Professional Documents
Culture Documents
Kejang Demam
Kompleks
Pembimbing : dr. Bambang Andikayana
Disusun oleh:
dr. Ida Ayu Putu Ratih Septiari
II
Laporan Kasus
2
IDENTITAS PASIEN
‘’
Nama : An. JE
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 1 tahun 8 bulan
Tempat/ tanggal lahir : Denpasar, 18 Oktober 2020
Pendidikan :-
Agama : Kristen
Alamat : Br.Babakan, Sukawati
No. RM : 17.22.XX
Tanggal masuk RS :16 Juni 2022 pukul 18.25
Tanggal Pemeriksaan : 16 Juni 2022 pukul 18.25
3
IDENTITAS ORANG TUA PASIEN
Ayah Ibu
Nama : Tn. A Nama : Ny. R
Umur : 26 tahun Umur : 29 tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Agama : Kristen Agama : Kristen
Alamat : Br. Babakan, Sukawati Alamat :Br. Babakan, Sukawati
4
ANAMNESIS Riwayat Penyakit Sekarang
5
Riwayat
Riwayat Penyakit Dahulu Kehamilan/Kelahiran
6
Riwayat Perkembangan Riwayat Makanan
7
Riwayat Imunisasi Riwayat Lingkungan
Umur (bulan)
Vaksin • Rumah 1 lantai
Lahir 1 2 3 4 5 6 7 8 9
BCG 1 • Dinding tembok
Hep B 1 2 • Vantilasi baik
DPT 1 2 • Sumber air dari PAM dan sumber air minum
Polio dari galon isi ulang
Campak
• Kawasan padat penduduk
HIB
8
PEMERIKSAAN FISIK
▣ Data Antropometri
▣ Keadaan Umum
BB : 12,2 kg
CM
TB : 80 cm
Kesan sakit sedang
▣ Tanda Vital
TD : - mmHg
HR : 190 X/ menit
RR : 24 X/menit
T : 39,1 C
SpO2 : 99%
9
STATUS GENERALIS
10
STATUS GENERALIS
11
STATUS NEUROLOGIS
Refleks Biceps +2 +2
▣ GCS : E4M6V5
fisiologis
Triceps +2 +2
Patella +2 +2
12
STATUS NEUROLOGIS
Kimia klinik
Glukosa darah sewaktu mg/dL 60 - 100
14
RESUME
15
RESUME
TATALAKSANA
PROGNOSIS
Non- Medikamentosa Ad vitam : Ad bonam
• Tirah baring Ad fungsionam : Dubia ad bonam
Ad Sanactionam : Dubia ad malam
• Pantau tanda vital dan kejang
• Edukasi orangtua tentang keteraturan minum obat
Medikamentosa
• O2 nasal canul 2lpm
• IVFD D5 ¼ NS 15 tpm
• Paracetamol 15 cc tiap 4 jam IV
• Ceftriaxone 2x500 mg IV
• Dexametason 3x0,2 cc IV
• Ambroxol 3x13 mg pulv
16
16/12/2020 17/12/2020 18/12/2020
S Demam (-), kejang (-) Demam (-), kejang (-) Demam pada malam hari,
Pasien belum BAB sejak 3 hari yang lalu, BAK normal & BAB (+), BAK (+) & tidak nyeri Kejang (-), BAB (+), BAK (+)& tidak nyeri
tidak nyeri Batuk kering (+), pilek (-),Mual muntah (-) Batuk kering (+), pilek (-),Mual muntah (-)
Batuk kering (+), pilek (-),Mual muntah (-)
O KU : Tampak sakit ringan KU : Tampak sakit ringan KU: Tampak sakit ringan
Kesadaran : CM Kesadaran : CM Kesadaran : CM
TD : 100/60 mmHg TD : 100/60 mmHg TD : 100/60 mmHg
HR: 110x/menit HR : 101x/menit HR: 97x/menit
RR: 30x/menit RR : 30x/menit RR: 30x/menit
T: 36,4ºC T : 36,4ºC T: 36,7ºC
Status generalis Status generalis Status generalis
Normosefali, UUB datar Normosefali, UUB datar Normosefali, UUB datar
CA (-), SI (-), mata cekung (-) CA (-), SI (-), mata cekung (-) CA (-), SI (-)
T2-T2, KGB dbn T2-T2, KGB dbn T2-T2, KGB dbn
Thx: SNV +/+, Rh -/-, Wh -/- Thx: SNV +/+, Rh -/-, Wh -/- Thx: SNV +/+, Rh -/-, Wh -/-
S1/S2 reg, m (-), g (-) S1/S2 reg, m (-), g (-) S1/S2 reg, m (-), g (-)
Abd: BU (+), supel Abd: BU (+), supel Abd: BU (+), supel
Ekstr: AH (+), OE (-),CRT<2 dtk Ekstr: AH (+), OE (-),CRT<2 dtk Ekstr: AH (+), OE (-),CRT<2 dtk
Status neurologis Status neurologis Status neurologis
Nervus kranialis DBN Nervus kranialis DBN Nervus kranialis DBN
Rangsang meningeal (-), RF(+2/+2), RP(-/-) Rangsang meningeal (-), RF(+2/+2), RP(-/-) Rangsang meningeal (-), RF(+2/+2), RP(-/-)
LAB
LED 47 ↑
Urinalisa
Keruh, Leukosit > 30/ LBP
P • IVFD Kaen 1B (5cc/kgBB/jam) • Asam valproat syr 1 x 250 mg/5 ml • Asam valproat syr 1 x 250 mg/5 ml
• Asam valproat syr 1 x 250 mg/5 ml • Inj. Cefotaxime 3x800 mg (IV) • Inj. Cefotaxime 3x800 mg (IV)
• Paracetamol 250 mg (jika demam) • Paracetamol 250 mg (jika demam) • Paracetamol 250 mg (jika demam)
• Salbutamol 3x1 mg pulv • Salbutamol 3x1 mg pulv
• Ambroxol 3x13 mg pulv • Ambroxol 3x13 mg pulv
• Pseudoephedrine HCl 30 mg, triprolidine HCl • Pseudoephedrine HCl 30 mg, triprolidine HCl 1.25
1.25 mg (3x1 pulv) mg (3x1 pulv)
17
III
Analisa kasus
18
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK
Pasien berusia 6 tahun mengalami kejang yang di TTV, Status generalis, status neurologis DBN.
dahului demam, bentuk kejang tonik dengan
gambaran mata mendelik, kaku seluruh tubuh,
berulang sebanyak 2 kali dalam waktu 24 jam dengan
rentang 11 jam, durasi ± 1 menit selama kejang
terjadi penurunan kesadaran sementara dan di
provokasi dengan demam. Kejang pertama kali saat PEMERIKSAAN
berusia 2 bulan. Hal tersebut sudah memenuhi kriteria
diagnosis kejang demam plus yaitu kejang didahului
PENUNJANG
demam, dengan umur > 6 tahun. Diagnosis banding
Generalized febrile seizure plus ataupun epilepsi
dapat disingkirkan. • LAB : ↑ LED 47 mm/jam
• Urinalisis : ↑ leukosit > 30 /LPB ISK
• EEG : normal X Epilepsi
19
TATALAKSANA
20
IV
Tinjauan Pustaka
21
DEFINISI ETIOLOGI
22
PATOFISIOLOGI
23
KLASIFIKASI
24
DIAGNOSIS
Anamnesis PF ▣ PP
• Deskripsi kejang • GCS • LAB
• Faktor pencetus • PF neurologis • Lumbal pungsi
• Riw. Kejang
• TTIK • EEG
sebelumnya
• Riw. kejang dalam
• Infeksi : ISPA, • CT-SCAN/MRI
keluarga OMA, ISK
• Kondisi medis
• Riwayat kehamilan
25
DIAGNOSIS BANDING
• Epilepsi
• Infeksi SSP : Meningitis, Ensefalitis
• Gan. Metabolik
26
TATALAKSANA
▣ Antipiretik ▣ Antikonvulsan intermittent
• Parasetamol : 10-15 mg/kg/kali diberikan tiap 4-6 jam. • Diazepam (rektal/parenteral) : diazepam oral 0,3
• Ibuprofen : 5-10 mg/kg/kali, 3-4 kali sehari. mg/kg/kali per oral atau rektal 0,5 mg/kg/kali, < 12 kg
5 mg, > 12 kg 10 mg
• Klonazepam : 0,03 mg/kg BB per dosis tiap 8 jam (selama
suhu diatas 38o C )
• Kloralhidrat (supositoria) : mencegah kejang demam
berulang. Dosis 250 mg <15 kg, dan 500 mg >15 kg (suhu
diatas 38o C.)
▣ Antikonvulsan Rumatan
• Asam valproat adalah 15 – 40 mg/kg BB/hari
• Fenobarbital 4 – 5 mg/kg BB/hari
27
Alogaritma Tatalaksana Kejang
28
PROGNOSIS
Faktor risiko berulangnya kejang demam
• Riwayat kejang demam atau epilepsy dalam keluarga
• Usia kurang dari 12 bulan
• Suhu tubuh kurang dari 39 derajat Celsius saat kejang
• Interval waktu yang singkat antara awitan demam dengan terjadinya kejang
• Apabila kejang demam pertama merupakan kejang demam kompleks
29
EDUKASI
‘’ •
•
•
Meyakinkan orangtua bahwa kejang demam umumnya
mempunyai prognosis baik
Memberitahukan cara penanganan kejang
Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang
kembali
• Pemberian obat profilaksis untuk mencegah berulangnya
kejang memang efektif, tetapi harus diingat adanya efek
samping obat.
EDUKASI CARA PENANGANAN KEJANG
▣ Tetap tenang dan tidak panik ▣ Tetap Bersama anak selama dan sesudah
▣ Longgarkan pakaian yang ketat terutama di kejang
sekitar leher ▣ Berikan diazepam rektal bila kejang masih
▣ Bila anak tidak sadar, posisikan anak berlangsung lebih dari 5 menit, jangan
miring. Bila terdapat muntah, bersihkan berikan bila kejang telah berhenti
muntahan atau lender di mulut atau hidung ▣ Bawa ke dokter atau rumah sakit bila
▣ Walaupun terdapat kemungkinan lidah kejang berlangsung lebih dari 5 menit,
tergigit, jangan memasukkan sesuatu ke suhu >39 derajat Celsius, kejang tidak
dalam mulut berhenti dengan diazepam rektal, kejang
fokal, setelah kejang anak tidak sadar, atau
▣ Ukur suhu, observasi, dan catat bentuk dan terdapat kelumpuhan.
lama kejang
31
Thank You !!
Ask me a question?
32