kekerasan dengan cara (menjelaskan maksud dan  Klien 1 mengatakan mengerti tentang perilaku
11.00 tujuan interaksi, jelaskan tentang kekerasan
WIT. kontrak yang akan dibuat, beri rasa  “ bisa sus”
aman dan sikap empati) O:
2. Diskusikan bersama klien tentang  Klien tampak tenang dan senang saat dikunjungi
perilaku kekerasan (penyebab, tanda  klien mampu mengulangi yang mahasiswa
dan gejala, perilaku yang muncul dan jelaskan.
akibat dari perilaku tersebut)  klien mampu mendemonstrasikan cara
3. Latih klien melakukan cara mengendalikanperilaku kekerasan dengan cara fisik
mengontrol kemarahan dengan cara 1 tarik napas dalam
ajarkan teknik nafas dalam A : Risiko Perilaku Kekerasan
SP1 Latih tarik nafas
dalam
P : Evaluasi Tanda dan geajala RPK SP1 teratasi
RTL: SP 2 latihan fisik memukul bantal pada pasien
risiko perilaku kekerasan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/ Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tgl Keperawatan
rabu 20 Resiko Perilaku Ajarkan kepada klien latihan fisik 2 (pukul Kasur S : -“bisa sus”
April Kekerasan dan bantal)  
2022 O: klien mampu mendemonstrasikan cara
07.30 mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik 2
15.00 (pukul Kasur dan bantal).
WIT.
A :RPK
SP2: Latihan fisik 2
memukul bantal dan
kasur
P : E/V Tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan
SP 2 pasien risiko perilaku kekerasan teratasi.
RTL : SP3 Latih berbicara
P : Lanjutkan SP 3 pasien risiko perilaku kekerasan
pada pertemuan berikutnya.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Melakukan SP 3 pasien risiko perilaku kekerasan, S : “Bisa sus”
Rabu Resiko
Melatih klien melakukan cara-cara mengontrol “Berbicara baik-baik. Meminta dengan baik
20.April Perilaku Kemarahan: ajarkan kepada klien bicara yang baik misalnya kawan saya mau minta makanan itu boleh
2022 Kekerasan bila sedang marah. Ada tiga cara : kah?”
11.00 • Meminta dengan baik tanpa marah “Menolak dengan baik misalnya maaf kawan saya
WITA. • Menolak dengan baik sedang sibuk”
• Mengungkapkan perasaan kesal “Mengungkapkan perasaan marah misalnya kawan
jangan seperti itu saya tidak suka dan jadi kesal kalau
kamu seperti itu”

O : klien mampu meredemonstrasikan cara


mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara bicara
yang baik bila sedang marah.

A : SP 3 pasien teratasi.

P : Lanjutkan SP 4 pasien risiko perilaku kekerasan


pada pertemuan berikutnya.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Melakukan SP 4 pasien risiko perilaku S : “Iya sus”
Rabu Resiko
kekerasan, melatih klien melakukan cara “jika saya marah saya akan banyak berdoa dan meminta
20.April Perilaku ketenangan dari Tuhan”
mengontrol kemarahan dengan
2022 Kekerasan  
mempraktikan cara spiritual (beribadah )
11.40 O : Subyek mampu meredemostrasikan cara
WIT mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual

A : SP 4 pasien risiko perilaku kekerasan teratasi.

P : Lanjutkan SP 5 pasien risiko perilaku kekerasan


pada pertemuan berikutnya.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan

Rabu Resiko Melakukan SP 5 pasien risiko S : “Saya mengerti jadwal minum obat jam setengah 7 pagi dan jam 5
perilaku kekerasan: sore, obatnya ada 1 macam ”
20.April Perilaku Bantu klien mengontrol perilaku “Nama obat haloperidol gunanya agar rileks, tidak tegang dan marah
2022 Kekerasan kekerasan pasien dengan minum berkurang”
11.00 obat secara teratur dan masukan “kadang saya lupa nama obatnya sus,catat saya dikertas ini”
WITA. dalam jadwal kegiatan harian “Sebelum saya minum obat saya harus liat ditempat obat ada nama saya
atau bukan
berapa macam obat dan nama obatnya benar atau tidak” “Setiap sebulan
sekali saya juga dapat obat suntik sus , biasanya tanggal 10 saya ke RS”
“Iya sudah tau sus, obat itu penting jadi saya harus minum obat terus ya
sus?”

O: klien 1 mampu menyebutkan prinsip 5 benar minum obat, namun


terkadang klien 1 lupa dan harus diingatkan oleh perawat. Dan telah
mampu memasukkan kedalam jadwal harian pasien.
 
A : SP4 pasien risiko perilaku kekerasan teratasi sebagian.
 
P: lakukan evaluasi dan terminasi pada oertemuan selanjutnya.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN PADA
Hari/Tgl Diagnosa KELUARGA
Implementasi Evaluasi
Keperawatan

Rabu Resiko Perilaku Melakukan SP keluarga risiko S:


0/04/202 Kekerasan perilaku kekerasan: -Bapak klien mengatakan “ mengerti tentang perilaku
2 Diskusikan bersama keluarga klien kekerasan”
Jam tentang perilaku kekerasan
11.00- (penyebab, tanda dan gejala, O : Bapak klien tampak
11.30 perilaku yang muncul dan akibat mampu mengulangi yang mahasiswa jelaskan.
dari perilaku tersebut) -Bapak mampu meredemonstrasikan cara mengendalikan
Latih keluarga klien melakukan perilaku kekerasan dengan cara tarik napas dalam dan
cara mengontrol kemarahan latihan fisik pada klien
dengan cara ajarkan teknik nafas
dalam dan latihan fisik memukul A : RPK
bantal dan kasur Diskusi dengan keluarga tentang perilaku kekerasan
tanda dan penyebab RPK
SP Keluarga Pasien risiko perilaku kekerasan teratasi
Evaluasi Tanda Dan Gejala
RPK
Tanggal
No. Tanda dan gejala 19/4 20/4 21/4 22/4 22/4

1. Mengatakan benci/kesal dengan orang lain. √ √      


2. Mengatakan ingin memukul orang. √        

3. Mengatakan tidak mampu mengontrol perilaku kekerasan.          

4. Mengungkapkan keinginan menyakiti orang lain, dan merusak lingkungan. √ √      

5. Mengatakan tidak senang.          

6. Menyalahkan orang lain. √ √ √    


7. Mengatakan diri berkuasa.          
8. Merasa gagal mencapai tujuan.          
9. Mengungkapkan keinginan yang tidak realistik √ √ √    

10. Suka mengejek dan mengritik.          

11. Melotot. √        

12. Pandangan tajam. √        


18. Mudah tersinggung. √ √ √    
19. Nada suara tinggi dan bicara kasar. √ √      

20. Mendominasi pembicaraan. √ √ √    

26. Postur tubuh kaku.          

27. Sinis.          
28 Disorientasi √        

29. Bermusuhan. √        

30. Menarik diri. √        

Total skor 12 7 4    
Jadwal kegiatan harian
Ket.
pasien RPK B : Bantuan
Nama Klien : Nn. M
No. RM :00469 M: Mandiri
Waktu Tanggal
Kegiatan Frekwensi Pagi Siang Sore 19/4 20/4 21/4 22/4 2
No. 3
    /
4
1. Latihan untuk                  
melakukan relaksasi
  a. Tarik napas dalam 2x/sehari 09.00 14.00     B M    
  b. Pukul bantal dan 2x/sehari 09.00 14.00     B B    
kasur
                     
2. Latihan berbicara                  
dengan baik
  a. Mengungkapkan   08.00 11.00     B M    
perasaan
  b. Meminta dengan   10.00 13.30     B M    
baik
  c. Menolak dengan           B      
baik
3. Latihan minum obat 8   07.30 13.30     B B    
B
4 Latihanmelakukan                  
kegiatan ibadah
Dokumentasi
SP1
Latih klien lakukan relaksasi Tarik nafas dalam pada tanggal 19, april 2022
SP 3
SP 2
Latih klien berbicara baik : meminta
SP2 : Latih klien latihan fisik memukul bantal dan kasur pada tanggal
dan menolak dengan baik Pada
19, april 2022 .
tanggal 19, april 2022.
SP 4 SP 5
Latih klien lakukan ibadah sesuai dengan agama yang SP5 : Latih minum obat degan 6 benar (benar klien, benar
dianut 20, april 2022 obatnya, benarnya caanya,benar dosisnya, benar waktunya,
benar tanggal kadaluarsanya,). Pada tanggal 21, april 2022
Sekian dan
trimakasi

You might also like