You are on page 1of 35

Farmasi Rumah Sakit

Instalasi Pusat Sterilisasi Rumah Sakit


(Central Sterile Supply Department)

Disusun oleh : Kelompok 7


Via Indri Lestari 20340203

Intan Rahmawati 20340208

Khaleb Mahasem 20340224

Mona Riska Andhini 20340242

Muftihaturahma 20340244
LATAR BELAKANG

Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk


mencegah risiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah
satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya
angka infeksi nosokomial di rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut
maka perlu dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit.

Sterilisasi adalah suatu proses pengolahan alat atau bahan yang bertujuan
untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora
dan dapat dilakukan dengan proses kimia atau fisika. Pusat sterilisasi merupakan
salah satu mata rantai yang penting untuk pengendalian infeksi dan berperan
dalam upaya menekan kejadian infeksi.

Central Sterile Supply Department (CSSD) merupakan salah satu unit


pelayanan penunjang medic di rumah sakit yang menghasilkan produk steril.
Upaya menghasilkan produk yang steril bertujuan untuk membantu
meningkatkan kualitas pelayanan pasien dan mencegah dampak merugikan bagi
pasien.
ALASAN BERDIRINYA CSSD
DI RUMAH SAKIT

1. Besarnya angka kematian akibat infeksi nosokomial

2. Kuman mudah menyebar, mengkontaminasi benda


dan menginfeksi manusia di lingkungan rumah sakit.

3. Merupakan salah satu pendukung jaminan mutu


pelayanan rumah sakit, maka peran dan fungsi
CSSD sangat penting
TUJUAN CSSD
1. Membantu unit lain di rumah sakit yang membutuhkan kondisis
steril, untuk mencegah terjadinya infeksi.

2. Menurunkan angka kejadian infeksi dan membantu mencegah


serta menanggulangi infeksi nosokomial

3. Efisiensi tenaga medis dan paramedis yang berkeahlian sterilisasi


instrument serta peralatan strerilisasi

4. Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap


produk yang dihasilkan
TUGAS INSTALASI PUSAT STERILISASI

1. Menyiapkan peralatan medis untuk perawatan pasien

2. Melakukan proses sterilisasi alat/bahan

3. Mendistribusikan alat-alat yang dibutuhkan oleh ruangan


perawatan, kamar operasi maupun ruangan lainya

4. Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang


aman dan efektif serta bermutu

5. Mempertahankan stock inventory yang memadai untuk


keperluan perawatan pasien
Lanjutan...
6. Mempertahankan standar yang telah ditetapkan

7. Mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan, disinfeksi,


maupun sterilisasi sebagai bagian dari program pengendalian mutu

8. Melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka


pencegahan dan pengendalian infeksi bersama dengan panitia
pengendalian infeksi nosokomial

9. Memberikan penyuluhan tentang hal-hal yang berkaitan dengan


masalah sterilisasi

10. Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan staf instalasi


pusat sterilisasi yang baik yang bersifat intern maupun ekstern.

11. Mengevaluasi hasil sterilisasi


ALUR PROSES CSSD
PRINSIP TATA LETAK CSSD
1. Pada prinsipnya, desain ruang pusat sterilisasi terdiri dari ruang bersih

dan ruang kotor yang dibuat sedemikian rupa sehingga mencegah

terjadinya kontaminasi silang dari area kotor ke area bersih. Petugas dari

ruang kotor tidak boleh masuk ke ruang bersih demikian pula sebaliknya.

2. Pembagian ruang disesuaikan oleh alur proses di CSSD di mana alur

kerja harus ke arah dari area kotor ke area bersih

3. Harus ada area yang berubah bagi pekerja termasuk fasilitas toilet dan

loker yang berdekatan dengan area dekontaminasi

4. Akses ke ruang cuci dan ruang bersih harus melalui ruang ganti khusus

yang dilengkapi dengan fasilitas kebersihan tangan


Lanjutan..
5. Semua ruangan di departemen harus diberi ventilasi mekanis dan

dikendalikan untuk menyediakan lingkungan kerja yang nyaman,

(biasanya suhu dikendalikan antara 18-22°C dan kelembaban relative

harus di control dalam kisaran 35-60%).

6. Pergerakan staf antara area kotor dan bersih tidak boleh dilakukan tanpa

melewati area ganti pakaian dan cuci bersih

7. Fasilitas penyimpanan untuk barang dalam jumlah besar harus disediakan

diluar ruang bersih dan ruang cuci

8. Ruang cuci, ruang besih dan area bongkar sterilizer harus bebas daari

jendela terbuka dan area tidak bersih


SARANA DAN PRASARANA
PUSAT STRERILISASI
Yang perlu diperhatikan :
A. Bangunan instalasi pusat sterilisisasi
B. Lokasi instalasi pusat sterilisasi

C. Pembangunan dan persyaratan ruang sterilisasi


D. Kebutuhan peralatan sterilisasi dan pemeliharaanya
E. Kalibrasi alat.

F. Alat Pelindung diri


G. Dokumentasi
A. Bangunan
Pembangunan instalasi pusat sterilisasi Secara prinsip tata letak
harus sesuai dengan kebutuhan bangunan CSSD terdiri dari :
pada saat ini serta kemungkinan perluasan
• serangkaian stasiun kerja
sarana pelayanan di masa datang serta
yang khusus dalam sebuah
didesain menurut tipe dan atau kapasitas
rumah sakit. Area Kotor yang terpisah

Prinsip Layout / Ruang Bangun CSSD dari Ruangan Yang Bersih


• Pada prinsipnya, desain ruang pusat dengan peralatan sterilisasi
sterilisasi terdiri dari ruang bersih dan dan Ruangan Penyimpanan
ruang kotor yang dibuat sedemikian rupa Produk Steril.
untuk menghindari terjadinya kontaminasi
silang dari ruang kotor ke ruang bersih.
B. Lokasi

• Lokasi CSSD memiliki kemudahan akesibilitas pencapaian Prinsip Lokasi CSSD

ke dan dari Ruang Operasi RS, Ruang Perawatan Intensif, • Idealnya lokasi CSSD berlokasi

Ruang Rawat Inap, Ruang Gawat Darurat dan terpisah dari dipusat RS dan terkoneksi

sirkulasi pasien. langsung dengan departemen

yang sangat besar (ada jalan


• Penetapan atau pemilihan lokasi yang tepat berdampak pada
agar truk bisa sampai ke cssd)
efisiensi kerja dan meningkatkan pengendalian infeksi
menggunakan pelayanan CSSD
• meminimumkan resiko terjadinya kontaminasi silang serta
(Bedah Sentral &IGD).
mengurangi lalu lintas transportasi alat steril
• Lokasi tersebut harus punya
• Untuk rumah sakit yang berukuran kecil, lokasi pusat
akses untuk menerima linen dan
sterilisasi sebaiknya berada dekat/di wilayah kamar operasi bahan bahan lain yang
sesuai fungsinya dan diupayakan lokasinya dekat dengan diperlukan dalam jumlah yang
laundry. besar
C. Pembangunan dan Persyaratan Ruang
Sterilisasi
Pembagian ruangan disesuaikan dengan alur
kerja. Ruang pusat sterilisasi dibagi atas 5 ruang
Ruang Dekontaminasi

Ruang Pengemasan Alat

Ruang Produksi dan Prosesing

Ruang Sterilisasi

Ruang Penyimpanan Barang Steril


1. Ruang Dekontaminasi. 3. Ruang Produksi dan Prosesing.
Pada ruang ini, terjadi proses penerimaan barang Di ruang ini dilakukan pemeriksaan,
kotor, dekontaminasi dan pembersihan. Ruang
pelipatan dan pengemasan linen yang akan
dekontaminasi harus direncanakan, dipelihara
disterilisasi. Di ruang ini juga terdapat
dan dikontrol untuk mendukung efisiensi proses
tempat tertutup untuk menyimpan
dekontaminasi dan untuk melindungi pekerja
dari benda-benda yang dapat menyebabkan barang.Selain itu di ruangan ini juga

infeksi, racun dan hal-hal berbahaya lainnya. dilakukan persiapan untuk bahan seperti
Syarat-syarat ruang dekontaminasi antara lain : kasa, kapas, dan cotton swab.
a. Ventilasi. 4. Ruang Sterililisasi
b. Suhu Dan Kelembaban.
Di ruang ini dilakukan proses
2. Ruang pengemasan alat.
sterilisasi alat atau bahan. Untuk sterilisasi
Ruang pengemasan alat merupakan tempat
etilen oksida, sebaiknya dibuatkan ruang
pengemasan alat, bongkar pasang alat, dan
tersendiri dan dilengkapi dengan saluran
penyimpanan barang bersih
pembuangan (exhaust)
5.Ruang Penyimpanan Barang Steril

• Ruang ini sebaiknya berada dekat dengan

ruang sterilisasi. Syarat-syarat ruang

penyimpanan barang steril antara lain :

• Dekat dengan ruang sterilisasi.

• Suhu 18-22°C.

• Kelembaban 35-75%.

• Ventilasi menggunakan tekanan positif.

• Efisiensi partikulat 90-95% (untuk partikel

berukuran 0,5 µm).

• Jauh dari lalu lintas utama.

• Dinding terbuat dari bahan yang kuat, halus

dan mudah dibersihkan.


D. Kebutuhan peralatan sterilisasi dan
pemeliharaanya

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai upaya melakukan pemeliharaan


dan pencegahan kerusakan
• garansi selama masa tertentu
• suku cadang yang esensial harus tersedia
• sebaiknya dilakukan kontrak service baik dengan supplier dan pihak lain yang
kompeten
• stabilizator voltage berikut saklar otomatis ke generator untuk keperluan
darurat
• kondisi lingkungan suhu dan kelembaban yang memadai.
LANJUTAN...
Peralatan yang diperlukan, sbb:

1. Mesin Cuci

2. Mesin Sterilisasi

 Sterilisasi Panas Kering

 Sterilisasi Etilen Oksida

 Sterilisasi Uap Panas

 Sterilisasi dengan Plasma

4. Trolley Pengangkut

5. Lemari penyimpanan Barang Steril


Mesin Sterilisasi

1. Sterilisasi Panas Kering

Proses sterilisasi terjadi melalui mekanisme

konduksi panas, dimana panas akan diabsorpsi oleh

permukaan luar dari alat yang disterilkan lalu merambat

ke bagian dalam permukaan sampai akhirnya suhu

sterilisasi tercapai. Sterilisasi panas kering biasa untuk

alat-alat atau bahan dimana steam tidak dapat

berpenetrasi secara mudah atau untuk peralatan yang

terbuat dari kaca.Pada sterilisasi panas kering

pembunuhan mikroorganisme trjadi melalui mekanisme

oksidasi sampai terjadi koagulasi protein sel. Sterilisasi

ini memerlukan waktu yang lebih lama dengan suhu yang

lebih tinggi dan terjadi pada oven konveksi panas kering.


2. Sterilisasi Etilen Oksida
Metode ini menggunakan suhu
rendah. Etilen oksida membunuh
mikroorganisme dengan cara
bereaksi terhadap DNA
mikroorganisme melalui
mekanisme alkilasi. Etilen oksida
hanya digunakan untuk sterilisasi
alat yang tidak dapat disterilkan
dengan metode sterilisasi uap/suhu
tinggi
3. Sterilisasi Uap Panas
Uap membunuh mikroorganisme
melalui denaturasi dan koagulasi sel
protein secara reversibel. Untuk
menghasilkan barang steril diperlukan
pre-sterilisasi (dekontaminasi dan
pembersihan yang baik, pengemasan
yang baik) dan pasca sterilisasi
(penyimpanan) perlu diperhatikan.
Sterilisasi menggunakan Sterilisasi Uap
Panas.
4. Sterilisasi dengan Plasma
Plasma secara umum didefinisikan
sebagi gas terdiri dari electron, ion-
ion, maupun partike-partikel
neutral.Gas plasma suhu rendah
terjadi apabilan dalam keadaan dep-
vacum gas tertentu distimulasi dengan
frekuensi radio atau energi gelombang
mikro sehingga trbentuk plasma.
Plasma dari beberapa gas seperti
argon, nitrogen, dan oksigen
menunjukkan aktivitas sporosdial.
E. KALIBRASI ALAT

Kalibrasi secara periodik harus dilakukan sesuai dengan instruksi manual dari
produsen mesin beberapa contoh item yang harus di kalibrasi adalah pengukur suhu
dan tekanan timer dan elemen pencatat lainnya kalibrasi ulang harus dilakukan
apabila komponen-komponen ini mengalami perbaikan kalibrasi alat harus
dilakukan oleh orang terlatih terhadap jenis mesin sterilisasi yang akan di kalibrasi.

Kalibrasi pada mesin sterilisasi dilakukan minimal sekali dalam setahun dilakukan
oleh balai pengamatan fasilitas kesehatan bpk departemen kesehatan atau agen
tunggal pemegang merek alat alasan kalibrasi terhadap mesin sterilisasi sangat
penting untuk menjamin bahwa mesin sterilisasi bekerja dengan baik dan efektif
serta dapat diandalkan
F. Alat Pelindung Diri

 Penutup kepala

 Masker

 Apron lengan panjang

 Baju pelindung/khusus

 Sarung tangan

 Alas kaki khusus

 Penutup sepatu tahan air

Alat pelindung yang dipakai ulang harus dilaundry setiap setelah pemakaian.
G. DOKUMENTASI
setiap mesin sterilisasi yang ada beberapa informasi yang harus tersedia
harus mempunyai dokumentasi meliputi :
riwayat pemeliharaan atau tanggal permohonan service mesin
perawatan mesin dokumentasi Model dan nomor seri mesin sterilisasi
ini harus tersedia pada nama pemohon dan pemberi izin
supervisor mesin sterilisasi service
teknisi rumah sakit atau pihak alasan permohonan servis
yang telah melakukan deskripsi servis yang dilakukan misal
perawatan mesin. kalibrasi
jenis dan kuantitas suku cadang yang
diganti
nama orang yang melakukan servis
tanggal perbaikan dilakukan
ORGANISASI CSSD
Instalasi pusat sterilisasi dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi
(dalam jabatan fungsional) dan bertanggung jawab langsung kepada
Wakil Direktur Penunjang Medik, serta dibantu oleh Penanggung
jawab administrasi, Sub instalasi dekontaminasi, sterilisasi dan
produksi, Sub instalasi pengawasan mutu, pemeliharaan sarana dan
peralatan, K3 dan diklat, Sub instalasi distribusi
Instalasi pusat sterilisasi dipimpin oleh seorang Apoteker
merupakan profesi yang tepat karena mempelajari bakteriologi,
prinsip sterilisasi dan inventory control.
Tetap memerlukan pelatihan tentang peralatan kesehatan
Monitoring dan evaluasi sterilisasi
A. Kontrol Kualitas Sterilisasi
Kontrol proses sterilisasi yang ketat akan memberikan jaminan bahwa peralatan
medis yang kita sediakan adalah benar-benar steril. Caranya adalah dengan
melakukan kultur atau uji sterilitas dari setiap produk yang disterilkan.
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mengontrol kualitas adalah:
- Pemberian nomor lot pada setiap kemasan.
- Data mesin sterilisasi.
- Waktu Kadaluarsa.

B. Jenis – jenis indikator sterilisasi


- Indikator mekanik
- Indikator kimia
- Indikator biologi
KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA (K3)
A. Pencegahan Kecelakaan Pada Petugas
 tanggung jawab untuk melaksanakan semua kegiatan secara
aman dilingkungan pusat sterilisasi menjadi tanggung jawab
petugas pusat sterilisasi setelah dilakukan pembekalan terhadap
petugas terhadap bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan
pusat sterilisasi. pada dasarnya kecelakaan dapat dihindari
dengan memperhatikan secara seksama dan melatih teknik-
teknik bekerja secara aman maka resiko terjadinya kecelakaan
kerja dapat diturunkan secara signifikan.
B. Pencegahan Kecelakaan pada pasien
petugas pusat sterilisasi mempunyai tanggung jawab dalam upaya
mencegah terjadinya kecelakaan pada pasien yang dirawat di rumah
sakit sehubungan dengan alat-alat/instrumen yang digunakan.
melakukan proses dekontaminasi, disinfeksi, pengemasan, sterilisasi,
dan penanganan barang steril secara tepat dan benar sesuai dengan
SPO standar (prosedur operasional) yang ditetapkan merupakan cara
terbaik bagi petugas untuk mencegah terjadinya kecelakaan/luka pada
pasien
C. Penanganan Zat Kimia Di Pusat Sterilisasi
Penanganan zat-zat kimia di pusat sterilisasi sangat perlu
diperhatikan mengingat banyak zat kimia yang digunakan di pusat
sterilisasi bersifat toksik. apabila penanganannya tidak dilakukan
dengan baik maka dapat membahayakan baik petugas pusat sterilisasi
itu sendiri maupun pasien.
VIDEO

Proses Sterilisasi Instrumen Medis di CSSD RSUP Dr. Kariadi


Link : https://www.youtube.com/watch?v=kgla58KMnQ4
Kesimpulan
1. Central Sterile Supply Department (CSSD) adalah instalasi yang melayani
pelayanan sterilisasi dengan fasilitas untuk menerima, mendesinfeksi,
memberikan, mengemas, mensteril, menyimpan dan mendistribusikan
alal-alat (baik yang dapat dipakai berulang-ulang kali dan alat sekali
pakai).
2. Instalasi pusat sterilisasi dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi dan
bertanggung jawab langsung kepada Wakil direktur penunjang medik,
serta dibantu oleh Penanggung jawab administrasi Sub instalasi
dekontaminasi, sterilisasi dan produksi, Sub instalasi pengawasn mutu,
pemeliharaan sarana dan peralatan, K3 dan diklat Sub instalasi distribusi
Lanjutan…
3. Tahapan sterilisasi meliputi dekontaminasi, pengemasan, metode
sterilisasi, pengujian alat sterilisasi, dan fasilitas alat dan zat kimia.
4. Sarana dan prasarana dalam sterilisasi meliputi bangunan instalasi,
pembangunan dan persyaratan ruangan, kebutuhan peralatan sterilisasi
dan pemeliharaannya, kalibrasi alat, pendokumentasian, dan alat
pelingung diri.
5. Jenis indikator yang digunakan meliputi indikator mekanik, kimia,
dan biologi
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi
(Central Sterile Supply Department/CSSD) Di Rumah Sakit. Jakarta :
DepKes RI.
Gazatted. 2014. Central Sterile Service Department (Infrastructure Unit
Support Systems (IUSS) Project). Departement: Healt Republic Of
South Africa.
Yustiana, A., Mudayana, AA. 2017. Evaluasi Manajemen Central
Sterile Supply Departement (CSSD) Dalam Meminimalisir Terjadinya
Healthcare Associated Infection (Hais) di RSUD Dr. Darsono Pacitan.
Jurnal Kesehatan, Vol. 10 No. 2 (1-8).

You might also like