You are on page 1of 52

Deteksi Dini Komplikasi

Masa Nifas
dan Penanganannya

Andini Zuitasari
Deteksi Dini Komplikasi pada Masa Nifas
A.Perdarahan Pervaginam
 Perkiraan kehilangan darah
Perdarahan biasanya tidak sebanyak yang
pervaginam yang Beberapa sebenarnya
melebihi 500 ml masalah
setelah bersalin  Volume darah yang hilang
juga bervariasi
didefinisikan sebagai
perdarahan pasca  Perdarahan dapat terjadi
persalinan. dengan lambat untuk jangka
waktu beberapa jam

Penyebab:
•Uterus atonik
•Trauma genitalia
•Koagulasi intravascular disetaminata.
•Inversi uterus.
DIAGNOSA BANDING UNTUK
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

 Atonia uteri
 Perlukaan jalan lahir
 Retensio plasenta
 Sisa plasenta
 Ruptura uteri
 Inversio uteri
DIAGNOSIS
EVALUASI DAN
PENATALAKSANAAN AWAL

 Lakukan evaluasi pasien dengan cepat apakah dalam


keadaan syok dan evaluasi jumlah darah yang hilang
 Lakukan masase pada uterus untuk mengeluarkan
bekuan darah dan untuk meraba apakah ada kontraksi
– periksa kembali secara berkala
 Berikan oksitosin 10 unit IM
EVALUASI DAN PENATALAKSANAAN
AWAL (LANJUTAN)

 Mulai infus IV dengan menggunakan jarum


berlobang besar (16) dan alirkan cairan infus IV
dengan cepat
 Pastikan kandung kemih kosong - kateterisasi bila
perlu
 Periksa apakah plasenta telah keluar – teliti apakah
sudah lengkap
 Periksa serviks dan perineum apakah ada robekan
ATONIA UTERI:
PENATALAKSANAAN
• Lanjutkan pemberian cairan IV Bersamaan dengan itu :
• Lanjutkan masase uterus • Transfusikan darah
• Lanjutkan obat oksitosika seperlunya
• Lakukan kompresi bimanual • Pertimbangkan diagnosa-
• Lakukan kompresi aorta diagnosa lainnya
• Pertimbangkan untuk melakukan • Jangan lakukan tampon
ligasi arteri uterina atau arteri utero- uterus
ovarina atau histerektomi
STRATEGI PENCEGAHAN

 Kesiapan melahirkan Penatalaksanaan aktif


persalinan kala tiga:
 Penolong yang terampil
pada kelahiran  Oksitosin 10 u IM dalam
waktu 2 menit setelah bayi
 Pengobatan anemia
lahir
 Penatalaksanaan aktif  Penegangan tali pusat
persalinan kala tiga terkendali
 Hindari prosedur yang tidak  Masase fundus setelah
perlu (misalnya, episiotomi) kelahiran plasenta
MASALAH-MASALAH KRITIS
MENGENAI PERSALINAN KALA TIGA

 Penatalaksanaan Aktif vs. fisiologis


• Resiko Potensial dari masing-masing
• Terhambatnya pengeluaran plasenta
• Putusnya tali pusat
• Inversio Uterus
 Pilihan zat-zat oksitosika
• Stabilitas, keamanan dan efek samping oksitosika
PENATALAKSANAAN AKTIF:
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

 Keuntungan
• Memperpendek lamanya kala tiga
• Mengurangi resiko perdarahan pasca persalinan (PPH)
 Kerugian
• Memerlukan oksitosika dan bahan-bahan yang diperlukan untuk injeksi
• Memerlukan seorang penolong persalinan yang terampil dalam :
• Pengamatan/observasi
• Memberikan injeksi
• Penegangan tali pusat terkendali
LANGKAH-LANGKAH
PENATALAKSANAAN AKTIF KALA
TIGA

 Oksitosin
• Dalam waktu 2 menit setelah lahir, palpasi abdomen untuk
mengesampingkan kemungkinan adanya bayi kedua
• Beri oksitosin 10 unit IM
 Penegangan tali pusat terkendali
• Tunggu hingga ada kontraksi uterus yang kuat (2-3 menit)
• Lakukan penegangan tali pusat terkendali sementara melakukan
counter-traksi diatas pubis
• Jika plasenta tidak turun, hentikan penegangan dan tunggu kontraksi
berikutnya
B.Infeksi Masa Nifas

Infeksi alat genital Beberapa bakteri dapat


merupakan menyebabkan infeksi bakteri endogen dan
komplikasi setelah  bakteri eksogen
masa nifas. persalinan.

Gejala umum dan lokal infeksi


• Suhu badan panas  Uterus lembek
• Malaise  Kemerahan
• Denyut nadi cepat  Rasa nyeri pada payudara
atau adanya disuria.
Lanjutan ...
Infeksi Alat Genital  Faktor predisposisi :
nutrisi yang buruk, defisiensi zat
Ibu beresiko terjadi infeksi
besi, persalinan lama, ruptur
post partum karena adanya
membran, episiotomi, SC
luka pada bekas pelepasan
plasenta, laserasi pada
saluran genital termasuk
episiotomi pada perineum,  Gejala klinis :
dinding vagina dan serviks,
infeksi post SC yang mungkin endometritis tampak pada hari ke 3
terjadi. post partum disertai dengan suhu
yang mencapai 39 derajat celcius
dan takikardi, sakit kepala, kadang
juga terdapat uterus yang lembek.

 Manajemen :

ibu harus diisolasi


INFEKSI SALURAN KEMIH

• 1. SISTITIS, Sistitis adalah peradangan kandung kemih tanpa disertai peradangan


bagian atas saluran kemih.

• 2. PIELONEFRITIS, Pielonefritis adalah infeksi pada ginjal yang biasanya


disebabkan oleh bakteri yang naik dari saluran kemih bawah
SISTITIS
• Faktor predisposisi :
• Uretra wanita yang pendek
• Sistokel
• Sisa air kemih yang tertinggal
• Penggunaan kateter
SISTITIS…

Tanda dan gejala :


• Rasa sakit waktu berkemih
• Meningkatnya frekuensi berkemih
• Pada penekanan suprasimpisis, akan terasa nyeri lokal yang juga menyebar ke daerah
lipat paha, prosedur pemeriksaan ini juga menyebabkan pasien ingin berkemih
• Pada pemeriksaan laboratorium, ditemukan lekosit dan eritrosit dan kadang – kadang
ditemukan bakteri
• Kadang – kadang terdapat hematuria
PIELONEFRITIS
Pyelonefritis terjadi akibat perubahan fisiologis dan anatomi yang diasosiasikan
dengan kehamilan. Perubahan tersebut diantaranya :

• Penekanan ureter pada pinggir pelvik oleh


uterus
• Penurunan kondisi kandung kemih saat
nifas
• Dilatasi dan penurunan kondisi ureter
akibat efek hormonal
PIELONEFRITIS…

Gejala dan tanda ;


• Disuria
• Demam tinggi
• Sering kencing
• Nyeri perut
• Nyeri suprapubik
• Nyeri pinggang/KOSTOVERTEBRAL
• Nyeri dada belakang
• Anoreksia
• Mual/muntah
PERAN BIDAN :
1.MELAKUKAN DETEKSI DINI PADA
KASUS INFEKSI SALURAN KEMIH
2.MENCEGAH TERJADINYA INFEKSI
SALURAN KEMIH
3.MELAKUKAN PERAWATAN DENGAN
SEGERA DAN MELAKUKAN
KOLABORASI DENGAN DOKTER
DALAM PENANGANAN KASUS INFEKSI
SALURAN KEMIH
INFEKSI SALURAN
KEMIH…
• Asuhan bidan :
•Menganjurkan ibu untuk berkemih setiap 2 – 4 jam,
•Ibu sebaiknya sedikitnya minum 8 gelas cairan khususnya
air setiap hari
•Menganjurkan ibu untuk menjaga personal higiene

•Kaji bila terdapat rasa sakit menyengat dan rasa panas


pada saat berkemih
•Kaji bila ada keluhan ketidaknyaman pada area suprapubik atau abdomen bagian
bawah,
bawah nyeri punggung bagian bawah atau nyeri berat pada panggul.
•Kaji tanda – tanda vital 4 jam dan bila ada pengaruh pada tanda sistemik
C. Sakit Kepala, Nyeri Epigastrik, Penglihatan Kabur

Gejala-gejala ini
merupakan tanda- Penanganan
tanda terjadinya
Eklampsia post Jika ibu sadar periksa nadi, tekanan
partum, bila darah, pernafasan
disertai dengan
Jika ibu tidak bernafas periksa
tekanan darah yang
lakukan ventilasi dengan masker dan
tinggi. balon.

Jika pasien tidak sadar/ koma


bebaskan jalan nafas, baringkan pada
sisi kiri, ukur suhu, periksa apakah ada
kaku tengkuk.
D. Pembengkakan di Wajah atau Ekstrenitas.
 Periksa adanya varises
 Periksa kemerahan pada betis
 Periksa apakah tulang
kering,pergelangan kaki, kaki
oedema (perhatikan adanya oedema
pitting).

E. Demam, Muntah, Rasa Sakit Waktu Berkemih


F. Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas, dan
Terasa Sakit.

o Payudara bengkak yang tidak disusu secara


adekuat dapat menyebabkan payudara
menjadi merah, panas, terasa sakit, akhirnya
terjadi mastitis.

o Puting lecet akan memudahkan masuknya


kuman dan terjadinya payudara bengkak.

o B.H yang terlalu ketat, mengakibatkan


segmental engorgement.
Lanjutan .....

Penatalaksanaan
Gejala

 Menyusui diteruskan
 Berilah kompres panas
 Ubahlah posisi menyusui dari
waktu ke waktu
 Pakailah baju B. H yang longgar
 Makanan yang bergizi
 Banyak minum sekitar 2 liter per
hari 
G. Kehilangan Nafsu Makan Dalam Waktu Yang Lama

 Kelelahan yang amat berat setelah


persalinan dapat mengganggu
nafsu makan.

 Hendaknya setelah bersalin


berikan ibu minuman
hangat,susu,kopi atau teh yang
bergula

 Berikanlah makanan yang


sifatnya ringan
H. RASA SAKIT,MERAH,LUNAK DAN PEMBENGKAKAN DI KAKI

Selama masa nifas Faktor predisposisi :


dapat terbentuk • Obesitas
thrombus sementara • Peningkatan umur meternal
pada vena-vena dan tingginya paritas
manapun di pelvis • Riwayat sebelumnya
yang mengalami mendukung
dilatasi dan mungkin • Anestesi dan pembedahan
lebih sering dengan kemungkinan trauma
mengalaminya. yang lama pada keadaan
pembuluh vena.
• Anemia maternal
• Hypotermi dan penyakit
JENIS-JENIS TROMBOFLEBITIS

• Trombophlebitis femoralis
• Terjadi oedem tungkai yang mulai pada jari
kaki,naik ke kaki,betis dan paha ,bila
trombophlebitis itu mulai pada vena safena
atau femoralis
• Troboflebetis pelviks
• Mengenai vena-vena dinding
uterus,ligamentum latum.
ETIOLOGI
⮚ perluasan infeksi endometrium
⮚ mempunyai varises pada vena
⮚ Obesitas
⮚ pernah mengalami tromboplebhitis
⮚ Berusia >30th
⮚ Saat persalinan posisi sit up yang lama
FAKTOR PRESDIPOSISI
• Kurang guzi
• Anemia
• Hiegiene kurang
• Kelelahan
• Partus lama
• Kurang baiknya pencegahan infeksi
PENANGANAN

• Kompres hangat pada kaki


• Kaki ditinggikan untuk untuk
mengurangi pembengkankan
PENCEGAHAN
• Dalam kehamilan :anemia dalam kehamilan diberikan tablet FE
• Selama persalinan: 4 usaha bidan: membatasi masuknya
kuman,membatasi perlukaan,membatasi perdarahan,membatasi
lamanya persalinan
• Untuk menghindari masuknya kuman,gunakan teknik aseptik
PENGOBATAN
ADANYA ANTIBIOTIK
TINDAKAN KHUSUS
PENYEMBUHAN INFEKSI

tromboflebitis
femoralis: kaki
ditinggikan dan pasien
Troboflebitis tujuan
harus tinggal ditempat
mencegah emboli paru
tidur selama seminggu
sesudah demam
sembuh
TROMBOFLEBITIS…

• Peran Bidan :
• Melakukan deteksi dini pada kasus tromboflebitis
• Melakukan perawatan dengan segera dan melakukan kolaborasi
dengan dokter dalam penanganan kasus tromboflebitis
TROMBOFLEBITIS…

• Asuhan bidan :
• Pantau tanda – tanda vital.
• Inspeksi dan palpasi panas, warna, nyeri tekan dan nadi
perifer dan tanda Homan positif
• Bantu ibu untuk istirahat di tempat tidur dengan posisi kaki
ditinggikan total di atas bantal.
• Pakai kompres basah, yang hangat untuk kaki yang terkena
• Mulailah mobilisasi yang progresif setelah radang akut
hilang
LANJUTAN…

• Pakailah stoking penyokong


• Pantau dan laporkan adanya tanda emboli paru.
• Anjurkan ibu mengikuti langkah – langkah berikut untuk
mencegah vena statis
• Hindari menyilangkan kaki di dengkul saat duduk
• Tinggikan kaki saat duduk, ketika memungkinkan
• Hindari berdiri dalam waktu yang lama
• Lakukan mobilisasi berkala sepanjang hari
I. Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh
sendiri bayinya dan dirinya sendiri
Pada minggu-minggu awal
setelah persalinan kurang Faktor Penyebab
lebih 1 tahun ibu post partum
cenderung akan mengalami
perasaan-perasaan yang tidak  Dialami kebanyakan wanita
pada umumnya seperti merasa hamil dan melahirkan
sedih, tidak mampu mengasuh  Rasa nyeri pada awal
dirinya sendiri dan bayinya. masa nifas
 Kelelahan akibat kurang tidur
selama persalinan dan setelah
melahirkan
 Kecemasan akan kemampuannya
untuk merawat bayinya setelah
meninggalkan rumah sakit
 Ketakutan akan menjadi tidak
menarik lagi
Kelainan-Kelainan Lainnya Dalam Nifas
Tanda Bahaya Masa Nifas

Cara Terjadinya Infeksi


Infeksi Nifas
•Manipulasi penolong yang tidak
suci hama, atau pemeriksaan
Kuman-kuman yang
sering menyebabkan dalam yang berulang-ulang dapat
infeksi antara lain membawa bakteri yang sudah ada
adalah: ke dalam rongga rahim.
•Streptococcus •Alat-alat yang tidak steril.
haemoliticus aerobic •Infeksi droplet, sarung tangan dan
•Staphylococcus
alat-alat terkena infeksi
aureus
•Escherichia coli kontaminasi yang berasal dari
•Clostridium welchii hidung, tenggorokan dari penolong
dan pembantunya atau orang lain
Jenis Jenis Infeksi masa Nifas
Pencegahan Infeksi Nifas

Masa kehamilan Masa persalinan

Mengurangi atau mencegah •Hindari pemeriksaan dalam


faktor-faktor predisposisi berulang-ulang, lakukan bila ada
seperti anemia, malnutrisi dan indikasi dengan sterilitas yang baik,
kelemahan, serta mengobati apalagi bila ketuban telah pecah.
penyakit-penyakit yang diderita • Hindari partus terlalu lama dan
oleh ibu. Pemeriksaan dalam ketuban pecah lama.
jangan dilakukan kalau tidak • Jagalah sterilitas kamar bersalin dan
ada indikasiyang perlu. pakailah masker, alat-alat harus steril
LUKA PERINEUM

• ruptur
• luka pada perineum yang diakibatkan oleh
rusaknya jaringan secara alamiah
• episiotomi
• sebuah irisan bedah pada perineum untuk
memperbesar muara vagina dilakukan
tepat sebelum keluarnya kepala bayi
LINGKUP PERAWATAN

Untuk pencegahan infeksi organ-organ reproduksi disebabkan oleh masuknya


mikrroorganisme yang masuk melalui vulva yang terbuka
WAKTU PERAWATAN
• Saat mandi: pembersihan perineum
• Saat BAK :pada saat BAK kemungkinan terbesar terjadi
kontaminasi air seni untuk itu diperlukan pembersihan perineum
• Saat BAB: untuk mencegah bakteri dari anus ke perineum
diperlukan pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
PERAWATAN

• Obat-obatan
• Gizi
• keturunan
• Budaya dan keyakinan
FASE PENYEMBUHAN LUKA
⮚ fase inflamasi berlangsung 1-4 hari
⮚ Fase proliferatif berlangsung 5-20 hari
⮚ Fase maturasi berlangsung 21 hari sampai sebulan bahkan tahunan
PENATALAKSANAAN
❑persiapan ibu post partum:perawatan perineum dilakukan dikamar
mandi dengan posisi ibu jongkok,alat yang bersih
❑Penatalaksanaan yang diberikan pada ibu: mencuci tangan,.buang
pembalut yang telah penuh,keringkan perineum setelah BAB dan
BAK
HAMDALAH………………

Sukron Kasiron
Wassalam

You might also like