You are on page 1of 32

Clinical case

Kejang Demam
Kompleks
Pembimbing : dr. Bambang Andikayana

Disusun oleh:
dr. Ida Ayu Putu Ratih Septiari
II

Laporan Kasus
2
IDENTITAS PASIEN

‘’
Nama : An. JE
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 1 tahun 8 bulan
Tempat/ tanggal lahir : Denpasar, 18 Oktober 2020
Pendidikan :-
Agama : Kristen
Alamat : Br.Babakan, Sukawati
No. RM : 17.22.XX
Tanggal masuk RS :16 Juni 2022 pukul 18.25
Tanggal Pemeriksaan : 16 Juni 2022 pukul 18.25

3
IDENTITAS ORANG TUA PASIEN

Ayah Ibu
Nama : Tn. A Nama : Ny. R
Umur : 26 tahun Umur : 29 tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Agama : Kristen Agama : Kristen
Alamat : Br. Babakan, Sukawati Alamat :Br. Babakan, Sukawati

4
ANAMNESIS Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang diantar oleh dokter klinik Osadha


Dilakukan secara alloanamnesis dengan Tn. A di
IGD RSU Ganesha pada tanggal 16 Juni 2022 dengan keluhan kejang 20 menit SMRS, saat datang ke IGD
pukul 18.25 RSU Ganesha, pasien sudah tidak kejang. Frekuensi kejang
1x (24 jam), durasi ± 10 menit, mata pasien mendelik keatas,
Keluhan utama : Kejang 20 menit SMRS
kaku kelonjotan pada tangan dan kaki kanan, setelah kejang
pasien lemas. Di klinik Osadha sudah memdapatkan proris
▣Keluhan tambahan : Demam dan batuk
supp 125 mg.
berdahak sejak 2 hari SMRS
Keluhan lain, batuk berdahak sejak 2 hari SMRS,
nyeri tenggorokan, nafsu makan menurun, BAB dan BAK
dbn

5
Riwayat
Riwayat Penyakit Dahulu Kehamilan/Kelahiran

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur


Penyakit
Alergi (-) Difteria (-)
ginjal
(-) • ANC teratur
• Cukup bulan
Penyakit • Tidak terdapat morbiditas selama kehamilan
Cacingan (-) Diare (-) (-)
jantung
• Sectio caesarea a.i KPD
DBD (-) Kejang (-) Darah (-)

Tifoid (-) Morbili (-) Pneumonia (-)


Cavities/karies
Otitis (-) gigi
(-) TBC (-)

Parotitis (-) Operasi (-) Lainnya (-)

6
Riwayat Perkembangan Riwayat Makanan

- Pertumbuhan gigi I : 8 bulan (Normal: 5-9 bulan) Umur Buah/ Bubur


- Psikomotor : ASI/PASI Nasi Tim
(bulan) Biskuit Susu
Tengkurap : 3 bulan (Normal: 3-4 bulan) 0–2 ASI - - -
Duduk : 6 bulan (Normal: 6-9 bulan) 2–4 ASI - - -
Berdiri : 9 bulan (Normal: 9-12 bulan) 4–6 ASI - - -
Berjalan : 12 bulan (Normal: 12-18 bulan) 6–8 ASI + + +
Bicara : 12 bulan (Normal: 9-12 bulan) 8 – 10 ASI + + +
10-12 ASI + + +

7
Riwayat Imunisasi Riwayat Lingkungan

Umur (bulan)
Vaksin • Rumah 1 lantai
Lahir 1 2 3 4 5 6 7 8 9
BCG 1                   • Dinding tembok
Hep B 1 2                 • Vantilasi baik
DPT 1 2                 • Sumber air dari PAM dan sumber air minum
Polio                     dari galon isi ulang
Campak                    
• Kawasan padat penduduk
HIB                    

8
PEMERIKSAAN FISIK
▣ Data Antropometri
▣ Keadaan Umum
 BB : 12,2 kg
 CM
 TB : 80 cm
 Kesan sakit sedang

▣ Tanda Vital
 TD : - mmHg
 HR : 190 X/ menit
 RR : 24 X/menit
 T : 39,1 C
 SpO2 : 99%

9
STATUS GENERALIS

10
STATUS GENERALIS

11
STATUS NEUROLOGIS
Refleks Biceps +2 +2
▣ GCS : E4M6V5
fisiologis
Triceps +2 +2

Patella +2 +2

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan


Kaku Kuduk (-)
Brudzinski I (-) Refleks Babinski - -
Brudzinski II (-) patologis
Chaddock - -
Laseque -/-
Oppenheim - -
Kernig -/-
Hoffman-Tromner - -

Kekuatan motorik Ekstremitas atas 5555 5555


Ekstremitas bawah 5555 5555

12
STATUS NEUROLOGIS

Nervus Kranialis Pemeriksaan Hasil


NI Tes menghidu Tidak dilakukan pemeriksaan
N II Ukuran pupil Pupil kanan dan kiri bulat, diameter 3mm,
isokor
N III Kedudukan bola mata Kedua bola mata terletak di tengah
N IV ,N VI Refleks Cahaya RCL (+) dan RCTL (+) pada mata kanan dan
kiri
NV Trismus Tidak dilakukan pemeriksaan
N VII Otot wajah Gerakan otot wajah simetris
N VIII Tes pendengaran dan tes Tidak dilakukan pemeriksaan
keseimbangan
N IX, N X Pengecapan lidah, refleks Tidak dilakukan pemeriksaan
menelan
N XI Mengangkat bahu Tidak dilakukan pemeriksaan
N XII Pergerakan lidah Tidak terdapat deviasi, fasikulasi atau atrofi
lidah.
13
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi 16/12/20 Urinalisis    
Hasil Satuan Nilai normal Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
Warna Kuning Kuning
Leukosit (WBC) ribu/uL 4.5 - 13.5
Eritrosit (RBC) juta/uL 3.6 - 5.8
Kejernihan Keruh Jernih
Hemoglobin (HGB) g/dL 10.7 - 14.7 Glukosa Negatif Negatif
Hematokrit (HCT) % 33 - 45 Bilirubin Negatif Negatif
Trombosit (PLT) ribu/uL 184 - 488 Keton Negatif Negatif
LED mm/jam 0 - 30
pH 6.8 4.6 – 8
Berat jenis 1.010 1.005 – 1.030
MCV fL 69 - 93
Sedimen Urine    
MCH Pg 22 - 34
Leukosit > 30 /LPB <5
MCHC g/dL 32 - 36
RDW % < 14 Eritrosit 0 – 1 /LPB <2
Elektrolit serum   Epitel Positif Positif
Natrium (Na) mmol/L 135 - 155 /LPB

Kalium (K) mmol/L 3.6 - 5.5

Klorida (Cl) mmol/L 98 - 109

Kimia klinik      
Glukosa darah sewaktu mg/dL 60 - 100
14
RESUME

• Kejang 20 menit SMRS.  DIAGNOSIS BANDING


• Frekuensi kejang 1x (24 jam), durasi ± 10 menit, mata • Epilepsi
pasien mendelik keatas, kaku kelonjotan pada tangan dan • Infeksi SSP
kaki kanan, setelah kejang pasien lemas. Kejang diawali
demam.  DIAGNOSIS KERJA
• Batuk berdahak, nyeri menelan
• PF : DBN
• Status neurologis : DBN
• LAB :

15
RESUME
 TATALAKSANA
 PROGNOSIS
Non- Medikamentosa Ad vitam : Ad bonam
• Tirah baring Ad fungsionam : Dubia ad bonam
Ad Sanactionam : Dubia ad malam
• Pantau tanda vital dan kejang
• Edukasi orangtua tentang keteraturan minum obat
Medikamentosa
• O2 nasal canul 2lpm
• IVFD D5 ¼ NS 15 tpm
• Paracetamol 15 cc tiap 4 jam IV
• Ceftriaxone 2x500 mg IV
• Dexametason 3x0,2 cc IV
• Ambroxol 3x13 mg pulv

16
  16/12/2020 17/12/2020 18/12/2020
S Demam (-), kejang (-) Demam (-), kejang (-) Demam pada malam hari,
Pasien belum BAB sejak 3 hari yang lalu, BAK normal & BAB (+), BAK (+) & tidak nyeri Kejang (-), BAB (+), BAK (+)& tidak nyeri
tidak nyeri Batuk kering (+), pilek (-),Mual muntah (-) Batuk kering (+), pilek (-),Mual muntah (-)
Batuk kering (+), pilek (-),Mual muntah (-)

O KU : Tampak sakit ringan KU : Tampak sakit ringan KU: Tampak sakit ringan
Kesadaran : CM Kesadaran : CM Kesadaran : CM
TD : 100/60 mmHg TD : 100/60 mmHg TD : 100/60 mmHg
HR: 110x/menit HR : 101x/menit HR: 97x/menit
RR: 30x/menit RR : 30x/menit RR: 30x/menit
T: 36,4ºC T : 36,4ºC T: 36,7ºC
Status generalis Status generalis Status generalis
Normosefali, UUB datar Normosefali, UUB datar Normosefali, UUB datar
CA (-), SI (-), mata cekung (-) CA (-), SI (-), mata cekung (-) CA (-), SI (-)
T2-T2, KGB dbn T2-T2, KGB dbn T2-T2, KGB dbn
Thx: SNV +/+, Rh -/-, Wh -/- Thx: SNV +/+, Rh -/-, Wh -/- Thx: SNV +/+, Rh -/-, Wh -/-
S1/S2 reg, m (-), g (-) S1/S2 reg, m (-), g (-) S1/S2 reg, m (-), g (-)
Abd: BU (+), supel Abd: BU (+), supel Abd: BU (+), supel
Ekstr: AH (+), OE (-),CRT<2 dtk Ekstr: AH (+), OE (-),CRT<2 dtk Ekstr: AH (+), OE (-),CRT<2 dtk
Status neurologis Status neurologis Status neurologis
Nervus kranialis DBN Nervus kranialis DBN Nervus kranialis DBN
Rangsang meningeal (-), RF(+2/+2), RP(-/-) Rangsang meningeal (-), RF(+2/+2), RP(-/-) Rangsang meningeal (-), RF(+2/+2), RP(-/-)
LAB  
LED 47 ↑
Urinalisa
Keruh, Leukosit > 30/ LBP

A Kejang demam plus Kejang demam plus Kejang demam plus


ISK ISK

P • IVFD Kaen 1B (5cc/kgBB/jam) • Asam valproat syr 1 x 250 mg/5 ml • Asam valproat syr 1 x 250 mg/5 ml
• Asam valproat syr 1 x 250 mg/5 ml • Inj. Cefotaxime 3x800 mg (IV) • Inj. Cefotaxime 3x800 mg (IV)
• Paracetamol 250 mg (jika demam) • Paracetamol 250 mg (jika demam) • Paracetamol 250 mg (jika demam)
• Salbutamol 3x1 mg pulv • Salbutamol 3x1 mg pulv
• Ambroxol 3x13 mg pulv • Ambroxol 3x13 mg pulv
• Pseudoephedrine HCl 30 mg, triprolidine HCl • Pseudoephedrine HCl 30 mg, triprolidine HCl 1.25
1.25 mg (3x1 pulv) mg (3x1 pulv) 
17
III

Analisa kasus
18
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK

Pasien berusia 6 tahun mengalami kejang yang di TTV, Status generalis, status neurologis DBN.
dahului demam, bentuk kejang tonik dengan
gambaran mata mendelik, kaku seluruh tubuh,
berulang sebanyak 2 kali dalam waktu 24 jam dengan
rentang 11 jam, durasi ± 1 menit selama kejang
terjadi penurunan kesadaran sementara dan di
provokasi dengan demam. Kejang pertama kali saat PEMERIKSAAN
berusia 2 bulan. Hal tersebut sudah memenuhi kriteria
diagnosis kejang demam plus yaitu kejang didahului
PENUNJANG
demam, dengan umur > 6 tahun. Diagnosis banding
Generalized febrile seizure plus ataupun epilepsi
dapat disingkirkan. • LAB : ↑ LED 47 mm/jam
• Urinalisis : ↑ leukosit > 30 /LPB  ISK
• EEG : normal  X Epilepsi

19
TATALAKSANA

• Kejang  Antikonvulsan rumatan  asam valproate sirup 1x sehari dan dinaikan


dosisnya selama di rawat inap menjadi 2x1 / , bila kejang diberi inj. Phenitoin 400 mg
dalam Nacl (loading dose), pemberian antikonvulsan rumatan sesuai dengan gejala
pasien selama di rawat inap, yaitu sudah tidak terdapat kejang.
• ISK  AB inj. Cefotaxim 3x800 mg.
• Batuk  bronkodilator  Salbutamol 1 mg pulv
• Mukolitik  Ambroxol 13 mg pulv
• Dekogestan  Pseudoephedrine HCl 30 mg, triprolidine HCl 1.25 mg (3x1 pulv).

20
IV

Tinjauan Pustaka
21
DEFINISI ETIOLOGI

• Kejang demam : bangkitan kejang yang terjadi


pada anak berumur 6 bulan - 5 tahun yang • Genetik
mengalami kenaikan suhu tubuh (suhu di atas 38°C,
dengan metode pengukuran suhu apa pun) yang • Infeksi : OMA, Tonsilitis, ISK
tidak disebabkan oleh proses intrakranial. • Demam
• Metabolisme
• SSP

22
PATOFISIOLOGI

23
KLASIFIKASI

  Kejang Demam Sederhana Kejang Demam


Kompleks

Durasi < 15 menit, sebagian besar < > 15 menit


5 menit dan berhenti sendiri

Bentuk kejang Umum tonik klonik Kejang fokal atau


fokal menjadi
general

Berulang dalam 24 Tidak Ya


jam

24
DIAGNOSIS
 Anamnesis  PF ▣ PP
• Deskripsi kejang • GCS • LAB
• Faktor pencetus • PF neurologis • Lumbal pungsi
• Riw. Kejang
• TTIK • EEG
sebelumnya
• Riw. kejang dalam
• Infeksi : ISPA, • CT-SCAN/MRI
keluarga OMA, ISK
• Kondisi medis
• Riwayat kehamilan

25
DIAGNOSIS BANDING

• Epilepsi
• Infeksi SSP : Meningitis, Ensefalitis
• Gan. Metabolik

26
TATALAKSANA
▣ Antipiretik ▣ Antikonvulsan intermittent
• Parasetamol : 10-15 mg/kg/kali diberikan tiap 4-6 jam. • Diazepam (rektal/parenteral) : diazepam oral 0,3
• Ibuprofen : 5-10 mg/kg/kali, 3-4 kali sehari. mg/kg/kali per oral atau rektal 0,5 mg/kg/kali, < 12 kg 
5 mg, > 12 kg  10 mg
• Klonazepam : 0,03 mg/kg BB per dosis tiap 8 jam (selama
suhu diatas 38o C )
• Kloralhidrat (supositoria) : mencegah kejang demam
berulang. Dosis 250 mg <15 kg, dan 500 mg >15 kg (suhu
diatas 38o C.)

▣ Antikonvulsan Rumatan
• Asam valproat adalah 15 – 40 mg/kg BB/hari
• Fenobarbital 4 – 5 mg/kg BB/hari

27
Alogaritma Tatalaksana Kejang

28
PROGNOSIS
Faktor risiko berulangnya kejang demam
• Riwayat kejang demam atau epilepsy dalam keluarga
• Usia kurang dari 12 bulan
• Suhu tubuh kurang dari 39 derajat Celsius saat kejang
• Interval waktu yang singkat antara awitan demam dengan terjadinya kejang
• Apabila kejang demam pertama merupakan kejang demam kompleks

Faktor risiko menjadi epilepsy di kemudian hari


• Terdapat kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelum kejang demam pertama
• Kejang demam kompleks
• Riwayat epilepsy pada orangtua atau saudara kandung
• Kejang demam sederhana yang berulang >4 episode dalam 1 tahun

29
EDUKASI

‘’ •



Meyakinkan orangtua bahwa kejang demam umumnya
mempunyai prognosis baik
Memberitahukan cara penanganan kejang
Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang
kembali
• Pemberian obat profilaksis untuk mencegah berulangnya
kejang memang efektif, tetapi harus diingat adanya efek
samping obat.
EDUKASI CARA PENANGANAN KEJANG

▣ Tetap tenang dan tidak panik ▣ Tetap Bersama anak selama dan sesudah
▣ Longgarkan pakaian yang ketat terutama di kejang
sekitar leher ▣ Berikan diazepam rektal bila kejang masih
▣ Bila anak tidak sadar, posisikan anak berlangsung lebih dari 5 menit, jangan
miring. Bila terdapat muntah, bersihkan berikan bila kejang telah berhenti
muntahan atau lender di mulut atau hidung ▣ Bawa ke dokter atau rumah sakit bila
▣ Walaupun terdapat kemungkinan lidah kejang berlangsung lebih dari 5 menit,
tergigit, jangan memasukkan sesuatu ke suhu >39 derajat Celsius, kejang tidak
dalam mulut berhenti dengan diazepam rektal, kejang
fokal, setelah kejang anak tidak sadar, atau
▣ Ukur suhu, observasi, dan catat bentuk dan terdapat kelumpuhan.
lama kejang

31
Thank You !!

Ask me a question?

32

You might also like