Professional Documents
Culture Documents
CHAPTER 13
Formal system
of work roles Shared values
and and norms
relationships
Govern how
associates and Influence
managers behavior
interact
FUNDAMENTAL ELEMENTS OF
ORGANIZATIONAL STRUCTURE
Structural Structuring
Characteristics Characteristics
Height
=
the number of
levels in the
organization, from
CEO to the lower-
level associates
The degree to which The degree to which The degree to which The degree to which
authority for rules and standard rules and operating associates and
meaningful operating procedures procedures are managers have jobs
decisions is retained govern behavior in documented on with narrow scopes
at the top of an an organization paper or in company and limited variety
organization intranets
THE MODERN ORGANIZATION
→ More flexible empowering type of structure
External Environment
The Role of Strategy
Corporate Strategy
Business Strategy
• Less Organic
Low • Mid- and senior-level
managers create rules and
Uncertainty procedures to follow
ENVIRONMENT AND
INTEGRATION Relations
Lateral
Self-Contained
Tasks
Slack Resources
Liaison Roles
Task Forces
Teams
Integrating Roles
Most
Complex Managerial Linking Roles
Matrix Designs
Small-batch
Role of Technology
technology
Mass-
Mass
Customization Manufacturing production
technology
Continuous
-process
production
technology
ORGANIZATIONS AND TECHNOLOGY
Engineering Non-Routine
Routine Craft
Low Mass-Production
Public School
Firm
Low High
Task Analyzability
ROLE OF ORGANIZATIONAL SIZE
AS ORGANIZATIONS GROW BIGGER…
● Becomes taller
● Formalization increases
● Centralization decreases
● Number of associates and managers increases
ORGANIZATIONAL CULTURE
Building a healthy corporation needs to be supported by
various aspects. One of them is through organizational culture
Concern to detail Karakteristik budaya organisasi ini berarti adanya penentuan sejauh mana anggota diharapkan dapat mencapai akurasi
tertentu dalam pekerjaan mereka. Budaya organisasi yang menempatkan nilai tinggi pada perhatian terhadap detail dan
mengharapkan anggotanya untuk bekerja secara presisi.
Result orientation Karakter budaya organisasi jenis ini berfokus pada hasil, tetapi bukan bagaimana hasil itu dicapai, melainkan pada
tercapainya nilai budaya organisasi saat meraih hasil tertentu. secara umum karakteristik ini mementingkan proses
bagaimana anggota-anggota organisasi mampu mengimplementasikan nilai budaya organisasi dalam memperoleh hasil
tertentu. Karakter ini juga dapat dikaitkan dengan integritas.
People orientation Karakter budaya organisasi ini merupakan budaya yang menempatkan nilai tinggi pada karakteristik perorangan. hal ini amat
penting bagi suatu organisasi untuk dapat mengelola keputusan bersama dan saling memberi pengaruh bagi tiap
anggotanya. Selain itu, hal terpenting dari karakter ini adalah perlakuan organisasi terhadap anggotanya juga harus penuh
hormat dan bermartabat.
Team Orientation Budaya ornanisasi dengan karakter ini akan berpengaruh pada penyelenggaraan kegiatan kerja organisasi yang bertumpu
pada sinergi kelompok. Para anggota organisasi diharapkan memiliki hubungan positif dengan rekan kerja maupun atasan
mereka demi tercapainya tujuan organisasi atau capaian hasil tertentu dengan sebaik mungkin.
Aggressive Karakter budaya organisasi jenis ini menentukan apakah anggota organisasi dapat bersikap tegas atau santai saat
berhadapan dengan organisasi pesaing. Organisasi dengan budaya organisasi agresif menempatkan nilai tinggi pada daya
saing untuk mengungguli pesaing dengan segala cara.
Stability Budaya organisasi dengan karakter ini menempatkan nilai tinggi pada stabilitas dan berorientasi pda aturan. Sifat utama dari
karakteristik ini adalah adanya birokrasi. Budaya organisasi jenis ini akan memberikan tingkat capaian yang konsisten serta
dapat diprediksi. Organisasi dengan karakter budaya organisasi jenis ini juga umumnya akan beroperasi paling baik dalam
kondisi pasar yang bersifat tetap.
Menurut Uddin et all (2013) menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja organisasi. Melalui pengamatan yang kuat dan mendalam
dijelaskan keyakinan karyawan, norma, perilaku, dan semua aspek yang relevan
dengan budaya organisasi berdampak bagi kinerja perusahaan. Penelitian Kotter dan
Hesket (1992) dengan menggunakan 207 perusahaan sebagai sampel menujukkan
juga bahwa budaya organisasi (corporate culture) memiliki kekuatan dan dapat
meningkatkan kinerja organisasi dalam jangka panjang.
Sebuah organisasi yang sukses harus memiliki budaya yang kuat yang dapat menarik,
menahan, dan memberikan penghargaan terhadap orang-orang untuk melakukan
peran mencapai tujuan organisasi, sedangkan budaya yang kuat biasanya ditandai
dengan dedikasi dan kerjasama dalam pelayanan nilai-nilai umum (Sun 2008). Budaya
organisasi lebih kuat apabila terdapat kecocokan budaya (culture fit) dengan variabel-
variabel penting lainnya, meliputi: strategi, lingkungan, dan teknologi (Robbins, 2003).
JENIS - JENIS BUDAYA
Fleksibilitas Stabilitas
Sumber : D.R. Denison dan A.K. Mishra(1995), R. Hooijberg dan F. Petrock (1993), R.E. Quinn (1988),
dalam Daft (2010)
TIPE – TIPE BUDAYA
KLAN ADHOKRASI
Sumber : K.S. Cameron, R.E. Quinn, J. Degraff, dan A.V. Thakor (2006), dalam Kreitner dan Kinicki (2014)
Culture Change
AHLAK NICE
- Amanah - Nilai tambah
- Harmonis - Inovatif
- Loyal - Cepat
- Adaptif - Efisien
- Kolaborasi
PEMAHAMAN
IMPLEMENTASI
PERSON – ORGANIZATION FIT
What is Person-Organisation Fit (P-O fit)?
Work Life
Experience Experience
Why Person-Organisation Fit (P-O fit) is important?
Personal Value
basic personal values affect individual reactions to job situation
THANK YOU!