You are on page 1of 16

Akuntansi Internasional

Lidya Manuelia
Latar Belakang Terbentuknya Akuntansi
Internasional

Permasalahan:
Terjadinya pembelian dan • Perbedaan bahasa;
penjualan barang • Perbedaan prinsip-prinsip Pelaporan keuangan yang
dagangan dengan entitas akuntansi; dan bersifat global.
asing. • Perubahan nilai mata
uang

Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan standar akuntansi antar negara:


1. Tingkat pendidikan
2. Sistem politik
3. Sistem hukum
4. Perkembangan ekonomi
Perkembangan Akuntansi Internasional
 Tahun 1973
Tujuan dibentuknya International Accounting Standards Committee
(IASC) adalah untuk mencapai keseragaman dalam prinsip-prinsip
akuntansi yang digunakan di dalam pelaporan keuangan di seluruh
dunia. Pernyataan-pernyataan IASC dikenal sebagai International
Accounting Standards (IAS).
Tahun 1998
IASC membentuk Strategy Working Party untuk menangani masalah
yang terkait dengan penetapan standar dan mengeluarkan makalah
pembahasan yang berjudul “Shaping the IASB for the Future”
Tahun 2000
Pada bulan Maret tahun 2000, Dewan IASC menyepakati untuk
merestrukturisasi IASC.
Tahun 2001
IASC digantikan oleh IASB. Pernyataan IAS Pernyataan IASB.
Tujuan IASB adalah merumuskan dan mempublikasikan standar-
standar akuntansi yang akan dapat teramati dalam penyajian laporan
keuangan, serta mendorong penerimaan dan ketaatan terhadap
standar-standar tersebut di seluruh dunia.
 Tahun 2003
IASB menghilangkan istilah “perlakuan dengan tolok ukur (benchmark
treatment)” dan “perlakuan alternatif yang diizinkan (allowed alternative
treatment),” kemudian menggunakan istilah deskriptif seperti “model biaya
(cost model)” dan “model revaluasi (revaluation model)”.
Tahun 2011
Pada bulan Juli 2011, IASB memulai agenda consultation initiative yang
bertujuan mencari masukan mengenai arah dan keseimbangan program kerja
IASB. Kegiatan tersebut mencakup diskusi publik, pertemuan dengan masing-
masing investor, penerimaan lebih dari 200 komentar (comment letter), dan
forum diskusi daring di banyak negara.
Tahun 2012
IASB mengumumkan prosedur penetapan standar yang baru sebagai respon
terhadap komentar yang diterimanya dari permintaannya sendiri untuk
melakukan konsultasi publik atas program kerjanya di masa depan.
Struktur IASB
Kegunaan International Accounting
Standards
• Sebagai ketentuan nasional
• Sebagai dasar bagi beberapa atau seluruh ketentuan nasional
• Sebagai tolok ukur (benchmark) internasional bagi negara-negara
yang mengembangkan ketentuan sendiri.
• Oleh pihak-pihak yang berwenang untuk perusahaan-perusahaan
domestik dan asing
• Oleh perusahaan itu sendiri.
Penggunaan Standar-Standar IASC
Globalisasi bisnis dan keuangan telah berujung pada pengadopsian IFRS
oleh lebih dari 12.000 perusahaan dari sekitar 116 negara. Demi
membantu perusahaan-perusahaan melakukan perubahan dengan IFRS
dan memungkinkan para pengguna laporan perusahaan untuk
memahami pengaruh dari penerapan serangkaian standar akuntansi
baru, IASB mengeluarkan IFRS No.1, “First time Adoption of
International Financial Reporting Standards”, yang menjelaskan
bagaimana suatu entitas seharusnya melakukan transisi ke IFRS dari
dasar akuntansi lainnya.
Konvergensi IASB-FASB
Norwalk Agreement
Pada tanggal 18 September 2002, FASB dan IASB berkomitmen untuk membuat
standar pelaporan keuangan, yang kompatibel dan berkualitas, yang dapat
digunakan untuk pelaporan domestik maupun non domestik.

Proyek Konvergensi Internasional Jangka Pendek FASB


Tujuan proyek ini adalah untuk menghilangkan berbagai perbedaan di antara
GAAP AS dan IFRS. Mereka, baik FASB maupun IASB, menganalisis perbedaan
standar yang ada untuk mengurangi atau menghilangkan perbedaan tersebut
dan mengomunikasikan alasan Dewan memilih untuk tidak mengubah standar.
Proyek ini dimulai pada tahun 2003
Pengaruh Standar Akuntansi
Internasional Versus GAAP AS

Perusahaan asing yang ingin mendaftar pada bursa saham Amerika


Serikat harus menyusun kembali laporan keuangannya agar
mencerminkan GAAP yang berlaku Pada bulan Februari 2000,
SEC meminta perusahaan-perusahaan Amerika Serikat untuk
berkomentar terkait hal tersebut Pada tahun 2007, SEC
mengeluarkan “Acceptance from Foreign Private Issuers of Financial
Statements Prepared in Accordance with International Financial
Reporting Standards without Reconciliation to GAAP.”
Pada tahun 2011, staf SEC menerbitkan laporan yang menganalisis
penggunaan IFRS dan praktiknya. Hal-hal yang harus
dipertimbangkan dari hasil analisis staf tersebut.
1) Pertama, berdasarkan masing-masing topik, transparansi dan
kejelasan laporan keuangan yang menjadi sampel bisa
ditingkatkan.
2) Kedua, keberagaman penerapan IFRS menimbulkan tantangan
dalam membandingkan laporan keuangan antarnegara dan
antar industri.
Kelebihan Standar
Pada tahun 2009, IASB memublikasikan IFRS yang dirancang untuk
digunakan oleh entitas berskala kecil dan menengah. Tujuannya untuk
menyediakan serangkaian prinsip akuntansi yang lebih sederhana,
lengkap, dan didasarkan pada IFRS lengkap, namun sesuai untuk
perusahaan-perusahaan kecil.

IFRS for SME hanya digunakan untuk perusahaan yang tidak


diperdagangkan secara publik dan tidak sesuai dengan institusi-institusi
keuangan.
PSAK 10
PSAK 10 tentang Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing. Tujuan dari
pernyataan ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam
valuta asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan
entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata
uang penyajian.
Pada pengakuan awal, transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang
fungsional. Jumlah valuta asing dihitung ke dalam mata uang fungsional
dengan kurs spot antara mata uang fungsional dan valuta asing pada
tanggal transaksi. 
Pada akhir setiap periode pelaporan:
a) pos moneter valuta asing dijabarkan menggunakan kurs penutup;
b) pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing
dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan
c) pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing
dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar diukur. 

Entitas mengungkapkan:
d)  jumlah selisih kurs yang diakui dalam laba rugi, kecuali untuk selisih kurs
yang timbul pada instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran; dan
e) selisih kurs neto yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan
diakumulasikan dalam komponen ekuitas yang terpisah, serta rekonsiliasi
selisih kurs tersebut pada awal dan akhir periode.
Jurnal
Judul : The Convergence of U.S. GAAP with IFRS: A Comparative Analysis of
Principles-based and Rules-based Accounting St...
Penulis : Dr. Oris Guillaume (MA, JD, DBA)
Dr. Denel Pierre (DBA, MBA)
Tahun : 2016
Kesimpulan: Karena SEC merekomendasikan penggunaan IFRS, hal ini menimbulkan
masalah bagi perusahaan yaitu konsistensi dalam pelaporan. Pemimpin perusahaan
dan manajer harus memahami arti sebenarnya dari konvergensi, dan investor dan
pemegang saham harus yakin bahwa laporan keuangan yang diberikan konsisten
dan dapat diandalkan. Perusahaan juga perlu mempertimbangkan biaya untuk
memberikan pelatihan bagi para pemimpin dalam organisasi. Walaupun keputusan
untuk mengadopsi IFRS belum ditentukan secara definitif, banyak pihak yang optimis
bahwa satu set standar akuntansi berkualitas tinggi akan meningkatkan
komparabilitas, transparansi, verifikasi, nilai yang relevan, dan pemahaman
informasi keuangan.
Daftar Pustaka
Schroeder, Clark, dan Cathey. 2020. Teori Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
PSAK 10 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing. Ikatan Akuntan Indonesia.
http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sak-14-psak-10-pengaruh-
perubahan-kurs-valuta-asing
Guillaume, Dr. Oris, Pierre, Dr. Denel. 2016. The Convergence of U.S. GAAP with IFRS: A Comparative
Analysis of Principles-based and Rules-based Accounting St. Scholedge International Journal of
Business Policy & Governance. 3(5). 63-72. https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/70449941/405-
with-cover-page-v2.

You might also like