Metode OWAS is an ergonomic method used to evaluate postural stress experienced by workers. It was created in 1981 by O. Karhu of Finland to analyze manual labor postural stress. OWAS involves assigning a 4-digit code to classify body posture, including back, arms, legs, and load weight. This allows work conditions to be evaluated and improved to enhance performance and productivity while reducing musculoskeletal stress.
Metode OWAS is an ergonomic method used to evaluate postural stress experienced by workers. It was created in 1981 by O. Karhu of Finland to analyze manual labor postural stress. OWAS involves assigning a 4-digit code to classify body posture, including back, arms, legs, and load weight. This allows work conditions to be evaluated and improved to enhance performance and productivity while reducing musculoskeletal stress.
Metode OWAS is an ergonomic method used to evaluate postural stress experienced by workers. It was created in 1981 by O. Karhu of Finland to analyze manual labor postural stress. OWAS involves assigning a 4-digit code to classify body posture, including back, arms, legs, and load weight. This allows work conditions to be evaluated and improved to enhance performance and productivity while reducing musculoskeletal stress.
• OWAS adalah suatu metode ergonomi yang digunakan untuk
mengevaluasi postural stress yang terjadi pada seseorang ketika sedang bekerja. • Metode OWAS dibuat oleh seseorang yang bernama O. Karhu yang berasal dari negara Finlandia pada tahun 1981 untuk menganalisa postural stress pada bidang pekerjaan manual. • Kegunaan metode OWAS adalah untuk memperbaiki kondisi pekerja dalam bekerja. Sehingga performansi kerja dapat ditingkatkan terus. Hasil yang diperoleh dari metode OWAS, digunakan untuk merancang metode perbaikan kerja guna meningkatkan produktifitas. • Postur dasar OWAS disusun dengan kode yang terdiri empat digit, dimana disusun secara berurutan mulai dari punggung, lengan, kaki dan berat beban yang diangkat ketika melakukan penanganan material secara manual. Berikut ini adalah klasifikasi sikap bagian tubuh yang diamati untuk dianalisa dan dievaluasi (Karhu,1981) : A. Sikap Punggung a. Lurus b. Membungkuk c. Memutar atau miring kesamping d. Membungkuk dan memutar atau membungkuk kedepan dan menyamping B. Sikap Lengan a. Kedua lengan berada dibawah bahu b. Satu lengan berada pada atau diatas bahu c. Kedua lengan pada atau diatas bahu C. Sikap Kaki 1. Duduk 2. Berdiri bertumpu pada kedua kaki lurus 3. Berdiri bertumpu pada satu kaki lurus 4. Berdiri bertumpu pada kedua kaki dengan lutut ditekuk 5. Berdiri bertumpu pada satu kaki dengan lutut ditekuk 6. Berlutut pada satu atau kedua lutut 7. Berjalan D. Berat Beban 1. Berat beban adalah kurang dari 10 Kg (W = 10 Kg) 2. Berat beban adalah 10 Kg – 20 Kg (10 Kg < W ≤ 20 Kg) 3. Berat beban adalah lebih besar dari 20 Kg (W > 20 Kg) • KATEGORI 1 : Pada sikap ini tidak ada masalah pada sistem muskuloskeletal. Tidak perlu ada perbaikan. • KATEGORI 2 : Pada sikap ini berbahaya pada sistem musculoskeletal, postur kerja mengakibatkan pengaruh ketegangan yang signifikan. Perlu perbaikan dimasa yang akan datang. • KATEGORI 3 : Pada sikap ini berbahaya pada sistem musculoskeletal, postur kerja mengakibatkan pengaruh ketegangan yang sangat signifikan. Perlu perbaikan segera mungkin. • KATEGORI 4 : Pada sikap ini sangat berbahaya pada sistem muskuloskeletal ,postur kerja ini mengakibatkan resiko yang jelas. Perlu perbaikan secara langsung / saat ini juga.