INSPECTION AND REPAIR

TECHNIQUIS
INSPECTION
GENERAL

TERMINOLOGI
-Visual examination and Manual Checks

AIM
- To determine the condition of an aircraft or component.
SCOPE
- Range from a casual walk around to a detailed inspection
- Involving complete disassembly and the use of complex
inspection aids
System consist of several processes, including:
1.Reports made by mechanics or by the pilot or crew flying an
aircraft.
2.Regularly scheduled inspection of an aircraft.
 GENERAL
Inspection are visual examination and manual checks to determine the condition of an
aircraft or component.
Pemeriksaan adalah pengujian/pelaksanaan visual dan cek manual untuk menentukan
kondisi dari suatu pesawat terbang atau komponen.

An aircraft inspection can range from a casual walk around to a detailed inspection
involving complete disassembly and the use of complex inspection aids
Suatu pemeriksaan pesawat terbang dapat terbentang dari walk around hingga
pemeriksaan terperinci yang menyertakan lengkap disassembly dan penggunaan bantua
pemeriksaan yang kompleks

An inspection system consist of several processes, including:

1.Reports made by mechanics or by the pilot or crew flying an

aircraft.
2.Regularly scheduled inspection of an aircraft.
 DESIGN

- To maintain an aircraft in the best possible condition.

HOW
- Thorough Inspection (Pemeriksaan secara Seksama)
- Repeated Inspections (Pemeriksaan berulang – ulang)
must be considered the backbone of a good maintenance program.

Irregular and haphazard inspection

- Invariably result in gradual and
- Certain deterioration of an aircraft.
An inspection system is designed to maintain an aircraft in the best possible condition.
Suatu sistem pemeriksaan adalah dirancang guna memelihara suatu pesawat terbang
dalam kondisi kemungkinan yang terbaik.

Thorough and repeated inspections must be considered the backbone of a good

maintenance program.
Pemeriksaan seksama dan diulangi harus dipertimbangkan sebagai tulang punggung dari
suatu program pemeliharaan yang baik.

Irregular and haphazard inspection will invariably result in gradual and certain
deterioration of an aircraft.
Pemeriksaan yang tidak beraturan dan sembrono akan menghasilkan alternatip
penurunan tertentu dan berangsur-angsur dari suatu pesawat terbang.
The time which must eventually be spent in
repairing an aircraft thus abused often totals far
more than any time saved in hurrying through
routine inspections and maintenance.
The time which must eventually be spent in
repairing an aircraft thus abused often totals far
more than any time saved in hurrying through
routine inspections and maintenance.
Kesempatan waktu yang terbuang didalam
memperbaiki suatu pesawat terbang akibat
disalah-gunakan sering totalnya jauh lebih besar
dari waktu yang dapat diselamatkan di dalam
mempercepat melalui penyelesaian pemeliharaan
dan pemeriksaan yang rutin
ASSURE AIRWHORTINESS (Proven)
- Regularly scheduled inspections and
- Preventive maintenance

HOW ARE MINIMAL OPERATING FAILURE AND

MALFUNCTION OF EQUIPMENT ?
- Excessive wear are detected early.
- Minor defects are corrected early.

The importance of inspections and the proper use of records concerning these
inspections cannot be overemphasized.
It has been proven that regularly scheduled inspections and preventive
maintenance assure airworthiness.
Itu telah terbukti bahwa bila secara teratur pemeriksaan dijadwalkan dan pemeliharaan
pencegahan dapat meyakinkan kelaikan terbang
Operating failures and malfunctions of equipment are appreciably reduced if
excessive wear or minor defects are detected and corrected early.
Kegagalan beroperasi dan kegagalan pemakaian dari peralatan sebenarnya dapat
dikurangi jika pemakaian/pengausan yang berlebihan atau terdapat cacat yang kecil dapat
dideteksi dan dikoreksi lebih awal.
The importance of inspections and the proper use of records concerning
these inspections cannot be overemphasized.
Pentingnya pemeriksaan dan penggunaan yang sesuai arsip mengenai pemeriksaan ini
tidak bisa ditekankan berlebihan
Airframe and Engine inspections Scope
- To range from preflight inspections to detailed
inspections.

The time intervals for the inspection periods vary

- Models of aircraft involved and
- The types of operations being conducted.

When establishing Inspection Interval

- The airframe and engine manufacturer's instructions
should be consulted
Airframe and engine inspections may range from preflight
inspections to detailed inspections.
Pemeriksaan Rangka Pesawat & Mesin terbentang dari Pemeriksaan preflight
hingga pemeriksaan yang terperinci.
The time intervals for the inspection periods vary with the models
of aircraft involved and the types of operations being conducted.
Waktunya interval untuk periode pemeriksaan berbeda menurut model dari
pesawat terbang yang dilibatkan dan jenis operasi diselenggarakan.
The airframe and engine manufacturer's instructions should be
consulted when establishing inspection intervals.
Terhadap Rangka Pesawat dan mesin , perintah pabrik harus berkonsultasi
ketika akan menetapkan interval pemeriksaan.
Basis Aircraft Inspected Scheduling System
using :
- Flight hours or
- On a calendar inspection.

Under the calendar inspection system, the

appropriate inspection is performed on the
expiration of a specified number of calendar
weeks.

The calendar inspection system is an efficient

system from a maintenance management
standpoint.

Scheduled replacement of components with

stated hourly operating limitations is normally
accomplished during the calendar inspection
falling nearest the hourly limitation.
Aircraft may be inspected using flight hours as a basis for scheduling, or on a calendar
inspection system.
Pesawat Terbang mungkin diperiksa menggunakan jam penerbangan sebagai basis untuk
skeduling, atau pada suatu sistem pemeriksaan penanggalan
Under the calendar inspection system, the appropriate inspection is performed on the
expiration of a specified number of calendar weeks. Pada sistem pemeriksaan
penanggalan, pemeriksaan yang sesuai dilakukan ketika waktu habis dari suatu yang sudah
ditetapkan dalam jumlah minggu penanggalan
The calendar inspection system is an efficient system from a maintenance management
standpoint. Sistem pemeriksaan penanggalan adalah suatu sistem yang efisien dari suatu
sudut pandang manajemen pemeliharaan.
Scheduled replacement of components with stated hourly operating limitations is normally
accomplished during the calendar inspection falling nearest the hourly limitation.
Penggantian terjadwalkan pada komponen yang dinyatakan pembatasan operasinya dalam
tiap jam secara normal terpenuhi selama pemeriksaan penanggalan yang jatuh paling
terdekat pembatasan tiap jamnya .
In some instances, a flight hour limitation is established
- To limit the number of hours that may be flown during the
calendar interval.

Aircraft operating under the flight hour system are

- Inspected when a specified number of flight hours are
accumulated.

Components with stated hourly operating limitations are

- Normally replaced during the inspection that falls nearest
the hourly limitation.
In some instances, a flight hour limitation is established to
limit the number of hours that may be flown during the
calendar interval
beberapa peristiwa, suatu pembatasan jam penerbangan dibentuk
untuk membatasi banyaknya jam yang mungkin diterbangkan
sepanjang interval penanggalan.

Aircraft operating under the flight hour system are inspected

when a specified number of flight hours are accumulated.
Pesawat Terbang yang beroperasi di bawah sistem jam penerbangan
diperiksa ketika suatu yang ditetapkan jumlah jam penerbangan
telah terkumpulkan.
Components with stated hourly operating limitations are
normally replaced during the inspection that falls nearest the
hourly limitation.
Komponen yang dinyatakan pembatasan operasinya menggunakan
Jam (Hourly) adalah secara normal dapat digantikan selama
pemeriksaan diketahui akan jatuh paling dekat dari jam (Hourly)
pembatasan.
INSPECTION AND REPAIR TECHNIQUES

walk around inspection

Arti Inspeksi :

1. Penentuan keadaan suatu object apakah benar ,

sesuai dengan standart yang telah ditentukan atau
ada penyimpangan.
2. Membandingkan keadaan suatu object dengan specifi
kasi dari object tersebut dan mencatatnya bila dite
mukan penyimpangan.
3. Pemeriksaan terhadap suatu object untuk menentukan
apakah object tersebut baik atau tidak dibandingkan
dengan standar.(sebagaimana object tersebut diran
cang) atau kalau ditemukan penyimpangan apakah
tingkat penyimpangannya masih dalam batas toleransi
/ limit sebagaimana tercantum dalam spesifikasi dari
object tersebut (Maintenance manual,Service Bulettin,
AD Note serta referensi lain).
Inspection System :

Jaringan kerja untuk

- Merancang
- Koordinasi dan
- Pengawasan
dari bermacam macam tingkat pada suatu organisasi untuk melaksanakan fungsi
pemeriksaan inspeksi yang
- Effective
- Effisien dan
- Ekonomis
Untuk mendapatkan suatu product atau service dengan kualitas tinggi untuk menjam
agar pesawat terbang dan komponennya selalu dalam keadaan airworthy(Laik Udar
INSPECTION AND REPAIR TECHNIQUES

Visual inspection
Maksud Inspeksi

1. Menjamin bahwa pesawat terbang dan komponennya selalu dalam

keadaan laik udara dengan cara pada saat saat tertentu dan pada
object tertentu selalu diadakan pemeriksaan untuk
membandingkan apakah object tersebut sesuai standart.
2. Mengetahui secara dini kelainan dan penyimpangan baik fisik
maupun fungsi kerjanya dari suatu object sebelum object tersebut
rusak sama sekali.
3. Menentukan apakah suatu object masih aman dipakai untuk suatu
tenggang waktu tertentu sampai object tersebut diganti atau
diadakan perbaikan.
4. Mengetahui secara dini kelainan dan penyimpangan yang terdapat
pada suatu object kemudian menentukan tindakan pencegahan dan
perbaikan sebelum kelainan dan penyimpangan tersebut menjadi
lebih parah sehingga per baikannya akan memerlukan biaya yang
mahal atau ground time yang sama.
5. Menjamin bahwa semua pekerjaan yang dilaksanakan dipesawat
dan komponentnya yang sedang dalam perawatan dilakukan deng
an seksama dan teliti serta sesuai denga prosedur ketentuan yang
berlaku.
Ketentuan tentang Inspeksi

1. Inspection personel harus paham / mahir tentang semua metoda

inspeksi,teknik Inspeksi dan alat alat yang digunakan sesuai
bidang keahliannya agar dapat menjamin mutu dan keadaaan laik
udara dari apa yang di inspeksi / diperiksa sebagai tambahan
mereka harus :
a. Menjaga dan mempertahankan keahliannya dalam menggunakan
alat bantu inspeksi yang akan digunakan (sesuai bidang
keahliannya).
b. Mempunyai (mudah mendapatkan ) dan mengerti / paham
tentang spesifikasi yang berlaku yang menyangkut
toleransi/limitasi dan prosuder yang ditentukan oleh pabrik
pembuat barang yang di inspeksi dan informasi lainnya.
2. Toleransi/limitasi yang ditentukan pabrik adalah penyimpangan
maksimum yang diperbolehkan selama pemeriksaan/inspeksi.
Toleransi /limitasi ini harus benar benar diterapkan pada saat
melaksanakan inspeksi, tidak mengikuti toleransi/limitasi yang
ditentukan oleh pabrik didalam maintenance manual dan ketentuan
lain mengakibatkan konsep FAIL SAFE dan REDUNDANCY tidak
sesuai lagi dengan rancangan.
Ketentuan tentang Inspeksi

2. konsep FAIL SAFE dan REDUNDANCY tidak sesuai lagi dengan

rancangan.
- FAIL SAFE : Kekuatan kedua untuk menahan beban bila kekuatan
pertama rusak.
- REDUNDANCY : Suatu system dengan perlengkapan yang berlapis
(banyak)sehingga bila suatu system rusak , system
yang lainnya akan menggantikan.
3. Dalam melakukan inspeksi dan menentukan hasilnya seseorang
harus
- Tanpa pengaruh pihak manapun.
- Tidak menentukan sebelum pemeriksaan dilakukan.
- Penuh perhatian,teliti dan tepat
- Selalu berusaha mendapatkan hasil yang terbaik.
4. Orang yang melaksanakan inspeksi bertanggung jawab penuh atas
mutu (quality) barang yang telah diperiksanya. Sebagai
pengesahan hasil kerja dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan inspeksi. Dia (Pelaksana Inspeksi) harus
membubuhikan tanda tangan (Stamp) pada job instruction.
5. Menurut tingkat resikonya inspeksi dibedakan menjadi 3 (tiga).
Ketentuan tentang Inspeksi

5. Menurut tingkat resikonya inspeksi dibedakan menjadi 3 (tiga).

a. Tingkat Resiko Rendah
- tidak mempengaruhi keandalan dan kelaikan udara.
- bisa dilakukan dengan mudah dan kemungkinan kesalahan kecil
atau tingkat ketelitiannya
biasa.
- tidak menggangu kenyamanan penumpang dan tidak merusak
citra perusahaan.
b. Tingkat Resiko Sedang
- mempengaruhi keandalan dan tidak mempengarhi kelaikan
udara.
- yang pelaksanaannya memerlukan keahlian / pengalaman dan
yang sulit sehingga kemungkinan kesalahannya besar dan
memerlukan tingkat ketelitiannya tinggi.
- kalau rusak akan mengggangu kenyamanan penumpang dan
merusak citra perusahaan.
- Inspeksi pada seluruh bagian struktur pesawat
- Inspeksi pada bagian yang mempunyai fail safe & Redundancy
c. Tingkat Resiko Tinggi
Ketentuan tentang Inspeksi

5. Menurut tingkat resikonya inspeksi dibedakan menjadi 3 (tiga).

c. Tingkat Resiko Tinggi
- Kalau rusak membahayakan terutama pada bagian yang tidak
mempunyai redundancy (merupakan redundancy terakhir),
tingkat inspeksi sulit, dan tingkat ketelitiannya tinggi
- Inspeksi pada bagian / system yang termasuk airwhortiness
diantaranya (tetapi tidak terbatas hanya ini).
- Pada bagian struktur dilaksanakan dan disahkan oleh approved
mechanic (pemegang mechanic stamp).
- Pada bagian yang mempengaruhi pengendalian pesawat
(Aircraft Control System).
- Pada bagian yang mempengaruhi pendaratan pesawat
(Landing gear system).
- Pada bagaian yang sangat mungkin menimbulkan kebakaran.
 METHODA INSPECTION
Definition of specific Term

Definition of specific term about maintenance check used on job

card/check list

WAC : Walk Around Check

GVC : General Visual Check
TVC : Through Visual Check
TVCE : Through Visual Check External
TVCI : Through Visual Check Internal
SPC : Special Check
ZON : Zonal Inspeksi
OPC : Operasional Check
FUC : Functional check
BEC : Bench Check
REM : Removal
ACT : Anti Corrotion Treatment
LUB : Lubrication
HFSE : Hidden Function Special Engineering
RPL : Replace
CLN : Cleaning
 METHODA INSPECTION
Definition of specific Term

Definition of specific term about maintenance check used on job

card/check list

WAC : Walk Around Check

A visual check from ground level for obvious discrepancies
Suatu pemeriksaan secara visual dari landasan/tanah untuk
kejelasan peyimpangan yang nyata

GVC : General Visual Check

A visual check for obvious discrepancies on aircraft structure
system or component
Suatu pemeriksaan secara visual untuk kejelasan peyimpangan
yang nyata pada system structure pesawat atau component

TVC : Through Visual Check

A through visual examination for condition of system and
component if required remove detachable part to gain visual
access
Suatu pemeriksaaan melalui/sampai pada pengujian visuil untuk
kondisi dari sistem dan komponen jika diperlukan memindahkan
part/bagian yang dapat dipisahkan untuk memperoleh akses visuil
 METHODA INSPECTION
TVCE : Through Visual Check External
Examination for external items, when discrepancies are found
a through and extensive internal inspection to be performed to
determine if an internal damage exist
Pengujian untuk materi eksternal, ketika penyimpangan ditemukan melalui
bantuan dan kemudian pemeriksaan dilanjutkan pada internal yang lebih luas
hal tersebut harus dilakukan untuk menentukan jika suatu kerusakan
internal telah ada

TVCI : Through Visual Check Internal

Examination for internal structure items and installation in the
vicinity if required remove detachable.
Pengujian untuk materi struktur internal dan pemasangan di sekitar,
hampir dipastikan jika diperlukan dapat dipisahkan dengan
memindahkan.

SPC : Special Check

The special Check covers all those task which cannot to be
allocated to any other check definition it may refer to MM
Pemeriksaan yang khusus meliput semua yang tugas yang tidak bisa
untuk dialokasikan ke definisi pemeriksaan yang lain mungkin harus
mengacu pada MM
 METHODA INSPECTION
Definition of specific Term

Definition of specific term about maintenance check used on job

card/check list

ZON : Zonal Inspeksi

A visual inspection (GVC or WAC) of strucutures components,
installation and protective coating within a specific area

OPC : Operasional Check

A check to determine that a system or component is operating
in a normal and intended manner it does not require specified
tolerance

FUC : Functional check

A test of an item,system, or sub system to determine if it
operates within prescribed limits ,the item has to remain in
the aircraft
 METHODA INSPECTION
Definition of specific Term

Definition of specific term about maintenance check used on job

card/check list

BEC : Bench Check

Indicates that the component must be change for a FUC in the
shop

REM : Removal
Indicates that the time controlled component must be
changed

ACT : Anti Corrotion Treatment

Inspection for corrotion and sufficient corrosion protection
 METHODA INSPECTION
Definition of specific Term

Definition of specific term about maintenance check used on job

card/check list

LUB : Lubrication
The item must be lubricated according to referenced
lubrication card

HFSE : Hidden Function Special Engineering

If a negative result is found, determine the cause and report if
immediately to the responsible engineering department

RPL : Replace
The action whereby any items is remove and another item is
installed in its place for any reason

CLN : Cleaning
Any act of cleaning on item for purpose of maintaining its
inherent design capacity
 CRITERIA AND JUDGMENT OF A/C INSPECTION
APPEARANCE
- Clealiness
- Color (discoloration) protective coating, evidence of overheating, corrosion protection.
- Leakage : water,oil, fuel (small),air (evidences of dirty nicotine)
- Fracture, crack,break

DAMAGE
- Surface irregularity (Wrinkle,dent,bulges, scratches)
- Chaving
- Flushness (asymmetry, displacement)

WEAR
- Clearness
- Worn out puts

FATIGUES
- Breaks/crack
- Loose attachment (srew,nuts, clamps,bolts ducts)

CORROTION
- Surface roughness,cavities
- Rusty
- Delaminating

INTEGRITY
- Missing fastener (Screw,nuts,bolt,clamps, rivets)
- Missing safety items (safety wire,cotter pins)
- Missing placard,imperfect markings
 TYPE OF INSPECTION SYSTEM
• BEFORE DEPARTURE (BD) CHECK • Preflight Check
• TRANSIT CHECK • Transit Check
• Daily Check
• DAILY CHECK (OVERNIGHT CHECK)
• Weekly Check
• WEEKLY CHECK

• SPECIAL CONDITION CHECK • Minor Inspection

• MAJOR INSPECTION - A Check
• Major Inspection
a. Preliminary Inspection
b. In-Process Inspection - C check
c. Final Inspection - D check
d. Inspection and Test Record
e. Inspection and Test Status
e. Job Card Certification
MAJOR
MINOR C OF A
WEEKLY C OF R
AHLI ASSIST DAILY
PF/TR
US$ 60/Hr US$ 40- 20/Hr
REQUIRED INSPECTION
• Federal Aviation Regulations (FAR) provide for the inspection of all civil
aircraft at specific intervals, depending generally upon the type of operations
in which they are engaged, for the purpose of determining their overall
condition
FAR menyediakan pemeriksaan dari semua pesawat terbang sipil
pada interval yang spesifik, tergantung secara umum atas jenis
operasi di mana mereka menggunakan, untuk kepentingan dalam
menentukan kondisi keseluruhannya.

• Some aircraft must be inspected at least once each 12 calendar

months, while inspection is required for other after each 100 hours
of flight.
Beberapa pesawat terbang harus diperiksa sedikitnya sekali
masing-masing 12 bulan penanggalan, sedang pemeriksaan
diperlukan untuk yang lain setelah masing-masing 100 jam dari
penerbangan.

.
REQUIRED INSPECTION

• In other instances, an aircraft may be inspected in accordance with

an inspection system set up to provide for total inspection of the
aircraft over a calendar or flight time period.
Di dalam kejadian yang lain, suatu pesawat terbang mungkin
diperiksa menurut suatu sistem pemeriksaan yang di-set up hingga
menyediakan total pemeriksaan dari pesawat terbang di atas suatu
penanggalan atau periode waktu penerbangan.
• In order to determine the specific inspection requirements and rules
for the performance of inspection, reference should be made to the
Federal Aviation Regulation (FAR) which prescribe the requirement
for the inspection and maintenance of aircraft in various types of
operation.
Dalam rangka menentukan persyaratan pemeriksaan yang spesifik
dan aturan untuk capaian dari pemeriksaan, acuan harus dibuat ke
FAR yang menentukan persyaratan untuk pemeriksaan dan
pemeliharaan dari pesawat terbang dalam berbagai jenis operasi.
INSPECTION TECHNIQUES
Before starting an inspection, be certain all plates, access doors, fairings and
cowling have been opened or removed and the structure cleaned. When
opening inspection plates and cowling, and before cleaning the area take note of
any oil or other evidence of fluid leakage.

CHECKLIST
Always use a checklist when performing the inspection. The checklist should
include the following :

• Fuselage and hull group

• Cabin and cockpit group
• Engine and nacelle group
• Landing gear group
• Wing and center section
• Empennage group
• Propeller group
• Communication and navigation group
• Miscellaneous
*Rom
CHECKLIST
Fuselage and hull group
a. Fabric and skin - for deterioration, distortion, other evidence of failure, and defective
or insecure attachment of fittings.
untuk perubahan, penyimpangan, lain lain bukti dari
kegagalan, dan pemasangan yang tidak kuat atau cacat

b. Systems and components - for proper installation, apparent defects, and satisfactory
operation.
untuk instalasi yang sesuai, cacat yang
nyata, dan operasi yang memuaskan

c. Envelope gas bags, ballast tanks, and related parts - for condition.
memasang gas kantong, balast tangki/tank, dan part part yang terkait
lainnya untuk kondisinya.
CHECKLIST
Cabin & cockpit group
a. Generally - for cleanness and loose equipment that
should be secured.
Secara umum- untuk kebersihan dan peralatan
bantu meloloskan yang harus dijamin aman.
b. Seats and safety belts - for condition and security.
c. Windows and windshields - for deterioration and
breakage.
d. Instrument - for condition, mounting, marking, and (where practicable) for
proper operation.
e. Flight and engine controls - for proper installation
and operation.
f. Batteries - for proper installation and charge.
g. All systems - for proper installation, general condition, apparent, defect &
security of attachment
untuk instalasi yang sesuai, kondisi yang
umum, yang nyata, cacat& keamanan dari pemasangan
CHECKLIST
Engine and nacelle group
a. Engine section - for visual evidence of excessive oil, fuel, or hydraulic
leaks, and sources of such leaks.
b. Studs and nuts - for proper torquing and obvious defects.
c. Internal engine - for cylinder compression and for metal particles or
foreign matter on screens and sump drain plugs. If
cylinder compression is weak, check for improper internal
condition and improper internal tolerances.
d. Engine mount - for cracks, looseness of mounting, and looseness of engine
to mount.
e. Flexible vibration dampeners - for condition and deterioration.
f. Engine controls - for defects, proper travel, and proper safetying.
g. Lines, hoses, and clamps - for leaks, condition, and looseness.
h. Exhaust stacks - for cracks, defects, and proper attachment.
i. Accessories - for apparent defects in security of mounting.
j. All systems - for proper installation, general condition defects, and secure
attachment.
k. Cowling - for cracks and defects.
l. Ground runup and functional check - check all powerplant controls and
systems for correct response, all instruments for proper
operation and indication.
CHECKLIST
Landing gear group
a. All units - for condition and security of attachment.
b. Shock absorbing devices - for proper oleo fluid level.
c. Linkage, trusses, and members - for undue or excessive wear, fatigue,
and distortion.
d. Retracting and locking mechanism - for proper operation.
e. Hydraulic lines - for leakage.
f. Electrical system - for chafing and proper operation of switches.
g. Wheels - for cracks defects, and condition of bearings.
h. Tires - for wear and cuts.
i. Brakes - for proper adjustment.
j. Floats and skis - for security of attachment and obvious defects.
CHECKLIST
Wing and center section
a. All components - for condition and
security.
b. Fabric and skin - for deterioration,
distortion, other evidence of failure,
and security of attachment.
c. Internal structure (spars, ribs
compression members) - for cracks,
bends, and security.
d. Movable surfaces - for damage or
obvious defects, unsatisfactory fabric
or skin attachment and proper travel.
e. Control mechanism - for freedom of
movement, alignment, and security.
f. Control cables - for proper tension,
fraying, wear and proper routing
through fairleads and pulleys,
CHECKLIST
Empennage group

a. Fixed surfaces - for damage or obvious defects, loose

fasteners, and security of attachment.
b. Movable control surfaces - for damage or obvious defects,
loose fasteners, loose fabric, or skin distortion.
c. Fabric or skin - for abrasion, tears, cuts or defects,
distortion, and deterioration.
CHECKLIST
Propeller group
a. Propeller assembly - for cracks, nicks, bends,
and oil leakage.
b. Bolts - for proper torque, and safe tying.
c. Anti-icing devices - for proper operations and
obvious defects.
d. Control mechanisms - for proper operation,
secure mounting, and travel.
CHECKLIST
Communication and
navigation group

a. Radio and electronic equipment -

for proper installation and secure
mounting,
b. Wiring and conduits - for proper
routing, secure mounting, and
obvious defects.
c. Bonding and shielding - for proper
installation and condition.
d. Antennas - for condition, secure
mounting and proper operation.
CHECKLIST
Miscellaneous
a. Emergency and first aid equipment - for
general condition and proper stowage.
b. Parachutes, life rafts, flares, etc. - inspect in
accordance with the manufacturer's
recommendations.
c. Autopilot system - for general condition,
security of attachment, and proper operation.
 AIRCRAFT LOGS
• “Aircraft logs” as used in this handbook is an exclusive term which applies
to the aircraft logbook and all supplemental record concerned with the
aircraft.

digunakan sebagai buku pegangan khusus termasuk buku pencatat

kejadian pesawat terbang dan semua arsip yang bersifat tambahan
terkait dengan pesawat terbang tersebut

• The logs and records provide a history of maintenance and operation,

control of maintenance schedule, and data for time replacements of
components or accessories.

Buku dan arsip disediakan sebagai suatu sejarah dari pemeliharaan dan
operasi, kendali dari jadwal pemeliharaan, dan data untuk penggantian
waktu dari komponen atau asesoris
*Rom
 AIRCRAFT LOGS
• The aircraft logbook is the record in which all data concerning
the aircraft is recorded.
Buku pencatat kejadian pesawat terbang adalah record/ catatan
di mana semua data mengenai pesawat terbang direkam.

• Information gathered in this log is used to determine aircraft

condition, date of inspection, time on airframe and engines.
Informasi yang dikumpulkan di buku ini digunakan untuk
menentukan kondisi pesawat terbang , pada tanggal
pemeriksaan, waktu / umur airframe dan mesin/motor
 AIRCRAFT LOGS
• It reflects a history of all significant events occurring
to the aircraft, its components, and accessories, and
provides a place for indicating compliance with FAA
Airworthiness Directives or manufacturers' service
bulletins.
• Itu mencerminkan suatu sejarah dari semua peristiwa
penting yang terjadi pada pesawat terbang, komponen
nya, dan asesoris, dan menyediakan suatu tempat
untuk menandakan pemenuhan terhadap petunjuk
FAA Kelaikan terbang atau buletin servis dari
pabrikan.
 SPECIAL INSPECTION
During the service life of an aircraft, occasions may arise
when landings are made in an overweight condition or part of
a flight must be made through severe turbulence.
Sepanjang hidup dari suatu pesawat terbang, kesempatan yang
terjadi ketika pendaratan pada kondisi yang kelebihan berat atau
bagian dari suatu penerbangan harus dibuat melalui/sampai pada
situasi turbulance

Rough landings are also experienced for a number of reasons.

Landasan pendaratan yang keras/kasar/ adalah juga untuk sejumlah
pertimbangan.

When these situations are encountered, special inspection

procedures should be followed to determine if any damage to
the aircraft structure has occurred.
Ketika situasi ini ditemui, prosedur pemeriksaan khusus harus diikuti
untuk menentukan bila ada kerusakan yang terjadi pada struktur
pesawat terbang .
 SPECIAL INSPECTION
The procedures outlined on the following pages are general in
nature and are intended to acquaint the aviation mechanic
with the areas which should be inspected.
Prosedur yang diuraikan pada halaman berikut adalah umumnya
secara alami dan dimaksudkan untuk memperkenalkan kepada
montir penerbangan terhadap area yang harus diperiksa.

As such, they are not all inclusive.

Sedemikian, maka tidaklah semuanya.

When performing any one of these special inspections, always

follow the detailed procedures in the aircraft maintenance
manual.
Ketika melakukan/menyelenggarakan masing-masing dari
pemeriksaan khusus ini, selalu mengikuti prosedur yang terperinci di
manual pemeliharaan pesawat terbang.
 SPECIAL INSPECTION

• KETIKA LANDING TERJADI

OVERWEIGHT CONDITION
• PADA SAAT TERBANG MELALUI
DAERAH TURBULANCE
• LANDING KASAR ETC.
 SPECIAL INSPECTION

• KETIKA SITUASI TIDAK DAPAT DIHINDARI,

MAKA PROSEDURE SPECIAL INSPECTIONS
HARUS DIIKUTI UNTUK MENENTUKAN JIKA
ADA KERUSAKAN PADA STRUCTURE
PESAWAT TELAH TERJADI.
• YANG TERPENTING MECHANIC HARUS
INSPECTED DIMANA AREA TERSEBUT
TERJADI.
• KETIKA MENGERJAKAN SPECIAL
INSPECTION SELALU MENGIKUTI DETAIL
PROSEDURE AIRCRAFT MAINTENANCE
MANUAL.
 HARD OR OVERWEIGHT
LANDING INSPECTION
• STRUCTURAL STRESS DITIMBULKAN OLEH
KARENA LANDING TERGANTUNG TIDAK HANYA
BEBAN KOTOR, TETAPI JUGA BEBERAPA IMPACT.
• SULIT MEMBUAT PERKIRAAN KECEPATAN
VERTICAL YANG PADA AKHIRNYA SELALU
BERHUBUNGAN DENGAN PENYEBAB KERUSAKAN
STRUCTURAL.
• UNTUK ALASAN INI SEBUAH SPECIAL INSPECTION
HARUS DIKERJAKAN SETELAH LANDING .
 HARD OR OVERWEIGHT
LANDING INSPECTION
• BEBAN BERAT DIKETAHUI BERLEBIH
DARI RANCANGAN BEBAN LANDING
YANG TELAH DIBUAT ATAU.
• SETELAH TERJADI LANDING YANG
KERAS HARUS DIKETAHUI BEBAN
PESAWAT TIDAK MELEBIHI DARI
RANCANGAN BEBAN LANDING.
 HARD OR OVERWEIGHT
LANDING INSPECTION
• WING YANG WRINKLED (MENGKERUT)
UMUMNYA MUDAH DIDETEKSI TANDA
TANDANYA AKIBAT BEBAN LEBIH SELAMA
LANDING.
• PETUNJUK YANG LAIN YANG DAPAT
DENGAN MUDAH DIDETEKSI ADALAH
BOCORNYA FUEL MELAUI RIVETNYA.
• LOKASI KEMUNGKINAN YANG LAIN PADA
KERUSAKAN SPAR WEBS, BULKHEAD,
NACELE SKIN DAN ATTACMENT LAIN,
FIREWALL SKIN, DAN WING DAN FUSELAGE
STRINGERS.
 KESIMPULANNYA
• JIKA KERUSAKAN TERSEBUT TELAH
DAPAT DIDETEKSI HARUS LEBIH
DIPERHATIKAN INSPEKSINYA DAN
KALAU PERLU CHECK ALIGNMENTNYA
 SEVERE TURBULANCE
INSPECTIONS
• KETIKA PESAWAT DIHADAPKAN PADA KONDISI
TERJADI KONDISI HEMBUSAN KERAS, BEBAN WING
BERLEBIH DARI NORMAL BEBAN WING DAPAT
MENUNJANG BEBAN PESAWAT.
• TENDENSI HEMBUSAN KERAS INI MEMPERCEPAT
PESAWAT SEMENTARA PERLAKUAN INERSIA
MENAHAN PERUBAHAN INI. JIKA KOMBINASI
KECEPATAN HEMBUSAN KERAS DAN KECEPATAN
PESAWAT JUGA, MEMBANGKITKAN STRESS DAN
MENYEBABKAN KERUSAKAN STRUCTURAL.
• SPECIAL INSPECTION HARUS DIKERJAKAN
SETELAH TERBANG MELALUI KONDISI
TURBULANCE.
 SEVERE TURBULANCE
INSPECTIONS
• PENEKANAN INSPECTION PADA PERMUKAAN ATAS
DAN BAWAH WING UNTUK MENGETAHUI BUCKLES
BERLEBIH ATAU MENGKERUT PADA TEMPAT
PERMANENT.
• DIMANA MENGKERUT TERJADI, LEPAS BEBERAPA
RIVET DAN PERIKSA RIVET SHANK UNTUK
MENEMUKAN JIKA RIVET TELAH MENGALAMI
BEBAN PUNTIR ATAU TELAH MENGALAMI BEBAN
LEBIH AKIBAT BEBAN PUNTIR .
• INSPEKSI SEMUA SPAR WEB DARI FUSELAGE
HINGKA TIP, MELALUI INSPEKSI PINTU DAN AKSES
BUKAAN YANG LAINNYA.
 SEVERE TURBULANCE
INSPECTIONS
• CHECK UNTUK BUKLING, WRINKLE DAN
ATTACMENT DARI BEBAN PUNTIR,
• INSPECTION UNTUK BUCKLING AREA
DISEKITAR NACELLE DAN NACELLE SKIN,
KHUSUSNYA DI WING LEADING EDGE.
• CHECK UNTUK KEBOCORAN FUEL. ADA
BEBERAPA UKURAN YANG MENYEBABKAN
KEBOCORAN FUEL DAPAT DITUNJUKKAN
PADA ARE YANG TELAH MENERIMA BEBAN
LEBIH YANG MENYEBABKAN KERUSAKAN
SEALANT DAN MEMBUKANYA BEBERAPA
LAINNYA.
 SEVERE TURBULANCE
INSPECTIONS
• DIAREA BAWAH LANDING GEAR, INSPECT PERMUKAAN
HARUS HATI HATI UNTUK MENGETAHUI LOOSE RIVET, CRACK
ATAUPUN MENEKUK (BUCKLING).
• INTERIOR WHEEL WELL INSPECT TOP DAN BOTTOM
FUSELAGE SKINNYA. KELEBIHAN BEBAN BENDING DAPAT
MENGKERUTKAN BIDANG DIAGONAL PADA AREA TERSEBUT.
• INSPECTION PERMUKAAAN EMPANAGE UNTUK
MENGKERUTNYA, MENEKUKNYA, PUNTIRNYA JUGA INSPECT
AREA ATTACHMENT PADA EMPANAGE DARI FUSELAGE.
• INSPECTION SEPERTI TERSEBUT DIATAS TERMASUK
CRITICAL AREA. JIKA KERUSAKAN TERSEBUT BERLEBIH
CATATAN PADA AREA TERSEBUT PERLU DIPERHATIKAN DAN
INSPECTION HARUS KONTINUE SAMPAI SEMUA KERUSAKAN
DAPAT DI DETEKSI
LIGHTNING STRIKE INSPECTION
• KEBANYAKAN SEMUA METAL STRUCTURAL
LUAR DAN TYPE INI DI PASANG BASIC
PROTECTION.
• PERMUKAAN METAL BIASANYA ADA
PELINDUNG (SHIELDED) MENCEGAH
PERALATAN INTERNAL DARI PETIR.
• JUGA SEBAGAI PENCEGAH MASUKNYA
ENERGI ELECTROMAGNETIC KE DALAM
ELECTRICAL WIRE.
LIGHTNING STRIKE INSPECTION

• PETIR BIaSANYA MENYEBABKAN

KERUSAKAN PADA DUA AREA :
1. AREA PERTAMA KERUSAKAN PADA
TEMPAT UJUNG DARI PENANGKAL
PETIR.
2. AREA KEDUA PADA TITIK DIMANA
STATIK ELECTRICAL DIBUANG .
LIGHTNING STRIKE INSPECTION
• CRITICAL STRIKE ZONE SEE FIGURE ZONE
1(HIGH PROBABILITY).
Nose dome/Radome,engine, wing leading edge
& Trailing edge, wing tip, Tip Verstab,Elevator &
Tip dari Horstab.
• KERUSAKAN DAPAT DITEMUKAN PADA SKIN
TRAILING EDGE PANEL,DAN SKIN PANEL
(PADA ANTENA,
VERSTAB,HORSTAB,SEPANJANG WING
TRAELING EDGE SEE FIGURE ZONE 2.
LIGHTNING STRIKE INSPECTION

• PADA PERMUKAAN METAL

KERUSAKAN AKIBAT PETIR BIASANYA
- BERLUBANG (PITTING)
- BURNING PADA SMALL CIRCULAR
HOLE
- KEBAKAR ATAU BERUBAH WARNA
PADA SKIN JUGA MENUNJUKAN
KERUSAKAN AKIBAT PETIR.
LIGHTNING STRIKE INSPECTION
• PADA COMPOSITE (NON METAL
STRUCTURE)
- KERUSAKAN LAPISAN YANG SOLID
- HONEYCOMBNYA MENUNJUKAN
PERUBAHAN WARNA CAT.
- KEBAKAR (BURNED)
- TERGORES (PUNCTURNED)
- DELAMINATED SKIN PLIES
LIGHTNING STRIKE INSPECTION
• PETIR DAPAT MENYEBABKAN PROBLEM
ELECTRICAL POWER SYSTEM DAN
EXTERNAL LIGHT WIRE BUNDLE.
• A LIGHTINING STRIKE SERING DINAMAKAN
STATIC DISCHARGE.
• ALAT INI BUKAN PENCEGAH PETIR PADA
PESAWAT.
• FUNGSI UTAMANYA STATTIC DISCHARGE
MEMBUANG STATIC CHARGE PADA
PESAWAT.
 PUBLICATION
Aeronautical publications are the sources of information for guiding aviation
mechanics in the operation and maintenance of aircraft and related equipment.
The proper use of these publications will greatly aid in the efficient operation and
maintenance of all aircraft. These include manufacture service bulletins, manuals,
and catalogs. As well as FAA Regulation, Airworthiness Directives, Advisory
Circulars, and Aircraft, Engine and Propeller specifications.

Bulletins
Service bulletins are one of several types of publications issued by airframe,
engine, and component manufactures. The bulletins may include:
• The purpose for issuing the publication,
• The name of the applicable airframe, engine, or component,
• Detailed instruction for service, adjustment, modification or inspection, and
source of parts, if required, and
• The estimated number of man hours required to accomplished the job.
MAINTENANCE MANUAL
 MAINTENANCE MANUAL
• The aircraft maintenance manual provided by the manufacture contains
complete instruction for maintenance of all system and components installed in
the aircraft.
Manual pemeliharaan pesawat terbang yang disajikan oleh pembuat berisi instruksi lengkap
untuk pemeliharaan dari semua sistem dan komponen yang terpasang di pesawat terbang
• It contains information for the mechanic who normally works on unit, assemblies,
and systems, while they are installed in the aircraft, and not for the overhaul
mechanic.
berisi informasi untuk montir yang secara normal bekerja pada unit, pemasangan,
dan sistem, ketika mereka memasang di pesawat terbang, dan bukan untuk
montir Overhaul

• The typical aircraft maintenance manual contains:

1. A description of the systems such as electrical, hydraulic, fuel, control, etc.,
2. Lubrication instructions setting forth the frequency and the lubricants and fluids
which are to be used in the various systems,
3. Pressure and electrical loads applicable to the various systems,
4. Tolerances and adjustments necessary to proper functioning of the airplane,
5. Methods of levelling, raising and towing,
6. Methods of balancing control surfaces,

7. Identification of primary and secondary structures,

8. Frequency and extent of inspections necessary to the proper

operation of the airplane,

9. Special repair methods applicable to the airplane,

10. Special inspection techniques requiring X-ray, ultrasonic, or

magnetic particle inspection, and

11. A list of special tools.

How to read?

Example: AMM 12 – 12 – 0 / 401

al r n
u pte tio b
Ma
n a ec Su Page block
Ch S

AMM

Aircraft Airframe Structure Power Plant

General Group System Group Group Group
Chapter 5-12 Chapter 20-49 Chapter 51-57 Chapter 70-80
OVERHAUL Manual
• The manufacturer’s overhaul manual contains brief
descriptive information and detailed step by step
instructions covering work normally performed on a unit
away from the aircraft.
Manufacturer’S manual berisi informasi deskriptif ringkas
dan memerinci secara bertahap perintah yang
mencakup pekerjaan secara normal yang dilakukan
pada suatu unit dari pesawat terbang .
• Simple, inexpensive items, such as switches and relay,
on which overhaul is uneconomical, are not covered in
the overhaul manual.
Materi yang murah, sederhana, seperti tombol dan relay,
pada saat di overhaul sudah tak ekonomis, tidaklah di
cover pada overhaul manual.
Structural Repair Manual
• This manual contains information and spesific
instructions from the manufacturer for repairing
primary and secondary structure.
Manual ini berisi informasi dan perintah yang spesific dari pabrikan
untuk memperbaiki struktur yang sekunder dan utama.
• Typical skin, frame, rib, and stringer repair are
covered in this manual.

• Also included are material and fastener

substitutions and special repair techniques.
Illustrated Parts Catalog
• This catalog presents component breakdowns of structure and
equipment in diassembly sequence. Komponen catalog yang ada
ini uraian struktur dan peralatan di dalam urutan pelepasan
• Federal Aviation Regulations (FAR) were established by law to
provide for the safe and orderly conduct of flight operations and
to prescribe airmen privileges and limitation.
FAR dibentuk di depan hukum untuk menyediakan keamanan
dan melakukan perintah dalam menunjang operasi
penerbangan dan untuk menentukan perlakuan khusus airmen
dan pembatasannya.
• A knowledge of the FARs is necessary during the performance
of maintenance, since all work done on aircraft must comply
with FAR provisions.
Pengetahuan terhadap FAR adalah perlu selama melakukan pemeliharaan,
semenjak itu semua pekerjaan yang dilaksanakan pada pesawat terbang
harus mematuhi ketentuan dari FAR .
• FAR
1. Menyediakan keamanan dan
2. Melakukan perintah dalam menunjang operasi
penerbangan dan
3. Untuk menentukan perlakuan khusus airmen dan
pembatasannya.

• FAA
Untuk keperluan koreksi dari kondisi-kondisi tak aman
yang ditemukan di dalam suatu pesawat terbang,
mesin/motor pesawat terbang, baling-baling, atau peralatan
lain ketika kondisi-kondisi seperti itu ada dan mungkin
telah ada atau dikembangkan di dalam produk yang lain
dengan design yang sama.
Airworthiness Directives
• A primary safety function of the Federal
Aviation Administration is to require correction
of unsafe conditions found in an aircraft, aircraft
engine, propeller, or appliance when such
conditions exist and are likely to exist or
develop in other products of the same design.
Fungsi Utama keselamatan dari FAA adalah untuk
keperluan koreksi dari kondisi-kondisi tak aman yang
ditemukan di dalam suatu pesawat terbang,
mesin/motor pesawat terbang, baling-baling, atau
peralatan lain ketika kondisi-kondisi seperti itu ada
dan mungkin telah ada atau dikembangkan di dalam
produk yang lain dengan design yang sama.
Airworthiness Directives
• The unsafe condition may exist because of a
design defect, maintenance, or other causes.
FAR Part 39, Airworthiness Directives, defines
the authority and responsibility of the
administrator for requiring the necessary
corrective action.
Kondisi yang tak aman mungkin terjadi oleh karena
suatu cacat disain, pemeliharaan, atau penyebab
yang lain. [FAR] part 39, Airworthiness/Kelaikan
Terbang Directives, menggambarkan otoritas dan
tanggung jawab dari pengurus untuk menuntut
tindakan korektif yang perlu itu.
Airworthiness Directives
• The Airworthiness Directives (AD) are the
media used to notify aircraft owners and other
interested person of unsafe condition under
which the product may continue to be operated.

Directives Kelaikan terbang (AD) adalah media

yang digunakan untuk memberitahu pemilik
pesawat terbang dan orang lain yang tertarik
dari dibawah kondisi tak aman sebuah produk
hingga boleh dilanjut untuk dioperasikan.
Airworthiness Directives
• Airworthiness Directives are Federal Aviation
Regulations and must be complied with, unless
specific exemption is granted
Airworthiness Directives adalah FAR dan harus
ditaati, kecuali secara spesifik dijamin.
Airworthiness Directives
• Airworthiness Directives may be divided into
two categories: (1) Those of an emergency
nature requiring immediate compliance upon
receipt and (2) those of a less urgent nature
requiring compliance within a relatively longer
period of time.
AD mungkin dibagi menjadi dua kategori: ( 1)
Suatu sifat yang keadaan darurat menuntut
pemenuhan yang segera dapat diterima dan
( 2) Suatu yang lebih sedikit sifat mendesak
yang menuntut pemenuhan di dalam suatu
periode yang secara relatif lebih panjang
rentang waktunya
Airworthiness Directives
• The contents of ADs include the aircraft,
engine, propeller, or appliance model and serial
numbers affected. Also included are the
compliance time or period, a description of the
difficulty experienced, and the necessary
corrective action.
Muatan/Indeks dari AD meliputi pesawat
terbang , mesin/motor, baling-baling, atau
model peralatan dan pengaruh nomor urut .
Juga dimasukkan waktu pemenuhan atau
periode, suatu uraian tentang kesukaran
berdasarkan pengalaman, dan tindakan korektif
yang diperlukan.
NOTE:
• SB (Service Bulletins), dikeluarkan oleh
Manufacture/Authority dan bersifat
rekomendasi.
• AD (Airworthiness Directives), hanya
dikeluarkan oleh Authority dan bersifat
“Mandatory” (harus dilaksanakan).
 Type Certificate Data Sheets
The type certificate data sheet describes the type design and
sets forth the limitations prescribed by the applicable Federal
Aviation Regulations.
Jenis Lembar data sertifikat yang menguraikan jenis disain dan batasan
pemasangan permanen yang ditentukan oleh FAR yang bisa diterapkan.

It also includes any other limitations and information found

necessary for type certification of a particular model aircraft.
Meliputi juga informasi dan pembatasan lain yang ditentukan pada sertifikasi
jenis dari model pesawat terbang tertentu

Type certificate data sheets are numbered in the upper

right-hand corner of each page.
lembar data sertifikat dinomori dikanan bagian atas sudut masing-masing
halaman.

This number is the same as the type certificate number.

Nomor ini adalah sama seperti nomor sertifikat .
 Type Certificate Data Sheets

The name of the type certificate holder, together with all of

the approved models, appears immediately below the type
certificate number.
Nama dari type pemilik sertifikat , bersama-sama dengan semua model yang
disetujui, nampak dengan seketika dibawah nomor type sertifikat.

The issue date completes this group, which is enclosed in a

box to set it off.
Tanggal di keluarkan dilengkapi dikelompok ini, yang terlampir dipersiapkan didalam
box .

The data sheet is separated into one or more sections.

Each section is identified by a Roman numeral followed by the
model designation of the aircraft to which the section
pertains.
Lembar data dipisahkan ke dalam satu atau lebih bagian. Masing-Masing bagian
dikenali oleh suatu Angka Roma diikuti oleh tujuan model dari pesawat terbang yang
menjadi bagian tersebut.
 Type Certificate Data Sheets
The category or categories in which the aircraft can be
certificated are shown in parentheses following the model
number.
Kategori atau kategori di mana pesawat terbang dapat memberi keterangan
ditunjukkan di (dalam) tanda kurung yang mengikuti nomor model .

Also included is the approval date shown on the type

certificate.
juga termasuk tanggal/date persetujuan ditunjukkan pada type sertifikat
The data sheet contains information regarding:

1. Model designation for all engines for which the aircraft

manufacturer obtained approval for use with this model
aircraft.

2. Minimum fuel grade to be used.

3. Maximum continuous and takeoff ratings of the approved

engines, including manifold pressure (when used), rpm,
and horsepower (hp).

4. Name of the manufacturer and model designation for

each propeller for which the aircraft manufacturer
obtained approval will be shown together with the
propeller limits and any operating restrictions peculiar to
the propeller or propeller engine combination.
5. Airspeed limits in both mph and knots.

6. Center of gravity range for the extreme loading

conditions of the aircraft is given in inches from the
datum. The range may also be stated in percent of MAC
(Mean Aerodynamic Chord) for transport category
aircraft.

7. Empty weight CG range (when established) will be given

as fore and aft limits in inches from the datum. If no
range exists, the word "none" will be shown following
the heading on the data sheet.
8. Location of the datum.

9. Means provided for leveling the aircraft.

10. All pertinent maximum weights.

11. Number of seats and their moment arms.

12. Oil and fuel capacity.

13. Control surface movements.

14. Required equipment.

15. Additional or special equipment found necessary for

certification.

16. Information concerning required placards.

 It is not within the scope of this handbook to list all the
items that can be shown on the type certificate data sheets.
Those items listed above are merely to acquaint aviation
mechanics with the type of information generally included on
the data sheets.

bukanlah di dalam lingkup dari pedoman ini untuk mendaftar semua materi
yang dapat ditunjukkan pada lembar data type sertifikat . Materi itu
didaftarkan di atas adalah melulu memperkenalkan mekanika ilmu
penerbangan dengan jenis informasi secara umum termasuk pada lembar
data tersebut.
INSPECTION
 Introduction to
Nondestructive Testing
 Daftar Isi
• Pendahuluan tentan NDT
• Pengenalan 6 metode NDT yang
banyak digunakan
• Aplikasi
 Definisi dari NDT

NDT (Non-Destructive Testing) adalah salah satu teknik

mengujian material tanpa merusak benda ujinya.

Pengujian dapat mendeteksi secara dini timbulnya crack

atau flaw pada material secara dini, tanpa menunggu
material tesebut gagal ditengah operasinya.
Dari tipe keberadaan crack pada material NDT dapat
dibedakan dalam 2 macam, yaitu: surface crack dan inside
crack. Pada saat pengujian maka harus sudah ditentukan
dahulu targetnya (misal surface crack atau inside crack),
baru digunakan metoda NDT yang tepat.
 Methods of NDT
Ther
mog
Micro raph
Visual y
wave
Pa r ticle
e st i ng gn etic
Tap T Ma
Acoustic
X-ray Microsco
py
Acoust
ic Emis
sion ents nt
em ne t ra
a sur P e
M e L iq uid
ne t ic
Ult
ras Mag Replication
oni
c
Lase Eddy
r I nt e
k a g e rferom Curre
Flux Le a et r y nt
 Untuk Apa NDT digunakan ?

• Flaw Detection and Evaluation

• Leak Detection
• Location Determination
• Dimensional Measurements
• Structure and Microstructure Characterization
• Estimation of Mechanical and Physical
Properties
• Stress (Strain) and Dynamic Response
Measurements
 Kapan NDT digunakan ?
– To assist in product development
– To screen or sort incoming materials
– To monitor, improve or control manufacturing
processes
– To verify proper processing such as heat
treating
– To verify proper assembly
– To inspect for in-service damage
 Six Most Common NDT
1. Visual
Methods
2. Liquid Penetrant
3. Magnetic Particle
4. Ultrasonic
5. Eddy Current
6. X-ray
Visual Inspection
Most basic and common
inspection method.

Tools include fiberscopes,

borescopes, magnifying
glasses and mirrors.

Portable video inspection

unit with zoom allows
inspection of large tanks
and vessels, railroad tank
cars, sewer lines.
Robotic crawlers permit
observation in hazardous or
tight areas, such as air ducts,
reactors, pipelines.
Liquid Penetrant Inspection
Liquid penetrant adalah suatu metode
yang digunakan untuk mengetahui
kerusakan pada permukaan suatu
benda dengan menggunakan cairan
yang bersifat fluorescent.
Teknik ini berdasarkan pada kemampuan cairan
melekat pada permukaan benda yang mengalami
cacat dengan menggunakan sistim kapilaritas.

Penetration
Penetrant
Fluorescent penetrant
pada permukaan
menyusup masuk
kedalam kerusakan
(retak)
Pengemulsi diberikan pada cairan penetran.
Pengemulsi bercampur dengan penetrant pada
permukaan benda yang mengalami cacat, namun
tidak bercampur dengan penetran yang berada di
dalam bagian yang retak. Bahan pengemulsi membuat
campuran dapat dibersihkan/ dihilangkan
Emulsification
Emulsifier and
penetrant

Penetrant only
Air disemprotkan untuk menghilangkan campuran
penetran dengan pengemulsinya yang berada hanya
pada permukaan benda, sementara penetran yang
ada di dalam nya tidak ikut hilang

Rinse
water

Penetrant only
 Liquid Penetrant Testing
Developer diberikan untuk menarik
penetran dari dalam lubang retak.

Development

developer

Penetrant
 Liquid Penetrant Testing
Cahaya gelap (ultraviolet) dapat membuat
penetrant bercahaya didalam ruangan yang
gelap.
Inspection Black Light

Developer

Penetrant
Liquid Penetrant Testing
 Magnetic Particle Testing
Inspeksi menggunakan Magnetic
particlle adalah suatu cara yang
dapat digunakan untuk
menemukan cacat permukaan
maupun cacat didekat permukaan
pada material ferromagnetik
seperti besi dan baja.
Magnetic Particle
Inspection
Magnetic Particle Testing
 Magnetic Particle Testing
The iron particles dapat diberikan pada kondisi
permukan basah maupun kering, dapat menutup
cairan, bersifat florouscent atau berwarna.
Diandalkan untuk menemukan permukaan yang
cacat, juga dapat digunakan untuk menentukan
lokasi yang akan segera mengalami cacat (sub-
surface flaw).
Magnetic Particle Crack
Indications
 Radiography
The radiation used in radiography testing
is a higher energy (shorter wavelength)
High Electrical Potential
version of the electromagnetic waves that
we
see as visible light. The radiation can Electrons
come from an X-ray generator or a + -
radioactive source.
X-ray Generator
or Radioactive
Source Creates
Radiation

Radiation
Penetrate
the Sample

Exposure Recording Device

 Film Radiography
The part is placed between the radiation
source and a piece of film. The part will
stop some of the radiation. Thicker and
more dense area will stop more of the
radiation.
The film darkness
(density) will vary with
the amount of radiation
X-ray film reaching the film through
the test object.
= less exposure
= more exposure
Top view of developed film
Radiographic Images
X-rays are produced by high voltage x
ray machines where as gamma rays are
produced from radioactive isotopes such
as Iridium 192 .The x-ray or gamma rays
are placed close to the material to be
inspected and they pass through the
material and are then captured on film.
This film is then processed and the image
is obtained as a series of gray shades
between black and white.
Radiography(X-Ray Inspection)
The choice of which type of radiation is
used (x ray or gamma ) depends on the
thickness of the material to be tested.
Gamma sources have the advantage of
portability which makes them ideal for
use in construction site working.
Radiography(X-Ray Inspection)
X-rays and gamma rays are very
hazardous. Special precautions must be
taken when performing radiography.
Therefore the operator will use these
inside a protective enclosure or with
appropriate barriers and warning signals
to ensure there are no hazards to
personnel.
 Eddy Current Testing

Coil's
Coil magnetic field

Eddy current's
magnetic field
Eddy
currents

Conductive
material
 Eddy Current Testing
Eddy current testing is particularly well suited for detecting surface
cracks but can also be used to make electrical conductivity and coating
thickness measurements. Here a small surface probe is scanned over
the part surface in an attempt to detect a crack.
 Eddie Current Testing
Eddy current testing is an electromagnetic
technique and can only be used on
conductive materials. It's applications range
from crack detection, to the rapid sorting of
small components for either flaws, size
variations, or material variation. Commonly it
is used in the aerospace, automotive,
marine and manufacturinq industries.
 Eddie Current Testing
When an energized coil is brought near to
the surface of a metal component, eddy
currents are induced into the specimen.
These currents set-up magnetic field that
tend to oppose the original magnetic field.
The impedance of coil in close proximity to
the specimen is effected by the presence of
the induced eddy currents in the specimen.
 Eddie Current Testing
When the eddy currents in the specimen are
distorted by the presence of the flaws or
material variations, the impedance in the coil
is altered. This change is measured and
displayed in a manner that indicates the type
of flaw or material condition.
 Ultrasonic Inspection (Pulse-
Echo)
High frequency sound waves are introduced into a material
and they are reflected back from surfaces or flaws.
Reflected sound energy is displayed versus time, and
inspector can visualize a cross section of the specimen
showing the depth of features that reflect sound. f

initial
pulse

back surface
echo
crack
echo

crack
0 2 4 6 8 10 plate

Oscilloscope, or
flaw detector
 Ultrasonic Imaging
High resolution images can be produced by plotting signal
strength or time-of-flight using a computer-controlled
scanning system.

Gray scale image produced using Gray scale image produced using the
the sound reflected from the front sound reflected from the back surface
surface of the coin of the coin (inspected from “heads”
 Ultrasonic Testing
Ultrasonic inspection uses sound
waves of short wavelength and
high frequency to detect flaws or
measure material thickness. It is
used on aircraft, the power
stations generating plant, or welds
in pressure vessels at an oil
refinery or paper mill.
 Ultrasonic Testing
Usually pulsed
beams of high
frequency
ultrasound are
used via a hand-
held transducer
which is placed on
the specimen.
 Ultrasonic Testing
Any sound from that pulse that returns to
the transducer like an echo is shown on a
screen which gives the amplitude of the
pulse and the time taken to return to the
transducer.
Defects anywhere through the specimen
thickness reflect the sound, back to the
transducer. Flaw size, distance and
reflectivity can be interpreted. Because of
its complexity considerable technician
training and skill is required.
 Common Application of
NDT
• Inspection of Raw Products
• Inspection Following Secondary
Processing
• In-Services Damage Inspection
Inspection of Raw Products
• Forgings,
• Castings,
• Extrusions,
• etc.
 Inspection Following
Secondary Processing
• Machining
• Welding
• Grinding
• Heat treating
• Plating
• etc.
 Inspection For
In-Service Damage
• Cracking
• Corrosion
• Erosion/Wear
• Heat Damage
• etc.
Power Plant Inspection
Periodically, power plants are
shutdown for inspection.
Inspectors feed eddy current
probes into heat exchanger tubes
to check for corrosion damage.

Pipe with damage Prob

e
Signals produced
by various
amounts of
corrosion thinning.
 Wire Rope Inspection
Electromagnetic devices and
visual inspections are used to
find broken wires and other
damage to the wire rope that
is used in chairlifts, cranes and
other lifting devices.
 Storage Tank Inspection
Robotic crawlers use
ultrasound to inspect
the walls of large
above ground tanks
for signs of thinning
due to corrosion.

Cameras on
long
articulating
arms are used
to inspect
underground
storage tanks
for damage.
 Aircraft Inspection
• Nondestructive testing is used
extensively during the
manufacturing of aircraft.
• NDT is also used to find cracks
and corrosion damage during
operation of the aircraft.
• A fatigue crack that started at the
site of a lightning strike is shown
below.
 Jet Engine Inspection
• Aircraft engines are overhauled after
being in service for a period of time.
• They are completely disassembled,
cleaned, inspected and then
reassembled.
• Fluorescent penetrant inspection is
used to check many of the parts for
cracking.
 Crash of United Flight 232
Sioux City, Iowa, July 19, 1989
A defect that went
undetected in an
engine disk was
responsible for the
crash of United
Flight 232.
 Pressure Vessel Inspection
The failure of a pressure vessel
can result in the rapid release of a
large amount of energy. To protect
against this dangerous event, the
tanks are inspected using
radiography and ultrasonic testing.
 Rail
Inspection
Special cars are used to
inspect thousands of miles of
rail to find cracks that could
lead to a derailment.
 Bridge Inspection
• The US has 578,000
highway bridges.
• Corrosion, cracking and
other damage can all affect
a bridge’s performance.
• The collapse of the Silver
Bridge in 1967 resulted in
loss of 47 lives.
• Bridges get a visual
inspection about every 2
years.
• Some bridges are fitted with
acoustic emission sensors
that “listen” for sounds of
cracks growing.
 Pipeline Inspection
NDT is used to inspect pipelines to
prevent leaks that could damage the
environment. Visual inspection,
radiography and electromagnetic
testing are some of the NDT
methods used.

Remote visual inspection

using a robotic crawler.

Magnetic flux leakage inspection.

This device, known as a pig, is
placed in the pipeline and collects
data on the condition of the pipe as
it is pushed along by whatever is
being transported. Radiography of weld joints.
 Special Measurements
Boeing employees in Philadelphia were given the privilege of
evaluating the Liberty Bell for damage using NDT techniques. Eddy
current methods were used to measure the electrical conductivity
of the Bell's bronze casing at various points to evaluate its
uniformity.
EDDY CURRENT TESTING
MAGNETIC PARTICLE INSPECTION
• MAGNETIZING METHODS
*End of Mdy