You are on page 1of 47

Contraception Update

Dr. dr. Raditya Wratsangka, Sp.OG(K)

Bimbingan KoAsisten ObGyn – FK USAKTI


Page 2
POLA PERENCANAAN KELUARGA

Fase Fase Fase

Menunda Menjarangkan Tidak Hamil


Kehamilan Kehamilan lagi

2-4

20 35
Affandi, 1984

R. Wratsangka - KONTRASEPSI 3
Perencanaan Keluarga
dan Kebutuhan Kontrasepsi
Perencanaan Kebutuhan Kontrasepsi
keluarga
Masa menunda • Efektifitas cukup tinggi
kehamilan • Reversibiltas, kembalinya kesuburan dapat terjamin hampir
100% karena dalam periode ini akseptor belum
mempunyai anak

Masa Menjarangkan • Tidak menghambat produksi ASI


kehamilan/kesuburan • Efektifitas cukup tinggi
• Reversibiltas, kembalinya kesuburan dapat terjamin hampir
100% karena dalam periode ini akseptor belum mempunyai
anak
• Dapat dipakai 3-4 tahun sesuai denganjarak kehamilan

Masa Mengakhiri masa • Efektifitas sangat tinggi


kesuburan • Dapat dipakai untuk jangka waktu panjang
• Tidak menambah kelainanyang sudah ada.

R. Wratsangka - KONTRASEPSI 4
R. Wratsangka - KONTRASEPSI
Page 5
Possible patterns of intervention to fertility

R. Wratsangka - KONTRASEPSI 6
Ideal Contraceptive
100% 100% 100%
100% safe
effective convenient reversible

100% 100% Cheap and


maintenance protective Acceptable easy to
free against STIs distribute

Used by or Non
obviously visible contraceptive
to woman benefits

R. Wratsangka - KONTRASEPSI 7
The Contraceptive Dilemma
MAXIMUM
MAXIMUM Effectiveness
Safety Independence
from intercourse

LESS
Effectiveness LESS
Independence Safety
from intercourse

Coitus interruptus Injectables/implant


Fertility awareness Intrauterine system
Condoms, diaphragm Pill: combined,
R. Wratsangka - KONTRASEPSI 8
progestin
Faktor yang Berpengaruh dalam
Pemilihan Kontrasepsi

• Usia • Usia
• Lama Pernikahan • Lama Pernikahan
• Riwayat kehamilan • Riwayat kehamilan
• Riwayat kesehatan • Riwayat kesehatan
• Jumlah atau jarak anak • Jumlah atau jarak anak
• Pendidikan • Pendidikan
• Pengetahuan • Pengetahuan

R. Wratsangka - KONTRASEPSI 9
Properties of Contraceptives
Desired by Women
1) Highly effective
2) Minimal side effects
3) Rapidly reversible
4) Privacy of use/Convenience
5) Protection against STD
6) Easily accessible
7) Non contraceptive benefits

R. Wratsangka - KONTRASEPSI 10
Metode Kontrasepsi

• Kontrasepsi Alamiah
• Kontrasepsi Buatan :
• Kontrasepsi penghalang
• Kontrasepsi oral
• Kontrasepsi suntikan
• Alat Kontrasepsi Dalam Rahim/AKDR (IUD)
• Kontrasepsi permanen (Sterilisasi)

Page 11
Metode Alamiah : Kalender
Siklus terpendek (S) Hari terakhir infertil dari fase pre-
dikurangi 20 ovulatory
1 Siklus terpanjang (L)
28 2
27 dikurangi 10 Hari terakhir masa subur
3 Contoh :
26 Panjang siklus selama 6 bulan terakhir = 28, 29, 28, 27, 30,
4 28
25

= hari terakhir
(S = 27) S - 20 infertil 27 - 20 = 7
24

5
= Hari terakhir
(L = 30) L - 10 subur 30 - 10 = 20
23

6
Low-risk Days
22

7
Pada masa ini, akan tidak aman
jika siklus dari pasien adalah 28
21

hari dengan variasi antara

8
siklus terpendek dan siklus
terpanjang antara 8-9 hari.
20

9
10
19

Hubungan intim pada masa ini,


18

11

akan membuat sperma yang aktif


17
12 akan membuahi sel sel telur
16 13
Sel telur 15 14
kemungkinan
masih ada Ovulasi

Billings JJ.  Med J Aust. 1978;2:436. 


Byer/Shainberg/Galliano. Dimensions of Human Sexuality,5e. 1999, The McGraw-Hill Co, Inc. Adopted from http://www.contraceptiononline.org/slides/
Metode Alamiah :
Mukus Servikal

Mukus Mukus Mukus pada


Awal Masa Transisi Masa subur

• Jumlah sedikit • Jumlah lebih banyak • Jumlah sangat banyak


• Kental • Lebih encer • Encer
• Putih • Keruh • Jernih
• Lengket • Dapat berubah bentuk • Dapat di regangkan
• Tidak dapat berubah (dapat diregangkan • Bentuk seperti putih
bentuk dengan 2 jari) telur mentah

Stanford JB, et al. Obstet Gynecol. 2003;101:1285-1293. Adopted from http://www.contraceptiononline.org/slides/


Metode Alamiah :
pengukuran suhu tubuh basal
Metode Alamiah
Perubahan
Suhu Tubuh Basal

5%

2%
9% 3%-4%

Metode Metode
Kalender Mukus Servikal

Persentase angka kejadian kehamilan dalam setahun, secara teoritis.


Bila metode digunakan secara benar
Hatcher RA et al. Contraceptive Technology. 2004.

Adopted from http://www.contraceptiononline.org/slides/


Kontrasepsi Suntikan

• 150 mg DMPA (depot-


medroxyprogesterone acetate)
disuntikan secara intramuskular
pada otot gluteus ataupun deltoid
• Masa Kerja : 13 Minggu (3 Bulan)

Slide Source:
Contraception Online
www.contraceptiononline.org
US FDA Black Box Warning : KB
Suntikan DMPA
November 17, 2004: November 17, 2004:

Women who use Depo-Provera Wanita yang menggunakan suntikan Depo-


Contraceptive Injection may lose provera akan mengalami pengurangan
significant bone mineral density. Bone kepadatan mineral tulang.
Kehilangan masa tulang akan menjadi lebih
loss is greater with
besar dengan perpanjangan durasi
increasing duration of use and may not
penggunaan dan tidak akan kembali lagi
be completely reversible. secara sempurna.

It is unknown if use of Depo-Provera Apabila tidak diketahui adanya penggunaan


Contraceptive Injection during kontrasepsi suntikan Depo-provera pada
adolescence or early adulthood, a critical usia remaja atau dewasa awal, sebuah masa
period of bone accretion, will reduce yang sangat penting dalam pematangan
bone mass and increase the risk of tulang, maka akan mengurangi kepadatan
osteoporotic fracture in later life. tulang dan meningkatkan risiko terjadinya
fraktur osteoporotik pada masa usia yang
Depo-Provera Contraceptive Injection akan datang.
should be used as a long-term birth
control method (e.g., longer than 2 years) Kontrasepsi Suntikan Depo-provera
only if other birth control methods are digunakan sebagai metode kontrasepsi
jangka panjang, hanya bila metode
inadequate.
kontrasepsi yang lain tidak adekuat.
Diafragma

• Diagfragma merupakan sebuah alat


berbentuk kubah yang berbahan dasar
karet yang akan di tempatkan di dalam
vagina untuk menutupi serviks sebelum
berhubungan intim. Berfungsi untuk
menghalangi sperma untuk masuk ke
dalam uterus.
Efikasi :
Selama 10 tahun penggunaan secara
benar, 16% wanita tercatat mengalami
kehamilan yang tidak diinginkan.
Keuntungan : Mauck C, et al. Contraception. 1999;60:71-
80; Trussell J, et al. Fam
• Dapat dimasukan beberapa jam Plann Perspect. 1993;25:100-105, 135;
Cates W Jr, Raymond EG. In: Contraceptive
sebelum berhubungan intim Technology. 18th rev ed. 2004:355-363;
Cates W Jr, Stewart FH. In: Contraceptive

• Tidak perlu di ganti Technology. 18th rev ed. 2004:365-389.

Adopted from http://www.contraceptiononline.org/slides/


Diafragma

Harus di resepkan oleh praktisi


kesehatan.
Memerlukan insersi per vaginam atau
pun pelepasannya.
Spremisida harus di tambahkan saat
sebelum berhubungan intim
Dapat meningkatkan risiko terjadinya
infeksi saluran kemih dan toxic shock
syndrome ( toksin dari Staphylococcus
aureus atau streptococcus pyogenes)

Cates W Jr, Raymond EG. In: Contraceptive Technology. 18th rev ed. 2004:355-
363; Cates W Jr, Stewart FH. In: Contraceptive Technology.
18th rev ed. 2004:365-389; Association of Reproductive Health Professionals. Non-
hormonal Contraceptive Methods: A Quick Reference Guide for Clinicians. Available
at: http://www.arhp.org/files/QRGNonHormonalContraception.pdf.

Adopted from http://www.contraceptiononline.org/slides/


Kondom Pria

Efikasi :
• 15% wanita mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.
• Efikasi dapat bertambah dengan penambahan spermisida
• Ada jenis kondom yang menimbulkan reaksi alergi

Steiner, MJ, et al. Obstetrics & Gynecology 2003;101:539-547. Association of Reproductive Health
Professionals. Non-hormonal
Contraceptive Methods: A Quick Reference Guide for Clinicians. Available at:
http://www.arhp.org/files/QRGNonHormonalContraception.pdf.
KONDOM
Sarung karet tipis elastis yang dipasang pada penis dalam
keadaan ereksi untuk menampung sperma pada waktu
ejakulasi
Sebab kegagalan :
• Kondom tidak dipakai
sejak permulaan
senggama
• Kondom dan penis tidak
cepat ditarik keluar
setelah ejakulasi
• Kondom robek karena
tergores kuku atau cincin.

21
Kondom Wanita
Efikasi :
• 21 % wanita mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.
Keuntungan :
• Memberikan sedikit perlindungan terhadap infeksi saluran
kemih
• Dapat di pasang sebelum berhubungan intim
Kerugian :
. • Mungkin tidak se-efektif kondom pria dalam mencegah
kehamilan
• Hanya tersedia dalam 1 ukuran saja.
• Cincin bagian luar sering kali terasa tidak nyaman

Trussell J, et al. Fam Plann Perspect. 1994;26:66-72.


Spermicides

Efikasi :
10 – 22 % wanita akan mengalami kehamilan yang tidak diinginkan
Menggunakan spremisida dengan kombinasi metode kontrasepsi penghalang lainnya
kan menaikkan efikasi bila di bandingkan dengan metode lain bila digunakan tanpa
kombinasi
Keuntungan:
Tidak diperlukan resep
Meningkatkan lubrikasi saat berhubungan
Kerugian :
Harus kembali di gunakan setiap 1 – 2 jam
Tidak ada perlindungan terhadap infeksi menular seksual
Meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemaih
Dapat menimbulkan iritasi

Cates W Jr, Raymond EG. In: Contraceptive Technology. 2004:


355-363; Raymond EG et al. Obstet Gynecol. 2004;103:430-439. Adopted from http://www.contraceptiononline.org/slides/
Kontrasepsi Mantap
(Sterilisasi)
Medis Operasi Wanita Medis Operasi Pria
(MOW) (MOP)

Tubektomi Vasektomi

R. Wratsangka - KONTRASEPSI
Sterilisasi : Ligasi Tuba

Bersifat Reversibel (dapat kembali lagi) dengan prosedur Tubal reversal yang
merupakan prosedur untuk memperbaikin tuba fallopi setelah prosedur ligasi
tuba.
Vasektomi

Post-Vasectomy Pain Syndrome (PVPS), genital pain of varying intensity that may last
for a lifetime, is estimated to appear in 5%-33% of vasectomized men, depending on the
severity of pain that qualifies for the particular study
Possibly reversible but vasectomy is effective at achieving pregnancy in only
50%-70% of cases, and it is very costly
Histerektomi
Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim
Subheadline
(AKDR)/
IUD

Page 28
Karakteristik Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim
• Bekerja langsung setelah pemasangan
• Dapat digunakan untuk 5 – 10 tahun
• Fertilitas segera kembali setelah dilakukan pencabutan
• Efikasi sebanding dengan sterilisasi
• Angka kegagalan selama 5 tahun 1.4% - dan 1.3% untuk sterilisasi
• Dari sisi pasien, merupakan metode yang paling besar memberikan
kepuasan bagi para pasien.
• 99% dari pengguna memberikan pendapat sangat dan cukup puas
terhadap AKDR

Fortney JA, et al. J Reprod Med. 1999;44:269-274; Belhadj H, et al. Contraception. 1986;34:261-267; Skjeldestad F, et al. Adv
Contracept. 1988;4:179-184; Arumugam K, et al. Med Sci Res. 1991;19:183; Peterson HB, et al. Am J Obstet Gynecol.
1996;174:1161-1168; Forrest JD. Obstet Gynecol Surv. 1996;51:S30-S34.

Adopted from http://www.contraceptiononline.org/slides/


Kontrasepsi Dalam Rahim dengan
Hormon

• Levonorgestrel-Releasing
Intrauterine System(LNG-IUS)
• Melepaskan Levonorgestrel 20 setiap 24
jam
• Durasi penggunaan : 5 Tahun
• Angka kegagalan rendah pada
penggunaan LNG-IUS
Kulier R, et al. Cochrane Database Syst Rev.
2006;3:CD005347; Trussel J. Contraception. 2004;70:89-
96; Lahteenmaki P, et al. Steroids. 2000;65:693-
697; Sivin I, et al. Contraception. 1991;44:473-
480; Peterson HB, et al. Am J Obstet Gynecol.
1996;174:1161-1168.

Adopted from http://www.contraceptiononline.org/slides/


Mechanisms of Action

Levonorgestrel-Releasing Intrauterine
System (LNG-IUS)
• Menghambat fertilisasi
• Mengentalkan mukus serviks
• Menghambat fungsi Sperma
• Menipiskan dan menekan endometrium

Jonsson B, et al. Contraception. 1991;43:447-458; Videla-Rivero L,


et al. Contraception. 1987;36:217-226; Kulier R, et al. Cochrane
Database Syst Rev. 2006;3: CD005347.

Adopted from http://www.contraceptiononline.org/slides/


IUD Tembaga

• Efektivitas Pearl Index


0,4 – 0,6

Data on file,
Batar I et al. Contraception 2002; 66;309-314
Indikasi IUD Tembaga

 Mempunyai kontraindikasi terhadap


kontrasepsi hormonal
 Tidak senang dan tidak bisa disiplin atau
teratur menggunakan pil
 Nulipara dan nuligravida
Mekanisme Kerja IUD Tembaga

Mekanisme kerja dari semua IUD


sebagian besar adalah di kavum uteri. Endometrium tidak siap untuk nidasi
Tembaga (Cu) mengganggu metabolisme DNA &
Glikogen sehingga membuat sel endometrium
tidak siap untuk nidasi

Reaksi Inflamasi
Tembaga (Cu) dapat meningkatkan produksi
prostaglandin dan berbagai macam enzim
endometrium yang berpengaruh negatif
terhadap implantasi
Spermisidal
Membuat sperma yang masuk ke dalam tuba
falopi sangat sedikit.
Inti Perak Mencegah Korosi
Inti perak membantu mencegah korosi yang
ditimbulkan oleh Tembaga (Cu)
Speroff, L. and Darney, P.D. (2001). A Clinical Guide for Contraception, 3th edition, pp 229
Kontrasepsi Oral
Pengontrolan endokrin dalam
siklus menstruasi
Hipotalamus

Gonadotropin-releasing
hormone (GnRH)

Kelenjar Hipofisis

Follicule stimulating Luteinizing


hormone (FSH) hormone (LH)

Follicules Ovulation

Positive feedback Estrogen Corpus luteum


Negative feedback

Progesterone 黃體酮
Siklus Menstruasi

Fase
Premenstruasi
Efek farmakologis dari Progestin
dan estrogen dalam kontrasepsi
kombinasi

Progestin Estrogen
Menghambat Menghambat
Ovarium dan Hipofisis Ovarium dan Hipofisis
Mengentalkan Mengencerkan mukus
Mukus Serviks

Atrofi/transformasi Proliferasi
endometrium Endometrium

Pengontrolan Pengontrolan
Siklus Siklus

Adopted from http://www.contraceptiononline.org/slides/


Progestin & Estrogen

Progestins in OCs Estrogens in OCs


19-Nortestosterone • Ethinylestradiol (EE) or mestranol
Norethindrone
Norethindrone acetate
Ethynodiol diacetate
Norethynodrel
Levonorgestrel (as in Microgynon®)
Norgestrel
Desogestrel
Norgestimate
Spironolactone
Drospirenone (in Ethinyl Estradiol 3ug/ Drospirenon 3mg® and Yaz®)
Jenis – Jenis Kontrasepsi Oral
Kontrasepsi Oral Kombinasi

1. Monofasik
• 21 tablet dosis tetap estrogen dan progestogen + 7 tablet Plasebo
(contoh : Ethinyl Estradiol 3ug/ Drospirenon 3mg®, Microgynon®)
• 24 tablet aktif + 4 tablet plasebo (Yaz®)

2. Multifasik
• Contoh : ethinyl estradiol/levonorgestrel di kombinasikan dengan 6
tablet 30 µg/50 µg, 5 tablets 40 µg/75 µg, 10 tablets 30 µg/125 µg.
• Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kontrasepsi oral
multifasik lebih aman ataupun lebih efektif dibandingkan dengan
kontrasepsi oral monofasik”

Kontrasepsi oral progestogen


Alasan utama untuk berpindah menggunakan Ethinyl
Estradiol 3ug / Drospirenon 3mg

Butuh metode kontrasepsi

Ingin metode yang lebih efektif

Masalah kesehatan

Keluhan efek samping pada pil lainnya


Intoleransi
Berharap pil baru dapat memperhalus
kulit dan rambut

Berat Badan Meningkat


Untuk mengatur siklus haid

Rekomendasi Teman

Alasan lain

Tanpa alasan
Kontrasepsi Oral (Pil KB) Kombinasi

Terdiri dari 2 komponen aktif :

Komponen Estrogen
• Cara kerja :
• Inhibisi ovulasi (efek sinergis dengan progestogen)

Komponen Progestogen
• Cara kerja :
• Inhibisi ovulasi
• Mengentalkan lendir serviks, dan
• Mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi.
Estrogen
Dosis umum : 30μg

Semakin kecil dosis estrogen kemungkinan efek samping yang timbul


semakin berkurang pula.

Tetapi, semakin kecil dosis estrogen juga menimbulkan kemungkinan


berkurangnya kemampuan kontrol siklus, dan berakibat terjadinya
perdarahan intermenstrual (spotting / breakthrough bleeding)

Gejala efek samping biasanya berhubungan dengan aktivitas


mineralokortikoid dari komponen estrogen ini  RETENSI CAIRAN
Progestogen
Progesteron sintetik

Paling ideal adalah bila ia mempunyai profil farmakologis yang


menyerupai progesteron alami

Aktivitas Aktivitas Aktivitas Aktivitas Aktivitas


Progestogenik Androgenik Anti-androgenik Anti-mineralokortikoid Glukokortikoid

Progesterone + - (+) + -

Ideal bila memiliki sifat anti mineralokortikoid  menyeimbangkan efek


mineralokortikoid dari estrogen

Progestogen generasi awal bahkan memiliki sifat androgenik 


menimbulkan keluhan kulit (jerawat)
Macam Progestogen

Turunan 19-nortestosterone Turunan 17a-hydroxyprogesterone

Estranes
• Norethisterone Dihydrogesterone

Estrane/Pregnane 17-OH Progesterone


• Dienogest • Medroxyprogesterone Acetate
• Cyproterone Acetate
Gonanes • Chlormadinone Acetate
• Norgestrel
• Desogestrel • Megestrol Acetate
• Gestodene
• Norgestimate 19-nor progesterone
• Nomegestrol Acetate
Turunan 17-a-spirolactone • Trimegestone
• Promegestone
 Drospirenone

Pharmacological profile of progestins, R. Sitruk-Ware. Maturitas 47 (2004) 278


Minimalisasi efek samping pil KB kombinasi  Kenyamanan
pengguna

1. Perdarahan  Pil KB kombinasi dengan dosis adekuat


sehingga memiliki kemampuan kontrol
siklus yang baik

2. Peningkatan berat badan,


3. Mual, Pil KB kombinasi yang
4. Rasa tegang di payudara, memiliki sifat anti-
mineralokortikoid
5. Perubahan suasana hati (mood),
6. Sakit kepala

7. Masalah kulit (jerawat)  Pil KB kombinasi yang memiliki sifat


anti androgenik
Thank you!

You might also like