You are on page 1of 4

REKAYASA BIOPROSES SPONS

KELOMPOK 15
1. Ahmad Lutvi Andri (5213418031)
2. Zana Zafira (5213418063)
3. Anis Budi Utami (5213418080)
PENDAHULUAN
• Spons (Porifera) telah diakui sebagai sumber yang kaya senyawa baru yang berpotensi
menarik bagi umat manusia (Munro et al., 1994; Faulkner, 2000).
• Fakta lain yang telah diakui adalah bahwa hampir semuanya spons mengandung
mikroorganisme endosimbiotik, dan endosimbiotik ini sering memberikan kontribusi
besar terhadap biomassa spons total (mis. Wilkinson, 1978a; Brantley et al., 1995).
• Kedua fakta dapat menjelaskan bahwa banyak produk 'spons' mungkin diproduksi oleh
mikroorganisme yang terkandung dalam spons.
• Mikroorganisme tersebut dapat menjadi sangat penting untuk desain teknologi
bioproses untuk produk alami.
• Tujuan dari jurnal ini :
1. Untuk menunjukkan bagaimana metabolisme spons dapat dipengaruhi oleh
mikroorganisme terkait
2. Pengaruh mikroorganisme dalam spons pada desain bioproses
3. Langkah yang dapat dilakukan setelah menemukan mikroorganisme menarik dalam
spons.
PEMBAHASAN
A. Mikroorganisme dalam Spons
Pada spons terdapat mikroorganisme epibiont (mikroorganisme yang hidup di permukaan spons) dan endosimbion
(mikroorganisme yang hidup di spons mesohyl atau di dalam sel spons). Mikroorganisme fototrofik (alga, cyanobacteria) maupun
mikroorganisme heterotrofik (eubacteria, archaea, protista, dan jamur) sering menghuni jaringan spons.
B. Pengaruh Mikroorganisme pada Metabolisme Spons
Mikroorganisme pada spons menyediakan sumber makanan atau produk metabolisme bermanfaat lainnya untuk spons.
Mikroorganisme berada di bawah kendali inang spons (mis. Müller et al., 1981). Contohnya yaitu hubungan antara spons dan
mikroorganisme fototropik. Pentingnya simbion fotosintesis ini untuk nutrisi dari spons bisa sangat besar (Wilkinson, 1983),
simbion (mikroorganisme) ini mengukur tingkat konsumsi oksigen pada 10 spesies spons dari Great Barrier Reef of yang sembilan
berisi simbion cyanobacterial.
C. Pengaruh Mikroorganisme dalam Spons pada Desain Bioproses
Peran dari simbion (baik autotrophic dan heterotrofik) adalah produksi senyawa kimia seperti antibiotik, antijamur senyawa dan
senyawa yang mencegah predasi atau mengotori. Contoh produksi biphenylethers antimikroba polibrominasi oleh Oscillatoria
spongelia, cyanobacterial simbion dari spons IndoPacific Dysidea herbacea.
D. Langkah yang Dilakukan Setelah Penemuan Mikroorganisme Yang Menarik Dalam Spons
Budidaya spons dengan in situ hingga in vitro kultur sel spons. Metode untuk meningkatkan teknologi sel spons, salah satunya
melalui peningkatan teknologi untuk tumbuh dan menumbuhkan primmorphs spons, metode yang ditemukan oleh Custodio et
al. (1998). Ini dapat dilakukan dengan memisahkan fraksi sel yang berbeda, misalnya dengan fraksinasi gradien kerapatan
(Garson et al., 1992, 1994) atau dengan flow cytometry (Unson et al., 1994) dan pengukuran selanjutnya dari senyawa target
dalam fraksi yang berbeda. Namun, jika simbion hidup di dalam sel spons, ini teknik fraksinasi tidak dapat digunakan kecuali
simbion dapat dipisahkan dari sel spons.
KESIMPULAN

Teknologi bioproses spons masih dalam masa pertumbuhan, protokol standar untuk
spons budaya belum ada (Osinga et al., 1999). Model sistem untuk budaya spons dan
budaya spons simbion harus terlebih dahulu dikembangkan sebelum mengambil langkah
merancang sistem bioreaktor pada senyawa alami tertentu.

You might also like