Professional Documents
Culture Documents
Sidik Tulang
Sidik Tulang
CRS
Identitas Pasien
● Nama : Tn. R
● Jenis Kelamin : Laki-laki
● Tanggal Lahir : 04/06/1964 | Usia : 56 Tahun
● Alamat : Jl. Poros Bumi Etam, Kaubun, Kalimantan
● Status : Menikah
● Tanggal Pemeriksaan : 10/03/2021
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan utama nyeri pada tulang panggul.
Pasien mengeluhkan nyeri pada tulang panggul sejak +/- 3 bulan yang lalu. Keluhan
disertai sulit mengangkat pada kaki kanan. BAB susah (sedikit-sedikit), BAK normal.
Riwayat gigi berlubang (+), sinusitis (-), trauma tulang (-), operasi tulang (-).
Riwayat penyakit hipertensi (-), DM (-), jantung (-), riwayat operasi (TURP) 29/01/2020,
riwayat kemoterapi (+), riwayat radiasi (-), riwayat MRI kontras (pelvis) 08/03/2021.
Riwayat alergi obat (-).
Riwayat obat yang diminum adalah Zoladex 1x3 bulan (maret 2020, terakhir desember
2020), casodex 1x1 (1 tahun, terakhir hari ini), tramadol.
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
KU : CM ● Hasil PA (12/02/2020):
Hiperplasia kelenjar nodular (BPH)
Status Gizi : Gizi Cukup
dengan prostatitis kronis dengan
N : 115x/mnt bagian adenocarcinoma GS 4+5.
● MRI Pelvis Kontras (15/09/2020):
R : 18x/mnt
Tumor prostat kesan maligna
S : Afebris dengan infiltrasi ke mukosa inferior
vesika urinaria disertai proses
BB : 50 kg
metastasis tumor ke tulang pelvis +
vertebrae
Pemeriksaan Penunjang : Sidik Tulang
Indikasi
● Deteksi metastasis pada tulang
● Deteksi osteomyelitis
● Evaluasi nekrosis/infark tulang
● Trauma
● Kelainan sendi
● Penyakit metabolik pada tulang
Adams C, Banks KP. Bone Scan. [Updated 2020 Sep 2]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531486/
Protap nuklir
Sidik Tulang
Radiofarmaka
● 99mTc-MDP (methylenediphosphonate) dengan dosis 15-20
mCi disuntikan secara IV pada v. mediana cubiti
● F18-NaF PET/CT : lebih sensitif dalam mendeteksi metastasis,
hasil didapatkan lebih cepat
● F18-FDG PET/CT : lebih sensitif untuk lesi osteolitik
Bennett PA,Oza UD. Diagnostic Imaging: Nuclear Medicine, 2nd ed. Elsevier; 2015.
Protap nuklir
Sidik Tulang
Prosedur:
Metode tiga fase
1. Fase pertama (vaskuler)
● Dimulai bersamaan dengan penyuntikkan radiofarmaka secara bolus
● Pemeriksaan dinamik, frame ukuran matrix 128x128, waktu pencacahan 3 detik/frame selama 2 menit, posisi
pemcitraan anterior atau posterior
2. Fase kedua (blood pool)
● Segera setelah fase pertama selesai
● pencitraan static, frame ukuran matrix 256x256 sebanyak 700 Kcounts
3. Fase ketiga (delayed phase)
● 3 jam setelah penyuntikkan radiofarmaka, pasien sebelumnya dianjurkan berkemih
● Pemeriksaan static, whole body scan dari posisi anterior dan posterior (jika perlu bisa dari posisi oblique), frame
berukuran matrix 256x256 sebanyak 700 Kcounts.
Protap nuklir
Gambaran Sidik Tulang Metode Tiga Fase
Keterangan:
∙ Fase pertama (dinamis): menggambarkan
aliran darah dari situs yang dinilai
∙ Fase kedua (early blood pool):
menggambarkan volume vaskular pada
jaringan disekitar situs yang dinilai
∙ Fase ketiga (delayed atau statis):
menggambarkan aktivitas metabolik tulang
Sidik Tulang
Normal
Pada keadaan normal: distribusi radioaktivitas pada
tulang tampak simetris, tangkapan radioaktivitas
relatif tinggi pada persendian dan epifise terutama
pada anak-anak, kedua ginjal tampak yang
disebabkan oleh ekskresi radiofarmaka, namun
pengamatan harus dilakukan dengan hati-hati jika
vesika urinaria tidak kosong
Bennett PA,Oza UD. Diagnostic Imaging: Nuclear Medicine, 2nd ed. Elsevier; 2015.
Protap nuklir
Gambaran Sidik Tulang pada Keadaan Gambaran Sidik Tulang pada Keadaan Normal (Pediatrik)
Normal
Gambaran Vesika Urinaria Gambaran Kontaminasi di Area Sekitar Pubis
(kiri ketika pasien tidak berkemih dan kanan adalah pasien
yang mengalami retensi urin)
Gambaran Mimicking (seperti Lesi Tulang) dari Area Sekitar
Pubis yang Terkontaminasi
Metastasis Tulang
● Lesi fokal multiple dengan distribusi asimetris (multiple
hot spots).
● Metastase yang luas sering diperoleh gambaran
superscan, yaitu multiple hot spots tanpa radioaktivitas
pada kedua ginjal.
Tipe Metastasis Tulang :
● Osteolitik : ditandai dengan kerusakan tulang normal,
terdapat pada multiple myeloma (MM), karsinoma sel
ginjal, melanoma, kanker paru-paru, limfoma non-
hodgkin, kanker tiroid atau histiositosis sel langerhans →
cold lesion
● Osteoblastik : ditandai dengan deposisi tulang baru,
terdapat pada kanker prostat, karsinoid, kanker paru-paru,
limfoma Hodgkin atau medulloblastoma → hot lesion
O'Malley JP, Ziessman HA, Nuclear Medicine and Molecular Imaging: The Requisites, 5th ed. Elsevier; 2021.
Protap nuklir
Keuntungan Sidik Tulang
● Dapat mengetahui gambaran kelainan yang terjadi (dilihat dari nilai yang positf) lebih awal sebelum
tampak dengan pemeriksaan radiasi tertutup (radiologi)
● Tidak invasif
● Perbaikan prognosis dapat lebih cepat dilakukan