Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN KASUS Puspita
LAPORAN KASUS Puspita
Oleh:
Puspita Aisyiyah
NIM. 2130912320124
Pembimbing:
Dr. dr. Edi Hartoyo, Sp.A(K)
BAGIAN/KSM ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN ULM/RSUD ULIN
BANJARMASIN
Oktober, 2022
PENDAHULUAN
Bronkopneumonia adalah penyakit infeksi saluran nafas bagian bawah. Penyakit ini sering menyerang anak-anak
dan balita hampir di seluruh dunia. Bila penyakit ini tidak segera ditangani, maka akan menyebabkan beberapa
komplikasi bahkan kematian
Bronkopneumonia merupakan penyakit infeksi yang banyak menyerang bayi dan anak balita bahkan orang
dewasa sekalipun. Menurut laporan WHO, sekitar 850.000 hingga 1,5 juga orang meninggal dunia tiap tahun
akibat Bronkopneumonia.
Nari J. Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Bronkopneumonia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pp Magretti Saumlaki Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Global Health Science. 2019 Dec 31;4(4):220-5.
Departemen Kesehatan RI. 2014. Riset. Kesehatan Dasar (Riskesdas). Laporan Nasional 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pembangunan Kesehatan.
PENDAHULUAN
Campak merupakan penyakit endemik di banyak negara terutama di negara berkembang. Di Indonesia, campak
masih menempati urutan ke-5 dari 10 penyakit utama pada bayi dan anak balita (1-4 tahun) Campak juga dikenal
dengan nama morbili atau morbillia.
Campak merupakan salah satu penyakit infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh Paramixovirus yang
menyerang anak-anak bahkan juga orang dewasa.
Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil palatine yang ditandai dengan peradangan tonsil, sakit tenggorokan,
gangguan menelan, dan pembesaran ringan kelenjar getah bening leher. Penyebaran infeksi ini ditransmisikan
melalui udara (air born droplets), tangan dan ciuman.
Hamborsky J, Kroger A, Wolfe A, editors. Epidemiology And Prevention Of Vaccine-Preventable Deseases. Edisi ke-13. USA:U.S. Departement Of Health And Human Services Centers For Desease Control And Prevention. 2015.
De Vries RD, Duprex WP, De Swart RL. Morbillivirus Infections: An Introduction. Viruses. 2015; 7(2):699-706.
Arifputera A, dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Editor, Tanto C, dkk. Edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius. 2014; jilid 2; 975-981.
identitas
Nama : An. NA Identitas Orang Tua
Jenis kelamin : Perempuan Nama Ayah : TN. A
Usia : 4 tahun 5
Pekerjaan : Wirausaha
bulan
Pendidikan : S1
Nama Ibu : Ny. N
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : D3
Agama : Islam
anamnesis
Keluhan Utama : Demam
Demam naik turun. suhu paling tinggi 38C . Sudah minum obat paracetamol, demam turun akan tetapi demam naik kembali.
Menggigil (-), keringat dingin (-), kejang (-), mimisan (-). vRiwayat bepergian 2 minggu terakhir (-), riwayat demam di keluarga (-),
riwayat demam di lingkungan kurang tau.vHari minggu ke RS Bhayangkara rawat jalan dikatakan campak diberikan anti alergi, obat
campak, Vit A, dan paracetamol akan tetapi keluhan tidak berkurang.
Batuk sejak pukul 8 pagi SMRS. hilang timbul, timbul dan hilang secara . Batuk tidak dipicu dingin, aktivitas, makan, minum. Tidak
berdahak. Nyeri telan (+), Sesak (-), napas grok (-). Anggota keluarga yg batuk (+) kakak pasien. Alergi (-). Ruam merah sejak 6
SMRS, dimulai dari dada-perut-punggung-tangan-kaki, gatal, berubah menjadi kehitaman. Ruam bukan ptekie. Muntah 1x pada hari
jumat, isi muntahan yang dimakan, 1/2 gelas aqua, darah (-), lendir (-), BAK normal, makan dan minum berkurang setelah sakit,
BAB normal.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan serupa (-), riwayat rawat inap (-), asma (-), alergi makanan (-), alergi obat (-).
Ibu pasien rutin tiap bulan ke dokter , Periksa USG tiap bulan dikatakan normal , Rutin konsumsi vitamin, zat besi, dan tablet tambah darah. , Tidak
Riwayat natal:
lahir normal, cukup bulan (38 minggu), Bayi langsung menangis, , Berat badan lahir 3500 gr, Panjang badan lahir 50 cm, Lingkar kepala lupa,
Riwayat neonatal:
Kesimpulan : Riwayat antenatal baik, riwayat natal dan riwayat neonatal baik.
Riwayat perkembangan
Mengangkat kepala : Ibu lupa
Tiarap : 2 Bulan
Duduk : 7 Bulan
Merangkak : 7 Bulan
Berdiri : Sudah
Pasien saat ini aktif bermain dan sedang berada di bangku TK. Tidak ada keterlambatan perkembangan.
Makanan Keluarga: 1 tahun - sekarang. 3x, 1 cantong nasi, tidak suka makan sayur, suka makan buah.
juga rumah (bukan sawah dan hutan), ventilasi runah bagus, Pakai AC dan sering dibersihkan. Tidak ada hewan peliharaan, merokok (-)
Riwayat keluarga
Jelaskan :
No. Nama Umur L/P
Sehat/Sakit
1 Tn.A 65 tahun L Sehat
2 Tn. N 35 tahun L Sehat
3 Tn. B 26 tahun L Sakit
4 An. NA 2 tahun P Sakit
Nadi 138x /menit, kuat angkat, regular I : Simetris, iga gambang (-), retraksi subcostal dan substernal(+),
P : Pengembangan dada simetris (+/+)
P : Sonor seluruh lapang paru
RR 28x/menit
A :Suara nafas vesikuler (+++/+++), Rhonki (+++/+++), Wheezing (---/---)
Thorax Jantung : S1 S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
Temp 38 °C (axilla)
SpO2 98% RA
I : Perut cembung, distensi (-), venektasi (-)
A : BU (+) normal
Kuning langsat, sianosis (-), hemangioma (-), turgor cepat kembali, P : Supel, nyeri tekan (-) , H/L/M tidak teraba,
Kulit kelembaban cukup, pucat (-) ptekie(-) Xerosis(-), Ruam (+), Abdomen P : Timpani seluruh regio abdomen
Hiperpigmentasi (+)
Mukosa bibir lembab (+), bibir pucat (-) hiperemis (-), pseudomembran
Mulut (-), Tonisl T1/T2)
Pemeriksaan fisik
Meningeal sign (-), Brudzinski I (-), Brudzinski II (-), Kernig (-)
Motorik 5555 | 5555 Sensorik (+) Refleks Fisiologis (biceps, triceps,
5555 | 5555 patella, achilles) +2/+2
Nervus kranialis
N. I sulit dievaluasi
Status Neurologis N. II refleks pupil (+/+)
Prognosis Penatalaksanaan
• IVFD D5 1/2 NS 1200ml/24 jam - IV Cefataxime 3x500 mg
Quad ad vitam : dubia ad bonam • IV Paracetamol 150 mg - Ambroxol 4 mg
• Cek lab darah - Salbutamol 0.6 mg
Quad ad functionam : Bonam
• IV Ondansetron 1 mg bila muntah
Quad ad sanationam : Bonam
Follow Up
Tanggal pemeriksaan : 26/09/2022 jam 14.00 WITA
S O A P
- Demam (+), - HR : 120 x/menit - Tonsilofaringitsi akut - IVFD D5 1/2 NS 1200ml/24
- menggigil (-), - RR : 22 x/menit - Morbili stadium jam
- nyeri telan (+), - SpO2 : 98% Room Air - Low intake - IV Cefataxime 3x500 mg
Rahajoe, Nastini N. Buku ajar respirologi anak. Edisi ke-1. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2010
TEORI KASUS
Sebelumnya pasien dibawa ke RS
Bhayangkara pada Minggu 18 September
mulai fase prodromal, yaitu munculnya
2022, rawat jalan dikatakan campak
demam, cough, coryza, dan konjungtivitis.
diberikan anti alergi, obat campak, Vit A,
Selain itu, pada fase exanthema dapat
dan paracetamol akan tetapi keluhan tidak
muncul ruam makulopapular
berkurang. Keluhan lain yaitu batuk sejak
pukul 8 pagi SMRS, hilang timbul. Batuk
tidak dipicu dingin, aktivitas, makan,
minum. Tidak berdahak. Ruam merah sejak
6 SMRS, dimulai dari dada-perut-
punggung-tangan-kaki, gatal, berubah
menjadi kehitaman. Muntah 1x pada hari
jumat, isi muntahan yang dimakan, 1/2 gelas
aqua, darah (-), lendir (-).
Gans H, Maldonado YA. Measles: Clinical Manifestations, Diagnosis, Treatment, And Prevention. Uptodate. May 2022.
TEORI KASUS
Kriteria Skor
Temperatur > 38oC Pemeriksaan generalis ditemukan Tonsil
1
T1/T2 hiperemis, Pembesaran KGB, ruam
Tidak ada batuk 1 kulit konvalensi.
Pembengkakan
1
Kelenjar servikal
Pembengkakan
1
dan eksudat tonsil
Umur
3 - 4 tahun 1
15 – 44 tahun 0
45 tahun -1
Mason RJ, Broaddus VC, Martin T, King TE, Schraugnagel D, Murray JF, et al. Murray And Nadel’s Text Book Of Respiratology Medicine
Volume 1. Edisi ke-1. Netherland: Elseiver Saunders; 2005.
TEORI KASUS
Bronkhopneumonia Pemeriksaan penunjang ditemukan pada pemeriksaan
Pada pemeriksaan darah tepi ditemukan darah lengkap, hemoglobin 11.4 g/dL, leukosit 23.1
adanya leukositosis dengan predominan ribu/ul, hematokrit 33.3%, trombosit 455 ribu/ul, MCV
PMN 77.4 fl, MCH 26.5 pg, limfosit 15.4%.
Pada pemeriksaan rontgen thoraks
ditemukan adanya infiltrat interstitial dan Dan hasil rontgen ditumukan bronkopneumonia
infiltrat alveolar serta gambaran
bronkopneumonia
Bennet NJ, Steele RW. Pediatric pneumonia [internet]. USA: Medscape LLC.; 2014 [Diakses pada 4 Oktoer 2022]. Tersedia dari:
http://emedicine.medscape.com/article/967822-medication
TEORI KASUS
Dapat terjadi campak walaupun sudah Pasien sudah melakukan imunisasi lengkap
imunisasi Hal ini dikarenakan tidak
selamanya imunisasi campak memastikan
seseorang tidak mungkin terkena campak di
kemudian hari. Namun, dengan diberikan
imunisasi, perlindungan yang dimiliki tubuh
saat terpajan virus penyebab infeksi
semakin kuat. Efikasi vaksin MR sendiri
adalah 90-100%. Karena itu, potensi
komplikasi penyakit yang berbahaya akibat
infeksi bisa diminimalisasi
Ma SJ, Li X, Xiong YQ, Yao AL, Chen Q. Combination Measles-Mumps-Rubella-Varicella Vaccine In Healthy Children: A Systematic Review
And Meta-Analysis Of Immunogenicity And Safety. Medicine (Baltimore). 2015; 94(44):e1721.
TEORI KASUS
Fungsi dari penambahan cairan secara Pada pasien ini diberikan IVFD D5 1/2 NS
intravena adalah untuk menggantikan cairan 1200ml/24 jam, IV Paracetamol 150 mg, IV
tubuh yang hilang. Untuk paracetamol Ondansetron 1 mg, IV Cefataxime 3x500
diberikan pada saat pasien mengalami mg, Ambroxol 4 mg, Salbutamol 0.6 mg.
demam. Ondasetron diberikan sebagai
antiemetik untuk mencegah mual dan
muntah. Cefataxime diberikan sebagai
antibiotik golongan sefalosporin untuk
mengobatik infeksi bakteri. Ambroxol
diberikan untuk mengatasi batuk. Dan
salbutamol diberikan sebagai bronkodilator
untuk mengatasi sesak nafas.
Garna H, Chaerulfatah A, Azhali MS, Setiabudi D. Morbili (campak, rubeola, measles). Dalam: Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Edisi ke-3.
Bandung: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNPAD; 2005. hlm 234-6
PENUTUP
- Telah dilaporkan sebuah kasus an. NA perempuan berusia 4 tahun 5 bulan
yang di rawat di RSUD Ulin Banjarmasin dengan diagnosis Morbili dengan
low intake, tonsilofaringitis dan bronkopneumonia susp. Streptococcus
infection. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang. Penatalaksanaan terakhir yang diberikan
adalah IVFD D5 1/2 NS 1200ml/24 jam, IV Paracetamol 150 mg, IV
Ondansetron 1 mg, IV Cefataxime 3x500 mg. Pasien dirawat di RSUD Ulin
tanggal 23 September hingga 28 September 2022.
Terima kasih