You are on page 1of 36

Journal Reading

“New Guidelines on acute otitis


media: An overview of their key
principles for practice”
Pembimbing : dr. I Putu Sudiasa, Sp. THT-KL
Journal Reading
“PEDOMAN BARU PADA OTITIS
MEDIA AKUT: TINJAUAN
TENTANG PRINSIP-PRINSIP
UTAMA UNTUK PRAKTIK”

Pembimbing : dr. I Putu Sudiasa, Sp. THT-KL


Pendahuluan

Studi American Academy Of Pediatric (AAP) dan


American Academy Of Family Physicans (AAFP) akan
mengemukakan Pedoman diagnosis yang tepat
dan penatalaksanaan OMA yang optimal yang
berfokus pada lima prinsip utama.
Bagaimana pedoman yang terbentuk, dan
pertanyaan-pertanyaan pada pedoman tersebut

AAP dan AAFP dari Badan Penelitian dan


Kualitas Kesehatan federal
(AHRQ)

mengembangkan
pedoman terutama
dengan menggunakan data melalui Pusat Praktik
Berbasis Bukti California
Selatan dan RAND
Corporation
Apa khasiat dosis tinggi
Bagaimana riwayat alami (80 sampai 90 mg/kg/hari) vs terapi
OMA? amoksisilin dosis standar (40 Apa kemanjuran terapi dua kali
mg/kg/hari)?
sehari vs tiga kali sehari?

Apa hasil OMA yang Apa kemanjuran terapi jangka


diobati dengan antimikroba Pertanyaan pendek (3-, 5-, atau 7 hari) vs
jangka panjang (10 hari)?
vs tanpa terapi antimikroba? pada
pedoman
Apa kemanjuran amoksisilin
dibandingkan dengan Apa saja komplikasi OMA pada
antimikroba lainnya? anak yang tidak diobati?
Definisi dan Diagnosis OMA

OMA didefinisikan sebagai onset akut dan tiba-tiba (≤48 jam)


efusi telinga tengah disertai tanda atau gejala radang telinga
tengah.

Kriteria Onsetnya akut dan terjadi secara tibatiba

Adanya efusi pada telinga tengah

Adanya radang pada telinga tengah


Prinsip 1

Diagnosis dapat dicurigai secara klinis ketika :


• Tanda dan gejala infeksi saluran pernapasan atas mendahului
OMA 3 sampai 5 hari.
• Disertai dengan nyeri telinga, iritabilitas, atau menarik telinga.

Bahwa menarik telinga adalah tanda yang tidak dapat diandalkan, karena
tidak lebih dari 10% anak yang menarik telinga benar-benar menderita
OMA. Demam biasanya kurang dari 40°C, dan sepertiga anak dengan
OMA yang datang ke dokter tidak mengalami demam sama sekali.
Alat Bantu Diagnostik

Timpanografi Reflektometri
Akustik
Otoskopi
Timpanosentesis
Pneumatik
Tujuan Akurasi Diagnostik
Penekanan pada akurasi diagnostic memiliki salah satu tujuan utama yaitu
untuk meningkatkan akurasi yang digunakan dokter untuk mengevaluasi ada
atau tidaknya OMA.

Membran timpani yang menonjol memiliki


Studi Pichichero nilai prediktif positif 83-99%
dan poole
Gangguan mobilitas yang nyata

Studi oleh Karma Hanya kemerahan saja pada membrane


timpani memiliki nilai prediktif serendah7%
Nyeri
Prinsip 2

Sejumlah pilihan untuk management nyeri tersedia selain asetaminoen,


ibuproven, dan naproxen, termasuk kodein, tetes benzokain dan
miringotomi.
Prinsip 3a

• Observasi tanpa antibiotik merupakan pilihan yang tepat untuk


anak dengan OMA tanpa komplikasi menurut diagnosis, usia,
keparahan penyakit dan prognosis.

• Pengamatan tanpa terapi antibiotik merupakan pilihan yang dapat


di pertimbangkan dalam keadaan tertentu oleh dokter, seperti yang
sudah di paparkan dalam tabel 1
Gambar table observasi

About Us
You can enter a subtitle here if you
need it
Sebagian pasien merespon terapi simtomatik

Dua pertiga anak dengan OMA akan merespon


pemberian terapi simtomatik saja dalam 24 jam

85% akan merespon dalam 2 -3 hari, dan sekitar 90%


akan merespon dalam 4-7 hari.
Mikrobiologi dari OMA

Terapi antimikroba pada OMA bergantung pada mikrobiologi


terjadinya infeksi (tabel 2). Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi
peningkatan infeksi yang disebabkan oleh Haemophilus
Influenzae pada kasus OMA.

sebanyak 35% sampai 50% kasus OMA disebabkan oleh H


Influenzae, 25% sampai 40% oleh Streptococcus Pneumoniae,
dan 5% sampai 15% disebabkan oleh Moraxella Catarrhalis
Prinsip 3b :
Menentukan Pilihan Antibiotik

Jika telah diputuskan untuk memberikan terapi antibiotik, amoksisilin


menjadi pilihan awal bagi sebagian besar anak-anak.

Rekomendasi pemberian amoksisilin didasarkan pada hasil yang


didapat yaitu obat ini tidak hanya efektif tetapi memiliki efek samping
yang rendah, murah, sehingga menjadi pilihan utama.
Kekhawatiran tentang panduan resistensi dosis
amoksisilin
Alasan penggunaan amoksisilin dosis tinggi (80 sampai
90 mg/kg/hari) adalah untuk memberikan tingkat obat
dalam cairan telinga tengah yang cukup untuk membasmi
strain S. pneumoniae serta bakteri lain

Tingkat obat yang lebih tinggi dalam cairan telinga tengah


akan memberantas tidak hanya organisme seperti bakteri
yang rentan namun juga dengan resistensi menengah

Masih sedikit data mengenai terapi jangka pendek pada


anak-anak yang lebih muda. Saat ini anjuran terapi jangka
pendek amoksisilin dibatasi untuk anak-anak usia 6 tahun
atau lebih, dengan durasi pengobatan 5 hingga 7 hari
mungkin cukup.
Opsi lain untuk anak-anak dengan kondisi
tertentu

Untuk anak dengan kondisi muntah


maupun ketikdakpatuhan, ceftriaxone
50mg/kg diberikan sebagai dosis
intramuskular tunggal dapat dianggap
sebagai terapi yang tepat. Dalam kasus
seperti itu, tidak diperlukan terapi oral
tambahan, jika ada konjungtivitis tidak
diperlukan terapi mata tambahan.
APA YANG DILAKUKAN
JIKA MANAJEMEN
AWAL GAGAL ?
Prinsip 4
Kurangnya respon dalam 48 hingga 72 jam membutuhkan
penilaian ulang untuk menegakkan OMA. Jika terdiagnosis
tegak pada anak dengan observasi pada penanganan awal,
pemberian antibiotik harus diresepkan. Jika penanganan awal
menggunakan antibiotik, antibiotik alternatif harus diresepkan

Berdiskusi melalui telpon untuk penilaian ulang pasien, diskusi ini dapat
didokumentasikan pada bagan pasien (chart)

Tabel 4 memberikan rekomendasi terapi yang tepat setelah kegagalan


terapi lini pertama.

Pasien yang tidak merespon pada terapi lini kedua seharusnya


dipertimbangkan untuk timpanosentesis
Kegagalan lebih lanjut memerlukan
timpanosentesis atau penggunaan klindamisin
secara hati-hati
Anak-anak yang tidak merespon baik terapi lini kedua harus
dipertimbangkan untuk timpanosentesis, terutama pasien dengan gejala
persisten yang mengkhawatirkan, demam tinggi, atau nyeri hebat.

Jika timpanosentesis tidak tersedia, penggunaan klindamisin harus


dipertimbangkan.

Dosis tinggi amoxicilin-clavulanate sebagai terapi lini kedua tidak hanya


mengeradikasi Beta-lactamase-positive H influenzae dan M Catarrhalis
tetapi juga S pneumoniae yang mungkin telah berhasil lolos dari
penanganan saat penggunaan amoxicilin tunggal dosis tinggi.
SARAN UNTUK MENGURANGI RISIKO OMA
Dokter harus mendorong pencegahan OMA
Prinsip 5 melalui pengurangan faktor risiko

Mendorong pemberian ASI daripada pemberian susu botol

Pengurangan paparan asap tembakau di rumah tangga dan


pengurangan penggunaan dot juga dapat mengurangi kejadian
OMA

Anak-anak yang dititipkan di pusat penitipan anak yang lebih


kecil
Vaksinasi influenza
Sebuah studi yang lebih baru tidak menemukan kemanjuran
vaksin mati dalam mencegah OMA selama musim influenza
pada anak usia 6 sampai 23 bulan

Rekomendasi baru-baru ini oleh Komite Penasihat Imunisasi


Praktek untuk mengimunisasi semua anak di atas usia 6 bulan
dengan vaksin influenza menghilangkan maksud khusus
menggunakan vaksin untuk pencegahan OMA

Imunisasi dengan vaksin konjugat pneumokokus telah terbukti


mengurangi kejadian OMA dengan derajat yang berbeda-beda

Sebuah studi HMO besar menemukan penurunan 6% dalam


kejadian OMA, penurunan 7.8% dalam frekuensi kunjungan
kantor karena OMA dan penurunan 6% dalam resep antibiotik

Sebuah studi Finlandia berikutnya, sementara juga mencatat


pengurangan rata-rata 6% dalam kejadian OMA
Penggunaan vaksin konjugasi pneumokokus akan
mengurangi kejadian OMA berulang (lima kasus atau
lebih) dan kejadian kebutuhan tabung timpanostomi
sebesar 20% hingga 25% per tahun

Anak-anak yang mengalami OMA berulang harus


diperiksa untuk alergi dan efisiensi imun.

Anak-anak dengan imunodefisiensi jarang mengalami


OMA berulang saja, mereka biasanya mengalami
peningkatan frekuensi dan tingkat keparahan infeksi
saluran pernapasan atas atau bawah lainnya dan infeksi
lainnya
Critical Aprasial

17
Judul Penulis

• Judulnya jelas, tidak lebih dari


• Jurnal ini ditulis oleh S. MICHAEL
18 kata, sudah mencapuk isi dari
jurnal. MARCY, MD
• CLEVE LAND CLINIC JOURNAL OF
Nama Jurnal
MEDICINE

Tahun Terbit • Jurnal ini terbit 2023

No Seri Penulis tidak mencantumkan nomor seri,


namun tertulis volume 71 supplement 4.
1. Jurnal ini membahas mengenai penegakkan diagnosis,
manajemen awal, pilihan terapi antibiotik hingga saran
Isi Jurnal pengurangan faktor risiko pada pasien dengan Otitis Media
Akut (OMA).
2. Komponen utama dalam jurnal ini dipaparkan cukup jelas.

Kesimpulan
• Tidak Ada kesimpulan pada jurnal ini

Referensi 1. Literatur yang digunakan berjumlah 17.


2. Sumber yang digunakan dalam bentuk jurnal atau naskah
ilmiah.
3. Kaidah penulisan sumber yang digunakan sudah tepat.
Analisis VIA

17
Apakah jurnal ini valid ? Ya, karena penulis telah
Validitas mencantumkan 17 sumber dari jurnal atau naskah ilmiah
yang kredibel.

Apakah jurnal ini penring ? Ya, jurnal ini penting karena


terdapat informasi penting terkait dengan panduan awal
terhadap pasien dengan Otitis Media Akut (OMA) yang
Importance
membahas terkait penegakkan diagnosis, manajemen awal,
pilihan terapi antibiotik hingga saran pengurangan faktor
risiko pada pasien.

Aplikabilitas  Apakah jurnal ini memiliki manfaat bagi pembaca ? Ya, jurnal
ini bermanfaat bagi tenaga kesehatan dan dapat menjadi acuan
pembelajaran dan diterapkan dalam praktik klinis.
Kelebihan & Kekurangan

17
1. Jurnal ini membahas cukup lengkap terkait Otitis
Media Akut (OMA) mulai dari definisi OMA hingga
terapi.
 
2. Jurnal ini dapat menjadi acuan dalam praktik klinis
bagi tenaga kesehatan.

1. Terdapat bahasa yang sulit dipahami.


 
2. Pada jurnal ini masih terdapat referensi jurnal
di bawah 5 tahun.
Terima kasih

You might also like