Professional Documents
Culture Documents
Tehnik Desinfeksi Dan Sterilisasi Serta Penyimpanan Alkes
Tehnik Desinfeksi Dan Sterilisasi Serta Penyimpanan Alkes
Desinfeksi tingkat tinggi sarung tangan atau karet dengan menggunakan uap air. Setelah
sarung tangan didekontaminasi dan dicuci, maka sarung tangan ini siap untuk DTT
menggunakan uap panas (jangan ditaburi dengan bubuk talk).
1. Gunakan panci perebus dengan tiga susun nampan kukus
2. Gulung bagian atas sarung tangan sehingga setelah DTT selesai sarung tangan dapat
dipakaikan tanpa membuat terkontaminasi baru
3. Letakkan sarung tangan pada nampan pengukus yang berlubang di bawahnya. Agar
mudah dikeluarkan dari bagian atas nampan pengukus, letakkan 5-15 pasang sarung
tangan dengan bagian jarinya mengarah ke tengah nampan. Agar proses DTT berjalan
efektif, harap perhatikan jumlah maksimal sarung tangan dalam satu nampan (tergantung
dari diameter nampan)
4. Ulangi proses tersebut hingga semua nampan pengukus terisi sarung tangan. Susun tiga
nampan pengukus di atas panci perebus yang berisi air. Letakkan sebuah panci perebus
kosong di sebelah kompor
5. Letakkan penutup di atas nampan pengukus paling atas dan panaskan air hingga
mendidih. Jika air mendidih perlahan, hanya sedikit uap air yang dihasilkan dan suhunya
mungkin tidak cukup tinggi untuk membunuh mikroorganisme. Jika air mendidih terlalu
cepat, air akan menguap dengan cepat dan ini merupakan pemborosan bahan bakar
6. Jika uap mulai keluar dari celah-celah di antara panci pengukus, mulailah perhitungan
waktu. Catat pengukusan sarung tangan dalam buku khusus
7. Kukus sarung tangan selama 20 menit, buka tutup panci dan letakkan dalam
posisi terbalik
8. Angkat nampan pengukus paling atas yang berisi sarung tangan dan goyangkan
perlahan-lahan agar air yang tersisa pada sarung tangan dapat menetes keluar
9. Letakkan nampan pengukus di atas panci perebus yang kosong di sebelah
kompor
10. Ulangi langkah tersebut hingga semua nampan pengukus yang berisi sarung
tangan tersusun di atas panci perebus yang kosong. Letakkan penutup di atasnya
agar sarung tangan menjadi dingin dan kering tanpa terkontaminasi (tuang air
perebus ke dalam wadah DTT)
"Ingat: Jangan menempatkan nampan pengukus berlubang yang berisi sarung
tangan di atas meja atau tempat lain karena sarung tangan dapat terkontaminasi
oleh cemaran dari luar melalui lubang bawah nampan”
11. Biarkan sarung tangan kering dengan diangin-anginkan sampai kering di dalam
nampan selama 4-6 jam.)
12. Jika sarung tangan tidak akan dipakai segera, setelah kering gunakan penjepit
atas pinset disinfeksi tingkat tinggi untuk memindahkan sarung tangan. Letakkan
sarung tangan tersebut dalam wadah disinfeksi tingkat tinggi lalu tutup rapat
(sarung tangan bisa disimpan di dalam panci pengukus yang berpenutup rapat).
Sarung tangan tersebut bisa disimpan sampai satu minggu.
B. Tehnik sterilisasi dari alkes yang terbuat dari bahan karet
1. Sterilisasi dengan pemanasan basah (sterilisasi di masak dalam air aqua bides )
Suhu tertinggi 100 ºC, tapi pada suhu ini bentuk vegetatif dapat dibinasakan tetapi bentuk
yang spora masih bertahan. Oleh karena itu agar efektif membunuh spora maka dapat
ditambahkan natrium nitrat 1% dan phenol 5%.
Caranya yaitu:
a. Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa-sisa darah, nanah atau kotoran lain.
b. Kemudian dimasukkan langsung ke dalam air mendidih.
c. Tambahkan nitrit 1% dan phenol 5%, agar bentuk sporanya mati.
d. Waktu pensterilan 30-60 menit (menurut pharmacope-Rusia).
e. Seluruh permukaan harus terendam.
2. Dengan Bahan Kimia.
Cara ini hanya dapat digunakan untuk alat-alat yang cepat rusak bila kena panas misalnya
sarung tangan, kateter, dll.
Obat obatan yang dipakai misalnnya :
- Alcohol 70 %.
- Sublimat 1/1000 untuk kapas yang direndam selam 24 jam.
- Uap formalin untuk mensterilkan sarung tangan, kateter dan lain-lain dalam
tromol/stoples tertutup selam 24 jam. Untuk satu tromol/stoples ukuran 1 liter digunakan
4 tablet formalin 50 gram dalam waktu 24 jam (Almanar,Alma E.2009).
C. Tehnik Penyimpanan Alkes yang terbuat dari bahan karet
Sarung tangan dari karet/hand schoen mudah sekali
meleleh atau melengket apabila disimpan terlalu lama.
Untuk menghindari kerusakan dari bahan karet, sebelum
melakukan penyimpanan mula-mula bersihkan kotoran
darah atau cairan obat dengan cara mencuci dengan
sabun kemudian dikeringkan dengan menjemur dibawah
sinar matahari atau hembusan udara hangat. Setelah itu
taburi talk pada seluruh permukaan karet setelah
didesinfeksi dan disterilkan (Hartini,Yustina Sri dan
Sulasmono.2006).
4. Alat Kesehatan Yang Terbuat Dari Kain
a. Desinfeksi alkes yang terbuat dari kain (linen, baju operasi,
penutup kepala dll)
Caranya yaitu :
1). Gunakan panci dengan penutup yang rapat.
2). Ganti air setiap kali mendesinfeksi peralatan.
3). Rendam peralatan di dalam air sehingga semuanya terendam air.
4). Mulai panaskan air.
5). Mulai hitung waktu saat air mendidih.
6). Jangan tambahkan benda apapun kedalam air mendidih selama
penghitungan waktu merebus.
7). Rebus selama 20 menit.
8). Catat lama waktu perebusan peralatan di dalam buku khusus.
9). Biarkan peralatan kering dengan cara diangin-anginkan sebelum
digunakan
(Nuzulul.2009)
b. Tehnik sterilisasi alkes dari bahan kain
1. Dengan pemanasan basah yaitu:
1.Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa-sisa darah,
nanah atau kotoran lain.
2.Kemudian dimasukkan langsung ke dalam air mendidih.
3.Tambahkan nitrit 1% dan phenol 5%, agar bentuk sporanya
mati.
4.Waktu pensterilan 30-60 menit (menurut pharmacope –Rusia).
5.Seluruh permukaan harus terendam.