•Definisi Hipertermi •Penyebab Hipertermi •Gejala Hipertermi •Dampak Hipertermi •Penatalaksanaan Hipertermi Referensi • Interprofessional Education and Research Committee. 2013. Newborn Thermoregulation. Champlain Maternal Newborn Regional Program (CMNRP) • Dirjen Kesmasy Kemenkes RI. Buku Neonatal Esensial. 2019 • World Health Organisation. 1997. Guideline Thermal Protection. WHO • Kemenkes RI. Panduan penatalaksanaan kesehatan Balita pada Masa tanggap Covid 19 Bagi Tenaga Kesehatan. 2020 Definisi • Hipertermia adalah suhu tubuh di atas 37,5 °C • Hipertermia seringkali merupakan akibat dari faktor lingkungan yang menyebabkan overheating. • Hipertermia cenderung menjadi tanda sepsis pada bayi baru lahir. • Namun, apa pun penyebabnya, hipertermia dapat memiliki konsekuensi yang merugikan. Penyebab Penyebab
• Terpapar suhu terlalu panas dari
inkubator, penghangat radiasi, atau suhu lingkungan sekitar • Demam maternal • Anestesi epidural pada ibu • Terpapar Lampu fototerapi, sinar matahari • Infeksi • Dehidrasi Gejala
• Pada awalnya gejala tidak begitu jelas
• Takikardia, takipnea, apnea • Ekstremitas hangat, • Dehidrasi • Letargis, hypotonia, malas menyusu • rewel • menangis lemah • Pada Hipertermia berat dapat terjadi syok, kejang dan koma • Hipertermia dapat meningkatkan laju metabolisme dan evaporasi kehilangan cairan • Jika suhu di atas 420 C, dapat terjadi kerusakan neurologis Dampak Hipotermia
• Hipotensi dan dehidrasi (akibat
meningkatnya kehilangan cairan) • Kejang dan apnea (akibat suhu tinggi) • Hypernatremia Penatalaksanaan
• Bayi harus dipindahkan dari sumber panas
• Tanggalkan sebagian atau seluruh pakaiannya, jika perlu. • Jika bayi di inkubator, suhu udara harus diturunkan. • Bayi harus sering disusui untuk mengganti cairan Penatalaksanaan • Selama proses penurunan suhu inkubator, suhu bayi harus dipantau setiap 15-30 menit hingga stabil • Jangan pernah mematikan inkubator karena dapat membuat bayi menjadi hipotermi • Ketika terjadi hipertermia, bayi dapat dimandikan. Air harus hangat (sekitar 2 ° C lebih rendah dari suhu tubuh bayi baru lahir) • Perangkat pendingin tidak direkomendasikan (ACoRN, 2012; Baumgart, 2008; Çinar & Filiz, 2006; WHO, 1997). • Jika bayi baru lahir tidak dapat menyusui, cairan tambahan harus diberikan secara intravena atau memasang pipa lambung (WHO, 1997). • Dalam kasus di mana intervensi tidak memiliki efek pada pengaturan suhu bayi yang baru lahir, keadaan ini harus dinilai sebagai kemungkinan infeksi