You are on page 1of 27

Failure to thrive

I.Non organic (psychosocial) failure to thrive

tidak diketahui kondisi medis yang menyebabkan


gagal tumbuh, penyebabnya

• kemiskinan,

• masalah psikososial di dalam keluarga

• kurangnya pengetahuan tentang nutrisi

• cara pemberian makan anak

• penelantaran anak

• single parent.
II. Organic failure to thrive

 diketahui kondisi medis yang menyebabkan gagal


tumbuhnya.

• infeksi (HIV, tuberkulosis),

• gangguan pada saluran cerna (diare kronik, stenosis


pilorus, gastroesofageal refluks),

• gangguan saraf (serebral palsy, retardasi mental),

• gangguan pada traktus urinarius (infeksi saluran kemih,


gagal ginjal kronik),

• penyakit jantung bawaan dan kelainan kromosom.


Berat badan <75% dari median berat badan sesuai umur
kronologik (kriteria Gomez) atau;

Berat badan <80% dari berat badan menurut tinggi


(kriteria Waterlow) atau ;
Kriteria
diagnostik BMI umur kronologi < persentil 5 atau;
gagal tumbuh
(Olsen, 2007): Berat menurut umur kronologi < persentil 5 atau;

Tinggi menurut umur kronologi < persentil 5 atau;

Penurunan berat badan menyeberangi lebih dari 2 garis


persentil mayor.
Tidak ada pertumbuhan BB atau TB dalam 56
hari ( 0-6 bln) atau 90 hari (>6 bulan )
Figure 1. The curve Delayed 8 weeks or more
of patient with FTT

10
1. Inadequate intake:
Poverty, misperceptions about diet & feeding practices, error in
formula
constitution, dysfunctional parent-child interaction, mechanical
problems with suck-swallow-feeding, systemic disease resulting in
Etiologi anorexia/food refusal.
2. Calorie wasting:
Persistent vomiting, mal-absorption and/or chronic diarrhea, renal
losses.
3. Increased caloric requirements:
Congenital heart disease, chronic respiratory disease, neoplasm,
hyperthyroidism, chronic or recurrent infection.

4. Altered growth potential/regulation:


prenatal insult, chromosomal abnormality, endocrinopathies.

11
 Mayoritas kasus penyebabnya bukan
penyakit organik; tapi gagal tumbuh
sering karena problem psikososial

 Anak akan mengalami malnutrisi dg


konsekuensi fisik dan psikologik berisiko
long-term physical and psycho-
developmental squelae.

12
Diagnosis pasien gagal tumbuh
(Am Fam Physician 2003;68:879-84,886)
 History/riwayat
 Pemeriksaan fisik
1. Identifikasi adanya gangguan dismorpic yang
didasari adanya faktor genetik yang mengganggu
pertumbuhan.
2. Deteksi penyakit yang mendasari gangguan
pertumbuhan
3. Periksa adanya tanda-tanda anak diterlantarkan
4. Periksa derajat yang ditimbulkan oleh adanya
malnutrisi
 Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium disesuaikan dengan temuan
klinis dan fisik dalam menegakan diagnosis.

13
 Riwayat diet, cara makannya
 Riwayat penyakit sekarang dan
History/ sebelumnya
riwayat  Riwayat sosial
(Am Fam Physician
2003;68:879-84,886)  Riwayat keluarga

14
Kecukupan total kalori yg masuk.
- Frekuensi makan dalam sehari
-Jumlah /volume yang dimakan
-Apa sudah sesuai dengan umur anak

Pada yang memakai formula koreksi


Riwayat diet terhadap?
-pengenceran = kalorinya;
-konsentrasi = sulitdiminum atau ditolak

 jenis makanan
 apa ada mengkonsumsi makanan spesifik
- Yang berdampak menyebabkan gagal
tumbuh
15
Kapan anak mulai makan ? dimana?
Riwayat cara makan
Dengan siapa?
Perlu diamati lebih teliti
Bagaimana anak; makan sendiri, dengan
sendok, cara lain? Posisinya?
Apa tehnik makan sudah sesuai
stadium perkembangan anak
Apa makan dengan botol
Menolak makan
Apa sering dapat camilan/Snack?
Nilai kualitas gizinya

16
 Riwayat lahir –komplikasi, kecil masa kehamilan (KMK),
prematur.

 Penyebab Organik dari FTT


Riwayat - Penyakit akut–otitis media, gastroenteritis, infeksi virus
kesehatan berulang
- Kondisi kronis –anemia, asthma, congenital heart disease
sekarang dan
sebelumnya  Sering dirawat/masuk rumah sakit, kekerasan, kecelakaan.
- Evaluasi anak yang tak diingini atau anak terlantar

 Pola BAB–frekuensi, konsistensi, blood, mucus


- apa ada malabsorpsi (cystic fibrosis, celiac disease),
infeksi, dan alergi.
 Vomiting, reflux, atau gastrointestinal symptoms
- Evaluasi alergi susu sapi, gastroesophageal reflux,dan
infeksi.

17
Identifikasi perawatan anak.
Riwayat
apa sosialdirumah saja?
lebih sering
apa penuh dirawat oleh pembantu?

Apa keluarga mendukung?


menyiapkan makanan yg dibutuhkan.

 bagaimana temperamen anak?.


keras , sering kolik sehingga sulit
makan

Hubungan lingkungan, anak dan


keluarga,dll.

18
Riwayat Famili

Kondisi kesehatan atau FTT pada


saudara kembar
-Predisposisi organik atau genetik
penyebab FTT
Keluarga ada dengan perawakan pendek
- Cek kedua orang tua dengan formula
tinggi.*
Kelainan Mental

19
1. Identifikasi kebutuhan diet dengan
kalori tinggi untuk mengejar laju
Tatalaksana tumbuhnya (penanganan nutrisi)
gagal tumbuh
2. Identifikasi penyebab yang mendasari
dan perbaiki bila memungkinkan

3. Pantau dan tangani bila muncul sekuele

20
Tentukan apakah seorang bayi/anak telah mendapat
masukan kalori yang adekuat atau tidak sesuai
pertumbuhan pada usia tertentu
- Bila masukan kalori tidak adekuat harus dinilai apakah:
1. kalori yang diberikan telah adekuat tapi
ditolak oleh bayi/anak
2. kalori adekuat diterima tapi keluar lagi melalui
muntah dan regurgitasi
3. memang kalori yang diberikan tidak adekuat
kesimpulan
1. Gagal tumbuh bukan “diagnosis” tetapi hanya suatu “tanda keadaan”.
Indikatornya ditentukan dari berat badan, sedangkan tinggi dan
lingkaran kepala masih normal.

2. Gagal tumbuh adalah pertumbuhan yang mendatar, menurun atau


naiknya berat yang lambat, sehingga grafik berat terhadap umur
melintasi lebih dari 2 major garis percentile

3. Gagal tumbuh dapat disebabkan karena masukan kalori yg tidak


cukup,penyerapan kalori yg tidak cukup dan kebutuhan kalori yg
meningkat

4. Tatalaksana gagal tumbuh termasuk; penanganan nutrisi, identifikasi


penyebab yang mendasari dan perbaiki bila memungkinkan, pantau dan
tangani bila muncul sekuele
26
Terima kasih

You might also like