Professional Documents
Culture Documents
SPGDT Layad Rawat Edit
SPGDT Layad Rawat Edit
LAYAD RAWAT
PSC 119
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA
BARAT
KONSEP RPMK SISTEM RUJUKAN PELAYANAN
KESEHATAN PERORANGAN
RPMK
PMK NO. 01 TAHUN 2012 Pelayanan Kesehatan dilakukan
berdasarkan kemampuan fasilitas
Pelayanan kesehatan dilakukan secara pelayanan Kesehatan dengan
berjenjang sesuai dengan kebutuhan medis mempertimbangkan kebutuhan medis
pasien dimulai dari pelayanan Kesehatan pasien
tingkat pertama Kemampuan fasilitas pelayanan Kesehatan
terdiri atas kompetensi dan daya tampung
fasilitas pelayanan Kesehatan
Dilakukan secara online (terdapat
pengecualian) pusat satu data
OLD NEW
2 Jumlah fasyankes yang diampu dalam melaksanakan 67 134 201 268 335
telemedicine √ √
3 Jumlah provinsi yang menerapkan Sistem Rujukan 34 34 34 34 34
Terintegrasi (SISRUTE) √ √
4 Jumlah RS yang Melaksanakan respon time pelayanan 66 132 198 264 331
operasi sectio sesarea darurat dalam waktu ≤ 30 menit √ √
6 Jumlah kabupaten/kota yang mengimplementasikan Public 250 305 357 409 461
Safety Center (PSC) 119 √
6 Jumlah kabupaten/kota yang 251 Jumlah Kabupaten/Kota yang mengimplementasikan Public Safety
mengimplementasikan Public Center (PSC) 119
Safety Center (PSC) 119
7 Persentase rumah sakit yang 0 RS yang memberikan pelayanan kegawatdaruratan yang sudah
terintegrasi pelayanan terintegrasi dengan pelayanan NCC atau PSC 119
kegawatdarutannya dengan
NCC/PSC 119
8 Persentase RS Rujukan dan 40 RS Persentase kumulatif RS Rujukan dan RS Vertikal yang sesuai standar
RS Vertikal dengan (24%) kelas RS, RS Pendidikan, Akreditasi dan layanan unggulan.
pelayanan sesuai standar a. Rujukan Nasional : RS yang sesuai standar kelas A, RS Pendidikan,
akreditasi internasional dan memiliki layanan unggulan
b. Rujukan Provinsi : RS yang sesuai standar kelas A, RS Pendidikan,
akreditasi paripurna dan memiliki layanan unggulan
c. Rujukan Regional : RS yang sesuai standar kelas B, RS Pendidikan,
akreditasi utama dan memiliki layanan unggulan
d. RS Vertikal : RS yang sesuai standar kelas A, RS Pendidikan,
akreditasi paripurna dan memiliki layanan unggulan
Denominator : 167 RS (144 RS Rujukan dan 23 RS Vertikal Non
Rujukan Nasional)
LAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
NO INDIKATOR BASELINE DEFINSI OPERASIONAL
Persentase rumah sakit 45 RS Rujukan Persentase Rumah Sakit Rujukan, Rumah Sakit Kelas A dan
1 yang menerapkan Rekam Nasional/Rujukan RS Kelas B dan RS Prioritas KIA yang menerapkan Rekam
Medis Elektronik (RME) Provinsi/Rujukan Regional Medis Elektronik (RME) pada minimal 3 dari 6 unit layanan
terintegrasi (8%) yaitu pendaftaran, rawat jalan, igd, rawat inap, pelayanan
penunjang dan farmasi serta tersedianya Resume Medis
Elektronik yang terintegrasi dengan SISRUTE, n = 575 RS
Jumlah fasyankes yang 23% RS Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan Diampu yang mampu
2 diampu dalam PengampuTelemedicine (30 melakukan konsultasi jarak jauh dalam penegakan diagnosis
melaksanakan telemedicine RS Rujukan Provinsi dan dan/atau tindakan medis melalui fasilitas telemedicine.
Rujukan Regional)
3 Jumlah provinsi yang 34 Jumlah kumulatif provinsi yang memiliki lebih dari atau sama
menerapkan Sistem dengan 65% kab/kota yang memiliki 60% Fasyankesnya yang
Rujukan Terintegrasi telah menerapkan sistem rujukan terintegrasi (SISRUTE)
(SISRUTE)
LAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
BASELI
NO INDIKATOR DEFINSI OPERASIONAL
NE
9 Persentase RS milik Pemerintah 0 Persentase kumulatif RS umum dan khusus milik Pemerintah Daerah
dengan pelayanan sesuai standar Provinsi, PemKab, PemKot dengan standar pelayanan dan SDM yang sesuai
kelasnya.
Denominator : 760 RS Pemerintah (Kepemilikan Provinsi dan
Kabupaten/Kota)
Implementasi SPM akan memperkuat sisi promotif– Penerapan SPM bidang kesehatan tidak
preventif sehingga diharapkan akan ber-impact pada dapat terpisah dengan penyelenggaraan
penurunan jumlah kasus kuratif yang harus ditanggung program Jaminan Kesehatan Nasional
oleh JKN. (JKN) karena sifat saling melengkapi dan
sinergisme
SPGDT /PSC
dengan CALL
CENTRE 119
MASYARAKAT 9
PSC119
DI DAERAH RURAL
MELALUI
KUNJUNGAN Pembiayaan
MASYARAKA RUMAH/ PIS PK
T (PERKESMAS/PROM
K
E S) Pembiayaan
PUSKESMAS
CALL TEMPAT KEJADIAN
CENTER KEGAWAT
DARURATAN
RUMAH SAKIT
Tergantung:
• kondisi pasien
PUSKESMAS • Lokasi fasyankes
• kelengkapan fasyankes
PUSKESMAS
PUSKESMAS 24 JAM
ADA PETUGAS STANDBY
PEMERINTA
H
- Pemenuhan Sumber
Daya Kesehatan
- Kelengkapan Sarana
Prasarana
MASYARAKA
T
- Kelengkapan
BISNIS
Administrasi Kerjasama Telkom
- Promosi Layanan
119
MEDIA
AKADEMISI - Informasi Program
- Pengembangan PSC 119
Kompetensi - Informasi
- Upgarde Tatalaksana PSC 119
Kompetensi - Informasi Pelaporan
Kegiatan PSC 119
LAYAD RAWAT PROVINSI JAWA
BARAT
Layad
Rawat
Kab/Kota
dengan Call
Center 119
Layad Layad
Rawat COMMAN Rawat
Kab/Kota Kab/Kota
dengan Call D dengan Call
Center 119 CENTER Center 119
Layad
Rawat
Kab/Kota
dengan Call
Center 119
TIM OPERATOR PSC 119 PROVINSI
JAWA BARAT
SIAP SIAGA 24 JAM MELAYANI
KEGAWATDARURATAN MEDIS
DI SELURUH PROVINSI JAWA
BARAT
PSC 119 PROVINSI JAWA BARAT
Overview
SITE SERVICE
ACCESS 35 Site Kegawatdaruratan medis, Reservasi,
119 (Voice) (1 ICR ,16 PSC dan 18 Jejaring ) Konsultasi kesehatan,
Rujukan antar faskes dan Layad Rawat
.
100 10%
- 0%
g ar g i r is ta i at n r a a
un an ah u um ar ga an ay
u
go ay bo
n
gk
nj nj m ar ar al
d
Ba
b im ia ia ak b B in d m Bo ire en
Ba
n Su C C C
rw ka g un an dr
a a m C al
ot
a
ab ot
a
ab ab Su
n g ot sik aj
ab K Pu du K n In K Ta ab M
K K K K ab n ab Pa ab C K
K C C C C C ab K Ba K PS ot
a C ab
C PS PS PS PS PS K C ab K
PS K
PS C ab PS K C K
PS
C PS K C PS C PS
C
C PS PS
PS
65.58% 70%
2000
60%
1500 50%
1534
1468
40%
1000 1044 30%
848
20%
500
10%
1293 1652 2739 1623 1141
0 0%
JAN FEB MAR APR MAY
TOLAK
3%
LVL 1
LVL 4 13%
CANCEL 18%
1%
TERIMA
51%
INFORMASI LVL 2
46% 24%
LVL 3
45%
160
140
120
100
80
60
40
20
89 157 110 89 31
0
JAN FEB MAR APR MAY
Panggilan tentang Covid-19 Tertinggi terjadi di bulan Februari 2022 dimana Gelombang Ketiga Kasus Covid-19 varian Omicron sedang ramai-ramainya, yang
mengakiabatkan kasus melonjak sebanyak 80% dibanding bulan Januari 2022
PLAN IMPROVEMENT
PAIN POINT PROGRAM DETAIL PROGRAM OBJECTIVE DUEDATE
1, IDENTIFIKASI
PLATFORM MEDIA SOSIAL
MENINGKATKAN TRAFFIC
2. CONTENT MEDIA
PANGGILAN DAN
LOW TRAFFIC DIGITAL CAMPAIGN CAMPAIGN Q2 2022
EDUKASI TENTANG
3. BLASTING CAMPAIGN
LAYANAN 119
4. MONITORING &
EVALUASI
1, IDENTIFIKASI
PROGRAM LAYAD RWAT
DAN SARPRAS DI SETIAP
SEDIKITNYA
KOTA / KAB
MASYARAKAT DAN MENINGKATKAN
2. ARAHAN DAN
DINKES KOTA / KAB LAYAD RAWAT 3.0 CAPAIAN PROGRAM Q3 2022
SOSIALISASI LAYAD
YANG MENJALANKAN LAYAD RAWAT
RAWAT DENGAN DINKES
PROGRAM LAYAD RAWAT
KOTA / KAB
3. MONITORING EVALUASI
PROGRAM LAYAD RAWAT
Dokumentasi
OLD NEW
2 Jumlah fasyankes yang diampu dalam melaksanakan 67 134 201 268 335
telemedicine √ √
3 Jumlah provinsi yang menerapkan Sistem Rujukan 34 34 34 34 34
Terintegrasi (SISRUTE) √ √
4 Jumlah RS yang Melaksanakan respon time pelayanan 66 132 198 264 331
operasi sectio sesarea darurat dalam waktu ≤ 30 menit √ √
6 Jumlah kabupaten/kota yang mengimplementasikan Public 250 305 357 409 461
Safety Center (PSC) 119 √
6 Jumlah kabupaten/kota yang 251 Jumlah Kabupaten/Kota yang mengimplementasikan Public Safety
mengimplementasikan Public Center (PSC) 119
Safety Center (PSC) 119
7 Persentase rumah sakit yang 0 RS yang memberikan pelayanan kegawatdaruratan yang sudah
terintegrasi pelayanan terintegrasi dengan pelayanan NCC atau PSC 119
kegawatdarutannya dengan
NCC/PSC 119
8 Persentase RS Rujukan dan 40 RS Persentase kumulatif RS Rujukan dan RS Vertikal yang sesuai standar
RS Vertikal dengan (24%) kelas RS, RS Pendidikan, Akreditasi dan layanan unggulan.
pelayanan sesuai standar a. Rujukan Nasional : RS yang sesuai standar kelas A, RS Pendidikan,
akreditasi internasional dan memiliki layanan unggulan
b. Rujukan Provinsi : RS yang sesuai standar kelas A, RS Pendidikan,
akreditasi paripurna dan memiliki layanan unggulan
c. Rujukan Regional : RS yang sesuai standar kelas B, RS Pendidikan,
akreditasi utama dan memiliki layanan unggulan
d. RS Vertikal : RS yang sesuai standar kelas A, RS Pendidikan,
akreditasi paripurna dan memiliki layanan unggulan
Denominator : 167 RS (144 RS Rujukan dan 23 RS Vertikal Non
Rujukan Nasional)
LAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
NO INDIKATOR BASELINE DEFINSI OPERASIONAL
Persentase rumah sakit 45 RS Rujukan Persentase Rumah Sakit Rujukan, Rumah Sakit Kelas A dan
1 yang menerapkan Rekam Nasional/Rujukan RS Kelas B dan RS Prioritas KIA yang menerapkan Rekam
Medis Elektronik (RME) Provinsi/Rujukan Regional Medis Elektronik (RME) pada minimal 3 dari 6 unit layanan
terintegrasi (8%) yaitu pendaftaran, rawat jalan, igd, rawat inap, pelayanan
penunjang dan farmasi serta tersedianya Resume Medis
Elektronik yang terintegrasi dengan SISRUTE, n = 575 RS
Jumlah fasyankes yang 23% RS Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan Diampu yang mampu
2 diampu dalam PengampuTelemedicine (30 melakukan konsultasi jarak jauh dalam penegakan diagnosis
melaksanakan telemedicine RS Rujukan Provinsi dan dan/atau tindakan medis melalui fasilitas telemedicine.
Rujukan Regional)
3 Jumlah provinsi yang 34 Jumlah kumulatif provinsi yang memiliki lebih dari atau sama
menerapkan Sistem dengan 65% kab/kota yang memiliki 60% Fasyankesnya yang
Rujukan Terintegrasi telah menerapkan sistem rujukan terintegrasi (SISRUTE)
(SISRUTE)
LAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
BASELI
NO INDIKATOR DEFINSI OPERASIONAL
NE
9 Persentase RS milik Pemerintah 0 Persentase kumulatif RS umum dan khusus milik Pemerintah Daerah
dengan pelayanan sesuai standar Provinsi, PemKab, PemKot dengan standar pelayanan dan SDM yang sesuai
kelasnya.
Denominator : 760 RS Pemerintah (Kepemilikan Provinsi dan
Kabupaten/Kota)