Professional Documents
Culture Documents
Specimens Adequate
61.3
Non Polio AFP Rate
3 2.92 60
0 0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Non Polio AFP Rate Non Polio AFP Rate Target (2/100000) Specimens Adequate Specimens Adequate Target (80%)
Target
Jml Jml NPAFP Rate
KAB/KOTA Jml Kasus NPAFP Spesimen Jml Kasus NPAFP Rate Spesimen NPAFP Spesimen Spesimen Penemuan
Laporan Laporan 2022
AFP Rate 2019 Adekuat AFP 2020 Adekuat Rate 2021 Adekuat Adekuat Kasus AFP
AFP AFP (Triwulan 4)
setahun
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
KOTA_SABANG 1 0.00 0.0 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 1 2.00 0.0 2
KOTA_BANDA_ACEH 1 2.00 0.0 2 3.08 50.0 1 1.67 0.0 0 0.00 0.0 2
ACEH_BESAR 5 5.00 100.0 2 1.62 100.0 5 3.54 0.0 6 4.42 33.3 4
PIDIE 4 2.67 100.0 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 4 1.67 50.0 4
ACEH_UTARA 1 0.50 100.0 1 0.51 100.0 0 0.00 0.0 1 0.55 100.0 8
ACEH_TIMUR 2 1.33 50.0 1 0.67 0.0 1 0.73 0.0 2 1.46 50.0 6
ACEH_TENGAH 1 2.00 100.0 1 1.48 0.0 0 0.00 0.0 1 1.60 0.0 2
ACEH_TENGGARA 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 2
ACEH_BARAT 1 2.00 0.0 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 2
ACEH_SELATAN 1 2.00 0.0 0 0.00 0.0 1 1.53 0.0 2 3.06 100.0 2
SIMEULUE 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 2
KOTA_LANGSA 2 4.00 0.0 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 2
BIREUEN 6 4.00 100.0 1 0.74 0.0 0 0.00 0.0 3 1.61 66.7 4
KOTA_LHOKSEUMAWE 1 2.00 100.0 0 0.00 0.0 1 1.69 100.0 0 0.00 0.0 2
ACEH_SINGKIL 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 2
ACEH_JAYA 1 2.00 0.0 1 2.00 100.0 1 2.00 0.0 1 0.00 0.0 2
NAGAN_RAYA 1 2.00 0.0 0 0.00 0.0 4 8.00 25.0 3 2.00 33.3 2
ACEH_BARAT_DAYA 1 2.00 100.0 0 0.00 0.0 1 2.00 100.0 1 2.00 100.0 2
ACEH_TAMIANG 1 1.00 100.0 1 1.06 100.0 1 1.15 0.0 5 4.59 100.0 4
GAYO_LUES 2 4.00 100.0 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 2
BENER_MERIAH 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 1 2.00 0.0 0 0.00 0.0 2
KOTA_SUBULUSSALAM 1 2.00 0.0 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 0 0.00 0.0 2
PIDIE_JAYA 6 12.00 100.0 3 6.00 100.0 3 6.00 100.0 4 8.00 100.0 2
8 Nov
27 Oktober 7 November 10/11 Nov
Isolat dikirimkan ke
Sampel kirim ke Notifikasi awal PV2 Estimasi hasil
Biofarma untuk
Jakarta + Sabin like 3 keluar
sekuensing
Tambahan :facility associated WPV or VDPV event ; Vaccine event : VAPP dan deteksi virus tipe 2 diwilayah dimana vaksin tipe 2 sudah tidak digunakan dalam 4
bulan sebelum deteksi kasus atau deteksi tipe 1 atau 3 dimana wilayah tersebut tidak menggunakan OPV di jadwal imunisasinya atau SIA dalam 4 bulan sebelum
Definisi KLB dan event (lanjutan)
• facility associated WPV or VDPV event ;
• Vaccine event :
• VAPP
• Deteksi virus tipe 2* diwilayah dimana vaksin tipe 2 sudah tidak digunakan
dalam 4 bulan sebelum deteksi kasus atau deteksi tipe 1 atau 3 dimana
wilayah tersebut tidak menggunakan OPV di jadwal imunisasinya atau SIA
dalam 4 bulan sebelum deteksi
*Events do not require a vaccination response unless those are high
risk. Events 2b, 2c and 3a due to type 2 poliovirus are considered high
risk
DETEKSI, NOTIFIKASI DAN
INVESTIGASI
Deteksi, Notifikasi dan Investigasi
• Deteksi : sampel yang berasal dari surveilans rutin atau event atau
investigasi KLB dikirimkan ke jejaring lab polio untuk diperiksa. Pemeriksaan
meliputi kultur, intra-typic differentiation dan genetic sekuensing.
• Notifikasi : segera setelah teridentifikasi virus polio, lab menginformasikan
kepada kementerian Kesehatan dan WHO (CO, Regional, HQ). Sesuai
dengan IHR 2005, all notifiable poliovirus harus dilaporkan segera melalui
IHR focal point (<24 jam).
• WHO akan menginformasikan kepada GPEI partner. Detail lain seperti data genetic
akan dibagikan oleh GPLN dan WHO HQ.
• Publikasi melalui website WHO terkait berita KLB, tipe virus, risk assessment dan
status KLB.
Hari ke-0
• Didefinisikan sebagai hari diterimanya hasil
sekuensing genetic terkonfirmasi lab oleh IHR 2005
WHO HQ atau WHO RO. Disebut sebagai Kewajiban untuk melaporkan adanya deteksi
“outbreak notification day” poliovirus baik berasal dari orang maupun
lingkungan,
• Setiap adanya notifikasi, harus diikuti oleh • Virus polio liar
respon berikut ini, • VDPV tipe 1 atau 2 atau 3, dan
• Investigasi kasus dan kontak eratnya, dan • Sabin/Sabin-like tipe 2 dari wilayah
termasuk masyarakat sekitar. Pada kasus sampel yang tidak menggunakan OPV2 dalam
lingkungan, respon difokuskan pada wilayah waktu 4 bulan terakhir.
cakupan dan sampling dilakukan pada masyarakat Notifikasi dilakukan dalam waktu 24 jam oleh
disekitar ES site. IHR focal point ke WHO RO tanpa menunggu
• Risk assessment menggunakan data-data PE final classification.
• Penguatan surveilans
• Advokasi strategis dan komunikasi risiko.
Investigasi KLB Polio dilakukan <24 jam sejak notifikasi (Day 0)
(1)
Komponen Investigasi Tujuan
Bagian A. Investigasi kasus 1. Investigasi secara mendetail pada kasus • Mengumpulkan informasi untuk
atau isolate lingkungan dan AFP dan/atau kontak dari kasus AFP mengkonfirmasi KLB/event dan
konteks lokal 2. Investigasi wilayah sekitar lokasi factor risiko
penemuan kasus di lingkungan (ES Site) • Sumber infeksi/penularan
3. Mendeskripsikan konteks masyarakat • Menentukan jumlah dan
terdampak, karakteristik kasus
• Kekebalan masyarakat • Memeformulasikan upaya
• Pelaksanaan SIA terbaru pengendalian (imunisasi dan
• Karakteristik masyarakat (mobilitas surveilans) untuk menghentikan
dsb) penularan dan perluasan
• Community social mapping
Bagian B. Menentukan luasan 4. Pencarian kasus AFP tambahan dan bukti- • Menentukan luasan geografis dan
geografis penularan bukti transmisi virus menilai risiko penulara lebih lanjut
- Data surveilans • Untuk memperkuat upaya
- AFP contact sampling pengendalian dan mencegah
- Targeted healthy sampling penularan/perluasan.
- Community household search
- Pencarian di fasyankes
- Pencarian di masyarakat (outreach)
Pengambilan Spesimen Tambahan
• AFP contact sampling. Kasus AFP yang ditemukan (didiskusikan apakah perlu
contact sampling. Pada konteks KLB, kontak sampling mungkin perlu dilakukan
untuk seluruh kasus AFP yang ditemukan, dan dilakukan dalam periode waktu
tertentu). Pada situasi normal, AFP contact sampling, dilakukan jika spesimen
tidak adekuat.
• Direkomendasikan untuk mengambil 3 spesimen kontak.
• Targeted healthy children stool sampling (community contact sampling)
dilakukan pada kasus VDPV baru dan jika transmisi komunitas belum
terkonfirmasi.
• Minimal 1 sampel dari 20 anak asimtomatis (jika memungkinkan pada anak <5 tahun atau
<2 tahun)
• Jika sudah ada bukti penularan komunitas, targeted healthy sampling tidak perlu dilakukan.
Beberapa hal yang perlu didiskusikan
1. Vaccine of choice, untuk pelaksanaan SIA?
2. Luas wilayah dan sasaran imunisasi dengan mempertimbangkan
penilaian risiko polio di wilayah tersebut dan sekitarnya?
3. Lainnya??