You are on page 1of 69

Meteorologi

HARISHA FADIL
Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia 2022 – Solstice
SMAN 2 PAYAKUMBUH
Proses Panas di Atmosfer

Meteorologi – Harisha Fadil


Neraca Radiasi Ekuator – Kutub dan Sirkulasi
Atmosfer
90
Ferrel Cell
60 Polar Cell

30
Heat Transport
Net Radiation

30

60
90

Meteorologi – Harisha Fadil


Perbandingan Penyerapan Panas
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

14.5
Panas diserap oleh lautan
0.9 Panas diserap oleh daratan (Beltrami et al. 2002)

0.8 Panas dibutuhkan untuk mencairkan gletser pada tingkat lebur maksimum (Houghton et al. 2001)

0.7 Panas diserap oleh atmosfer selama 1955-96 (Levitus et al. 2001)

0.3 Panas dibutuhkan untuk mengurangi perluasan laut-es Antartika (de la Mare, 1997)

0.1 Panas dibutuhkan untuk mencairkan gletser gunung pada tingkat lebur maksimum (Houghton et al. 2001)

0.005 Panas dibutuhkan untuk mencairkan laut-es BBU (Parkinson et al. 1999)

0.002 Panas dibutuhkan untuk mencairkan volume laut-es arktik abadi (Rotherock et al. 1999)

Estimasi komponen keseimbangan panas (1022 J) untuk periode 1955-1988


(after Levitus et al, 2005, GRL, VOL. 32, L02604, doi:10.1029/2004GL021592)
Meteorologi – Harisha Fadil
Kesetimbangan Radiasi
Radiasi Mth yang dipantulkan Insolasi Outgoing longwave
107 W m2 342 W m2 radiation
235 W m2

40
Dipantulkan awan, aerosol & 30
atm
77 165
Dipancarkan
atmosfer
Diserap
atmosfer
67
24 78 350 Radiasi balik
324
Dipantulkan 40
permukaan
30

168 24 78 390 324


Diserap permukaan termal Evapo-transpirasi Diserap permukaan
Radiasi permukaan

Meteorologi – Harisha Fadil


Proses Adiabatik
● Proses adiabatik adalah proses dalam mana tidak Proses Adiabatik:
ada energi yang masuk atau keluar dari sistem. ○ Kenaikan plumes konvektif
● Kebanyakan proses dalam atmosfer adalah proses ○ Pengangkatan/subsidens skala besar
adiabatik (atau hampir) ○ Kondensasi/evaporasi dalam massa udara
– terutama proses yang melibatkan pergerakan Proses non-Adiabatik:
vertikal udara. ○ Pemanasan/pendinginan radiatif
○ udara adalah konduktor panas yang jelek, dan ○ Pemanasan/Pendinginan permukaan
pencampuran berjalan cukup lambat sehingga ○ Kehilangan air lewat presipitasi
badan udara dapat mempertahankan identitasnya ○ Penambahan air dari evaporasi presipitasi yang
selama proses kenaikan. jatuh
● Dekat permukaan sering kali prosesnya adalah
non-adiabatik.

Meteorologi – Harisha Fadil


Lapse Rate
● Lapse Rate bentuk yang diberikan kepada Dry Adiabatic Lapse Rate
gradien temperatur vertikal.

Altitude
● Penurunan temperatur terhadap ketinggian
untuk udara kering sebagai akibat
pengurangan tekanan disebut “Susut

1km
Temperatur” Adiabatik kering (Dry Adiabatic
Lapse Rate) = -9.8°C/km
≈ - 10 °C/km 9.8°C
~ 100C/km Temperature

Meteorologi – Harisha Fadil


SIRKULASI ATMOSFER

Meteorologi – Harisha Fadil


Tekanan Udara

● Tekanan Udara (TU): tekanan yg diberikan udara karena beratnya pada


tiap 1 cm2 bidang mendatar dari permukaan bumi.
● Diukur dlm milibar tekanan baku pd permukaan laut dgn Barometer air
raksa atau Barometer aneroid (1 atm = 760 mm Hg = 1.013,25 mb).
● TU paling besar di permukaan laut, semakin ke atas makin menurun,
udara makin tipis.
● TU turun 1/30 x setiap naik 300 m pd atmosfer bawah (= turun 1 mm Hg
tiap naik 11 m).

Meteorologi – Harisha Fadil


Tekanan Udara

● Faktor yang mempengaruhi sebaran tekanan udara sama dengan faktor yang
mempengaruhi suhu

Pengaruh lintang bumi :


● Tek.udara rendah sepanjang lingkaran equator doldrum
● Tek.udara tinggi sepanjang lintang 25o-35o  sub tropical high
● Tek.udara rendah sepanjang lintang 60o-70o  sub polar low
● Tek.udara tinggi pada lintang kutub dingin  cold polar high

Meteorologi – Harisha Fadil


Sirkulasi Global

Meteorologi – Harisha Fadil


Sirkulasi Meridional
+
Angin timur
-
Angin barat
+
Angin pasat timur laut
-
Angin pasat tenggara

Angin barat

Angin timur

Meteorologi – Harisha Fadil


Sirkulasi Meridional

Ferrel Cell
Polar Cell

Meteorologi – Harisha Fadil


Jet Stream

Akibat tekanan dari gaya


coriolis, terdapat subtropical
dan subpolar/mitlatitude Jet
Stream di kedua belahan bumi,
BBU dan BBS di puncak
Troposphere.

Meteorologi – Harisha Fadil


Sirkulasi Zonal

Meteorologi – Harisha Fadil


El Nino La Nina

Meteorologi – Harisha Fadil


ANGIN

Meteorologi – Harisha Fadil


Kecepatan angin dipengaruhi oleh :

● Gradien tekanan horisontal :


perubahan tekanan per satuan jarak dgn arah horisontal &  isobar;
gradien >>, kecepatan angin >>.;
● Letak geografis :
pd grad. tekanan yg sama,
kec. angin di equator >> kec. angin di lintang besar;
● Ketinggian tempat :
pd grad. tekanan yg sama, makin tinggi tempat kec. angin >>.;
● Waktu :
pd grad. tekanan yg sama, kec. angin di permukaan bumi pd siang hari >> kec. angin pd
malam hari.
● Gradien tekanan :
mb/100 km ; Kecepatan angin : km/jam, mil/jam, dsb.

Meteorologi – Harisha Fadil


Kecepatan angin Skala Beaufort
Skala Kecepatan angin (km/jam) Gejala alam
0 1 Calm asap naik tegak lurus
1 1–5 Light air arah angin dilihat dari gerakan asap

2 6 – 11 Light breeze angin sepoi basah, wind vane bergerak

3 12 - 19 Gentle breeze daun bergerak konstan


4 20 - 28 Moderate breeze debu, kertas terbang, ranting bergerak

5 29 - 38 Fresh breeze dahan bergerak, glb kecil di perm. air darat

6 39 - 49 Strong breeze cabang bergerak, sulit membuka payung

7 50 - 61 Moderate gale pohon bergerak, orang sulit berjalan

8 62 - 74 Fresh gale ranting patah


9 75 - 88 Strong gale genting terbang
10 89 - 102 Whole gale pohon tumbang, bangunan rusak berat

11 103 - 117 Storm Transportasi berhenti total


12 > 117 Hurricane Pohon besar tumbang, gedung roboh

Meteorologi – Harisha Fadil


ANGIN LOKAL

Meteorologi – Harisha Fadil


ANGIN FOHN
4.58°C
Pendinginan udara jenuh
pada -0.5°C tiap 100m Penghangatan udara tak jenuh
5.08°C 5.56°C
pada +0.98°C tiap 100m
5.58°C 500 m 6.54°C
Lifting condensation level 400 m 7.52°C
6.08°C
7.06°C 300 m 8.50°C
Pendinginan udara tak jenuh
pada -0.98°C tiap 100m 8.04°C 200 m 9.48°C
9.02°C 100 m 10.46°C
10°C 11.44°C
0m

Perbedaan lapse rate pada udara jenuh dan tak jenuh menunjukkan bahwa udara yang mengalir
kebawah menuju lee side gunung seringkali lebih hangat daripada udara di upwind side. Di pegunungan
Alpen, angin hangat kering ini disebut Föhn, di American Rockies (pengunungan rocky) ini dikenal sebagai
Chinook. Permulaan pada angin itu dapat menghasilkan kenaikan temperatur yang sangat cepat (tercatat
22°C dalam 5 minutes) dan dikaitkan dengan pelelehan salju yang cepat, dan kondisi longoran salju.

Meteorologi – Harisha Fadil


JENIS JENIS ANGIN FOHN

● Angin Bahorok adalah angin Fohn yang bertiup di daerah dataran rendah Deli Utara, Sumatra Utara. Karena
datangnya dari arah kota Bohorok, maka dinamakan Angin Bohorok. Bohorok terletak pada arah barat-barat-
laut dari Medan. 
● Angin Kumbang adalah angin kencang tipe fohn yang sifatnya panas dan kering, dapat menimbulkan kerusakan
pada tanaman, seperti tebu, terdapat di daerah cirebon, jawa barat
● Angin Gending adalah angin Fohn yang berhembus dari gunung dan pegunungan di sebelah tenggara menuju
Probolinggo, Jawa Timur. Dinamakan demikian karena datangnya dari arah kota Gending. 
● Angin brubu ngin yang bertiup di daerah Brubu-Makassar (Sulawesi Selatan). Semula berupa angin muson
timur yang banyak mengandung uap air yang bergerak naik di sebelah timur Makassar dan turun ke lereng
sebelahnya sehingga beraifat panas dan kering.
● Angin Wambraw adalah angin yang bertiup di daerah Biak (Papua) yang berasal dari angin muson timur.

Meteorologi – Harisha Fadil


Angin Darat Angin Laut

● Angin laut
(siang T-darat > T-laut;
TU darat < TU laut).

● Angin darat
(malam T-darat < T-laut;
TU darat > TU laut)

Meteorologi – Harisha Fadil


Angin Gunung Angin Lembah

• Angin lembah
(siang T-lereng >
T-lembah; TU
lereng < TU
lembah)

• Angin gunung
(malam T-lereng
< T-lembah;TU
lereng > TU
lembah)
Meteorologi – Harisha Fadil
ANGIN GLOBAL

Meteorologi – Harisha Fadil


Angin Gunung Muson

Meteorologi – Harisha Fadil


Angin Gunung Muson Barat dan Timur

Meteorologi – Harisha Fadil


Siklon dan Anti Siklon

Meteorologi – Harisha Fadil


FRONT

Meteorologi – Harisha Fadil


Front

Batas antara dua massa air yang berbeda Front adalah ciri-ciri utama daerah tropis.
disebut front. Faktanya fronts terkait dengan sistem
Ini adalah daerah dari gradien horizontal tekanan rendah (siklon tropis, extra-siklon
temperatur atau kelembaban. tropis, depresi).
Umumnya 100 hingga 200 km luasnya. Pergerakan fronts bergantung pada
variabilitas kondisi udara dari hari ke hari.
Eropa bagian barat laut memperoleh banyak
massa air yang berbeda, dengan lintasan
front – sebagai hasil dari cuaca yang sangat
bervariasi.

Meteorologi – Harisha Fadil


Front Hangat (Warm Front)

• Udara hangat bertiup di atas udara dingin


• Kemiringan dari permukaan awal sangat dangkal : 0.5
warm air
hingga 1
• Datangnya front ditandai dengan cirrus yang tinggi atau cool air
cirrostratus, dasar awan menurun sebagai permukaan
terbentuknya front.
• Hujan terjadi di dasar front, tersebar luas dan secara terus
movement
menerus
• Langit cerah dengan cepat setelah melewati dasar front. of front

cirrus
cirro-stratus

~10 km
alto-stratus
warm air nimbo-stratus
cool air

~300 km ~500 km
Front Dingin (Cold Front)

• Massa udara dingin terdorong ke arah udara yang lebih hangat, yang
bergerak ke atas cold air
• Lebih curam dari front hangat: ~2
warm air
• Ketebalan awan-awan konvektif terbentuk di atas permukaan front,
hujan deras di daerah sempit sepanjang permukaan front
• Dibelakang pengangkatan dasar awan front, secepatnya kembali
movement
cerah of front

• Dekat dengan permukaan udara dingin


Cumulo- yang bergerak maju, menghasilkan
~10 km

nimbus
daerah yang sangat curam

cold air
warm air

~70 km ~200 km ME 2112 -- Zadrach L. Dupe


Front Stasioner (Stationary Front)

• Terdapat perbedaan mendasar antara massa


udara baik front hangat dan dingin – front
tersebut ditentukan dengan arah dan
gerakannya cold air
• Ketika lapisan antara massa udara tidak bergerak
ini disebut front diam / stationary front
• Sebagai catatan bahwa kecepatan angin tidak
nol – masing-masing massa air masih bergerak,
tetapi lapisan diantara mereka tidak warm air

Meteorologi – Harisha Fadil


Occluded Front

• Umumnya front dingin bergerak lebih cepat dari front


hangat, dan dengan demikian memungkinkan
mengejar front hangat di depannya – hasilnya adalah
occluded front
• Terdapat dua tipe occluded front: hangat dan dingin,
bergantung pada cuaca dan udara dibelakang front
dingin apakah lebih hangat atau lebih dingin
dibanding dengan udara di depan front hangat
tersebut
• Cold occlusions merupakan tipe yang lebih sering movement
terjadi di UK of front

• Occlusion adalah bagian siklus dari perkembangan front dan kerusakan sampai di
sistem tekanan lintang menengah
Meteorologi – Harisha Fadil
Warm Occlusion

• Pada warm dan cold occlusions, terjepitnya udara hangat berkaitan dengan lapisan-lapisan awan, dan kadang
dengan presipitasi
• Presipitasi dapat menjadi deras jika kelembaban udara hangat terdorong ke atas dengan cepat oleh occlusion

warm air

cool air
cold air

Meteorologi – Harisha Fadil


Cold Occlusion

warm air

cold air
cool air

Meteorologi – Harisha Fadil


KLASIFIKASI IKLIM

Meteorologi – Harisha Fadil


Klasifikasi Iklim

o Klasifikasi iklim merupakan pengelompokan iklim yang memiliki tipe mirip

o Klasifikasi mempermudah kita untuk memahami penyebab tipe iklim


tersebut

o Klasifikasi dapat mempermudah kita untuk mempelajari pengaruh yang kita


harapkan dari iklim

ME 2112 -- Zadrach L. Dupe


Penentuan Klasifikasi

Klasifikasi Iklim dilakukan dengan cara seperti berikut ini :

o Pilih elemen yang ingin dijadikan dasar klasifikasi:


- temperatur
- presipitasi
- elemen iklim yang lain
o Tentukan nilai ambang batasnya

Meteorologi – Harisha Fadil


Tipe Utama Klasifikasi

Terdapat dua tipe utama klasifikasi iklim, yaitu :


o Empiris
- diutamakan pada pengaruh dari iklim tersebut
- merangkum banyak informasi dengan cara yang sederhana
o Genetis
- diutamakan pada penyebab iklim
- bermanfaat dalam memahami mengapa suatu wilayah memiliki tipe iklim
seperti itu, dan kondisi alam, serta pengaruh dari perubahan iklim

Meteorologi – Harisha Fadil


Sistem klasifikasi iklim:
Tidak ada aturan yang ketat untuk mendefinisikan iklim di bumi karena klasifikasi iklim bergantung pada
perbedaan kombinasi dari faktor-faktor dan elemen iklim. Hal ini menjelaskan mengapa terdapat begitu
banyak solusi yang dikemukakan berdasarkan kombinasi dari berbagai tipe.

yang paling penting adalah:


1. Klasifikasi zonal memperhitungkan pengaruh radiasi matahari atau temperatur permukaan Bumi;
2. Klasifikasi faktor dominan atau faktor batas, berdasarkan pada faktor utama, seperti pada kekeringan
(aridity) atau kelembaban (humidity), yang dapat membatasi proses-proses kehidupan; 
3. Klasifikasi genetis, atas dasar elemen-elemen sirkulasi atmosfer atau rata-rata distribusi musiman dari
massa udara;
4. Klasifikasi kuantitatif, dengan memperhitungkan temperatur dan curah hujan dan efek gabungannya
terhadap lingkungan biologi. Klasifikasi kuantitaif, seperti Sistem Iklim Köppen and Sistem Iklim T
hornthwaite merupakan sistem klasifikasi iklim yang paling rasional saat ini.

Meteorologi – Harisha Fadil


Permasalahan Klasifikasi
Permasalahan pada Klasifikasi Empiris :
o kekurangan data
tidak selalu tersedia data yang cukup dan lengkap dari temperatur, presipitasi,
dsb
o batas yang tajam
zona transisi antara wilayah iklim yang berbeda tidak terwakili
Permasalahan pada Klasifikasi Genetis :
o tidak ada batas yang jelas
o tidak memberikan informasi yang spesifik tentang variabel iklim yang penting
contohnya, jumlah presipitasi atau nilai temperatur.

Meteorologi – Harisha Fadil


Klasifikasi Iklim De Martonne

● De Martonne membuat klasifikasi iklim berdasarkan durasi periode kering


selama satu tahun. Indeks kekeringan (A, aridity indeks) dari suatu tempat
ditentukan menggunakan formula berikut:
A = [P/(T+10) + 12p/(t+10)]/2

● dimana P merupakan presipitasi tahunan; T adalah rata-rata temperatur


tahunan, p presipitasi di bulan terkering, dan t adalah rata-rata temperatur
pada bulan terkering.

Meteorologi – Harisha Fadil


Klasifikasi Iklim De Martonne

● Berdasarkan indeks kekeringan dari De Martonne, terdapat 6 tipe iklim sbb :

Tipe Iklim Nilai indeks kekeringan


very dry; * 0-5
dry; ** 5-12
semiarid; *** 15-20
subhumid; 20-30
humid; 30-60
very humid; over 60

*= desert; **= steppe; ***= Mediterranean type  

Meteorologi – Harisha Fadil


Klasifikasi Iklim Thornthwaite

● dibuat pada tahun 1948

● diutamakan untuk pertumbuhan tanaman

● menggunakan indeks kelembaban dan temperatur


manfaat presipitasi dan kelembaban bagi pertumbuhan tanaman

Meteorologi – Harisha Fadil


Klasifikasi Iklim Thornthwaite

Meteorologi – Harisha Fadil


Klasifikasi Iklim Thornthwaite

Meteorologi – Harisha Fadil


Klasifikasi Iklim Koeppen

● merupakan contoh dari klasifikasi empiris


● pertama kali diperkenalkan pada 1918 oleh Koeppen seorang ahli botani
● membantu kita untuk memahami pola distribusi vegetasi
● menggunakan nilai rata-rata temperatur dan presipitasi tahunan
● masing-masing wilayah diberikan oleh 2 hingga 3 karakter
major types (Klasifikasi orde pertama ) dan sub-types

Meteorologi – Harisha Fadil


Klasifikasi Iklim Koeppen

Meteorologi – Harisha Fadil


Kriteria klasifikasi tipe iklim utama dalam sistem Koeppen
modifikasi
Letter Kriteria
A Rata-rata temperatur pada bulan terdingin 18°C atau lebih tinggi

f Presipitasi pada bulan terkering sekurang-kurangnya 6 cm

m Presipitasi pada bulan terkering< 6 cm tapi >= 10 - r/25

w Presipitasi pada bulan terkering< 10 - r/25

B 70% atau lebih presipitasi tahunan jatuh pada 6 bulan yang lebih hangat dan r < 2t + 28
70% atau lebih presipitasi tahunan jatuh pada 6 bulan yang lebih dingin dan r < 2t
Tidak ada presipitasi setengah tahun yang lebih besar dari 70% presipitasi tahunan dan r < 2t + 14

W r < 1/2 batas atas syarat yang dapat diterapkan untuk B

S r < batas atas untuk B namun lebih dari ½ jumlah

h t > 18°C

k t < 18°C
Letter Kriteria
C Rata-rata temperatur pada bulan terhangat > 10°C dan bulan terdingin antara 18° and 0°C

S Presipitasi pada bulan terkering dari ½ tahun di musim panas kurang dari 4 cm dan < 1/3 dari jumlah presipitasi di bulan
terbasah pada musim dingin

w Presipitasi di bulan terkering pada setengah tahun di musim dingin < 1/10 dari jumlah presipitasi di bulan terbasah pada
musim panas

f Presipitasi tidak memenuhi kondisi s atau w

a Rata-rata temperatur pada bulan terhangat 22°C atau lebih

b Rata-rata temperatur pada masing-masing bulan pada 4 bulan 10°C atau lebih; temperatur pada bulan terhangat dibawah
22°C

c Rata-rata temperatur satu hingga bulan 10°C atau lebih ; temperatur pada bulan terhangat dibawah 22°C

Meteorologi – Harisha Fadil


Letter Kriteria
D Rata-rata temperatur pada bulan terhangat > 10°C dan pada bulan terdingin 0°C atau dibawahnya

s Same as under C
w Same as under C
f Same as under C
a Same as under C
b Same as under C
c Same as under C
d Rata-rata temperatur pada bulan terdingin dibawah - 38°C
E Rata-rata temperatur pada bulan terhangat sama dengan atau dibawah 10°C
T Rata-rata temperatur pada bulan terhangat antara 10° dan 0°C
F Rata-rata temperatur pada bulan terhangat 0°C atau dibawahnya
H Syarat temperatur sama dgn E namun bergantung pd ketinggian (umumnya diatas 1500 m)
* t = rata-rata temperatur tahunan (°C); r = rata-rata presipitasi tahunan (cm).

Meteorologi – Harisha Fadil


Klasifikasi Iklim Koeppen

Meteorologi – Harisha Fadil


PERAWANAN

Meteorologi – Harisha Fadil


Klasifikasi Awan
Dasar penamaan awan dibentuk dari empat istilah latin berikut:
○ Cirrus : berserat atau seperti rambut
○ Cumulus : suatu tumpukan atau timbunan
○ Stratus : sebuah lembaran horizontal atau lapisan
○ Nimbus : rain-bearing (penghasil hujan)
Sedangkan awalan “Alto” digunakan untuk mengindikasikan awan denganketinggian menengah.
Istilah dan klasifikasi dasar awan pertama kali dikemukakan oleh Luke Howard pada tahun
1803.
Untuk lebih jelas mengenai tipe-tipe awan dapat dilihat pada situs :
http://ww2010.atmos.uiuc.edu/(Gh)/guides/mtr/cld/cldtyp/home.rxml

Meteorologi – Harisha Fadil


Tabel Tipe Awan
Conventional Average
Cloud types Name of cloud types Notes
symbols heights

Stratus St 800m High fogs


Low clouds 
(average higher level 2000m; Nimbostratus Ns 1000m Heavy showers
average lower level near the soil)
Stratocumulus Sc 1500m  

Altocumulus Ac 3500m  
 Average clouds  
(average higher level 6000m;
average lower level 2000m) Altostratus As 4000m  

Cirrocumulus Cc 7000m  

High clouds Membentuk halo (lingkaran


Cirrostratus Cs 8000m
(average lower level 6000m) cahaya)

Cirrus Ci 9000m Tidak menutupi matahari

Awan dibentuk dari


Cumulus Cu 18000m
kenaikan udara

Vertical clouds
Awan dibentuk dari
Cumulonimbus Cb 20000m
kenaikan udara
Tipe Awan Berdasarkan Ketinggian
Tingkat tinggi:
○ Dasar awan dibawah 6000m
○ Semua berbentuk cirrus (awan es)

Tingkat menengah:
○ Dasar awan 2000-6000m

Tingkat rendah:
○ Dasar awan dibawah 2000m (dibawah boundary layer / lapisan batas)

Meteorologi – Harisha Fadil


INSTRUMENTASI

Meteorologi – Harisha Fadil


Observasi Sinoptik
Waktu observasi di dunia serempak pada :
0000, 0600, 1200, 1800 UTC.
○ Beberapa stasiun mencatat lebih sering : setiap 3 jam atau 1 jam sekali, beberapa
yang lain seperti pada waktu di atas.

Dua ketetapan utama dalam pengukuran :


○ Observasi permukaan
○ Observasi udara atas (radiosonde)

Meteorologi – Harisha Fadil


Observasi Permukaan

Pengukuran2 dasar:
● Temperatur, suhu dew-point, tekanan,
curah hujan, kecepatan dan arah angin.
● Observasi manual dari tutupan awan dan
cuaca yang terjadi sekarang (pada saat
pengukuran): tipe hujan, visibilitas,…
Juga :
● Pengukuran otomatis sinar matahari dan
radiasi IR, visibilitas

Meteorologi – Harisha Fadil


Sumber-sumber data

● Pengukuran berdasarkan permukaan


o Observasi permukaan
o Radiosonde

● Remote Sensing
o Satellit
o Radar profilers, lidar, sodar

● Analisis Model Numerik


o sangat berhubungan dengan peramalan

Meteorologi – Harisha Fadil


Meteorological Station

Meteorologi – Harisha Fadil


Automatic Weather Station (AWS)
Max and Min Thermometer

Temperature

oRange:
Maximum Thermometer*: -38° to 130°F (-30° to 55°C.)
Minimum Thermometer*: -40° to 120°F (-45° to 50°C.)
oAccuracy:
Maximum Thermometer: Above 0°F, ±0.3°F, Below 0°F, ±0.5°F
Minimum Thermometer: Above 0°F, ±0.4°F, Below 0°F, ±1.0°F

Meteorologi – Harisha Fadil


Psikrometer

Temperature

oMeasuring range
- 10 ... + 60 °C
oAccuracy
± 0,2 K, for thermometer

Meteorologi – Harisha Fadil


Champbellstoke

Meteorologi – Harisha Fadil


Radiation

oNorth and southern equatorial zone 0 - 40°

Meteorologi – Harisha Fadil


Kuisssssssssssss!!!

Langkah Langkah Menghadapi Kuis


1. Siapkan 2 Device atau Jika 1 HP gunakan Split Layar
2. Buka Kahoot.it dan jangan keluar zoom
3. Masukan nama dan kode kuis
4. Kerjakan dengan sepenuh hati

Terimakasih and See You Tomorrow


Meteorologi – Harisha Fadil 69

You might also like