You are on page 1of 38

Bakteri pathogen gram

negatif
Nama : Fina Fitrotul Azlina
NIM : B2R21003
BEBAGAI JENIS BAKTERI GRAM POSITIF YANG BERSIFAT PATOGEN

ESCHERICHA COLI HAEMOPHILUS INFLUENZAE

PSEUDOMONAS AERUGINOSA NEISSERIA MENINGITIS

KLEBSIELLA PNEUMONIAE HELIKOBACTER PILORI

NEISSERIA GONORRHOEAE CHLAMYDIA TRACHOMATIS


01.
ESCHERICHA COLI
PENGERTIAN
bakteri gram negatif yang bersifat
fakultatif anaerob dan merupakan bakteri
flora normal yang hidup didalam usus
besar manusia. Berbentuk batang yang
termasuk dalam family
Enterobacteriaceae.

Kebanyakan bakteri E. Coli tidak


berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli
tipe O157:H7 dapat mengakibatkan
keracunan makanan yang serius pada
manusia yaitu diare berdarah.
MORFOLOGI E.
COLI
o Berbentuk batang dengan panjang sekitar 2
micrometer dan diamater 0.5 micrometer.
o Volume sel E. coli berkisar 0.6-0.7 m3.
o Bakteri ini dapat hidup pada rentang suhu 20-40
0C dengan suhu optimumnya pada 370 C dan
tergolong bakteri gram negatif.
PENANGANAN SAMPEL
o
PEMERIKSAAN
Identifikasi E.coli patogen dan non patogen. Dilakukan pemeriksaan biokimia, yaitu uji-uji I M Vi C (Indol,
MR. VP dan Citrat) dan uji gula-gula: Laktosa, Sukrosa, galaktosa, sorbitol dan Glukosa.
o Hasil positif: akan terjadi perubahan warna pada gula-gula tersebut
o Penanaman E.coli pada media: McConkey Agar, BGA (Briliant Blue Green Agar) dan SMAC (Sorbitol
McConkey Agar Escherichia coli) Identifikasi Strain Escherichia coli O157:H7
o Setelah penanaman kuman Escherichia coli suspect pada Media SMAC akan terlihat koloni warna merah
dengan zona jernih disekitarnya menunjukkan bahwa suspect positif Escherichia coli O157:H7, karena
lambat dalam memfermentasikan sorbitol. Sedangkan yang bukan strain O157:H7 akan memberikan
gambaran berawan warna merah jambu tanpa zona.
o Terhadap koloni ini kemudian dilakukan pengujian serologis yaitu dengan Latex Aglutinasi buatan Oxoid.
Positif akan menunjukkan agglutinasi dengan gambaran yang halus.
o Sebagai kontrol diuji juga Escherichia coli O157:H7 Bahan pemeriksaan, berupa hapusan tangan dengan
menggunakan lidi, kapas steril.
Cara kerja :
a) Lidi kapas steril dioleskan pada tangan responden, kemudian lidi
dimasukkan ke dalam perbenihan transport Cary-Blair dan segera dibawa
ke laboratorium. Hapusan tangan sebagian ditanam langsung ke
McConkey, BGA, Nutrient Agar (persemaian) dan air pepton alkali.
b) Perbenihan yang telah ditanami kemudian dieramkan selama 18 – 24 jam
pada suhu 37 derajat C
c) Koloni yang tumbuh pada perbenihan kemudian dimurnikan, lalu
diidentifikasi dengan pemeriksaan serologis dan biokimia
d) Apabila terdapat kuman patogen Escherichia coli maka dilakukan isolasi
dan ditanam pada SMAC kemudian dieramkan pada suhu 37 oC selama 18
– 24 jam. Bila terdapat koloni merah dengan zona putih di sekitarnya maka
diduga kuman Escherichia coli patogen. Selanjutnya kuman patogen ini
diuji secara serologis dan hasilnya dibandingkan dengan kuman
Escherichia coli standard.
02.
PSEUDOMONAS
AERUGINOSA
PENGERTIAN
Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri
yang menyebabkan beberapa penyakit
infeksi yaitu dermatitis, otitis eksterna,
folikulitis, infeksi pada mata, infeksi pada
luka bakar, meningitis, sepsis
osteomielitis, osteomielitis korpus
vertebra, pneumonia, gagal nafas,
bakteremia, dan infeksi saluran kemih
MORFOLOGI Pseudomonas aeruginosa
• Berbentuk batang dan terlihat sebagai bentuk tunggal
berpasangan dan terkadang dalam rantai pendek
• berukuran lebar 0,5-0,8 mikron dan panjang 1,5-3,0 mikron
• bergerak aktif dengan satu flagel kutub (single polar
flagellum)
• tidak memiliki spora
• dapat tumbuh pada suhu 37-42°C dan bila dibiakkan pada
medium blood agar akan menunjukkan hemolisis beta
• serta bersifat oksidase positif.
PENANGANAN SAMPEL
a) PEMERIKSAAN
Metode DifusiMetode yang paling luas digunakan adalah uji difusi cakram atau disk. Disk yang
mengandung antibakterial tertentu atau dibuat sumuran ditanam pada permukaan media MHA yang telah
diinokulasi pada permukaan dengan organisme uji. Setelah inkubasi selama 24 jam diameter zona jernih di
sekitar disk diukur sebagai ukuran kekuatan inhibisi obat melawan organisme uji tertentu. Metode difusi
lebih sering digunakan karena lebih mudah dan relatif murah. Metode tersebut dipengaruhi banyak faktor
fisik dan kimia selain interaksi sederhana antara obat dan organisme (misal sifat medium dan kemampuan
difusi, ukuran molekuler, dan stabilitas obat)

b) Metode dilusiMetode dilusi yaitu metode yang memberikan hasil yang bersifat kuantitatif. Pada metode ini
dapat digunakan berbagai variasi kontak tertentu antara suspensi bakteri yang diuji dengan larutan obat.
Pengujian dilakukan dengan mengencerkan seri larutan obat yang telah kontak dengan suspensi bakteri
selama 24 jam, daya antibakterial ditentukan dengan membandingkan jumlah koloni yang tumbuh
permililiter larutan dari larutan obat yang digunakan
03.
Klebsiella pneumoniae
PENGERTIAN
Klebsiella pneumoniae adalah
bakteri yang berbentuk batang gram
negatif dengan kapsul yang terbuat
dari polisakarida.

Klebsiella pneumoniae dapat


menyebabkan penyakit Pneumonia,
yaitu proses infeksi akut yang
mengenai jaringan paru-paru
(alveoli).
MORFOLOGI klebsiella pneumoniae
• Klebsiella pneumoniae merupakan bakteri gram negatif (-),
• Berbentuk batang pendek,
• Memiliki ukuran 0,5-0,5 x 1,2 µ.
• Bakteri ini memiliki kapsul, tetapi tidak membentuk spora.
• Klebsiella pneumoniae tidak mampu bergerak karena tidak
memiliki flagel tetapi mampu memfermentasikan
karbohidrat membentuk asam dan garam
PENANGANAN SAMPEL
a)
PEMERIKSAAN
Masing-masing dari sample, ditimbang sebanyak 1gr untuk kemudian diencerkan dengan menggunakan air pepton yang telah diencerkan
sebanyak 9ml.

b) Tiap sampel pengenceran diambil 0,1 ml dan kemudian dikultur pada media biakan agar selektif bakteri gram negatif (McConkey Agar dan
EMB Agar) dengan tujuan seleksi bakteri gram negatif dan positif dapat teridentifikasipertumbuhannya melalu seleksi media agar.

c) Masing-masing sample diambil ulangannya sebanyak 16 kali.

d) Bakteri yang telah dikultur kemudian diinkubasi pada suhu 30-25°C yang merupakan suhu optimal bagi pertumbuhan bakteri gram negatif.

e) Pengamatan pertumbuhan diamati selama kurang lebih 24-48 jam dimana hal tersebut merupakan fase optimum pertumbuhan bakteri.

f) Dilakukan pencatatan data hasil pengamatan.Setiap periode pengkulturan sample diamati dengan melihat ada tidaknya koloni bakteri dan koloni
diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan ukurannya

g) Indikasi keberadaan bakteri Klebsiella pneumonia ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan koloni bakteri pada tiap sample yang dikulturkan.

h) Metode yang digunakan untuk melakukan pengolahan data identifikasi jumlah koloni bakteri yang terdapat pada cawan biakan adalah Metode
Standard Plate Count (SPC) pada media Nutrient Agar (NA).
04.
Neisseria gonorrhoeae
PENGERTIAN
Neisseria gonorrhoeae (gonococci)
merupakan bakteri utama penyebab
infeksi menular seksual yaitu gonore yang
ditularkan melalui hubungan seksual.

Bakteri ini biasa menyerang epitel kuboid


atau kolumnar pada permukaan membran
mukosa seperti yang terdapat pada uretra,
vagina, rektum, dan faring.
MORFOLOGI Neisseria gonorrhoeae
• Terletak intraselular yang biasanya terdapat di dalam
leukosit polimorfonuklear.-
• Bakteri tersebut memilki diameter sekitar 0,8 μm.-
• Tidak memiliki motil dan tidak berspora.-
• Suhu 35°C-37°C dan pH 7,2- 7,6 merupakan kondisi
optimal untuk bakteri Neisseria gonorrhoeae-
• Terdiri dari 4 tipe, yaitu tipr 1 dan 2 yang mempunyai pili
yang bersifat non virulen, serta tipe 3 dan 4 yang tidak
mempunyai pili dan bersifat non virulen
PENANGANAN SAMPEL
PEMERIKSAAN
a) Spesimen yang berasal dari secret vagina diambil dengan swab khusus digulirkan pada permukaan agar Coklat agar, biasanya digulirkan
dengan bentuk zig - zag.-
b) Media yang telah ditanami dimasukkan kedalam kaleng / anaerobic jar, yang kedalam anaerobic jar itu juga dimasukkan kapas basah dan
lilin menyala.
c) Setelah kaleng / anaerobic jar ditutup rapat, lilin dipadamkan, kemudian dimasukkan ke inkubator 36oC selama 48 jam.Pengamatan
koloni pada media coklat agar Koloni gonokokus berbentuk cembung berkilau, meninggi dan sifatnya mukoid berdiameter 1-5 mm.-
d) Koloni transparan atau pekat, tidak berpigmen dan tidak bersifat hemolitik. Oksidase test, Koloni yang tumbuh digoreskan pada kertas
test oksidasi.-
e) Didiamkan selama < 2 menit, kemudian dibaca. Positif : bila terbentuk warna biru Pengecatan Gram, Kaca objek dibersihkan, sehingga
bebas lemak. –
f) Pada bagian ujung kaca objek diberi tanda, sebaiknya disebelah permukaan yang tidak dicat.-
g) Dengan ose dibuat preparat yang tipis pada permukaan yang telah dibersihkan.-
h) Preparat dikeringkan diudara. Fiksasi dilakukan dengan cara menyentuhkan permukaan kaca objek tiga kali berturut - turut pada ujung
api bunsen.- Setelah didinginkan preparat siap untuk dicat. –
i) Larutan Karbol gentien violet dituang diatas preparat, didiamkan selama 30 detik. –
j) Preparat dicuci dengan air mengalir. Tuang larutan Iodium dan dibiarkan selama 30 detik. Bilas dengan air mengalir. –
k) Preparat didekolorisasi dengan aceton alkohol sampai semua warna tampak luntur dari preparat. Bilas dengan air mengalir.-
l) Preparat diberi warna kontras seperti safranin. Diamkan selama 30 detik. Bakteri gram positif apabila berwarna ungu, Bakteri gram
negatif : apabila berwarna merah.
05.
Haemophilus influenzae
PENGERTIAN
bakteri non-motil yang terdapat dalam famili
Pasteurellaceae yang umumnyahidup secara
aerob atau dibawah tekanan CO2 5% . H.
influenzae memiliki tingkat adaptasi yang
tinggi terhadap host nya

Haemophilus influenzae menyebabkan


sejumlah infeksi pada saluran pernafasan
bagian atas seperti faringitis, otitis media,
dan sinusitis yang terutama penting pada
penyakit paru kronik
MORFOLOGI Haemophilus influenzae
• ukuran " 1 m x 0,3 m .
• bakteri ini bebentuk batang negatif gram dan merupakan
bakteri yang tidak harus membutuhkan oksigen untuk
pertumbuhannya.
• pada tahun 1930 bakeri ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu
koloni R yang dibentuk oleh kuman- kuman yang tidak
ramah lingkungan tidak bersimpai dan koloni S yang
dibentuk oleh sebaliknya, yaitu oleh kuman- kuman yang
bersimpai.
PENANGANAN SAMPEL
PEMERIKSAAN
1.Latex Aglutination (LA)
mendeteksiantigen dan merupakan metode yang sensitif dan cepat untuk mendeteksi
kapsulpolisakarida.

2. PCR
dapat mendeteksi keenam serotipe kapsul H. influenzae danmerupakan rapid test yang
memiliki spesifisitas dan sensitivitas yang tinggi.Pemeriksaan serotipe juga dapat
membedakan bakteri yang berkapsul maupunyang tidak berkapsul. Standar baku emas
pemeriksaan laboratorium H.influenzae adalah kultur. Bakteri ini memiliki kebutuhan yang
kompleks dalammedia pertumbuhannya (fastidious) sehingga seringkali sulit
untukditumbuhkan
06.
Neisseria menigitidis
PENGERTIAN
Neisseria menigitidis
(meningokokus)merupakan bakteri
kokus gram negatif yang secara alami hidup
di dalam tubuh manusia.

Meningokokus bisa menyebabkan infeksi


pada selaput yang menyelimuti otak dan
sumsum tulang belakang (meningitis),
infeksi darah, dan infeksi berat lainnya pada
dewasa dan anak-anak.
MORFOLOGI Neisseria MENINGITIS
• Berbentuk diplokokus gram negatif
• Berdiameter kira – kira 0.8µm
• Tidak bergerak (nonmotil)
• Tidak mampu membentuk spora
• Masing – masing kokusnya berbentuk seperti
ginjal dengan bagian yang rata atau cekung
berdekatan.
PENANGANAN SAMPEL
a) KulturPEMERIKSAAN
darah. melakukan pengambilan sampel darah untuk dilihat apakah ada
pertumbuhan bakteri. 

b) Pencitraan. CT scan atau MRI kepala dapat menunjukkan jika ada indikasi pembengkakan
atau peradangan. Sinar-X atau CT scan pada bagian dada atau sinus juga dapat
menunjukkan indikasi adanya infeksi pada area tubuh lain yang mungkin berhubungan
dengan meningitis. 

c) Pungsi lumbal. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendapatkan diagnosis meningitis yang


lebih akurat, yaitu dengan mengumpulkan cairan serebrospinal. Pada pengidap meningitis,
cairan ini sering menunjukkan kadar gula yang rendah bersama dengan peningkatan
jumlah sel darah putih dan protein
07.
Helicobacter pylori
PENGERTIAN
Helicobacter pylori adalah bakteri gram
negatif yang dapat merusak jaringan
perut dan bagian pertama dari usus kecil,
alias duodenum.

Bila bakteri ini menginfeksi perut,


peradangan bisa terjadi. Helicobacter
pylori juga merupakan bakteri penyebab
kanker lambung, tukak lambung, dan
gastritis.
MORFOLOGI Helicobacter pylori
• berbentuk heliks (digolongkan sebagai batang melengkung, bukan spiroket)
• panjangnya sekitar 3 μm dengan diameter sekitar 0.5 μm.
• H. pylori dapat didemonstrasikan di jaringan dengan pewarnaan Gram,
pewarnaan Giemsa, pewarnaan hematoksilin-eosin, pewarnaan perak
Warthin-Starry, pewarnaan oranye akridin, dan mikroskop fase-kontras.
• H. pylori dapat membentuk biofilm dan dapat berubah dari bentuk spiral
menjadi kokoid yang viabel namun tidak dapat dikultur.
• H. pylori memiliki empat sampai enam flagela di tempat yang sama; semua
spesies Helicobacter lambung dan enterohepatik sangat motil karena
memiliki flagela. Filamen flagelar karakteristik dari Helicobacter terdiri dari
dua flagelin yang dapat dikopolimerisasi, FlaA dan FlaB.
PENANGANAN SAMPEL
PEMERIKSAAN
1.Pemeriksaan darah.
Prinsip pemeriksaan ini adalah mendeteksi antibodi terhadap H.pylori. Prosedurnya seperti pemeriksaan laboratorium pada
umumnya.Petugas medis akan mengambil sampel darah Anda dengan jarum suntik. Sampel darah kemudian dikirim ke
laboratorium untuk dianalisis.

2.Pemeriksaan napas (urea breath test)


Pemeriksaan dilakukan dengan cara mengukur zat tertentu (urea) dalam napas seseorang. Prosedurnya adalah sebagai
berikut:
• Anda akan diminta menghembuskan napas ke dalam kantong khusus.
• Anda lalu diminta menelan pil atau cairan yang mengandung zat radioaktif yang tidak berbahaya.
• Setelah itu, Anda akan diminta untuk kembali menghembuskan napas ke dalam kantong yang berbeda.
• Petugas medis kemudian membandingkan kedua sampel napas tersebut. Bila sampel napas kedua memiliki kadar
karbondioksia yang lebih tinggi dibandingkan kantong pertama, Anda kemungkinan mengalami infeksi pylori.
PENANGANAN SAMPEL
PEMERIKSAAN
3.Pemeriksaan tinja
Prosedur ini dilakukan dengan langkah-langkah di bawah ini:
• Anda akan diminta mengumpulkan sampel tinja.
• Pakailah sarung tangan saat mengambil sampel tinja dan meletakkannya dalam tabung yang telah diberikan oleh petugas medis .
• Pastikan tinja tidak tercampur urine, air, maupun tisu.
• Tutup tabung tersebut hingga benar-benar rapat.
• Lalu, serahkan tabung berisi sampel tinja ke petugas medis.

4.Pemeriksaan endoskopi
Pemeriksaan endoskopi dilakukan bila tes lain tidak efektif untuk memastikan diagnosis. Prosedur ini akan memudahkan dokter dalam
menilai kondisi kerongkongan (esofagus), lambung bagian dalam, dan sebagian kecil usus halus.Prosedurnya meliputi:
• Anda akan berbaring miring pada salah satu sisi tubuh.
• Anda akan diberi obat bius agar lebih relaks dan tidak merasakan rasa nyeri saat prosedur dilakukan
• Dokter kemudian memasukkan alat bernama endoskop ke dalam mulut dan tenggorokan Anda. Alat ini memiliki kamera di ujungnya,
sehingga memudahkan dokter melihat bagian dalam organ pencernaan atas Anda.
• Setelah prosedur selesai, Anda akan dipantau selama 1-2 jam sembari menunggu efek obat-obat yang diberikan memudar . Setelah
pemeriksaan Anda mungkin akan merasa mengantuk selama beberapa saat. Oleh karena itu pastikan ada orang yang dapat mengantarkan
Anda pulang setelah prosedur dilakukan.
08.
Vibrio cholerae
PENGERTIAN
Vibrio cholerae adalah bakteri gram negatif,
berbentuk koma dan bersifat motil,
memiliki struktur antogenik dari antigen
flagelar H dan antigen somatik O,
gamma-proteobacteria, mesofilik dan
kemoorganotrof.

Vibrio cholerae menyebabkan penyakit


kolera yaitu orang terinfeksi akan
mengalami diare parah disertai muntah-
muntah
MORFOLOGI vobrio cholerae
• bakteri yang berbentuk batang bengkok seperti koma
berukuran (0,5 µm x 1,5 œ 3,0 µm),
• gram negatif
• tidak berspora
• hidup secara aerob atau anaerob fakultatif
• bergerak melalui flagel yang monotrik
• tidak membentuk spora
PENANGANAN SAMPEL
PEMERIKSAAN
• Pemeriksaan Feses 
Vibrio cholerae merupakan basil gram negatif yang motil dengan flagela. Sampel feses
pasien dapat diperiksa secara mikroskopik dengan dark-field atau dengan Gram stain.
Bakteri dapat tampak pada kedua pemeriksaan. Namun, karakteristik motilitas spesies
Vibrio tidak dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan gram dan hanya dapat dievaluasi
secara langsung dengan pemeriksaan mikroskopik dark-field.
Kultur feses merupakan pemeriksaan laboratorium baku emas untuk menegakkan
diagnosis kolera. Koloni V. cholera bersifat negatif terhadap laktosa, positif terhadap
sukrosa, dan positif terhadap oksidase.
 
• Pemeriksaan Hematologi 
Gangguan hematologi pada pasien kolera berasal dari perubahan volume intravaskular dan
perubahan konsentrasi elektrolit. Sampel darah pasien dapat menunjukkan peningkatan
hematokrit dan serum protein akibat hemokonsentrasi. Selain itu, dapat dijumpai
leukositosis ringan dengan shift-to-the-left.
PENANGANAN SAMPEL
• Panel PEMERIKSAAN
Metabolik
Kadar natrium serum biasanya berkisar antara 130–135 mmol/L karena ada kehilangan
natrium melalui feses. Kadar kalium biasanya normal pada fase akut karena ada
pertukaran kalium intraseluler dengan ion hidrogen ekstraseluler sebagai upaya koreksi
asidosis. Hiperglikemia dapat muncul akibat pelepasan epinefrin, glukagon, dan kortisol
karena hipovolemia. Namun, anak-anak dapat mengalami hipoglikemia.
Pasien dapat mengalami peningkatan blood urea nitrogen (BUN) dan serum kreatinin
akibat azotemia prerenal. Penurunan kadar bikarbonat dan peningkatan anion gap juga
dapat terjadi akibat peningkatan serum laktat, protein, dan fosfat. Selain itu, kalsium dan
magnesium biasanya meningkat karena ada hemokonsentrasi.
 
• Pemeriksaan Serologi
Pemeriksaan serologi dilakukan untuk menentukan serotipe. Metode yang digunakan
adalah uji aglutinasi dengan antiserum monovalen Vibrio cholerae, yang terdiri dari
antiserum Inaba dan Ogawa.
Thank
you

You might also like