You are on page 1of 13

PANCASILA SEBAGAI

CIVIL RELIGION
KELOMPOK 6
AIMAN AL HABIB
RYAN CHANDRA GUNAWAN
MARLIFA AURORA DELIA
BADRUIATUN NUFRIKA
NABILA RAHMA KHERUNISA
LIDYA NURHARTANTI
PANCASILA SEBAGAI CIVIL RELIGION
Robert N.Bellah mendefinisikan civil religion sebagai agama
publik yang diekspresikan dalam keyakinan bersama, simbol-
simbol, dan ritual, suatu dari realitas, universal dan realitas
keberagamaan yang transenden (Bella, 1970: 171-179). Dengan
demikian civil religion merupakan sebuah meditasi atas identitas
lain dari penyembah, yakni sebagai warga Negara (Bella, 1970:
14). Artinya Civil religion merupakan kesepakatan minimum
mengenai nilai-nilai religius yang dipegangi bersama, terlepas
dari keyakinan agama apapun yang di anut oleh masing-masing
orang atau kelompok.
Revitalisasi Pancasila Sebagai Civil Religion memang menjadi
mkeniscayaan. Agama formal dalam berbagai nama berikut :
1. Islam
2. Kristen
3. Katolik
4. Hindu
5. Buddha
6. Konghucu
NEGARA SEBAGAI KESEPAKATAN

Menurut locke, sebuah negara dibangun di atas dasar


kesepakatan antara pemerintah dengan pemegang kekuasaan
dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan. Hal ini menjadi
pijakan dasar dari teori kontrak sosial. Hal ini juga dicatat oleh
Sabine (1992;181) “ kekuasaan demikian hanya dapat timbul
dengan persetujuan, dan meskipun ini hanya dapat diberikan
secara diam - diam, ia harus merupakan persetujuan di setiap
individu dirinya sendiri“.
AGAMA SUBSTANSIAL

keyakinan agama merupakan roh bagi setiap bangsa Indonesia


dalam membangun bangsa dan negara ini. Lalu Civil religion
berkembang seiring dengan keinginan sekelompok masyarakat
yang memposisikan agama ditengah perubahan sosial, dengan
mengadopsi konsep civil religion bangsa Amerika, yaitu agama
dalam masyarakat modern adalah sebagai Sandaran
transendertal
AGAMA SIPIL

Agama sipil semula diungkapkan oleh ahli Prancis


bernama J.J Rousseau melalui konsep “kontak social”.
Didalam nya terdapat agenda pencerahaan yang
meninggikan logika. Yang terpenting adalah logika
untuk melibatkan rakyat didalam system kenegaraan.
TUHAN DALAM CIVIL RELIGION
Tuhan dalam civil religion megajarkan bahwa kesadaran
diri sendiri dan rumusan cita – cita manusia harus
diperoleh dengan cara yang beradap, inklusif, dan
pluralis, bukan komunal, sektarian dan eksklusif. Politik
dan kekuasaan dalam civil religion berada posisi yang
harus terberi nilai dan semangat agama, bukan
sebaliknya, mengatur dan memaksa agama terbekam
mengikuti alurnya
SEMUA DALAM KOORDINATOR AGAMA
Pilar utama dalam kehidupan beragama yang mejemuk
yang harus selalu dijaga dan dijunjung tinggi adalah,
“setiap agama sudah memiliki batas – batasnya koridor
masing – masing, sehingga apabila dalam
perkembangannya setiap agama yang keluar dari
koridor itu, akan membawa keresahan dalam
masyarakat agamanya, dan untuk itulah pemerintah
bertugas menata dan menyeimbangkan Kembali”.
REVITALISASI PANCASILA
Revitalisasi Pancasila Sebagai Civil Religion memang menjadi
mkeniscayaan. Agama formal dalam berbagai nama berikut :
1. Islam
2. Kristen
3. Katolik
4. Hindu
5. Buddha
6. Konghucu.
Dalam pengertian agama sipil, dalam pengertian perekat dari
semua elemen bangsa. Untuk itu perlunya “agama umum” yang
sifatnya umum dan terbuka, yang kelak dinamakan “agama sipil”.
Robert N. Bellah, agama sipil disistematiskan secra bertahap,
sehingga dengan mempelajari elemen - elemennya berdasarkan
sumpah presiden dan sejarah bangsa amerika dan hari - hari
besar bangsa tersebut, yang akhirnya menjadi dimensi agama
dalam kehidupan politik negara Amerika Berdasarkan uraian
Bellah, maka agama sipil menjadi universal dan hadir dalam
banyak bentuk di seluruh dunia. Menurutnya, bahwa tedapat
lima rukun agama sipil, yaitu :• adanya kepercayaan terhadap
tuhan• adanya kepercayaan tentang hari akhir• adanya takdir
baik dan buruk• berbuat baik • persaudaraan
PROBLEM UTAMA
Hanya saja problemnya bahwa cita dan idealitas yang demikian
baik terkadang tereduksi oleh Tindakan para pelaku, baik rakyat
maupun elitnya. Pengalaman baru yang sesungguhnya memiliki
ambisi yang sangat baik untuk menjadikan Pancasila sebagai
pedoman dalam seluruh tidakan masyarakat Indonesia ternyata
dikalahkan oleh berbagai masalah seperti korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Pengalaman sejarah ini tentu harus disikapi secara
arif dan bijaksana agr usaha melakukan revitalisasi Pancasila
didalam kehidupan masyarakat tidak mengalami reduksi makna.
SOLUSI

- Jadikan agama sebagai roh kehidupan


- Pahami multikultaritas dan pluralitas sebagai keniscayaan
- Lakukan tidak hanya co-eksistansi tetapi pro-ekstitensi
- Jadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa
- Jangan ulangi kesalahan masa lalu
- Tatap masa depan dnegan optimisme
PENUTUPAN

Dengan demikian, civil religion tidak lain adalah merupakan


kesepakatan sebuah masyarakat mengenai nilai dan norma yang
umum dan harus dihormati oleh semua secara bersama-sama,
dan disadari serta sangat dibutuhkan untuk menjamin kehidupan
bersama secara. tentram dan terbuka untuk kemajuan
masyarakat itu sendiri.

Link contoh masalah civil religion di Indonesia :


https://youtu.be/FSH0xP-Gy8k

You might also like