Professional Documents
Culture Documents
Struktur Kayu 2
Struktur Kayu 2
Keterangan :
Pada penampang kayu, bagian yang paling baik
A = Kulit luar (outer bark) digunakan untuk kayu struktural adalah di
B = Kulit dalam (inner bark) sebelah dalam dari lapisan kayu, yaitu bagian
C = Kayu Gubal yang warnanya lebih gelap disebut dengan kayu
D = Kayu Teras teras (heartwood), berfungsi sebagai penguat
E = Lapisan Kambium (lingkaran tahun) pohon karena memiliki dinding sel yang lebih
F = Jari-jari teras tebal dan kuat. Pada bagian ini tidak terdapat
G = Kayu Hati (heartwood)
zatzat makanan, sehingga jika dipakai sebagai
bahan konstruksi akan awet
KEKUATAN KAYU
Kode : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI)
SNI Kayu 2002
Kode Tambahan
ASTM
SNI Pengujian
KEKUATAN KAYU
ENV 1995-1-1, Design of timber structures. Part 1-1 General rules and rules and building
ASTM D 4442-92, Standard test methods for direct maisture content measurement of wood and wood base materials
ASTM D9, Terminology relating to wood
ASTM D 2395, Test method for specific grafity of wood and wood-base materials
ASTM D 4442, Test methods for direct maisture content measurement of wood-base materials
SNI 03-3527-1994, Mutu kayu bangunan
SNI 14-2023-1990, Kayu lapis structural
SNI 03-3972-1995, Metode pengujian modulus elastisitas tekan dan kuat tekan sejajar serat kayu konstruksi berukuran struktural
SNI 03-3974-1995, Metode pengujian modulus geser kayu konstruksi berukuran structural
SNI 01-2704-1992, Kayu lapis penggunaan umum
SNI 03-1726-1989, Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk rumah dan gedung
SNI 03-1727-1989, Tata cara perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung
SNI 2013 ( spesifikasi desain
untuk konstruksi kayu)
Nilai desain acuan untuk kayu yang dipilah secara
visual dan kayu dimensi yang dipilah secara
mekanis
Keterangan :
Kuat Lentur :Fb
Kuat tarik sejajar serat :Ft
Kuat tekan sejajar serat Fc
Kuat Geser : Fv
Kuat tekan Tegak lurus S eratFc
KEKUATAN KAYU
Kuat acuan berdasarkan pemilahan secara visual
Pemilahan secara visual harus mengikuti standar pemilahan secara visual yang baku.Apabila pemeriksaan
visual dilakukan berdasarkan atas pengukuran berat jenis, maka kuat acuan untuk kayu berserat lurus tanpa
cacat dapat dihitung dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
◦Kerapatan pada kondisi basah (berat dan volum diukur pada kondisi basah, tetapi kadar airnya lebih kecil
dari 30%) dihitung dengan mengikuti prosedur baku. Gunakan satuankg/m 3 untuk
◦Kadar air, m% (m 30%), diukur dengan prosedur baku. m
1. 000 1
◦Hitung berat jenis pada m% (Gm) dengan rumus: Gm = 100
Gm
◦Hitung berat jenis
1 0,265 adasar
Gm
(Gb) dengan30rumus:
m
Gb = ; dengan a = 30
Lentur :
◦ Fb = 17130G1,13 = 17130 . 0,811,13 = 13500 kPa
1,4D (6.2-1)
1,2D + 1,6L + 0,5 (La atau H) (6.2-2)
1,2D + 1,6 (La atau H) + (0,5L atau 0,8 W) (6.2-3)
1,2D + 1,3W + 0,5L + 0,5 (La atau H)(6.2-4)
1,2D + 1,0E + 0,5L (6.2-5)
0,9D + (1,3W atau 1,0E) (6.2-6)
PERATURAN PEMBEBANAN
Pengaruh struktural akibat beban-beban lainnya, termasuk tetapi tidak terbatas pada berat dan tekanan
tanah, pengaruh temperatur, susut, kelembaban, rangkak, dan beda penurunan tanah, harus ditinjau di
dalam perencanaan.
Pengaruh struktural akibat beban yang ditimbulkan oleh fluida (F), tanah (S), genagan air (P), dan
temperatur (T) harus ditinjau dalam perencanaan dengan menggunakan faktor beban: 1,3F; 1,6S; 1,2P;
dan 1,2T.
KONSEP PERENCANAAN
Tahanan rencana dihitung untuk setiap keadaan Kombinasi pembebanan Faktor waktu ()
batas yang berlaku sebagai hasil kali antara 1,4D (6.2-1) 0,6
tahanan terkoreksi, R’, faktor tahanan, , dan faktor
waktu, . Tahanan rencana harus sama dengan 1,2D + 1,6L + 0,5 (La atau H) (6.2-2) 0,7 jika L dari gudang
atau melebihi beban terfaktor, Ru: 0,8 jika L dari ruangan umum
1,25 jika L dari kejut*
Ru R’
1,2D + 1,6 (La atau H) +
Faktor tahanan, (0,5L atau 0,8 W) (6.2-3) 0,8
Jenis Simbol Nilai
Tekan c 0,90 1,2D + 1,3W + 0,5L +
0,5 (La atau H)
Lentur b 0,85 (6.2-4) 1,0
1,2D + 1,0E + 0,5L
Stabilitas s 0,85 0,9D + (1,3W atau 1,0E)
Tarik t 0,80
Geser/puntir v 0,75 (6.2-5) 1,0
Sambungan z 0,65
(6.2-6) 1,0